Anda di halaman 1dari 27

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN


MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK SMA/MA KELAS XII SEMSTER 1

DISUSUN
OLEH:

1. ATINA (NIM. F1072161036)


2. DITA LINDA YANI (NIM. F1072161022)
3. SITI FATIMAH (NIM. F1072161021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2018
PETUNJUK BAGI SISWA

a. Modul ini harus diselesaikan dalam 4 jam pelajaran.


b. Belajar dengan modul keberhasilannya tergantung dari ketekunan dan cara kamu
memahami.
c. Sebelum membaca msteri pada modul, baca dan pahami tujuan yang terdapat pada
modul.
d. Usahakan kamu memiliki buku paket atau LKS biologi kelas XII semester 1.
e. Apabila dalam mempelajari modul ini terdapat materi yang tidak dipahami, diskusikan
dengan teman sebangku atau bertanya langsung kepada guru.
f. Setelah kamu memahami materi, selanjutnya kerjakan soal yang terdapat pada modul
dan tulis jawabannya dibuku tugas.
g. Periksa hasil melalui kucu jawaban yang terdapat pada modul.
h. Apabila dalam tes akhir kamu mendapat nilai minimal 60, maka kamu dapat
mempelajari modul berikutnya.
Standar Kompetensi

Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya


pada salingtemas.

Kompetensi Dasar
Menjelaskan keterkaitan antara proses pembelahan mitosis dan meiosis dengan
pewarisan sifat.
A. Pendahuluan
Modul ini berjudul tentang Mitosis dan Meiosis. Pada modul ini akan dibahas macam-
macam pembelahan sel, proses serta perbedaan pembelahan mitosis dan meiosis, dan
dan proses gametogenesis. Proses tumbuh dan berkembang tidak dapat lepas dari
aktivitas pembelahan sel yang terjadi di dalam tubuh kita. Pembelahan sel sendiri dibagi
menjadi pembelahan mitosis dan meiosis. Setiap pembelahan tersebut memeiliki arti
penting bagi tubuh kita. Kita tidak akan tumbuh besar dan tinggi, jika sel-sel didalam
tubuh kita tidak mengadakan pembelahan mitosis. Pembelahan sel juga dapat kita amati
dari kulit kita. Pernahkah anda merasakan bahwa kulit anda terasa kering dan
mengelupas? Atau pernahkah tangan anda teriris pisau? Apakah yang terjadi? Tentu
saja kulit yang terkelupas tersebut diganti oleh kulit baru sehingga luka ditangan anda
akan menutup dan sembuh. Kulit baru tersebut terbentuk dari sel-sel kulit yang
membelah atau bereproduksi. Bagaimana tahap-tahap dalam pembelahan sel? Apakah
sesederhana yang kita bayangkan? Ayo pelajari dengan baik materi tentang pembelahan
sel berikut!

B. Indikator:
1. Menjelaskan tahap –tahap persiapan pembelahan sel.
2. Menjelaskan tahap- tahap mitosis dan meiosis.
3. Mengidentifikasi ciri-ciri dari tahapan mitosis dan meiosis.
4. Menganalisa fungsi pembelahan mitosis dan meiosis

C. Karakter Yang Ingin Di Bentuk:


1. Cermat.
2. Rasa ingin tahu dan kerja sama.

D. Tujuan Pembelajaran Setelah Mempelajari Materi Ini, Siswa Diharapkan


Dapat:
1. Menyebutkan macam-macam pembelahan sel.
2. Menjelaskan proses pembelahan mitosis dan meiosis.
3. Menjelaskan perbedaan pembelahan mitosis dan meiosis.
4. Menjelaskan proses gametogenesis.
E. Uraian Materi
Reproduksi sel membahas tentang macam pembelahan sel, mekanisme
pembelahannya, serta contoh dari pembelahan sel. Esensi proses pembelahan sel adalah
mengenai penggandaan kromosom serta mekanisme pewarisan kromosom dari ‘sel
induk’ ke ‘sel anak’.
Reproduksi sel bertujuan untuk menambah jumlah dan jenis sel, atau
membentuk sel-sel lain dengan tujuan tertentu. Sel merupakan unit kehidupan terkecil
yang reproduktif. Sel baru dihasilkan melalui proses membelah diri menjadi 2 sel baru/
sel anak. Pembelahan sel adalah peristiwa alami yang harus terjadi karena
mempengaruhi kelangsungan hidup suatu makhluk hidup. Ada tiga jenis pembelahan
sel, yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis.

1) Amitosis
Pembelahan secara langsung biasa terjadi pada mahluk hidup bersel tunggal
(uniseluler). merupakan reproduksi mahluk hidup itu sendiri. prmmbelahan
amitosis tidak didahului pembentukkan benang gelondong maupun pembelahan
inti. Amitosis merupakan cara reproduksi vegetatif pada organisme prokariotik
dan protojoa, langsung menghasilkan dua sel anakan, sehingga sering disebut
pembelahan, setiap sel anak mewarisi sifat-sifat induknya. pembelahan amitosis
senantiasa menghasilkan keturunan yang memiliki sifat yang identik dengan
induknya.

Gam 7. 2 Pembelahan Amitosis pada Amuba


2) Mitosis Dan Siklus Sel
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan secara tidak langsung atau melalui
tahap-tahap yang terjadi pada perbanyakkan sel tubuh. Sel yang membelah
secara mitosis akan menghasilkan dua sel anakkan yang masing-masing
memiliki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Siklus sel
adalah kejadian-kejadian yang berlangsung dengan urutan tertentu yang dimulai
dari pembelahan sel hingga pembelahan sel dalam pembentukkan sel anakkan.
Siklus ini meliputi dua fase, yaitu fase interfase dan fase mitotik Pembelahan
mitosis berlangsung secara bertahap melalui beberapa fase, yaitu:

Proses Mitosis

3) Tahap Pembelahan Mitosis


Interfase
Merupakan fase istirahat dari pembelahan sel. Namun tidak berarti sel
tidak beraktifitas justru tahap ini merupakan tahap yang paling aktif dan dan
penting untuk mempersiapkan pembelahan.
Fase ini membutuhkan waktu paling lama dibandingkan dengan fase fase
pembelahan sel (fase mitotik). Terbagi atas tiga fase, yaitu:

a. Fase G1 (growth 1/pertumbuhan 1)

Merupakan fase paling aktif berlangsung selama 9 jam. Pada fase


ini sel mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Pada fase ini sel
bertambah ukuran dan volumenya.

b. Fase S (Sintesis)

Merupakan fase sintesis DNA atau duplikasi kromosom, dengan waktu 10


jam
c. Fase G2 (Growth 2/Pertumbuhan 2)

Merupakan fase yang didalamnya terjadi proses sintesis protein.


Pada fase ini sel siap untuk mengadakan pembelahan.

Gambar 7.3. Interfase

Sekali lagi bahwa fase Mitosis tidak diawali dengan Interfase tetapi Fase Profase , karena
Interfase merupakan persiapan mitosis , merupakan fase istirahat sel tidak membelah.
sedangkan Mitosis itu Fase sel melakukan pembelahan / reproduksi

Mitosis terjadi pada sel-sel tubuh (somatic). Terdiri atas 4 tahapan yang saling berurutan :
profase, metaphase, anaphase dan telofase

1. Profase

 Benang kromatin memendek dan menebal menjadi kromosom


 Tiap kromosom mengadakan replikasi menghasilkan kromatid
 Sentriol (pada sel hewan) mulai memisah dan mengarahkan benang-benang
gelendong
 Pada akhir profase ditandai dengan menghilangnya membrane inti

Gambar 7.4 Profase


2. Metafase

 kromosom berjajar di bidang equator/ bidang pembelahan

Gambar 7.5. Metafase

3. Anafase

 merupakan tahap pembelahan inti


 sentromer membelah dan kromatid memisahkan diri bergerak ke kutub yang
berlawanan, berperan sebagai kromosom tetapi bergeraknya masih dalam benang
gelendong.

Gambar 7.6. Anafase

4. Telofase

– kromosom sampai di kutub masing-masing dan menjadi kromatin kembali

– spindle mulai lenyap dan nucleolus muncul kembali

– membrane inti terbentuk kembali


– sekat sel/ lekukan sel terbentuk sehingga sel terbagi dua bagian (sitokinesis)dengan
jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom sel induk

Gambar 7.7. Telofase

3. MEIOSIS

Meiosis terjadi pada alat reproduksi/gametangium/ gonat pada saat pembentukan


gamet (gametogenesis). Menghasilkan sel anak yang memiliki jumlah kromosom setengah
dari jumlah kromosom sel induk (n) sehingga disebut sebagai pembelahan reduksi. Meiosis
diperlukan agar hasil peleburan antara gamet jantan dan gamet betina tetap memiliki jumlah
kromosom 2n. Meiosis terdiri dari 2 tahap, yaitu : Meiosis I dan Meiosis II. , masa istirahat
antara keduanya disebut interfase. Sel somatik manusia terdiri dari 46 kromosom (23 pasang
kromosom), setengah berasal dari tiap orang tua. Masing-masing dari 22 autosom maternal
memiliki kromosom paternal yang homolog. Pasangan kromosom ke 23 adalah kromosom
seks yang menentukan jenis kelamin seseorang, sel ovum dan sperma hanya mempunyai
setengah kromosom (haploid / n), apabila ovum dan sperma bersatu (fertilisasi) akan
terbentuk zigot diploid (2n) yang akan tumbuh menjadi individu baru dengan gen

hasil kombinasi dari ovum dan sperma.

a. Meiosis I
1). Profase I, dibagi menjadi beberapa tahap :

 Leptonema : benang-benang kromatin menjadi kromosom

Gambar 7.8. Leptonema

 Zigonema : kromosom homolog berdekatan dan bergandengan.tiap pasang


kromosom homolog disebut bivalen

. Gambar 7.9. Zigonema

 Pakinema : tiap-tiap bagian kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalam


satu ikatan sentromer sehingga terbentuk tetrad.

Gambar 7.10. Pakinema


 Diplonema : kromatiddari tiap-tiap belahan kromosom memendek dan membesar.
Kromatid homolog tampak saling menjauhi tetapi tetap saling terikat bersama oleh
kiasmata. Terjadi pindah silang (crossing over).

Gambar 7.11 Diplonema

 Diakinesis : kromatid masih melanjutkan gerakan untuk saling menjauhi dan


kiasmata mulai bergerak menuju ujung- ujung kromosom. Sentrosom membentuk dua
sentriol yang masing-masing membentuk benang gelendong pembelahan. Satu
sentriol tetap sedang yang lain bergerak kea rah kutub yang berlawanan.
Membran inti dan nucleolus hilang.

Gambar 7.12 Diakinesis

2). Metafase I

 menyerupai tahap metaphase pada mitosis, pembeda dengan metaphase pada mitosis
adalah sentromer setiap pasang homolog menempel pada gelendongnya, satu di atas
dan satu di bawah bidang equator
Gambar 7.10. Metafase I

3). Anafase I

 Setiap pasangan kromosom homolog berpisah bergerak kea rah kutub yang
berlawanan
 Sentromer belum membelah

Gambar 7.11. Anafase I

4). Telofase I

 § Selubung inti terbentuk, nucleolus muncul kembali


 § Kromatin muncul kembali
 § Terjadi sitokinesis
 § Sentriol berperan sebagai sentrosom kembali

Gambar 7.12. Telofase I

b. Meiosis II
1). Profase II

Gambar 7.13. Profase II

a). Sentrosom membentuk dua sentriol yang letaknya berlawanan kutub dan

dihubungkan oleh spindel.

b). Membran inti dan nukleus lenyap

c). Kromatin berubah menjadi kromosom yang dijerat oleh spindle

2). Metafase II

Gambar 7.14. Metafase II

a). Kromosom berada di equator

b). Kromatid berkelompok dua-dua

c). Belum terjadi pembelahan sentomer

3). Anafase II
Gambar 7.15. Anafase II

a). Chromosomes melekat pada kinetokor spindel ke arah kutub yang berlawanan,

sehingga sentromer terbelah

b). Masing-masing kromatid bergerak ke arah yang berlawanan

4). Telofase II

a). Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan dan berubah kembali jadi kromatin

b). Membran inti dan nukleus terbentuk lagi

c). Akhir pembelahan meiosis II akan terbentuk 4 sel yang masing-masing


mengandung setengah dari kromosom induknya.( n )

Gambar 7.16. Telofase II

Perbedaan Pembelahan Mitosis dengan Pembelahan Meiosis

No Mitosis Meiosis
1. Lokasi pembelahan Sel-sel tubuh Lokasi pembelahan Sel gonad/sel
(somatis) dan sel gonad kelamin
2 Jumlah pembelahan Satu kali Jumlah pembelahan dua kali
1 1. Jumlah sel anak hasil Jumlah sel anak hasil pembelahan
pembelahan Satu sel induk Satu sel induk menghasilkan 4 sel
menghasilkan 2 sel anak anak
2 Jumlah kromosom anak Diploid Jumlah kromosom anak Diploid
(2n) Diploid (2n) (2n) Haploid (n)
3 Pindah silang Tidak terjadi Pindah silang terjadi pada profase
I
4 Komponen genetik sama dengan Komponen genetik berbeda
induk dengan induk
5 Tujuan Pertumbuhan dan Tujuan Reduksi kromosom yaitu
regenerasi pembentukan gamet

Gametogenesis dan pewarisan sifat

Sebelum menjadi individu baru, baik pada tumbuhan maupun hewan, tentunya
diperlukan bahan baku atau cikal bakal pembentuk in-dividu baru tersebut. Pada proses
perkembangbiakan generatif (seksu-al) hewan maupun tumbuhan, bahan baku tersebut berupa
sel kelamin yang disebut gamet. Gamet jantan dan betina diperlukan untuk mem-bentuk zigot,
embrio, kemudian individu baru. Nah, pada materi beri-kut ini akan dibahas tentang proses
pembentukan gamet, baik jantan maupun betina yang disebut gametogenesis
(genesis=pembentukan).

Gametogenesis melibatkan pembelahan meiosis dan terjadi pada organ reproduktif.


Pada hewan dan manusia, gametogenesis terjadi pada testis dan ovarium, sedangkan pada
tumbuhan terjadi pada putik dan benang sari. Hasil gametogenesis adalah sel-sel kelamin, yaitu
gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum atau sel telur).

1. Gametogenesis pada Hewan

Gametogenesis memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangbiakan


hewan. Gametogenesis pada hewan yang akan kita pelajari dibagi menjadi dua, yaitu
spermatogenesis dan oogenesis. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan gamet
jantan (sperma). Sementara oogenesis adalah proses pembentuk an gamet betina (ovum atau
sel telur).

a.Spermatogenesis
Sperma berbentuk kecil, lonjong, berfl agela, dan secara keselu-ruhan bentuknya
menyerupai kecebong (berudu). Flagela pada sperma digunakan sebagai alat gerak di dalam
medium cair. Sperma dihasilkan pada testis. Pada mamalia, testis terdapat pada hewan jantan
sebagai buah pelir atau buah zakar. Buah pelir pada manusia berjumlah sepasang.

Di dalam testis terdapat saluran-saluran kecil yang disebut tubulus seminiferus. Pada
dinding sebelah dalam saluran inilah, terjadi proses spermatogenesis. Di bagian tersebut
terdapat sel-sel induk sperma yang bersifat diploid (2n) yang disebut spermatogonium
.Pembentukan sperma terjadi ketika spermatogonium mengalami pembelahan mitosis menjadi
spermatosit primer (sel sperma primer). Selanjutnya, sel spermatosit primer mengalami meiosis
I menjadi dua spermatosit sekunder yang sama besar dan bersifat haploid. Setiap sel
spermatosit sekunder mengalami meiosis II, sehingga terbentuk 4 sel spermatid yang sama
besar dan bersifat haploid.

Mula-mula, spermatid berbentuk bulat, lalu sitoplasmanya se-makin banyak berkurang dan
tumbuh menjadi sel spermatozoa yang berfl agela dan dapat bergerak aktif. Berarti, satu
spermatosit primer menghasilkan dua spermatosit sekunder dan akhirnya terbentuk 4 sel
spermatozoa (jamak = spermatozoon) yang masing-masing bersifat haploid dan fungsional
(dapat hidup).

b.Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin betina atau gamet betina yang disebut
sel telur atau ovum. Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Di dalam ovarium, sel induk telur
yang disebut oogonium tumbuh besar sebagai oosit primer sebelum membelah secara meiosis.
Berbeda dengan meiosis I pada spermatogenesis yang menghasilkan 2 spermatosit sekunder
yang sama besar. Meiosis I pada oosit primer menghasilkan 2 sel dengan komponen
sitoplasmik yang berbeda, yaitu 1 sel besar dan 1 sel kecil. Sel yang besar disebut oosit
sekunder, sedangkan sel yang kecil disebut badan kutub primer (polar body).

Oosit sekunder dan badan kutub primer mengalami pembelahan meiosis tahap II. Oosit
sekunder menghasilkan dua sel yang berbeda. Satu sel yang besar disebut ootid yang akan
berkembang menjadi ovum. Sedangkan sel yang kecil disebut badan kutub. Sementara itu,
badan kutub hasil meiosis I juga membelah menjadi dua badan kutub sekunder. Jadi, hasil akhir
oogenesis adalah satu ovum (sel telur) yang fungsional dan tiga badan kutub yang me ngalami
degenerasi (mati).

Selain pada hewan, gametogenesis juga terjadi pada tumbuhan. Berikut ini akan diuraikan
tentang gametogenesis pada tumbuhan
tingkat tinggi.

2. Gametogenesis pada Tumbuhan Tingkat Tinggi

Sebelum menjadi gamet, hasil akhir meiosis pada gametogenesis mengalami


perkembangan terlebih dahulu melalui proses yang dise-but maturasi. Berikut ini kalian akan
membahas proses gametogenesis pada tumbuhan berbunga (Angiospermae) saja. Pada
tumbuhan berbunga, gametogenesis diperlukan dalam pem-bentukan gamet jantan dan
pembentukan gamet betina. Pembentukan gamet jantan disebut mikrosporogenesis, sedangkan
pembentukan gamet betina disebut megasporogenesis. Mari kita pelajari pengertian kedua
macam gametogenesis tersebut.

a. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis berlangsung di dalam benang sari, yaitu pada bagian kepala sari
atau anthera . Kepala sari ini meng-hasilkan serbuk sari, yang mengandung sel sperma.
Pembentukan sel sperma dimulai dari sebuah sel induk mikrospora diploid yang disebut
mikros porosit di dalam anthera. Mikrosporosit ini mengalami meiosis I menghasilkan
sepasang sel haploid. Selanjutnya, sel ini mengalami meiosis II dan menghasilkan 4
mikrospora yang haploid. Keempat mikrospora ini berkelompok
menjadi satu sehingga disebut sebagai tetrad .

Setiap mikrospora mengalami pembelahan mi-tosis. Pembelahan ini menghasilkan dua


sel, yaitu sel generatif dan sel vegetatif. Sel vegetatif ini mempu-nyai ukuran yang lebih
besar daripada sel generatif. Struktur bersel dua ini terbungkus dalam dinding sel yang
tebal. Kedua sel dan dinding sel ini ber-sama-sama membentuk sebuah butiran serbuk
sari yang belum dewasa.

Setelah terbentuk serbuk sari, inti generatif membelah secara mitosis tanpa disertai
sitokinesis, sehingga terbentuklah dua inti sel sperma. Sementara itu, inti vegetatifnya
tidak membelah. Pembentukan sel sperma ini dapat terjadi sebelum serbuk sari
keluardari anthera atau pada saat serbuk sari sampai di kepala putik (stigma). Pada saat
inilah, tangkai serbuk sari mulai tumbuh. Pada umumnya, pembe-lahan mitosis sel
generatif terjadi setelah buluh serbuk sari menembus stigma atau mencapai kantung
embrio di dalam bakal biji (ovulum).

b. Megasporogenesis
Megasporogenesis merupakan proses pembentukan gamet betina. Proses ini terjadi di
dalam bagian betina bunga, yaitu bakal biji (ovulum) yang dibungkus oleh bakal buah
(ovarium) pada pangkal putik. Di dalam bakal biji terdapat sporangium yang
mengandung megasporofi t yang bersifat diploid. Selanjutnya, megasporofi t
mengalami meiosis menghasilkan 4 megaspora haploid yang letaknya berderet. Tiga
buah megaspora mengalami degenerasi dan mati, tinggal sebuah megaspora yang masih
hidup.Megaspora yang hidup ini mengalami pembelahan kromosom secara mitosis 3
kali berturut-turut, tanpa diikuti pembelahan sitoplasma. Hasilnya berupa sebuah sel
besar yang disebut kandung lembaga muda yang mengan dung delapan inti haploid.
Kandung lembaga ini dikelilingi kulit (integumen). Di ujungnya terdapat sebuah lubang
(mikropil) sebagai tempat masuknya saluran serbuk sari ke dalam kandung lembaga.

Selanjutnya, tiga dari delapan inti tadi menempatkan diri di dekat mikropil. Dua di
antara tiga inti yang merupakan sel sinergid meng-alami degenerasi. Sementara itu, inti
yang ketiga berkembang menjadi sel telur. Tiga buah inti lainnya bergerak ke arah
kutub kalaza, tetapi kemudian mengalami degenerasi pula. Ketiga inti ini dinamakan
inti antipoda. Sisanya, dua inti yang disebut inti kutub, bersatu di tengah kandung
lembaga dan terjadilah sebuah inti diploid (2n). Inti ini disebut inti kandung lembaga
sekunder . Ini berarti kandung lembaga telah masak, yang disebut megagametofi t dan
siap untuk dibuahi.

3. Pewarisan Sifat dan Variasi Genetis


Secara garis besar, ada tiga mekanisme yang menyebabkan terjadinya variasi genetik
pada suatu populasi. Ketiga mekanisme ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

Telah dijelaskan di depan bahwa sel kelamin membelah secara meiosis. Pada profase I,
kromosom homolog muncul pertama kali sebagai pasangan. Kromosom-kromosom
homolog ini saling bersilangan pada kiasmata. Pada kiasmata inilah terjadi pindah silang
(crossing over) materi genetik dari kromosom satu ke kromosom lainnya. Pindah silang ini
terjadi ketika dua kromatid dari kromosom yang berbeda bertukar tempat. Kromatid yang
sudah tidak identik lagi dengan kromatid saudaranya karena terjadi pindah silang disebut
dyad. Pada manusia, dua atau tiga kasus kejadian pindah silang dapat terjadi untuk setiap
pasangankromosom.
Kalian telah mengetahui bahwa pembelahan sel selalu diikuti pembagian kromosom pada
sel anakan yang dihasilkan. Begitu pula dengan pembelahan meiosis. Pada metafase I,
pasangan kromosom homolog terletak pada bidang metafase. Orientasi pasangan homolog
yang menghadap kutub-kutub sel bersifat acak. Setiap pasangan mempunyai dua
kemungkinan dalam penyusunan ini. Kita ambil contoh organis-me yang mempunyai empat
kromosom diploid (2n = 4). Organisme ini mempunyai 2 kromosom dalam sel gametnya.
Dua kromosom ini dapat menghasilkan empat kemungkinan sel anakan dengan kombinasi
kromosom berbeda satu sama lain Bagaimanakah dengan manusia? Manusia mempunyai
46 kromosom diploid. Ini berarti pada sperma atau sel telur terdapat 23 kromosom haploid.
Dari 23 kromosom ini mempunyai sekitar 8 juta kemungkinan penyusunan homolog pada
metafase. Kandungan kromosom pada sel sperma atau sel telur ini akan diwariskan pada
anak keturunannya. Jadi, setiap manusia sebenarnya merupakan 1 dari 8 juta kemungkinan
pemilahan kromosom yang diwariskan oleh bapak atau ibu kandungnya.

c. Fertilisasi random
Di dalam sebuah keluarga, seorang anak mempunyai sifat yang berbeda
dengan saudara-saudaranya. Seorang anak tidak ada yang memiliki sifat yang sama persis
dengan ibu atau bapaknya. Akan tetapi, sifatnya kemungkinan besar merupakan perpaduan
sifat kedua orang tuanya. Ini jelas sangat masuk akal, sebab seorang anak dihasilkan dari
pembuahan 1 sel telur ibu oleh 1 sel sperma bapak. Sel telur yang dibuahi sperma akan
menjadi zigot sebagai cikal bakal manusia. Jadi, genetik seorang anak sangat dipengaruhi
kromosom yang terkandung dalam sel telur atau sperma tersebut. Kalian mengetahui
bahwa setiap sel kelamin (sperma dan sel telur) yang menentukan kromosom anak
merupakan 1 dari 8 juta kemungkinan. Hal ini berarti, seorang manusia merupakan salah
satu dari 64 trilyun (8 juta × 8 juta) kombinasi kromosom diploid. Dengan kata lain, kita
telah memenangkan pertandingan melawan 64 trilyun calon anak yang mungkin
dilahirkan.

Rangkuman:
1. Reproduksi sel pada organisme eukariotik dilakukan dengan cara mitosis dan
meiosis.
2. Tahap-tahap mitosis, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
3. Sitokinesis merupakan peristiwa terjadinya pembelahan sitoplasma dari sel induk
menghasilkan dua sel anakan.
4. Meiosis disebut juga sebagai tahap pembelahan reduksi artinya pembelahan sel
yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom setengah jumlah
kromosom sel induk.
5. Tahapan pada meiosis I meliputi tahap-tahap profase I, metafase I, anafase I, dan
telofase I. Pada profase I terdiri dari fase leptonema, zigonema, pakinema,
diplonema, dan diakinesis.
6. Tahapan pada meiosis II, meliputi profase II, metafase II, anafase II, dan telofase
II.
7. Spermatogenesis, yaitu proses pembentukan sel kelamin jantan.
8. Oogenesis, yaitu proses pembentukan sel kelamin betina.
LEMBAR KERJA SISWA

Judul : Reproduksi sel ( mitosis, )


Tujuan : Siswa mampu menjelaskan pembelahan mitosis

Alat dan bahan :


1. Buku biologi kelas 12
2. Gambar tahap-tahap mitosis
Kerjakan dengancermat dalam kelompokmu dan bekerja samalah dengan baik!
1. Bacalah dengan teliti dan pahami dengan baik tentang mitosis dan amati
gambar tahap-tahap dalam mitosis !
2. Gambarlah kembali tahap – tahap mitosis dengan teliti di bukumu !

Bahan diskusi
Jawablah pertanyaan berikut !
1. Jelaskan persiapan sel sebelum melakukan pembelahan ?
2. Apakah pembelahan sel secara mitosis itu?
3. Bagaimana tahap-tahap atau fase –fase pembelahan sel secara mitosis ?
4. Jelaskan tingkah laku kromosom pada saat sel tersebut melakukan pembelahan secara
mitosis?
5. Jelaskan empat ciri pembelahan mitosis ?
6. Pada manusia organ mana sajakah pembelahan sel secara mitosis terjadi? Mengapa?

KUNCI BAHAN DISKUSI !


Mitosis

1. fase persiapan pembelahan sel di sebut interfase dimana terjadi repilkasi DNA,
penggandaan organel-organel sel, pembentukan enzim
2. pembelahan sel yang terjadi pada sel tubuh yang bertujuan untuk memperbanyak jumlah
sel dengan sifat kromosom yang sama dengan sel induknya .
3. profase – metafase- anafase- telofase
4.
Profase
Pada awal profase kromatid menebal dan memendel, sehingga
dapat terlihat dengan mikroskop
Membran nukleus menghilang
Benang spindel mulai terbentuk
Benang spindel menggerakkan kromosom ke bidang ekuator
pembelahan
metafase
Kromosom tersusun di bidang equator pembelahan
Kromatid kembar masih terikat di sentromer
Sentromer membelah sehingga kromatid kembar terpisah
Anafase
Masing-masing kromatid bergerak kekutub yang berlawanan
Kromatid/ kromosom menuju ke kutub masing-masing

telofase
Benamg spindel mulai menghilang
Kromosom kembali menjadi tipis ( benamg kromatin)
Membran nukleus kembali terbentuk dan mengelilingi kromosom
Membran plasma menyempit diantara dua nukleus
Terjadi pembelahan sitoplasma dan terbentuk dua sel anak yang
diploid

5. a. terjadi pada sel tubuh


b. sel anak yang terbentuk adalah 2
c. sifat kromosom sel anak adalah diploid
d. hanya terdiri dari satu tahap yaitu profase, metafase, anafase, telofase
6. semua organ , karena mitosis selain bertujuan untuk perbanyakan sel juga memperbaiki sel
yang rusak

Uji kompetensi

1. Pada akhir pembelahan sel selalu diikuti pembagian sitoplasma. Peristiwa ini
disebut ...
a. Diakinesis d. Reduksi
b. Karioteka e. Sitokinesis
c. Kariokinesis
2. Peristiwa replikasi DNA terjadi pada fase ....
a. G1 interfase d. G2 profase
b. S interfase e. G1 metafase
c. G2 interfase
3. Spermatozoa pada manusia bersifat ....
a. Tetraploid d. haploid
b. Poliploid e. triploid
c. Diploid
4. Kromosom mengalami dekondensasi menjadi kromatin dan nukleolus terbentuk
kembali merupakan ciri-ciri dari tahap ....
a. Profase d. Telofase
b. Metafase e. Interfase
c. Anafase
5. Berikut yang bukan perbedaan mitosis dan meiosis adalah ....
a. Mitosis berlangsung di somatik
b. Meiosis terjadi dua kali fase pembelahan
c. Pada meiosis terjadi mitosis
d. Meiosis terjadi pengurangan jumlah kromosom
e. Mitosis terjadi pada pembentukan gamet dalam testis dan ovarium
6. Tujuan pembelahan meiosis adalah ....
a. Mengganti sel-sel yang rusak dan usang
b. Membentuk sel-sel tubuh organisme
c. Pembiakan pada organisme bersel satu
d. Menjaga jumlah kromosom selalu tetap tiap generasi
e. Pertumbuhan pada daerah titik tumbuh
7. Pada pembelahan sel mitosis, pemisahan kromatid dari sentromer terjadi pada ....
a. Profase d. Telofase
b. Metafase e. Interfase
c. Anafase
8. Pada meiosis terjadi .... pembelahan.
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
9. Berikut adalah gambaran tentang pembelahn mitosis.
1) Nukleotida tidak dapat lagi dilihat.
2) Benang-benang kromatin menebal.
3) Terlihat sepasang sentriol.
4) Kromatid mengatur diri di bidang pembelahan.
5) Kromatid berpisah menuju ke kutub.
6) Nukleolus hilang.
Yang terjadi pada fase profase adalah nomor....
a. 1-2-3 d. 3-4-6
b. 2-3-4 e. 2-3-6
c. 3-4-5
10. Pembelahan sel secara meiosis dengan ciri-ciri berikut:
1) Kromoson homolog yang berada pada bidang ekuator bergerak dan
memisahlan diri satu dengan yang lainnya.
2) Masing-masing kromoson menuju kurub yang berlawanan.
3) Spindel dan seluruh isi sel agak memanjang.
Pembelahan sel di atas terjadi pada fase ....
a. Profase l d. Telofase l
b. Anafase l e. Interfase l
c. Metafase l
Kata kunci:
1. E 6. D
2. B 7. C
3. D 8. B
4. D 9. E
5. E 10. B

. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT


Setelah mengerjakan Uji Kompetensi 1 segera periksa jawaban Kamu dengan kunci
jawaban yang terdapat pada akhir modul. Untuk mengetahui skor yang Kamu peroleh,
perhitungannya adalah sebagai berikut;
Hitunglah jumlah jawaban Kamu yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk
mengetahui tingkat penguasaan Kamu terhadap materi Kegiatan Belajar

RUMUS: Tingkat Penguasaan = (Jumlah jawaban benar A + B )/3


x 100tingkat
Apabila Kamu mencapai % penguasaan 60% atau lebih, Selamat! Kamu Sudah Tuntas
dan dapat melanjutkan ke Kegiatan Belajar 2. Tetapi apabila tingkat penguasaan Kamu kurang
dari 60%, maka Kamu harus kembali mempelajari uraian kegiatan belajar 1, terutama pada
bagian materi yang kurang Kamu kuasai. Belajarlah lebih giat lagi, jangan berkecil hati, pasti
Kamu berhasil!
Penilaian

1. Kognitif
a. Ulangan Harian
2. Afektif
Penilaian proses dengan melihat sikap siswa saat mengikuti kegiatan belajar

Tanggung Jumlah
No. Nama Disiplin Kerjasama Kejujuran Kepedulian Nilai
jawab Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
9.
10

*) Ketentuan
A = Sangat Baik (80-100)
B = Baik (70-80)
C = Cukup (60-70)
D = Kurang (<60)
C. Psikomotorik
Menilai aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Penilaian
Skor
No Elemen yang Dinilai Peserta
Maksimal
Didik

1 Kecermatan siswa dalam memahami materi 20

yang disampaikan.

2 Kemampuan siswa dalam mengulangi

penjelasan materi yang disampaikan. 20

3 Kemampuan siswa dalam menyimpulkan 20

materi.
4 Kemampuan siswa dalam mengajukan 20
pertanyaan yang sesuai dengan materi.

5 Kemampuan siswa dalam melakukan 20

eksperimen
Total Nilai 100
DAFTAR PUSTAKA
Herlina, Ida, dkk. 2009. Biologi 3: Kelas XII SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Langkah, Sembiring dan Sudjino. 2009. Biologi: Kelas XII SMA dan MA. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Pramono, Shidiq, dkk. Subardi, Nuryani, Shidiq Pramono. 2008. Biologi 3: Kelas XII SMA
dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai