PENDAHULUAN
Latar Belakang
beras nasional sebagian besar didominasi oleh padi sawah, tetapi luasan lahan
sawah mengalami penurunan akibat alih fungsi lahan. Hal ini mendorong
(Wahyuni et al., 2006). Padi gogo yang tumbuh di bawah naungan memiliki
karakter agronomi dan morfologi yang berbeda dengan padi gogo tanpa naungan.
Besarnya perubahan dari setiap karakter berbeda antara kelompok toleran dengan
kelompok peka. Genotipe toleran terhadap naungan memiliki daun yang panjang
dan lebih luas, namun lebih tipis, sudut anakan lebih kecil (habitus tanaman lebih
produksi padi nasional. Luas pertanaman padi gogo di Indonesia mencapai 1.15
juta ha per tahun dengan produktivitas sebesar 3.35 ton/ha yang berarti masih jauh
dibawah produktivitas padi sawah yang mencapai 5.14 t/ha. Produktivitas padi
2
gogo yang rendah utamanya disebabkan berbagai cekaman lingkungan baik biotik
organisme hidup yang berfungsi untuk menambat hara tertentu atau memfasilitasi
tersedianya hara dalam tanah bagi tanaman. Memfasilitasi tersedianya tanaman ini
dapat berlangsung melalui penngkatan akses tanaman terhadap hara misalnya oleh
Tujuan Penulisan
Kegunaan Penulisan
Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai sumber informasi bagi pihak
yang membutuhkan.
4
TINJAUAN PUSTAKA
kurang lebih 25 spesies, tersebar di daerah tropis dan subtropis seperti di Asia ,
Afrika, Amerika, dan Australia. Tanaman padi dapat dibedakan menjadi dua tipe,
yaitu padi kering yang tumbuh di lahan kering dan padi sawah yang memerlukan
sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza officinalis dan Oryza sativa
spontania. Tanaman padi yang dapat tumbuh baik di daerah tropis ialah indica,
kelompokkan menjadi dua bagian, yaitu bagian vegetatif dan bagian generatif.
Bagian vegetatif meliputi akar, batang, dan daun, sedangkan bagian generatif
Akar adalah bagian tanaman yang berfungsi menyerap air dan zat
makanan dari dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian atas tanaman. Akar
tanaman dapat dibedakan atas radikula, akar serabut (akar adventif), akar rambut
dan akar tajuk (crown roots). Bagian akar yang telah dewasa (lebih tua) dan telah
mengalami perkembangan akan berwarna coklat, sedangkan akar yang baru atau
jenisnya. Padi jenis unggul biasanya berbatang pendek atau lebih pendek dari
pada jenis lokal. Ruas batang padi berongga dan bulat. Di antara ruas batang padi
terdapat buku. Pada tiaptiap buku terdapat sehelai daun. Batang baru akan muncul
5
pada ketiak daun, semula berupa kuncup kemudian kuncup tersebut mengalami
(Hasanah, 2007).
Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah benang sari ada 6
buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai dua
kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik dengan dua buah kepala
putik yang berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau ungu.
(Hanum 2008)
Buah padi sering di sebut gabah. Gabah adalah ovary yang telah masak, bersatu
dengan lemma dan palea. Buah ini merupakan penyerbukan dan pembuahan yang
Syarat Tumbuh
Iklim
rendah dan kelembaban yang tinggi pada waktu pembungaan akan mengganggu
proses pembuahan yang mengakibatkan gabah menjadi hampa. Hal ini terjadi
akibat tidak membukanya bakal biji. Temperatur yang juga rendah pada waktu
terutama pada saat tanaman berbunga sampai proses pemasakan buah. Proses
pembungaan dan pemasakan buah berkaitan erat dengan intensitas penyinaran dan
keadaan awan. Angin mempunyai pengaruh positif dan negatif terhadap tanaman
Pengaruh negatifnya adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau jamur
dapat ditularkan melalui angin dan saat terjadi angin kencang pada saat tanaman
berbunga, buah dapat menjadi hampa dan tanaman roboh (Hasanah, 2007)
Tanah
Untuk padi gogo biasa ditanam pada lahan kering dataran rendah,
sedangkan pada areal yang lebih terjal dapat ditanami di antara tanaman keras.
Tanaman padi dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah. Reaksi tanah (pH) optimum
berkisar antara 5,5-7,5. Permeabilitas pada sub horizon kurang dari 0,5 cm/jam.
Kedalaman tanah padi gogo ≥ 50 cm, memiliki curah hujan berkisar antara 50-400
mm. Tanaman padi dapat tumbuh dengan baik pada suhu 23oC ke atas, sedangkan
di Indonesia pengaruh suhu tidak terasa karena suhunya hampir konstan sepanjang
tahun. Adapun salah satu pengaruh suhu terhadap tanaman padi adalah
lainnya, terkecuali topografi. Tekstur tanah merupakan hal yang penting di areal
kelembaban. Profil tekstur tidak saja di lapisan atas, tetapi juga di lapisan bagian
bawah. Jika bagian bawah tanah cukup liat, maka fungsi tekstur lapisan atas
tanah menjadi berkurang.Jenis tanah grumosol dan andosol sangat peka erosi,
mediteran dan grumosol dapat dikatagorikan sebagai jenis tanah yang telah
hasil tanaman, melalui pe- ningkatan aktivitas biologi yang akhirnya dapat
Mikroorganisme yang u- mum digunakan sebagai bahan aktif pupuk hayati ialah
mikroba penambat nitrogen, pelarut fosfat dan pemantap agregat (Handayani, 2001).
fisik, ki- mia dan biologi tanah serta dapat meningkatkan hasil tanaman. Tetapi, pada
umumnya penggu- naan mikroorganisme masih terbatas pada satu jenis mikroba
Ultisol. Di Indonesia Ultisol merupakan tanah yang cukup luas yaitu 48,3 juta
hektar efisiensi dan efek- tivitas mikroorganisme sebagai bahan aktif pu- puk
hayati dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis tanah, kondisi iklim dan
Pupuk menyediakan unsur hara yang kurang atau bahkan tidak tersedia di
dari pupuk yangberkaitan dengan sifat fisik tanah adalah memperbaiki struktur
9
tanah dari padat menjadi gembur dengan menyediakan ruangpada tanah untuk
udara dan air.Pemberian pupuk sangat penting karena dapat memperkaya tanah
tersedia.(Murbandono,2010).
lebih baik. Mikroba yang digunakan yaitu (1) bakteri fiksasi Nitrogen non
simbiotik Azotobacter sp. dan Azospirillum sp.; (2) bakteri fiksasi Nitrogen
simbiotik Rhizobium sp.; (3) bakteri pelarut Fosfat Bacillus megaterium dan
Pseudomonas sp.; (4) bakteri pelarut Fosfat Bacillus subtillis; (5) mikroba
sumber hara bagi tanaman, (2) melindungi akar dari gangguan hama dan
(4) memacu mitosis jaringan meristem pada titik tumbuh pucuk, kuncup
bunga, dan stolon, (5) sebagai metabolit pengatur tumbuh, dan (6) sebagai
(Hamastuti, 2012).
hayati yaitu 1,1 x 105 CFU g-1 . Populasi Azotobacter sp. setelah dilakukan
peningkatan menjadi 3,1 x 105CFU g-1 pada perlakuan 50% pupuk anorganik
yang per- mintaanya setiap tahun mengalami peningkatan. Sementara itu, areal
pertanian yang ada terus berkurang, sehingga pembukaan areal lahan baru perlu
ditingkatkan. Salah satu upaya yang perlu dilaksa- nakan ialah melalui
hasil tanaman, melalui pe- ningkatan aktivitas biologi yang akhirnya dapat
Mikroorganisme yang u- mum digunakan sebagai bahan aktif pupuk hayati ialah
mikroba penambat nitrogen, pelarut fosfat dan pemantap agregat (Handayani, 2001).
dapat melalui efeknya terhadap sifat kimia, fisik dan biologi tanah. Dari hasil
penelitian ini memperlihatkan bahwa pupuk hayati yang dikombinasikan de- ngan
bahan organik memberikan pengaruh nya-ta pada stabilitas agregat dan bioaktivitas
tanah.( Wibowo,2000)
anakan total dengan nilai rata-rata tertinggi sebesar 2.58 batang pot-1 untuk formula
dengan bahan organik yaitu pada pe- ubah jumlah anakan. (Gunarto,2000).
Pengaruh nyata antara pemberian pupuk hayati dan bahan organik berkaitan
menjelaskan bahwa bahan organik mampu berfungsi sebagai sumber energi dan
makanan bagi mikroorga- nisme tanah. Seiring dengan perombakan bahan organik
KESIMPULAN
hasil tanaman.
hara bagi tanaman, (2) melindungi akar dari gangguan hama dan
dapat melalui efeknya terhadap sifat kimia, fisik dan biologi tanah.
anakan total dengan nilai rata-rata tertinggi sebesar 2.58 batang pot-1 untuk
DAFTAR PUSTAKA
Hasanah, I. 2007. Bercocok Tanam Padi. Azka Mulia Media. Jakarta. 68 hal.
Wibowo, R. 2000. Pertanian dan Pangan. Pus- taka Sinar Harapan, Jakarta.