PENDAHULUAN
Latar Belakang
Miosis merupakan cara pembelahan sel yang khusus, terjadi pada waktu
pematangan sel-sel benih, yang membagi angka kromosm menjadi setengahnya.
Tidak ada sel-sel lain dari tubuh yang mampu melakukan pembelahan cara ini.
Sebenarnya ada dua pembelahan atau kejadiaan pemisahan dalam miosis dan
langka menuju kearah itu dapat dibagi dalam 5 tahap seperti pada awal mitosis.
(Pai, 2010).
Setiap sel berasal dari sel hidup lainnya. Siklus sel merupakan tahapan
dimana terjadinya proses pembelahan dan penduplikasian berbagai materi yang
ada didalam sel, pembelahan dan penduplikasian merupakan konsep terpenting
yang dapat mendasari proses reproduksi pada berbagai organisme. Pada setiap
organisme multiseluler dibutuhkan pembelahan sel yang panjang dan rumit untuk
memproduksi organisme yang baru, berbeda dengan organisme uniseluler dalam
setiap pembelahan selnya menghasilkan organisme fungsional yang baru
(Nurfathurohmi, 2014).
Adapun aspek genetika molekular yang dapat dipelajari dari suatu sel di
antaranya adalah struktur kromosom, segmen DNA yang mengkode gen, dan
regulasi ekspresi gen. Namun, hal yang paling mendasar untuk dipelajari sebelum
mendalami bagian yang lebih spesifik dari genetika molekular adalah struktur
kromosom, karena pada kromosomlah gen-gen yang akan diwariskan dari
organisme satu ke organisme yang lainnya berada (Tjahjani, 2013).
Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi ke
dalam dua sel anak. Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara
langsung ’amitosis’ dan pembelahan secara tidak langsung ’mitosis dan
meiosis’.Sel-sel mengalami pembelahan melalui serangkaian proses yang terjadi
berulang kali dari pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal sebagai siklus sel,
siklus sel terdiri atas lima fase utama : G1, S, G2, mitosis, dan sitokinesis
(Susanti et al., 2014).
Kromosom memiliki peranan yang sangat penting bagi
keberlangsungan suatu makhluk hidup, karena kromosom merupakan alat
2
pengangkutan bagi gen – gen yang akan dipindahkan dari suatu sel induk ke
sel anakannya, dari generasi yang satu ke generasi yang lainnya. Perilaku
atau aktivitas kromosom dapat terlihat dalam siklus sel, termasuk didalamnya
adalah pembelahan sel (mitosis atau meiosis). Analisis kromosom, baik
mitosis maupun meiosis merupakan langkah awal yang dapat dilaksanakan
untuk mempelajari kromosom (Ritonga, 2011).
3
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui analisis meiosis.
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi komponen penilaian di laboratorium Sitogenetika Program Studi
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan sebagai sumber
informasi bagi pihak yang membutuhkan.
4
TINJAUAN PUSTAKA
PEMBAHASAN
Meiosis merupakan proses pembelahan sel gamet untuk menghasilkan sel
haploid, jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel asli. Hal ini sesuai
dengan literatur Effendi (2020) yang menyatakan bahwa Meiosis merupakan
pembelahan sel termodifikasi pada organisme yang bereproduksi secara seksual,
terdiri atas dua kali pembelahan sel namun hanya satu kali replikasi DNA.
Meiosis merupakan proses pembelahan sel gamet untuk menghasilkan sel
haploid, jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel asli. Meiosis
terjadi dua kali, pertama sel akan mengalami pengurangan jumlah kromosom
(Meiosis I) dan sister chromatids terpisah, proses ini identik dengan mitosis
(Meiosis II).
Meiosis memiliki periode fase terpanjang. Dalam meiosis terjadi 2 kali
pembelahan yaitu pembelahan meiosis 1 dan meiosis 2. Hal ini sesuai dengan
literatur Dwidaputri (2011) yang menyatakan bahwa pembelahan meiosis I dan II,
terjadi fase-fasepembelahan seperti pada mitosis. Oleh karena itu dikenal adanya
profase I, metafase I, anafase I , telofase I, profase II, metafase II, anafase II, dan
telofase II.
Akibat daya tarik dari kedua kutub maka semua bivalen terletak pada
bagian tengah sel, yaitu pada bidang ekuatorial. Hal ini sesuai dengan literatur
Janssen (2019) yang menyatakan bahwa Pada proses metafase I, serat gelendong
keluar dari kutub yang berlawanan dan mengait pada sentromer dari kromosom
homolog yang telah berpasangan. Akibat daya tarik dari kedua kutub maka semua
bivalen terletak pada bagian tengah sel, yaitu pada bidang ekuatorial. Perpasangan
kromosom homolog ini tidak terjadi pada mitosis.
Pada saat Telofase II kromosom yang terdapat pada setiap kelompok sudah
bukan gabungan kromatid lagi. Hal ini sesuai dengan literatur Elseth (2014) yang
menyatakan bahwa Pada tahap akhir, yaitu telofase II, kromosom berkumpul pada
kutub-kutub yang berbeda, dan membran inti muncul membungkus kelompok
kromosom tersebut. Pada saat ini kromosom yang terdapat pada setiap kelompok
sudah bukan gabungan kromatid lagi. Setelah melewati dua kali pembelahan maka
dari satu sel akan dihasilkan empat sel dengan masing- masing sel mengandung
kromosom separuh jumlah sel awal. Kelompok empat sel yang dihasilkan dari satu
9
KESIMPULAN
1. Meiosis merupakan pembelahan sel termodifikasi pada organisme yang
bereproduksi secara seksual, terdiri atas dua kali pembelahan sel namun
hanya satu kali replikasi DNA.
2. Akibat adanya dua kali proses pembelahan sel, maka pada meiosis, satu sel
induk akan menghasilkan empat sel baru, dengan masing-masing sel
mengandung jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk
3. Pada proses metafase I, serat gelendong keluar dari kutub yang berlawanan
dan mengait pada sentromer dari kromosom homolog yang telah
berpasangan.
4. Pada tahap akhir, yaitu telofase II, kromosom berkumpul pada kutub-
kutub yang berbeda, dan membran inti muncul membungkus kelompok
kromosom tersebut.
5. Penggunaan bunga lili karena mempunyai ukuran kromosom yang besar,
sehingga akan mempermudah dalam pengamatannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Dwidaputri, G. A. 2011. Induksi Poliploidi Bunga Lili Dengan Pemberian
Oryzalin. FMIPA Udayana. Denpasar.
Effendi, Y. 2020. Buku Ajar Genetika Dasar. Penerbit Pustaka Rumah C1nta.
Sawitan, Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 56511