Anda di halaman 1dari 2

Nama: Filah Amirullah

Nim: J0316211050

Tugas praktikum 6
Okulasi

1. okulasi coklat, okulasi hijau


Okulasi coklat menggunakan batang bawah berumur 7–12 bulan, mata entres daun
berumur 8–12 bulan.
Okulasi hijau menggunakan batang bawah berumur 4–6 bulan dengan mata sisik atau
mata daun berumur 4–6 bulan. (Junaidi et al. 2014)
2. 3 jenis klon di karet : penghasil lateks, kayu, lateks-kayu
Klon penghasil lateks : BPM 24, BPM 107, BPM 109, PB 217, PB 260, PR 261, PR
255, PR 300, RRIM 600.
Klon penghasil kayu : IRR 2, IRR5, IRR 7.
Klon penghasil lateks-kayu : AVROS 2037, BPM 1, PB 330, RRIC 100, TM 2, dan
TMN 6.
3. Penentu keberhasilan dari okulasi ( keterampilan pekerja, lingkungan, bahan tanam )
Keterampilan dalam melakukan okulasi dapat mempengaruhi keberhasilannya,
yang mana dalam okulasi membutuhkan perlakuan atau teknik-teknik yang benar,
seperti dalam pembuatan mata entras, pembuatan jendela pada batang bawah dan
lainnya.
Faktor lingkungan yang menjadi faktor keberhasilan adalah kondisi
lingkungan yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
kebutuhan tanaman akan air, cahaya dan unsur hara yang cukup dapat mendukung
pertumbuhan dan perkembangannya. (Sakiroh et al. 2014)
Media tanam sangat berpengaruh terhadap proses pembibitan karena secara
langsung akan mempengaruhi perkembangan akar yang berfungsi sebagai penyokong
tanaman itu sendiri. Untuk mendapatkan media yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan tanaman, perlu dilakukan pencampuran berbagai jenis bahan yang
digunakan sehingga diperoleh media dengan komposisi yang tepat.

Sambung samping kopi/kako

1. Kriteria tanaman yang diremajakan


Kakao : tanaman yang sudah tua dan pertumbuhan tajuk tidak baik
Kopi : tanaman yang sudah tua dan pertumbuhan tajuk tidak baik
2. Tujuan
Sambung samping bertujuan meningkatkan jumlah produksi buah kakao atau kopi
dari tanaman yang sebelumnya produksi rendah, tanpa harus membongkar atau
replanting tanaman yang sudah ada.
3. Ciri mata entras yang digunakan
Kakao : Entres diperoleh dari cabang-cabang tanaman kakao yang memiliki
produktivitas tinggi dan ketahanan terhadap hama dan penyakit yang kuat. Entres
sebaiknya diperoleh dari tanaman kakao klon unggul seperti PBC 123 dan BR 25.
Entres juga dapat diperoleh dari tanaman produksi yang memenuhi syarat antara lain
produktivitasnya tinggi minimal selama 4 tahun berturut-turut, tidak terserang hama
dan penyakit penting tanaman kakao, jumlah biji perbuah di atas 40 butir dan berat
biji kering di atas 1 gram per biji.
Kopi : entres diperoleh dari tanaman yang sehat, berproduksi tinggi dengan jumlah 5-
7 ruas.
4. Faktor penentu keberhasilan sambung samping
Jenis klon yang digunakan sebagai sumber entres, jenis klon yagn digunakan
sebaiknya menggunakan dari pohon induk yang telah terferifikasi.
Keterampilan pekerja, dibutuhkah pengetahuan dan keahlian atau teknik yang benar
dalam proses sambung samping.

Daftar pustaka
Junaidi J, Atminingsih A, Siagian N. 2014. Pengaruh Jenis Mata Entres Dan Klon Terhadap
Keberhasilan Okulasi Dan Pertumbuhan Tunas Pada Okulasi Hijau Di Polibeg. J Penelit
Karet. 32(1):21. doi:10.22302/jpk.v32i1.146.
Sakiroh, Sasmita KD, Izzah NK. 2014. Tanggap morfologi, fisiologi dan molekuler klon-klon
karet terhadap cekaman kekeringan. Sirinov. 2(1):71–84.
http://balittri.litbang.pertanian.go.id/index.php/publikasi/category/63-sirinov-vol2-no-1.
Prasojo M. 2019. Teknik penyambungan tanaman kopi dan pemupukan hasil
sambungan. Unsur tani. https://unsurtani.com/2018/08/teknik-penyambungan-
tanaman-kopi-dan-pemupukan-hasil-sambungan.
Anonim. 2015. Jenis-jenis klon pada tanaman karet.
https://myperkebunan.blogspot.com/2015/10/jenis-jenis-klon-pada-tanaman-
karet.html
Yuono T. 2014. Teknik sambung samping tanaman kakao. Alamtani.com.
https://alamtani.com/teknik-sambung-samping-tanaman-kakao/

Anda mungkin juga menyukai