Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nurul Rahmawati No urut : 62

NIM : 4442190037

Tugas : 3

Kelas : III B/Agroekoteknologi

Dosen : Dr. Ratna Fitry Yenny, S.P., M.P.

LATIHAN SOAL (Tugas 3)

1. Mengapa benih berperan penting dalam budidaya tanaman?


2. Berikan berbagai batasan tentang benih!
3. Bagaimana benih bermutu dihasilkan?
4. Berikan batasan tentang ilmu benih dan teknologi benih!
5. Sebutkan lingkup ilmu benih !
6. Sebutkan lingkup teknologi benih!
7. Jelaskan peran teknologi benih dalam produksi pertanian dan pembangunan pertanian!
8. Sebutkan pengembangan bidang ilmu dan teknologi benih menurut arahan ”jalur
nonpendidikan”!
9. Sebutkan pengembangan bidang ilmu dan teknologi benih menurut arahan ”jalur
pendidikan”!
10. Mengapa icon tropika perlu mendapat penekanan dalam PSBT2?
Jawaban
1. Benih sangat berperan penting dalam budidaya tanaman, karena benih merupakan sarana
produksi utama dalam budidaya tanaman, dalam arti penggunaan benih bermutu
mempunyai peranan yang menentukan dalam usaha meningkatkan produksi dan mutu
fisik. Benih yang bermutu tidak dapat dihasilkan tanpa melaksanakan sistem produksi
yang selalu memperhatikan aspek mutu pada setiap mata rantai produksinya. Benih
bermutu tinggi dihasilkan melalui proses budidaya 'pertanaman benih' (seed crop),
pengolahan benih, penyimpanan benih, dan distribusinya yang memperhatikan masalah
mutu tersebut. Benih bermutu menghasilkan tanaman yang dapat berproduksi maksimum
dengan sarana teknologi yang semakin maju.
2. Berikut berbagai batasan tentang benih :
a. Batasan struktural, secara anatomi struktural biji sama dengan benih yakni merupakan
suatu bentuk tanaman mini (embrio) yang keadaan perkembangannya masih
terkekang, berbeda dengan bibit adalah bentuk tanaman secara utuh yang terdiri daun,
akar, dan batang. 
b. Batasan fungsional, fungsi benih dan bibit berbeda dengan fungsi biji, yakni
benih adalah biji tanaman yang digunakan untuk tujuan budidaya/bahan tanam.
c. Batasan agronomi, benih dan bibit merupakaan sarana produksi disamping sarana
produksi yang lainnya, sehingga benih sebagai komponen produksi harus memiliki
kualitas tinggi untuk menjamin produksi maksimal. 
d. Batasan teknologi, perlakuan teknologi sangat penting bagi keamanan dan
keselamatan benih dan bibit sehingga mutunya tetap terjaga secara maksimal.
3. Benih bermutu dihasilkan dari mutu genetis yaitu penampilan benih murni dari varietas
tertentu yang menunjukkan identitas genetis dari tanaman induknya. Mutu fisiologis yaitu
kemampuan daya hidup (viabilitas) benih yang mencakup daya kecambah dan kekuatan
tumbuh benih. Mutu fisik benih yaitu penampilan benih secara prima dilihat secara fisik
seperti ukuran homogen, bernas, bersih dari campuran, bebas hama dan penyakit, dan
kemasan menarik. Serta mutu pathologis benih sebagai tolak ukur status kesehatan benih.
4. Berikut batasan tentang ilmu benih dan teknologi benih:
a. Ilmu benih
Batasan ilmu benih dibatasi oleh taraf ilmu (science) yang dicapai pada suatu waktu
menentukan taraf teknologi yang ada pada waktu tersebut dan taraf teknologi yang
ada dapat menjadi umpan balik bagi pengembangan ilmu selanjutnya.
b. Teknologi benih
Batasan Teknologi benih dibatasi sebagai cabang ilmu yang berkembang dari
agronomi yang mempelajari budidaya pertanaman benih, penanganan benih ketika
dipanen dan sesudahnya, serta analisis atau pengujian benih agar benih tetap bermutu
tinggi ketika ditanam di lapang produksi.
5. Lingkup Ilmu benih meliputi ilmu-ilmu yang mempelajari tanaman dan agronomi yang
nantinya akan digunakan untuk memandu arah pengembangan ilmu dan teknologi benih.
Dalam ilmu benih dipelajari anatomi, morfologi, fisiologi, dan biokimia benih yang
terjadi dalam proses pembentukan benih, perkecambahan benih, dormansi benih, dan
kemunduran benih.
6. Ruang lingkup teknologi benih merupakan produk perkembangan dari bidang agronomi
yang mempelajari serta mencakup pengembangan varietas, penilaian, pelepasan varietas,
produksi benih, penyimpanan dan penanganan lainnya, serta analisis atau pengujiannya
agar benih tetap bermutu tinggi ketika ditanam di lapang produksi.
7. Peranan teknologi benih dalam usaha peningkatan produksi dan kualitas sangat besar.
Teknologi benih berperan dalam peningkatan produksi pertanian khususnya dan
pembangunan pertanian pada umumnya. Meningkatnya kesadaran petani terhadap
pentingnya benih bermutu tinggi dalam proses usaha tani mereka. Dapat memberikan
peluang seperti benih bermutu tinggi untuk produsen dan pedagang benih yang
mendambakan keuntungan dari harga benih yang tinggi. Ketersediaan benih bermutu dari
teknologi benih yang maju merupakan faktor penting penentu keberhasilan swasembada
pangan disamping ketekunan berbagai pihak yang terkait dalam usaha produksi.
8. Berikut pengembangan bidang ilmu dan teknologi benih menurut arahan jalur non
pendidikan :
- Membangun suatu lembaga di “jalur nonpendidikan” yang melaksanakan penelitian
dan pengembangan benih berupa Pusat Studi Benih di bawah Lembaga Penelitian
(dan Pengabdian/Pelayanan pada Masyarakat).
- Membangun suatu lembaga di “jalur nonpendidikan” yang melaksanakan penelitian
dan pengembangan benih berupa Pusat Studi Benih di bawah Lembaga Penelitian
(dan Pengabdian/Pelayanan pada Masyarakat).
9. Berikut pengembangan bidang ilmu dan teknologi benih menurut arahan jalur pendidikan:
- Perguruan tinggi yang menyelenggarakan semua program pendidikan tinggi pertanian
yang memiliki kompetensi dalam bidang pertanian atau agrobiologi. Pembentukan
bagian/laboratorium benih dan program studi (atau major-minor dalam kasus IPB)
yang mendukung program pendidikan perbenihan secara lengkap strata.
- Pengembangan menuju level jurusan/departemen yang merupakan gabungan dari
bidang pemuliaan tanaman dan bidang benih dan mengelola program studi/major
pemuliaan tanaman dan produksi benih atau lebih spesifik lagi, ada “minor” benih di
dalamnya
10. PSBT2 merupakan lembaga strategis yang dapat mendukung industri benih di Indonesia.
Kehadiran lembaga demikian perlu dipertimbangkan oleh suatu perguruan tinggi yang
berorientasi program akademik, dengan struktur organisasi yang disesuaikan dengan
peraturan baku yang ada di lingkungan pendidikan tinggi. Pendanaan yang besar
diperlukan untuk pengadaan perangkat lunak maupun perangkat keras. Hal ini dapat
mendukung pengembangan industri benih tanaman tropika di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai