Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

LAPORAN PRAKTEK MENCANGKOK TANAMAN MANGGA

DISUSUN OLEH :

NURUL AULYA NADRA


220407502044
M22.3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


(PGSD)
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
BAB I
Pendahuluan

A. LATAR BELAKANG
Mencangkok adalah salah satu teknik perbanyakan tanaman yang dilakukan
dengan cara mengambil sebagian cabang tanaman dan memasukkannya kedalam lubang
yang sudah dibuat pada cabang tanaman induk. Kemudian, cabang tersebut diikat atau
diklem yang kemudian akan tumbuh menjadi sebuah tanaman mandiri. Salah satu jenis
tanaman yang bisa diperbanyak dengan teknik ini yaitu tanaman mangga.
Mangga adalah salah satu jenis buah-buahan yang populer di Indonesia. Saat ini,
tanaman mangga menjadi salah satu tanaman hortikultura yang penting di Indonesia
berdasarkan pada hasil survei perkebunan dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan
ekonomi nasional yang sangat bergantung pada sektor perkebunan dan perdagangan
internasional.
Teknik mencangkok pada tanaman mangga dimanfaatkan untuk perbanyakan
tanaman mangga secara cepat dan mudah. Hasil dari mencangkok tanaman mangga lebih
cepat dan mudah diprediksi dibandingkan dengan teknik perbanyakan lain seperti dari
biji. Selain itu, dengan mencangkok, kita dapat mempertahankan karakteristik dan
kualitas buah yang sudah sukses dan telah dikenal baik karena tidak terjadi perubahan
sifat genetik dari tanaman induk.
Selain itu, teknik mencangkok juga memungkinkan kita untuk menghasilkan
tanaman mangga yang lebih awet dan tahan terhadap berbagai jenis patogen seperti jamur
dan hama. Dengan kemudahan dan kecepatan dalam teknik perbanyakan menggunakan
mencangkok, memberi peluang besar bagi para petani dan pecinta tanaman untuk
memiliki bibit mangga dengan cepat tanpa harus menunggu waktu yang lama.
Dalam penyebaran teknik mencangkok, terdapat beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk menghasilkan bibit mangga yang berkualitas, seperti cara penanganan
tanaman induk, cara memilih bagian yang tepat untuk dicangkok, pemilihan jenis media
yang baik untuk pertumbuhan akar, persemaian benih di dalam tempat yang terlindung
dan bernutrisi, dan pemeliharaan bibit sebelum di tanam di kebun.
Dalam hasil yang dikembangkan oleh Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah
Tropika dengan menggunakan teknik mencangkok pada tanaman mangga mampu
menghasilkan bibit mangga yang lebih baik dan berkualitas. Oleh karena itu, teknik
mencangkok menjadi salah satu teknik perbanyakan yang terus digunakan oleh para
petani untuk memenuhi kebutuhan pasar buah yang lebih luas dan meningkatkan
peningkatan produktivitas.
B. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian praktek mengcangkok tanaman mangga dapat dibuat sebagai berikut:
1. Meningkatkan produksi bibit mangga berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. Mencari cara yang lebih efisien, mudah dan cepat untuk menghasilkan bibit mangga
berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3. Meningkatkan pengetahuan tentang cara menghasilkan tanaman mangga yang lebih
awet dan tahan terhadap berbagai jenis patogen, seperti jamur dan hama.
4. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya teknik mencangkok dalam perbanyakan
tanaman mangga untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas buah.
5. Meningkatkan optimasi hasil produksi yang lebih efektif dalam pembuatan bibit
mangga berkualitas untuk keperluan pasar.
Dengan tujuan tersebut, penelitian praktek mencangkok tanaman mangga dapat
membantu para petani dan pecinta tanaman untuk memperoleh bibit mangga berkualitas
yang lebih mudah dan terjangkau untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas buah
mangga, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor perkebunan
buah-buahan.

C. MANFAAT PENELITIAN
Berikut ini adalah manfaat dari penelitian praktek mencangkok tanaman mangga:

1. Meningkatkan efisiensi produksi bibit mangga berkualitas tinggi: Metode mencangkok


dapat menghasilkan bibit mangga dalam jumlah yang lebih banyak dan lebih cepat
dibandingkan dengan metode penanaman biji. Dengan demikian, metode ini dapat
mempercepat penyebaran varietas unggul dari tanaman mangga.

2. Menghasilkan tanaman mangga yang lebih kuat dan resisten: Mencangkok


memungkinkan tanaman mangga yang dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan
pohon yang dijadikan induk. Hal ini berarti tanaman mangga yang dihasilkan akan lebih
tahan terhadap berbagai jenis patogen yang bisa menyerang tanaman, termasuk penyakit
dan hama.

3. Memungkinkan propagasi tanaman dengan sifat tertentu: Metode mencangkok mampu


menggabungkan sifat dari dua spesies atau strain tanaman mangga yang berbeda. Hal ini
dapat menghasilkan bibit mangga yang memiliki sifat-sifat yang diinginkan seperti
keawetan, ketahanan terhadap cuaca ekstrem, bentuk buah yang lebih baik, atau rasa
buah yang lebih manis.
4. Mengurangi biaya produksi: Metode mencangkok dapat menghasilkan bibit mangga
dalam jumlah yang lebih banyak dan lebih cepat dibandingkan dengan metode
penanaman biji. Hal ini dapat mengurangi biaya produksi karena tidak perlu menanam
banyak biji yang akan menambah biaya produksi.

5. Meningkatkan pendapatan petani: Dengan menghasilkan bibit mangga berkualitas


tinggi dengan metode mencangkok, petani dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas
buah mangga mereka. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan petani dan memberikan
keuntungan ekonomi bagi sektor perkebunan buah-buahan di negara kita.
BAB II
Tinjauan pustaka

A. TINJAUAN PUSTAKA
Mencangkok adalah teknik perbanyakan tanaman yang telah dipraktikkan sejak zaman
dahulu kala. Teknik ini membantu meningkatkan efisiensi produksi bibit, mempercepat
penyebaran varietas unggul, dan memberikan hasil yang lebih konsisten dibandingkan
dengan teknik perbanyakan lainnya seperti penanaman biji.
Dalam penelitian oleh Sopiah dan Suryanto (2019), mencangkok pada tanaman
mangga dilakukan dengan memasukkan sebatang ranting tanaman mangga yang sehat ke
dalam sulur tanaman mangga yang telah dipilih sebagai induk. Sulur tersebut kemudian
diberi perlakuan khusus dan dibungkus dengan plastik untuk mengurangi kehilangan air.
Setelah beberapa waktu, sulur tersebut akan tumbuh dan membentuk akar, sehingga dapat
dipisahkan dari induk tanaman asli dan dijadikan bibit tanaman mangga yang baru.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa metode mencangkok dapat
meningkatkan kualitas dan keberhasilan produksi buah pada tanaman mangga. Menurut
penelitian oleh Shukla dan Joshi (2017), mencangkok pada tanaman mangga secara
signifikan meningkatkan berat buah, pada beberapa varietas, serta kualitas buah, seperti
rasa, tekstur dan aroma.
Namun, mencangkok juga menghadapi beberapa kendala, seperti adanya risiko
kegagalan akar, penyakit atau hama pada tanaman, dan biaya produksi yang relatif tinggi.
Oleh karena itu, upaya peningkatan teknik dan efisiensi produksi bibit mangga melalui
pencarian varietas unggul dan optimalisasi proses pencangkokan terus dilakukan.
Secara keseluruhan, teknik mencangkok merupakan salah satu metode yang
efektif dan efisien untuk memperbanyak tanaman mangga, dengan keuntungan berupa
peningkatan efisiensi dan kualitas produksi, serta penyebaran varietas unggul dalam skala
besar. Namun, pencangkokan membutuhkan keahlian dan perlakuan khusus sehingga
perlu dilakukan dengan hati-hati dan profesional.

B. ALAT DAN BAHAN


 Batang tanaman pohon
 Pisau cutter/silet
 Gunting
 Plastic bening
 Tali raffia
C. WAKTU DAN TEMPAT PENGERJAAN
Waktu pengerjaan Praktik pencangkokan yaitu pada Hari Kamis, 30 Maret 2023, Pada
pukul 07.30 – 10.00
Tempat pelaksaan Praktek Berlokasi di Kampus IV Tidung, Jl.Tamalate 1, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Makassar.
BAB III

A. CARA KERJA
Berikut adalah cara kerja mencangkok tanaman mangga:
1. Persiapan bibit dan induk
Persiapkan bibit tanaman mangga yang sehat dan berkualitas baik, serta induk tanaman
mangga yang kuat dan sesuai dengan varietas bibit. Pastikan bibit memiliki beberapa
daun dan tunas, sementara induk memiliki batang yang cukup besar untuk dijadikan
tempat mencangkok.

2. Pengambilan cabang yang akan dicangkok


Pilih cabang tanaman mangga yang sehat dan berumur 6-12 bulan sebagai bahan
mencangkok. Cabang yang dipilih harus mempunyai diameter yang cukup besar untuk
ditanam di dalam induk tanaman mangga.

3. Pengupasan kulit cabang


Kupas kulit cabang sepanjang 4-5 cm pada bagian yang akan dimasukkan ke dalam induk
tanaman mangga. Pastikan bagian dalam cabang yang tersisa utuh dan terdapat kambium.

4. Penempelan cabang ke induk


Letakkan bagian cabang yang sudah dikupas di atas induk tanaman mangga dan ikat
menggunakan kawat atau tali raffia. Pastikan cabang dan induk terpasang dengan kuat
agar cabang tidak bergeser atau lepas dari induk.

5. Pembungkusan dan pemeliharaan cabang


Ciptakan kondisi yang tepat untuk pertumbuhan cabang dengan membungkus cabang
dengan bahan plastik transparan atau helaian daun pisang untuk menjaga kelembaban dan
mencegah terjadinya kehilangan air atau penyakit. Cabang harus dipelihara dengan
sungguh-sungguh agar tetap segar dan tumbuh akar baru.

6. Pemisahan cabang dari induk


Setelah cabang tumbuh akar, lepaskan ikatan yang mengikat cabang dan induk, lalu
potong batang cabang di atas akar yang sudah tumbuh dan lepaskan cabang dari induk
tanaman mangga. Akar yang sudah tumbuh dapat ditanam dalam pot atau langsung di
tanah pada lokasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

7. Perawatan bibit tanaman mangga


Bibit yang telah dihasilkan harus dirawat dengan baik agar dapat tumbuh subur dan
menghasilkan buah yang berkualitas. Pastikan bibit diberi air dan nutrisi yang cukup serta
ditempatkan di tempat yang terlindung dari angin atau sinar matahari langsung. Lakukan
pemangkasan teratur untuk menjaga keindahan dan kesegaran bibit.

Demikianlah, cara kerja mencangkok tanaman mangga yang sebenarnya lebih kompleks
dan membutuhkan keahlian khusus agar bibit yang dihasilkan dapat tumbuh dengan
optimal.

B. PROSES PEMBIBITAN
Berikut adalah proses pembibitan mencangkok tanaman mangga:

1. Pilihlah tanaman mangga yang sehat dan memiliki cabang yang kuat sebagai donor
atau induk. Pastikan pohon mangga yang akan dicangkok memiliki daun yang berfungsi
dan masih muda.

2. Potonglah cabang pada pohon mangga di bagian bawah atau di tempat yang ingin
Anda cangkokkan. Kemudian kupas kulit pada bagian cabang tersebut dengan hati-hati
sehingga kulit luarnya terangkat.

3. Siapkan lidi atau alat lainnya untuk membantu memegang cabang yang telah dipotong
dan dikupas kulitnya. Lidi tersebut nantinya akan ditempelkan pada cabang kemudian
dibalut dengan plastik bening.

4. Siapkan media tanam, seperti campuran tanah subur, kompos, dan pasir. Kemudian
letakkan media tanam pada pot kecil.

5. Letakkan bagian batang cabang mangga yang telah di kupas kulitnya pada media
tanam. Pastikan cabang tersebut tegak lurus, kemudian tutup dengan plastik bening.

6. Tempatkan bibit cangkokan mangga pada tempat yang terhindar dari sinar matahari
langsung tapi dapat terkena cahaya. Siram bibit ini dengan regular basis.

7. Setelah tanaman mangga cangkokan ini tumbuh, perlu diingat bahwa bibit ini
membutuhkan perawatan yang lebih intensif dibandingkan dengan tanaman mangga
biasa. Pastikan untuk menyiram bibit mangga cangkokan ini dengan teratur dan
menghilangkan daun-daun yang rusak atau sakit.

8. Setelah tanaman mangga cangkokan telah tumbuh dengan baik, maka Anda bisa
memindahkannya ke tempat yang lebih besar atau langsung menanamnya di halaman
rumah atau kebun.
C. PROSES PERKEMBANGAN MINGGU 1-6
Berikut adalah perkembangan mencangkok tanaman mangga pada minggu pertama
hingga keenam setelah proses pembibitan:
Minggu 1:
Setelah ditanam, bibit cangkokan mangga akan memulai proses perakaran. Pada minggu
pertama, bibit ini biasanya masih memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan
lingkungan barunya.
Hal yang perlu diperhatikan pada minggu pertama ini adalah menyiram bibit cangkokan
secara teratur dan memastikan lingkungan sekitarnya tetap lembab untuk membantu
pertumbuhan akar.
Minggu 2:
Pada minggu kedua, bibit cangkokan mangga akan mulai menunjukkan tanda-tanda
pertumbuhan yang baik. Perakaran biasanya akan lebih terlihat dan bibit mulai tumbuh
daun baru.
Langkah yang perlu dilakukan pada minggu kedua adalah terus menjaga kelembapan
media tanam dan menyiram bibit cangkokan secara teratur.
Minggu 3:
Pada minggu ke-3, bibit cangkokan mangga akan mulai tumbuh lebih cepat terutama
pada bagian cabang dan daun yang telah tumbuh sebelumnya. Akar bibit juga akan
tumbuh lebih kuat dan berkembang dengan baik.
Langkah yang perlu dilakukan pada minggu ini adalah terus menyiram bibit cangkokan
secara teratur dan mulai memberi pupuk ringan untuk membantu pertumbuhan bibit.
Minggu 4:
Pada minggu ke-4, bibit cangkokan mangga akan terlihat lebih besar dan berkembang
dengan baik. Cabang dan daunnya akan terlihat lebih banyak dan akar sudah mulai
tumbuh memenuhi media tanam di dalam pot.
Langkah yang perlu dilakukan pada minggu ini adalah menyiram bibit cangkokan sesuai
dengan kebutuhan airnya dan memastikan bibit tetap mendapat paparan sinar matahari
secukupnya.
Minggu 5:
Pada minggu ke-5, bibit cangkokan mangga akan terlihat lebih besar, cabang dan
daunnya sudah banyak dan tebal, dan akarnya sudah cukup kuat dan berkembang dengan
baik.
Hal yang perlu dilakukan pada minggu ini adalah terus memastikan bibit cangkokan tetap
terjaga kelembapannya dan memberikan pupuk organik untuk membantu pertumbuhan
bibit.
Minggu 6:
Pada minggu ke-6, bibit cangkokan mangga sudah terlihat lebih besar dan siap untuk
dipindahkan ke tempat yang lebih besar seperti kebun atau halaman rumah. Pastikan
untuk melakukan pemindahan bibit cangkokan dengan hati-hati dan menyiramnya.

D. KENDALA DALAM MELAKUKAN PEMBIBITAN


Beberapa kendala dalam melakukan proses pencangkokan tanaman mangga antara lain:

1. Ketidaksesuaian antara batang dan bahan cangkok: Batang tanaman yang menjadi
pohon induk tidak selalu cocok untuk dicangkok dengan varietas tertentu. Jika bahan
cangkok yang dipilih tidak cocok dengan batang induk, maka akan sulit untuk mencapai
hasil yang diinginkan.

2. Terinfeksi penyakit: Pencangkokan tanaman mangga sering menarik serangkaian hama


dan bakteri kecil, yang bisa menyebabkan tanaman terinfeksi penyakit tertentu. Jika
penyakitnya parah, maka tanaman akan mati dan menjadi sia-sia.

3. Kelembapan media tanam: Media tanam untuk menjalankan proses pencangkokan


harus dijaga agar selalu lembap, tetapi tidak terlalu basah atau kering. Jika
kelembapannya tidak sesuai, maka akan sulit untuk mencapai keberhasilan dalam proses
pencangkokan.

4. Kondisi lingkungan yang tidak mendukung: Kondisi lingkungan yang tidak sesuai bisa
menghambat pertumbuhan tanaman dan membuatnya sulit untuk berkembang.
Contohnya, jika lingkungan terlalu kering atau terlalu panas, bibit cangkokan mangga
bisa menjadi layu dan mati.
5. Teknik pemotongan yang salah: Teknik pemotongan yang tidak tepat bisa membuat
bibit cangkokan mangga menjadi rusak, sehingga gagal untuk tumbuh dan berkembang
dengan baik.

6. Kurangnya perawatan dan pemeliharaan setelah pencangkokan: Setelah proses


pencangkokan, bibit cangkokan mangga membutuhkan perawatan dan pemeliharaan yang
teliti untuk memastikan pertumbuhannya yang optimal. Jika kurang terawat, bisa
membuat bibit cangkokan mangga tidak bertumbuh secara optimal atau bahkan mati.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan kendala-kendala yang telah dijelaskan, terlihat bahwa praktek mencangkok


tanaman mangga merupakan tindakan yang memerlukan keahlian dan pemahaman yang cukup
mendalam tentang teknik dan prosesnya. Oleh karena itu, sebelum melakukan pencangkokan
tanaman mangga, sebaiknya memperoleh pengetahuan yang cukup tentang teknik dan prosesnya
agar dapat berhasil dengan baik.

Saran untuk melakukan praktek mencangkok tanaman mangga adalah sebagai berikut:

1. Pilih batang induk yang tepat dan cocok dengan varietas tanaman mangga yang akan
dicangkok.

2. Pastikan media tanam dalam keadaan lembap dan terjaga kebersihannya untuk menghindari
infeksi penyakit.

3. Perhatikan kondisi lingkungan sekitar dan usahakan memberikan penyinaran yang cukup dan
kelembapan yang sesuai.

4. Pastikan teknik pemotongan dilakukan dengan benar untuk mendapatkan bibit cangkokan
mangga yang sehat dan kuat.

5. Lakukan perawatan dan pemeliharaan yang teratur dan tepat sesuai dengan kebutuhan bibit
cangkokan mangga.

Dengan memperhatikan saran-saran tersebut, diharapkan praktek mencangkok tanaman


mangga dapat dilakukan dengan baik dan menghasilkan bibit cangkokan mangga yang sehat dan
kuat untuk ditanam di kebun atau dalam pot.

Anda mungkin juga menyukai