PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam bidang biologi dan pemuliaan tanaman, mutasi buatan sering
dipakai untuk meningkatkan keragaman genetik dalam perakitan 2 varietas baru.
Mutasi adalah suatu proses dimana gen mengalami perubahan atau segala macam
tipe perubahan bahan keturunan yang menyebabkan perubahan fenotip yang
diwariskan dari satu ke generasi berikutnya. Dengan menggunakan mutagen atau
bahan penyebab mutasi, keragaman baru dapat diciptakan dalam usaha
mendapatkan varietas unggul sesuai dengan tujuan pemuliaan (Harsanti, 2015).
Mutagen yang dapat digunakan untuk mendapatkan mutan ada dua
golongan yaitu mutagen fisik dan mutagen kimia. Yang termasuk dalam mutagen
fisik antara lain sinar x, sinar gamma dan sinar ultra violet. Yang termasuk dalam
mutagen kimia antara lain Ethyl Methan Sulfonat, Diethyl sulfat, Ethyl Amin dan
kolkisin. Induksi mutasi menggunakan iradiasi menghasilkan mutan paling
banyak (sekitar 75%) bila dibandingkan menggunakan perlakuan lainnya seperti
mutagen kimia (Fariska,2015).
Keuntungan menggunaan sinar gamma adalahSinar gamma merupakan
mutagen fisik yang paling banyak digunakan dalam memproduksi varietas mutan.
Radiasi sinar gamma dapat dipancarkan oleh Co-60, 137Cs, dan lain-lain. Sinar
gamma mampu menembus biji tanaman hingga pada lapisan DNA (gen pembawa
sifat keturunan). Radiasi gamma Co-60 dapat dilakukan untuk meningkatkan
keragaman pada tanaman dan memungkinkan untuk meningkatkan hanya satu
karakter yang diinginkan saja, tanpa mengubah karakter yang lainnya
(Togatorop, 2016).
Mutasi dapat terjadi secara spontan dan induksi. Peluang perubahan materi
genetik secara spontan sangat langka. Mutasi induksi dilakukan menggunakan
mutagen fisik atau kimia. Mutagen kimia dan fisik yang digunakan sama-sama
bersifat reaktif yang dapat merubah struktur materi genetik tanaman. Penggunaan
mutagen fisik dalam mutasi memiliki kelebihan apabila dibandingkan dengan
mutagen kimia yaitu dosis yang digunakan lebih akurat dan penetrasi penyinaran
ke dalam sel bersifat homogen (BB Biogen, 2014).
2
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui tentang
Mutasi.
Kegunaan Praktikum
Adapun kegunaan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu
syarat untuk dapat memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Sitogenetika
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan dan Sebagai bahan
informasi bagi pihak yang membutuhkan.
4
TINJAUAN PUSTAKA
Mutasi adalah perubahan materi genetik, yang merupakan sumber pokok
dari semua keragaman genetik dan merupakan bagian dari fenomena alam. Mutasi
dapat terjadi secara spontan di alam, namun peluang kejadiannya sangat kecil,
yaitu sekitar 10-6 (Aisyah, 2009). Induksi mutasi dapat dilakukan dengan
menggunakan mutagen kimia seperti EMS (ethylene methane sulfonate), NMU
(nitrosomethyl urea), NTG (nitrosoguanidine), dan lain-lain) atau mutagen fisik
(seperti sinar gamma, sinar X, sinar neutron dan lain-lain). Akan tetapi mutasi
dengan iradiasi pada bagian vegetatif tanaman memperlihatkan hasil yang lebih
baik dibandingkan perlakuan dengan mutagen kimia (Aisyah, 2010).
Mutasi menggunakan mutagen kimia, mutagen fisik dan mutagen biologi.
Mutagen kimia yaitu ethylene methane sulfonat atau EMS (CH3SO3C2H5),
diethyl sulphate atau dES (C4H10SO4). Mutagen kimia lainnya antara lain
sodium azida (NaN3), methyl-nitrosourea atau MNU (C2H5N3O2). Mutagen
kimia umumnya berasal dari gugus alkil (Sutapa, 2016).
Mutagen fisik berupa radiasi yaitu sinar-X dan sinar gamma. Mutagen
fisik menyebabkan perubahan dan kerusakan pada molekul DNA. Pemuliaan
mutasi fisik dapat dilakukan dengan mutasi tanaman dengan menggunakan radiasi
sinar. Metode pemuliaan mutasi dapat menggunakan sinar gamma 60Co
dilakukan dengan menentukan dosis radiasi yang sesuai dengan tanaman,
penentuan dosis yang sesuai dapat diukur dengan radiosensitivitas dengan nilai
Lethal dose yaitu merupakan dosis yang menyebabkan kematian dari populasi
tanaman yang diradiasi (Nur, 2016).
Mutagen biologi adalah mutagen yang berasal dari virus dan bakteri.
Mutagen ini mampu menyebabkan terjadinya mutasi. Anggota virus yang mampu
menyebabkanb terjadinya mutasi adalah Dna nya. Mutasi biologi disebabkan
olehvirus, virus yang hidup didalam sel hidup dapat mengubah susunan materi
genetik inang dengan meyisipkan materi genetik virus (Dwimahyani, 2018).
Penggunaan mutagen kimia EMS juga berpengaruh terhadap viabilitas dan
vigoritas benih tanaman. Hasil penelitian Jabeen dan menunjukkan bahwa pada
konsentrasi 0,5% dengan lama perendaman selama 6 jam memiliki efek
menurunkan perkecambahan benih. Mutagen kimia menunjukkan bahwa terjadi
5
PEMBAHASAN
Mutasi adalah perubahan materi genetik pada tingkat genom, kromosom,
atau DNA. Hal ini sesuai dengan literatur Aisyah (2010) yang mneyatakan bahwa
Mutasi adalah perubahan materi genetik, yang merupakan sumber pokok dari
semua keragaman genetik dan merupakan bagian dari fenomena alam. Mutasi
dapat terjadi secara spontan di alam, namun peluang kejadiannya sangat kecil,
yaitu sekitar 10-6 (Aisyah, 2009). Induksi mutasi dapat dilakukan dengan
menggunakan mutagen kimia seperti EMS (ethylene methane sulfonate), NMU
(nitrosomethyl urea), NTG (nitrosoguanidine), dan lain-lain) atau mutagen fisik
(seperti sinar gamma, sinar X, sinar neutron dan lain-lain). Akan tetapi mutasi
dengan iradiasi pada bagian vegetatif tanaman memperlihatkan hasil yang lebih
baik dibandingkan perlakuan dengan mutagen kimia.
Mutagen kimia adalah mutagen yang disebabkan oleh bahan kimia atau
dengan cara mengubah susunan kimia pada kromosom. Hal ini sesuai dengan
literatur Sutapa (2016) yang menyatakan bahwa Mutasi menggunakan mutagen
kimia, mutagen fisik dan mutagen biologi. Mutagen kimia yaitu ethylene methane
sulfonat atau EMS (CH3SO3C2H5), diethyl sulphate atau dES (C4H10SO4).
Mutagen kimia lainnya antara lain sodium azida (NaN3), methyl-nitrosourea atau
MNU (C2H5N3O2). Mutagen kimia umumnya berasal dari gugus alkil.
Mutagen fisik adalah mutagen yang disebabkan oleh sinar radioaktif yang
meliputi sinar alpha, beta, gamma, sinar x, sinar kosmis dan sinar ultra violet. Hal
ini sesuai dengan literatur Nur (2016) yang menyatakan bahwa Mutagen fisik
berupa radiasi yaitu sinar-X dan sinar gamma. Mutagen fisik menyebabkan
perubahan dan kerusakan pada molekul DNA. Pemuliaan mutasi fisik dapat
dilakukan dengan mutasi tanaman dengan menggunakan radiasi sinar. Metode
pemuliaan mutasi dapat menggunakan sinar gamma 60Co dilakukan dengan
menentukan dosis radiasi yang sesuai dengan tanaman, penentuan dosis yang
sesuai dapat diukur dengan radiosensitivitas dengan nilai Lethal dose yaitu
merupakan dosis yang menyebabkan kematian dari populasi tanaman yang
diradiasi.
Mutagen biologi adalah mutagen berupa mikroorganisme seperti virus dan
bakteri. Hal ini sesuai dengan literatur Dwimahyani (2018) yang menyatakan
9
bahwa Mutagen biologi adalah mutagen yang berasal dari virus dan bakteri.
Mutagen ini mampu menyebabkan terjadinya mutasi. Anggota virus yang mampu
menyebabkanb terjadinya mutasi adalah Dna nya. Mutasi biologi disebabkan
olehvirus, virus yang hidup didalam sel hidup dapat mengubah susunan materi
genetik inang dengan meyisipkan materi genetik virus.
EMS adalah mutagen kimia yang mampu menghasilkan mutan dengan
keanekaragaman genetik. Hal ini sesuai dengan literatur Telebi (2012) yang
menyatakan bahwa Penggunaan mutagen kimia EMS juga berpengaruh terhadap
viabilitas dan vigoritas benih tanaman. Hasil penelitian Jabeen dan menunjukkan
bahwa pada konsentrasi 0,5% dengan lama perendaman selama 6 jam memiliki
efek menurunkan perkecambahan benih. Mutagen kimia menunjukkan bahwa
terjadi penurunan persentase perkecambahan pada benih padi seiring dengan
meningkatnya konsentrasi EMS. penggunaan mutagen EMS dalam pemuliaan
tanaman membuktikan bahwa EMS adalah mutagen kimia yang mampu
menghasilkan mutan dengan keanekaragaman genetik tinggi dan dapat digunakan
untuk menghasilkan mutan pada tanaman.
10
KESIMPULAN
1. Mutasi adalah perubahan materi genetik, yang merupakan sumber pokok
dari semua keragaman genetik dan merupakan bagian dari fenomena alam.
Mutasi dapat terjadi secara spontan di alam.
2. Mutagen kimia yaitu ethylene methane sulfonat atau EMS
(CH3SO3C2H5), diethyl sulphate atau dES (C4H10SO4). Mutagen kimia
lainnya antara lain sodium azida (NaN3), methyl-nitrosourea atau MNU
(C2H5N3O2).
3. Mutagen fisik berupa radiasi yaitu sinar-X dan sinar gamma. Mutagen
fisik menyebabkan perubahan dan kerusakan pada molekul DNA.
4. Mutagen biologi adalah mutagen yang berasal dari virus dan bakteri.
Mutagen ini mampu menyebabkan terjadinya mutasi.
5. EMS adalah mutagen kimia yang mampu menghasilkan mutan dengan
keanekaragaman genetik tinggi dan dapat digunakan untuk menghasilkan
mutan pada tanaman.
11
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, S. I. 2006. Mutasi induksi, hal. 159 – 178. Dalam S. Sastrosumarjo (Ed.)
Sitogenetika Tanaman. IPB Press. Bogor
BB Biogen. Balai Besar Bioteknologi Dan Genetika Tanaman. 2014. Katalog data
paspor ADG tanaman pangan. 22 November 2017.
Nur. A.. 2016. Aplikasi teknologi mutasi dalam pembentukan varietas gandum
tropis. J. Litbang Pertanian. 186 – 202.
Soedjono. Soerini. 2010. Aplikasi mutasi induksi dan variasi somaklonal dalam
pemuliaan tanaman. Jurnal Litbang Pertanian 22 (2): 70 – 78.
Sutapa, G.N., Kasmawan, I.G.A., (2016), Efek Induksi Mutasi Radiasi Gamma
Co-60 Pada Pertumbuhan Fisiologis Tanaman Tomat (Lycopersicon
esculentum L.), Jurnal Keselamatan Radiasi dan Lingkungan 1: 5-11.
Talebi, A.B., Talebi, A.B., and Behzad Shahrokhifar. 2012. Ethyl Methane
Sulphonate (EMS) Induced Mutagenesis in Malaysian Rice (cv. MR219)
for Lethal Dose Determin.
Togatorop, E.R., Aisyah, S.I., Damanik, M.R., (2016), Pengaruh Mutasi Fisik
Iradiasi Sinar Gamma terhadap Keragaman Genetik dan Penampilan
Coleus blumei, Jurnal Hortikular Indonesia, 7: 187-194.