OLEH
MUHAMMAD NU’MAN
A24050538
Oleh
MUHAMMAD NU’MAN
A24050538
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura
Fakultas Pertanian IPB
Tanggal Lulus :
RINGKASAN
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi
kekuatan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi magang
yang berjudul Pengelolaan Tenaga Kerja Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis
guineensis Jacq.) di Perkebunan PT Cipta Futura Plantation, Muara Enim,
Sumatera Selatan dengan baik.
Skripsi magang ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi
pada Program Sarjana, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua (Bapak Fahrur Rozi dan Ibu Wijiatin), Kakakku tercinta
Abdul Wahid dan Fathul Mubin serta kakak iparku Nurdiantini dan
Sukristinah. Keponakanku Faradilla Cahya Firsta dan Faisal Hilmi.
2. Prof. Dr. Ir. Sudirman Yahya, M.Sc sebagai dosen pembimbing skripsi,
atas segala saran dan bimbingan dalam penyusunan skripsi magang ini.
3. Dr. Ahmad Junaedi, M.S dan Dwi Guntoro SP, M.Si selaku dosen penguji.
4. Dr. Ir. Endang Murniarti, M.S sebagai dosen pembimbing akademik, atas
bimbingan selama pelaksanaan perkuliahan.
5. PT Cipta Futura Plantation yang telah bersedia menerima penulis untuk
melaksanakan kegiatan magang.
6. Sutan Hutasoit, SP selaku Asisten Afdeling VII dan seluruh karyawan
Afdeling VII yang telah memberikan informasi selama kegiatan magang.
7. Teman-teman magang PT Cipta Futura Plantation (Haryo Purwanto,
Robby Panggabean, Armita Rayendra, dan Wenny Widyawati).
8. Teman-teman Wisma Combi (Andi, Gofir, Hariadi, Novan, Rinto, Surya,
Ari, Rikza, dan Dodi).
9. Keluarga Besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Ronggolawe Tuban (IPMRT).
10. Indra, Warno, Isti, Nita, Bagus, Esther, Yunus, dan rekan-rekan Agronomi
dan Hortikultura Angkatan 42.
Bogor, September 2009
Penulis
RIWAYAT HIDUP
Halaman
PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
Latar Belakang...................................................................................... 1
Tujuan ................................................................................................... 2
PELAKSANAAN MAGANG......................................................................... 10
Pelaksanan Aspek Teknis Kebun ........................................................... 10
Pelaksanaan Manajemen Kebun ............................................................. 35
PEMBAHASAN ............................................................................................. 42
Pengelolaan Tenaga Kerja Perkebunan .................................................. 42
Indeks Tenaga Kerja .............................................................................. 49
LAMPIRAN ................................................................................................... 54
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
1. Produksi Afdeling VII PT Cipta Futura Plantation (Ton) .................. 6
2. Jumlah dan Posisi Tenaga Kerja Perkebunan PT Cipta Futura
Plantation Afdeling VII Bulan Mei 2009 ......................................... 8
3. Jenis dan Jumlah Perumahan Afdeling VII PT Cipta Futura
Plantation ........................................................................................ 9
4. Intensitas Serangan Hama Ulat Api Afdeling VII PT Cipta
Futura Plantation............................................................................. 17
5. Realisasi Pemupukan CIRP di Afdeling VII Berdasarkan
Bobot Pupuk/HK dan ha/HK Pada Tanggal 1-6 Mei 2009 ............... 20
6. Kualitas Pemupukan Harian PT Cipta Futura Plantation
Tanggal 17 April 2009 .................................................................... 20
7. Pengamatan Kegiatan Substandar pada Pemupukan CIRP ............... 21
8. Pengamatan Pupuk Tercecer pada Pemupukan CIRP ...................... 21
9. Pengamatan Pruning/Penunasan ..................................................... 22
10. Alat Panen Kelapa Sawit dan Kegunaannya .................................... 23
11. Sanksi Panen Pekerjaan Substandar di Afdeling VII PT Cipta
Futura Plantation............................................................................. 28
12. Sanksi Kepada Pemanen Afdeling VII Periode April 2009 .............. 28
13. Kualitas Pemanenan Harian PT Cipta Futura Plantation
Tanggal 17 April 2009 .................................................................... 30
14. Program dan Realisasi Pemanenan Afdeling VII Periode
Januari-Maret 2009 ......................................................................... 30
15. Pengamatan Substandar Pemanenan ................................................ 31
16. Pengamatan Brondolan Tersangkut di Ketiak Pelepah ..................... 32
17. Pengamatan Brondolan Tertinggal di TPH ...................................... 33
18. Persentase Unsur Hara dalam Janjangan Kosong ............................. 34
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
1. Pembuatan Tapak Timbun ................................................................ 11
2. Semprot Pasar 2:1 ............................................................................ 14
3. Alat Engine Power Spraying (EPS) .................................................. 16
4. Pemupukan MOP pada Tanaman Menghasilkan .............................. 19
5. Aplikasi Janjangan Kosong ............................................................. 35
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Halaman
1. Jurnal Harian Magang sebagai Karyawan Harian Lepas (KHL)
di Perkebunan PT Cipta Futura Plantation ....................................... 54
2. Jurnal Harian Magang sebagai Pendamping Mandor di
Perkebunan PT Cipta Futura Plantation ........................................... 58
3. Jurnal Harian Magang sebagai Pendamping Asisten Afdeling
di Perkebunan PT Cipta Futura Plantation ....................................... 61
4. Peta Areal Perkebunan PT Cipta Futura Plantation Afdeling
VII .................................................................................................. 64
5. Keadaan Curah Hujan dan Hari Hujan Perkebunan PT Cipta
Futura Plantation............................................................................. 65
6. Rekapitulasi Populasi Tanaman di Perkebunan PT Cipta Futura
Plantation Afdeling VII ................................................................... 66
7. Struktur Organisasi Tingkat Afdeling Perkebunan PT Cipta
Futura Plantation............................................................................. 71
8. Blanko Deteksi Hama Perkebunan PT Cipta Futura Plantation ........ 72
9. Rekomendasi pemupukan Afdeling VII Perkebunan PT Cipta
Futura Plantation............................................................................. 73
10. Surat Pengantar Buah Perkebunan PT Cipta Futura Plantation ........ 75
11. Bon Gudang Perkebunan PT Cipta Futura Plantation ...................... 76
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu
jenis tanaman perkebunan yang menduduki posisi penting di sektor pertanian
umumnya, dan sektor perkebunan khususnya. Hal ini disebabkan dari sekian
banyak tanaman yang menghasilkan minyak atau lemak, kelapa sawit yang
menghasilkan nilai ekonomi terbesar per hektarnya di dunia (Balai Informasi
Pertanian, 1990).
Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu sumber minyak nabati yang
telah menjadi komoditas pertanian utama dan unggulan di Indonesia, baik sebagai
sumber pendapatan bagi jutaan keluarga petani, sebagai sumber devisa negara,
penyedia lapangan kerja, serta sebagai pendorong tumbuh dan berkembangnya
industri hilir berbasis minyak kelapa sawit (CPO) di Indonesia.
Pada tahun 2007 luas areal kelapa sawit di Indonesia sebesar 6 611 000 ha,
dengan jumlah produksi kelapa sawit sebesar 17 373 000 ton minyak sawit
dengan ekspor sebanyak 12 400 000 ton minyak sawit. Tujuan ekspor kelapa
sawit Indonesia adalah India, China, Belanda, Singapura, Jerman, Spanyol,
Malaysia, Vietnam, Italia, Meksiko dan tujuan ekspor minyak inti sawit antara
lain Belanda, India, Spanyol, Meksiko dan Italia (Direktorat Jenderal Perkebunan,
2008).
Perkebunan kelapa sawit memiliki karakteristik padat karya dengan
ketersediaan tenaga kerja yang melimpah dengan keahlian yang cukup dan murah
merupakan faktor yang sangat menentukan untuk tercapainya skala bisnis
perkebunan kelapa sawit. Namun posisi keunggulan tenaga kerja Indonesia
semakin lama semakin melemah karena adanya kenaikan upah buruh yang tidak
proporsional dengan kenaikan produktivitas kerja (Pahan, 2006).
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang menyerap biaya
cukup besar sehingga perlu upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi. Salah satu
cara mengukur efisiensi tenaga kerja dengan menghitung produktivitas kerja.
Produktivitas kerja merupakan perbandingan antara tenaga kerja yang digunakan
untuk menghasilkan produksi dalam satuan waktu tertentu (Hartopo, 2005).
Kebutuhan tenaga kerja kelapa sawit dipengaruhi oleh luas kebun, jenis
pekerjaan, topografi dan iklim, teknologi, komposisi/umur tanaman. Untuk itu
pengelolaan tenaga kerja harus memperhatikan fungsi-fungsi manajemen yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan tenaga kerja
penting untuk dilakukan dalam menjamin terlaksananya pekerjaan dengan baik
(Ginting, 2005).
Pekerjaan dalam pemeliharaan cukup banyak memerlukan biaya dan
tenaga, dan merupakan syarat untuk mendapatkan tanaman yang baik. Selain itu
kegiatan perkebunan kelapa sawit berfluktuasi sepanjang tahun karena adanya
pekerjaan yang berkaitan dengan musim, lahan, curah hujan, dan bulan panen
puncak dan panen rendah (Lubis, 1992). Hal tersebut menunjukkan perlunya
pengelolaan tenaga kerja yang cermat, efektif dan efisien.
Tujuan
Tujuan kegiatan magang ini adalah:
1. Meningkatkan kemampuan profesional dan keterampilan kerja dalam
memahami proses kerja nyata pengelolaan perkebunan kelapa sawit.
2. Meningkatkan kemampuan teknik budidaya dan manajerial pengelolaan
perkebunan kelapa sawit.
3. Mengetahui dan memahami pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa
sawit.
4. Menganalisis permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan tenaga kerja
serta memberikan solusi terbaik yang harus dilakukan.
METODE MAGANG
Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan magang dilaksanakan dengan bekerja langsung di lapangan
selama empat bulan sebagai Karyawan Harian Lepas (KHL), pendamping
mandor, dan sebagai pendamping asisten afdeling. Kegiatan yang dilakukan
menyangkut aspek teknis dan manajemen.
Kegiatan sebagai Karyawan Harian Lepas (KHL) dilaksanakan selama dua
bulan dengan melaksanakan semua tugas yang diperintahkan sesuai dengan
kebutuhan kebun seperti pembuatan parit, perawatan parit, pembuatan tapak
timbun, pengendalian hama, pemupukan, susun janjangan kosong, pengendalian
gulma, penunasan, dan pemanenan. Kegiatan lainnya adalah mengisi jurnal
harian, mencatat prestasi kerja, dan bahan dan alat yang digunakan. Jurnal
kegiatan sebagai KHL dapat dilihat pada Lampiran 1.
Kegiatan sebagai pendamping mandor dilaksanakan pada bulan ketiga
yang bertugas melakukan apel pagi, mengisi jurnal harian magang sebagai
pendamping mandor, mengawasi pekerjaan di lapangan, mengisi buku kerja
mandor, mengisi absen karyawan, dan berdiskusi dengan mandor. Jurnal kegiatan
sebagai pendamping mandor dapat dilihat pada Lampiran 2. Kegiatan sebagai
pendamping asisten afdeling dilaksanakan pada bulan keempat. Kegiatan sebagai
pendamping asisten afdeling sama dengan kegiatan sebagai pendamping mandor
Jurnal sebagai pendamping asisten dapat dilihat pada Lampiran 3.
Pembuatan Parit
Parit merupakan saluran yang menghubungkan lembah/bukit satu dengan
yang lainnya agar air dapat dialirkan ke bawah dan masuk saluran pembuangan.
Pembuatan parit bertujuan untuk mencegah genangan air pada daerah datar
rendahan dan areal yang sering mengalami banjir serta untuk drainase air hujan.
Kegiatan pembuatan parit di Afdeling VII dilakukan secara manual.
Pembuatan parit di areal berbentuk kubus dengan lebar 1.5 m dan kedalaman 1 m,
bahan galian diletakkan 0.5 m dari tepi parit untuk menghindari masuknya
kembali tanah ke dalam parit. Untuk parit di samping jalan berbentuk trapesium
dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm. Alat yang digunakan dalam pembuatan
parit adalah cangkul, parang dan dodos (untuk meratakan tepi parit).
Norma kerja pembuatan parit yang diterapkan oleh kebun adalah 10
m/HK, sedangkan prestasi kerja penulis adalah 5 m/HK.
Perawatan Parit
Perawatan parit bertujuan melancarkan saluran air yang tertutup/tersumbat
oleh semak, kayu, pelepah maupun tertimbun lumpur dan meluruskan parit yang
berliku serta memperdalam parit. Kondisi parit di Afdeling VII umumnya tertutup
semak dan lumpur terutama di areal perluasan yang masih tinggi tingkat erosinya.
Kegiatan rawat parit di Afdeling VII dilakukan setiap tahun sekali.
Standar rawat parit antara lain parit yang tersumbat harus dialirkan, parit
harus bersih dari rumput, kayu, pelepah, dan kotoran lainnya, krokos yang ada di
parit harus dinaikkan ke badan jalan, parit yang dangkal harus diperdalam, untuk
bibir parit dibuka 1-1.5 m.
Alat yang digunakan adalah cangkul, dodos, dan parang. Norma kerja
perawatan parit yang diterapkan oleh kebun adalah 20 m/HK, sedangkan prestasi
kerja penulis adalah 20 m/HK.
Jumlah tenaga kerja semprot pasar 2:1 adalah 25 orang dari satu
kemandoran. Norma kerja kebun dalam semprot pasar 2:1 adalah 5 ha/HK dan
prestasi kerja karyawan adalah 4.49 ha/HK sedangkan prestasi kerja penulis 4
ha/HK.
Semprot lain-lain. Semprot lain-lain merupakan pengendalian gulma
yang tumbuh di gawangan mati, rendahan, tebing, dan pinggir jalan.
Penyemprotan ini diutamakan gulma berdaun lebar (kuping gajah), pakis kawat,
Asystacia, Acasia, Mikania, dan gulma jenis rumput-rumputan.
Herbisida yang digunakan dalam semprot pasar 2:1 adalah SMART yang
termasuk Glyphosate, dengan jenis AS (Aquaeous Solution). Konsentrasi yang
digunakan adalah 7 ml/l air dengan dosis 3 l/ha. Untuk pakis kawat digunakan
Gulmason 276sl (solouble solid) yang termasuk paraquat, Alat semprot yang
digunakan adalah knapsack sprayer tipe SOLO menggunakan nozel merah.
Pada saat penulis menjadi pendamping mandor tenaga kerja semprot lain-
lain berjumlah 14 orang dengan prestasi kerja karyawan 0.5 ha/HK. Norma kerja
kebun 0.5 ha/HK. Tenaga kerja penyemprot merupakan tenaga kerja borongan.
Pengupahan dilakukan sesuai dengan hasil yang diperoleh penyemprot.
Tabel 4. Intensitas Serangan Hama Ulat Api Afdeling VII PT Cipta Futura
Plantation
Setora Thosea Darna Mahasena
Jenis Ulat
nitens Asigna trima corbetti
Jumlah Ulat 32 28 22 15
Jumlah Pokok terserang 18 22 21 12
Rata-rata serangan per
1.78 1.27 1.05 1.25
tanaman
Intensitas Serangan 3.33 4.07 3.89 2.22
Sumber : Kantor Kebun Afdeling VII (2009)
Contoh perhitungan intensitas serangan ulat api :
∑ SN
Rata-rata Setora nitens per tanaman =
∑ pokok terserang SN
32
=
18
= 1.78
Intensitas Serangan Setora nitens = ∑ pokok terserang SN
x 100%
Total JPSB
= 18
x 100%
540
= 3.33%
Pemupukan
Pupuk yang digunakan di Perkebunan PT Cipta Futura Plantation yaitu ZA
(Amonium Sulfat), MOP (Muriate Of Potash), RP (Rock Phosphate), Kieserite,
dan HGFB (Borat) dengan dosis masing-masing secara berurutan adalah 1 – 1.5
kg/pokok, 1 – 1.5 kg/pokok, 2 – 2.5 kg/pokok, 0.5 – 1.5 kg/pokok, dan 0.8
kg/pokok. Rekomendasi pemupukan berasal dari PT Asian Agri. Rekomendasi
pemupukan Afdeling VII dapat dilihat pada Lampiran 9.
Pelaksanaan pemupukan. Pelaksanaan pemupukan dimulai dari
pengangkutan pupuk dari gudang menggunakan dump truk. Kemudian pupuk
didistribusikan ke blok/petak yang akan dipupuk dengan mengecer pupuk di
pinggir jalan blok/petak. Dalam pengeceran pupuk perlu diperhatikan kondisi
areal dan panjang jalur/barisan pokok kelapa sawit. Tiga macam cara pengeceran,
yaitu 1 : 2, 1 : 3, dan 1 : 4. Eceran 1 : 2 adalah jika areal baris yang gawangannya
panjang, 1 karung pupuk untuk 2 jalur gawangan, sedangkan eceran 1 : 3 dan 1 : 4
adalah jika areal/gawangan pendek, 1 karung pupuk untuk tiga atau empat jalur
tanaman. Pemupukan dilakukan hingga ke tengah petak kemudian dibalas penabur
pupuk didepannya. Pemupukan harus sesuai dosis yang dianjurkan dan ke semua
pokok.
Alat yang digunakan dalam pemupukan adalah ember 17 kg dan mangkok
yang telah dikalibrasi (700 g). Setelah kegiatan pemupukan selesai dilakukan,
karung pupuk digulung sepuluh-sepuluh dan dibawa ke kantor afdeling, kemudian
karung pupuk dikembalikan ke gudang. Tujuan pengembalian karung pupuk
untuk menghindari/mencegah pencurian pupuk.
Cara pengaplikasian pupuk pada tanaman menghasilkan (TM) yaitu
dengan menabur pupuk (ZA, MOP, RP, Kieserite, dan HGFB) di samping pelepah
pada gawangan mati secara merata dan tidak diperbolehkan memupuk di tengah
pelepah atau di piringan. Pemupukan pada tanaman belum menghasilkan (TBM)
diaplikasikan pada piringan dengan menggunakan pupuk NPK dengan dosis 2.5
kg/pokok. Untuk lahan berbentuk tapal kuda, pupuk ditebar merata pada bagian
atas yang lebih tinggi. Tujuannya apabila tercuci akan jatuh ke bagian bawah atau
tepat di pokok kelapa sawit.
Frekuensi pemupukan di Afdeling VII dilakukan tiga kali setahun dan
sekali setahun. Pupuk ZA dan MOP diberikan tiga kali setahun, sedangkan RP,
Kieserite, dan HGFB diberikan sekali setahun. Pengaplikasian pada tahap pertama
pupuk ZA dan MOP diberikan pada bulan Februari/Maret, tahap kedua pada bulan
Juni, dan tahap ketiga pada bulan September/Oktober. Pupuk RP diberikan pada
bulan April, Kieserite pada bulan Juni/Juli, dan HGFB pada bulan Agustus.
Pemanenan
Panen merupakan aspek penting dalam rangkaian kegiatan budidaya
kelapa sawit. Tujuan panen adalah untuk mendapatkan minyak dan inti sawit
sebanyak-banyaknya serta mendapatkan kualitas terbaik. Serangkaian kegiatan
panen dimulai dari memotong tandan matang sesuai kriteria, mengumpulkan dan
mengutip brondolan serta menyusun tandan di TPH.
Persiapan panen. Persiapan panen di afdeling VII pada saat perpindahan
TBM menjadi TM antara lain perawatan pasar 2:1 dan piringan, pemasangan
jembatan 2:1, pemasangan tanda blok tanaman, pemeliharaan jalan, perencanaan
pengadaan panen, sanitasi dan persiapan pengangkutan, TPH, dan perencanaan
kebutuhan tenaga kerja.
Peralatan panen. Peralatan panen yang digunakan harus memenuhi
standar perkebunan kelapa sawit, salah satu standar alat panen adalah dapat
disesuaikan dengan tinggi tanaman. Alat panen kelapa sawit dan kegunaannya
dapat dilihat pada Tabel 10.
No Pekerjaan Sanksi/Pinalti
1 Tandan matang tidak Basis, premi, dan brondolan dipotong semua
dipanen
2 Tandan matang dipanen Basis, premi, dan brondolan dipotong semua
tidak dikumpul
3 Tandan mentah dipotong Basis, premi, dan brondolan dipotong semua
4 Brondolan tidak dikutip Dapat basis, premi dan brondolan dipotong
semua
Belum dapat basis, basis dan brondolan
dipotong semua
5 Tangkai panjang Dipotong 5 TBS
6 Pelepah Sengkleh Dipotong 10 TBS/pokok (basis maupun premi)
7 Tandan tidak disusun di Dipotong 5 TBS
TPH
Sumber : Kantor Kebun Afdeling VII (2009)
Jumlah pemanen yang dikenai sanksi pada bulan April mencapai 24%.
Kesalahan pemanen yang dikenai sanksi paling banyak adalah buah tinggal di
piringan maupun di pokok sawit (Tabel 12).
Tabel 12. Sanksi Kepada Pemanen Afdeling VII Periode April 2009
Kesalahan Panen
Nomor
No Buah Brondolan Buah Tangkai
Pemanen Sengkleh
Tinggal Tinggal Mentah Panjang
1 3 2
2 14 1 1 1
3 18 1 1
4 20 1
5 24 1
6 26 1
7 28 1
8 29 1 1
9 43 1
10 39 1 1
11 45 1
12 63 1
13 72 1
14 77 1 1
15 79 1
16 86 1
17 97 1
18 101 1
Total Sanksi 10 4 5 5 1
Sumber : Kantor Kebun Afdeling VII (2009)
Faktor yang menyebabkan buah tinggal adalah pohon yang terlalu tinggi,
pohon terletak di tepi sungai/parit atau daerah rendahan, infrastruktur hanca, dan
pemanen yang kurang teliti melihat buah yang telah membrondol. Pemberian
sanksi kepada pemanen kadang-kadang kurang efektif karena masih ada pemanen
yang melakukan kesalahan yang sama.
Kualitas kerja panen. Kualitas kerja panen merupakan salah satu ukuran
untuk mengetahui pemanenan yang dilaksanakan pada periode waktu tersebut
sesuai dengan standar atau tidak. Dengan mengetahui kualitas panen diharapkan
dapat dilakukan perbaikan terhadap pelaksanaan panen. Kualitas pemanenan
ditentukan oleh tim inspeksi kebun. Kualitas kerja pemanenan dapat dilihat pada
Tabel 13.
Berdasarkan Tabel 13, kualitas pemanenan Afdeling VII lebih baik
dibandingkan afdeling lainnya. Apabila kualitas pemanenan di bawah 95% maka
mandor panen dapat dikenai penalti.
Program dan realisasi panen. Program merupakan perencanaan untuk
mencapai target yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pemanenan. Untuk
mengetahui program yang dilaksanakan berjalan sesuai program dapat diketahui
melalui realisasi pelaksanaan pemanenan. Mutu pelaksanaan pemanenan
merupakan ukuran pelaksanaan pemanenan berjalan dengan baik atau tidak.
Program dan realisasi panen dapat dilihat pada Tabel 14.
Realisasi hektar panen pada triwulan pertama tahun 2009 melebihi
program yang direncanakan menunjukkan rotasi panen yang dijalankan tidak
mengalami ketertinggalan. Apabila terjadi ketertinggalan, faktor penghambat
tertinggalnya rotasi panen yaitu kurangnya tenaga pemanen karena musim dan
pekerjaan sampingan, kehadiran pemanen (sakit/izin, hari gajian, tempat tinggal,
dan kerusakan alat kerja), infrastruktur hanca (jalan angkong dan jembatan 2:1),
dan faktor alam (tingginya curah hujan).
Realisasi tonase lebih rendah dari yang ditargetkan. Turunnya produksi
panen disebabkan perubahan rotasi panen menjadi lebih cepat ketika semua blok
telah terealisasi, umur tanaman yang semakin tua, dan kurangnya jumlah hari
hujan.
Tabel 13. Kualitas Pemanenan Harian PT Cipta Futura Plantation Tanggal 17 April 2009
Substandard
Blok Pokok Buah Kualitas Kuantitas
Afd Tanpa
Inspeksi Inspeksi Gonjes Sengkleh Brondolan Mentah Tinggal (%) (%)
Songgo
7 108 354 0 0 0 8 0 0 97.7 100
6 41/42 342 0 0 1 9 0 0 97.1 100
8 85 301 0 1 0 7 0 2 96.7 99.3
1 89/90 259 0 2 3 5 0 0 96.1 100
Cipta Futura 1256 0 3 4 29 0 2 96.9 99.8
Sumber : Kantor Kebun Afdeling VII (2009)
Tabel 14. Program dan Realisasi Pemanenan Afdeling VII Periode Januari-Maret 2009
Tenaga kerja pengangkutan terdiri dari sopir dump truk dan pemuat.
Tenaga kerja angkut TBS akan mendapatkan premi apabila menyelesaikan basis
yang ditetapkan. Jumlah basis yang ditetapkan adalah 150 ton/bulan dengan harga
Rp. 10.000.-/ton. Apabila kurang dari satu bulan telah mendapatkan basis akan
memperoleh premi sebesar Rp. 30.000.-/ton.
Krani Afdeling
Krani afdeling berfungsi sebagai kontrol seluruh kegiatan dan laporan
kegiatan afdeling sebelum dikirim ke kantor kebun. Kegiatan yang dilakukan
mencakup kegiatan produksi (pemanenan), perawatan (pemupukan, dongkel, dan
semprot) dan kegiatan penunjang produksi (rawat jalan, rawat parit, dan lain-lain).
Tugas krani afdeling yaitu pengalokasian kegiatan kebun dan
pengalokasian kegiatan kendaraan (transportasi). Pengalokasian kegiatan kebun
antara lain perhitungan tenaga, pengecekan buku mandor, pembuatan laporan
harian, pembuatan laporan bulanan. Seluruh kegiatan afdeling harus dilaporkan
secara jelas dan terperinci ke kantor kebun setiap hari. Termasuk kegiatan
pengangkutan TBS ke PKS dan pengangkutan karyawan dari kantor afdeling ke
lapangan atau sebaliknya. Krani afdeling bertanggung jawab kepada asisten
afdeling
.
Pendamping Mandor
Mandor afdeling merupakan pengawas yang berhubungan langsung
dengan karyawan di lapangan. Tugas mandor secara umum adalah mengabsen
karyawan, mengarahkan pekerjaan, mengawasi pelaksanaan pekerjaan, mengisi
buku laporan tenaga, laporan hasil, dan buku kerja mandor (BKM) setiap harinya.
Mandor afdeling terdiri dari mandor panen, mandor pupuk, mandor hama dan
penyakit, mandor semprot, mandor dongkel, dan mandor infrastruktur (rawat
jalan, rawat parit, dan tapak timbun).
Selama penulis berstatus menjadi pendamping mandor, jenis pekerjaan
yang diawasi adalah pemupukan, pemanenan, penyemprotan, susun janjang
kosong, dan pengangkutan TBS.
Pemupukan. Selama menjadi pendamping mandor pemupukan kegiatan
yang dilakukan penulis di antaranya melakukan pengawasan setiap kegiatan dari
pengambilan pupuk di gudang, distribusi pupuk sampai selesainya kegiatan di
lapangan.
Tugas mandor pupuk adalah membuat perencanaan blok/petak yang akan
dipupuk atas persetujuan asisten afdeling, membuat permintaan bahan/bon gudang
yang disetujui asisten afdeling, manager kebun, dan manager kepala, meminta
kendaraan pengangkutan pupuk ke krani afdeling, menghitung banyaknya tenaga
kerja yang hadir untuk menentukan luasan yang akan dipupuk, apel pagi dan
memberikan pengarahan kepada karyawan, mengawasi pengambilan pupuk di
gudang, mengikuti dan mengawasi distribusi pupuk dari gudang ke lapangan,
mengontrol dan mengawasi pelaksanaan pemupukan. Setelah selesai kegiatan di
lapangan, mandor pupuk menghitung gaji yang diperoleh karyawan, mengisi
absen karyawan, mengisi buku laporan tenaga, laporan hasil, dan mengisi buku
kerja mandor (BKM). Blanko bon gudang dapat dilihat pada Lampiran 11.
Untuk mempermudah dan mengefisienkan pekerjaan pemupukan di
lapangan dibentuk organisasi pemupukan yang terdiri dari mandor lapangan,
pengecer pupuk, dan penabur pupuk.
Permasalahan yang sering terjadi selama menjadi pendamping mandor
pemupukan antara lain dosis yang diberikan tidak sesuai dengan rekomendasi
karena tenaga kerja pupuk terlalu tergesa-gesa dan tidak mengeruk pupuk yang
tercecer di jalan maupun dump truk dan distribusi pemupukan yang tidak merata.
Kesalahan tenaga kerja bagian penabur adalah melakukan pemupukan di piringan
dan di tengah pelepah.
Pemanenan. Panen merupakan bagian kegiatan yang berhubungan
dengan produksi dan merupakan tujuan akhir dari keseluruhan kegiatan budidaya
tanaman kelapa sawit. Selama berstatus menjadi pendamping mandor panen,
penulis diberi tanggung jawab untuk mengawasi beberapa hanca yang dipanen
untuk menjaga agar tidak terjadi buah tinggal, brondolan tidak dikutip,
pemanenan buah mentah, dan pelepah sengkleh serta memberikan sanksi kepada
pemanen apabila melakukan kesalahan. Selain itu kegiatan sebagai pendamping
mandor panen adalah menghitung jumlah TBS yang dipanen di TPH dan inspeksi
buah mentah.
Tugas mandor panen adalah membuat perencanaan blok/petak yang harus
dipanen atas persetujuan asisten afdeling, kemudian melakukan apel kepada
karyawan dengan memberikan pengarahan tentang standar pelaksanaan panen dan
keselamatan kerja. Pada saat itu dilakukan juga pengabsenan karyawan untuk
mengetahui jumlah tenaga kerja panen. Kemudian mandor panen memberi hanca
kepada masing-masing pemanen. Setelah pelaksanaan pemanenan, mandor panen
menerima laporan hasil panen dari pemanen, menghitung jumlah TBS yang
dipanen pada hari tersebut, mengisi absen karyawan, mengisi buku krani buah,
mengisi buku laporan tenaga, dan mengisi buku kerja mandor (BKM). Norma
kerja ditentukan oleh berapa banyak TBS yang dihasilkan pada hari itu. Bagi
pemanen yang melebihi basis maka pemanen tersebut berhak mendapatkan premi.
Tugas lain dari mandor panen adalah melakukan sensus buah dan mengambil
sample hama tikus.
Permasalahan yang dihadapi oleh Afdeling VII adalah kekurangan jumlah
pemanen dan kekosongan mandor panen, banyaknya penalti akibat buah tinggal,
masih ditemukan brondolan yang tinggal di ketiak, piringan, dan pasar 2:1, dan
tidak ada perhatian terhadap songgo.
Semprot. Penyemprotan merupakan salah satu pengendalian gulma
dengan menggunakan herbisida. Selama berstatus mandor semprot kegiatan yang
dilakukan penulis adalah melakukan pengawasan pengambilan herbisida di
gudang dan pelaksanaan kegiatan penyemprotan di lapangan. Untuk permintaan
herbisida, mandor terlebih dahulu membuat bon gudang yang disetujui asisten
afdeling, manager kebun, dan manager kepala. Pembuatan bon gudang
dilaksanakan satu hari sebelum kegiatan penyemprotan dilaksanakan.
Tugas mandor semprot adalah menentukan areal yang akan disemprot atas
persetujuan asisten afdeling, melakukan apel pagi dan pengabsenan karyawan,
mengawasi pekerjaan di lapangan, mengawasi penggunaan herbisida. Setelah
selesai kegiatan di lapangan, mandor semprot menghitung gaji yang diperoleh
karyawan, mengisi absen karyawan, dan menghitung penggunaan bahan yang
dipakai, buku laporan tenaga, laporan hasil, serta mengisi buku kerja mandor
(BKM).
Permasalahan dalam kegiatan penyemprotan adalah penggunaan bahan
yang berlebihan, sehingga mengakibatkan kekurangan bahan dan terlalu
mengibaskan stick sehingga gulma tidak tersemprot dengan baik. Selain itu
laporan penggunaan bahan yang dilakukan mandor semprot tidak sesuai dengan
bahan yang tersedia. Kebutuhan air untuk penyemprotan tidak menjadi
permasalahan, karena kebun Ujan Mas memiliki banyak sumber air.
Susun janjangan kosong. Dalam pekerjaan susun janjangan kosong
penulis diberi tanggung jawab menjadi mandor. Kegiatan yang dilakukan adalah
melakukan apel pagi karyawan, pengabsenan karyawan, menghitung jumlah
tumpukan janjangan kosong di lapangan, dan pengawasan di lapangan. Setelah
selesai kegiatan menghitung sisa tumpukan janjangan kosong di lapangan,
menghitung gaji yang diperoleh karyawan, mengisi absen karyawan, buku laporan
tenaga, laporan hasil, serta mengisi buku kerja mandor (BKM).
Krani buah. Tugas krani buah adalah menjamin pengangkutan TBS dari
TPH ke pabrik kelapa sawit dan melakukan pengawasan terhadap kualitas buah.
Kegiatan yang dilakukan adalah koordinasi dengan mandor panen hanca yang
dipanen, menentukan jalur yang harus diambil oleh pemuat, menentukan buah
sample dan buah larangan, melakukan apel pagi dan mejelaskan peraturan yang
berlaku.
Kegiatan di lapangan adalah melakukan pengawalan mobil untuk
menjamin jumlah buah yang telah diangkut di nota muat buah, membuat surat
pengantar buah (SPB), dan mengisi buku kontrol TBS untuk mengetahui
keberadaan buah yang belum terangkut. Kesalahan yang terjadi dalam
pengangkutan buah adalah tertinggalnya brondolan di TPH.
Manajemen Organisasi
Program kerja tahunan yang meliputi RUKB (Rencana Kerja Uang
Bulanan) dan RKH (Rencana Kerja Harian) di tingkat afdeling merupakan
pedoman dan pegangan setiap tahun anggaran afdeling. Program kerja tahunan di
tingkat afdeling dibuat oleh asisten afdeling dibantu oleh supervisor afdeling atas
persetujuan manajer kebun.
Program kerja merupakan perencanaan untuk mengendalikan seluruh
kegiatan afdeling. Pembuatan program kerja tahunan harus disusun secara rasional
dan berdasarkan kondisi di lapangan. Setiap bulan jadwal pekerjaan setiap harinya
berdasarkan program prioritas yang dibuat oleh manajer kebun sesuai dengan
rotasinya.
Pekerjaan di lapangan dilaksanakan berdasarkan target yang dibuat setiap
afdeling, sehingga mandor harus menggerakkan pekerja agar target yang telah
ditentukan dapat tercapai dengan standar kualitas yang baik. Penilaian dilakukan
oleh asisten afdeling melalui Buku Kerja Mandor (BKM). BKM merupakan
laporan kegiatan harian yang harus sesuai dengan hasil di lapangan. Hasil
pekerjaan di lapangan setiap harinya dicatat oleh krani afdeling dalam buku
realisasi afdeling.
Asisten afdeling di Perkebunan PT Cipta Futura Plantation membawahi
areal yang sangat luas. Agar pengawasan berjalan dengan efektif dan efisien
asisten afdeling dibantu oleh supervisor afdeling yang bertindak sebagai wakil
asisten afdeling apabila asisten afdeling berhalangan. Seluruh karyawan di tingkat
afdeling merupakan pelaksana atas program kerja yang telah disusun.
Pengendalian di tingkat afdeling dilakukan dengan melakukan kontrol
pekerjaan di lapangan dan pemeriksaan laporan hasil pekerjaan serta
mengevaluasi hasil kerja yang telah direncanakan.
Ketenagakerjaan
Tenaga kerja yang bekerja di Perkebunan PT Cipta Futura Plantation
berasal dari masyarakat yang tinggal di sekitar perkebunan dan berbagai daerah di
Indonesia. Untuk masyarakat dari luar daerah banyak berasal dari NTT dan Jawa.
Menurut sejarahnya mereka didatangkan langsung dari tempat asalnya saat
konflik di Timor dan yang berasal dari pulau Jawa merupakan transmigran.
Karyawan harian lepas sangat dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan di kebun
dari kegiatan pemeliharaan sampai pemanenan.
Masalah yang sedang dihadapi perkebunan saat ini adalah sulitnya
mendapatkan tenaga kerja terutama di bagian pemanenan. Untuk mengatasi
masalah tersebut pihak kebun melakukan ekspedisi ke berbagai daerah di
Sumatera untuk mencari tenaga kerja yang bersedia direkrut perusahaan. Untuk
pemeliharaan tidak banyak kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja, karena
tenaga kerja pemeliharaan sebagian besar merupakan tenaga kerja yang tinggal di
sekitar perkebunan yaitu dari Desa Ulak Bandung dan Muara Enim. Tanggung
jawab mencari tenaga kerja diserahkan kepada supervisor atau mandor pada
pekerjaan yang bersangkutan.
Jenis pekerjaan yang ditangani oleh karyawan harian lepas tidak
membutuhkan pendidikan secara formal. Pekerja yang bekerja di bagian
pemanenan akan diberi kesempatan untuk mendapatkan pelatihan selama satu
bulan yang terdiri dari dua minggu pruning dan dua minggu panen. Untuk bagian
pemeliharaan dapat menguasai pekerjaan melalui instruksi mandor maupun
melihat dan bertanya kepada teman yang telah menguasai. Tenaga kerja harian
lepas diwajibkan memiliki kartu tanda penduduk apabila ingin diterima sebagai
karyawan. Penerimaan tenaga kerja harian lepas merupakan tanggung jawab
afdeling masing-masing.
Sistem kerja borongan yang diterapkan bagi KHL memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan dari sistem kerja borongan biasanya dapat memacu
pekerja untuk mendapatkan prestasi kerja, sedangkan kekurangan biasanya adalah
mutu kerja yang kurang baik. Untuk mencegah pekerjaan dengan mutu yang
kurang baik/substandar perkebunan menerapkan sistem penalti pada semua bagian
pekerjaan. Penalti yang diberikan oleh perusahaan/afdeling kepada karyawan
berupa pemotongan gaji atau gaji pada hari tersebut tidak dibayar. Karena sistem
yang diterapkan adalah borongan, untuk mengetahui dan mengendalikan
mutu/kualitas pekerjaan yang dilakukan setiap afdeling dilakukan inspeksi harian,
mingguan, bulanan, dan triwulan yang dilakukan oleh tim inpeksi kebun.
Karyawan staf dan non staf harus mendapatkan bimbingan terlebih
dahulu. Karyawan yang masih dalam masa bimbingan disebut kadet. Bimbingan
dan pelatihan khusus efektif dilakukan selama empat bulan. Karyawan dalam
masa bimbingan telah memiliki pangkat namun belum memiliki jabatan.
Penempatan kadet ke posisi jabatan di perkebunan merupakan kebijaksanaan dari
pihak perkebunan dengan waktu yang tidak ditentukan. Pendidikan karyawan staf
dan non staf baru diselenggarakan oleh pihak PT Cipta Futura Plantation yang
berpusat di Afdeling VII.
Peningkatan pangkat karyawan tetap bulanan (non staf dan staf) dilakukan
tidak secara berkala, namun melalui promosi yang dilakukan atasan. Karyawan
dengan pangkat mandor dipromosikan oleh asisten afdeling, sedangkan karyawan
dengan pangkat operator dipromosikan oleh supervisor yang bersangkutan. Syarat
kenaikan pangkat di PT Cipta Futura Plantation harus melalui beberapa tahapan
antara lain tes fisik yaitu tes lari dengan jarak 5 km dari gerbang G2 sampai posko
blok 95 dan harus ditempuh dalam waktu 30 menit untuk laki-laki dan 35 menit
untuk perempuan, tes kesehatan, psikotes, pembuatan makalah pekerjaan yang
telah dilakukan, dan presentasi makalah dihadapan manager kebun.
Penerimaan gaji yang diperoleh karyawan staf dan non staf berdasarkan
pangkat yang dimiliki dan bukan berdasarkan jabatan yang merupakan
kebijaksanaan perusahaan. Pemberian gaji karyawan staf dan non staf dilakukan
melalui transfer rekening bank yang ditunjuk oleh perusahaan. Perbedaan pangkat
berdasarkan gaji yang diberikan. Karyawan PT Cipta Futura Plantation tidak
memiliki perhimpunan serikat pekerja yang dapat menampung aspirasi dan
keluhan dari karyawan.
Jumlah Karyawan
ITK =
Luasan Areal dipelihara
330
=
1 885.17
= 0.18 orang/ha
Penggunaan tenaga kerja Afdeling VII PT Cipta Futura Plantation bulan
Mei 2009 sudah efisien tetapi tidak efektif. Nilai ITK tersebut tidak konstan,
ketersediaan tenaga kerja yang berkurang disebabkan musim panen padi dan hari
setelah gajian.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pengelolaan tenaga kerja lapangan Perkebunan PT Cipta Futura Plantation
menggunakan sistem borongan. Dengan demikian penggunaan tenaga kerja pada
setiap jenis pekerjaan sangat bergantung kepada kehadiran tenaga kerja dan
standar kerja. Standar kerja yang berlaku harus dimengerti oleh semua pelaksana
pekerjaan di lapangan untuk menghasilkan prestasi dan kualitas kerja yang baik.
Realisasi pekerjaan di lapangan telah dilaksanakan sesuai dengan target
yang direncanakan dan dengan kualitas kerja yang baik. Peningkatan kualitas dan
prestasi kerja dilakukan dengan pengawasan dan disiplin terhadap karyawan serta
penerapan sanksi yang efektif.
Permasalahan yang sedang dihadapi Afdeling VII PT Cipta Futura
Plantation adalah kekurangan tenaga kerja pemanenan. Berdasarkan pengamatan
penulis masih ditemukan kegiatan yang tidak memenuhi standar dalam berbagai
kegiatan diantaranya pemanenan, pemupukan, penunasan, dongkel anak kayu, dan
transportasi tandan buah segar.
Proyeksi Indeks Tenaga Kerja (ITK) perkebunan Afdeling VII PT Cipta
Futura Plantation bulan Mei 2009 adalah sebesar 0.18 orang/ha. Penggunaan
tenaga kerja tersebut sudah efisien tetapi tidak efektif. Nilai ITK tersebut tidak
konstan, ketersediaan tenaga kerja yang berkurang disebabkan musim panen padi
dan hari setelah gajian.
Saran
Berdasarkan kegiatan magang yang telah dilaksanakan, penulis
menyampaikan beberapa saran kepada pihak manajemen perkebunan PT Cipta
Futura Plantation.
1. Penambahan tenaga kerja pemanenan perlu dilaksanakan secepat mungkin
untuk menjamin tingkat kehadiran pemanen yang dapat mengganggu
rotasi panen.
2. Penambahan mandor panen, krani buah, dan mandor pupuk harus
terealisasi agar pengawasan di lapangan berjalan dengan efektif.
3. Peningkatan pengelolaan tenaga kerja agar perkebunan berjalan dengan
efektif dan efisien.
4. Peningkatan kemampuan mandor baik teknis dan manajemen, serta
peningkatan pengawasan kegiatan di lapangan.
5. Penerapan sanksi harus dijalankan dengan efektif guna menjamin kualitas
kerja yang sesuai dengan standar.
6. Pemberian insentif kepada karyawan yang berprestasi sangat diperlukan
untuk memberikan semangat dan motivasi.
7. Permasalahan yang dihadapi di lapangan harus diselesaikan dengan baik
dengan mencari solusi yang tepat untuk menjaga kualitas suatu pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, A.U. 1992. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Indonesia. Pusat
Penelitian Perkebunan Marihat. Bandar Kuala. 435 hal.
Pahan, I. 2006. Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya.
Jakarta. 412 hal.
Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian Lepas (KHL) di Perkebunan PT Cipta Futura Plantation
Prestasi kerja
Tanggal Uraian Kegiatan Lokasi Keterangan
Penulis Buruh Standar
12 Februari 2009 Rawat Parit 20 m 20 m 20 m 83 P Masa Pengenalan Kebun
13 Februari 2009 Rawat Parit 20 m 20 m 20 m 83 P Kendala : Parit Berlumpur
14 Februari 2009 Rawat Parit 20 m 20 m 20 m 83 P
15 Februari 2009 Libur - - - - -
16 Februari 2009 Rawat Parit 20 m 20 m 20 m 83 P
17 Februari 2009 Rawat Parit 20 m 20 m 20 m 83 P Kendala : Cuaca Hujan
18 Februari 2009 Rawat Parit 20 m 20 m 20 m 93 C Kendala : Cuaca Terik
19 Februari 2009 Pembuatan Parit 10 m 10 m 10 m 70 P
20 Februari 2009 Susun Janjangan Kosong 0,6 ton 3 ton 3 ton 107 D 3 ton/5 orang = 0.6 ton
21 Februari 2009 Pembuatan Parit 5m 10 m 10 m 70 P Kendala : Kerusakan Alat
22 Februari 2009 Libur - - - - -
23 Februari 2009 Pembuatan Parit 8m 10 m 10 m 82 B
24 Februari 2009 Susun Janjang Kosong 2 ton 3 ton 3 ton 107 D 6 ton/3 orang = 2 ton
25 Februari 2009 Tanam Bunga Pukul Delapan 160 tan 200 tan 200 tan 81
26 Februari 2009 Susun Janjang Kosong 1 ton 3 ton 3 ton 107 D 3 ton/3 orang = 1 ton
27 Februari 2009 Susun Janjang Kosong 1.2 ton 5 ton 3 ton 104 A 107 D 6 ton/5 orang = 1.2 ton
2 pokok/5 orang = 0.4
28 Februari 2009 Tapak Timbun 0.4 pokok 2 pokok 2 pokok 95 P
pokok
1 Maret 2009 Libur - - - - -
2 Maret 2009 Pembuatan Bedengan 30 m - - 69 B 60 m/ 2 orang = 30 m
3 Maret 2009 Stek Bunga Pukul Delapan 200 tan - - 103 A
Lampiran 1 . (Lanjutan)
Prestasi kerja
Tanggal Uraian Kegiatan Lokasi Keterangan
Penulis Buruh Standar
4 Maret 2009 Deteksi Hama - - - 67
5 Maret 2009 Susun Janjang Kosong 2 ton 3 ton 3 ton 106 A 6 ton/3 orang = 2 ton
6 Maret 2009 Susun Janjang Kosong 2 ton - 3 ton 106 A 6 ton/3 orang = 2 ton
7 Maret 2009 Penerimaan Gaji - - - Kantor Afdeling 7
8 Maret 2009 Libur - - - - -
Maulid Nabi Muhammad
9 Maret 2009 SAW - - - - -
10 Maret 2009 Susun Janjang Kosong 1 ton 1 ton 3 ton 106 A 3 ton/ 3 orang = 1 ton
11 Maret 2009 Susun Janjang Kosong 2 ton 3 ton 3 ton 106 A 6 ton/3 orang = 2 ton
12 Maret 2009 Deteksi Hama 83 A B C D P
13 Maret 2009 Deteksi Hama 93 A B C D
14 Maret 2009 Deteksi Hama 94 A B C D 95 D
15 Maret 2009 Libur - - - - -
16 Maret 2009 Penanaman bunga pukul 8 340 tan 400 tan 69 A
17 Maret 2009 Pemanenan 16 TBS 75 TBS 69 A 1 RK = 5 Orang
18 Maret 2009 Pemanenan 26 TBS 75 TBS 81 A 1 RK = 5 Orang
19 Maret 2009 Pemanenan 26 TBS 75 TBS 81 A 1 RK = 5 Orang
20 Maret 2009 Penunasan (Pruning) 0.4 Ha 2 Ha 93 1 RK = 5 Orang
21 Maret 2009 Pemanenan 29 TBS 75 TBS 94 A 1 RK = 5 Orang
Penunasan (Pruning) 0.58 Ha 2 Ha
22 Maret 2009 Libur - - - - -
23 Maret 2009 Pemanenan 49 TBS 75 TBS 94 A 1 RK = 5 Orang
Lampiran 1. (Lanjutan)
Prestasi kerja
Tanggal Uraian Kegiatan Lokasi Keterangan
Penulis Buruh Standar
Penunasan (Pruning) 0.97 Ha 2 Ha
24 Maret 2009 Pemanenan 17 TBS 75 TBS 94 A 1 RK = 5 Orang
Penunasan (Pruning) 0.375 Ha 2 Ha
25 Maret 2009 Susun Janjang Kosong 1.2 ton 3 ton 107 D 6 ton/5 org = 1.2 ton
26 Maret 2009 Nyepi - - - - -
27 Maret 2009 Susun Janjang Kosong 1.2 ton 3 ton 106 A 6 ton/5 org = 1.2 ton
Semprot Hama (Knapsack
28 Maret 2009 Sprayer) 5 keep 5 keep 62 A P 68 C
29 Maret 2009 Libur - - - - -
30 Maret 2009 Semprot Hama (EPS) 72 pokok 94 C 1 RK = 4 orang
31 Maret 2009 Semprot Hama (EPS) 204 pokok 94 C 1 RK = 4 orang
01 April 2009 Semprot Hama (EPS) 239 pokok 94 B 1 RK = 4 orang
02 April 2009 Semprot Hama (EPS) 262 pokok 69 B 1 RK = 4 orang
03 April 2009 Semprot Hama (EPS) 247 pokok 69 B 1 RK = 4 orang
04 April 2009 Penerimaan Gaji 103 A
05 April 2009 Libur - - - - -
06 April 2009 Semprot Hama (EPS) 227 pokok 69 B 1 RK = 4 orang
07 April 2009 Semprot Hama (EPS) 269 pokok 94 A 1 RK = 4 orang
08 April 2009 Semprot Hama (EPS) 279 pokok 94 A 1 RK = 4 orang
09 April 2009 Pemilu Legislatif - - - - -
10 April 2009 Wafat Yesus Kristus - - - - -
11 April 2009 Pemupukan MOP 250 Kg 525 Kg 525 Kg 109 C 5 krg x 50 kg=250 kg
Lampiran 1. (Lanjutan)
Prestasi kerja
Tanggal Uraian Kegiatan Lokasi Keterangan
Penulis Buruh Standar
12 April 2009 Libur - - - - -
13 April 2009 Semprot Pasar 2:1 5 Keep 107C
14 April 2009 Dongkel Anak Kayu (DAK) 0.03 ha 0.15 ha 0.14 ha 70P
Lampiran 2. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Pendamping Mandor di Perkebunan PT Cipta Futura Plantation
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Bulan
CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH
Januari 396 14 311 16 221 14 362 17 362 18 733 23 507 21 251 20 277 17 444 20
Februari 189 15 188 6 262 14 333 17 397 21 640 25 238 20 324 22 321 19 161 13
Maret 306 14 400 10 157 14 522 22 331 17 246 16 511 20 251 17 218 15 434 15
April 3 1 275 6 219 15 255 16 312 20 582 22 215 13 169 11 473 21 348 15
Mei 183 10 99 6 242 11 171 9 139 10 260 12 195 10 185 8 171 10 229 8
Juni 228 4 102 6 214 10 118 9 13 14 140 5 43 7 89 9 117 8 155 7
Juli 53 2 162 6 27 4 162 12 152 7 207 11 96 7 119 7 77 7 19 5
Agustus 56 4 155 4 91 9 44 2 219 6 35 4 140 10 5 0,67 94 7 116 11
September 51 5 148 6 229 11 85 9 147 9 131 8 220 9 66 5 208 9 160 13
Oktober 472 18 128 10 244 16 87 8 522 17 166 14 169 12 139 4 161 12 273 16
November 260 12 287 12 496 22 346 22 422 14 282 12 429 19 247 16 250 16 284 18
Desember 448 17 104 8 525 13 382 18 635 19 397 24 43 8 327 18 448 17 406 20
Total 2645 116 2359 96 2928 153 2868 161 3651 172 3823 176 2805 157 2172 142 2813 158 3027 162
BB 8 11 10 9 11 11 9 9 10 11
BK 4 0 1 1 1 1 2 1 - 1
Sumber : Perkebunan PT Cipta Futura Plantation
Manager Kebun
Asst. Afdeling
Supv. Afdeling
Supv. Perawatan
Supv. Panen
Krani Afdeling
Mdr. Panen I Krani Buah I
Mdr.
Mdr.Panen
Panen III
I Krani Buah III
Mdr.
Mdr. Panen
Panen V
V Krani Buah V
Lampiran 8. Blanko Deteksi Hama Perkebunan PT Cipta Futura Plantation
DETEKSI HAMA
BLOK : BULAN :
DIVISI : AKSI : TANAM :
DETEKTOR : TANGGAL : TOTAL HA :
UK UB L
NB NP JPSB
MC MP CP SN DT DT TM RAT
DETEKSI : RINGAN. Ulat 1-5 per pohon ; SEDANG, Ulat 6-10 per pohon ; BERAT > 10
per pohon. DETEKSI Row 1/10 pada areal tidak ada serangan : DETEKSI Row 1/5 serangan
ringan : DETEKSI Row ½ serangan sedang-berat. Serangan Ringan > 5% deteksi 1x sebulan.
Serangan tahun lalu, deteksi 1x 2 bulan. Serangan tidak ada lebih dari 2 tahun, deteksi @ 3
bulan.
NB : Nomor Baris NP : Nomor Pokok UK : Ulat Kantong
UB : Ulat Biasa TM : Tirathaba CP : Cremastopsyche pendula
MC : Mahasena corbetti MP : Metisa plana DT : Darna trima
SN : Setora nitens TA : Thosea asigna RAT : Tikus
JPSB : Jumlah Pokok Sebaris
Lampiran 9. Rekomendasi Pemupukan Afdeling VII PT Cipta Futura Plantation
Tanggal Blok HK Ha TBS Rata2 Per TBS Kg TBS Brondolan Total Kg Tanda Afkir Kg
BON GUDANG
Minta : Model PB. 001 A
Untuk :
No. Rek Perincian