Oleh :
Setyastuti Purwanti
PENDAHULUAN
I. Pengertian Benih, Biji, dan Bibit.
Ø Benih adalah :
biji hasil dari tanaman yang digunakan untuk tujuan pertanian, jadi
memiliki fungsi agronomis, artinya digunakan sebagai bahan tanam
atau awal kehidupan tanaman.
Benih adalah :
tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak
dan/atau mengembangkan tanaman (Undang2 No.12 Th 1992 tentang
Sistem Budidaya Tanaman)
Ø Biji adalah :
merupakan hasil tanaman pertanian yang digunakan untuk konsumsi,
bahan dasar industri (minyak, kecap, obat2an, kosmetik, bir, dll), hasil
tumbuhan yang tidak sengaja ditanam dan untuk bahan penelitian.
Ø Bibit adalah :
- Bibit adalah benih yang berkecambah dan tumbuh menjadi tanaman
kecil (akar, batang, tunas).
- tanaman kecil hasil perbanyakan secara vegetatif
misal : stek, cangkok, anakan, okulasi.
II. Mutu Benih
Komponen mutu benih dibedakan menjadi 3 yaitu : komponen mutu
genetik, fisik dan fisiologis
Ø Benih Unggul :
Benih yang mempunyai keunggulan tertentu misal : produksi tinggi,
tahan thd hama penyakit ttt, tahan kekeringan, tahan garam tinggi
Ø Benih Bina :
Benih Unggul Nasional yang telah dilepas berdasarkan SK Menteri
Pertanian sebagai varietas Unggul Nasional, untuk distribusinya harus
bersertifikat.
Ø Dalam produksi tan, kita tdk dpt mengharapkan hasil yg tinggi bila
menggunakan benih bermutu rendah meskipun sarana produksi
dipenuhi.
III. KELAS BENIH
Benih dikelompokkan menjadi 4 kelas berdasarkan standar mutunya
kemurnian) yaitu :
1. Benih Penjenis, BS (Breeder Seed, BS)
Benih yg diproduksi dan diawasi oleh pemulia atau instansi (PT,
Litbang). Benih ini sbg sumber untuk perbanyakan benih dasar,
warna label putih.
2. Benih Dasar, BD (Foundation Seed, FS)
keturunan pertama (F1) dari benih penjenis, diproduksi dan diawasi
dan disertifikasi oleh BPSB shg kemurninan varietas tetap tinggi.
Diproduksi oleh BBI, Instansi yg ditunjuk. Warna label : putih
3. Benih Pokok, BP (Stock Seed, SS)
merupakan F1 dari benih dasar atau F2 dari benih penjenis,
identitas kemurnian varietas tetap dipertahankan dan memenuhi
standar dan disertifikasi oleh BPSB sesuai peraturan perbenihan.
Diproduksi oleh BBU, Swasta, Sang Hyang Sri dan PT Pertani
(Semi swasta). Warna label : Ungu
4. Benih Sebar, BR (Extension Seed, ES)
merupakan F1 benih pokok, F2 benih dasar. Produksi tetap
mempertahankan identitas dan kemurnian varietas dan memenuhi
standar maupun sertifikasi oleh BPSB sesuai peraturan
perbenihan. Diproduksi oleh BBP, Swasta, Sang Hyang Sri,
PT.Pertani. Warna label : biru
IV. TEKNOLOGI BENIH :
adalah Serangkaian kegiatan utk meningkatkan mutu
atau sifat genetik, fisik dan fisiologis benih, yaitu :
1. Pengembangan varietas
2. Evaluasi dan Pelepasan Varietas
3. Produksi Benih
4. Pemungutan Hasil
5. Pengeringan
6. Prosesing Benih :
a. pembersihan (Cleaning)
b. Pemilahan/sortasi (Grading)
c. perlakuan benih (Seed treatment)
7. Pengujian mutu benih
8. Pengemasan dan penyimpanan
9. Sertifikasi Benih
10. Pemasaran Benih
11. Peraturan Perbenihan
1 - 2 : tugas pemulia tanaman
3 – 11 : tugas ahli teknologi benih
PENGEMBANGAN PERBENIHAN
Ø Pemerintah menetapkan kebijakan
pembangunan pertanian utk :
1. Meningkatkan ketahanan pangan nasional
2. Meningkatkan nilai tambah dan daya
saing pertanian
3. Meningkatkan kesejahteraan petani
Ø Agar pembangun pertanian terut tan pangan
tercapai sngt diperlukan ketersediaan benih
bermutu dan var unggul yg memenuhi
aspek kuantitas, kualitas dan kontinuitas.
Ø Prospek pengembangan perbenihan
tanaman cukup cerah dg besarnya potensi
kebutuhan benih terut padi, jagung, kedelai
meningkt tiap tahun
Lanjutan PENGEMBANGAN PERBENIHAN
Ø Pemerintah telah membangun kelembagaan utk
perkembangan perbenihan :
1. Penelitian dan Pemuliaan (Puslitbangtan)
2. Badan Benih Nasional à Pelepasan Varietas
3. Kebijakan dan bimbingan Teknis (Direktorat Perbenihan)
4. Produksi Benih Sumber (BBI/BBU)
5. Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih (BPSB-TPH)
6. Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu Benih Tan Pangan dan
Hortikultura (LSSMB-TPH), untuk merintis sertifikasi
mandiri bagi industri benih.