MODUL PRAKTIKUM
PRODUKSI TANAMAN BUAH
Nama : ___________________________
_______________________
[TYPE THE: COMPANY
NIM NAME]
___________________________
Hari/Jam : ___________________________
Asisten : ___________________________
_________________________
2010
MODUL PRAKTIKUM
PRODUKSI TANAMAN BUAH
Oleh :
Sisca Fajriani, SP. MP.
Agung Purnomo, SP.
Tim Asisten Praktikum PTB
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunianya sehingga Modul
Praktikum Produksi Tanaman Buah ini dapat disusun.
Modul praktikum ini disusun untuk membantu mahasiswa yang mengikuti kegiatan
Praktikum produksi tanaman buah dalam pelaksanaan praktikum. Secara umum modul
ini berisi tentang kegiatan budidaya stroberi, standar mutu buah, tempat muncul buah,
perencanaan kebun (Orchard establishment), persiapan lahan dan penanaman, dan pasca
panen. Setiap mahasiswa wajib menggunakan modul ini untuk kegiatan praktikum.
Kami menyadari bahwa penyusunan modul ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kami mengharap masukan yang membangun dari semua pihak guna perbaikan selanjutnya.
Semoga modul ini dapat membawa manfaat.
Tim Penyusun
DAFTAR NAMA ASISTEN PRAKTIKUM
i
PRODUKSI TANAMAN BUAH
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar i
Daftar Nama Asisten Praktikum Produksi Tanaman Buah ii
Daftar Isi iii
Daftar Gambar iv
I. Budidaya stroberi ………………………………………………………………………………………..… 1
II. Standar mutu buah ………………………………………………………………………………………… 7
III. Tempat muncul buah …………………………………………………………………………………… 13
IV. Perencanaan Kebun …………………………..…………………………………………………………… 14
V. Persiapan lahan dan penanaman………………………………………………………………………. 18
VI. Pasca panen ………………………………………………………………………………………………….. 22
iii
Daftar Gambar
iv
Budidaya Stroberi
I. Budidaya Stroberi
1.1 Pendahuluan
STROBERI ( Fragaria chiloensis L. / F. vesca L) ialah tanaman buah dari family Rosaceae
dan dari genus Fragaria. Stroberi merupakan tanaman buah berupa herba yang ditemukan
pertama kali di Chili, Amerika. Salah satu spesies tanaman stroberi yaitu Fragaria chiloensis L
menyebar ke berbagai negara Amerika, Eropa dan Asia. Selanjutnya spesies lain, yaitu F. vesca L.
lebih menyebar luas dibandingkan spesies lainnya. Jenis stroberi ini pula yang pertama kali
masuk ke Indonesia. Stroberi yang kita temukan di pasar swalayan adalah hibrida yang
dihasilkan dari persilangan F. virgiana L. var Duchesne asal Amerika Utara dengan F. chiloensis L.
var Duchesne asal Chili. Persilangan itu menghasilkan hibrid yang merupakan stroberi modern
(komersil) Fragaria x annanassa var Duchesne. Varietas stroberi introduksi yang dapat ditanam
di Indonesia adalah Osogrande, Pajero, Selva, Ostara, Tenira, Robunda, Bogota, Elvira, Grella
dan Red Gantlet. Di Cianjur ditanam varitas Hokowaze asal Jepang yang cepat berbuah. Buah
stroberi dimanfaatkan sebagai
ebagai makanan dalam keadaan segar atau olahannya. Produk makanan
yang terbuat dari stroberi telah banyak dikenal misalnya sirup, jam, ataupun stup (compote)
stroberi. Lembang dan Cianjur (Jawa Barat) adalah daerah sentra pertanian di mana petani
sudah mulai
ai banyak membudidayakan stroberi.
Sedangkan syarat-syarat media tanam yang baik untuk tanaman stroberi yang ditanam
dalam polybag adalah sebagai berikut:
a. Bersifat porous.
b. Berstruktur gembur, subur, dan cukup menyimpan air.
c. Media tanam mempunyai reaksi netral atau ber-pH 6,5-7 dan tidak mengandung
penyakit tular tanah.
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar praktikan :
1. Mengetahui teknik budidaya tanaman stroberi
2. Mengetahui penanganan pasca panen buah stroberi
1.3 Metode
1. Pelaksana praktikum
Peserta praktikum terdiri dari 8 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 20 orang.
Tiap orang bertanggungjawab pada 1 tanaman.
2. Persiapan Lahan
Lahan kebun tanaman stroberi biasanya dalam bentuk bedengan-bedengan atau guludan
tetapi pada praktikum kali ini menggunakan polybag yang diletakkan di bawah naungan.
3. Pelaksanaan
Komoditi yang digunakan adalah stroberi.
Menanam stroberi dalam polibag dengan menggunakan naungan.
Setiap praktikan melakukan menanam secara individu.
4. Persiapan bibit
Kebutuhan bibit per polybag ditentukan oleh varietas tanaman stroberi dan jarak tanam
yang digunakan. Bibit yang digunakan dapat berasal dari hasil perbanyakan tanaman secara
generative dan vegetative berupa anakan atau stolon.
5. Penanaman
Waktu tanam yang paling baik adalah pada awal musim hujan. Tata cara penanaman bibit
sroberi adalah sebagai berikut.
a. Siram media tanam dalam polybag yang berisi bibit tanaman stroberi menggunakan air
bersih hingga tanah cukup basah.
b. Keluarkan bibit tanaman stroberi tadi dari polybag dengan cara menyobek atau
menggunting polybag tersebut sehingga terkuak bibit secara utuh bersama dengan akar
dan medium tanamnya.
c. Tanamkan bibit tanaman stroberi tersebut satu per satu pada lubang tanam yang telah
tersedia sambil memadatkan tanah disekitar pangkal batang secara pelan-pelan.
d. Beri pupuk dasar NPK 16 : 16 : 16 Pupuk diberikan di dalam lubang sejauh 15 cm di kiri-
kanan tanaman.
e. Siram tanah sekitar pangkal batang bibit menggunakan air bersih sehingga tanah cukup
basah
6. Pemeliharaan tanamanan
a. Penyiraman
Tanaman stroberi pada stadia muda atau masih kecil membutuhkan air yang memadai.
penyiraman sebaiknya dilakukan setiap pagi atau sore hari. Tanaman stroberi pada
stadia dewasa tidak membutuhkan air terlalu banyak.
b. Penyiangan
Gulma harus disiangi. Waktu penyiangan tergantung dari keadaan pertumbuhan gulma.
biasanya penyiangan dilakukan bersama dengan kegiatan pemupukan susulan.
c. Pemupukan susulan
Pupuk susulan diberikan 1 ½ - 2 bulan setelah tanam yaitu pupuk NPK 15 : 15 : 15
dengan dosis anjuran. Pemberian dengan cara ditabur kemudian ditutup tanah. Bila
perlu menggunakan Kristalon.
d. Pemangkasan
Pemangkasan daun dan sulur hendaknya dilakukan secara teratur agar menjadi
produktif dalam berbunga dan berbuah. pemangkasan biasanya dilakukan pada bunga
pertama dan buah stadium pentil yang tumbuh berlebihan.
e. Perlindungan tanaman.
Teknologi pengendalian hama dan penyakit secara terpadu antara lain
1. Penggunaan bibit yang sehat.
2. Perlakuan benih atau bibit direndam dalam larutan pestisida dilakukan sebelum
tanam.
3. Pengolahan tanah yang baik.
4. Penggunaan jarak tanam yang teratur
5. Rotasi tanaman.
6. Pemulsaan menggunakan jerami kering atau mulsa plastic
7. Pemotongan bagian tanaman yang telah terserang hama dan penyakit.
8. Penyemprotan pestisida secara selektif
1.4 Pengamatan
Parameter pengamatan meliputi :
1. Jumlah daun muda yang muncul per minggu (setelah 2 minggu dirompes) / tanaman.
2. Jumlah daun keseluruhan (sempurna) / tanaman.
3. Tinggi tanaman (Panjang dan Lebar daun).
4. Jumlah bunga yang muncul / tanaman.
5. Jumlah bunga yang jadi buah / tanaman.
6. Berat buah per malai / tanaman.
7. Berat satu buah / tanaman.
Pengamatan 1-4 dilakukan setiap minggu
Pembahasan :
1. Tujuan
Peserta praktikum mampu mengidentifikasi mutu suatu komoditas/ kultivar buah tropis
berdasarkan standar mutu buah untuk mampu memproduksi buah marketabel (layak jual &
diterima pasar).
2. Pengertian
Mengamati kualitas, mutu dan uji organoleptik komoditas/kultivar buah kemudian dibandingkan
Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk kultivar tersebut. Hasil pengamatan didiskusikan pada
forum dan dipublikasikan ke umum.
No Nama Fungsi
a Pisau Memotong buah
b Timbangan Menimbang berat buah (non & edible part)
c Hand refraktrometer Mengukur total padatan terlarut / kadar gula
d Alat tulis Mencatat hasil pengamatan
e Plastik Menampung non & edible part, sampah
f Buah tropis diamati
g Tisu / lap Membersihkan dari kotoran
h Referensi SNI Membandingkan pengamatan dengan SNI
4.Pustaka
1. Kultivar : ______________________________
2. SNI : ______________________________
3. Lokasi asal pembelian : ______________________________
4. Harga : ______________________________
5. Jumlah sample : ______________________________
6. Klasifikasi Kultivar
6.a.Klasifikasi kultivar berdasarkan SNI
Persyaratan
Spesifikasi Satuan
Kelas A Kelas B Kelas C
7. Uji organoleptik
Parameter
No Nama responden
Rasa Tekstur Aroma
1
2
3
4
5
rerata
Keterangan :
Rasa = manis : 2 dan kurang manis : 1
Tekstur = lembut : 2 dan kurang lembut : 1
Aroma = tajam : 2 dan kurang tajam : 1
8. Mutu Kultivar
8.a. Klasifikasi mutu kultivar berdasarkan SNI
Persyaratan
Jenis Uji Satuan
Mutu I Mutu II
a. Keseragaman kultivar %
b.Tingkat ketuaan buah Hari
c.Keseragaman ukuran
d.Bentuk
e.Kadar kotoran % bobot/bobot
f.Tingkat kerusakan fisik % bobot/bobot
g.Tingkat ketidak segaran % bobot/bobot
h.Kemulusan kulit %
i.Serangga %
j.Penyakit -
9. Pembahasan :
1. Tujuan
Peserta praktikum mampu memahami konsep dasar produksi buah yakni proses terbentuk atau
terjadinya buah khususnya tempat munculnya buah.
2. Konsep
Pada dasarnya tempat muncul atau keluarnya buah dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Apikal
Buah muncul dari pucuk atau ujung tanaman. Contoh : Mangga
b. Lateral
Buah muncul dari samping tanaman. Contoh : Semangka, Apel, Melon.
No Nama Fungsi
1 Referensi Sebagai bahan acuan & sumber informasi
2 Alat tulis Mencatat hasil penggalian informasi
3 LCD Mempresentasikan informasi
4. Prosedur Kerja
a. Invetarisirlah informasi tempat muncul & sifat botani komoditas buah anda.
b. Presentasikan hasil penggalian informasi pada forum.
Presentasikan karakteristik :
1. Tempat keluarnya bunga
2. Jumlah bunga
3. Morfologi bunga
4. Proses Polinasi
5. Morfologi Tanaman
6. Gambar bunga jantan dan bunga betina
1. Tujuan
Peserta praktikum mampu memahami konsep dasar perencanaan kebun untuk produksi buah
sehingga membantu mempermudah kegiatan pemeliharaan tanaman hingga pemetikan. Peserta
praktikum mampu membuat desain dan maket kebun produksi buah sesuai konsep dasar
pembentukan / pengadaan kebun produksi buah.
2. Pengertian
Membuat desain dan maket kebun produksi buah yang meliputi aspek tata letak, sumber air,
jalan kebun, jarak tanam, blok kebun, kontur, dan arah barisan tanaman. Hasil desain dan maket
kebun produksi buah dievaluasi oleh asisten. Hasil desain dan maket kebun produksi buah yang
telah dievaluasi oleh asisten akan dipamerkan pada civitas kampus.
3. Konsep
Kebun produksi tanaman buah yang produktif dan profitabel dapat dicapai melalui desain dan
pengadaan kebun yang tepat. Berikut merupakan faktor-faktor fundamental yang perlu
dipertimbangkan dalam perancangan dan pengadaan suatu kebun produksi tanaman buah.
a. Tipe dan Kemiringan Tanah
Tingkat kemiringan / kontur lahan kebun sangat mempengaruhi desain pengadaan kebun
khususnya penempatan tanaman dan jarak tanam. Setidaknya terdapat 3 jenis kebun
berdasarkan kontur tanah yaitu 1) lahan datar, 2) lahan miring, dan 3) lahan berteras. Untuk
kebun jenis lahan datar dan lahan berteras dapat menggunakan jarak tanam model persegi.
Sedangkan untuk kebun jenis lahan miring dapat menggunakan jarak tanam model busur. Hal
tersebut dikarenakan lahan miring sangat berpotensi mengalami erosi lahan.
b. Jarak Tanam
Jarak tanam dipengaruhi oleh jenis tanaman, kontur tanah, kesuburan tanah dan intensitas
cahaya. Pada tanaman buah, dikenal jarak tanam rapat (high density plant) dan jarak tanam
renggang (low density plant).
g. Nurseri
Setiap kebun produksi buah harus memiliki area khusus berisi area blok pembibitan (nursery).
Area pembibitan sepantasnya mendapatkan perlakuan khusus karena tanaman pada fase bibit
(seedling) hingga remaja (juvenile) membutuhkan perawatan ekstra. Pada umumnya area
nurseri berdekatan dengan sumber air. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan
ketersediaan air bagi tanaman muda.
No Nama Fungsi
1 Cuter Memotong styrofoam
2 Gunting Memotong pita dan kertas
3 Penggaris Mengukur jarak
4 Kertas milimeter Membuat pola jarak tanam
5 Maket kebun dasar Sebagai ilustrasi kebun produksi buah
6 Pita Sebagai ilustrasi jalan
7 Alat tulis Memberi tanda pada maket dan pencatatan
8 Lem styrofoam Menempel maket, pita dan rumah
9 Jarum pentul Sebagai ilustrasi tanaman
5. Prosedur Kerja
a. Perhatikan tipe kemiringan tanah kebun pada maket untuk menentukan model jarak tanam.
b. Kemudian catat panjang dan lebar maket kebun. Gunakan kertas milimeter untuk menghitung
luas maket kebun.
c. Amati letak jalan raya dan tentukan posisi gedung.
d. Amati letak sumber air dan tentukan posisi nurseri.
e. Tentukan pusat/titik tengah kebun dan buatlah jarak tanam menggunakan pola.
f. Tuangkan desain kebun buah anda pada kertas sebelum bekerja pada maket kebun. Tunjukkan
hasil desain kebun buah anda pada asisten.
g Tanamlah/tempelkan jarum pentul (sebagai tanaman) pada maket dimulai dari pusat kebun.
Gunakan metode penanaman jarak tanam yang tepat.
h. Kelompokkan tanaman menjadi beberapa blok. Gunakan hanya satu jenis warna jarum pentul
untuk sebuah blok kebun.
i. Hitunglah berapa tanaman dalam maket anda. Bandingkan hasil pengamatan anda dengan
kelompok lain.
3. Perbandingan Luas lahan dan jumlah tanaman pada setiap jenis maket
No Jenis Maket Luas lahan (m2) ∑ Tan ∑ Tan/ha
1 Lahan Datar
2 Lahan Berteras
3 Lahan Miring
Catatan : skala maket = 1 : 300 (1 cm = 3 m) & 1 ha = 10.000 m2
4. Apakah terdapat perbedaan jumlah tanaman / ha antar maket ?. Jika terdapat perbedaan,
jelaskan mengapa berbeda.
1. Tujuan
Peserta praktikum mampu memahami konsep dasar persiapan lahan dan penanaman kebun
untuk produksi buah. Peserta praktikum mampu menanam bibit dengan benar pada kebun
produksi buah.
2. Pengertian
Melakukan simulasi persiapan lahan agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.
Melakukan simulasi penanaman pohon buah sehingga mendapatkan pertumbuhan tanaman
yang baik.
3. Konsep
Secara umum aktivitas persiapan lahan meliputi 1) pembajakan tanah dalam (subsoiling/deep
plowing), 2) penggaruan/pembuburan tanah (harrowing/pulverizing), 3) pembuatan bedengan
(bedding), dan penggalian lubang tanam. Subsoiling merupakan aktivitas
membongkar/mengolah tanah dengan tebal/kedalaman pengolahan cukup besar yaitu 60-
100cm. Subsoiling bertujuan untuk membuat media perakaran yang baik bagi tanaman.
Harrowing merupakan aktivitas memotong dan membalikkan tanah pada kedalaman 20-30 cm
sehingga memberikan aerasi pada tanah.
Pada umumnya penanaman pohon buah dilaksanakan pada kisaran bulan September hingga
bulan Desember. Keadaan cuaca sangat mempengaruhi keberhasilan tanaman saat dilakukan
pemindahan dari lokasi asal bibit. Penanaman kacangan penutup tanah (LCC = Legume Cover
Crop) dapat dilakukan disekitar lubang tanam sebelum bibit buah mulai ditanam. Lubang tanam
diisi dengan campuran pupuk kandang & pupuk dasar mencapai hingga 30%. Ukuran lubang
untuk tanaman disesuaikan dengan jenis tanaman dan ukuran bibit.
Pada waktu melakukan pelubangan tanah menggunakan kaidah umum pada produksi tanaman,
yaitu :
a. Tanah bagian atas (top soil) diletakkan sebelah kiri
b. Tanah bagian bawah (sub soil) diletakkan sebelah kanan
c. Lubang tanam dibiarkan selama 1 – 3 bulan sebelum bibit buah ditanam.
5. Prosedur Kerja
a. Pastikan lahan bersih dan siap dibuat lubang tanam
b. Bila tanah miring, maka buatlah teras
c. Galilah tanah dengan memisahkan antara top soil dengan subsoil. Biasanya tanah topsoil
berwarna lebih gelap daripada subsoil. Gunakan kaidah bahwa topsoil sebelah kiri dan subsoil
sebelah kanan. Angin-anginkan selama 1-3 bulan.
d. Campurkan dengan pupuk kandang dan pupuk dasar pada top soil dan subsoil.
e. Masukkan kembali sebagian topsoil dan subsoil pada lubang tanam. Antara topsoil dengan
subsoil jangan sampai bercampur.
f. Tanamlah bibit dengan kokoh pada tengah lubang tanam
g. Masukkan sisa topsoil dan subsoil pada lubang tanam dan jangan bercampur.
1. Mengapa lubang tanam dibiarkan min 4 minggu sebelum bibit buah ditanam ?
2. Mengapa pada umumnya penanaman pohon buah dilaksanakan pada kisaran bulan
September s/d Desember ?
4. Apakah yang dimaksud keadaan cuaca sangat mempengaruhi keberhasilan tanaman saat
dilakukan pemindahan dari lokasi asal bibit.
5. Mengapa penanaman kacangan penutup tanah (LCC = Legume Cover Crop) dapat dilakukan
disekitar lubang tanam sebelum bibit buah mulai ditanam.
6. Mengapa topsoil dan subsoil tidak boleh bercampur ketika pengembalian tanah pada
penanaman bibit tanaman buah ?
1. Tujuan
Peserta praktikum mampu memahami penanganan pasca panen buah. Peserta praktikan
mengetahui berbagai derivat produk buah beserta potensi ekonomisnya setelah mengalami
proses pengolahan yang dituangkan dalam leaflet informasi aneka derivat produk olahan buah
tropis.
2. Konsep
Nilai ekonomis tertinggi pada produk industri buah dicapai pada tahap hilir yaitu produk olahan.
Suatu komoditas buah tropis dapat diolah menjadi beragam derivat produk yang meliputi
produk-produk sepertis kosmetik, kesehatan atau makanan olahan dll.
4. Prosedur Kerja
a. Invetarisirlah aneka referensi derivat olahan produk komoditas anda.
b. Buatlah leaflet informasi aneka derivat olahan produk komoditas anda pada media kertas A4.
Leaflet menggunakan fullcolor dan dilipat menjadi 3 bagian.
c. Informasi meliputi derivat produk : a) buah segar, b) kosmetik, c) makanan olahan, d)
kesehatan/obat.
d. Leaflet juga memuat data nama kelompok, anggota kelompok dan asisten.