Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL KEGIATAN MAGANG PROFESI

DI UD. AGRO NUSANTARA PRIMA

PROSES PASCA PANEN JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt)
UNTUK DIGUNAKAN SEBAGAI BENIH

Disusun Oleh:
Sheffara Nan Ismana
20170210119

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2021
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL MAGANG PROFESI
DI UD. AGRO NUSANTARA PRIMA

PROSES PASCA PANEN JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt)
UNTUK DIGUNAKAN SEBAGAI BENIH

Oleh:
Sheffara Nan Ismana
20170210119

Telah Disetujui dan Disahkan sebagai


Proposal Magang Profesi Pada Tanggal 18 Oktober 2021

Yogyakarta, 18 Oktober 2021

Mengetahui Dosen Pembimbing Magang


Komisi Magang

Taufiq Hidayat, SP. M.Sc. Ir.Mulyono, M.P.


NIP : 19880618201810133065 NIP : 196006081989031002

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan Magang Profesi ................................................................................ 2
II. PROFIL LOKASI MAGANG PROFESI ........................................................ 2
A. Sejarah Perusahaan....................................................................................... 3
B. Manajemen Perusahaan................................................................................ 3
III. RENCANA KEGIATAN ............................................................................. 5
A. Waktu dan Lokasi Magang Profesi .............................................................. 5
B. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 5
C. Macam Kegiatan .......................................................................................... 5
D. Rencana Jadwal Kegiatan Magang Profesi .................................................. 8
IV. PENUTUP .................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

iii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Magang profesi merupakan program kurikuler dari Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang bertujuan untuk: pengembangan
wawasan, pengalaman, dan keterampilan mahasiswa dalam belajar dengan bekerja
di instansi/perusahaan pertanian/agribisnis untuk selama waktu tertentu dan sebagai
upaya agar mahasiswa memiliki kompetensi dalam suatu jenis pekerjaan tertentu
yang berkaitan dengan bidang pertanian sesuai kebutuhan stake holders. Pada
kesempatan ini bertempat di UD. Agro Nusantara Prima yang merupakan salah satu
perusahaan penghasil benih jagung di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jagung merupakan sumber pangan karena memiliki kedudukan sebagai
sumber utama bahan pangan dengan kandungan karbohidrat yang tinggi setelah
beras. Menurut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
(2016) pada tahun 2017 dan 2018 proyeksi permintaan jagung untuk konsumsi
rumah tangga masing-masing sebesar 1,58 kg/kapita/tahun dan 1,51
kg/kapita/tahun, sehingga total kebutuhan jagung untuk konsumsi langsung pada
tahun 2016, 2017 dan 2018 masing-masing diramalkan sebesar 425 ribu ton, 412
ribu ton dan 400 ribu ton.
Jagung manis (Zea mays var. saccharata Sturt) telah banyak dibudidayakan
oleh petani jagung, dimana potensi hasilnya dapat mencapai 14 – 18 ton/ha. Kondisi
yang terjadi di tingkat petani belum mampu mencapai produktivitas yang
diharapkan. Rendahnya produktivitas jagung ini disebabkan oleh faktor eksternal
seperti penggunaan benih yang tidak terseleksi dengan baik, penyiapan lahan yang
kurang optimal, jarak tanam yang tidak teratur, aplikasi pemupukan kurang tepat,
hama penyakit dan gulma tidak dikendalikan dengan baik dan faktor internal seperti
distribusi asimilat yang terhambat oleh sifat parasit organ tanaman itu sendiri
(Runtunuwu, 1990).
Produksi tanaman yang tinggi dengan kualitas yang baik dibutuhkan juga
benih dengan kualitas tinggi pula. Keberhasilan usaha tani salah satunya ditentukan
oleh kualitas benih (Kusandriani dan Muharam, 2005). Berbagai faktor budidaya
harus diperhatikan, diantaranya adalah teknik penyimpanan benih yang baik bagi

1
2

tanaman. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan usaha tani adalah
ketersediaan benih bermutu tinggi.
Benih bermutu tinggi dapat diperoleh dari benih sumber dengan mutu genetik
tinggi. Benih yang bermutu tinggi yaitu benih yang memiliki viabilitas dan vigor
yang tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi viabilitas dari benih adalah
viabilitas awal benih, tingkat kemasakan benih saat panen, lingkungan sebelum
panen, dan lingkungan selama periode penyimpanan benih (Kusandriani dan
Muharam, 2005).
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik dengan keefektifan waktu
penyimpanan benih jagung manis terhadap mutu benih di UD. Agro Nusantara
Prima. Sebagai cara untuk mengembangkan pengetahuan dan dapat mengetahui
bagaimana proses produksi benih jagung manis di UD. Agro Nusantara Prima
dalam skala industri yang sesuai dengan standar.

B. Tujuan Magang Profesi


Adapun tujuan magang profesi di UD. Agro Nusantara Prima sebagai berikut;
1. Menerapkan dan membandingkan ilmu pengetahuan yang didapat selama
perkuliahan dengan yang ada di lapangan.
2. Mengetahui dan mempelajari proses pasca panen jagung manis untuk
digunakan sebagai benih di UD. Agro Nusantara Prima.
II. PROFIL LOKASI MAGANG PROFESI

A. Sejarah Perusahaan
UD. Agro Nusantara Prima didirikan mulai pada tahun 1997 oleh Ani Haryati
sebagai produsen sekaligus distributor jagung manis untuk dipasarkan di
supermarket. Seiring berjalannya waktu, banyak para petani yang ikut menanam
jagung manis karena proses budidayanya yang mudah. Saat itu, UD. Agro
Nusantara Prima menerima pesanan benih jagung manis. Hal ini menjadi sebuah
peluang sekaligus tantangan karena saat itu banyak benih jagung yang beredar
berasal dari import. Kemudian, pimpinan sekaligus peneliti UD. Agro Nusantara
Prima memutuskan untuk memulai memproduksi benih jagung manis pada tahun
2003.
Hingga saat ini, UD. Agro Nusantara Prima terus berkembang dan telah
melepas dua varietas yaitu Nusa 1 dan Manisse. Lahan penelitian untuk
pengembangan varietas di perusahaan ini sekitar 2300 m 2. Sedangkan, lahan
produksinya bisa mencapai 10 Ha dengan melibatkan para petani mitra. UD. Agro
Nusantara Prima memusatkan kegiatannya pada pemuliaan dan prosesing benih.
Kegiatan budidaya dan produksi jagung manis untuk benih ada yang dilakukan oleh
petani mitra, sedangkan pemasarannya dilakukan dengan beberapa perusahaan
benih lain. Meskipun begitu, UD. Agro Nusantara Prima juga memiliki merk
dagang sendiri untuk benih yang mereka produksi dan mereka distribusikan sendiri
yaitu Nusantara.

B. Manajemen Perusahaan
Secara umum, pengorganisasian UD. Agro Nusantara Prima dapat
digambarkan dalam dua bentuk struktur yakni struktur internal dan struktur
eksternal. Berikut merupakan gambaran struktur internal organisasi dalam UD.
Agro Nusantara Prima :

3
4

Gambar 1. Struktur Organisasi Internal

Bentuk struktur organisasi yang kedua (struktur eksternal) yaitu


menggambarkan hubungan UD. Agro Nusantara Prima dengan pihak luar
perusahaan (petani sebagai mitra produksi dan perusahaan lain sebagai mitra
distribusi.

Gambar2. Struktur Organisasi Eksternal


III. RENCANA KEGIATAN

A. Waktu dan Lokasi Magang Profesi


Kegiatan magang profesi dilakukan di UD. Agro Nusantara Prima yang
berlokasi di Randubelang, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan selama ± 240 jam
kerja yang dimulai dari 19 Oktober 2021 sampai dengan 26 November 2021.

B. Metode Pengumpulan Data


Pada pelaksanaan magang profesi ini menggunakan berbagai macam metode
dalam mengumpulkan data baik berupa data primer maupun data sekunder,
diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Metode Peran Serta


Metode peran serta adalah kegiatan yang akan dilaksanakan dengan
melibatkan diri dalam kegiatan yang dilaksanakan di UD. Agro Nusantara Prima
dan menerima tugas dari pimpinan atau asisten seperti halnya karyawan pada
umumnya di bawah pengawasan pimpinan atau asisten, dan bertanggung jawab atas
segala yang dilakukan.

2. Metode Observasi dan Wawancara


Observasi dan wawancara dilakukan dengan pengamatan (kajian pustaka)
dan pengajuan pertanyaan langsung kepada pimpinan, karyawan atau tenaga kerja
di UD. Agro Nusantara Prima untuk mendapatkan data-data sekunder.

C. Macam Kegiatan
Untuk mempercepat penerapan teknologi produksi jagung, perlu dukungan
ketersediaan benih sumber dan F1 hibrida yang berkualitas, memadai, dan tepat
waktu. Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan perbanyakan benih
varietas jagung unggul secara berkelanjutan yang dapat dimanfaatkan (Amiruddin,
2007). Dalam pengadaan benih sumber, proses pasca panen menjadi penting karena
perlu adanya prosessing benih. Supaya benih yang dihasilkan memiliki mutu fisik,
fisiologis dan genetik yang sesuai dengan standar mutu benih.

5
6

1. Pasca Panen
Proses pasca panen merupakan suatu proses pengolahan hasil setelah panen.
Budidaya jagung manis untuk benih diperlukan proses pasca panen diantaranya
adalah sortasi, pengeringan, pemipilan, gravity, treatment, uji mutu benih dan
pengemasan serta warehouse/penyimpanan dalam gudang.

a. Sortasi
Proses awal setelah truk yang membawa jagung di timbang yaitu pembukaan
karung dan penurunan jagung untuk di lakukan sortasi jagung. Kemudian jagung
yang sesuai dengan kriteria (tidak ada jagung jantan, disease, fungi, dan off type)
dan memisahkan jagung dari kelobot yang tersisa, rambut jagung dan kotoran lain
(Syaifullah, 2021).

b. Pengeringan
Drying bertujuan untuk mengurangi kadar air sehingga meminimalisir
kerusakan selama proses pemipilan dan perusahaan penyimpanan benih agar tidak
mudah rusak. Dalam proses pengeringan ini bisa dilakukan secara konvensional
yaitu dengan menjemurnya dibawah terik matahari dan juga bisa dilakukan
menggunakan mesin pengering, pengeringan menggunakan mesin membutuhkan
waktu ± 90 - 120 jam dengan kapasitas yaitu ± 40 – 50 ton (Syaifullah, 2021).

c. Pemipilan
Jagung yang sudah melewati tahap pengeringan dan memiliki kadar air ≤ 10%
maka kegiatan selanjutnya yaitu proses pemipilan atau perontokan dengan mesin
perontok. Hal yang perlu di perhatikan selain kadar air yaitu keadaan benih yang
sehat, sesuai karakteristik varietasnya dan tidak ada benih jantan. Oleh karena itu
pada proses shelling di lakukan sortasi ulang (Syaifullah, 2021).

d. Gravity
Gravity berfungsi untuk memisahkan benih berdasarkan berat jenis. Prinsip
kerja mesin gravity yaitu adanya hembusan udara oleh blower dan getaran
menggunakan motor listrik untuk memisahkan benih jagung yang bagus dan yang
rijek. Jagung yang sudah di pipil di tampung di dalam penampung, kemudian
pengayakan biji jagung dan di pisahkan sesuai dengan mutu antara lain: mutu A
7

(good), mutu B (medium), mutu C (rijek). Benih jagung yang bermutu A di


masukkan ke dalam silo untuk di proses lebih lanjut, sedangkan mutu B di lakukan
gravity ulang untuk mmperoleh mutu A dan C. Pada proses ini tim kualitas
melakukan PPT dan uji kadar air apabila hasil pengujian sesuai standart perusahaan
yaitu PPT ≥ 90% dan kadar air ≤ 12% benih dapat di simpan atau langsung ke
proses selanjutnya (Syaifullah, 2021).

e. Treatment
Treatment adalah proses pencampuran obat dan pewarna untuk melindungi
dari insect dan jamur. Jenis yang di gunakan oleh perusahaan antara lain ridomil
rodamin, gaoco dan ingrofol. Pewarna benih jagung hibrida yang di gunakan warna
merah. Pada proses ini melakukan PPT dan uji kadar air apabia pengujian sesuai
standar perusahaan yaitu PPT ≥ 90% dan kadar air maksimal 12% benih dapat
langsung ke bagging dan packaging (Syaifullah, 2021).

f. Uji Mutu Benih


Benih yang telah di gravity dan di tata rapi di atas palet diangkut kembali
menuju bin untuk dilakukan pengeringan kembali dikarenakan benih tersebut
mengalami peningkatan kadar air selama dilakukan proses pengolahan dan
penyimpanan. Sementara di gudang yang kontak langsung dengan udara luar.
Setelah proses tersebut dilakukan kemudian dilakukan pengujian mutu benih
yang terdiri dari berbagai parameter yaitu tingkat kemurnian benih, tingkat
viabilitas benih, daya kecambah, kecepatan tumbuh, bobot kering kecambah dan
penilaian dari kondisi fisik benih dapat dilihat dari ukuran, warna, bobot,
kebersihan dan kerusakan fisik serta kesehatan benih itu sendiri.
Tujuan utama penyimpanan benih ialah untuk mempertahankan viabilitas
benih dalam periode simpan yang sepanjang mungkin. Maksud dari penyimpanan
benih ialah agar benih dapat di tanam pada musim yang sama di lain tahun atau
pada musim yang berlainan dalam tahun yang sama, atau untuk tujuan pelestarian
benih dari suatu jenis tanaman.

g. Pengemasan
Bagging adalah pengemasan benih dalam karung yang di beri liner.
Sedangkan packaging merupakan tahap akhir dalam produksi benih, yaitu kegiatan
8

pengemasan benih ke dalam plastik dengan ukuran 1 kg atau 5 kg setelah benih


dalam kemasan plastik di beri label, kemudian di masukkan ke dalam karton untuk
kepentingan pemasaraan. Kemasan yang di gunakan untuk pack jagung terbuat dari
bahan LDPE (low dencity polyethylene) dan nylon. Masa expired enam bulan
setelah tanggal selesai pengujian mutu untuk pelabelan yang pertama dan masa
expired benih maksimal 9 bulan di tambah dengan pengujian benih yang kedua
selama 6 bulan dan pemberian label ke dua selama 3 bulan. Pengujian ke dua
tersebut merupakan pengujian yang terakhir (Syaifullah, 2021).

h. Warehouse
Warehouse adalah gudang untuk tempat penyimpanan semua barang yang di
perlukan untuk proses produksi. Penyimpanan benih jagung komersial yaitu benih
jagung yang akan di jual, benih parent seed yaitu benih jagung indukan. Benih Walk
In process (WIP) yaitu benih jagung yang masih baru di proses lebih lanjut,
sedangkan finish good yaitu benih jagung dalam kemasan yang siap untuk di
pasarkan (Syaifullah, 2021).

D. Rencana Jadwal Kegiatan Magang Profesi


Kegiatan magang profesi ini akan dilakukan selama 1 bulan yaitu mulai dari
bulan Oktober sampai bulan November 2021 dengan jam kerja efektif selama 240
jam kerja di lokasi magang. Adapun rencana kegiatan yang akan diikuti adalah:

Tabel 1. Rencana Kegiatan


Waktu Pelaksanaan
No Uraian Kegiatan Oktober November Desember
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan Proposal
2 Pengenalan & Manajemen Perusahaan
3 Proses Pasca Panen
a. Pengolahan Lahan
b. Penanaman Benih
c. Pemeliharaan Tanaman
d. Panen
e. Pasca Panen
4 Penyusunan Laporan & Ujian
IV. PENUTUP

Demikian proposal magang profesi ini dibuat, sebagai pertimbangan bagi


UD. Agro Nusantara Prima dan sebagai media komunikasi dalam rangka menjalin
bentuk kemitraan antara komunitas perguruan tinggi (Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta) dengan perusahaan industri dalam membantu proses mencetak sumber
daya manusia Indonesia yang profesional dan berdaya saing tinggi.
Diharapkan melalui magang profesi ini banyak hal-hal bermanfaat yang dapat
diambil dan tujuan-tujuan dari magang profesi ini dapat tercapai, itu semua dapat
terwujud dengan bantuan dan dukungan dari semua pihak yang terkait, sehingga
kegiatan magang profesi ini terlaksana dengan baik dan lancar.
Oleh karena itu, besar harapan apabila Bapak/Ibu menerima permohonan
untuk melaksanakan magang profesi di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin dan
mendapat bimbingan, arahan serta bantuan dari semua pihak dari awal hingga akhir.
Atas segala bantuan dan kerjasamanya penulis ucapkan terima kasih.

9
DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, M. 2007. Petunjuk Teknis Produksi Benih Sumber Jagung Komposit


(Bersari Bebas). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara.

Despita, R. & Nizar, A. 2019. Teknologi Produksi Benih Tanaman. Badan


Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Jakarta Selatan.

Kusandriani, Y., & Muharam, A. 2005. Produksi Benih Cabai. Lembang -


Bandung: Balai Penelitian Tanaman Sayuran.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2016. Outlook Komoditas Pertanian
Sub Sektor Tanaman Pangan, Jagung. Kementerian Pertanian.

Runtunuwu, D. S. 1990. Tumpangsari Jagung dan Kedelai dibawah Naungan


Kelapa Tua. Tesis Magister.KPK IPB-UNSRAT. Manado. 76p.

Syaifullah, A. 2021. Pengolahan Pasca Panen Benih Jagung Hibrida (Zea mays L.)
di PT. AHSTI ( Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia) Jember. Laporan
PKL Politeknik Negeri Jember.

10

Anda mungkin juga menyukai