PROSES PASCA PANEN JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt)
UNTUK DIGUNAKAN SEBAGAI BENIH
Disusun Oleh:
Sheffara Nan Ismana
20170210119
PROSES PASCA PANEN JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt)
UNTUK DIGUNAKAN SEBAGAI BENIH
Oleh:
Sheffara Nan Ismana
20170210119
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan Magang Profesi ................................................................................ 2
II. PROFIL LOKASI MAGANG PROFESI ........................................................ 2
A. Sejarah Perusahaan....................................................................................... 3
B. Manajemen Perusahaan................................................................................ 3
III. RENCANA KEGIATAN ............................................................................. 5
A. Waktu dan Lokasi Magang Profesi .............................................................. 5
B. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 5
C. Macam Kegiatan .......................................................................................... 5
D. Rencana Jadwal Kegiatan Magang Profesi .................................................. 8
IV. PENUTUP .................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Magang profesi merupakan program kurikuler dari Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang bertujuan untuk: pengembangan
wawasan, pengalaman, dan keterampilan mahasiswa dalam belajar dengan bekerja
di instansi/perusahaan pertanian/agribisnis untuk selama waktu tertentu dan sebagai
upaya agar mahasiswa memiliki kompetensi dalam suatu jenis pekerjaan tertentu
yang berkaitan dengan bidang pertanian sesuai kebutuhan stake holders. Pada
kesempatan ini bertempat di UD. Agro Nusantara Prima yang merupakan salah satu
perusahaan penghasil benih jagung di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jagung merupakan sumber pangan karena memiliki kedudukan sebagai
sumber utama bahan pangan dengan kandungan karbohidrat yang tinggi setelah
beras. Menurut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
(2016) pada tahun 2017 dan 2018 proyeksi permintaan jagung untuk konsumsi
rumah tangga masing-masing sebesar 1,58 kg/kapita/tahun dan 1,51
kg/kapita/tahun, sehingga total kebutuhan jagung untuk konsumsi langsung pada
tahun 2016, 2017 dan 2018 masing-masing diramalkan sebesar 425 ribu ton, 412
ribu ton dan 400 ribu ton.
Jagung manis (Zea mays var. saccharata Sturt) telah banyak dibudidayakan
oleh petani jagung, dimana potensi hasilnya dapat mencapai 14 – 18 ton/ha. Kondisi
yang terjadi di tingkat petani belum mampu mencapai produktivitas yang
diharapkan. Rendahnya produktivitas jagung ini disebabkan oleh faktor eksternal
seperti penggunaan benih yang tidak terseleksi dengan baik, penyiapan lahan yang
kurang optimal, jarak tanam yang tidak teratur, aplikasi pemupukan kurang tepat,
hama penyakit dan gulma tidak dikendalikan dengan baik dan faktor internal seperti
distribusi asimilat yang terhambat oleh sifat parasit organ tanaman itu sendiri
(Runtunuwu, 1990).
Produksi tanaman yang tinggi dengan kualitas yang baik dibutuhkan juga
benih dengan kualitas tinggi pula. Keberhasilan usaha tani salah satunya ditentukan
oleh kualitas benih (Kusandriani dan Muharam, 2005). Berbagai faktor budidaya
harus diperhatikan, diantaranya adalah teknik penyimpanan benih yang baik bagi
1
2
tanaman. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan usaha tani adalah
ketersediaan benih bermutu tinggi.
Benih bermutu tinggi dapat diperoleh dari benih sumber dengan mutu genetik
tinggi. Benih yang bermutu tinggi yaitu benih yang memiliki viabilitas dan vigor
yang tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi viabilitas dari benih adalah
viabilitas awal benih, tingkat kemasakan benih saat panen, lingkungan sebelum
panen, dan lingkungan selama periode penyimpanan benih (Kusandriani dan
Muharam, 2005).
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik dengan keefektifan waktu
penyimpanan benih jagung manis terhadap mutu benih di UD. Agro Nusantara
Prima. Sebagai cara untuk mengembangkan pengetahuan dan dapat mengetahui
bagaimana proses produksi benih jagung manis di UD. Agro Nusantara Prima
dalam skala industri yang sesuai dengan standar.
A. Sejarah Perusahaan
UD. Agro Nusantara Prima didirikan mulai pada tahun 1997 oleh Ani Haryati
sebagai produsen sekaligus distributor jagung manis untuk dipasarkan di
supermarket. Seiring berjalannya waktu, banyak para petani yang ikut menanam
jagung manis karena proses budidayanya yang mudah. Saat itu, UD. Agro
Nusantara Prima menerima pesanan benih jagung manis. Hal ini menjadi sebuah
peluang sekaligus tantangan karena saat itu banyak benih jagung yang beredar
berasal dari import. Kemudian, pimpinan sekaligus peneliti UD. Agro Nusantara
Prima memutuskan untuk memulai memproduksi benih jagung manis pada tahun
2003.
Hingga saat ini, UD. Agro Nusantara Prima terus berkembang dan telah
melepas dua varietas yaitu Nusa 1 dan Manisse. Lahan penelitian untuk
pengembangan varietas di perusahaan ini sekitar 2300 m 2. Sedangkan, lahan
produksinya bisa mencapai 10 Ha dengan melibatkan para petani mitra. UD. Agro
Nusantara Prima memusatkan kegiatannya pada pemuliaan dan prosesing benih.
Kegiatan budidaya dan produksi jagung manis untuk benih ada yang dilakukan oleh
petani mitra, sedangkan pemasarannya dilakukan dengan beberapa perusahaan
benih lain. Meskipun begitu, UD. Agro Nusantara Prima juga memiliki merk
dagang sendiri untuk benih yang mereka produksi dan mereka distribusikan sendiri
yaitu Nusantara.
B. Manajemen Perusahaan
Secara umum, pengorganisasian UD. Agro Nusantara Prima dapat
digambarkan dalam dua bentuk struktur yakni struktur internal dan struktur
eksternal. Berikut merupakan gambaran struktur internal organisasi dalam UD.
Agro Nusantara Prima :
3
4
C. Macam Kegiatan
Untuk mempercepat penerapan teknologi produksi jagung, perlu dukungan
ketersediaan benih sumber dan F1 hibrida yang berkualitas, memadai, dan tepat
waktu. Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan perbanyakan benih
varietas jagung unggul secara berkelanjutan yang dapat dimanfaatkan (Amiruddin,
2007). Dalam pengadaan benih sumber, proses pasca panen menjadi penting karena
perlu adanya prosessing benih. Supaya benih yang dihasilkan memiliki mutu fisik,
fisiologis dan genetik yang sesuai dengan standar mutu benih.
5
6
1. Pasca Panen
Proses pasca panen merupakan suatu proses pengolahan hasil setelah panen.
Budidaya jagung manis untuk benih diperlukan proses pasca panen diantaranya
adalah sortasi, pengeringan, pemipilan, gravity, treatment, uji mutu benih dan
pengemasan serta warehouse/penyimpanan dalam gudang.
a. Sortasi
Proses awal setelah truk yang membawa jagung di timbang yaitu pembukaan
karung dan penurunan jagung untuk di lakukan sortasi jagung. Kemudian jagung
yang sesuai dengan kriteria (tidak ada jagung jantan, disease, fungi, dan off type)
dan memisahkan jagung dari kelobot yang tersisa, rambut jagung dan kotoran lain
(Syaifullah, 2021).
b. Pengeringan
Drying bertujuan untuk mengurangi kadar air sehingga meminimalisir
kerusakan selama proses pemipilan dan perusahaan penyimpanan benih agar tidak
mudah rusak. Dalam proses pengeringan ini bisa dilakukan secara konvensional
yaitu dengan menjemurnya dibawah terik matahari dan juga bisa dilakukan
menggunakan mesin pengering, pengeringan menggunakan mesin membutuhkan
waktu ± 90 - 120 jam dengan kapasitas yaitu ± 40 – 50 ton (Syaifullah, 2021).
c. Pemipilan
Jagung yang sudah melewati tahap pengeringan dan memiliki kadar air ≤ 10%
maka kegiatan selanjutnya yaitu proses pemipilan atau perontokan dengan mesin
perontok. Hal yang perlu di perhatikan selain kadar air yaitu keadaan benih yang
sehat, sesuai karakteristik varietasnya dan tidak ada benih jantan. Oleh karena itu
pada proses shelling di lakukan sortasi ulang (Syaifullah, 2021).
d. Gravity
Gravity berfungsi untuk memisahkan benih berdasarkan berat jenis. Prinsip
kerja mesin gravity yaitu adanya hembusan udara oleh blower dan getaran
menggunakan motor listrik untuk memisahkan benih jagung yang bagus dan yang
rijek. Jagung yang sudah di pipil di tampung di dalam penampung, kemudian
pengayakan biji jagung dan di pisahkan sesuai dengan mutu antara lain: mutu A
7
e. Treatment
Treatment adalah proses pencampuran obat dan pewarna untuk melindungi
dari insect dan jamur. Jenis yang di gunakan oleh perusahaan antara lain ridomil
rodamin, gaoco dan ingrofol. Pewarna benih jagung hibrida yang di gunakan warna
merah. Pada proses ini melakukan PPT dan uji kadar air apabia pengujian sesuai
standar perusahaan yaitu PPT ≥ 90% dan kadar air maksimal 12% benih dapat
langsung ke bagging dan packaging (Syaifullah, 2021).
g. Pengemasan
Bagging adalah pengemasan benih dalam karung yang di beri liner.
Sedangkan packaging merupakan tahap akhir dalam produksi benih, yaitu kegiatan
8
h. Warehouse
Warehouse adalah gudang untuk tempat penyimpanan semua barang yang di
perlukan untuk proses produksi. Penyimpanan benih jagung komersial yaitu benih
jagung yang akan di jual, benih parent seed yaitu benih jagung indukan. Benih Walk
In process (WIP) yaitu benih jagung yang masih baru di proses lebih lanjut,
sedangkan finish good yaitu benih jagung dalam kemasan yang siap untuk di
pasarkan (Syaifullah, 2021).
9
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2016. Outlook Komoditas Pertanian
Sub Sektor Tanaman Pangan, Jagung. Kementerian Pertanian.
Syaifullah, A. 2021. Pengolahan Pasca Panen Benih Jagung Hibrida (Zea mays L.)
di PT. AHSTI ( Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia) Jember. Laporan
PKL Politeknik Negeri Jember.
10