PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Dengan diadakannya Prakerin ini kita dapat mencoba melakukan
budidaya tanaman untuk produksi benih parea yang telah kita pelajari
selama di Dunia Industri (DUDI) dalam areal luasan kecil, setelah di rasa
mendapatkan keuntungan, maka areal dapat di tambah atau di perluas.
2
c. Dapat melatih siswa agar mampu bekerja mandiri di lapang sekaligus
berlatih menyesuaikan di lapangan pekerjaan yang nantinya akan di
tekuni.
d. Dapat melatih mental di dalam dunia usaha.
e. Menambah wawasan mengenai pengetahuan teknik dan keterampilan
praktek untuk d ipakai terjun langsung di dunia usaha.
3
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
4
Produk Bintang Asia diproduksi dan diproses dengan
pengawasan ketat dari Quality Assurance baik di area produksi
maupun di area pabrik dengan melakukan pengujian mutu benih di
laboratorium dan di lapangan untuk memastikan bahwa benih yang
dipasarkan telah memenuhi jaminan mutu yang baik. Sebagai
peningkatkan mutu dan pelayanan perusahaan terhadap kepuasan
pelanggan, PT Benih Citra Asia telah mendapatkan sertifikat-sertifikat
sistem manejemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura No.
10-LSSM BTPH dari lembaga sertifikasi sistem mutu benih tanaman
pangan hortikultura, direktorat jenderal tanaman pangan dan
direktorat jenderal tanaman hortikultura yang menunjukkan
pengakuan terhadap mutu produk Bintang Asia sesuai standar ISO
9001 : 2008.
Produk Bintang Asia lebih terjamin legalitasnya karna logo,
merk, nama produk dan desain kemasan dipatenkan di departemen
hukum dan hak asasi manusia RI pada direktorat jenderal hak
kekayaan intelektual. Produk-produk PT Benih Citra Asia telah
terdaftar di departemen pertanian RI dan mendapatkan SK menteri
pertanian. Produk Bintang Asia dilindungi undang-undang
perlindungan varietas tanaman No. 29 Tahun 2000.
PT. Benih Citra Asia masih dapat bersaing kualitas produk
dengan perusahaan asing atau perusahaan besar karena PT Benih
Citra Asia salah satu perusahan yang memiliki kapasitas gudang
berteknologi tinggi dan kelengkapan aspek bisnis dari hulu ke hilir.
Kepercayaan pelanggan dan dukungan plasma petani mitra yang
tersebar di wilaya Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, serta
kemampuan sumber daya manusia (SDM) PT Benih Citra Asia akan
mampu menyediakan benih secara kualitas, kuantitas dan
berkesinambungan.
5
2.2.1 Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi
Mewujudkan kebangkitan perbenihan nasional sebagai
sumber varietas unggul di dunia dan peningkatan kesejahteraan
petani dengan meningkatkan kualitas produk pertanian yang
ramah lingkungan,serta selaras dengan nilai-nilai keagamaan.
2. Misi
a. Melakukan penelitian dan pengembangan varietas unggul
yang mempunyai daya sesuai permintaan.
b. Memproduksi benih / bahan pertanaman dengan
memberdayakan petani, kelompok tani yang saling
menguntungkan.
c. Memberikan kepuasan pelanggan dengan menyediakan
varietas unggul yang bermutu tinggi.
d. Membentuk karakter sumberdaya manusia yang mempunyai
kemampuan dalam bidang pekerjaannya masing – masing
e. Melakukan pelayanan dan pembinaan terhadap petani dalam
usaha tani agar mampu bersaing dan mempunyai daya tawar
di negeri sendiri.
6
2.2.1. President director
President director memiliki tugas, wewenang dan tanggung
jawab sebagai berikut:
a. Membuat rencana jangka pendek, jangka menengah, dan jangka
panjang perusahaan.
b. Bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan baik secara
legalitas, hukum, kewajiban keuangan dan seluruh kegiatan
bisnis perusahaan dari hulu dan hilir.
2.2.2. Management Representative
Manajemen representative memiliki tugas, wewenang dan
tanggung jawab sebagai berikut:
a. Melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen SMM
(Sistem Manajemen Mutu) dan bertanggung jawab terhadap
kepastian kecukupan yang dipersyaratkan.
b. Memastikan bahwa SMM telah ditetapkan, diterapkan dan
dipelihara sesuai dengan standar ISO 9001:2008.
c. Melakukan kerjasama dengan institusi atau organisasi lain di
dalam perancangan program yang berhubungan dengan SMM.
d. Membuat rencana dan melaksanakan pemeriksaan secara
berkala terhadap efektivitas penerapan SMM.
e. Menjaga dan memelihara kerahasiaan sistem manajemen
terhadap pihak yang tidak berkepentingan.
f. Melaporkan kinerja SMM secara berkala kepada manajemen
atau pucuk pimpinan atau top management untuk ditinjau dan
hasil tinjauan tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk
perbaikan SMM.
g. Menjadi penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang
berhubungan dengan SMM.
h. Bersama dengan Top Management menyusun Rencana
Anggaran.
i. Mensosialisasikan kebijakan Top Management.
7
2.2.3 Marketing and Development Director
Marketing and Development Director memiliki tugas,
wewenang dan tanggung jawab dalam membuat perencanaan produk
yang akan dipasarkan, pengawasan penelitian dan pengembangan,
pengujian multilokasi, promosi dan strategi pemasaran.
2.2.4 Seed Operation Director
Seed operation director memiliki tugas, wewenang dan
tanggung jawab dalam melakukan koordinasi dengan manager
terkait dan pengawasan serta bertanggung jawab terhadap
pemenuhan sumber benih, produksi, pengawasan mutu dan
pengujian mutu, rekrutmen dan pengembangan sumber daya
manusia, pengendalian infrastruktur dan lingkungan, prosesing dan
pengemasan serta keuangan perusahaan.
2.2.5 Research & Development Manager
Research and development manager memiliki tugas,
wewenang, dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yamg ada di divisi
R&D.
b. Melakukan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang
berkaitan dengan perakitan varietas sesuai hasil meeting
managemen.
c. Melakukan pengawasan, pengarahan dan evaluasi terhadap
kinerja breeder dan coordinator farm.
d. Memecahkan permasalahan-permasalahan produk baik di dalam
maupun di luar perusahaan.
e. Melakukan koleksi plasma nutfah baik dari dalam negeri
maupun luar negeri.
f. Melakukan proses pemuliaan sesuai kebijakan perusahaan.
g. Melakukan perbanyakan benih sumber.
h. Membuat deskripsi tetua jantan, betina, tanaman F1 dan OP.
i. Membuat rekomendasi standar teknologi produksi.
8
j. Bekerjasama dengan PDS dalam proses penentuan calon
varietas hingga diputuskan menjadi komersil.
k. Membantu PDS dalam pelaksanaan uji multilokasi dan
pelepasan varietas pada Badan Benih Nasional Deptan Jakarta.
l. Bertanggung jawab terhadap proses Perlindungan Varietas
Tanaman di Kantor PVT Deptan Jakarta.
m. Mambantu proses sertifikasi, akreditasi, serta perijinan lainnya
yang dilakukan oleh perusahaan.
n. Melakukan pembinaan terhadap bawahannya dan atau antar
divisi.
o. Melakukan meeting dalam tim, antar divisi dan/atau dengan
managemen.
p. Melakukan supervisi perbanyakan benih sumber di Jember.
q. Melakukan roguing terhadap tanaman baru diproduksi.
r. Membuat perencanaan keuangan dan bertanggung jawab
terhadap laporan keuangan R&D.
s. Melakukan tugas-tugas lain yang ditetapkan, kemudiaan oleh
atasan atau perusahaan.
t. Menjaga semua informasi atau data perusahaan sehingga tidak
sampai diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan.
2.2.6 Product Development Support Manager (PDS)
Product Development Support Manager (PDS) dalam
pelaksanaannya memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab
sbagai berikut:
a. Membuat perencanaan sesuai dengan area, varietas dan musim.
b. Mengumpulkan informasi mengenai karakter dan performa
varietas-varietas PDS.
c. Mengumpulkan semua informasi mengenai segala hal yang
menyangkut kompetitor.
d. Melakukan koleksi plasma nutfah untuk research and
development (varietas lokal, varietas kompetitor, dsb).
9
e. Mengambil gambar tanaman PDS untuk keperluan label dan
materi promosi.
f. Membuat deskripsi tanaman (setelah mendapatkan nomor-
nomor baru dari R&D, yang dibutuhkan untuk merilisnya).
g. Mengumpulkan informasi mengenai sistem budidaya
(pemupukan, pestisida, dll).
h. Membuat laporan dan copynya untuk R&D Manager dan
Marketing Manager.
i. Melakukan meeting koordinasi baik dalam divisi maupun
dengan divisi lain.
j. Melakukan kontrol inventori benih PDS, mendistribusikannya
dan seterusnya.
k. Melakukan pengawasan uji multilokasi varietas PDS yang sudah
dinyatakan status komersil untuk kepentingan pelepasan
varietas.
2.2.7 Area Marketing Manager
Area marketing manager merupakan divisi yang memiliki
tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Melakukan tugas-tugas lain yang telah ditetapkan, kemudiaan
oleh atasan atau perusahaan.
b. Menjaga semua informasi atau data perusahaan sehingga tidak
sampai diketahui oleh pihak lain yang tidak bersangkutan.
c. Bertanggung jawab secara langsung kepada Marketing Manager
(MM)
d. Melakukan kontrol terhadap Marketing Support dan Marketing
Executive atas job description yang telah ditentukan oleh
perusahaan.
e. Bertanggung jawab terhadap kegiatan sehari-hari dan
melaporkan setiap kegiatan serta rencana kegiatan secara
periodik sesuai ketentuan yang berlaku.
10
f. Melakukan negosiasi dengan pihak terkait untuk program-
program yang strategis dalam upaya meningkatkan demand,
berkoordinasi dengan Marketing Executive.
g. Bertanggung jawab untuk melakukan pembinaan terhadap
pihak-pihak terkait dengan peningkatan demand produk seperti
kelompok tani, dealer, dinas terkait dan pihak-pihak lain,
berkoordinasi dengan Marketing Executive.
h. Mengkoordinasi Marketing Executive dalam membuat rencana
penjualan dalam memantau serta mengontrol collection sales
yang dilakukan oleh Marketing Executive.
i. Mengumpulkan serta melaporkan data-data sesuai kebutuhan
dan ketentuan yang berlaku.
j. Senantiasa menjaga hubungan kerja dan melakukan koordinasi
secara baik dengan anggota tim dalam divisinya maupun dengan
bagian lain yang terkait di dalam PT. Benih Citra Asia demi
tercapainya tujuan perusahaan.
k. Memberikan semua informasi yang berkaitan dengan tugasnya
sebagai Area Marketing Manager kepada Marketing Manager.
l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasannya
dan atau Marketing Manager untuk mendukung terhadap fungsi
dan tugas divisi Marketing secara umum.
m. Mengkover area-area yang tidak terjangkau secara efektif oleh
Marketing Executive di wilayah yang menjadi tanggung
jawabnya.
n. Menjajagi dan menindaklanjuti proyek-proyek di wilayah
kerjanya.
o. Melakukan survei pasar dan bertindak sebagai Market
Inteligence dalam upaya mendapatkan data akurat untuk
mendukung strategi perusahaan secara keseluruhan.
p. Menjaga semua informasi atau data perusahaan sehingga tidak
sampai diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan.
11
q. Bersedia setiap saat untuk ditempatkan dimana saja.
2.2.8 Marketing Manager
a. Bertanggung jawab secara langsung kepada Marketing and
Development Director.
b. Melakukan control terhadap Marketing Support, Marketing
Executive dan Area Marketing Manager atas job description
yang telah ditentukan olehperusahaan.
c. Bertanggung jawab terhadap kegiatan sehari-hari dan
melaporkan setiap kegiatan serta rencana kegiatan secara
periodic sesuai ketentuan yang berlaku.
d. Melakukan negosiasi dengan pihak terkait untuk program-
program yang strategis dalam upaya meningkatkan demand.
e. Bertanggung jawab untuk melakukan pembinaan terhadap
pihak-pihak yang terkait baik internal maupun eksternal.
f. Melakukan control terhadap Marketing Executive dalam
membuat rencana penjualan dalam memantau serta mengontrol
collection sales yang dilakukan oleh Marketing Executive.
g. Mengumpulkan serta melaporkan data-data sesuai kebutuhan
dan ketentuan yang berlaku.
h. Senantiasa menjaga hubungan kerja dan melakukan koordinasi
secara baik dengan anggota tim dalam divisinya maupun dengan
bagian lain yang terkait di dalam PT Benih Citra Asia demi
tercapainya tujuan perusahaan.
i. Memberikan semua informasi yang berkaitan dengan tugasnya
sebagai Marketing Manager kepada Marketing Development
Manager.
j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasannya
untuk mendukung terhadap fungsi dan tugas Divisi Marketing
secara umum.
k. Mengcover area-area yang tidak terjangkau secara efektif oleh
Marketing Executive dan Area Marketing Manager.
12
l. Menjajaki dan menindaklanjuti proyek-proyek di wilayah
kerjanya.
m. Melakukan survey pasar dan bertindak sebagai Market
Inteligence dalam upaya mendapatkan data akurat untuk
mendukung strategi perusahaan secara keseluruhan.
n. Menjaga semua informasi atau data perusahaan sehingga tidak
sampai diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan.
o. Bersedia setiap saat untuk ditempatkan dimana saja.
2.2.9 Production Manager
a. Bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur.
b. Membuat dan melaporkan potensi wilayah produksi serta
membuat sistem produksi per kode produksi.
c. Melakukan pencapaian target produksi secara kuantitas, kualitas,
efektif dan efisien.
d. Melakukan kontrol dan evaluasi terhadap Production
Coordinator dan Production Supervisor.
e. Melakukan pengamanan terhadap kebocoran, kecurangan baik
buah sayur maupun benih.
f. Membuat pelaporan perkembangan produksi, laporan bulanan
dan lain-lain.
g. Melakukan pertemuan petani, pertemuan petani kunci dan
meeting organisasi.
h. Melakukan tugas sertifikasi baik secara administratif dan di
lapangan.
i. Melakukan koleksi plasma nutfah untuk Research and
Development.
j. Melakukan tugas-tugas lain yang ditetapkan kemudian oleh
atasan/perusahaan.
k. Menjaga semua informasi atau data perusahaan sehingga tidak
sampai diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan.
13
2.2.10 Stock Seed Production Manager
a. Melakukan pengujian kemurnian genetik terhadap benih sumber.
b. Melakukan perbanyakan benih sumber.
c. Membuat dan melaporkan potensi produksi stock seed di
wilayahnya.
d. Melakukan pencapaian target produksi stock seed secara
kuantitas, kualitas, efektif dan efisien.
e. Melakukun seleksi positif dan negatif sesuai keinginan
perusahaan.
f. Membuat pelaporan perkembangan produksi stock seed per
crop, laporan bulanan dan lain-lain.
g. Membuat deskripsi tanaman per kode produksi.
h. Melakukan supervise lahan, supervise tanaman produksi benih.
i. Melakukan rouging baik tetua jantan dan betina termasuk
rouging tanaman open pollinated.
j. Melakukan koleksi plasma nutfah untuk Research and
Development.
k. Melakukan tugas-tugas lain yang ditetapkan, kemudian oleh
atasan atau perusahaan.
l. Menjaga semua informasi atau data perusahaan sehingga tidak
sampai diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan.
2.2.11 Plant Manager
a. Membuat perencanaan kebutuhan material packing (label,
kemasan, lakban, kardus, inner box dll).
b. Menerima order benih masuk, order pembelian atau penjualan
dan mengatur pengambilan benih masuk.
c. Melakukan kontrol terhadap proses benih masuk, pengeringan,
prosesing, pengantongan dan pelabelan, penyimpanan,
pengemasan, pengiriman atau ekspedisi.
d. Membuat bukti surat jalan, faktur pembelian, faktur penjualan,
bukti return, dll.
14
e. Membuat laporan inventori benih, stok benih bulky, barang jadi,
material, monitoring order.
f. Melakukan tugas-tugas lain yang ditetapkan, kemudian oleh
atasan atau perusahaan.
g. Menjaga semua informasi atau data perusahaan sehingga tidak
sampai diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan.
2.2.12 Quality Assurance Manager
a. Melakukan pengujaian kemurnian genetik terhadap benih
sumber.
b. Melakukan perbanyakan benih sumber.
c. Membuat dan melaporkan potensi produksi stock seed di
wilayahnya.
d. Melakukan pencapaian target produksi stock seed secara
kuantitas, kualitas, efektif, dan efisien.
e. Melakukan seleksi poditif dan negatif sesuai keinginan
perusahaan.
f. Membuat pelaporan perkembangan produksi stock seed per
crop, laporan bulanan dan lain-lain.
g. Membuat diskripsi tanaman per kode produksi.
h. Melakukan supervise lahan, supervise tanaman produksi benih.
i. Melakukan rouging baik tetua jantan dan betina termasuk
rouging tanaman OP.
j. Melakukan pengamatan uji hibriditas, uji multilokasi.
k. Melakukan tugas sertifikasi baik secara administratif dan di
lapangan.
l. Melakukan kontrol terhadap pengambilan sampel per lot benih.
m. Melakukan uji kemurniaan fisik, uji daya berkecambah dan uji
kadar air sesuai standart ISTA.
n. Melakukan pencatatan terhadap sampel dan melaporkan hasil uji
kemurnian fisik, uji daya berkecambah dan uji kadar air.
o. Menganalisis terhadap pengujian benih.
15
p. Melakukan koleksi plasma nutfah untuk Research and
Development.
q. Melakukan tugas-tugas lain yang ditetapkan, kemudiaan oleh
atasan atau perusahaan,
r. Menjaga semua informasi atau data perusahaan sehingga tidak
sampai diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan.
16
3. Membentuk karakter sumberdaya manusia yang mempunyai kemampuan
dalam bidang pekerjaan masing – masing.
4. Memastikan dan menjamin produk yang dipasarkan telah memenuhi
standar mutu sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.
5. Melakukan pelayanan dan pembinaan terhadap petani dan usaha tani agar
mampu bersaing dan mempunyai daya tawar di negeri sendiri.
17
Gambar 2. Proses pengajuan sertifikasi ISO 9001:2008
18
Setelah semua persyaratan dokumen dipenuhi oleh perusahaan, maka
perusahaan mengajukan seluruh dokumen yang telah dipersiapkan kepada
LSSM Jakarta. Setelah dokumen pengajuan sertifikasi ISO 9001:2008
diterima oleh LSSM, selanjutnya badan ini melakukan audit dan verifikasi
ke perusahaan bersangkutan. Apabila seluruh dokumen telah memenuhi
standar minimal yang telah ditetapkan oleh pemerintah (mengacu pada
perundang-undangan hortikultura dan perlindungan konsumen) maka
sertifikasi ISO 9001:2008 dikeluarkan oleh LSSM untuk perusahaan
bersangkutan. Akan tetapi, apabila pada saat proses audit ditemukan
beberapa hal yang kurang sesuai maka perusahaan diwajibkan memberikan
bukti hasil perbaikan sebelum diterbitkannya sertifikasi ISO. Proses
pengajuan sertifikasi ISO 9001: 2008. Sertifikasi ISO 9001:2008 yang
dikeluarkan oleh LSSM Jakarta untuk perusahaan memiliki masa berlaku
selama 3 tahun. Dalam masa berlakunya, akan dilakukan audit selama enam
bulan atau satu tahun sekali. Kemudian apabila masa berlaku sertifikasi
tersebut habis maka akan dilakukan pengajuan sertifikasi awal atau disebut
resertifikasi.
2.6 Pemasaran
PT Benih Citra Asia memiliki berbagai wilayah pemasaran di
Indonesia, yang dibagi berdasarkan letak geografis. Wilayah pemasaran PT
Benih Citra Asia diantaranya, Sumatera, Jawa dan Bali, serta Kalimantan.
Berdasarkan informasi yang didapatkan melalui kegiatan magang kerja,
wilayah pemasaran Pulau Jawa dibagi menjadi beberapa subwilayah (yakni
dibagi berdasarkan area Provinsi). Subwilayah pemasaran di Pulau Jawa
terbagi atas Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di
Provinsi Jawa Timur wilayah pemasaran ini terbagi lagi berdasarkan
pengelompokan beberapa Kabupaten/Kota. Wilayah pemasaran JW-1,
antara lain Banyuwangi, Jember, Lumajang, Situbondo, dan Bondowoso.
Mekanisme pemasaran yang dilakukan oleh PT Benih Citra Asia adalah
perusahaan menyalurkan produk-produk benih holtikulura melalui
19
distributor-distributor besar di masing-masing wilayah Kabupaten/Kota.
Distributor ini berupa toko-toko pertanian berskala besar. Sistemnya adalah
distributor membeli secara kontan produk yang diproduksi oleh perusahaan.
Dari sini lah kemudian distributor menyalurkan produk benih “Bintang
Asia” kepada pedagang atau kios-kios kecil (retailer), sebelum akhirnya
produk sampai ke tangan konsumen (petani). Setelah produk sampai ke
tangan petani, ada tim pemasaran khusus yang terjun ke lapang untuk
mensurvei bagaimana respon konsumen terhadap produk PT Benih Citra
Asia, bagaimana posisi produk di pasaran, bagaimana hasil panen benih,
serta yang menampung segala macam customer complain terhadap benih
yang telah diproduksi dan dipasarkan oleh perusahaan. Informasi ini
kemudian dibawa kembali ke perusahaan untuk dijadikan bahan
pertimbangan dan perbaikan produk untuk ke depannya. Secara singkat, alur
pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan adalah sebagai berikut :
2.7 Legalitas
Akta Notaris Hariyanto Imam Salwaw, SH No. 3 tanggal 3 Januari
2006. SK Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor: C-10050
HT.01.01.TH.2006. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Nomor:
503/15/436.314/2006 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP):
02.307.089.9626.000 Sertifikat Sertifikasi Manajemen Mutu SNI ISO
9001:2008 no.10-LSSM BTPH.
20
2.8 Lokasi Perusahaan
PT. Benih Citra Asia beralamat di Jl. Akmaludin No. 26, Desa
Wirowongso, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Lokasi
tersebut merupakan lokasi tempat penyimpanan, produksi benih, dan kantor
pusat. Lokasi tersebut berada di dalam lokasi pedesaan dan juga berada
cukup dekat dengan bandara. Lokasi lahan yang digunakan untuk
perbanyakan benih dan pengujian terdapat di daerah sekitar kabupaten
Jember yaitu di area Wirowongso, Rowosari, dan Mumbulsari.
Pertimbangan pemilihan lokasi tempat produksi, penyimpanan, dan kantor
pusat didasarkan pada lahan yang pertama kali dimiliki oleh perusahaan
yang tidak lain merupakan lahan milik pendiri perusahaan itu sendiri adalah
terletak pada daerah tersebut. Sementara, pemilihan lokasi lahan yang
digunakan untuk perbanyakan dan pengujian benih didasarkan pada daerah
yang telah dipilih memiliki iklim dan tingkat ketinggian dataran yang sesuai
untuk kegiatan perbanyakan dan budidaya benih
Penentuan lokasi suatu perusahaan atau pabrik yang tepat, perlu untuk
memperhatikan faktor-faktor yang berkaitan dengan kegiatan usaha
perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah letak pasar, letak
sumber bahan baku, ketersediaan tenaga kerja, ketersediaan tenaga listrik,
ketersediaan air, fasilitas pengangkutan, fasilitas telekomunikasi, peraturan
pemerintah setempat, biaya tanah dan bangunan, saluran pembuangan,
kemungkinan perluasan, dan lebar jalan. Pemilihan lokasi pabrik PT. Benih
Citra Asia didasarkan pada beberapa faktor.
Faktor- faktor pemilihan lokasi tersebut antara lain :
- Tersedianya lahan yang subur dengan kondisi iklim dan ketinggian yang
sesuai sebagai tanah pertanian sekaligus sebagai lahan pengujian/
penelitian produk benih yang diproduksi.
- Karena lahan pertanian yang cukup banyak di daerah Kecamatan
Wirowongso tersebut, sehingga banyak penduduknya yang berprofesi
sebagai petani yang pada umumnya sudah mempunyai pengetahuan,
21
keterampilan serta pengalaman tentang budidaya tanaman sehingga
memudahkan kerja sama.
- Lokasi berada di area pedesaan sehingga banyak tenaga kerja yang
tersedia.
- Lokasinya berdekatan dengan bandara sehingga memudahkan untuk
akses transportasi.
22
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
23
a. Bunga jantan pada tanaman parea terlihat kuning menyala menarik,
memiliki serbuk sari berwarna kuning oranye, dan kelopak menjari
lima.
b. Pada bunga tanaman parea betina terlihat berwarna kuning menyala
menarik, terdapat bakal buah, putik berwarna kuning, dan kelopak
menjari liam berturan.
5. Buah (Fructus)
Buah pada tanaman parea dapat diketahui pada ciri-cirinya di bawah ini:
a. Kulit berwarna hijau pada waktu stadium muda, kemudian berubah
menjadi hijau kekuning-kungingan daging buah disekitar biji merah
saat stadium matang (tua).
b. Kulit tebal.
c. Duri-duri pada permukaan kulit besar dan tidak rapat.
d. Panjang buah bisa mencapai 30 cm.
e. Diameter buah bisa mencapai 8 - 13 cm.
f. Berat buah berkisar ± 0,25 kg.
6. Biji (Semen)
Biji parea berwarna coklat, permukaan benih kasar, terkesan kotak, dan
pada buah yang sudah tua terlihat selaput pembungkus biiji parea yang
berwarna merah tua dan rasanya manis.
24
3.3.2 Parea Hijau (Parea Gengge atau Parea Kodok)
Ciri-ciri parea hijau adalah sebagai berikut :
a. Buah berbentuk lonjong kecil dan berwarna hijau.
b. Permukaan buah berbintil-bintil dengan ukuran kecil dan halus.
c. Rasa buah pahit.
3.3.3 Parea Ular (Parea Belut atau Parea Alas Leuweung)
Ciri-ciri parea ular sebagai berikut:
a. Buah berbentuk bulat panjang, agak melengkung, dan panjangny
amencapai ± 60 cm.
b. Permukaan (kulit) buah berwarna belang-belang, yaitu hijau
keputih-putihan mirip kulit ular.
c. Rasa daging buah tidak begitu pahit.
25
mengurangi angka kematian tanaman parea yang disebabkan oleh
serangan jamur (Rahmat Rukmana, 1997).
3.4.4 Iklim
Tanaman parea memiliki daya adaptasi yang cukup tinggi.
Tanaman ini bisa menyesuaikan diri terhadap keadaan iklim yang
berlainan sekali terhadap suhu dan curah hujan yang tinggi. Oleh
karena itu parea dapat di tanam pada tempat yang berhawa panas dan
dingin. Disamping itu tanaman ini dapat hidup sepanjang tahun, baik
dimusim hujan maupun kemarau. Karena hal itulah parea selalu
tersedia dipasaran setiap saat (Rahmat Rukmana, 1997).
3.4.5 Kelembapan Udara
Kelembapan sangat berpengaruh terhadap kualitas buah yang
dihasilkan oleh tanaman parea. Daerah yang cocok di Tanami adalah
daerah yang memiliki kadar kelembapan udara atau PH rata-rata 50 %
- 70 % (Rahmat Rukmana, 1997).
26
BAB IV
URAIAN KEGIATAN
27
b. Siapkan media semai dengan tanah halus, tanah lebih baik
mengambil di bawah pohon bambu dan di campur pupuk
kandang dengan perbandingan 4:1.
c. Tiap polybag dengan medium semai hingga cukup penuh.
d. Simpan polybag berisi medium pada lahan yang rata secara
beratur.
e. Pasang tiang-tiang dan palang-palang membentuk sungkap (1/2
lingkar) yang di atapi dengan screen.
f. Siram medium semai dengan air bersih hingga cukup.
4.1.4 Penyemaian
a. Siapkan benih parea yang sudah berkecambah sebanyak satu
butir pada tiap polybag sedalam 1 cm - 1,5 cm.
b. Biarkan benih parea tumbuh menjadi tanaman muda (bibit)
hingga berdaun 3-4 helai.
28
cm, lebar saluran drainase 40 cm, jarak antar guludan 30 cm.
Guludan dibuat bertujuan untuk sebagai media tanam dan tempat
menyimpan unsur hara.
4.2.3 Pengapuran
Secara umum pengapuran di lakukan jika tanah yang akan di
tanami parea cenderung bersifat asam. Tujuannya untuk
meningkatkan pH tanah asam agar mendekati pH netral yaitu 5,5 – 7.
Tanah yang bersifat asam dapat menyebabkan unsur hara dalam
tanah menjadi bentuj yang tidak tersedia dan tidak dapat di serap
oleh tanaman. Selain itu terdapat beberapa penyebab tanaman parea
menyukai tanaman asam. Dosis kapur dolomit yaitu 300 gr/
tanaman.
4.2.4 Pemupukan Dasar
Pemupukan dasar di lakukan dengan tujuan menyediakan
unsur hara yang di perlukan oleh tanaman parea, baik unsur hara
makro berupa, N, P, K, Cs, S, Mg dan unsur hara mikro berupa B,
Zn, Mn, C, dan Mo. Dalam berbudidaya tanaman parea di gunakan
dua jenis pupuk dasar yaitu, pupuk organik dan pupuk kimia. Pupuk
organik yang di gunakan adalah pupuk kandang. Pupuk kandang di
sebar rata pada guludan dengan dosis 200 gr/tanaman. Sedangkan
pupuk kimia yang di gunakan terdapat tiga macam yaitu SP46, NPK
Mutiara, dan Kcl Canada dengan perbandingan 5:1:1. Semua pupuk
di campur dan di sebar rata pada alur tanaman kemudian di tutup
dengan tanah menggunakan cangkul. Dosis pupuk kimia pada
pemupukan dasar ini di butuhkan 50 gr/tanaman.
4.2.5 Pemasangan Mulsa Plastik Hitam Perak
Pemasangan mulsa bertujuan mencegah tumbuhnya tanaman
pengganggu, mengurangi penguapan dan membunuh organisme-
organisme yang dapat menggangu pertumbuhan tanaman serta
mempertahankan kelembapan udara dalam guludan. Mulsa yang
digunakan dalam berbudidaya tanaman parea adalah mulsa plastik
29
hitam perak dengan lebar 120 cm. Pemasangan mulsa ini di lakukan
dengan cara membuka lembaran plastik mulsa pada permukaan
guludan. Pastikan sisi perak berada di bagian atas dan sisi hitam di
bagian bawah. Setelah itu memotong mulsa sesuai panjang guludan
menggunakan gunting atau cutter. Selanjutnya, menjempit mulsa
menggunakan pasak yang terbuat dari bambu dengan panjang 20 cm.
Menjepit sudut mulsa dan bagian tepi dengan cara melengkungkan
dan menancapkan pasak ke tanah.
4.2.6 Pemubuatan Lubang Tanam
Membuat lubang tanam di sesuaikan dengan jarak tanam
tanaman parea yaitu 40 x 40 cm. Lubang tanam di buat di atas
bedengan- bedengan yang sudah tertutup mulsa dengan diameter 10
cm dan sistem double row (zig-zag). Alat yang di gunakan untuk
membuat lubang tanam berupa cutter dan penggaris. Penggaris
digunakan untuk mengukur diameter lubang lalu menyayat mulsa
menggunakan cutter.
30
c. Menanam benih pada lubang tanam hingga sebatas leher akar
kemudian menutupinya kembali dengan tanah, agar tanaman kuat
dan tidak roboh saat di siram.
d. Siram tanah sekitar pangkal batang bibit parea dengan air hingga
cukup basah.
4.3.3 Waktu Penanaman
Waktu yang tepat untuk melakukan penanaman adalah sore
hari, hal ini bertujuan agar tanaman tidak mengalami kontak
langsung dengan sinar matahari sehingga tanaman bisa melakukan
adaptasi terlebih dahulu dengan keadaan setelah penanaman. Waktu
penanaman juga dapat tergantung dari mulsa yang di pakai.
31
2. Perambatan kedua, di lakukan saat tanaman telah mencapai 50
cm atau ± tinggi tanaman mencapai tali PE kedua.
3. Perambatan ketiga, di lakukan saat tanaman telah mencapai ± 80
cm.
Cara merambat:
a. Menyiapkan alat dan bahan, seperti:
- Steples beserta isinya
- Daun kelapa berukuran ± 7 cm
b. Melilitkan daun kelapa pada tanaman parea sesuai dengan tahap
c. Menyeteples daun kelapa yang sudah di kalungi sebelumnya
4.4.3 Pemasangan tali PE
Memasang tali PE atau tali rambat yang nantinya akan
menghubungkan lanjaran yang satu dengan yang lainnya sebanyak
tiga susun yang berfungsi sebagai rambatan dari pohon dan cabang
tanaman.
4.4.4 Pemangkasan
Pemangkasan atau pewiwilan merupakan langkah pembuangan
beberapa bagian pada tanaman parea seperti cabang untuk
mendapatkan bentuk tertentu. Sehingga dapat mencapai tingkat
efisiensi yang tinggi agar cahaya matahari mampu menyinari,
mempermudah mendeteksi hama hama penyakit, serta
mempermudah proses panen pada tanaman parea.
Tujuan pemangkasan adalah membentuk tanaman dengan cara
mengontrol atau mengarahkan pertumbuhan tanaman untuk menjaga
kesehatan tanaman. Sasaran dari pemangkasan adalah mendapatkan
tanaman yang seimbang pertumbuhannya sehingga produktifitas
tanaman tinggi.
Alat dan bahan:
- Gunting pangkas (untuk membuang cabang yang tidak prodiktif)
- Karung (sebagai wadah hasil dari pemangkasan)
32
Prosedur pelaksanaan pemangkasan:
1. Cabang serta daun yang terkena penyakit di pangkas
menggunakan gunting pangkas.
2. Pemangkasan dilakukan setelah jam sembilan pagi untuk infeksi
penyakit.
4.4.5 Pengairan
Tujuan pengairan yaitu untuk memastikan kandungan air
dalam tanah tetap terjaga, karena untuk menjaga proses
kelangsungan hidup tanaman parea sangat membutuhkan banyak.
Pengairan dilakukan dengan cara menyiram tanaman parea
menggunakan air 2 (dua) kali sehari yaitu pagi dan sore hari,
tergantung pada cuaca dan keadaannya. Penyiraman dilakukan
secara berangsur-angsur. Hal penting yang perlu di perhatikan dalam
pengairan adalah tanah tidak boleh terlalau basah ataupun terlalu
kering.
4.4.6 Pemupukan susulan
Pemupukan susulan pada tanaman parea bertujuan untuk
mencukupi unsur hara dalam tanah yang di butuhkan oleh tanaman
agar pertumbuhan dan yang paling sesuai dengan standart
perusahaan. Pemupukan di lakukan kontinu, berikut merupakan
jadwal pemupukan susulan:
1. Pemupukan susulan pertama
Dilakukan pada 8 hst, pupuk yang di gunakan adalah NPK
Mutiara, dan KNO3 Merah dengan dosis 2 sdm (1/1) di larutkan
dalam 10 liter air. Pemupukan dilakukan dengan cara di kocor.
2. Pemupukan susulan kedua
Dilakukan pada 13 hst, pupuk yanh di gunakan adalah NPK
Mutiara, dan KNO3 Merah dengan dosis 3 sdm (1/1) di larutka
dalam 10 liter air. Pemupukan di lakukan dengan car di kocor.
3. Pemupukan susulan ketiga
Dilakukan pada 15 hst, pupuk yang dugunakan adalah SP46,
33
KCL Canada, dan NPK Mutiara dengan perbandingan 5:1:1.
Pemupukan di lakukan dengan cara di tugal.
4. Pemupukan susulan keempat
Dilakukan pada 18 hst, pupuk yang di gunakan adalah NPK
Mutiara dan KNO3 Merah dengan dosis 4 sdm di larutkan dalam
10 liter air. Pemupukan di lakukan dengan cara di kocor.
5. Pemupukan susulan kelima
Dilakukan pada 23 hst, pupuk yang di gunakan adalah NPK
Mutiara dan KNO3 Putih dengan dosis 4 sdm di larutkan dalam
10 liter air. Pemupukan di lakukan dengan cara di kocor.
6. Pemupukan susulan keenam
Dilakukan pada 28 hst, pupuk yang di gunakan adalah NPK
Mutiara dan KNO3 Putih dengan dosis 4 sdm di larutkan dalam
10 liter air. Pemupukan di lakukan dengan cara di kocor.
7. Pemupukan susulan ketujuh
Dilakukan pada 33 hst, pupuk yang di gunakan adalah NPK
Mutiara dan KNO3 Putih dengan dosis 4 sdm di larutkan dalam
10 liter air. Pemupukan di lakukan dengan cara di kocor.
8. Pemupukan susulan kedelapan
Dilakukan pada 38 hst, pupuk yang di gunakan adalah NPK
Mutiara dan KNO3 Putih dengan dosis 4 sdm di larutkan dalam
10 liter air. Pemupukan di lakukan dengan cara di kocor.
9. Pemupukan susulan kesembilan
Dilakukan pada 43 hst, pupuk yang di gunakan adalah NPK
Mutiara dan KNO3 Putih dengan dosis 4 sdm di larutkan dalam
10 liter air. Pemupukan di lakukan dengan cara di kocor.
10. Pemupukan susulan terakhir
Dilakukan pada 43 hst, pupuk yang di gunakan adalah NPK
Mutiara dan KNO3 Putih dengan dosis 4 sdm di larutkan dalam
10 liter air. Pemupukan di lakukan dengan cara di kocor.
34
4.4.7 Pengendalian hama dan penyakit
Serangan hama dan penyakit merupakan gangguan
pertumbuhan tanaman parea perlu di waspadai. Karena akan
menurunkan hasil produksi, baik kualitas dan kuantitas yang di
hasilkan, untuk pencegahan atau pengendalian bisa di lakukan
dengan menyemprotkan pestisida.
4.4.7.1 Hama
Hama merupakan organisme pengganggu tanaman. Berikut
merupakan hama yang sering menyerang tanaman parea
beserta cara mengendalikannya:
a. Lalat buah (Bactrocera cucurbitae)
Lalat buah adalah hama yang banyak menyerang buah-
buahan dan sayuran. Lalat buah merupakan salah satu
hama penyebab. Gejala serangan pada lalat buah
merupakan gejala yang sangat khas jika di bandingkan
dengan gejala serangan patogen lain.
1) Serangan
Pada awal serangan, yakni saat telur pertama kali di
suntikkan, tentu kondisi buah masih terlihat baik dan
segar. Kondisi ini akan segera berubah, tatkala telur
lalat buah menetas menjadi larva, dan memakan
bagian dalam buah. Akibat dari serangan lalat buah,
seringkali buah terlihat menjadi busuk berwana
coklat kehitam-hitaman.
2) Pengendalian
- Melakukan sanitasi lahan, yakni mengumpulkan
dan membuang semua buah busuk (berisi larva)
di bakar atau di kubur di tanah.
- Memberikan insektisida yang telah teruji untuk
menegndalikan lalat buah secara intensif. Seperti
35
curracront yang berbahan aktif prefenofos
dengan dosis 10 ml/ tangki.
b. Ulat
Ulat grayak atau ulat daun merupakan hama paling
besar yang dapat menyerang tanaman pare. Walaupun
serangan hama ini tidak terlalu banyak, namun hama ini
bisa berpotensi menjadi hama yang merusak tanaman
parea.
1) Serangan
Dengan memakan bagian daun ketika malam hari,
pada siang harinya ulat akan bersembunyi di dalam
tanah. Jika serangan hama berat maka tanaman
parea akan habis di makan ulat.
2) Pengendalian
Pemberantasan yang dapat di lakukan untuk hama
ini dapat di lakukan dengan menyerang dan
membasmi telur-telur dari ulat tersebut. Dengan
menyemprotkan insektisida prefaton yang berbahan
aktif klorantraniliprol dengan dosis 10 ml / tangki.
c. Kepik hitam dan kepik merah (Leptoglossus
australis)
1) Serangan
Hama ini menyerang buah. Kualitas buah akan
menurun, bekas serangan hama bisa di tumbuhi
cendawan nestopora, akhirnya buah menjadi busuk.
2) Pengendalian
Cara mengendalikan hama ini dengan cara
menyemprotkan klopindo yang berbahan aktif
imidaklorprid dengan dosis 5 ml / tangki.
36
d. Whitefly
1) Serangan
Whitefly atau kutu putih biasnya di temukan di
bagian bawah daun dan menghisap getah dari
tanaman parea. Sehingga dapat memicu
pertumbuhan jamur dan menyebarkan virus.
2) Pengendalian
Menyemprotkan insektisida currakront yang
berbahan aktif prefenofos dengan dosis 5 ml /
tangki.
e. Siput atau bekicot (Achatina fulica)
1) Serangan
Siput atau bekicot menyerang tanaman parea yaitu
mengoyak batang lalu mati.
2) Pengendalian
Menaburkan insektisida furadan yang berbahan
aktif karbofuran di sekeliling tanaman parea saat
berumur 3 hst.
4.4.7.2 Penyakit
Penyakit merupakan mikroorganisme pengganggu
tanaman. Berikut adalah penyakit yang terdapat pada
tanaman parea, yaitu:
1. Bercak daun downy mildew dan powderimildew
Downy mildew atau busuk daun (embun bulu)
merupakan salah satu penyakit penting tanaman parea.
a. Gejala
Gejala serangan downy mildew saat fase awal
pertumbuhan, berupa bercak kecil berwarna kuning
pada permukaan daun bagian atas yang berusia tua,
kadang-kadang nampak berminyak. Gejala yang
muncul fase ini terlihat belum begitu jelas, masih
37
menyerupai virus mosik-motel yang kemudian akan
berubah warnanya menjadi kuning atau kecoklatan
dan mengalami kematian jaringan (nekrosis). Dalam
perkembangannya, bercak dapat meluas dan
bermultiplikasi menyebabkan bercak yang lain
sehingga dapat menyebabkan bercak yang lebih luas
karena bisa saling menyatu.
b. Pengendalian
1) Memotong (memangkas) bagian tanaman yang
sakit berat untuk segera di musnahkan.
2) Menjaga kebersihan (sanitasi) lahan dan sisa-
sisa tanaman.
3) Melakukan penyemprotan dengan menggunakan
fungisida raingozep yang berbahan aktif
mangozep dengan dosis 1 sdm / tangki.
2. Layu bakteri
a. Gejala
Gejala penyakit ini mengakibatkan daun layu,
rontok, kerdil dan penguningan daun. Layu yang di
akibatkan P. Solanecearum mirip dengan tanaman
yang di akibatkan karena kekurangan air.
b. Pengendalian
Menyemprotkan fungisida aggrept yang berbahan
aktif streptomisin sulfat 20% dengan dosis 10 ml /
tangki.
3. Layu fungsarium
Layu fungsarium disebabkan oleh serangan cendawan
fusarium oxysporum adalah salah satu penyakit yang
paling ditakuti petani.
38
a. Gejala
1. Gejala awal ditandai dengan tanaman yang layu
pada siang hari, dan kelihatan segar pada sore
dan pagi hari.
2. Pada wal serangan bisa terjadi pada seluruh
bagian tanaman, atau pada bagian cabang
tertentu saja. Namun akhirnya, akan menyebar
pada seluruh bagian tanaman.
3. Pada gejala selanjutnya, daun-daun tua
menguning dan rontok, dan akhirnya menyebar
keseluruh bagian tanaman.
4. Akar tanaman yang terinfeksi membusuk dan
berwarna hitam kecoklatan, pangkal batang
membusuk, jika dipotong melintang terlihat
lingkaran berwarna hitam kecoklatan.
5. Jika menginfeksi tanaman pada saat pembibitan,
tanaman secara tiba-tiba layu dan mati.
b. Pengendalian
Menyemprotkan fungisida azteka yang berbahan
aktif karbendazim, tebukonazol, azoxistrobin
dengan dosis 10 ml / tangki.
4. Antraknosa
Penyebab penyakit antraknosa adalah cendawan
(jamur) collectricum lagenarium yang sering
menyerang pada keadaan cuaca lembab dan banyak
hujan. Jamur dapat bertahan hidup pada sisa tanaman
dan dipancarkan melalui air dan angin.
a. Gejala
Serangan diawali dengan tumbuhnya bercak-bercak
pada daun dan tulang daun, kemudian meluas
membentuk bercak coklat dan bau busuk buah
39
basah-basahan. Pada cuaca lembab ditengah bercak
sering terbentuk spora berwarna merah jambu.
Serangan berat menyebabkan daun-daunya kering
(mati dan berguguran).
b. Pengendalian
Menyemprotkan fungisida antracol yang berbahan
aktif propinep 70% dengan dosis 1 sdm / tangki.
4.4.8 Sanitasi (Penyiangan)
Rumput liar (gulma) yang tumbuh di area di lahan parea baik
itu di lubang MPHP, di hamparan, di drainase ataupun ataupun di
lorong-lorong merupakan persaingan dalam kebutuhan air,
penyerapan unsur hara dan sinar matahari bagi tanaman parea oleh
karena itu perlu di siangi (di besrdihkan atau disiangi) waktu
penyiangan dilakukan pada saat tanaman parea berumur ± 15,30,45
hst atau tergantung keadaan pertumbuhan rumput liar (gulma).
4.5 Polinasi
Polinasi merupakan proses penyerbukan antara bunga jantan dan
bunga betina yang di lakukan dengan bantuan manusia (sengaja). Polinasi
dilakukan selama 15 hari berturut-turut. Pada tipe buah sedang, polinasi
dihentikan setelah pada satu tanaman telah terpolinasi enam bunga dan
empat diantaranya berhasil. Selama polinasi berlangsung tidak di anjurkan
melakukan pemupukan susulan, karena dapat mengakibatkan kegagalan
polinasi. Sebelum melakukan polinasi, pembunangan buah OP (Open
Polinated) dilakukan secara rutin. Berikut merupakan jadwal polinasi,
yaitu:
a. Pukul 06:00 – 07:00 (persiapan)
1. Pembuangan bunga mekar yang tida tersungkup atau terisolasi
2. Persiapan alat dan bahan selfing (kertas layang berwarna merah
berukuran 10 x 10, steples beserta isinya, benang wol merah
berukuran 5 cm)
40
3. Mencuci tangan menggunakan alkohol sebelum melakukan polinasi,
untuk menghindari tercampurnya serbuk bunga lain.
b. Pukul 07:00 – 11:00 (polinasi)
1. Siapkan bunga jantan yang di cup sehari sebelumnya.
2. Membuka mahkota bunga jantan hingga terlihat serbuk sarinya.
3. Membuka sungkup atau cup pada bunga betina
4. Melakukan polinasi dengan cara menempelkan polen kepada kepala
putik dengan hati-hati sampai merata ke seluruh bagian kepala putik.
5. Melakukan pembungkusan bunga betina dengan kertas layangan,
kemudian di steples
6. Bunga betina yang sudah di polinasi diberi tanda dengan benang siet
pada tangkai bunga.
c. Pukul 12:00 – 14:00 (isolasi)
Melakukan cup atau isolasi bunga jantan dan bunga betina tepat fase
yang keesokan harinya akan menggunakan kertas layangan.
4.6 Roguing
Rogoing merupakan kegiatan mencabut tanaman tipe simpang atau
yang tidak diinginkan lalu mencabutnya kegiatan ini dilakukan pada ± 40
(empat puluh) hst. Alat yang digunakan untuk melakukan roguing adalah
gunting dan penggaris.
Roguing dilakukan selama 3 (tiga) vase dalam pertumbuhan tanaman
parea, yaitu:
a) Vase vegetatif
Vase vegetatif yaitu pada saat masa penanaman bibit parea sampai masa
bunga. Pada vase dilakukan pengamatan batang dan daun pada tanaman
parea yang meliputi warna, bentuk, dan ukuran.
b) Vase generatif
Vase generatif yaitu pada saat masa bunga. Pada vase ini dilakukan
pengamatan bunga atau calon buah pada tanaman parea yang meliputi
warna, bentuk, dan ukuran.
41
c) Vase sayur
Vase sayur yaitu pada saat masa buah. Pada vase ini dilakukan
pengamatan buah pada tanaman parea yang meliputi warna, bentuk, dan
ukuran.
Prosedur kerja kegiatan roguing adalah sebagai berikut:
Mengamati tanaman secara teliti
Berjalan diantara barisan tanaman secara sistematis
Membuang atau mencabut tanaman tipe simpang
Mendata hasil roguing
4.7 Panen
Panen merupakan kegiatan terakhir dari pelaksanaan budidaya
tanaman parea. Ada beberapa hal yang perludi perhatikan dalam pemanenan
buah parea yaitu:
4.7.1 Penentuan dan ciri-ciri buah yang siap panen
Buah parea dapat di panen pada hari ke 22-24 setelah di selfing.
Buah parea yang di panen harus sudah tua. Ciri buah yang sudah tua
adalah berwarna kuning kemerah-merahan dan buah yang di panen
harus ada tanda benangnya.
4.7.2 Persiapan panen
Sebelum melakukan pemanenan, alat yang perlu di siapkan
adalah:
a. Gunting
b. Karung
4.7.3 Cara panen
a. Buah yang sudah tua dan berwarna kuning serta bertanda benang
wol berwarna merah dipetik dari pohon menggunakan gunting
b. Masukkan buah hasil panen kedalam karung
c. Membawa hasil panen ke farm untuk dilakukan ekstrasi
42
4.8 Ekstrasi
Ekstrasi adalah proses pengambilan biji dari daging buah yang
meliputi pembelahan buah, pengerokan biji, fermentasi, pencucian dan
penjemuran.
a. Alat dan bahan ekstrasi
1. Alat
- Timba
- Baki
- Penyaringan biji
- Gunting
- Screen
2. Bahan
- Air
- Buah parea
- Detergen
b. Cara ekstrasi
1. Membelah buah parea dan memisahkan biji parea dengan daging
buahnya.
2. Memasukkan biji parea kedalam wadah tempat ekstrasi, kemudian di
kucek dan menggosoknya ke alat ekstrasi hingga lendirnya terlepas
semua.
3. Dicuci dengan menggunakan air dan detergen sampai bersih.
4. Memisahkan biji parea yang abgus dari biji yang hampa.
5. Memasukkan biji kedalam screen.
6. Pemberian nomor lot atau kode varietas.
7. Penjemuran
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dalam praktek kerja industri yang di
laksanakan dapat di simpulkan sebagai berikut:
a. Iklim, tanah, ketinggian tempat, dan sinar matahari, sangat
berpengaruh terdapat pertumbuhan tanaman parea.
b. Isolasi, rouging selfing dan pemanenan sangat berpengaruh
terhadap mutu dan kualitas benih parea yang di hasilkan.
c. Pemberian pupuk dasar sebelum melakukan penanaman,
hasilnya akan terlihat lebih bagus di bandingkan dengan
tanaman yang tidak di berikan pupuk dasar, karna pemberian
pupuk dasar sebelum penanaman sangat penting agar setelah
penanaman unsur hara yang ada dalam tanah sudah tercukupi.
d. Standart kelulusan uji benih parea untuk daya berkecambah
(DB): minimal 85%,uji hibriditas: minimal 98%, dan uji kadar
air maksimal di bawah 10%. Jika uji benih parea tersebut lulus
maka benih akan di beli oleh perusahaan, dan jika tidak lulus
akan di kembalikan oleh petani kunci.
e. Gudang terkondisi (bulky) suhu optimum: ±25%.
5.2 Saran
5.2.1 Saran untuk sekolah
a. Sebaiknya pihak pembimbing dari sekolah diharapkan
lebih sering memantau kegiatan siswa ditempat
prakerin.
b. Untuk pihak pembimbing diharapkan perlengkapan
prakerin dari sekolah telah selesai sebelum siswa
berangkat prakerin.
c. Pembahasan dan pembekalan mengenai prakerin
dilakukan satu minggu sebelum berangkat.
44
d. Diharapkan sekolah dapat bekerja sama dengan
perusahaan tentang cara-cara mendapatkan hasil benih
yang unggul dan berkualitas tinggi yang mempunyai
daya saing serta ramah lingkungan dan dapat diterapkan
di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
45
Rukmana R. 1997.”Budidaya pare”.Kanisius: Yogyakarta
Ade Setiawan dan Yani Trisniawati.1993. pare dan Labu. Penebar Swadaya:
Jakarta
Rahmat Rukmana.1993.Berkebun Pare Unggul. Dalam: Pikiran Rakyat Edisi
Cirebon,MG.IV April 1993
Dosen A. Karmana. 1990. Budidaya Pare Tidak Mengecewakan. Dalam: Pikiran
Rakyat Edisi 17 Juli 1990.
LAMPIRAN
46
a. Lampiran dokumentasi Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di PT. BCA
NO URAIAN DOKUMENTASI
2.
47
4. Pembuatan guludan menggunakan lempak
48
7. Pengolahan pupuk dasar kimia
9. Pemasangan mulsa
49
11. Pelubangan mulsa
50
15. Pembumbunan
51
18. Pemasangan tali PE
19. Pemangkasan
20. Perambatan
52
21. Pemupukan susulan
53
24. Hama kepik hitam
54
25. Penyakit downy meldow
55
27. Bunga parea siap isolasi
56
31. Selfing
57
34. Pemberian benang siet
35. Roguing
58
36. Hasil roguing
37. Pemanenan
59
38. Ekstrasi
60
b. Lampiran biodata Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di PT. BCA
BIODATA
NIS : 184/184.104
Agama : Islam
Hobi : Memasak
Cita-cita : Dokter
No.Hp : 085243870600
61
BIODATA
NIS : 185/185.104
Agama : Islam
Hobi : Voli
Cita-cita : Pengusaha
No.Hp : 085258373840
62
BIODATA
NIS : 187/187.104
Agama : Islam
Hobi : Bersepeda
Cita-cita : Dosen
No.Hp : 085859563450
63
BIODATA
NIS : 188/188.104
Agama : Islam
Hobi : Memasak
Cita-cita : Chef
No.Hp : 087852859123
64
BIODATA
NIS : 190/190.104
Agama : Islam
Hobi : Sholawatan
Cita-cita : Ustadzah
No.Hp : 085278614322
65
BIODATA
NIS : 194/194.104
Agama : Islam
Hobi : Membaca
Cita-cita : Pengusaha
No.Hp : 081556495140
66
BIODATA
NIS : 198/198.104
Agama : Islam
Cita-cita : Dokter
No.Hp : 082333816745
67
BIODATA
NIS : 199/199.104
Agama : Islam
Hobi : Menulis
Cita-cita : PNS
No.Hp : 085749889343
68
BIODATA
NIS : 202/202.104
Agama : Islam
Hobi : Mengaji
Cita-cita : Hafidzoh
No.Hp : 081554396891
69