Fieldtrip :
1. PT. Bambu Nusa Verde
Website : http://www.bambunusaverde.com/
E-mail : info@bambunusaverde.com
Bambu Nusa Verde (BNV) mengadopsi teknologi kultur jaringan yang dikembangkan
oleh Planlet NV dari Belgia, dan mentransfer teknologi tersebut di BNV. Proses
produksi bambu laboratorium terdiri dari 7 tahap, sebagian besar tahap kultur jaringan
tetap pada tahap 3. BNV dapat menangani semua tahap produksi hingga tanaman siap
untuk didistribusikan. Hal ini memastikan bahwa kontrol kualitas pada setiap tahap
mendapat perhatian serius sehingga konsumen kami bisa mendapatkan tanaman
dengan kualitas terbaik. Produk yang berasal dari PT. Bamboo Nusa Verde (BNV).
Kultur jaringan bambu telah membuka prospek dan kemungkinan baru untuk jenis
tanaman bambu ini. Kultur jaringan semacam ini membutuhkan tenaga kerja yang
banyak, karena banyak prosesnya, mulai dari pembentukan bibit hingga proses
domestikasi.Dalam hal pertanian yang ada di Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, fieldtrip kali ini berhubungan dengan kultur jaringan yang diajarkan pada
mahasiswa semester 2 tentang kultur jaringan secara in vitro.
Website : https://bisi.co.id/
E-mail : investor.relations@bisi.co.id
Bidang Usaha : bergerak dalam bidang bibit, perdagangan jagung, sayuran, buah-
buahan, benih padi, pupuk dan pestisida.
1. Pertanian Jagung
2. Pertanian Aneka Kacang Hortikultura
9. Pertanian Cabai
b. Manajemen Instansi:
- Pimpinan:
Komisaris Utama : Tjiu Thomas Effendy
Direktur Utama : Agus Saputra Wijaya
- Jumlah Tenaga Kerja (per 31 Desember 2020):
Jumlah Total Karyawan : 967
Perusahaan Induk : 740
Anak Perusahaan : 227
- Struktur Organisasi :
Pada tahun 1994 PT. BISI berubah menjadi perusahaan penanaman modal dalam
negri dengan nama PT. Benih Inti Subur Intani atau biasa dikatakan dengan BISI.
Pada akhir tahun 2006 PT. BISI berubah nama menjadi PT. BISI International. PT.
BISI International terus berusaha untuk mengembangkan produk baru melalui
penerapan teknologi pemuliaan tanaman dengan menggabungkan penelitian lapangan
dan laboratorium. Fasilitas lahan percobaan PT. BISI berada di dataran rendah,
menengah hingga tinggi, dengan total luas area penelitian 219 hektar. PT. BISI
memiliki beberapa tim termasuk tim kontrol kualitas. Tim juga berperan aktif dalam
pemantauan benih, produk diterima oleh pabrik setelah dilakukan pengujian
kemurnian benih, kadar air, kemampuan tumbuh dan vitalitas tanaman selama proses
produksi. PT . BISI secara aktif bergerak di bidang pertanian khususnya sayuran dan
jagung. Produk yang dihasilkan oleh PT.BISI International adalah benih bermutu
tinggi yang kemudian dibagikan kepada petani, juga tidak terlepas dari penelitian dan
kerja keras para pekerja lapangan, pupuk yang dihasilkan berupa pupuk majemuk dan
pupuk daun. Bibit tanaman halus yang dihasilkan dan dilepaskan adalah jagung,
beras, paprika, tomat, mentimun, kacang panjang, dll. Jika di sangkut pautkan dengan
pengajaran yang ada di fakultas pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
instansi ini sama halnya seperti yang diajarkan di fakultas pertanian yaitu pengujian
kadar air benih, kemurnian benih, daya tumbuh benih dan vigor benih.
- Nama Instansi:
Sekarang : UPT PSBTPH (Unit Pelaksana Teknis Pengawasan
dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura)
Dulu : BPSB (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih)
- Alamat : Jl. Gayung Kebonsari No.175 A, Wonocolo, Kec. Gayungan,
Kota Surabaya, Jawa Timur 60235
- Website : http://psbtph.pertanian.jatimprov.go.id/
- E-mail : upt.psbtph.jawatimur@gmail.com
- Bidang Usaha : mengawasi dan memberikan sertifikasi terhadap benih
tanaman pangan dan hortikultura.
a. Sejarah dan Lingkup Kerja/Kegiatan Instansi
Berdirinya UPT. PSB TPH Provinsi Jawa Timur mengacu kepada Keputusan
Gubernur Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2002 Tanggal 18 Januari 2002 Tentang
Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur.
Kemudian dicabut dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 128 Tahun
2008 Tanggal 25 Agustus 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Dan diubah dengan,
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 49 Tahun 2011 Tanggal 12 Juli 2011
Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 128 Tahun 2008
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur, Yang merubah Nomenklatur Balai Pengawasan dan
Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Jawa Timur
menjadi Unit Pelaksana Teknis Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur, yang mempunyai tugas untuk
melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang kultivar dan sertifikasi benih,
pengujian benih secara laboratoris, pengawasan peredarannya, ketatausahaan dan
pelayanan masyarakat.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh UPT PSBTPH meliputi hal-hal
berikut ini:
- Melakukan penilaian varietas tanaman pangan dan hortikultura.
- Melakukan sertifikasi benih tanaman pangan dan hortikultura.
- Melakukan pengujian benih laboratories.
- Melakukan pengawasan peredaran benih.
- Melakukan pelayanan kepada masyarakat.
b. Manajemen Instansi: -
c. Bidang Kerja Instansi
UPT PSBTPH merupakan instansi yang bertugas serta memiliki wewenang
dalam mengawasi dan memberikan sertifikasi terhadap benih tanaman pangan
dan hortikultura.
d. Produk yang dihasilkan
Pelayanan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan
Pelayanan Sertifikasi Benih Buah-Buahan (Tahunan)
Pelayanan SATGAS
UPT PSBTPH merupakan instansi yang bertugas serta memiliki wewenang dalam
mengawasi dan memberikan sertifikasi terhadap benih tanaman pangan dan
hortikultura. Sehingga dapat diketahui jika dikaitkan dengan materi TBT, maka
instansi tersebut telah menggambarkan pengaplikasian dari materi sertifikasi benih
serta berbagai macam proses yang ada didalamnya, seperti uji kadar air, uji
kemurnian, uji daya kecambah dan uji viabilitas benih.
BPSB merupakan instansi yang bertugas serta memiliki wewenang dalam mengawasi
dan memberikan sertifikasi terhadap benih tanaman pangan dan hortikultura.
Sehingga dapat diketahui jika dikaitkan dengan materi TBT, maka instansi tersebut
telah menggambarkan pengaplikasian dari materi sertifikasi benih serta berbagai
macam proses yang ada didalamnya, seperti uji kadar air, uji kemurnian, uji daya
kecambah dan uji viabilitas benih.