9. Berikut merupakan beberapa srtifikat yang telah diraih oleh PT East West Seed
Indonesia:
10. Berikut merupakan perbandingan managemen dan produksi benih PT East
West Seed Indonesia dengan beberapa Perundang-Undangan RI:
1) Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
08/Permentan/Sr.120/3/2015 Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 02/Permentan/Sr.120/1/2014 Tentang Produksi, Sertifikasi, Dan
Peredaran Benih Bina
Pasal 7 (1): Produsen Benih yang akan memproduksi benih harus
menguasai lahan, sarana pengolahan benih dan sarana penunjang
yang memadai sesuai dengan jenis benihnya, serta tenaga yang
mempunyai pengetahuan di bidang perbenihan.
PT East West Indonesia telah memenuhi syarat lahan yang harus dimiliki
dan juga ada di beberapa tempat seperti Lembang, Jember dan
Purwakarta. Sarana dan prasarana yang digunakan pun telah memenuhi
standar dan teknologi. Bahkan untuk meningkatkan SDM karyawannya,
disediakan beasiswa S2 dan S3.
Pasal 15 (1): Untuk memproduksi Benih Bina mengikuti prosedur baku
Sertifikasi Benih Bina atau sistem standardisasi nasional.
PT East West Indonesia selalu memperhatikan proses dalam
menghasilkan suatu produk, dimana proses tersebut juga mengikuti
standar baku untuk sertifikasi benih.
Pasal 15 (2) Proses Sertifikasi Benih Bina sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi:
a. Pemeriksaan terhadap:
- kebenaran Benih Sumber;
- lapangan dan pertanaman;
- isolasi Tanaman agar tidak terjadi persilangan liar;
- alat panen dan pengolahan benih;
- tercampurnya benih; dan
- pengolahan benih untuk tanaman pangan.
b. Pengujian laboratorium untuk menguji mutu benih yang terdiri
atas mutu fisik, fisiologis, dan/atau tanpa kesehatan benih,
sedangkan untuk kemurnian genetik diambilkan dari hasil
pemeriksaan lapangan.
c. Pengawasan pemasangan Label.
PT East West Indonesia juga telah melakukan beberapa hal diatas. Sebab
untuk menghasilkan sutu produk yang dapat memuaskan konsumen,
diperlukan perlakuan khusus agar prosuk tersebut terjamin.
2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992 Tentang Sistem
Budidaya Tanaman:
Pasal 7 (1): Setiap orang atau badan hukum yang membuka dan
mengolah lahan dalam luasan tertentu untuk keperluan budidaya
tanaman wajib mengikuti tata cara yang dapat mencegah timbulnya
kerusakan lingkungan hidup.
PT East West Indonesia selain berusaha dalam menghasilkan produk
yang berkualitas, juga tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
Dimana didalamnya diterapkan 5s dan pengolahan limbah baik cair dan
kering.
Pasal 9 (4): Pemerintah melakukan pelestarian plasma nutfah bersama
masyarakat.
PT East West Indonesia melakukan upaya pelestarian plasma nutfah
dengan cara menggunakan atau memanfaatkan plasmanutfah yang
berasal dari Indonesia. Hal ini untuk menjaga keberlangsungan
keberadaan plasma nutfah tersebut.
Pasal 13 (2): Benih bina yang akan diedarkan harus melalui sertifikasi dan
memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh Pemerintah.
PT East West Indonesia dalam proses produksinya juga selalu melakukan
proses sertifikasi untuk menjamin kepuasan pelanggan. Serta didalam
program managemennya menerapkan standarisasi mutu, dan menyatakan
bahwa jaminan mutu sangatlah penting.
Pasal 32 (1): Terhadap hasil budidaya tanaman yang dipasarkan
diterapkan standar mutu.
PT East West Indonesia menerapkan standar mutu bagi varietas yang
dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Diunduh pada tanggal 3 Maret 2017, Pukul 16.15. Google. Com. Sumber:
http://www.panahmerah.id/gallery.
Diunduh pada tanggal 3 Maret 2017, Pukul 16.20. Google.com. Sumber:
http://dokumen.tips/documents/pt-east-west-seed-indonesia.html.
Pardede, Glenn dan Afrizal Gindow. 2015. PT East West Seed Indonesia. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
08/Permentan/Sr.120/3/2015 Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 02/Permentan/Sr.120/1/2014 Tentang Produksi, Sertifikasi, Dan
Peredaran Benih Bina.
Saputra, Andi Risqi. 2013. Diunduh pada tanggal 3 Maret 2017, Pukul 16.25. PT
East West Indonesia. Sumber: http://bian-net.blogspot.co.id/2013/01/pt-
east-west-seed-indonesia-yang.html.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992 Tentang Sistem
Budidaya Tanaman.