Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan karunianya sehingga penulisan laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan laporan ini bertujuan untuk memperjelas kegiatan kerja penyuluhan selama di tempat
tugas, sehingga kegiatan penyuluhan dapat di lakukan dengan semaksimal mungkin.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari setiap pembaca agar
dapat menyempurnakan penulisan laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan juga dapat
bermanfaat buat dinas terkait.

Negeri Elpaputih, 2019


Hormat Saya
THL – tb Penyuluhan Pertanian

KORASIN TAHUDU
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................
A. Latar Belakang..........................................................................................................
B. Tujuan ......................................................................................................................
C. Waktu dan Tempat...................................................................................................
D. Sasaran ....................................................................................................................
BAB II MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH ....................................................
A. Masalah ...................................................................................................................
B. Alternatif Pemecahan Masalah
BAB III HASIL DAN SARAN ..........................................................................................................
A. Hasil .........................................................................................................................
B. Pembahasan ............................................................................................................
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................................................
A. Kesimpulan ..............................................................................................................
B. Saran ........................................................................................................................
BAB V PENUTUP .........................................................................................................................
LAMPIRAN – LAMPRAN ..............................................................................................................
1. Jadwal Kunjungan ..................................................................................................................
2. Laporan Bulanan ....................................................................................................................
3. Daftar Kunjungan ...................................................................................................................
4. Lembaran Persiapan Penyuluhan ( LPM ) ..............................................................................
5. Sinopsi ....................................................................................................................................
6. Materi Penyuluhan ................................................................................................................
7. Dokumentasi ..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada umumnya kegiatan penyuluhan pertanian pada prinsipnya merupakan proses
pembelajaran ilmu usaha tani yang benar kepada petani dan keluarganya dengan harapan dapat
tercapai kesejahteraan petani dan keluarganya pada masa yang akan datang.
Penyuluhan pertanian bertujuan untuk memperkuat perkembangan pertanian, mencakup
peternakan, perkebunan, dan hortikultura. Yang maju modern dalam sistem pembangunan yang
berkelanjutan.
Contoh Budidaya Kangkung Cabut
Kangkung cabut merupakan salah satu tanaman sayuran yang banyak sekali dibudidayakan
oleh banyak orang khusunnya para petani sayur. Pasalnya, menanam sayur cabut cukup mudah
dilalukan. Selain itu, cara penanaman dan perawatannya cukup simple dan bisa dilakukan oleh
siapa saja. Dulu, kangkung cabut memang belum terlalu populer dikarenakan hanya sedikit
orang yang membudidayakannya. Namun, untuk saat ini sudah banyak sekali orang berbudidaya
kangkung cabut ini. Selain itu, benihnya pun juga bisa kita temukan dengan mudah dibeberapa
toko benih sayuran.
Tak hanya cara budidayanya yang mudah, keuntungan yang bisa diperoleh dari budidaya
kangkung cabut ini sukup besar. Ini tentunya bisa menjadi alternatif bagi anda yang sedang
bingung mau membangun bisnis apa. Bagi anda yang tertarik untuk budidaya kangkung cabut,
dibawah ini kami punya tipsnya untuk anda.
1. Pemilihan bibit
Hal pertama yang harus anda lakukan dalam budidaya kangkung cabut yaitu melakukan
pemilihan bibit. Pemilihan bibit sangat penting untuk dilakukan agar hasilnya bisa lebih
memuaskan nanti. Untuk pemilihannya bibi ini ada 2 cara yaitu menggunakan biji dan dengan
stek. Namun, alangkah lebik baiknya anda memilih menggunakan biji tabur atau benih kangkung
cabut.
2. Persiapan lahan
Selanjutnya yaitu mempersiapkan lahan untuk media tanam bibit kangkung cabutnya nanti.
Cangkullah terlebih dahulu lahan dan buat bedengan untuk tempat benih kangkungnya nanti.
Usahakan lahan untuk media tanam ini memiliki tekstur tanah yang gembur dan subur.
3. Pemberian pupuk
Sebelum bibit kangkung cabut siap untuk ditabur, sebaiknya anda berikan dulu pupuk pada
bedenga yang sudah dibuat tadi. Ini fungsinya untuk memperkaya nutrisi pada tanah yang akan
ditanami kangkung cabut ini. Untuk pupuknya, anda bisa menggunakan pupuk kandang yang
sudah jadi dan diproses terlebih dahulu. Kemudian diamkan selama kurang lebih 3-5 hari agar
pupuk bisa tercampur secara sempurna.
4. Penanaman benih
Setelah 3-5 hari, baru selanjutnya anda bisa menanamkan benih kangkung cabutnya. Untuk
cara penanamannya, anda bisa buat sebuah lubang dengan 5cm bergaris memanjang dan
brurutan agar tanaman kangkung nantinya bisa tumbuh teratur. Satu bedengan dengan lebar 1
meter, bisa anda buat 5-6 baris memanjang tempat penanaman bibit. Sedangkan untuk satu
lubang, bisa anda isi 3-5 bibit kangkung. Tutup lubang yang sudah diisi bibit dengan tanah halus
yang sudah dicampur dengan pupuk NPK atau pupuk kandang. Namun, untuk penutupan ini
jangan terlalu tebal menimbunnya agar bibit lebih cepat tumbuh. Setelah itu, tutup bedengan
dengan alang-alng atau jerami diatasnya agar terlindung dari hewan perusak seperti ayam,
burung atau yang lainnya.
5. Penyulaman
Jika, ada beberapa bibit kangkung yang tidak dapat tumbuh sempurna atau mati, anda bisa
menyulamnya dengan bibit baru. Penyulaman ini bisa anda lakukan ketika kangkung sudah
tumbuh kurang lebih 5-6cm.
6. Perawatan Tanaman
Agar budidaya kangkung cabut bisa berhasil, langkah yang harus anda lakukan yaitu
merawat tanaman kangkung cabut. Anda bisa membersihkannya dari hama dan gulma yang
tumbuh disekitar tanaman. Selain itu, melakukan penyiraman secara teratur juga bisa
mempengaruhi tanamn agar tumbuh subur. Tak lupa juga melakukan pemberian pupuk susulan
agar tanaman kangkung cabut bisa tumbuh lebih subur.
7. Pemanenan Kangkung Cabut
Dan inilah tahap terakhir dalam budidaya kangkung cabut yaitu pemanenan sayuran.
Kangkung cabut yang sudah bisa dipanen ketika sudah berusia 30 hari sejak bibit tanaman
ditanam. Sesuai dengan namanya, cara pemanenan kangkung jenis ini yaitu dengan mencabut
dengan akar-akarnya. Setelah itu anda bisa langsung mengikat dan menjualnya.

B. TUJUAN
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk melaporkan kegiatan-kegiatan penyuluhan di wiliyah
binaan dan untuk menjadi bahan evaluasi kinerja THL TB penyuluhan pertanian pada tahun
2018.
C. WAKTU DAN TEMPAT
a. Tempat
Kegiatan penyuluhan biasanya dilakukan di lahan petani dan juga di bescamp kelompok tani.
b. Waktu
Waktu pelaksanaan kegiatan penyuluhan biasanya dilakukan pada pagi hari antara jam 9.00
WIT sampai dengan jam 11.00 WIT, setiap hari senin, kamis dan sabtu ( latihan dan
kunjungan/LAKU ).

D. SASARAN
a. Petani
Sasaran yang ingin dicapai pada petani adalah petani diharapkan dapat menguasai teknik-
teknik budidaya komoditas unggulan, akses informasi pasar dan pemasaran yang lebih baik.
b. Keluarga Tani
Sasaran yang ingin dicapai pada keluarga tani adalah tercapainya kesejahteraan petani dan
keluarganya sehingga mereka dapat menikmati hidup yang lebih layak.
c. Kelompok Tani
Sasaran yang ingin dicapai adalah kemajuan kelompok tani dan kelompokan kerja diantara
setiap anggota kelompok tani.
BAB II
MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

A. Masalah
Masalah yang sangat kritis adalah meningkatnya produksi pertanian ( agribisnis ) atau
ourtput selama ini belum disertai dengan meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani
secara signifikan dalam usaha taninya. Jika ditelah, walaupun telah melampaui masa-masa kritis
ekonomi nasional, saat ini setidaknya kita masih melihat beberapa kondisi yang dihadapi dalam
usahatani petani kita di dalam mengembangkan kegiatan usaha produktifnya.
Contoh masalah yang sering dihadapi oleh petani yaitu :
1. Masalah saprodi dan saptotan seperti pupuk, obat-obatan dan peralatan usaha tani yang
tidak tersedia bahkan belum dimiliki.
2. Serangan hama dan penyakit pada tanaman dan peternakan sehingga ternak sering
terserang penyakit saat musim hujan.
3. Tidak tersedianya betina unggulan.
4. Pemberian vaksin tidak teratur dan minimnya kandang ternak.
5. Masih rendahnya pengetahuan petani/kelompok.
6. Masalah permodalan dan sarana produksi.
7. Tidak adanya KUD dalam tataniaga usahatani.
8. Belum menerapkan sistem agribisnis dalam usahatani.
9. Tidak adanya kekompakan masyarakat dan partisapasi toko masyarakat guna mendukung
program-program pembangunan pertanian dan peternakan di Desa Elpaputih.

B. Alternatif Pemecahan Masalah


Alternatif Pemecahan Masalah yang akan disampaikan disini adalah bagaimana agar petani
kita bisa mengatasi masalah sesuai dengan masalah yang di atas.
1. Mengatur lebih banyak persediaan saprodi dan saptotan seperti pupuk, obat-obatan dan
peralatan usaha tani yang lainnya.
2. Membutuhkan tenanga kerja hama dan penyakit pada tanaman dan peternakan di BPP Desa
Elpaputih.
3. Membutuhkan betina unggulan.
4. Mengatur pemberian vaksin dengan baik dan lebih banyak lagi pembuatan kandang ternak.
5. Mengadakan lebih banyak lagi sosialisasi tentang pertanian dan pertenakan.
6. Membuat proposal yang di tujukan kepada kecamatan agar mendapatkan bantuan modal.
7. Mendirikan KUD di Desa Elpaputih.
8. Diberikan pemahaman tentang sistem argobisnis di Desa Elpaputih.
9. Menciptakan solidaritas antar masyarakat untuk mendukung program-program
pembangunan pertanian dan peternakan di Desa Elpaputih.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Pada bulan april petani mengalami kesuksesan produksi, karena kangkung yang mereka
produksi berkembang dengan baik . Tetapi pada bulan mei dan juni petani mengalami kegagalan
produksi dikarenakan curah hujan yang sangat tinggi akibatnya tidak ada aktifitas penanaman
dan ternak-ternak pun dikandangkan pada bulan mei dan juni. Dan juga masalah-masalah yang
lainnya seperti kekurangan pupuk, obat-obatan dan peralatan yang tidak memadai.

B. Pembahasan
Seperti yang kita ketahui bahwa kangkung adalah salah satu sayuran yang sangat popular
dan disukai banyak orang. Dibanding jenis sayuran lain, tanaman kangkung merupakan jenis
sayuran yang paling mudah dibudidayakan dengan masa panen singkat. Menanam kangkung
dapat dilakukan di playbag atau di pekarangan di rumah.
Kangkung darat merupakan jenis tanaman yang mudah tumbuh dengan waktu panen yang
cepat. Sehingga menanam kangkung darat dapat dilakukan dengan cara disebar atau ditugal.
Menanam Kangkung dengan disebar :
 Dengan cara ini penanaman lebih cepat dan tidak membutuhkan ongkos tenaga kerja yang
banyak.
 Penggunaan benih lebih boros, dalam satu hektar membutuhkan sekitar 5-10 Kg benih
kangkung.
 Agar persebaran benih dapat merata, dibutuhkan tenaga kerja yang terampil.
 Menanam kangkung dengan cara disebar, sulit untuk mendapatkan kepadatan populasi
tanaman hingga 50.000 tanaman kangkung per hektar lahan.
Menanam Kangkung dengan sistem tugal :
 Dengan cara ini, jarak antar tanaman dapat diatur. Sehingga populasi tanaman menjadi lebih
rapat dan ideal.
 Biasanya jarak antara tanaman yang digunakan adalah 5 x 10 cm.
 Isi setiap lubang 2-3 biji kangkung cara ini membutuhkan tenaga kerja lebih banyak, sehingga
biaya yang dikeluarkan juga bertambah.
 Menanam kangkung tidak perlu ditugal terlalu dalam, sebab tanaman kangkung tidak
membutuhkan perakiran yang dalam.
Akan tetapi masalah yang ada, salah satunya adalah kekurangan modal yang mengakibatkan
pertanian dan perternakan mengalami hambatan yang cukup serius. Oleh sebab itu dihimbaukan
untuk masyarakat agar dapat membuat proposal yang ditujukan kepada kecamatan dinas sosial
agar masalah kekurangan modal dapat di atasi dengan baik.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat di ambil kesimpulan yaitu dalam membudidayakan tanaman
kangkung perlunya ketersediaan air karena kangkung merupakan tanaman yang sangat
memerlukan air. Jika tanaman kekurangan air akan menyebabkan penurunan kualitas hasil
panen, tetapi jika kadar airnya berlebihan seperti terkena hujan yang terus menerus juga akan
menyebabkan rusaknya tanaman.
Adapun dalam menggunakan pupuk kadang 1 kg dalam satu petakan menghasilkan
tanaman kangkung yang lebih bagus dibandingkan dengan penggunaan pupuk kadang 0.5 kg.

Anda mungkin juga menyukai