Oleh :
YUSUF ALFITARIA
NIM. 110500098
Oleh :
YUSUF ALFITARIA
NIM. 110500098
Kajian Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada
Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
Oleh :
YUSUF ALFITARIA
NIM. 110500098
Kajian Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada
Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
Riama Rita Manullang, SP, MP Rusmini, SP, MP F. Silvi Dwi Mentari, S.Hut, MP
NIP. 197011162000032002 NIP. 198111302008122002 NIP. 197707232003122002
Menyetujui, Mengesahkan,
Ketua Program Studi Budidaya Ketua Jurusan Manajemen Pertanian
Tanaman Perkebunan
Penulis
Kampus Sei Keledang, Mei 2014 .
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. iv
I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Pengelompokkan jenis-jenis gulma pada lahan tanaman kelapa
sawit di afdeling I pada piringan, gawangan dan pasar pikul..... 15
Nomor Halaman
1. Ageratum conyzoides ................................................................ 16
2. Asystasia intrusa ....................................................................... 17
3. Axonopus compressus ............................................................... 18
4. Borreria alata ........................................................................... 19
5. Brachiaria mutica ..................................................................... 20
6. Chromolaena odorata ............................................................... 21
7. Cleome rutidospermae .............................................................. 22
8. Cyperus rotundus L. .................................................................. 23
9. Dicranopteris linearis ............................................................... 24
10. Eleusine indica .......................................................................... 25
11. Euphobia hirta .......................................................................... 26
12. Imperata cylindrical (L). Beauv. .............................................. 27
13. Ipomoea cairica ........................................................................ 28
14. Lantana camara ........................................................................ 29
15. Melastoma affine ....................................................................... 30
16. Merremia umbellate .................................................................. 31
17. Mikania micrantha .................................................................... 32
18. Mimosa invisa Mar. ................................................................... 33
19. Mimosa pigra ............................................................................ 34
20. Nephrolepis biserrata ............................................................... 36
21. Panicum repens L. .................................................................... 37
22. Paspalum conjugatum ............................................................... 38
23. Physalis angulata ...................................................................... 39
24. Solanum tortum ......................................................................... 40
25. Sporobolus diander ................................................................... 41
26. Tetracera scandens ................................................................... 42
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Peta Lokasi Perkebunan ............................................................ 60
2. Pengendalian Gulma Secara Manual........................................ 61
3. Pengendalian Gulma Secara Kimiawi ....................................... 62
1
I. PENDAHULUAN
minyak nabati yang dapat menjadi andalan di masa depan karena berbagai
kegunaannya bagi kebutuhan manusia. Kelapa sawit memiliki arti penting bagi
22 daerah provinsi. Luas perkebunan kelapa sawit pada tahun 1968 seluas
105,808 ha dengan produksi 167.669 ton, pada tahun 2007 telah meningkat
menjadi 6,6 juta ha dengan produksi sekitar 17,3 juta ton CPO (Ditjenbun, 2008 ).
Minyak nabati adalah salah satu produk yang dihasilkan oleh tanaman ini
nabati yang dihasilkan kelapa sawit terdiri dari dua jenis, yaitu Crude Palm Oil
(CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO). CPO ini memiliki ciri minyak yang berwarna
Tanaman kelapa sawit ini memiliki banyak kegunaan. Hasil tanaman ini dapat
digunakan pada industri baja (bahan pelumas), industri tekstil, dan kosmetik.
Tandan kosong dapat digunakan sebagai pupuk dan bahan bakar alternatif
matahari, dan ruang hidup. Gulma juga dapat menurunkan mutu produksi akibat
inang bagi hama, mengganggu tata guna air, dan meningkatkan biaya
pemeliharaan.
masalah gulma yang tinggi sebab salah satu faktornya adalah jarak tanam tanaman
ini lebih lebar, sehingga penutupan tanah oleh kanopi lambat membuat cahaya
matahari leluasa mencapai permukaan tanah yang kaya dengan potensi gulma.
Selanjutnya menurut Pahan (2008), menyatakan terdapat tiga jenis gulma yang
dikendalikan secara kimia dengan teknik sesuai dengan populasi ilalang yang ada.
Gulma rumput di piringan dapat dikendalikan baik secara manual maupun kimia.
Gulma berkayu dapat dikendalikan dengan metode dongkel anak kayu. Kegiatan
Salah satu kegiatan utama dalam pemeliharaan tanaman kelapa sawit adalah
pengendalian gulma.
Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis gulma pada
lahan tanaman kelapa sawit terutama pada piringan, gawangan, dan pasar pikul.
Serta dapat menetapkan metode pengendalian terhadap gulma pada lahan tanaman
ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat bagi para pembaca atau
mempunyai luas ± 7.000 ha. Areal yang ditanam seluas ± 1.684,41 ha sampai
dengan bulan Januari 2014, sedangkan sisanya masih dalam pembukaan lahan.
Dari jumlah tersebut dibagi menjadi 4 afde ling, setiap afdeling mempunyai
luas Afdeling I : 615.01 ha, Afdeling II : 451.03 ha, Afdeling III : 525.13 ha,
berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Namun ada pula yang menyatakan bahwa
tanaman tersebut berasal dari Amerika, yakni dari Brazilia. Sedangkan Zeven
menyatakan bahwa tanaman kelapa sawit berasal dari daratan tersier, yang
sehingga tempat asal komoditas kelapa sawit ini tidak lagi di permasalahan
orang. Tanaman kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) saat ini telah
justru bukan di Afrika Barat atau Amerika yang dianggap sebagai daerah
asalnya. Masuknya bibit kelapa sawit di Indonesia pada tahun 1948 hanya
Ke empat batang bibit kelapa sawit tersebut di tanam di Kebun Raya Bogor
kelapa sawit memiliki sifat-sifat bagian vegetatif dan bagian generatif yang
khas, seperti akar. Tanaman kelapa sawit memiliki akar tunggang, tetapi
akar ini mudah mati dan segera diganti dengan akar serabut. Akar tanaman
muda yang masih kuncup berwarna kuning pucat. Daun tanaman kelapa
a. Iklim
meskipun dapat tumbuh pada suhu terendah 18ºC dan ketinggian 32ºC.
2002).
b. Tanah
jenis tanah, yang penting tidak kekurangan air pada musim kemarau
dan tidak tergenang pada musim hujan. Tanah-tanah yang baik untuk
1. Pengertian Gulma
manusia. Oleh sebab itu tumbuhan apapun termasuk tanaman yang biasa di
budidaya bisa dikategorikan sebagai gulma bila tumbuh di tempat dan pada
timbulnya tidak diinginkan, namun bisa saja gulma tersebut di suatu tempat
berguna sebagai bahan pangan, makanan ternak dan sebagai bahan obat-
karena gulma tersebut umumnya tumbuh secara teratur pada lahan tanaman
tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan oleh manusia, dengan demikian
apabila tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan. Dan tumbuhan yang
khas tertentu yang memungkinkan untuk mudah tersebar luas dan mampu
2. Penyebaran Gulma
Penyebara nnya dapat melalui biji atau dengan cara vegetatif. Contoh
yang hidupnya berada di air. Jenis gulma air dibedakan menjadi tiga, yaitu
demersum), dan gulma air yang timbul ke permukaan tumbuh dari dasar
(Nymphae sp, Sagitaria spp). Untuk mengurangi kompetisi hara, air dan
Menghasilkan). Dalam hal ini tidak semua jenis gulma perlu diberantas,
bersifat lunak, berakar dangkal dan tidak tumbuh tinggi (seperti pakis
1984).
bahkan gulma dapat berpindah tempat dari daerah satu ke daerah yang lain.
9
Hal ini dapat terjadi karena adanya penyebaran biji gulma yang
(Soebiapradja, 1983 ).
pertama aktivitas atau kekuatan gulma itu sendiri, terutama pada tanaman
jenis leguminoceae berkembang biak melalui biji pada polong yang sudah
tua, polong akan pecah dengan sendirinya dan biji akan terlempar keluar
dan menjadi individu baru. Kedua bantuan dengan alam, pada air terutama
pada gulma yang habitatnya di air misalnya enceng gondok, pada angin
diterbangkan oleh angin, dan pada tanah, biasanya tercampur pada kotoran
biji gulma itulah yang menyebabkan biji gulma dapat tumbuh. Yang ketiga
menempel pada bagian luar tubuh binatang sehingga gulma bisa tersebar,
disebabkan oleh manusia misalnya biji gulma melengket atau melekat pada
baju manusia sehingga gulma dapat berpindah dan tumbuh pada lain yang
3. Pengendalian Gulma
perlu strategi yang khas untuk setiap kasus. Beberapa hal yang perlu
tersedia, dampak ekonomi dan ekologi bagi inang predator dan parasitoid
(Barus, 2003).
aplikasi herbisida secara spesifik dan selektif (Sukman dan Yakup, 1995 ).
a. Kultur Teknis
b. Biologis
gulma.
herbisida
Alat yang digunakan adalah alat tulis menulis, buku identifikasi gulma,
Glyphosa te, Sidafos dengan bahan aktif Glyphosate dan Medally dengan
bahan aktif Metil metsulfuron, Supretox dengan bahan aktif Paraquate), dan
Air.
C. Prosedur Pengamatan
1. Pengamatan di lapangan
pasar pikul.
2. Wawancara
3. Dokumentasi
Pengumpulan dan pengolahan data pada kajian ini diperoleh dari data
A. Hasil Kajian
(29,49 ha/28,16 ha), blok F 42 (30,14), dan blok G 42 (9,62 ha) terdapat 26
berdaun lebar, gulma jenis teki-tekian, dan gulma jenis pakis -pakisan.
Berdasarkan Morfologi
Gulma jenis Gulma jenis
Gulma berdaun sempit Gulma berdaun lebar
tekian pakisan
Dicranopteris
Axonopus compressus Ageratum conyzoides Cyperus rotundus
linearis
Brachiria mutica Asystasia intrusa Mimosa invisa Nephrolepis biserata
Eleusine indica Borreria alata Mimosa pigra
Imperata cylindrica Chromolaena odorata
Panicum repens Cleome rutidosperma
Paspalum conjugatum Euphobia hirta
Sporobolus diander Ipomoe cairica
Lantana camara
Melastoma affine
Merremia umbellata
Mikania micrantha
Physalis angulata
Solanum tortum
Tretacera scandens
Adapun ciri-ciri dan sifat pada gulma tersebut diatas , dapat dilihat
sebagai berikut :
conyzoides. Ciri atau sifat pada gulma ini adalah gulma ini berasal dari
dunia sebagai tanaman hias. Gulma ini dimasukkan ke Jawa pada tahun
khasiat sebagai obat. Perakaran dangkal dan tidak kuat. Gulma ini
dengan biji, satu batang tumbuh mampu menghasilkan 40.000 biji, yang
intrusa. Ciri atau sifat pada gulma ini adalah Asystasia intrusa
Sejak akhir tahun 1970an gulma ini menjadi masalah yang serius di
dan Sumatra. Gulma ini dapat dijumpai sampai ketinggian 500 m dpl,
tumbuh dengan cepat. Baik pada areal yang terbuka maupun areal yang
tumbuh pada pucuk batang, tidak bercabang, panjang 25-50 mm, bunga
ini melalui biji dan tunas pada ruas batang. Biji akan tumbuh pada
Species : Axonopus compressus. Ciri atau sifat pada gulma ini adalah
garis atau lanset, tepi daun berbulu halus, permukaan atas berbulu tidak
Perbungaan malai, mirip bulir, bercabang dua atau lebih , anak bulir
1983 ).
19
alata . Ciri atau sifat pada gulma ini adalah Borreria alata merupakan
dijumpai di piring pokok kelapa sawit. Gulma ini menjadi masalah yang
ini tumbuh tegak atau merambat, tinggi dapat mencapai 15-75 cm.
sekitar 12 mm. Bunga berwarna putih dengan corak ungu atau ungu
dan Sulawesi. Gulma ini melakukan penyebaran dengan biji yang dapat
20
(Soebiapradja, 1983).
Brachiaria mutica. Ciri atau sifat pada gulma ini adalah Brachiaria
yang tua ke ras dan berongga, tidak barambut, ditutupi lapisan lilin
sehingga terasa kasar bila diraba, warna helai daun hijau muda sedang
berukuran kurang lebih 3 mm. Buah gulma ini berbentuk bulat panjang
halur berwarna hijau muda, tersusun rapat sebelah bawah sumbu dan
halus atau bulu -bulu halus. Biji rumput malela berada di dalam buahnya
(Soebiapradja, 1983).
odorata . Ciri atau sifat pada gulma ini adalah Chromolaena odorata
dikenal pula dengan nama tekelan maupun kirinyuh. Semak bunga putih
ciri khas daun berbentuk segit iga, mempunyai tiga tulang daun yang
nyata terlihat dan bila diremas akan terasa bau yang khas, percabangan
Cleome rutidospermae. Ciri atau sifat pada gulma ini adalah Cleome
berwarna biru, bulu-bulu halus yang pendek, tangkai buah 20-30 mm,
Maman ungu atau Maman lelaki. Habitat dan Penyebaran gulma ini
Ciri atau sifat pada gulma ini adalah Cyperus rotundus L. termasuk teki
dan umbi. Daun berwarna hijau tua mengkilat dan sebelah bawahnya
Ciri atau sifat pada gulma ini adalah Gleicheniaceae merupakan salah
Ciri atau sifat pada gulma ini adalah Eleusine indica merupakan gulma
pada buku yang bawah keluar akar. Batang sering kali berbentuk
sekali, bergaris, kerap bercabang. Daun dalam dua baris. Pelepah daun
bentuk garis dengan tepi kasar pada ujungnya, pada pangkalnya ada
rambut panjang, 12-40 kali 0,41-1 cm. Bulir terkumpul 2-12, satu sisi.
Poros bulir bersayap dan berlunas, panjang 2,5-17 cm. Anak bulir
berdiri sendiri, berseling kiri kanan lunas, duduk, rapat menutup secara
berlunas, dua yang terbawah tetap tinggal lama. Benang sari 3, kepala
Euphobia hirta . Ciri atau sifat pada gulma ini adalah Euphobia hirta
memiliki akar tunggang, besar dan dalam. Pada batang, tegak, dengan
dengan pangkal miring dan pinggir bergerigi, pada bagian sisi bawah
berbulu, panjang 0,5-5 cm. Bunga yang terdapat pada tanman ini
kapsul dengan tiap-tiap bunga terdiri dari tiga kapsul. Habitat gulma ini
cylindrical. Ciri atau sifat pada gulma ini adalah Imperata cylindrical
dalam 1 bunga mulai 6-28, dapat tumbuh pada tanah kurus yang
yang merupakan zat penghambat tumbuhan bagi tanaman lain dan dapat
Ciri atau sifat pada gulma ini adalah Ipomoea cairica termasuk gulma
(Amerika Selatan). Batangnya licin dan liat. Bentuk helai daun ada tiga
macam yaitu hati (I. obscura), hati meruncing (I. hispida ), dan
atau sifat pada gulma ini adalah Lantana camara merupakan tanaman
tropis dan tumbuh baik di daerah tropis. Kulit batang berwarna coklat
tepi daun yang bergerigi, Bercabang banyak, ranting bentuk segi empat,
ada varietas berduri dan ada varietas yang tidak berduri. Daun tunggal,
affine. Ciri atau sifat pada gulma ini adalah batang senggami berbentuk
jarang dan kaku sehingga terasa kasar jika diraba, de ngan 3 tulang daun
berwarna ungu, indah dan tampak mencolok, sehingga dari jauh pun
31
pohon senduduk ini dapat dikenali dengan mudah. Bunganya cantik dan
gelap hingga ke merah jambu dan putih. Jenis berwarna putih ialah jenis
atau sifat pada gulma ini adalah Merremia umbellata (nama umum
micrantha . Ciri atau sifat pada gulma ini adalah Mikania micrantha
ini dapat tumbuh pada areal lembab atau kering, baik pada kondisi
berhadapan dan membentuk hati atau segi tiga, tidak tidak berbulu
dengan ukuran panja ng 4-13 cm dan lebar 2-9 m. Tangkai daun berbulu
halus dengan panjang 2-8 cm. Musim bunga terjadi sepanjang musim
(Soebiapradja, 1983).
Ciri atau sifat pada gulma ini adalah berakar tunggang berwarna putih.
mm, lebar 1 – 1,5 mm, tepi daun rata, ujung runcing, pertulangan tidak
tumbuh di ketiak daun berujung satu sampai tiga, benang sari ada
Mempunyai biji bulat, permukaan biji licin, keras, dan berwarna kuning
sifat pada gulma ini adalah Mimosa pigra (Giant Pohon Sensitif) (Pigra
sebagai salah satu dari 100 spesies invasif terburuk di dunia dan bentuk
sebagian besar berasal dari Amerika Selatan. Mimosa pigra adalah kayu
semak invasif yang berasal dari Amerika tropis dan kini telah menyebar
bentuk daun dapat terjadi pada tanaman yang sama, dan akibatnya
tanaman muda, tetapi menjadi kayu sebagai tanaman dewasa. Hal ini
berwarna hijau cerah dan bipinnate, yang terdiri dari malai berduri
mm. Daun sensitif dan melipat ketika disentuh dan pada malam hari.
mengapung di atas air dan menempel pada rambut atau pakaian, maka
tahun pada tanah berpasir, tapi viabilitas benih menurun lebih cepat
Nephrolepis biserrata . Ciri atau sifat pada gulma ini adalah Tangkai
daun subur lebih besar dari daun mandul, pada daun subur bentuknya
Jenis ini mudah dibedakan dengan jenis paku lain karena letak sporanya
berasal dari Asia dan tersebar luas di daerah iklim tropis. Tumbuhan
mengelopak pada ketinggian sampai lebih dari 1000 m dpl dan biasanya
dijumpai pada tanaman kelapa sawit tua. Rumput dengan akar rimpang
berukuran 4-30 cm dan lebar 3-9 mm berbentuk garis dengan kaki lebar
dan ujung runcing. Bunga majemuk berupa malai agak jarang sepanjang
8-22 cm. Senang tumbuh di tempat yang lembab dan tidak menyukai
Paspalum conjugatum. Ciri atau sifat pada gulma ini adalah rumput
beruas-ruas, dari setiap buku keluar akar dan tunas. Bunga terdiri dari
padat agak pipih dan tidak berbulu dan bungannya tumbuh tegak
atau sifat pada gulma ini adalah Ceplukan merupakan tanaman semusim
panjang daun antara 5-15 cm dan lebar 2-10 cm. Bunga ceplukan
Kelopak bunga berbagi lima, dengan taju yang bersudut tiga dan
berwarna kuning muda dengan noda kuning tua dan kecoklatan di leher
bagian dalam. Benang sari berwarna kuning pucat dengan kepala sari
masak. Rasa buah ciplukan manis dan kaya manfaat sebagai herbal.
Pohon ceplukan diduga berasal dari daerah tropis Amerika dan tersebar
batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut -rambut akar.
primernya tumbuh menjadi akar pokok, pada akar ini kemudian tumbuh
diander. Ciri atau sifat pada gulma ini adalah Sporobolus adalah genus
dari rumput dalam keluarga Poaceae. Nama ini berasal dari kata Yunani
dan Sporos, yang berarti “benih”, dan Bolos, yang berarti "membuang",
terancam punah, dan satu lagi (S. durus dari Ascension Island) punah.
42
Ciri atau sifat pada gulma ini adalah Dilameo adalah nama yang
diberikan untuk jenis liana ini. Daunnya bundar telur dengan urat-urat
sejajar kaku dan bagian tepinya bergigi, mirip dengan daun pada dongi
kaki kita sampai terlukai oleh ranting tumbuhan tersebut maka bagian
ini akan melepuh, terjadi iritasi seperti terbakar dan perih. Oleh sebab
itu hindarilah agar kaki kita tidak terbelit ranting tumbuhan ini. Jenis ini
Plantation
Plantation dilakukan pada daerah atau areal piringan, gawangan, dan pasar
jenis anak kayu). Pengendalian gulma pada perkebunan kelapa sawit dapat
1) Secara m anual
1,5-2 meter dari pangkal tanaman dengan rotasi 1-2 bulan sekali
tergantung kebutuhan.
2) Secara k imiawi
1) Secara m anual
dan anak kayu yang tumbuh di dalam gawangan atau di dalam blok
(areal).
2) Secara k imiawi
1) Secara m anual
2) Secara k imiawi
saat panen maupun pada saat perawatan. Oleh karena itu pasar pikul
kimiawi. Secara kimia ini juga dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
1) Spot lalang
ditentukan.
2) Wiping lalang
ilalang, setelah itu ujung dari tanaman ini diputus untuk menandai
Kosentrasi larutan 1 %.
B. Pembahasan
42 (29,07 ha), blok E 42-43 (29,49 ha/28,16 ha), blok F 42 (30,14), dan
blok G 42 (9,62 ha) terdapat 26 jenis -jenis gulma yang tumbuh di lahan
Nusantara dan PT. Multi Pacific Internasional terdapat 20 jenis gulma yaitu
pada lahan tanaman kelapa sawit di perkebunan rakyat pola pir swadaya
menunjukkan bahwa kehadiran gulma tidak selalu sendiri dari jenis gulma
mengadakan persaingan, baik antara jenis gulma maupun antara gulma dan
Plantaion
umur 2-6 bulan lebar piringan jari-jari 60 cm, 6-12 bulan lebar
piringan jari-jari 75 cm, 12-24 bulan lebar piringan jari-jari 100 cm,
50
24-36 bulan lebar piringan jari-jari 100-125 cm, dan umur lebih dari
tanaman baik itu dilakukan secara manual seperti digaruk, dibabat, dan
pasar pikul pada perusahaan PT. Kota Bangun Plantation sesuai dengan
tumbuh pada tanah terbuka yang belum maupun yang sudah dikelola.
Hal ini karena beberapa sifat yang dimiliki yaitu : pertama kemampuan
beradaptasi pada jenis dan sifat tanah. Ketiga alang-alang masih dapat
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
1. Jenis-jenis gulma yang ada pada lahan tanaman kelapa sawit terdapat 26
dikendalikan.
pasar pikul.
B. Saran
dengan manajemen yang baik dan benar, karena selain biaya yang dikeluarkan
yang dilakukan sia -sia. Mengenali fisiologi dan siklus hidup gulma juga sangat
DAFTAR PUSTAKA
Ditjenbun, 2008. Pendataan Kelapa Sawit Tahun 2008 secara Komprehensif dan
Objektif. http://ditjenbun.deptan.go.id. [17 Mei 2013].
Moenandir, J. 1993. Ilmu Gulma Dalam Sistem Pertanian. PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Pahan, I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Wisma Hijau. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Sukman, Y. dan Yakup, 1995. Gulma dan Teknik Pengendaliannya, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Lokasi Perkebunan
Kegiatan pengendalian
gulma pada peta yang
dilingkari disamping
dapat dilihat keterangan
dibawah ini :
A. Penyiapan Alat
Gambar 8. Timba
64
B. Penyiapan Bahan
D. Penyemprotan