Anda di halaman 1dari 22

Sistem Reproduksi

Manusia

Untuk SMP/MTs
Kelas IX semester 1

Penyusun:
Wahyu
Hidayani

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Hand out materi Sistem Reproduksi Manusia untuk SMP/MTs
kelas IX semester 1 dengan lancar tanpa ada suatu halangan apapun.
Sholawat serta salam tetap kami haturkan pada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. beserta keluarganya yang mana telah mengantarkan kita dari
zaman kegelapan menuju zaman yang penuh dengan nuril islam ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada kami. Untuk itu perkenankanlah kami
menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
membimbing penyusun selama proses penyusunan hand out ini.
Dengan penuh kerendahan hati, kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan selama menyelesaikan hand out ini dan jauh dari taraf kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami menanti saran dan kritik yang sifatnya membangun dari
semua pembaca. Semoga hand out yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Terima kasih.

Pe
nyususn

2
Kompetensi Dasar

3.1. Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan gangguan pada sistem
reproduksi, serta penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan
reproduksi.
4.1. Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait
kesehatan dan upaya pencegahan gangguan pada organ reproduksi

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1.1 Menjelaskan fungsi pembelahan sel


3.1.2 Menyebutkan macam-macam pembelahan sel
3.1.3 Menganalisis fase-fase pembelahan mitosis
3.1.4 Menganalisis fase-fase pembelahan meiosis
3.1.5 Mendeskripsikan karakter atau ciri pembelahan mitosis
3.1.6 Mendeskripsikan karakter atau ciri pembelahan meiosis.
3.1.7 Mengidentifikasi perbedaan antara pembelahan mitosis dan meiosis
3.1.8 Menganalisis struktur organ reproduksi pada pria
3.1.9 Menganalisis fungsi bagian-bagian pada organ reproduksi pria.
3.1.10 Mendeskripsikan spermatogenesis
3.1.11 Menganalisis tahap-tahap spermatogenesis
3.1.12 Menganalisis struktur organ reproduksi pada wanita
3.1.13 Menganalisis fungsi bagian-bagian pada organ reproduksi wanita
3.1.14 Mendeskripsikan oogenesis
3.1.15 Menganalisis tahap-tahap oogenesis
3.1.16 Menjelaskan proses terjadinya menstruasi.
3.1.17 Menjelaskan fase pada siklus menstruasi
3.1.18 Menyebutkan hormon-hormon yang berperan dalam fase-fase
menstruasi.
3.1.19 Menjelaskan proses terjadinya fertilisasi.
3.1.20 Menjelaskan proses pertumbuhan dan perkembangan janin.
3.1.21 Menjelaskan berbagai macam penyakit pada sistem reproduksi manusia.
3.1.22 Menyebutkan penyebab penyakit pada sistem reproduksi manusia.
3.1.23 Menemukan solusi sebagai upaya pencegahan penyakit pada sistem
reproduksi manusia.

Ayo Kita Amati

3
Bagaimana kamu dapat berada di
dunia ini? berapa lama kamu
berada dalam kandungan ibu?
Dari mana kamu mendapatkan
makanan selama dalam
kandungan? Tentu kamu tertarik
untuk mempelajarinya bukan?
Oleh karena itu, mari kita pelajari
bersama materi ini dengan penuh
semangat!
Gambar 1. Sebuah keluarga
Sumber: buku siswa

Gambar 2. Tingkat Organisasi Kehidupan


Sumber: buku siswa

Pada awalnya, manusia berasal dari satu sel, selanjutnya sel tersebut
mengalami pembelahan secara terus menerus, sehingga pada saat dewasa,
manusia memiliki sekitar 200 triliun sel. Sel-sel tersebut mengalami
perubahan bentuk dan fungsi. Jika sekumpulan sel dengan fungsi tertentu
saling bergabung maka akan membentuk jaringan. Demikian seterusnya
hingga menjadi sebuah organisme.
Uraian Materi

4
A. Pembelahan Sel
Sebelumnya, kamu telah mengetahui bahwa pada awalnya manusia berasal
dari satu sel. Sel tersebut kemudian terus-menerus mengalami pembelahan,
sehingga jumlah sel manusia pada saat dewasa dapat mencapai 200 triliun.
Dapatkah kamu menjelaskan mengapa sel membelah?

Perhatikan gambar di bawah ini:

Gambar 3. Pertumbuhan seorang anak


Sumber: https://rs.uns.ac.id/peran-ibu-dan-tumbuh-kembang-anak/

Pembelahan sel sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup.
Setidaknya ada 3 alasan mengapa sel mengalamu pembelahan yaitu:

1. Pertumbuhan
Salah satu ciri makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan seperti yang
terlihat pada gambar di atas. Makhluk hidup dapat tumbuh karena sel-selnya
bertambah banyak. Semakin banyak sel pada makhluk hidup, maka semakin
besar pula ukuran tubuhnya.
2. Perbaikan
Pernahkan kamu mengalami luka pada bagian tubuhmu? Apakah setelah
beberapa lama bagian tubuh yang luka tersebut dapat menutup seperti semula?
Sebearnya, bagian tubuh yang mengalami luka tersebut telah terjadi kerusakan
jaringan. Perbaikan jaringan yang rusak adalah hasil dari proses pembelahan
sel.

5
Gambar 4. Luka yang sembuh jaringan yang mengalami perbaikan
Sumber: https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/cara-menghilangkan-bekas-koreng/
Gambar 3. Pertumbuhan seo rang anak
3. Reproduksi Sumber: https:/ /rs.uns.ac.id/ peran-ibu-dan-tumbuh-kembang-anak/

Reproduksi atau perkembangbiakan adalah ciri lain dari makhluk hidup. Pada
proses reproduksi seksual, diperlukan sel kelamin untuk membentuk individu
baru (anakan). Proses pembentukan sel kelami (gamet) ini dilakukan dengan
cara pembelahan sel.

Pembelahan sel pada tubuh manusia terdiri dari 2 macam pembelahan, yakni
mitosis dan meiosis. Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh (sel
somatik) sedangkan pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel kelamin yang
berperan dalam sistem reproduksi. Berikut adalah perbedaan antara
pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis:
Tabel 1. Perbedaan pembelahan mitosis dan meiosis

Aspek Perbedaan Mitosis Meiosis


Tempat berlangsung Sel somatik Sel kelamin
Kandungan genetis sel Berbeda dengan sel
Sama dengan sel induk
anak induk
Jumlah sel anak 2 sel anak 4 sel anak
Jumlah kromosom sel Sama dengan sel induk Setengah dari sel induk
anak (diploid) (haploid)
Jumlah pembelahan 1 kali pembelahan 2 kali pembelahan
Pertumbuhan serta
Pembentukan gamet
Tujuan perbaikan jaringan yang
(sel kelamin)
rusak

1. Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang
menghasilkan dua sel anakan yang mempunyai karakter identik secara
genetik dengan sel induk. Pembelahan mitosis adalah proses yang
berkesinambungan yang terdiri atas 4 fase pembelahan yaitu: PROFASE,
METAFASE, ANAFASE, dan TELOFASE.

6
Sebelum membahas fase pada pembelahan mitosis, cermati dulu
gambaran dari sebuah sel berikut:

Gambar 5. Sebuah Sel


Sumber: https://idschool.net/sma/pembelahan-sel-mitosis-dan-meiosis/

Perhatikan skema fase pebelahan mitosis di bawah ini:

Gambar 6. Fase-fase pada pembelahan Mitosis


Sumber: https://pak.pandani.web.id/2018/10/gambarklan-skema-mitosis-yang-terjadi.html

Apa saja peristiwa yang terjadi pada masing-masing fase tersebut? Bacalah
uraian di bawah ini sambil mencermati skema yang ada.

a. Profase: 
 terjadi pembentukan kromosom dan membran nukleus mulai
menghilang.
 kromatin berubah menjadi kromosom
 membran nukleus mulai menghilang
 setrosom bergerak ke kutub yang berlawanan
 benang spindel mengikat kromosom

7
 membran nukleus sudah hilang
b. Metafase:  kromosom berjajar di bidang equatorial (tengah)
c. Anafase:  kromatid pada masing – masing kromosom ditarik ke kutub,
bergerak ke arah berlawanan.
d. Telofase: 
 terjadi sitokinesis yang menyebabkan sel membelah menjadi dua anakan.
 terbentuk membran nukleus
 kromatid berubah menjadi kromatin (terbentuk kromatin lagi)
 terjadi sitokenesis (pembelahan sitoplasma)

2. Pembelahan Meiosis
Tahapan pembelahan meiosis dibagi terdiri dari dua proses yaitu meiosis I
dan meiosis II. Dengan kata lain, pembelahan meiosis terjadi dalam dua kali
periode. Pertama adalah periode pembelahan sel meiosis I. Kemudian
dilanjutkan ke periode kedua yaitu meiosis II.

Gambar 7. Fase-fase pada pembelahan Meiosis


Tahapan pembelahan sel Meiosis I:
Sumber: https://idschool.net/sma/pembelahan-sel-mitosis-dan-meiosis/

a. Profase I:  meliputi 5 tahapan yaitu,


 Leptoten: kromatin berubah menjadi kromosom
 Zigoten: kromosom homolog akan berpasangan
 Paktiten: kromatid akan memisah namun ada bagian yang masih menyatu
 Diploten: terjadi pindah silang pada kromosom
 Diakinesis: kromosom bertambah tebal
b. Metafase I:  kromosom homolog berada pada bidang ekuator
c. Anafase I:  kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan

8
d. Telofase I:  tahapan ini mirip seperti pada tahapan telofase pembelahan
mitosis. Namun, pada telofase I sel masuk berupa kromosom.
Hasil akhir dari meiosis I adalah sebuah sel dengan dua kromosom, kemudian
masuk dalam tahapan pertama pada Meiosis II yaitu profase II.
Tahapan pada Meiosis II:
a. Profase II:
 membran nukleus menghilang
 benang spindel mengikat kromosom
b. Metafase II:  kromosom berada pada bidang equator
c. Anafase II:  terjadi pergerakan kromatid ke arah kutub yang berlawanan
d. Telofase II:  terbentuk membran nukleus, kromatid terjadi kromatin,
terjadi pemisahan menjadi dua sel anak
Hasil akhir dari meiosis II adalah terbentuk 4 sel anakan yang bersifat haploid (n)
yaitu jumlah kromosomnya setengah dari jumlah kromosom sel induk. Oleh
karena itu, pembelahan meiosis disebut juga sebagai pembelahan reduksi.
Setelah mencermati fase pada pembelahan mitosis dan meiosis, apakah kamu
menemukan adanya kesamaan fase antara keduanya?

B. Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Pria


1. Organ reproduksi Pria beserta Fungsinya

Gambar 8. Struktur organ reproduksi pria


Sumber: buku siswa IPA

Tabel 2. Fungsi bagian-bagian pada organ reproduksi pria

9
2. Spermatogenesis
Proses pembentukan sperma disebut dengan spermatogenesis.
Pembentukan sel sperma terjadi di dalam tubulus seminiferus. Kata “tubulus”
berarti saluran-saluran, sedangkan kata “seminiferus” berasal dari kata
“semen” yang artinya sperma.
Proses pembentukan sperma pada tubulus seminiferus terjadi secara
bertahap. Perhatikan skema spermatogenesis di bawah ini:

10
Gambar 9. Tahapan Spermatogenesis
Sumber: https://roboguru.ruangguru.com/question/pada-peristiwa-spermatogenesis-hasil-pembelahan-meiosis-i-dan-meiosis-ii-
berturut-turut_QU-W2QVJS14

Berikut adalah proses yang terjadi pada Spermatogenesis:


a. Spermatogonium yang bersifat diploid (2n) membelah secara mitosis
menjadi spermatosit primer atau spermatosit I
b. Spermatosit primer membelah secara meiosis menghasilkan 2 sel
spermatosit sekunder.
c. Setiap spermatosit sekunder akan membelah menghasilkan sprematid
d. Spermatid akan mengalami pematangan dan diferensiasi menjadi
spermatozoa (sperma)

C. Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Wanita


1. Organ Reproduksi Wanita beserta Fungsinya

Gambar 10. Bagian-bagian pada organ reproduksi wanita


Sumber: buku Siswa IPA kelas IX semester 1

Tabel 3. Fungsi Bagian pada Organ Reproduksi Wanita

11
2. Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin betina dan terjadi di
ovarium. Ovarium mengandung banyak sel induk telur (oogonium) yang
bersifat diploid (2n). Perhatikan skema tahapan pada oogenesis di bawah ini:

Gambar 11. Tahapan pada Oogenesis


Sumber: https://mataseluruhdunia208.blogspot.com/2018/10/proses-pembentukan-gamet.html

Berikut adalah penjelasan tahapan yang terjadi pada oogenesis:

12
a. Oogonium membelah secara mitosis menjadi oosit primer atau oosit
primer.
b. Oosit primer membelah secara meiosis menghasilkan satu oosit sekunder
dan 1 badan kutub (badan polar).
c. Oosit sekunder membelah menghasilkan sebuath ootid yang akan
berkembang menjadi sel telur dan badan polar II yang akan berdegenerasi.
d. Badan kutub I membelah menghasilkan badan polar II yang akan
terdegenerasi juga.
e. Salah satu hasil pembelahan oosit sekunder adalah ootid yang akan
berfirensiasi membentuk 1 sel telur (ovum)

D. Siklus Menstruasi
Bagi kamu yang perempuan tentunya sudah ada yang mengalami
menstruasi. tahukah kamu apa sebenarnya menstruasi itu? Menstruasi
merupakan suatu keadaan keluarnya darah, lendir, dan sel-sel epitel yang
menyusun dinding rahim. Siklus menstruasi akan terjadi apabila sel telur
yang dihasilkan oleh ovarium tidak dibuahi oleh sel sperma. Bagaimana
proses lengkap dari siklus menstruasi? berikut penjelasannya.
1. Fase Menstruasi
Fase menstruasi diperngaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.
Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum
dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium
(dinding rahim) sehingga terjadilah pendarahan.
2. Fase proliferasi (pra ovulasi)
Fase ini diperngaruhi oleh hormon FSH (Folicle Stimulating Hormone).
Hormon ini berfungsi untuk memacu pematangan folikel dan
merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon estrogen. Adanya
estrogen menyebabkan pembentukan kembali dinding rahim.
3. Fase ovulasi
Fase ini dipengaruhi oleh hormon LH (Luteinizing Hormone).
Peningkatan kadar estrogen memicu hipofisis untuk mengeluarkan LH
yang kemudian akan merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel.
4. Fase pasca ovulasi

13
Fase ini dipengaruhi oleh hormon progesteron. Folikel matang yang telah
melepaskan oosit sekunder akan mengerut dan menjadi korpus luteum.
Korpus luteum kemudian mengeluarkan hormon progesteron yang
mendukung kerja estrogen untuk mempertebal dan menumbuhkan
pembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium
untuk menerima pelekatan embrio.

E. Fertilisasi dan Kehamilan


Apabila ada sel sperma yang masuk ke dalam saluran reproduksi
perempuan, sel sperma tersebut akan bergerak menuju sel telur. Apabila telah
bertemu dengan sel telur, bagian kepala sperma akan masuk ke dalam sel telur dan
meninggalkan bagian ekornya di luar sel telur. Proses inilah yang mengawali
terjadinya fertilisasi.
Fertilisasi merupakan proses peleburan inti sel sperma dengan inti sel
telur, sehingga membentuk zigot. Proses fertilisasi ini terjadi di dalam tuba
fallopi.
Sel sperma menggunakan flagela yang bergerak memutar sebagai baling-
baling untuk menggerakan tubuh dalam cairan yang ada pada tuba fallopi menuju
ke sel telur. Gerakan flagela ini dianalogikan dengan baling-baling untuk
mendorong perahu.

Ada beberapa mekanisme sel sperma dapat menemui sel telur. Sel sperma
dapat menemukan lokasi sel telur karena sel telur menghasilkan senyawa kimia
berupa hormon progesteron. Selain itu, juga karena adanya sensor panas (suhu
tuba fallopi atau tempat sel telur berada, lebih tinggi dibandingkan suhu tempat
penyimpanan sperma).
Zigot yang terbentuk setelah terjadinya fertilisasi akan melakukan
pembelahan, selanjutnya berkembang menjadi embrio yang akan menuju ke rahim

14
kemudian tertanam (implantasi) ke dalam endometrium. Pada kondisi ini
seseorang mengalami kehamilan.
Berikut ini skema proses fertilisasi dan implantasi,
Skema Proses Fertilisasi Hingga Implantasi

Dari jutaan sel sperma yang masuk ke saluran reproduksi perempuan, hanya satu
sel sperma yang dapat membuahi sel telur. Mengapa demikian? Setelah salah
satu sel sperma memasuki membran sel telur maka secara langsung sel telur akan
membentuk benteng yang tidak dapat dilewati oleh sperma lainnya.

MASA KEHAMILAN
Masa kehamilan dapat diartikan sebagain kondisi sejak
terjadinya fertilisasi dan embrio terimplantasi dalam endometrium hingga
terjadinya kelahiran. Pada manusia, masa kehamilan rata-rata berlangsung selama
38 minggu (266 hari) mulai dari fertilisasi atau 40 minggu dari permulaan siklus
menstruasi terakhir. Kehamilan manusia dibagi menjadi 3 (tiga) periode
(trimester), dimana masing-masing trimester lamanya tiga bulan.

15
Trimester Pertama
Trimester pertama berlangsung dari minggu pertama sampai minggu ke-13
masa kehamilan. Pada trimeter pertama, perubahan pada ibu belum terlihat jelas.
Akan tetapi, terjadi perubahan besar dalam tubuhnya, misalnya peningkatan kadar
hormon estrogen dan progesteron.
Rahim mulai mendukung untuk pertumbuhan janin dan plasenta. Tubuh
juga akan meningkatkan supai darah untum membawa oksgen dan nutrisi ke janin
yang sedang berkembang. Kondisi janin pada trimester pertama memiliki ciri-ciri
sebagai berikut.
1. Ukuran embrio kurang lebih 7 mm
2. Embrio telah memiliki bakal tulang belakang
3. Otak dan sumsum tulang mulai terbentuk
4. Embrio sudah dapat disebut janin, yang terlekat pada tali pusar dengan
terhubung plasenta dan terlindungi oleh kantong ketuban (amnion).
5. Janin berukuran sekitar 5,5 cm.
6. Otot, tulang belakang, tulang rusuk, lengan, dan jari mulai terbentuk.
7. Janin sudah dapat menggerakkan lengan dan kaki, serta mampu memutar
kepala.
8. Pada akhir trimester pertama, janin terlihat seperti miniatur manusia, jenis
kelamin sudah tampak, dan detak jantung dapat dideteksi.

Trimester Kedua
Trimester kedua berlangsung dari minggu ke-13 sampai dengan minggu
ke-27. Trimestrer kedua merupakan periode yang dirasakan paling nyaman oleh
ibu hamil, karena kegelisahan gejala kehamilan awal sudah hilang. Pada trimester
kedua ini, ibu dapat merasakan janin mulai bergerak, bahkan janin dapat
mendengar dan mengenali suara ibunya. Jenis kelamin janin juga sudah dapat
dideteksi secara lebih jelas.
Kondisi janin pada trimester kedua memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

16
1. Janin berukuran 10 cm, berat badan 0,5 kg, dan janin sudah terlihat seperti
bayi.
2. Jari tangan dan jari kaki sudah terbentuk, bagian ujung jari sudah tumbuh
kuku.
3. Janin telah memiliki alis dan bulu mata.
4. Permukaan kulit ditumbuhi oleh rambut.
5. Janin mulai bergerak aktif.
6. Pada trimester kedua, mata janin sudah membuka.

Trimester Ketiga
Trimester ketiga berlangsung mulai dari minggu ke-28 sampai dengan
masa kelahiran bayi. Pada periode ini, janin sudah bisa membuka dan menutup
mata, mendendang, meregangkan badan, dan bahkan merespon cahaya. Ketika
memasuki bulan kedelapan, pertumbuhan otak janin akan berlangung lebih cepat.
Sedangkan bulan kesembilan, paru-paru sudah siap untuk berespirasi sendiri.
Kondisi janin pada trimester ketiga memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Sistem sirkulasi dan respirasi janin mengalami perubahan yang
memungkinkan untuk bernapas dengan dunia luar.
2. Janin mengembangkan kemampuan untuk mengatur suhu tubuh sendiri.
3. Tulang mulai mengeras dan otot menebal.

Selama perkembangan embrio di dalam rahim, terbentuk membran embrio yang


berfungsi untuk melindungi dan memberi makan embrio. Membran embrio terdiri
atas empat bagian, yaitu sakus vitenelus, amnion, karion, dan alantois.

 Sakus Vitenalus

17
Sakus vitenalus (kantung kuning telur) terletak di antara amnion dan
plasenta, merupakan tempat keluarnya sel-sel darah merah dan pembuluh darah
yang pertama.

 Amnion
Amnion merupakan selaput pelindung embrio. Dinding amnion
menghasilkan getah berupa air ketuban yang berfungsi sebagai berikut.
1. Melindungi janin dari tekanan dan benturan.
2. Memberi ruang gerak bagi janin.
3. Sebagai cadangan nutrisi bagi janin.

 Korion
Korion adalah selaput yang terdapat di luar amnion. Korion dan alantois
akan tumbuh keluar membentuk jonjot dan berhubungan dengan dinding
rahim. Jonjot-jonjot korion menempel pada dinding rahim.
Di dalam jonjot tersebut terdapat pembuluh-pembuluh darah yang
berhubungan dengan peredaran darah ibu melalui perantara plasenta.

 Alantois
Alantois terletak di dalam tali pusar, berfungsi menghubungkan sirkulasi
embrio dengan plasenta.
Plasenta dengan embrio dihubungkan oleh tali pusar. Di dalam tali pusar
terdapat dua buah pembuluh nadi dan sebuah pembuluh balik yang
berhubungan dengan pembuluh-pembuluh darah dalam plasenta.
Zat makanan dan oksigen dari pembuluh darah ibu dialirkan melalui
plasenta ke tali pusar, selanjutnya ke pembuluh darah embrio. Sedangkan zat
sisa dan karbondioksida dari pembuluh darah embrio dikeluarkan melalui tali
pusar menuju plasenta dan akhirnya dialirkan ke pembuluh darah ibu.

F. Gangguan pada Sistem Reproduksi Manusia

18
Sistem reproduksi sangat rawan mengalami kelainan atau penyakit yang
disebabkan oleh bakteri, jamur dan virus. Kelainan atau gangguan pada organ
reproduksi manusia pada umumnya disebabkan oleh bakteri dan virus.
Ada 6 jenis kelainan/gangguan utama pada organ perkembangbiakan manusia:

1. Gonorhoe (Go)
Gangguan Go disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang
ditandai dengan gejala rasa sakit dan keluar nanah pada saat buang air seni serta
keputihan berwarna kuning hijau pada wanita.  penyakit ini dapat disebabkan oleh
perilaku seks bebas dan menyimpang.

2. Sifilis (Raja singa)


Gangguan organ reproduksi oleh bakteri treponema pallium akan
menyebabkan sifilis. Hal ini disebabkan oleh hubungan seksual, luka mikroskopis,
tranfusi darah.
Tanda-tanda sifilis antara lain; luka pada alat kelamin, rektum, lidah dan
bibir. Pembengkakan getah bening pada bagian paha , bercak-bercak di seluruh
tubuh, tulang dan sendi terasa nyeri, ruam pada tangan dan telapak kaki. Bakteri
penyebab kelainan ini dapat menyebar ke seluruh tubuh.

3. Herpes simpleks genitalis


Kelainan herpes simpleks genitalis disebabkan oleh virus herpes simpleks
tipe II yang menyerang kulit di daerah genitalia luar, anus dan vagina. Gejala
penyakit ini ditandai dengan rasa gatal, pedih dan kemerahan pada kulit di daerah
kelamin.Kemudian pada daerah tersebut timbul lepuh keci-kecil, lepuh menjadi
pecah dan menimbulkan luka.

4. AIDS
Penyakit AIDS (Acquered Immuno Deficiency Virus) disebabkan oleh
virus HIV (Human Immune Deficiency Virus). Virus ini menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia. Apabila virus HIV bersarang di sel darah putih dan
merusaknya, maka tubuh akan menjadi lemah dan mudah terserang penyakit.
Virus HIV dapat menular masuk ke tubuh orang lain melalui transfusi darah atau
melalui alat-alat yang menyebabkan luka, seperti jarum suntik, infus dan kontak
seksual.

19
5. Keputihan
Keputihan adalah sejenis penyakit kelamin yang terjadi pada wanita
dengan ciri terdapat cairan berwarna putih kekuningan atau putih keabu-abuan
pada vagina. Penyakt ini disebabkan oleh jamur Candida albicans, bakteri, virus
dan parasit.

6. Epididimitis
Epiddimitis adalah kelainan peradangan pada saluran epididimis yang
disebabkan oleh infeksi atau karena terkena penakit menular seksual. Ditandai
dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis

G. Upaya Pencegahan Gangguan pada Sistem


Reproduksi Manusia
Upaya utama untuk mencegah penyakit berkaitan dengan organ reproduksi
adalah mengetahui penyebab timbulnya penyakit. Sudah diketahui bahwa kurang
menjaga kebersihan organ reproduksi merupakan faktor utama timbulnya penyakit
organ reproduksi tersebut.
Kurang menjaga kebersihan organ reproduksi akan memudahkan
munculnya infeksi oleh jamur, bakteri atau parasit. Perilaku hidup yang salah juga
menjadi penyebab penyakit pada organ reproduksi, misalnya seks bebas dan
penyalahgunaan narkoba.
Setelah mengetahui penyebab timbulnya penyakit organ reproduksi maka
upaya dan langkah yang harus ditempuh adalah:

1. Berusaha untuk menjaga kebersihan organ reproduksi bagian luar dengan


mencuci/membilas sehabis buang air seni atau mengganti pembalut sesering
mungkin bagi wanita menstruasi.
2. Menggunakan celana dalam yang bersih dan terbuat dari bahan katun dan
tekstur lembut.
3. Tidak mendekati pergaulan bebas dan mengkonsumsi obat-obatan berbahaya.

20
4. Aktivitas seimbang antara bekerja/belajar dengan Istirahat serta mengkonsumsi
makanan dan minuman yang cukup nutrisinya.
5. Olahraga secara teratur dan mengkonsumsi buah dan sayur.
6. Cek kesehatan sebelum menikah. Ini dilakukan agar penyakit menular seksual
dapat diketahui sejak dini dan segera dicarikan solusinya.

Daftar Pustaka

Ellyawati, dkk. 2019. Pendalaman Materi Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:


Kemendikbud RI
Kurniawati, Yati dkk. 2020. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa
Pandemi Covid-19 Untuk Jenjang SMP. Jakarta: Direktorat SMP
Kemendikbud RI

21
Zubaidah, Siti dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/Mts Kelas IX. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
https://www.matrapendidikan.com/2019/07/upaya-pencegahan-penyakit-pada-
sistem.html
https://www.matrapendidikan.com/2019/07/penyakit-pada-sistem-reproduksi-
manusia.html
https://www.amongguru.com/materi-ipa-kelas-9-smp-kurikulum-2013-k13-
fertilisasi-dan-kehamilan/

22

Anda mungkin juga menyukai