Anda di halaman 1dari 28

Oleh :

Sisca Fajriani, SP. MP.


Agung Purnomo, SP
Tim Asisten Praktikum PTB

MODUL PRAKTIKUM
PRODUKSI TANAMAN BUAH

Nama : ___________________________
_______________________
[TYPE THE: COMPANY
NIM NAME]
___________________________
Hari/Jam : ___________________________
Asisten : ___________________________
_________________________

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

2010
MODUL PRAKTIKUM
PRODUKSI TANAMAN BUAH

Oleh :
Sisca Fajriani, SP. MP.
Agung Purnomo, SP.
Tim Asisten Praktikum PTB

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunianya sehingga Modul
Praktikum Produksi Tanaman Buah ini dapat disusun.

Modul praktikum ini disusun untuk membantu mahasiswa yang mengikuti kegiatan
Praktikum produksi tanaman buah dalam pelaksanaan praktikum. Secara umum modul
ini berisi tentang kegiatan budidaya stroberi, standar mutu buah, tempat muncul buah,
perencanaan kebun (Orchard establishment), persiapan lahan dan penanaman, dan pasca
panen. Setiap mahasiswa wajib menggunakan modul ini untuk kegiatan praktikum.

Kami menyadari bahwa penyusunan modul ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kami mengharap masukan yang membangun dari semua pihak guna perbaikan selanjutnya.
Semoga modul ini dapat membawa manfaat.

Malang, 30 Maret 2010

Tim Penyusun
DAFTAR NAMA ASISTEN PRAKTIKUM
i
PRODUKSI TANAMAN BUAH

1. Yunita Triliestyana (0610420046 - 42)


 Koordinator praktikum
 Komoditi : Jambu biji merah dan apel manalagi
 Telpon : 085755040009
 Email : donyta_1001@yahoo.co.id

2. Nano Dwi Prasetyo (0610410029 – 41)


 Wakil koordinator praktikum
 Komoditi : Belimbing dan nanas
 Telpon : 085649358444
 Email : nano_dwi_p@yahoo.com

3. Devisca Herdian K. S. (0610420012 - 42)


 Sekretaris
 Komoditi : Pepaya dan salak pondoh
 Telpon : 085645113434
 Email : devis_ca@yahoo.com

4. Dewi Puspita Sari (0610420013 - 42)


 Sekretaris
 Komoditi : Alpukat hijau bundar dan manggis
 Telpon : 085646352643
 Email : inipipit@gmail.com

5. Christa Dyah Utami (0710420031 – 42)


 Bendahara
 Komoditi : Pisang raja serai dan sawo
 Telpon : 085233228694
 Email : christa_dyah@yahoo.com

6. Erry Winda Dwi R. (0610423005 - 42)


 PJ Field Trip
 Komoditi : sirsak dan jeruk lokal
 Telpon : 085746163774
 Email : winda_imoet87@yahoo.com

7. Defi Ari Susanti (0710420040 - 42)


 PJ Kuliah Lapang
 Komoditi : Kelengkeng lokal dan duku
 Telpon : 081334252290
 Email : de_susantie@yahoo.co.id

8. Yoga Oktavianto (0710423003 - 42)


 PJ Kuliah Lapang
 Komoditi : Durian dan nangka
 Telpon : 085655282433
 Email : yogaoktavianto@yahoo.com

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar i
Daftar Nama Asisten Praktikum Produksi Tanaman Buah ii
Daftar Isi iii
Daftar Gambar iv
I. Budidaya stroberi ………………………………………………………………………………………..… 1
II. Standar mutu buah ………………………………………………………………………………………… 7
III. Tempat muncul buah …………………………………………………………………………………… 13
IV. Perencanaan Kebun …………………………..…………………………………………………………… 14
V. Persiapan lahan dan penanaman………………………………………………………………………. 18
VI. Pasca panen ………………………………………………………………………………………………….. 22

iii
Daftar Gambar

Gambar 1. Budidaya stroberi menggunakan polibag .................................................... 1


Gambar 2. Edible part dan non edible part buah alpukat ….…………………………………….. 7
Gambar 3. Prosedur kerja kegiatan standar mutu buah …………………………………………… 8

iv
Budidaya Stroberi

I. Budidaya Stroberi

1.1 Pendahuluan
STROBERI ( Fragaria chiloensis L. / F. vesca L) ialah tanaman buah dari family Rosaceae
dan dari genus Fragaria. Stroberi merupakan tanaman buah berupa herba yang ditemukan
pertama kali di Chili, Amerika. Salah satu spesies tanaman stroberi yaitu Fragaria chiloensis L
menyebar ke berbagai negara Amerika, Eropa dan Asia. Selanjutnya spesies lain, yaitu F. vesca L.
lebih menyebar luas dibandingkan spesies lainnya. Jenis stroberi ini pula yang pertama kali
masuk ke Indonesia. Stroberi yang kita temukan di pasar swalayan adalah hibrida yang
dihasilkan dari persilangan F. virgiana L. var Duchesne asal Amerika Utara dengan F. chiloensis L.
var Duchesne asal Chili. Persilangan itu menghasilkan hibrid yang merupakan stroberi modern
(komersil) Fragaria x annanassa var Duchesne. Varietas stroberi introduksi yang dapat ditanam
di Indonesia adalah Osogrande, Pajero, Selva, Ostara, Tenira, Robunda, Bogota, Elvira, Grella
dan Red Gantlet. Di Cianjur ditanam varitas Hokowaze asal Jepang yang cepat berbuah. Buah
stroberi dimanfaatkan sebagai
ebagai makanan dalam keadaan segar atau olahannya. Produk makanan
yang terbuat dari stroberi telah banyak dikenal misalnya sirup, jam, ataupun stup (compote)
stroberi. Lembang dan Cianjur (Jawa Barat) adalah daerah sentra pertanian di mana petani
sudah mulai
ai banyak membudidayakan stroberi.

Gambar 1. Budidaya stroberi menggunakan polibag

Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 1


Budidaya Stroberi

Syarat tumbuh tanaman stroberi antara lain:


a. Suhu udara optimum antara 170C-200C.
b. Kelembaban udara 80%-90%.
c. Penyinaran matahari 8-10 jam per hari.
d. Curah hujan berkisar antara 600mm-700mm per tahun.

Sedangkan syarat-syarat media tanam yang baik untuk tanaman stroberi yang ditanam
dalam polybag adalah sebagai berikut:
a. Bersifat porous.
b. Berstruktur gembur, subur, dan cukup menyimpan air.
c. Media tanam mempunyai reaksi netral atau ber-pH 6,5-7 dan tidak mengandung
penyakit tular tanah.

1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar praktikan :
1. Mengetahui teknik budidaya tanaman stroberi
2. Mengetahui penanganan pasca panen buah stroberi

1.3 Metode
1. Pelaksana praktikum
Peserta praktikum terdiri dari 8 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 20 orang.
Tiap orang bertanggungjawab pada 1 tanaman.
2. Persiapan Lahan
Lahan kebun tanaman stroberi biasanya dalam bentuk bedengan-bedengan atau guludan
tetapi pada praktikum kali ini menggunakan polybag yang diletakkan di bawah naungan.
3. Pelaksanaan
 Komoditi yang digunakan adalah stroberi.
 Menanam stroberi dalam polibag dengan menggunakan naungan.
 Setiap praktikan melakukan menanam secara individu.

Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 2


Budidaya Stroberi

4. Persiapan bibit
Kebutuhan bibit per polybag ditentukan oleh varietas tanaman stroberi dan jarak tanam
yang digunakan. Bibit yang digunakan dapat berasal dari hasil perbanyakan tanaman secara
generative dan vegetative berupa anakan atau stolon.
5. Penanaman
Waktu tanam yang paling baik adalah pada awal musim hujan. Tata cara penanaman bibit
sroberi adalah sebagai berikut.
a. Siram media tanam dalam polybag yang berisi bibit tanaman stroberi menggunakan air
bersih hingga tanah cukup basah.
b. Keluarkan bibit tanaman stroberi tadi dari polybag dengan cara menyobek atau
menggunting polybag tersebut sehingga terkuak bibit secara utuh bersama dengan akar
dan medium tanamnya.
c. Tanamkan bibit tanaman stroberi tersebut satu per satu pada lubang tanam yang telah
tersedia sambil memadatkan tanah disekitar pangkal batang secara pelan-pelan.
d. Beri pupuk dasar NPK 16 : 16 : 16 Pupuk diberikan di dalam lubang sejauh 15 cm di kiri-
kanan tanaman.
e. Siram tanah sekitar pangkal batang bibit menggunakan air bersih sehingga tanah cukup
basah
6. Pemeliharaan tanamanan
a. Penyiraman
Tanaman stroberi pada stadia muda atau masih kecil membutuhkan air yang memadai.
penyiraman sebaiknya dilakukan setiap pagi atau sore hari. Tanaman stroberi pada
stadia dewasa tidak membutuhkan air terlalu banyak.
b. Penyiangan
Gulma harus disiangi. Waktu penyiangan tergantung dari keadaan pertumbuhan gulma.
biasanya penyiangan dilakukan bersama dengan kegiatan pemupukan susulan.
c. Pemupukan susulan
Pupuk susulan diberikan 1 ½ - 2 bulan setelah tanam yaitu pupuk NPK 15 : 15 : 15
dengan dosis anjuran. Pemberian dengan cara ditabur kemudian ditutup tanah. Bila
perlu menggunakan Kristalon.

Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 3


Budidaya Stroberi

d. Pemangkasan
Pemangkasan daun dan sulur hendaknya dilakukan secara teratur agar menjadi
produktif dalam berbunga dan berbuah. pemangkasan biasanya dilakukan pada bunga
pertama dan buah stadium pentil yang tumbuh berlebihan.
e. Perlindungan tanaman.
Teknologi pengendalian hama dan penyakit secara terpadu antara lain
1. Penggunaan bibit yang sehat.
2. Perlakuan benih atau bibit direndam dalam larutan pestisida dilakukan sebelum
tanam.
3. Pengolahan tanah yang baik.
4. Penggunaan jarak tanam yang teratur
5. Rotasi tanaman.
6. Pemulsaan menggunakan jerami kering atau mulsa plastic
7. Pemotongan bagian tanaman yang telah terserang hama dan penyakit.
8. Penyemprotan pestisida secara selektif

1.4 Pengamatan
Parameter pengamatan meliputi :
1. Jumlah daun muda yang muncul per minggu (setelah 2 minggu dirompes) / tanaman.
2. Jumlah daun keseluruhan (sempurna) / tanaman.
3. Tinggi tanaman (Panjang dan Lebar daun).
4. Jumlah bunga yang muncul / tanaman.
5. Jumlah bunga yang jadi buah / tanaman.
6. Berat buah per malai / tanaman.
7. Berat satu buah / tanaman.
Pengamatan 1-4 dilakukan setiap minggu

Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 4


Budidaya Stroberi

Tabel Pengamatan Budidaya Stroberi


Minggu ke-
Parameter Pengamatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Jumlah daun muda yang rompes rompes
muncul/tanaman
2. Jumlah daun
keseluruhan/tanaman
3. Tinggi tanaman
4. Jumlah bunga/tanaman
5. Jumlah bunga jadi buah/tanaman
6. Berat buah/malai/tanaman
7. Berat satu buah/tanaman

Pembahasan :

Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 5


Budidaya Stroberi

Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 6


Standar Mutu Buah

II. Standar Mutu Buah

1. Tujuan
Peserta praktikum mampu mengidentifikasi mutu suatu komoditas/ kultivar buah tropis
berdasarkan standar mutu buah untuk mampu memproduksi buah marketabel (layak jual &
diterima pasar).

2. Pengertian
Mengamati kualitas, mutu dan uji organoleptik komoditas/kultivar buah kemudian dibandingkan
Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk kultivar tersebut. Hasil pengamatan didiskusikan pada
forum dan dipublikasikan ke umum.

3. Bahan dan Alat

No Nama Fungsi
a Pisau Memotong buah
b Timbangan Menimbang berat buah (non & edible part)
c Hand refraktrometer Mengukur total padatan terlarut / kadar gula
d Alat tulis Mencatat hasil pengamatan
e Plastik Menampung non & edible part, sampah
f Buah tropis diamati
g Tisu / lap Membersihkan dari kotoran
h Referensi SNI Membandingkan pengamatan dengan SNI

4.Pustaka

Persamaan Edible Part


bagian buah yang dapat digunakan (edible part) = seluruh bagian buah (all part) – bagian
buah yang tidak dapat digunakan (non edible part)

Non Edible part


(kulit & biji
alpukat)

Edible part (daging


Buah alpukat)

Gambar 2. Edible part dan non edible part buah alpukat

Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 7


Standar Mutu Buah

Gambar 3. Prosedur kerja kegiatan standar mutu buah

Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 8


Standar Mutu Buah

Lembar Kerja Praktikum

1. Kultivar : ______________________________
2. SNI : ______________________________
3. Lokasi asal pembelian : ______________________________
4. Harga : ______________________________
5. Jumlah sample : ______________________________

6. Klasifikasi Kultivar
6.a.Klasifikasi kultivar berdasarkan SNI
Persyaratan
Spesifikasi Satuan
Kelas A Kelas B Kelas C

6.b.Kualitas kultivar berdasarkan pengamatan


No Spesifikasi Keterangan
1 Panjang
2 Diameter
3 Berat : Total
4 Edible part
5 Non edible part
6 Padatan terlarut
7 Warna kulit
8 Warna daging
9 Tebal daging
Berdasarkan hasil pengamatan yang dibandingkan dengan SNI kultivar maka kultivar yang
diamati termasuk kelas : ……………………………….

Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 9


Standar Mutu Buah

7. Uji organoleptik
Parameter
No Nama responden
Rasa Tekstur Aroma
1
2
3
4
5
rerata
Keterangan :
Rasa = manis : 2 dan kurang manis : 1
Tekstur = lembut : 2 dan kurang lembut : 1
Aroma = tajam : 2 dan kurang tajam : 1

8. Mutu Kultivar
8.a. Klasifikasi mutu kultivar berdasarkan SNI
Persyaratan
Jenis Uji Satuan
Mutu I Mutu II
a. Keseragaman kultivar %
b.Tingkat ketuaan buah Hari
c.Keseragaman ukuran
d.Bentuk
e.Kadar kotoran % bobot/bobot
f.Tingkat kerusakan fisik % bobot/bobot
g.Tingkat ketidak segaran % bobot/bobot
h.Kemulusan kulit %
i.Serangga %
j.Penyakit -

8.b.Mutu kultivar berdasarkan pengamatan


Jenis Uji Satuan Keterangan
a.Keseragaman kultivar %
b.Tingkat ketuaan buah Hari
c.Keseragaman ukuran
d.Bentuk
e.Kadar kotoran % bobot/bobot

Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 10


Standar Mutu Buah

Jenis Uji Satuan Keterangan


f.Tingkat kerusakan fisik % bobot/bobot
g.Tingkat ketidak segaran % bobot/bobot
h.Kemulusan kulit %
i.Serangga %
j.Penyakit -
Berdasarkan hasil pengamatan yang dibandingkan dengan SNI kultivar maka kultivar yang
diamati termasuk Mutu : _____________________________

9. Pembahasan :

Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 11


Standar Mutu Buah

Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 12


Tempat Muncul Buah

III. TEMPAT MUNCUL BUAH

1. Tujuan
Peserta praktikum mampu memahami konsep dasar produksi buah yakni proses terbentuk atau
terjadinya buah khususnya tempat munculnya buah.

2. Konsep
Pada dasarnya tempat muncul atau keluarnya buah dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Apikal
Buah muncul dari pucuk atau ujung tanaman. Contoh : Mangga
b. Lateral
Buah muncul dari samping tanaman. Contoh : Semangka, Apel, Melon.

3. Bahan dan Alat

No Nama Fungsi
1 Referensi Sebagai bahan acuan & sumber informasi
2 Alat tulis Mencatat hasil penggalian informasi
3 LCD Mempresentasikan informasi

4. Prosedur Kerja
a. Invetarisirlah informasi tempat muncul & sifat botani komoditas buah anda.
b. Presentasikan hasil penggalian informasi pada forum.

Lembar Kerja Praktikum

Presentasikan karakteristik :
1. Tempat keluarnya bunga
2. Jumlah bunga
3. Morfologi bunga
4. Proses Polinasi
5. Morfologi Tanaman
6. Gambar bunga jantan dan bunga betina

Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 13


Perencanaan Kebun (Orchard Establishment)

IV. Perencanaan Kebun


(Orchard Establishment)

1. Tujuan
Peserta praktikum mampu memahami konsep dasar perencanaan kebun untuk produksi buah
sehingga membantu mempermudah kegiatan pemeliharaan tanaman hingga pemetikan. Peserta
praktikum mampu membuat desain dan maket kebun produksi buah sesuai konsep dasar
pembentukan / pengadaan kebun produksi buah.

2. Pengertian
Membuat desain dan maket kebun produksi buah yang meliputi aspek tata letak, sumber air,
jalan kebun, jarak tanam, blok kebun, kontur, dan arah barisan tanaman. Hasil desain dan maket
kebun produksi buah dievaluasi oleh asisten. Hasil desain dan maket kebun produksi buah yang
telah dievaluasi oleh asisten akan dipamerkan pada civitas kampus.

3. Konsep
Kebun produksi tanaman buah yang produktif dan profitabel dapat dicapai melalui desain dan
pengadaan kebun yang tepat. Berikut merupakan faktor-faktor fundamental yang perlu
dipertimbangkan dalam perancangan dan pengadaan suatu kebun produksi tanaman buah.
a. Tipe dan Kemiringan Tanah
Tingkat kemiringan / kontur lahan kebun sangat mempengaruhi desain pengadaan kebun
khususnya penempatan tanaman dan jarak tanam. Setidaknya terdapat 3 jenis kebun
berdasarkan kontur tanah yaitu 1) lahan datar, 2) lahan miring, dan 3) lahan berteras. Untuk
kebun jenis lahan datar dan lahan berteras dapat menggunakan jarak tanam model persegi.
Sedangkan untuk kebun jenis lahan miring dapat menggunakan jarak tanam model busur. Hal
tersebut dikarenakan lahan miring sangat berpotensi mengalami erosi lahan.
b. Jarak Tanam
Jarak tanam dipengaruhi oleh jenis tanaman, kontur tanah, kesuburan tanah dan intensitas
cahaya. Pada tanaman buah, dikenal jarak tanam rapat (high density plant) dan jarak tanam
renggang (low density plant).

Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 14


Perencanaan Kebun(Orchard Establishment)

c. Sumber air dan pengairan


Akses ketersediaan kebun sangat mempengaruhi dalam pengambilan kebijakan desain kebun.
Air dari sumber air dapat didistribusikan secara langsung ke kebun atau disimpan terlebih
dahulu di reservoir (tandon/tempat penyimpan air). Faktor akses air terdiri dari kualitas dan
kuantitas air. Kualitas air meliputi kimia (pH, salinitas, komposisi unsur), biologi
(bakteri/mikroba), dan fisika (viskositas). Kuantitas air meliputi debit air dan jarak sumber air
dengan tanaman. Pada lahan datar dapat menggunakan pengairan kanalisasi (sungai kecil
buatan).
d. Bangunan
Suatu kebun setidaknya minimal memiliki gedung utama, gedung pemasaran dan gedung
produksi. Gedung utama berisi perkantoran, rumah pimpinan, rumah staf, dan rekreasi.
Gedung pemasaran didalamnya mengandung kantor pemasaran dan pasca panen (sortasi,
chiling dan pengemasan). Gedung produksi berisi inventori (alat & hasil panen), generator
listrik, pengawas kebun, riset dll. Posisi kantor hendaknya berdekatan dengan jalan raya untuk
memudahkan pemasaran dan akses dengan dunia diluar kebun.
e. Jalan kebun
Suatu kebun harus memiliki akses jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan transportasi
pengangkut. Jalanan di dalam kebun dapat dibagi menjadi 2 jalan yaitu 1) jalan utama, dan 2)
jalan setapak. Jalan utama adalah jalan di dalam kebun yang dapat dilewati oleh transportasi
pengangkut seperti truk dan melalui antar blok kebun. Jalan setapak adalah jalan di dalam
kebun yang dipergunakan untuk pengangkutan dari blok menuju jalan utama atau sebaliknya.
Suatu jalan setapak terkadang dapat dilalui oleh kendaraan pengangkut. Setiap blok kebun
harus dapat dilewati minimal oleh 1 jalan utama.
f. Blok Kebun
Suatu kebun produksi dapat dibagi/dipilah menjadi beberapa blok. Penggunaaan blok
ditujukan untuk memudahkan pengelolaan operasional kebun. Pada umumnya pembagian
blok dilakukan berdasarkan faktor lokasi geografi, jenis tanaman, fase pertumbuhan,
ketersediaan air, dan kesuburan tanah. Antar blok dapat ditandai dengan beragam penanda
seperti tanaman khusus, batu, kayu atau jalanan.

Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 15


Perencanaan Kebun(Orchard Establishment)

g. Nurseri
Setiap kebun produksi buah harus memiliki area khusus berisi area blok pembibitan (nursery).
Area pembibitan sepantasnya mendapatkan perlakuan khusus karena tanaman pada fase bibit
(seedling) hingga remaja (juvenile) membutuhkan perawatan ekstra. Pada umumnya area
nurseri berdekatan dengan sumber air. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan
ketersediaan air bagi tanaman muda.

4. Bahan dan Alat

No Nama Fungsi
1 Cuter Memotong styrofoam
2 Gunting Memotong pita dan kertas
3 Penggaris Mengukur jarak
4 Kertas milimeter Membuat pola jarak tanam
5 Maket kebun dasar Sebagai ilustrasi kebun produksi buah
6 Pita Sebagai ilustrasi jalan
7 Alat tulis Memberi tanda pada maket dan pencatatan
8 Lem styrofoam Menempel maket, pita dan rumah
9 Jarum pentul Sebagai ilustrasi tanaman

5. Prosedur Kerja
a. Perhatikan tipe kemiringan tanah kebun pada maket untuk menentukan model jarak tanam.
b. Kemudian catat panjang dan lebar maket kebun. Gunakan kertas milimeter untuk menghitung
luas maket kebun.
c. Amati letak jalan raya dan tentukan posisi gedung.
d. Amati letak sumber air dan tentukan posisi nurseri.
e. Tentukan pusat/titik tengah kebun dan buatlah jarak tanam menggunakan pola.
f. Tuangkan desain kebun buah anda pada kertas sebelum bekerja pada maket kebun. Tunjukkan
hasil desain kebun buah anda pada asisten.
g Tanamlah/tempelkan jarum pentul (sebagai tanaman) pada maket dimulai dari pusat kebun.
Gunakan metode penanaman jarak tanam yang tepat.
h. Kelompokkan tanaman menjadi beberapa blok. Gunakan hanya satu jenis warna jarum pentul
untuk sebuah blok kebun.
i. Hitunglah berapa tanaman dalam maket anda. Bandingkan hasil pengamatan anda dengan
kelompok lain.

Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 16


Perencanaan Kebun(Orchard Establishment)

Lembar Kerja Praktikum

1. Layout maket kebun buah (+ komponen) 2. Luas lahan maket kebun :

3. Perbandingan Luas lahan dan jumlah tanaman pada setiap jenis maket
No Jenis Maket Luas lahan (m2) ∑ Tan ∑ Tan/ha
1 Lahan Datar
2 Lahan Berteras
3 Lahan Miring
Catatan : skala maket = 1 : 300 (1 cm = 3 m) & 1 ha = 10.000 m2

4. Apakah terdapat perbedaan jumlah tanaman / ha antar maket ?. Jika terdapat perbedaan,
jelaskan mengapa berbeda.

Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 17


Persiapan Lahan dan Penanaman (Land Prepare & Cultivate)

V. Persiapan Lahan dan Penanaman


(Land Prepare & Cultivate)

1. Tujuan
Peserta praktikum mampu memahami konsep dasar persiapan lahan dan penanaman kebun
untuk produksi buah. Peserta praktikum mampu menanam bibit dengan benar pada kebun
produksi buah.

2. Pengertian
Melakukan simulasi persiapan lahan agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.
Melakukan simulasi penanaman pohon buah sehingga mendapatkan pertumbuhan tanaman
yang baik.

3. Konsep
Secara umum aktivitas persiapan lahan meliputi 1) pembajakan tanah dalam (subsoiling/deep
plowing), 2) penggaruan/pembuburan tanah (harrowing/pulverizing), 3) pembuatan bedengan
(bedding), dan penggalian lubang tanam. Subsoiling merupakan aktivitas
membongkar/mengolah tanah dengan tebal/kedalaman pengolahan cukup besar yaitu 60-
100cm. Subsoiling bertujuan untuk membuat media perakaran yang baik bagi tanaman.
Harrowing merupakan aktivitas memotong dan membalikkan tanah pada kedalaman 20-30 cm
sehingga memberikan aerasi pada tanah.
Pada umumnya penanaman pohon buah dilaksanakan pada kisaran bulan September hingga
bulan Desember. Keadaan cuaca sangat mempengaruhi keberhasilan tanaman saat dilakukan
pemindahan dari lokasi asal bibit. Penanaman kacangan penutup tanah (LCC = Legume Cover
Crop) dapat dilakukan disekitar lubang tanam sebelum bibit buah mulai ditanam. Lubang tanam
diisi dengan campuran pupuk kandang & pupuk dasar mencapai hingga 30%. Ukuran lubang
untuk tanaman disesuaikan dengan jenis tanaman dan ukuran bibit.

Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 18


Persiapan Lahan dan Penanaman (Land Prepare & Cultivate)

Pada umumnya ukuran lubang tanam menggunakan dimensi sebagai berikut :


a. Luas
Bagian atas = lahan subur : 60 x 60 (cm) dan lahan padas : 100 x 100 (cm)
Bagian bawah = lahan subur : 40 x 40 (cm) dan lahanpadas : 65 x 65 (cm)
b. Kedalaman
Lahan subur = 60 cm dan lahan padas = 100 cm

Pada waktu melakukan pelubangan tanah menggunakan kaidah umum pada produksi tanaman,
yaitu :
a. Tanah bagian atas (top soil) diletakkan sebelah kiri
b. Tanah bagian bawah (sub soil) diletakkan sebelah kanan
c. Lubang tanam dibiarkan selama 1 – 3 bulan sebelum bibit buah ditanam.

4. Bahan dan Alat


No Nama Fungsi
1 Remahan Styrofoam (RS) Sebagai ilustrasi media tanam
2 RS putih Sebagai Sub soil (tanah bagian bawah)
3 RS merah Sebagai Top soil (tanah bagian atas)
4 RS hijau Sebagai Pupuk kandang & pupuk dasar
5 Gelas plastik Lubang tanam
6 Sedotan minum Sebagai bibit tanaman buah
7 Sendok Sebagai cangkul / sekrop

5. Prosedur Kerja
a. Pastikan lahan bersih dan siap dibuat lubang tanam
b. Bila tanah miring, maka buatlah teras
c. Galilah tanah dengan memisahkan antara top soil dengan subsoil. Biasanya tanah topsoil
berwarna lebih gelap daripada subsoil. Gunakan kaidah bahwa topsoil sebelah kiri dan subsoil
sebelah kanan. Angin-anginkan selama 1-3 bulan.
d. Campurkan dengan pupuk kandang dan pupuk dasar pada top soil dan subsoil.

Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 19


Persiapan Lahan dan Penanaman (Land Prepare & Cultivate)

e. Masukkan kembali sebagian topsoil dan subsoil pada lubang tanam. Antara topsoil dengan
subsoil jangan sampai bercampur.
f. Tanamlah bibit dengan kokoh pada tengah lubang tanam
g. Masukkan sisa topsoil dan subsoil pada lubang tanam dan jangan bercampur.

Lembar Kerja Praktikum

1. Mengapa lubang tanam dibiarkan min 4 minggu sebelum bibit buah ditanam ?

2. Mengapa pada umumnya penanaman pohon buah dilaksanakan pada kisaran bulan
September s/d Desember ?

3. Apakah yang dimaksud bedding dan apa tujuannya ?

Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 20


Persiapan Lahan dan Penanaman (Land Prepare & Cultivate)

4. Apakah yang dimaksud keadaan cuaca sangat mempengaruhi keberhasilan tanaman saat
dilakukan pemindahan dari lokasi asal bibit.

5. Mengapa penanaman kacangan penutup tanah (LCC = Legume Cover Crop) dapat dilakukan
disekitar lubang tanam sebelum bibit buah mulai ditanam.

6. Mengapa topsoil dan subsoil tidak boleh bercampur ketika pengembalian tanah pada
penanaman bibit tanaman buah ?

Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 21


Pasca Panen (Post Harvest)

VI. Pasca Panen


(Post Harvest)

1. Tujuan
Peserta praktikum mampu memahami penanganan pasca panen buah. Peserta praktikan
mengetahui berbagai derivat produk buah beserta potensi ekonomisnya setelah mengalami
proses pengolahan yang dituangkan dalam leaflet informasi aneka derivat produk olahan buah
tropis.

2. Konsep
Nilai ekonomis tertinggi pada produk industri buah dicapai pada tahap hilir yaitu produk olahan.
Suatu komoditas buah tropis dapat diolah menjadi beragam derivat produk yang meliputi
produk-produk sepertis kosmetik, kesehatan atau makanan olahan dll.

3. Bahan dan Alat


No Nama Fungsi
1 Referensi Sebagai bahan acuan & sumber informasi
2 Kertas A4 Sebagai media leaflet informasi
3 Alat tulis/printer Menulis pada kertas A4

4. Prosedur Kerja
a. Invetarisirlah aneka referensi derivat olahan produk komoditas anda.
b. Buatlah leaflet informasi aneka derivat olahan produk komoditas anda pada media kertas A4.
Leaflet menggunakan fullcolor dan dilipat menjadi 3 bagian.
c. Informasi meliputi derivat produk : a) buah segar, b) kosmetik, c) makanan olahan, d)
kesehatan/obat.
d. Leaflet juga memuat data nama kelompok, anggota kelompok dan asisten.

Lembar Kerja Praktikum

Buatlah leaflet informasi aneka derivat produk olahan buah tropis

Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 22

Anda mungkin juga menyukai