Anda di halaman 1dari 24

MODUL BIOLOGI 3.4/4.

4
“PEMBELAHAN SEL”

DISUSUN OLEH ;

1. MISBAHUDDIN JULVIKAR/20

SMA NEGERI 1 MANYAR


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK
PROVINSI JAWA TIMUR
UKBM BIO – 3.4/4.4/5/4-29

PEMBELAHAN SEL

a. Materi Pokok : Pembelahan Sel


b. Model Pembelajaran : Pembelajaran Jarak Jauh (Daring)

c. Tujuan Pembelajaran: 3.4 Menganalisis proses pembelahan sel sebagai dasar penurunan sifat
dari induk kepada keturunannya.

4.4 Menyajikan hasil pengamatan pembelahan sel pada sel hewan maupun tumbuhan.

d. Materi Pembelajaran
1. Ririn Safitri. 2016. BiologiUntuk SMA/MA Kelas XII. Solo: Mediatama.
2. Irnaningtyas, 2018. BiologiUntuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
3. Internet, Perpustakaan, lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain yang
relevan.
2. Peta Konsep

PEMBELAHAN SEL

Pembelahan Pembelahan Gametogenesis Kegagalan


secara tidak secara mitosis dan
langsung langsung meiosis
Gametogenesis Gametogenesis
Mitosis Meiosis pada hewan dan pada tumbuhan
Amitosis manusia tingkat tinggi Kelainan
pada
Meiosis I Spermato- Mikrosporogenesi makhluk
genesis s hidup

Meiosis II Oogenesis
Makrosporo-
genesis

3.KegiatanPembelajaran

a) Pendahuluan

Ayo……ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan


konsentrasi!!!
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian baca dan amati
gambar di bawahini.!

MGMP SMA Negeri 1 Manyar BIO JATIM 2


Gambar di atas adalah gambar KMS(kartumenujusehat) Kartu di atas adalah
digunakan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.

Nah, apakah sebenarnya dibalik pertumbuhan dan perkembangan tersebut? Mengapa


tubuh kita dapat bertambah tinggi, bertambah besar,otot-otot kita bertambah
kuat?.Di kelas XI kamu telah belajar tentang sel, yaitu struktur terkecil dari makhluk
hidup. Ternyata sel yang ada dalam tubuh kita tidak hanya diam saja, namun aktif
membelah. Pembelahan inilah yang menyebabkan tubuh kita dapat tumbuh menjadi
tinggi dan besar. Apakah cukup hanya itu? Tentunya masih banyak lagi informasi-
informasi yang harus kamu ketahui tentang pembelahan sel.

Pada KD ini ,kamu akan mempelajari tentang pembelahan sel mitosis dan meiosis.Sel-
sel apa saja itu? Mari kita pelajari dengan sungguh-sungguh.

b. Kegiatan inti
KegiatanBelajar 1

1) PetunjukUmum UKBM BIO-3.4/4.4/5/4-29


a. Baca danpahamimateripadabukuIrnaningtyas, 2018. Biologi Untuk
SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
b. Manfaatkan Perpustakaan, lingkungan sekitar, laboratorium bahkan
jika memungkinkan browsing di internet.
c. Setelah memahami isi materi dalam bacaan berlatihlah untuk
berfikir tinggi melalui tugas-tugas yang terdapat pada UKBM ini baik
bekerja sendiri maupun bersama teman lainnya.
d. KerjakanUKBMBIO-3.4/4.4/5/4-29ini dibuku kerja atau langsung
mengisikan pada bagian yang telah disediakan.
e. Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan
ayoberlatih, apabila kalian yakin sudah paham dan mampu
menyelesaikanpermasalahan-permasalahandalamkegiatanbelajar 1,
2,3,4,5,6,7,dan8 kalian bolehsendiriataumengajakteman lain yang
sudahsiapuntukmengikutitesformatifagar kalian dapatbelajarke
UKBMberikutnya.

Judul Kegiatan : Menganalisis pembelahan sel


Jenis kegiatan : Kerja Mandiri
Langkah Kegiatan :
1. Bacalah buku-buku referensi biologi atau artikel internet yang membahas
tentang pembelahan mitosis dan meiosis !
2. Bertanyalah kepada gurumu tentang pembelahan mitosis dan meiosis !
3. Buatlah perbedaan anntara mitosis dan meiosis dalam bentuk tabel.
Bandingkan dengan tabel teman-temanmu, diskusikan dengan penuh rasa
kebersamaan !
4. Analisislah perbedaan-perbedaan yang kamutemukan antara tabel yang kamu
buat dengan tabel teman-temanmu !
5. Presentasikan hasilnya di dalam kelas !

JAWAB :

Pembelahan sel adalah suatu proses yang membagi satu sel induk menjadi dua atau lebih
sel anak. Pembelahan sel biasanya merupakan bagian kecil dari suatu siklus sel yang lebih
besar. Sel mengalami pembelahan karena untuk pertumbuhan, perbaikan dan reproduksi.
 Pertumbuhan
Salah satu ciri makhluk hidup adalah pertumbuhan. Makhluk hidup dapat tumbuh karena
sel-selnya bertambah banyak. Semakin banyak sel dalam makhluk hidup maka semakin
besar ukuran makhluk hidup itu.
 Perbaikan
Ketika tubuh terluka, setelah beberapa waktu bagian tubuh yang luka akan menutup seperti
semula. Bagian tubuh yang mengalami luka itu terjadi kerusakan jaringan. Perbaikan
kerusakan jaringan pada tubuh adalah hasil proses pembelahan sel.
 Reproduksi
Reproduksi atau perkembangbiakan adalah salah satu ciri makhluk hidup. Para proses
reproduksi seksual, diperlukan sel kelamin untuk membentuk individu
Menurut teori sel, semua sel hidup berasal dari sel yang sudah ada sebelumnya (omnis
cellula e cellula). Teori ini dinyatakan oleh Rudolf Virchow pada 1855. Pembentukan sel-
sel baru atau anakan dari sel yang sudah ada sebelumnya dapat terjadi melalui proses
pembelahan sel.
Jenis pembelahan sel ada dua macam yaitu. Berikut ini penjelasan macam pembelahan sel:
1. Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik) makhluk hidup. Pada
pembelahan ini dihasilkan sel anak yang mempunyai jumlah kromosom sama dengan
kromosom sel induk. Pembelahan mitosis adalah tipe pembelahan sel yang menghasilkan
2 sel anakan. Sel anakan ini mempunyai karakter identik secara genetik dengan sel induk.
Artinya kedua sel anakan yang terbentuk mempunyai susunan genetika sama, termasuk
sama jumlah kromosom dengan induk. Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan
adalah 2n atau disebut dengan diploid. Sel diploid adalah sel-sel yang kromosomnya
berpasangan (2n). Pembelahan mitosis adalah proses yang berkesinambungan yang terdiri
atas empat fase pembelahan. Empat fase pembelahan mitosis adalah profase.
Tahapan / Fase Pembelahan Mitosis :
 Profase
1) Membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil (fragmen)
2) Benang-benang kromatin memadat menjadi kromosom.
 Metafase Kromosom berjejer pada bidang pembelahan.
 Anafase Kromatid saudara dari setiap pasangan memisah menuju kutub yang
berlawanan; Pada akhir anafase kedua kutub sel memiliki kromosom yang
jumlahnya sama.
 Telofase
1) Membran inti mulai kembali bergabung
2) Kromosom mulai meregang.

2. Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis hanya terjadi pada organ kelamin. Pembelahan meiosis berfungsi
untuk menghasilkan sel gamet (sel telur dan sel sperma). Melalui pembelahan ini akan
dihasilkan sel anak yang mempunyai kromosom setengah dari kromosom sel induk.
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang masing-
masing sel memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk. Jumlah kromosom yang
dimiliki oleh sel anakan adalah n atau disebut haploid. Maka, pembelahan sel meiosis
disebut sebagai pembelahan reduksi. Fase-fase pembelahan meiosis mirip dengan fase-fase
pembelahan mitosis. Pembelahan meiosis berlangsung dalam 2 tingkat, yaitu meiosis I dan
meiosis II.
Fase pembelahan meiosis I adalah:
 Profase I
1) Membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil (fragmen) dan
terbentuk gelendong pembelahan
2) Benang-benang kromatin memadat menjadi kromosom dan kromosom
homolog berpasangan
3) Terjadi pindah silang (pertukaran segemen molekul DNA yang sesuai di
antara kromatid non saudara).
 Metafase I
Kromosom berjejer pada bidang pembelahan.
 Anafase I
Kromosom homolog memisah dan bergerak ke kutub-kutub yang berlawanan.
 Telofase I
1) Kromosom homolog memisah dan bergerak ke kutub-kutub yang berlawanan
2) Membran inti mulai terbentuk Kembali
3) Sitokinesis menyebabkan terbentuknya dua sel anakan yang bersifat haploid.

Fase pembelahan meiosis II adalah:


 Profase II
1) Membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil (fragmen) dan
terbentuk gelendong pembelahan.
2) Kromatid mulai bergerak ke bidang pembelahan.
 Metafase II
Kromosom berjejer pada bidang pembelahan.
 Anafase II
Kromatid terpisah dan bergerak ke kutub-kutub yang berlawanan.
 Telofase II
Nukleus terbentuk, kromosom terurai membentuk kromatin, dan sitokinesis terjadi.

Perbedaan Pembelahan Mitosis dan Meiosis


No Pembelahan Sel Mitosis Pembelahan Sel Meiosis
1 Berlangsung pada sel somatik/sel Berlangsung pada organ reproduksi.
tubuh.
2 Menghasilkan 2 buah sel anakan Menghasilkan 4 buah sel anakan.
yang identik dengan induknya.
3 Terjadi satu kali pembelahan. Terjadi 2 kali pembelahan yatu Meosis I atau
Meiosis II
4 Pembelahan satu dengan pembelahan Antara pembelahan Meiosis I dengan
setelahnya diselingi Fase Interfase. Meiosis II tidak ada Fase Interfase
5 Jumlah kromosom sel anak sama Jumlah kromosom sel anak separuh dari
dengan induk dan sifatnya sama jumlah kromosom sel induk.
dengan induk.
6 Sel anak mampu membelah lagi Sel anak tak mampu membelah lagi.
7 Dapat terjadi pada organisme usia Terjadi pada organisme dewasa.
muda, dewasa, ataupun usia tua.

Apabila kalian telahmamPUMENYelesaikanpersoalan di atas, maka


kalian biasa melanjUTKan pada kegiatan belajar 2 berikUT.

Kegiatan Belajar 2

Ayoo belajar Kelompok!! (karena pandemic tidak dilakukan)


Bentuklah kelompok dengan teman secara jarak jauh ,lalu……

Praktikum Tahapan mitosis pada akar bawang merah (AlLIUm Sp)

Judul kegiatan : Pembelahan mitosis PadaSelTumbuhan


Tujuan : Mengamati fase-fase pembelahan mitosis pada jaringan akar
bawang.
Alat :
Mikroskup Pemanas bunsen
Gelas arloji Gelas
Pipet tetes Korek api
Kaca obyek Kertas tissue
Kaca penutup Kertas karbon hitamlidi
Pinset/jarum pentul
Silet tajam

Bahan :
1. Bawang merah segar
2. H Cl 1 M
3. Larutan acetokarmin
4. Air
Cara kerja :
A. Persiapan
1. Tahapan ini dilakukan dirumah, selama 7 hari sebelum percobaan.
2. Bungkus gelas dibagian luar samping dengan kertas karbon hitam.
3. Tuangkan air kedalam gelas hingga penuh
4. Tusuk bawang merah dengan lidi di bagian ujung atas.
5. Letakkan lidi penggangtung bawang merah di atas gelas dan usahakan bagian
bawah /akar menyentuh air.
6. Biarkan akar bawang tumbuh selama 7 hari

B. Tahap Percobaan
1. Potong beberapa ujung akar bawang merah sepanjang + 0,5 Cm
2. Letakkan potongan akar tersebut ke dalam kaca objek, teteskan H Cl
sebanyak 15 tetes dan biarkan beberapa menit hingga menjadi lunak.
3. Pindahkan potongan akar bawang dengan menggunakan pinset atau jarum
pentul ke kaca obyek.
4. Teteskan larutan asetokarmin kedalam pootongan akarbawang, kemudian
tutup dengan kaca penutup.
5. Pipihkan potongan akar tersebut dengan cara menggilasnya dengan pensil
secara hati-hati, agar penutup kaca tidak pecah.
6. Lewatkan kaca obyek yang berisi preparat tersebut di atas pemanas
Bunsen beberapa kali, usahakan jangan sampai mendidih.
7. Amatilah preparat dengan menggunakan mikroskup, gunakan pembesaran
yang sesuai, dan temukan tahap-tahap pembelahan interfase, profase,
metafase, anafase, telofase, dan sitokenesis.
8. Gambarkan sel-sel tersebut dan bandingkan dengan gambar mitosis pada
buku literatur.
9. Analisislah hasil data pengamatanmu dalam bentuk laporan!
10. Kumpulkan laporanmu kepada gurumu!
Kegiatan Belajar 3

Amati dan bandingkan gambar pembelahan Mitosis dan Meiosis berikut ini !

JAWAB :

PROFASE :
 Benang Koramtid berubah menjadi kromosom (yang terdiri dari 2 kromatid).
 Membran inti dan nukleolus lenyap.
 Benang spindle terbentuk.
 Koramatid akan bergerak menuju bidang ekuator.
METAFASE :
Kromosom tunggal masing-masing terdiri dari 2 kromatid terletak di bidang
pembelahan sel / ekuator dan mulai terikat dengan benang-benang spindle.
 Mikrotubul menyentuh kinetokor.
ANAFASE :
Kromosom anak (sister chromatid) yang sudah terbentuk mulai teratrik ke arah
kutub-kutub berlawanan.
 Sentromer tertarik akibat kontraksi gelendong.
 2 Sister Chromatid / kromosom begerak ke arah kutub berlawanan.
 Terjadi penyebaran kromosom dan DNA yang seragam dengan sel.
 Pada akhir anafase, sekat sel mulai terbentuk.
TELOFASE :
 Kromosom sampai di kutub sel.
 Membran inti dan nukeolus muncul.
 Benang spindle lenyap.
Terjadi sitokinesis (melibatkan vesikula).

MEIOSIS SEL TUMBUHAN


JAWAB :

REPRODUKSI SEL MEIOSIS I :


PROFASE I : Kromosom masih berbentuk tetrad dan masih terjadi crossing over, tempat
crossing overnya adalah chiasma (titik pertemuan antar gen. Akhir dari profase I akan
terbentuk tetrad yang telah direkombinasi.
METAFASE I : Kromosom berjajar di ekuator, kinetokor memegang sentromer.
ANAFASE I : Tetrad bergerak ke kutub, dan tertrad dipertahankan
TELOFASE I : Masing-masing sel memiliki 1 sel kromosom ( 1 panjang dan 1 pendek).
Kromosom merupakan hasil rekombinasi.

REPRODUKSI SEL MEIOSIS II :


PROFASE II : Tidak ada crossing over, berbentuk tetrad.
METAFASE II : 1 set kromosom ( 1 panjang dan 1 pendek) berjajar di ekuator, benang
spindle mulai menarik kromosom.
ANAFASE II : Berbentuk tetrad memisah, kromosom menuju ke arah kutub yang
berlawanan.
TELOFASE II : Menghasilkan 4 sel anak haploid ( 1 panjang dan 1 pendek)mserta
berbeda-beda setiap selnya (kombinasi).
 MEIOSIS hampir mirip dengan Mitosis dikarenakan Meisosis dari (n) menjadi 2 sel
yang sama (n) dan (n), namun terdapat 2 sel, jadi hasilnya adalah (4n), sedangkan
mitosis adalah dari (2n) menjadi 2 sel yang sama (2n) dan (2n).

PERBEDAAN MITOSIS DAN MEIOSIS

Ayoo belajar Kelompok!!


Bentuklah kelompok dengan temanmu ,lalu……
Buatlah tabel yang menjelaskan tentang perbedaan pembelahan mitosis dan meiosis
berikut ini dengan benar ! Presentasikan hasil diskusi kelompokmu (karena
pandemic di kerjakan sendiri atau diskusi jarak jauh)
JAWAB :
PERBEDAAN MITOSIS DAN MEIOSIS
Perbedaan Mitosis Meiosis
Tempat berlangsung Sel-sel tubuh (Somatis) Sel kelamin
Tujuan Pertumbuhan dan regenerasi Reduksi kromosom yaitu
pembentukan gamet
Jumlah pembelahan Satu kali Dua kali
Jumlah sel anak yang 4 sel 2 sel
dihasilkan
Jumlah sel anak hasil Satu sel induk menghasilkan 2 sel anak Satu sel induk menghasilkan 4 sel
pembelahan anak
Jumlah kromosom Sama dengan sel induk (Diploid) Setengah dari sel induk (Haploid)
pada sel anak
Pindah silang Tidak terjadi Terjadi pada akhir Profase I
(Crossing over)
Komponen genetik Sama dengan induk Berbeda dengan induk
Tahap pembelahan Terjadi lewat rangkaian tahapan, yaitu Terjadi lewat dua rangkaian tahap,
profase, metafase, anafase, dan telofase yaitu meiosis I dan meiosis II
- Meiosis I
Profase I (leptonema, zigonema,
pakinema, diplonema, diakinesis),
metafase I, anafase I, dan telofase I
- Meiosis II
Profase II, metafse II, anafase II, dan
telofase II
Interkinesis Tidak ada Ada, antara meiosis I dengan meiosis
II
Peranan bagi Menghasilkan sel somatik Menghasilkan sel-sel gamet
organisme eukariotik
multiseluler

Kegiatan Belajar 4

Ayo……ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan


konsentrasi!!!
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian amati gambar di
bawah ini!

PEMBELAHAN MEIOSIS
Setelah kalian mengamati gambar dan membaca materi tentang pembelahan
meiosis di atas, Diskripsikan tahap-tahap pembelahan meiosis tersebut:
(Kerjakan secara kelompok)

JAWAB :

Terdapat 2 tahap dalam pembelahan meiosis, yaitu tahap meiosis 1 dan tahap meiosis 2

Tahap Meiosis I
Pada tahap ini terjadi dalam beberapa fase :
1. Profase I

Pada tahap ini, benang-benang kromatin akan mengalami proses pemendekan dan
penebalan sehingga bisa membentuk sebuah kromosom. Pada setiap bagian dari
kromosom yang terdiri dari dua bagian kromatid yang akan bergabung dengan
homolognya sendiri. Proses tersebut biasanya dinamakan dengan proses sinapsis.
Pasangan-pasangan dari kromosom yang memiliki sifat homolog terseut akan terlihat
memiliki empat buah kromatid sehingga biasa dinamakan dengan tetrad.

Pada saat proses pembentukan sebuah tetrad, maka proses pertukaran antar bagian dari
kromatid bisa terjadi. Hal ini biasa dinamakan sebagai proses pindah silang atau (sering
disebut dengan crossing over). Selanjutnya bagian inti kemudian akan melakukan proses
menghilang dan juga pada benang-benang spindel dapat dibentuk. Benang-benang spindel
akan membawa bagian tetrad untuk menuju ke bagian bidang pembelahan atau sering
disebut dengan bidang ekuator.

Peristiwa pindah silang (crossing over) tersebut yang terjadi pada tahap profase I adalah
penyebab terjadinya perbedaan antara sifat yang dimilki pada sel-sel hasil pembelahan sel
secara meiosis. Hal tersebut, juga bisa mengakibatkan tidak adanya kromosom-kromosom
yang benar-benar tampak dan terlihat mirip. Tentunya dalam tahapan ini akan sangat
berpengaruh terhadap sifat-sifat yang dimiliki oleh sel-sel keturunannya. Pada tahapan
profase I, terbagi menjadi beberapa bagian subfase yang berdasarkan struktur dan juga
tingkah laku dari kromosom. Berikut ini adapun ciri dari masing-masing subfase, yakni
sebagai berikut :

- Leptoten
Kromatin yang mengalami proses kondensasi menjadi sebuah kromosom, maka pada
bagian tulang masing-masing akan melekat pada bagian selaput inti yang biasa disebut
dengan plak (plaque), kemudian pada bagian kromosom akan melakukan proses replikasi
(penggandaan) menjadi dua buah bagian, tetapi pada bagian sentromernya akan tetap satu
bagian saja sehingga bisa disebut dengan kromatid. Kedua bagian kromatid masih akan
tersusun dengan susunan yang sangat rapat.

- Zigoten
Kromosom yang mempunyai sifat homolog akan melakukan proses sinapsis yang dimulai
dari bagian tepi selaput inti. Pada akhirnya pada bagian seluruh panjang kromosom yang
saling bergandengan dengan sangat rapat sesuai dengan letak-letak gen yang juga saling
berpasang-pasangan pada setiap bagian kromosom. Pada saat ini, bagaian lengan dari
kromatid sendiri sudah mulai melakukan proses perenggangan sehingga pada kromosom
yang memiliki sifat homolog akan terlihat menjadi serangkai empat yang seing disebut
dengan tetrad.

- Pakiten
Banyak terjadi pembentukan bintil-bintil rekombinasi pada sepanjang bagian kromatid
yang memungkinkan untuk terbentuknya sebuah chiasma, kemudian akan disusul dengan
proses terjadinya pindah silang (ataupun sering disebut dengan crossing over) antara
bagian kromosom yang memiliki sifat homolog.

- Diploten
Dalam proses penggandengan bagian kromosom yang memiliki sifat homolog akan
melakukan proses perenggangan meskipun demikian masih akan terjadi chiasma pada
berbagai bagain suatu tempat. Selain itu, juga akan terjadi proses peningkatan seperti pada
aktivitas-aktivitas transkripsi untuk melakukan proses sintesis pada RNA.

- Diakinesis
Bagian kromosom akan semakin berkondensasi, sehingga pada ujung-ujungnya akan lepas
dari bagian selaput inti, kemudian juga akan terjadi proses penghentian pada transkripsi
dan chiasma yang masih akan terjadi antara kromosom yang memiliki sifat homolog.

2. Metafase I

Pada fase ini, maka kromosom akan bergerak menuju bagian bidang ekuator atau bidang
pembelahan, dan pada kromosom yang memiliki sifat homolog akan tetap saling
bergandengan, dan juga chiasma akan tetap ada.

3. Anafase I

Pada fase ini, maka kromosom yang memiliki sifat homolog akan berpisah dan juga
bergerak ke bagian kutub yang saling berseberangan, chiasma dan proses pindah silang
(crossing over) akan selesai.

4. Telofase I

Pada fase ini, akan terjadi proses sitokinesis sehingga akan terbentuk 2 buah sel yang
masing-masing pada bagian yang memiliki satu buah inti dengan bagian sebelah dari
kromosom yang memiliki sifat homolog. Pada setiap bagian kromosom yang memiliki
sifat homolog terdiri dari dua buah kromatid yang pada bagian sentromernya masih saling
bergabung satu dengan yang lainnya.
Tahap Meiosis II
Pada tahap meiosis II akan melewati beberapa fase, yakni sebagai berikut :

1. Profase II

Pada fase ini, biasanya diawali dengan proses pembelahan sel pada dua buah sentriol
sehingga bisa menjadi dua buah bagian dan juga akan bergerak menuju bagian kutub yang
saling berlawanan arah. Kemudian, mikrotubulus akan membentuk benang-benang spindel
dan juga membentuk membran inti. Selanjutnya nukleolus akan lenyap.

2. Metafase II

Pada fase ini, bagian kromatid akan bergerak menuju ke bagian bidang ekuator atau
bidang pembelahan. Bagian sentromer yang terikat oleh benang-benang spindel yang
berasal dari bagian sentriol.

3. Anafase II

Pada fase ini, bagian kromatid yang berpisah akan membentuk sebuah kromosom dengan
bagian sentromernya sendiri-sendiri, selanjutnya akan bergerak menuju ke bagian kutub
yang saling berlawanan arah. Pada fase ini juga akan terbentuk sebuah kromosom
rekombinasi.

4. Telofase II

Pada fase ini, bagian kromosom yang telah sampai pada bagian kutub, dan selanjutnya
akan mengalami proses dekondensasi yang akan menjadi kromatin dan juga akan
terbentuk bagian selaput inti di bagian sekeliling inti tersebut oleh mikrotubulus. Proses
berikutnya adalah terjadi juga proses sitokinesis sehingga akan terjadi pembentukan 4
buah sel yang baru

Kegiatan belajar 5

Ayo……ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan


konsentrasi !!!
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian amati gambar di bawah ini.!

Judul Kegiatan : Menganalisis pembelahan sel


Jenis kegiatan : Kerja Mandiri
Langkah Kegiatan :
1. Amati gambar berikut :
2. Bertanyalah kepada gurumu tentang gambar di atas, jika kamu belum jelas !
3. Berdasarkan gambar di atas, tulislah tentang siklus sel, diskripsikan sebisamu
terlebih dahulu !
4. Analisislah diskripsimu dengan cermat !
5. Presentasikan hasilnya di depan kelas !

JAWAB :

Pengertian Siklus sel

Siklus sel, sering disebut siklus pembelahan sel, adalah studi tentang peristiwa seperti
pembelahan dan duplikasi, yang terjadi di dalam sel. Mungkin menarik bagi Anda untuk
mengetahui bahwa tidak semua sel memiliki nukleus. Sel-sel ini disebut sebagai
‘Eukariota‘. Untuk sel-sel dengan nukleus, pembelahan terjadi dalam
bentuk mitosis dan meiosis. Duplikasi juga terjadi, menghasilkan pembentukan dua sel
anak.
Sel menghabiskan sebagian besar waktunya dalam apa yang disebut interfase, dan selama
ini tumbuh, mereplikasi kromosomnya, dan mempersiapkan pembelahan sel. Sel kemudian
meninggalkan interfase, mengalami mitosis, dan menyelesaikan pembelahannya. Sel-sel
yang dihasilkan, yang dikenal sebagai sel anak, masing-masing memasuki interfase
mereka sendiri dan memulai babak baru dari siklus sel.

Siklus sel adalah nama yang kita berikan proses yang dilalui sel mereplikasi dan membuat
dua sel baru. Siklus sel memiliki tahapan berbeda yang disebut G1, S, G2, dan M. G1
adalah tahap di mana sel bersiap untuk membelah.
Untuk melakukan ini, ia kemudian bergerak ke fase S di mana sel menyalin semua DNA.
Jadi, S adalah singkatan dari sintesis DNA. Setelah DNA disalin dan ada satu set
tambahan lengkap dari semua materi genetik, sel bergerak ke tahap G2, di mana ia
mengatur dan memadatkan bahan genetik, atau mulai mengembunkan materi genetik, dan
bersiap untuk membelah.
Tahap selanjutnya adalah M. M singkatan dari mitosis. Di sinilah sel sebenarnya membagi
dua salinan materi genetik ke dalam dua sel anak. Setelah fase M selesai, pembelahan sel
terjadi dan dua sel tersisa, dan siklus sel dapat dimulai lagi.

Proses Siklus sel


Namun, tidak seperti yang sudah jelas, Eukariota juga mengalami episode pembagian dan
duplikasi tetapi dalam proses yang berbeda, yang dikenal sebagai pembelahan biner.
Siklus sel dibagi lagi menjadi tiga tahap unik.

Interfase: Ini adalah fase pertama dalam siklus sel. Di sini, sel menyerap nutrisi dan
mempersiapkan mitosis. Tahapan yang terlibat dalam duplikasi DNA juga mulai di sini.

Fase Mitotik: Ini pada dasarnya adalah fase pembelahan. Sel-sel dewasa dan tumbuh
akhirnya terbelah menjadi dua sel anak.

Sitokinesis: Juga dikenal sebagai tahap akhir, sitokinesis menyaksikan pembelahan sel
secara lengkap dan pembentukan organisme baru. Pada tahap ini, sel telur yang dibuahi sel
tunggal akhirnya berkembang menjadi organisme yang matang dan melalui serangkaian
proses kompleks lainnya yang dengannya organ internal, rambut, sel darah, dan kulit
tampak terlihat.

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan siklus sel bervariasi dari sel ke sel. Beberapa
sel mengalami pembelahan cepat seperti sel di lambung dan usus, sel di kulit atau bahkan
sel darah di sumsum tulang. Sel-sel lain menghentikan proses pembelahan setelah matang.
Contoh sel semacam itu adalah sel saraf. Ada jenis sel lain yang membelah hanya ketika
ada kebutuhan penggantian sel yang rusak dan mati. Yang ada di hati, ginjal, dan paru-
paru adalah contoh sel-sel tersebut.

Mempelajari siklus sel sangat menguntungkan. Ini memungkinkan seorang ahli biologi
untuk menemukan informasi baru tentang penyakit yang ditularkan sel seperti kanker,
memahami interaksi sel dan jalur untuk membuat obat-obatan, vaksin atau modul
perawatan yang efektif untuk memerangi dampak mematikan dari penyakit mematikan.

Interfase:

Interfase, yang tampak oleh mata sebagai tahap istirahat antara pembelahan sel,
sebenarnya adalah periode aktivitas yang beragam. Kegiatan-kegiatan interfase tersebut
sangat diperlukan dalam membuat mitosis berikutnya menjadi mungkin. Interphase
umumnya berlangsung setidaknya 12 hingga 24 jam dalam jaringan mamalia. Selama
periode ini, sel terus-menerus mensintesis RNA, menghasilkan protein dan bertambah
besar ukurannya. Dengan mempelajari peristiwa molekuler dalam sel, para ilmuwan telah
menentukan bahwa interfase dapat dibagi menjadi 4 langkah: Gap 0 (G0), Gap 1 (G1), S
(sintesis) fase, Gap 2 (G2).

Gap 0 (G0):

Ada kalanya sel akan meninggalkan siklus dan berhenti membelah. Ini mungkin periode
istirahat sementara atau lebih permanen. Contoh yang terakhir adalah sel yang telah
mencapai tahap akhir perkembangan dan tidak akan lagi membelah (mis. Neuron).

Gap 1 (G1):

Ukuran sel meningkat di Gap 1, menghasilkan RNA dan mensintesis protein. Mekanisme
kontrol siklus sel penting yang diaktifkan selama periode ini (G1 Checkpoint) memastikan
bahwa semuanya siap untuk sintesis DNA. (Klik pada animasi Checkpoints, di atas.)

Fase S:

Untuk menghasilkan dua sel anak yang serupa, instruksi DNA lengkap dalam sel harus
diduplikasi. Replikasi DNA terjadi selama fase S (sintesis) ini.

Gap 2 (G2):
Selama celah antara sintesis DNA dan mitosis, sel akan terus tumbuh dan menghasilkan
protein baru. Pada akhir celah ini adalah pos pemeriksaan kontrol lain (Pos Pemeriksaan
G2) untuk menentukan apakah sel sekarang dapat melanjutkan untuk memasuki M
(mitosis) dan membelah.

Mitosis atau Fase M:

Pertumbuhan sel dan produksi protein berhenti pada tahap ini dalam siklus sel. Semua
energi sel difokuskan pada pembelahan yang kompleks dan teratur menjadi dua sel anak
yang serupa. Mitosis jauh lebih pendek daripada interfase, mungkin hanya bertahan satu
hingga dua jam. Seperti pada G1 dan G2, ada Pos Pemeriksaan di tengah mitosis (Pos
Pemeriksaan Metafase) yang memastikan sel siap untuk menyelesaikan pembelahan sel.

Tujuan Siklus Sel

Tujuan siklus sel adalah mengatur pertumbuhan sel, replikasi DNA (materi genetik sel),
pemisahan gen yang terduplikasi dalam bentuk kromosom ke sel anak dan pembelahan sel
semua harus terjadi dalam urutan yang benar dan menggunakan elemen yang benar untuk
mencegah hasil yang tidak diinginkan, beberapa yang bisa membunuh organisme induk.

Kegiatan Belajar 6

Ayoo belajar Kelompok!!


Bentuklah kelompok dengan temanmu, lalu……
Amati gambar yang menjelaskan tentang spermatogenesis berikut ini dengan benar
! Presentasikan hasil diskusi kelompokmu!

Gambar Skema Spermatogenesis


Judul Kegiatan : Menganalisis Spermatogenesis.
Jenis Kegiatan : Kerja Kelompok.
Langkah Kegiatan.
1.Buatlah kelompok yang terdiri atas 3-4 siswa!
2.Amati Gambar skema proses spermatogenesis.
3.Bertanyalah pada gurumu tentang gambar diatas,jika ada yang belum
mengerti !
4.Tuliskan dibukumu langkah-langkah spermatogenesis berdasarkan
gambar diatas.
5.Analisa hasil tulisanmu !
6. Presentasikan hasilnya didepan kelas !
7.Carilah informasi dibuku,internet hal-hal yang berhubungan
dengan spermatogenesis misalnya tempat terjadinya,hormon-hormon
yang berpengaruh.

Apabila kalian telah mamPU menyelesaikan persoalan di atas, maka kalian


bisa melanjUTKan pada kegiatan belajar 7 berikUT:

Kegiatan Belajar 7

Ayoo belajar Kelompok!!


BenTUKlah kelompok dengan temanMU,lalU……

Amati gambar yang menjelaskan tentang oogenesis berikUT ini dengan

benar ! Presentasikan hasil DISKUSI kelompOKMU!

Gambar Skema Oogenesis

Judul Kegiatan : Menganalisis Oogenesis.


Jenis Kegiatan : Kerja Kelompok.
Langkah Kegiatan.
1.Buatlah kelompok yang terdiri atas 3-4 siswa!
2.Amati Gambar skema proses Oogenesis.
3.Bertanyalah pada gurumu tentang gambar diatas,jika ada yang belum
mengerti !
4.Tuliskan dibukumu langkah-langkah Oogenesis berdasarkan gambar
diatas. 5.Analisa hasil tulisanmu !
6. Presentasikan hasilnya didepan kelas !
7.Carilah informasi dibuku,internet hal-hal yang berhubungan dengan
Oogenesis misalnya tempat terjadinya,hormon-hormon yang berpengaruh.

Apabila kalian telah mampu menyelesaikan persoalan di atas, maka kalian


bisa melanjutkan pada kegiatan belajar 8 berikut :

JAWAB :

Spermatogenesis

Sperma terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala yang berbentuk oval, badan, dan ekor yang
panjang. Kepala berisi materi genetik (gen), sedangkan ekor digunakan untuk bergerak.
Panjang sperma dari kepala hingga ekor rata-rata adalah 0,05 milimeter.
Spermatogenesis dimulai di dalam testis. Di dalam sistem tabung kecil yang bernama
tubulus seminiferus, sel awal sperma yang berbentuk lingkaran berkembang hingga
bentuknya menyerupai kecebong.
Setelah itu, sperma pindah ke epididimis, organ berupa tabung panjang untuk menyimpan
sperma dan menyempurnakan perkembangannya. Dari tubulus seminiferus ke epididimis
membutuhkan waktu sekitar 4–6 minggu.
Dari epididimis, sperma bergerak lagi ke vas deferens (saluran sperma) untuk bercampur
dengan air mani.
Ketika ejakulasi, sperma yang dilepaskan oleh pria berjumlah hampir 100 juta. Namun,
hanya dibutuhkan satu sperma untuk membuahi sel telur hingga berkembang menjadi janin
di dalam rahim.
Satu jam setelah ejakulasi, setidaknya 32 persen sperma akan mati. Namun, sperma bisa
hidup dan bertahan di dalam tubuh wanita hingga 5 hari.

Oogenesis

Selama masih di dalam kandungan, ovarium wanita mengandung sekitar 6–7 juta sel telur.
Saat baru lahir, jumlah sel telur berkurang hingga hanya sekitar 1 juta buah.
Sel telur ini “tertidur” dan baru akan “terbangun” ketika seorang wanita memasuki usia
pubertas. Di masa pubertas inilah oogenesis atau proses pembentukan dan pematangan sel
telur terjadi.
Sel telur yang sudah matang tersebut akan dilepaskan oleh indung telur ke saluran telur
(tuba falopi). Jika berhasil dibuahi oleh sperma, sel telur akan menetap di tuba falopi dan
menempel di dinding rahim.
Bila tidak, sel telur akan dikeluarkan dari dalam rahim bersamaan dengan darah dan
lapisan dalam rahim kira-kira setiap sebulan sekali mengikuti siklus menstruasi.
Pada masa pubertas, dari sekitar satu juta sel telur yang ada tersebut, hanya akan tersisa
sekitar 300.000 buah. Dari jumlah tersebut, hanya 300-400 telur yang matang dan akan
dilepaskan selama masa reproduksi wanita. Seiring bertambahnya usia wanita, jumlah dan
kualitas sel telur yang tersisa pun akan semakin menurun.

Kegiatan Belajar 8
Ayoo belajar Kelompok!!
BenTUKlah kelompok dengan temanMU,lalU……

Amati gambar yang menjelaskan tentang PEMBUAHAN ganda berikUT ini

dengan benar! Presentasikan hasil DISKUSI kelompOKMU!

Judul Kegiatan : Membedakan proses mikrosporogenesis dan


Makrosporogenesis pada Angiospermae
Jenis kegiatan : Kerja Mandiri
Langkah kegiatan :
1. Bacalah buku-buku referensi ataupun informasi dari internet tentang
mikrosporogenesis dan makrosporogenesis pada Angiospermae
2. Untuk menambah wawasanmu tentang mikrosporogenesis dan
makrosporogenesis,bertanyalah pada gurumu!
3. Buatlah tabel perbedaan antara :
a. Spermatogenesis dengan mikrosporogenesis!
b. Oogenesis dengan makrosporogenesis1
4. Bandingkan dengan perbedaan-perbedaan yang telah kamu tuliskan!
5. Kirim dan uploup di GC dan selanjutnya akan dilaksanakan PH. 4
Pembelahan Sel
JAWAB :
3 a.
Pembeda Spermatogenesis Mikrosporogenesis

Mikrosporogenesis adalah
proses pembentukan gamet
Spermatogenesis adalah proses jantan. Terjadi di dalam kepala
pembentukan sperma pada pria sari. Di dalam kepala sari,
Pengertian
dengan cara pembelahan terdapat kantung serbuk sari
mitosis dan meiosis. yang di dalamnya ada berbagai
sel-sel induk serbuk sari
(mikrospora) yang diploid.

Terjadi di tubulus seminiferus


Terjadi di dalam kepala sari
Tempat di dalam tesis (organisme
atau antena
jantan).

Tujuan Pembentukan sperma Pembentukan gamet jantan

Spermatogenesis terjadi secara Setiap mikrospora mengalami


Proses terus menerus, mulai dari akil pembelahan kariokinesis
baligh sampai mati. sehingga menghasilkan 2 inti
haploid

1 spermatogonium -> 1 Sel induk mikrospora


spermatosit primer -> 2 melakukan pembelahan
Tahapan
spermatosit sekunder -> 4 meiosis I dan menghasilkan
spermatid -> 4 spermarozoa. sepasang sel haploid

1 spermatosid primer Sepasang sel haploid


Tahapan I membelah menjadi 2 membelah meiosis II
menghasilkan 4 mikrospora
spermatosid sekunder.
haploid yang berkelompok
menjadi satu (tetrad).

1 spermatosid sekunder Inti generatif membelah secara


Tahapan II membelah menjadi 2 mitosis sehingga membentuk
dua inti sperma yang dikenal
spermatid.
dengan inti generatif I dan inti
generatif II.

Badan Kutub Tidak ada Tidak ada

Tempat Pematangan Semuanya di tesis Di anther

4 sel sperma fungsional (subur 1 inti vegetatif dan 2 inti


Hasil
/ fertil). generatif.
Penyimpanan
setelah Proses Sperma disimpan di tesis. Serbuk sari
Selesai

Jumlah Sel
4 sel fungsional 4 sel fungsional
Fungsional

Pembelahan meiosisnya terjadi Pembelahan meiosisnya terjadi


Pembelahan
secara simetris. secara asimetris.

menghasilkan 4 mikrospora
Menghasilkan sel anakan yang
Pembelahan Meiosis haploid yang berkelompok
sama besar.
menjadi satu (tetrad).

3b.
Pembeda Oogenesis Makrosporagenesis

Oogenesis adalah
proses pembentukan
ovum pada wanita Makrosporogenesis merupakan proses
Pengertian
dengan cara pembentukan sel gamet betina pada bunga
pembelahan mitosis
dan meiosis.

Terjadi di dalam
Tempat folikel ovarium Berlangsung di dalam ovarium (bakal buah).
(organisme betina).

Tujuan Pembentukan ovum Pembentukan Ovum

Oogenesis tidak
terjadi secara terus
menerus dan memiliki
Proses periode istirahat yang
cukup panjang, mulai
dari menstruasi
sampai menopause.

Tahapan 1 oogonium -> 1 oosit  Sebuah sel induk megaspora dengan inti
primer -> 1 oosit diploid di ovarium mengalami
sekunder dan 1 sel pembelahan miosis 1 dan menghasilkan 2
polosit -> 1 ootid dan sel haploid;
3 sel polosit -> 1  Kedua sel haploid kemudian mengalami
ovum. pembelahan secara miosis 2 sehingga
menghasilkan 4 megaspora haploid;
 3 sel anakan diantaranya mengalami
degenerasi (mati/reduksi);
 Megaspora yang masih hidup mengalami
3 kali pembelahan mitosis dan diikuti
kariokinesis tanpa sitokinesis dan
dihasilkan sel besar (kandung lembaga
muda) dan 8 inti haploid;
 8 inti anakan yang haploid tersebut adalah
2 inti kandung lembaga sekunder, 3
antipoda, 2 sel sinergid, dan 1 sel ovum.

1 oosid primer
Sebuah sel induk megaspora dengan inti
membelah menjadi 1
Tahapan I diploid di ovarium mengalami pembelahan
oosid sekunder dan 1
miosis 1 dan menghasilkan 2 sel haploid
badan kutub.

1 oosid sekunder
Kedua sel haploid kemudian mengalami
membelah menjadi 1
Tahapan II pembelahan secara miosis 2 sehingga
ovum dan 1 badan
menghasilkan 4 megaspora haploid
kutub.

Ada 2 buah badan


Badan Kutub
kutub Ada 3 buah badan kutub

Tahap I pembelahan
Tempat
di ovarium dan tahap Di dalam ovarium
Pematangan
II di luar ovarium.

1 sel ovum dan 3 sel hasil dari proses megasporogenesis /


makrosporogenesis yaitu 1 inti sel telur
Hasil polosoit atau bahan
(ovum), 2 sel sinergid, 3 antipoda, dan 2 sel
polar (bahan kutub).
kutub/inti kandung lembaga sekunder (IKLS)

Penyimpanan Ovum disimpan di


Ovum disimpan di sistem reproduksi
setelah Proses sistem reproduksi
tumbuhan
Selesai wanita.

Jumlah Sel
1 sel fungsional Tidak ada
Fungsional

Pembelahan Pembelahan
pembelahan miosis 1 dan menghasilkan 2 sel
meiosisnya terjadi
secara asimetris. haploid

Menghasilkan sel
Pembelahan
anakan menghasilkan 2 sel haploid
Meiosis
yang tidak sama besar.

PROFASE I
Profase 1 ini terdiri dari 5 fase yang berbeda-beda. Fase yang pertama disebut dengan
leptoten. Pada fase leptoten, kromatin berubah menjadi kromosom. Kromosom tersebut
terdiri dari 2 kromatid. Setelah fase leptoten ini selesai, fase selanjutnya, yait fase zigoten,
dimulai. Pada fase zigoten, kromosom tersebut kemudian saling berpasangan dengan
homolognya. Homolog tersebut disebut sinapsis.
Fase selanjutnya disebut dengan pakiten. Di fase pakiten, ada duplikasi kromosom. Fase
pakiten juga membentuk kromosom tetrad. Setelah fase pakiten, ada yang namanya fase
diploten. Di fase diploten ini terjadi pindah silang pada kiasma. Setelah proses pindah
silang ini terjadi, fase selanjutnya, yaitu fase diakinesis, terjadi. Pada fase diakinesis ini
membran inti menghilang. Dengan berakhirnya fase diakinesis, maka profase 1 selesai.

METAFASE I
Proses setelah profase 1 disebut dengan metafase 1. Pada metafase 1, kromosom homolog
mulai tersusun rapi di bagian ekuator. Di dalam metafase 1, kromosom tersusun di atas
lempeng metafase. Selain itu, serat spindle menempel pada dua sentromer di masing-
masing kromosom homolog.

ANAFASE I
Proses selanjutnya bernama anafase 1. Pada anafase 1, kromosom homolog akan bergerak
menuju kutub yang berlawanan akibat tarikan dari benang gelendong. Selain itu, juga akan
terjadi reduksi kromosom.

TELOFASE I
Proses selanjutnya setelah anafase 1 adalah telofase 1. Pada telofase 1, membran inti mulai
terbentuk kembali dan terjadi yang disebut dengan sitokinesis. Sitokinesis merupakan
kondisi ketika sitoplasma dari satu eukariotik sel membelah menjadi dua sel anak. Pada
telofase 1, selnya membelah 2 dengan kromosom haploid (n).
Setiap fase ini ada tahap pertama dan tahap kedua. Misalnya telofase 1 dan telofase 2. Hal
itu dikarenakan ada yang namanya interkinesis, yang menandai batas akhir tahap pertama
dan batas awal tahap kedua.

PROFASE 2
Pada tahap profase 2 ini, sentrosom membelah menjadi 2 sentriol yang akan bergerak ke
kutub sel yang berlawanan. Kemudian, kromosom akan mulai memendek dan menebal
serta membran inti sel mulai menghilang. Akan tetapi, pada tahap ini pula mulai terbentuk
benang-benang spindel. Benang-benang spindel ini adalah bagian kromosom yang
berfungsi menggerakan kromosom pada saat sel mulai membelah.

METAFASE 2
Di fase metafase 2 ini, kromosom mulai tersusun rapi pada bidang ekuator. Mulai tersusun
benang-benang spindel yang salah satu ujungnya melekat pada sentromer, sedangkan
ujung lainnya melekat pada kutub pembelahan yang arahnya berlawanan.

ANAFASE 2
Proses selanjutnya bernama anafase 2. Pada fase anafase 2, terjadi pemisahan kromatid
dengan cara ditarik menuju kutub yang berlawanan. Kemudian, kromatid yang sudah
dipisah ini resmi disebut sebagai kromosom.
Anda Pasti Bisa.!

Anda mungkin juga menyukai