Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TEKNIK KHUSUS PEMULIAAN TANAMAN

MUTASI

Azizah Nur Wahyuni

175040201111041

Kelas : B

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2020
RESUME VIDEO
1. Video 1
Mutagenesis kimia yang menggunakan mutagen bahan kimia tidak dikategorikan
sebagai rekayasa genetika (kelemahan). Kelebihan dari mutagen kimia ini adalah dapat
dilakukan secara acak. Contoh populasi mutan yang dikembangkan adalah penerapan
mutagen EMS untuk bermutasi dari F1 tomat untuk menghasilkan serangkaian tomat mutan
dengan fenotip yang berbeda. Adapun proses yang dilakukan yaitu:
a. Efisiensi perkecambahan yaitu mengidentifikasi berapa banyak biji yang akan berkecambah
dari jumlah total biji. Standar 70% untuk kontrol.
b. Menentukan dosis mutagen (dosis tinggi maka akan menyebabkan kematian, dosis rendah
akan menyebabkan menurunan perkecambahan), dosis yang rendah akan menyebabkan
pengurangan jumlah mutan dan dosis tinggi menyebabkan meningkatnya kematian.
c. Seleksi berdasarkan genotip atau fenotip
Seleksi ini dilakukan dengan pengaplikasian layar spesifik, melakukan karakter fenotip, dan
melakukan skrining genotip.
d. Estabilishing populasi mutan
Mutasi terjadi disaat M2, dimana M0 diaplikasikan dengan EMS dan M1 disilangkan dengan
populasi M0
2. Video 2
Mutasi dibagi menjadi dua yaitu mutasi spontan/alami dan mutasi induksi/buatan.
Sedangkan mutagen juga dibagi menjadi 2, yakni mutagen physical dan chemical. Mutagen
fisika merupakan mutagen yang sebagian besar berasal dari ionisasi radiasi yang telah
digunakan secara luas untuk induksi hereditary aberrations (penyimpangan keturunan) dan
lebih dari 70% varietas mutan dikembangkan melalui mutagen ini. Contoh mutagen fisika
adalah gelombang kosmik, sinar gamma, dan x-ray. Cara kerja mutasi fisik adalah energi
yang dipancarkan dari sinar tsb mengionisasi elektron dari DNA sehingga terjadi perubahan
pada susunan molekul DNA dan mengubah rangkaian DNA dan terjadilah mutasi. Mutagen
fisika lebih akurat dibandingkan dengan mutagen kimia dikarenakan mutagen fisika lebih
seragam seangkan mutagen kimia tidak. Untuk mendapatkan hasil mutasi yang memiiki sifat
tetuanya maka sel yang digunakan untuk mutasi adalah sel gamet tetapi bisa juga memutasi
bagian biji tanaman atau jaringan tanaman yng kn dikultur kalau akan menggunakan kultur
secara vegetatif.
Radiasi dapat mempengaruhi perubahan yang umumnya tejadi pada DNA double
helix. Dalam prakteknya sinar gamma memiliki energi radiasi yang lebih kuat dibandingkan
energi radiasi x-ray maupun proton, sehingga lebih mumungkinkan melakukan penetrasi
yang lebih dalam ke dalam suatu jaringan. Dalam mutasi dosis mutagen disesuaikan untuk
meminimalisir kematian dari bahan, dan memaksimalkan mutasi dari bahan, dengan acuan
LD50 sebagai dosis minimal (lethal dose 50%) yaitu dosis mutagen dimana dosis tsb
memberikan kematian pada 50% bahan yg diinduksi LD50 adalah acuan maksimal dosis tiap
mutagen (kalau mutagen kimia dalam bentuk konsentrasi, sedangkan mutagen fisik dalam
bentuk frekuensi berapa (satuan hz).
3. Video 3
Gen dalam DNA yg termutasi pada tanaman akan mempengaruhi pembentukan
protein dan enzim, selanjutnya akan mempengaruhi karakter tanaman yg terlihat. Mutasi
dapat terjadi secara alami pada setiap 10.000 gen. Biji dari mutan dapat membentuk varietas
baru. Perubahan materi genetik tidak selalu terjadi melalu proses Genetic Engineering tapi
dapat juga melalui proses mutasi dan seleksi.
4. Video 4
Kedelai merupakan bahan pokok penting di Indonesia, akan tetapi produksi yang
dihasilkan masih sangat kurang untuk memenuhi permintaan pasar. Untuk menghasilkan
kedelai yang berkualitas maka menggunakan teknologi nuklir untuk mengimprove
karakteristik dari kedelai tersebut. Teknik nuklir ( mutasi induksi) pada pertanian bergantung
pada penggunaan isotop dan teknik radiasi untuk memerangi hama dan penyakit,
meningkatkan produksi tanaman, melindungi sumber daya tanah dan air, memastikan
keamanan dan keaslian pangan, dan meningkatkan produksi ternak.
5. Video 5
EMS merupakan jenis mutagen kimiawi yang dapat menyebabkan proses alkilasi
yang efektif dalam menginduksi mutasi berbagai jenis organisme. Induksi mutasi pada
tanaman ditujukan untuk perbaikan sifat genetik, terutama untuk meningkatkan produksi,
ketahanan terhadap penyakit serta toleransi terhadap cekaman lingkungan.
6. Video 6
Mutasi dibagi menjadi 2 yaitu makro sama mikro. Mutasi makro lebih mudah
diketahui pada setiap tanaman dan oligenik alami. Sedangkan mutasi mikro yaitu poligenik.
Mutasi Makro : fenotip luas, dapat dilihat per individu tanaman, polygenic. Mutasi Mikro :
fenotip sempit, dilihat pada populasi.
Pada pemuliaan tanaman, langkah yang harus dilakukan ada dua yaitu:
a. Pemilihan bahan tanam
b. Pemilihan mutagen
Pemilihan mutagen dalam pemuliaan tanaman tergantung pada bagian tanaman yang
akan perlakukan. mutagen kimia lebih digunakan pada biji, sedangkan radiasi untuk bagian
vegetatif. Cara memberi perlakuan bisa dengan melakukan penyinaran dan pemberian bahan
kimia, untuk penggunaan bahan kimia bisa menggunakan LD 50, LD 50 ini mengacu pada
dosis mutagen yang membunuh 50% individu yg diobati. lama proses pengobatan tergantung
pada intensitas radiasi konsentrasi zat kimia.
 Keterbatasan/Kelemahan:
1. Frekuensi rendah dari gen yang diinginkan
2. Perlu menyeleksi jumlah populasi yg besar
3. Efek pleiotropik
4. Sebagian besar mutasi bersifat resesif
5. Identifikasi mutasi mikro sangat sulit
6. Efek samping yang tidak diinginkan karena adanya mutasi lain dan penyimpangan kromosom
7. Terdapat masalah dalam pendaftaran varietas mutan karena adanya undang-undang.
RESUME JURNAL
INDUKSI MUTASI RADIASI SINAR GAMMAPADA BEBERAPA VARIETAS
KEDELAI HITAM (Glycine max (L.) Merrill)

Penelitian mengenai perakitan varietas kedelai secara umum bertujuan untuk


menghasilkan varietas dengan daya hasil tinggi dan beradaptasi luas (sesuai untuk berbagai
agroekologi). Di Indonesia upaya pengembangan varietas kedelai hitam masih sedikit. Hal ini
dapat dilihat dari masih sedikitnya varietas kedelai hitam dibandingkan dengan varietas
kedelai kuning. Varietas kedelai hitam yang ada saat ini yaitu varietas Detam-1, Detam-2 dan
Cikuray memiliki perbedaan terhadap toleransi penyakit dan permasalahan lainnya di
lapangan. Kedelai variteas Detam-1 peka terhadap kekeringan dan penyakit ulat grayak,
Detam-2 peka terhadap ulat grayak, peka pada kerebahan namun agak tahan terhadap
kekeringan, sedangkan varietas Cikuray toleran terhadap penyakit daun namun tahan
terhadap kerebahan. Sehingga perlu dilakukan pemuliaan tanaman yaitu memperbaiki
karakter pada tanaman agar memenuhi kebutuhan kedelai untuk meningkatkan produksi
contohnya dilakukan induksi mutasi. Mutasi bisa dihasilkan oleh beberapa agen mutagenik
seperti radiasi, non radiasi maupun kimia.
Penelitian ini dilakukan menggunakan 3 varietas kedelai yaitu Detam-1, Detam-2,
dan Cikuray. Dengan radiasi sinar gamma yang digunakan yaitu Co-60. Sinar gamma
mempunyai kemampuan penetrasi yang cukup kuat ke dalam jaringan tanaman. Dosis sinar
gamma untuk mutasi pada kedelai adalah 10-20 kRad.
Dari penelitian tersebut didapatkan hasil yaitu radiasi menunjukkan pengaruh
yang nyata terhadap parameter pengamatan persentase perkecambahan, tinggi tanaman pada
4 MST sampai 5 MST dan umur panen dimana dosis radiasi R3 (20 krad) menunjukkan
pengaruh yang negatif, perlakuan varietas berbeda nyata terhadap pada parameter tinggi
tanaman, umur berbunga, umur panen, jumlah polong hampa, bobot biji per sampel, dan
bobot 100 biji dimana varietas Detam-2 yang menunjukkan hasil yang lebih baik sedangkan
Interaksi antara radiasi dengan varietas menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap tinggi
tanaman hanya pada 4 MST dengan rataan tertinggi pada perlakuan R0V1 yaitu 23,91 cm dan
terendah pada R2V3 yaitu 12,60 cm.
DAFTAR PUSTAKA
Purba, K.R., E.S. Bayu dan I. Nuriadi. 2013. Induksi Mutasi Radiasi Sinar Gamma pada
Beberapa Varietas Kedelai Hitam (Glycine max (L.) Merrill). Jurnal Online
Agroekoteknologi Vol.1 No.2.

Anda mungkin juga menyukai