Anda di halaman 1dari 5

Risalah Pel1t'117uan Ilmiah Penelitian dan Pengt'll7bangan Teknologi ISOlop dan RadiaSl; 2000

EFEK IRADIASI GAMMA PADA PEMBENTUKAN V ARIASI KLON


DARI CatharantusroseusILl Don.

Sumaryati SyukUf

ABSTRACT
Clonal variation have been found in Catharantusroseusplant after gammairradiation. Severaldoses
have beenusedto produceclonalvariation.The mosteffectivedosesusedto performbetter clonal variation was
20 krad. about 103seedshave beenirradiatedfor everyradiation treatment,but only severalcloneswere grown
betterthan the wild type.
We have successto get (M) seedsfrom the expectedmutant.The seedsfrom selectedmutantare bigger
when compareto the wild type and growth better on medium containing 5-methyl Tryptophan (5-Mf). The
chlorophyl contentis higher(almosttwice)as comparedto the wild type.
Further experimentcontinueto do in vitro culture in orderto developembryoniccallus from leaf tip and
leaf base. Several manipulationof auxin and cytokinin have beenused to differentiate the callus formation.
Modified MS medium with kinetin and cytokinin (10:1) can induceglobular embryolike structure.Dragendrof
alkaloid reagentwereusedto detenninehighalkaloid clonesfrom the expectedmutant.nc analysisfrom callus
mutantshows3 clearbandswith subsequence Rf about0.22,0.41,0.58while controlshowstwo smearingbands
at 0.21 811d
0.52.

PENDAHULUAN kestabilanyang tinggi. Hal ini akan menjaditujuan akhir


untuk menggunaansecara bioteknologi fermentasi sel
Penggunaan radiasi sinal gamma dan mutagen tanarnanguna produksi senyawa obat indole alkaloid
lainnya telah banyak berhasil untuk menginduksi variasi yang bemilai ekonomitinggi.
klonal baik berasal dati biji maupun sumber explant Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
lainnya (Novak 1991). Poblema yang sering muncul mendapatkanvariasi kIonaI dengan penggunaansinar
adalall tentang kestabilan sifat-sifat genetik yang gammadan karakterisasiawal kIonaI unggul pada M
diinginkan pacta generasi berikutnya (SuInaryati 1992). untuk memperolehtanamandengankandunganalkaloid
Oleh karena itu kharakterisasi mutan secara biokimia, yang tinggi.
molekular level daD genetik yang stabil adalall penting
untuk aplikasi mutan (Sumaryati 1992).
Tanaman obat Catharantus roseus telall banyak BAHAN DAN METODA
diteliti baik secara biokiInia/bioteknologi, kirnia organik,
molekular level karena banyak mengandung alkaloid Sumbertanaman
yang bemilai ekonomi tinggi seperti ajma1icin, serpentin, Tanalnan Catharantus roseus berbunga pink yang
vincristin daD vinb1astin dIl (SuInaryati 1999). Penelitian digunakan berasal dari koleksi pribadi yang diambil
untuk meningkatkan kandungan indole alkaloid secara disepanjang pantai Padang. Biji dipanen untuk diradiasi
plant cell biotechnology telall banyak di1akukan di di BAT AN Jakarta.
Leiden Amsterdam Center for Drug Research (LACDR
1999), akan tetapi llingga saat ini Inasaalah kestabilan RadiasiGamma
genetik sifat-sifat yang diinginkan UIltuk skala produksi Biji diperlakukandengansinar gammadosis (0, 5,
dan penggunaan yang terns menerus didalam 10, 15,20, 25, 30, 35 daD40 Krad) denganGarnlnaCell
kultur/bioreaktor meIljadi kendala menurunnya produksi model 220 BAT AN Jakarta. Biji setelah diradiasi
llingga dapat merugikan. ditanarnpadatanahkomposdengansinar mataharipenuh
Salall satu cara yang mudall daD sederhanaadalall (greenhouseterbuka).
dengan memberikan perlakuan sinar gamma pacta biji
dan melakukan seleksi yang tepat pacta generasi M. Variasi Klonal
Penggunaan seleksi awal genninasi biji dengan analog Efek radiasi sinar gamma menimbulkan variasi
asam amino tertentu diharapkan dapat menglmsilkan asan klonal berdasarkan phenotypic yang muncul daTi
aInino tersebut secara berlebillan. Dalam hat ini asam tanaman. Data phenotypic pacta MI seperti, tinggi
aInino yang digunakan adalall tryptophan. Diharapkan tanaman, batang dan daUll, shape/diameter daun.
pacta penelitian ini seleksi genninasi dengan analog Tanaman yang unggul dipelihara hingga mendapatkan
tryptophan (5-MT) dapat memperoleh mutan over- biji M2 untuk kharakterisasi kuantitatif seperti berat per
produce triptophan yang merupakaIl prekursor biosintesa 100 biji (mg), kandungan kIorofil dengan metoda
alkaloid indole. Mutan seperti ini diharapkan akan spektrofotometry pacta panjang gelombang 625 nm
mempunyai mekanisme anti feed-back inilibition (Kaufman 1975).
terhadap produk akhimya daD dapat mempunyai

33
Risalah Pertemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan Teknologi ISOIOp din Radiasi, 2(XXJ

Kultur invitro biji (M) daD induksi kalus dalam satu mililiterl metanol untuk di tot(\lkan pada
a. Germinasi biji/seleksi plat TLC.
ZBiji daTi mutan unggul yang lebih besar yang TLC preparatif silika gel dari Mereck digunakan
diperoleh dengan dosis 20 Krad , klon 1 sid 5 dipanen dengan larutan pengembang terdiri atas etil asetat daD
setelah 3 sid 4 bulan untuk mendapatkan genemsi M. metanol dengan perbandingan 9: I (Fransworth et al
Medium seleksi MS yang mengandung 5-Mf dengan 1964).
konsentrasi 0.2 m M untuk mutan daD 0.02 mM untuk
wild type.
b. lnduksi kalus BASIL DAN PEMBAHASAN
lnduksi kalus dilakukan terhadap daun muda mulai
daTi bahagian ujung, tengall daD pangkal daun. Pengaruh radiasi sinar gamma pacta biji
Medium modifikasi MS digunakan dengan Co/haran/us roseus dapat menginduksi terjadinya variasi
konsentrasi hormon pertumbuhan dikIorofenoksi phenotypic tanaman. Sebanyak 2000 biji diperlakukan
asetat (2,4-D) dan kinetin yang bervariasi dengan untuk setiap dosis radiasi sinar gamma ditumbuhkan
perbandingan (2:1), (4:1), (6:1), (8:1), (10:1), (12:1) langsung pacta media tanah kompos. Pengaruh yang
daD (14: 1) ppm. Kultur ditumbuhkan pada ruangan efektif untuk menginduksi pertumbuhan terjadi pacta
kultur dengan temperatur 20-22 DC, dengan calmya dosis 20 Krad. Pacta kondisi ini tanarnan tumbuh lebih
daD tanpa cahaya. Media daD alat yang digunakan cepat bila dibandingkan dengan kontrol. Pactahari ketiga
terlebih dallulu disterilkan didalmn autoclaf pada telah tampak pertumbuhan tanaman kira-kira sepanjang I
suhu 121°C, takanan 15 psi selmnan 15 menit. Daun cm. Tananlan kontrol germinasi lebih lambat kira-kira 10
yang akan ditanam pada media terlebih dahulu hari bila dibandingkan dengan mutan. Radiasi ganuna
disterilkan dengan larutan Ca-hipoklorit 5% selama dapat menghambat pertumbuhan lebih dari 60 % pacta
20 menit, lalu dibilas dengan akuadest steril tiga kali. dosis lebih besar dari 20 Krad seperti terlihat pacta
Penanaman daun yang steril diiakukan dengan gambar I. Perlakuan radiasi dengan dosis 40 Krad
memotong bahagian daun sekitar 0,5 x 0,5 cm. menghambatpertumbuhan bampir 100%.
Terjadinya variasi phenotypic tanaman seperti
Uji Kualitatif Alkaloid tinggi dan diameter daun yang terlihat lebih besar dua
a. Dragendorff kali lipat terlihat jelas pacta mutan dengan radiasi 20
Uji kualitatif alkaloid dilakukan terltadap kalus Krad bila dibandingkan dengan parentalnya (gambar I
dengan reagen Dragendorff yaitu; daD tabel 2). Hal ini sering terjadi karena pemberian
Bismut subnitrat sebanyak 0,85 g dilarutkan dalam 10 radiasi dapat menimbulkan mutasi pacta beberapa basa-
ml asam asetat glasial dan 40 Inl air suling. 8 g KI basa DNA yang mungkin mengenai gen-gen fungsional
dilarutkall dalanl 20 ml air suling. Campurkan kedua atau struktural tertentu yang ekspresinya dapat
larutan dan ambil sebanyak 10 Inl tamballkan 20 ml mempengaruhi phenotypic mutan (Novak 1991).
asam asetat glasial. CukUpkall volume dengan Kandungan khlorophyl meningkat secara signifikan pacta
akuabides lungga 100 mi. Simpan dalam botol mutan basil radiasi 20 Krad (Tabel 1). Meningkatnya
bewama gelap. dosis radiasi juga akan menurunkan kaIldungan
b. Identiflkasi alkaloid klllorophyl.
Kalus ditimbang kira-kira sebanyak 2 grain. Hal yang sarna juga dilaporkan pacta radiasi
Kemudian digerns pacta lumpang porselen dan terbadap biji tanaman kedele dengan menggunakan sinar
talnbahkan 10 ml klorofonn dan 10 ml CamPuran gamma (Susiana 1999). Hal ini mungkin disebabkan
klorofonn amoniak dengan perbandingan (20: 1), karena radiasi dengan dosis tinggi dapat merusak basa-
sambil terns digerns sampai halus. Saring kedalam basa DNA dan set atau jaringan tertentu tanarnan
tabung reaksi dan tambahkan 10 fetes asam sulfat 2N, (Jorgensen 1990).
kocok. Pipet lapisan asam pacta ballagian atas dan Penentuan kualitatif alkaloid dengan pereaksi
tamballkan 2 tetes pereaksi Dragendorff yang ditandai Dragendorff adalah spesifik untuk penentuan alkaloid
dengan adanya endapan jingga (Culvenor dan dimana terjadi lamtan bewarna merah jingga dengan
Fitzgerald 1963). endapan berupa kristal halus. Dengan penambahan
c. Ekstraksi kalus untuk TLC sedikit alkohol murni kemudian dipanaskan, kristal akan
Kalus diekstraksi dengan metoda Sim et al. (1994) lamt dan dapat mengbablur kembali pacta suhu kamar
yang dimodifikasi. Kalus dikeringkan dalam oven (Culvenor dan Fitzgerald 1963). Mutan dengan radiasi 20
pacta subu 50°C selalna 48 jam, lalu digerns dalam Krad menampakkan tarutan jingga yang lebih tua dan
metanol murni daD disaring dengan kertas Whatman jumlah endapan yang jauh lebih banyak (data tidak
No I. Residu dibilas dengan metanol murni sebanyak dipublikasi). Hal ini dapat menunjukan bahwa mutan
dua kali. Gabungkan ekstak metanol daD diuapkan. tersebut mempunyai kandungan alkaloid yang lebih
Residu dilarutkan kembali dalam 10 ml 0.5 M HCl tinggi. Radiasi sinar gamma dosis yang efektif juga dapat
daD diekstraksi dengan diklorometana murni du.'lkali. meningkatkan kandungan Stevioside sebanyak 2 kali
Fasa asam dibasakall dengan NaOH 4N lungga pH 10 lipat bila dibandingkan dengan kontrol pacta tanaman
daD diekstraksi lagi dengan diklorometana murni dua Stevia rebaudiana Bertoni (Matius 1995). TLC analysis
kali. Sisa-sisa air dalam kmnpulan fraksi baik pactamutan maupun pactawild type memperlibatkan
diklorometana dihilangkan dengan Na2S04 kering, adanya indole alkaloid Ajrnalicine Rf Standart = 0.58
selanjutnya diuaPkan hingga kering dan dilarntkan yang ekspresinya jauh lebih banyak pacta mutan M (20
Krad) dengan pita lebih jelas daD area noda lebih besar.

-
34
Risalah Pel1emuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan Teknologi Isolop dan Radias~ 2{x)()

Hasil analisa TLC akan dilanjutkan dengan HPLC untuk Tabel4. Beratkalus daun(FreshWeight)pada mutanM
mengetahui kuantitas Ajrnalicine dan kandungan alkaloid (20Krad) dan wild type ditumbuhkan pada
yang lain. medium MS dengan variasi hormon
Seleksi genninasi biji M (20Krad) dilakukan
pertumbuhan.
dengan menggunakan MS medium daD 5-MT dengan (2,4-D : kinetin), A= 2 : 1; B= 4 : 1; C= 6 : 1;
konsentrasi tinggi (0.2 mM). Sebanyak 200 biji yang D= 8 : 1; E= 10 : 1 dan F= 12 : 1; G= 14 : 1,
ditumbuhkan pada medium seleksi tumbuh baik (95%), untuk5 kali u1anganStandardeviasi< 5%.
sedangkan wild type hanya dapat tumbuh pada
konsentrasi yang sangat kecil (0.02 ruM) data pada tabel
5. Diharapkan seleksi mutan yang tahan analog t1)'ptopan
pada konsentrasi tinggi dapat mempunyai sifat biokimia
yang jelas dan over-produce asam amino tersebut
(sumaryati 1991). Selanjutnya triptopan adalah prekursor
daD dibiokonversi menjadi indole alkaloid (Pasquali et
al.1992).

Tabel Kandungan chlorophyl pada daun mutan F I


setelah diradiasi sinar gamJna dengan berbagai
dosis.

Tabel5. SeleksigenninasipadaM (mutan20 Krad no 1-


5) pada medium MS yang mengandung 5-
MT.Ulangan3 kali standardeviasi< 5%.

Wild type Motan


Jumlahbi.i 200 200
Germinasipada
0.02 mM (5-MT) 80% 99%
Genninasipada
0.1 mM (5-MT) 2% 99%
Genninasipada
Tabel2. Tinggi tanaman(cm) pada Fl setelalldiradiasi 0.2 InM (5-MT) 0% 93%
sinargammaberbagaidosis.

Inhibition Curve

120

100 100

~ 80 80
~
"
0
~ 65
60
Tabel3. Analisa kualitatif Alkaloid dengan pereaksi \t-
O 50
Dragendroff pacta daun MutaJl (FI) dengan
variasi dosis radiasisinargamma.
~ 40
35
Radiation Doses Alkaloid Test
20 20
(Krad) (Oran2e colour)
0 + 10
5 + 0
10 + 0 5 10 15 20 25 30 35 40
15 ++
~
Radiation Doses (Krad)
20 ++++
25 +++
30 + Gambar Kurva inhibisi pertumbuhanbiji FI dengan
+ berbagaivariasidosis sinargamma.
.35

1~
Risalah Peltemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan TeknologiIsotop dan Radiasi. 2tXXJ

KESIMPULAN 3. Sumaryati S, 1992, lnvitro selection Biochemical


ChaJacterization and Molecular Study of Salt
Dari basil penelitian ini dapat disimpulkan and Water Stress Mutant in N.
beberapahal yaitu: plumbaginifolia, Thesis Ph.D. Institute
1. Radiasi gama dapat menginduksivariasi phenotypic MolecularBiology, V.U.B, Brussels,Belgia.
tanaman seperti,tinggi tanaman,diameterdaml, biji
dan kandunganchlorophyl. 4 SumaryatiS, 1999, Bioteknologi Tanaman Untuk
2. Dosis radiasi (20Krad) adalall efektif untuk Produksi Metabolit SekunderIndole Alkaloid
menginduksi mutan unggul dengan kandungan padaCatharantusroseus,DUE-like Project.
alkaloid yang tinggi dibandingkandengankontrolnya
pactatanamanM. 5. Verpoorte R, 1999, Plant Cell Bioteclmology,
LeidenAmsterdamCenterfor Drug Research.
SARAN 6. Sim S.J, Chang J.R.L and Jung K.H, 1994,
Productionand Secretionof Indole Alkaloid in
Ada beberapahal yang dapat disarankanuntuk
Catharantusroseus, J, ferment,Bioeng.78.
penelitianlanjutanyaitu: 229-234.
I. Menentukananalisa HPLC untuk memastikanjenis
dan kuantitatif kadar alkaloid pada mutan daDwild
FransworthN.R, Blomster R.N, Damrntoski, Meer
type. W.A and CarnmaratoW.A, 1964,Studies on
2. Mempelajari klwakterisasi biokimia mutan untuk
Co/haran/us Alkaloid.IV, Evaluation by
mengetallui mekanisme inllibisi enzim kunci
means of Thin Layer Chromatographyand
sehinggajalur biosintesamutan dapatdiketallui.
Ceric Ammonium Sulfate Spray Reagen,
3. kestabilanmutan (geneticinlleritance)dipelajariterns
Lioydia 27,302-314.
hingga generasi F3 dan menentukanpolimorpllic
DNA mutant.
8 Susiana, 1999, PernbahanSifat Kedelai Varitas
4. Meningkatkan kadar indole alkaloid terntamayang
Willis Melalui Induksi Mutasi sinar Gamma,
bemilai ekonomi tinggi seperti Ajrnalicine,
ThesisS-2,FakultasPascaSarjanaUNAND.
vincristine daD vinblastin untuk produksi secara
fermentasisettanamandenganmenggunakanelicitor,
9. Mathius N.T, Pratiwi T, Hutabarat T,1995,
perlakuanstressdU.
Somaclonal Variation in Stevia rebaudiana
Bertoni Irradiated with GamlnaRays,Menara
DAFTAR PUSTAKA erkebunan,63. (2) 33-42.

Novak F.J, 1991,Plant Mutation Breedingfor Crop SumaryatiS, 1991,Analysis of Mutant Resistantto
Improvement, Proceeding of Symposium, Proline Analogues in N. plumbaginifolia,
Vienna Jointly Organizedby IAEA and FAO, J.PlantMutationBreeding,2.265-270.
2. 327-342.
11 Pasquali G, Goddjin aoJoM, De wall.A, Verpoorte
2. Sumaryati S, Negritiu I, and Jacob M, 1992, RoA, Schilperoort J.HoC, Hoge and Memelink
Biochemical Charncterization of Salt and J, 1992, Coordinated Regulation of two Indole
Drought Mutant in Nicotiana. Alkaloid Biosynthetic genes from Ca/haran/us
Plumbaginifolia, J.Teory Appl Genetics,83. roseus,Plant Mol. Bioi 18.1121-11310
612-615.

DISKUSI

ROSMIARTY SUMARYATISYUKUR
1. Menurut penelitian ternkllir yang saya ketahui C. 1. Menurut literatur memangkedua tanamanC. roseus
roseus (Vinca rosea L) tallaman tapak daTa, bunga putih daD merahmengandungbanyak Indole
kandungan bioaktif Vincristin daD lain-lain lebih Alkoloid, tetapi Vincristin banyak terdapatpada C.
bagIls pada tan.'Ilnan lain bunga putih. Bagaimana roseus bunga pink, daD banyak diteliti untuk
menurutIbu denganpenggunaanlain berbungamerah meningkatkan kandunganmetsekunder.
muda/pink(yang dipakai Ibu) ? 2. Seleksi dilakukan pada tahap Seed (M2) germinasi
2. Apakall dilakukan pengujian kandungan zat aktif padata1mpkalus digunakankalus yang cepattumbuh
pada tarafjaringanikalus daDapakah akan dilakukan dan embriyo-like structur,untuk menjagakestabilan
seleksisecarakonvensionalpadataraf jaringan yang sel/produkdenganfermentasisel.
diiradiasi langsung,dalammencariklon induk kultur
ekspansi?

36

10.
7.
.
Risalah Pertemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan reknologi ISOlop dan Radiasi, Z{X)()

ROSALINA HER WINARNI

1. Apakah tanaman (tapak daTa)ini asli Indonesia? 1. Mengapa fuu mernilih Catharantus roseus dalam
2. Apakall alkoloid yang terkandwlg dalam tanaman
penelitian ini, mengapatidak bunga mawar karena
tersebut tidak dipengarulli oleh tanah dan iklim yang bungamawarlebih menarikdan mahal?
berbeda seperti Eropa daDAsia? 2. Apa gunanyatanarnanyang fuu kembangkandan apa
3. Alkoloid terbanyak terdapat pada bagian tanaman faedahnya untuk manusia (daunnya, bijinya atau
yang mana? akarnya)?
SUMARY A n SYUKUR SUMARY A TI SYUKUR

1. Bukan asli Indonesia, tananlan ini berasal dari I. Karena kami ingin memproduksi Indole Alkoloid
Madagaskar yang dikenal dengan Petiwinkle yang bemilai untuk obat-obatan, bukan untuk
Madagaskar,tetapibanyaktumbulldi pantaiPadang. breeding bunganya.
2. Secaraumum alkaloid dipengaruhioleh faktor-faktor 2. Gunanya untuk obat antikanker (Vincristin dan
ekstemal seperti,.S'tress
environment(Osmoticstress, Vinc/astin) untuk obat jantung (Ajma/iciu) daD lain-
temperatur dan lain-lain) juga elictor-elictor lain, bagain sel akar mengekpresikan Ajma/isin lebih
pathogen. tinggi dari bagian daun.
3. Terbanyakpadaakar.
SUDRADJATISKANDAR
WIWIK SOFIARTI
1. Bagairnanamekanismeyang terjadi pada biji saat
1. Apakall tujuan daTi penelitian setelah di dapatkan radiasiberlangsung?
mutan ? 2. Bagairnanamekanisme hubungan biji yang telah
2. Apakall yang dimaksud Pseudo Akoloid ? diradiasi hingga dapat mempertinggi ch/orophy/
(merubahpertumbuhanpohontersebut).
SUMARYAn SYUKUR
SUMARY ATI SYUKUR
1. Tujuan utama adalall untuk mendapatkan
Biochemical mutant dengan Over-produce I. Mungkin energi dari radiasi yang tepat akan
Triptoph.'lO sebagai prekursor Indole Alkoloid dengan mengenai gen-gen strnktural seltingga, basa-basa
kontrol enzim sebagai anti feed back Intribisi dapat DNA (AGCT) akan dapat mengalami pernbahan
dikarakterisasi (mungkin Triptophan decarboksilase). strnktur seltingga produk-produk gen seperti enzim
2. Pseudo Alkoloid, senyawa aromatik yang strukturnya dapat diaktitkan.
mempunyai inti purine atau terperoid (dalmll hat ini 2. Kemungkinan gen-gen struktural pacta dosis yang
mungkin juga memberikaIl uji (+) dengan kualitatif efektif (20 Krad) dapat terkena radiasi dan mengalarni
Dragendraf, tetapi senyawa ini tidak dapat larut pernbahan ke arall yang lebih tepat pacta gen yang
dalam Alkohol panas, seperti Alkoloid. Sehingga terlilmt untuk pertumbuhan fotosynthesis daD lain-
mungkin dapat dibedakan pada uji kualitatif. lain.

17

Anda mungkin juga menyukai