Genetika ialah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan pemindahan informasi
dari satu sel ke sel lain dan pewarisan sifat (hereditas) dari induk ke anaknya.
Filial adalah keturunan (generasi) yang diperoleh sebagai hasil dari perkawinan Parental.
1. 3. Dominan
Dominan adalah sifat-sifat yang muncul pada keturunannya, yang atinya dalam suatu perkawinan sifat
ini dapat mengalahkan sifat pasangannya.
Gen Dominan adalah gen yang dapat mengalahkan atau menutupi gen lain yang merupakan pasangan
alelanya, sifat dominan disimbolkan dengan huruf besar.
1. 4. Resesif
Resesif adalah sifat-sifat yang tidak muncul pada keturunannya, yang artinya dalam suatu perkawinan
sifat ini dapat dikalahkan (ditutupi) oleh sifat pasangannya.
Gen Resesif adalah gen yang dikalahkan atau ditutupi oleh gen lain yang merupakan pasangan
alelanya. Sifat resesif disimbolkan dengan huruf kecil.
1. 5. Genotipe
Genotipe adalah bentuk atau susunan genetic suatu sifat yang dikandung suatu individu yang
menyebabkan munculnya sifat-sifat pada fenotipe
1. 6. Fenotipe
Fenotipe adalah sifat lahiriah yang tampak atau merupakan bentuk luar yang dapat dilihat atau diamati.
Contoh : warna bunga merah, rasa buah manis, batang pohon tinggi, warna
bulu coklat.
1. 7. Alel
Alela adalah anggota pasangan gen yang mempunyai sifat alternative sesamanya. Gen tersebut terletak
pada lokus yang bersesuaian dari suatu kromosom yang homolog.
1. 8. Homozigot
Heterozigot adalah pasangan kedua alel atau gen-gen yang tidak sama
1. 10. Pembastaran
Pembastaran adalah perkawinan antara kedua individu yang mempunyai sifat beda.
Hobrida adalah keturunan hasil penyerbukan silang dengan sifat-sifat yang berbeda
Hukum Mendel I (Hukum Segregasi bebas atau pemisahan gen sel alel) yaitu pada pembentukan sel
gamet, 2 gen yang berpasangan akan dipisahkan ke dalam dua sel anak secara bebas.
Monohibrid
Mendel melakukan penyilangan 2 individu kacang kapri yang memiliki satu sifat beda (monohibrida)
yaitu antara kapri berbatang tinggi dengan kapri berbatang rendah, sifat tinggi dominan terhadap
rendah.
G T , t T , t
F2
T t
T TT Tt
t Tt tt
Backcross
Backcross adalah menyilangkan atau mengawinkan individu hasil hibrid (F1) dengan salah satu
induknya
T t
T TT Tt
Hasil backcross maka 100% tinggi
T t
t Tt tt
Testcross
Testcross adalah perkawinan antara F1 dengan salah satu induk yang resesif
Tujuannya : untuk mengetahui apakah suatu individu bergenotip homozigot (galur murni)
Hipotesis Mendel :
1. Sifat-sifat organism dikendalikan oleh sepasang factor keturunan (gen) satu dari induk jantan
dan lainnnya dari induk betina
2. Tiap pasangan factor keturunan menunjukkan bentuk alternative sesamanya
3. Satu dari pasangan alel bersifat dominan akan menutup alel yang resesif
4. Pasangan factor keturunan akan memisah secara bebas
Hukum pengelompokkan gen secara bebas yaitu bila dua individu berbeda satu dengan yang lain dalam
dua macam sifat atau lebih, maka penurunan sifat yang satu tisak tergantung pada sifat yang lain.
Dihibrida
Contoh : Penyilangan dengan dua sifat beda antara kacang kapri bulat kuning dengan
b : keriput
k : hijau
BK Bk bK bk
BBKK BBKk BBKK BbKk
BK
(bulat kuning) (bulat kuning) (bulat kuning) (bulat kuning)
BBKk BBkk BbKk Bbkk
Bk
(bulat kuning) (bulat hijau) (bulat kuning) (bulat hijau)
BbKK BbKk bbKK bbKk
bK
(bulat kuning) (bulat kuning) (keriput kuning) (keriput kuning)
BbKk Bbkk bbKk bbkk
bk
(bulat kuning) (bulat hijau) (keriput kuning) (keriput hijau)
http;//zhuldyn.wordpress.com
Rasio fenotip : bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau =
9 : 3 : 3 1
Trihibrida
Contoh : Penyilangan kapri dengan 3 sifat beda yaitu tinggi batang, warna kulit biji, bentuk
Biji
K : gen untuk sifat warna kuning, dominan terhadap hijau
B : gen untuk sifat bentuk biji bulat, dominan terhadap keriput
G : TKB , TKb , TkB , Tkb , tKB , tKb , tkB , tkb
Rasio fenotip F2 :
Tinggi kuning bulat : tinggi kuning keriput : tinggi hijau bulat : tinggi hijau keriput : rendah kuning
bulat : rendah kuning keriput : rendah hijau bulat : rendah hijau keriput = 27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 :
3 : 1
Hubungan antara sifat beda dan jumlah kemungkinan kombinasi serta pemisahan pada F2
untuk fenotip dan genotip
Jumlah macam
Jumlah sifat Jumlah macam Kemungkinan Jumlah individu
kemungkinan Rasio fenotip F2
beda gamet fenotip F2 F2
genotip F2
1 21 : 2 3 2 3:1 4
2
2 2 :4 9 4 9:3:3:1 16
3
3 2 :8 27 8 27:9:9:9:3:3:3:1 64
n n n
N 2 3 2
1.
o http;//zhuldyn.wordpress.com
M m
MM Mm
M
(merah) (merah muda)
Mm Mm
m
(merah muda) (putih)
http;//zhuldyn.wordpress.com
Peristiwa dua gen atau lebih yang bekerjasama atau menghalang-halangi dalam memperlihatkan
fenotip
Perkawinan ayam berjengger rose dengan pea didapatkan F1 yang semuanya bertipe walnut.
Gamet RP , Rp , rP , rp
♂
RP Rp rP rp
♀
RRPP RRPp RrPP RrPp
RP
walnut walnut walnut walnut
RRPp RRpp RrPp Rrpp
Rp
walnut rose walnut rose
rP RrPP RrPp rrPP rrPp
pea
walnut walnut pea
RrPp Rrpp rrPp rrpp
rp
walnut rose pea single
http;//zhuldyn.wordpress.com
Kriptomeri adalah peristiwa pembastaran, dimana suatu factor dominan tersembunyi oleh suatu factor
dominan lainnya dan baru tampak bila tidak bersama-sama dengan factor penutup
Contoh : Penyilangan bunga Linaria maroccana berwarna merah (AAbb) dengan putih (aaBB), maka
hasilnya adalah bunga ungu (AaBb)
Gamet AB , Ab , aB , ab
♂
AB Ab aB ab
♀
AABB AABb AaBB AaBb
AB
ungu ungu ungu ungu
AABb AAbb AaBb Aabb
Ab
ungu merah ungu merah
AaBB AaBb aaBB aaBb
aB
ungu ungu putih putih
AaBb Aabb aaBb aabb
ab
ungu merah putih putih
http;//zhuldyn.wordpress.com
Epistasis-hipotasis adalah peristiwa dimana gen dominan menutupi gen dominan lain yang bukan
alelanya.
Contoh : Gandum berkulit biji warna hitam disilangkan dengan gandum berkulit biji
warna kuning
♂
HK Hk hK hk
♀
HHKK HHKk HhKK HhKk
HK
hitam hitam hitam hitam
HHKk HHkk HhKk Hhkk
Hk
hitam hitam hitam hitam
HhKk HhKk hhKK hhKk
hK
hitam hitam kuning kuning
HhKk Hhkk hhKk Hhkk
hk
hitam hitam kuning putih
http;//zhuldyn.wordpress.com
1. 5. Polimeri
Adalah gen denngan banyak sifat beda yang berdiri sendiri, tetapi mempengaruhi bagian yang sama
dari suatu organism
Contoh : Penyilangan gandum berwarna merah (M1M1M2M2) dengan gandum berwarna putih
(m1m1m2m2)
♂
M1M2 M1m2 m1M2 m1m2
♀
M1M1M2M2 M1M1M2m2 M1m1M2M2 M1m1M2m2
M1M2
merah Merah merah merah
M1M1M2m2 M1m1m2m2 M1m1M2m2 M1m1m2m2
M1m2
merah Merah merah merah
M1m1M2M2 M1m1M2m2 m1m1M2M2 m1m1M2m2
m1M2
merah Merah merah merah
M1m1M2m2 M1m1m2m2 m1m1M2m2 m1m1m2m2
m1m2
merah Merah merah putih
http;//zhuldyn.wordpress.com
Gen komplementer adalah interaksi antara dua gen dominan, jika terdapat bersama-sama akan saling
melengkapi sehingga muncul fenotip alelanya, bila salah satu tidak ada, maka pemunculan sifat
terhalang
Gamet RB , Rb , rB , rb
♂
RB Rb rB rb
♀
RRBB RRBb RrBB RrBb
RB
normal normal normal normal
RRBb RRbb RrBb Rrbb
Rb
normal bisu tuli normal bisu tuli
RrBB RrBb rrBB rrBb
rB
normal normal bisu tuli bisu tuli
RrBb Rrbb rrBb rrbb
rb
normal bisu tuli bisu tuli bisu tuli
http;//zhuldyn.wordpress.com
Penyimpangan semu ini terjadi karena terdapat dua gen dominan yang mempengaruhi bagian tubuh
makhluk hidup yang sama. Jika berada bersama-sama , fenotipnya merupakan gabungan dari kedua
sifat gen-gen dominan tersebut. Sehingga perbandingan fenotipnya = 9 : 6 : 1
oval
Gamet RB , Rb , rB , rb
♂
RB Rb rB rb
♀
RRBB RRBb RrBB RrBb
RB
oval oval oval oval
RRBb RRbb RrBb Rrbb
Rb
oval lonjong oval lonjong
RrBB RrBb rrBB rrBb
rB
oval oval lonjong lonjong
RrBb Rrbb rrBb rrbb
rb
oval lonjong lonjong bulat
http;//zhuldyn.wordpress.com
Merupakan penyimpangan semu hokum mendel, karena terdapat dua gen dominan yang jika bersama-
sama pengaruhnya akan menghambat pengaruh salah satu gen dominan tersebut , sehingga
perbandingan fenotipnya = 13 : 3
Gamet CI , Ci , cI , ci
♂
CI Ci cI ci
♀
CCII CCIi CcII CcIi
CI
putih putih putih putih
Ci CCIi CCii CcIi Ccii
putih berwarna putih berwarna
CcII CcIi ccII ccIi
cI
putih putih putih putih
CcIi Ccii ccIi Ccii
ci
putih berwarna putih putih
http;//zhuldyn.wordpress.com
Pustaka
http://zhuldyn.wordpress.com
Share this:
0diggsdigg
Print
inShare0
More
Pewarisan Sifat
14 Thursday Apr 2011
≈ Leave a Comment
Tags
Pewarisan sifat
Contoh soal :
1. Dik : Kapri biji bulat (B = Bulat ) dikawinkan dengan kapri biji keriput (b = keriput).
Dit : Tentukan F1 dan F2
Jawab :
P : BB x bb
Gamet : B ; b
F1 : Bb (bulat)
P2 : Bb x Bb
Gamet : B, b ; B, b
F2 : BB, Bb, Bb, bb
( Bulat) (Bulat ) (Bulat) ( keriput)
Ratio fen: 3 : 1
Ratio gen: 1 : 2 : 1
BB = homozigot dominan
Bb = heterozigot
Bb = homozigot resesif
2. Dik : kapri batang tinggi (T) disilangkan dengan kapri batang rendah (t)
Dit : Tentukan F1 dan F2
Jawab :
P : TT x tt
Gamet : T ; t
F1 : Tt
P2 : Tt x Tt
Gamet : T,t ; T,t
F2 : TT, Tt, Tt, tt
Ratio gen: 1 : 2 : 1
Ratio fen : 3 : 1
Contoh soal :
1.Dik : kapri biji bulat, warna kuning dikawinkan dengan kapri biji keriput warna hijau.
B = bulat, K = Kuning, b = keriput, k = hijau
Dit : Tentukan F1 dan F2!
Jawab :
P : BBKK x bbkk
(Bulat kuning) (keriput hijau)
Gamet : BK ; bk
F1 : BbKk
P2 : BbKk x BbKk
Gamet :BK, Bk, bK, bk ; BK, Bk, bK, bk
F2 :
♀ : ♂: BK——— Bk——– bK——— bk
BK— BBKK (1)— BBKk (2)— BbKK (3)— BbKk (4)
Bk— BBKk (5)— BBkk (6)— BbKk (7)— Bbkk (8)
bK— BbKK (9)— BbKk (10)– bbKK (11)– bbKk (12)
bk— BbKk (13)– Bbkk (14)– bbKk (15)– bbkk (16)
Ratio Genotipe :
BBKK = 1 (1)
BBKk = 2 (2; 5)
BbKK = 2 (3; 9)
BbKk = 4 (4, 7, 10, 13 )
BBkk = 1 (6)
Bbkk = 2 ( 8; 14)
bbKK = 1 ( 11)
bbKk = 2 ( 12; 15 )
bbkk = 1 (16)
maka ratio genotype = 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1
Ratio fenotipe : buat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau = 9 : 3 : 3 : 1
2.Dik : Kapri batang tinggi (T), bunga kuning (K), dan letak bunga di ketiak/aksial (A) dominan
terhadap kapri batang pendek (t), bunga putih (k) dan letak bunga di ujung (a). Kapri batang tinggi,
warna kuning, letak bunga aksial heterozigot sempurna disilangkan sesamanya.
Dit : Tentukan macam genotype dan fenotipe keturunannya!
Jawab :
P : TtKkAa x TtKkAa
Gamet : TKA,TKa,TkA,Tka,tKA,tKa,tkA,tka ; TKA,TKa,TkA,Tka,tKA,tKa,tkA,tka
Ratio genotype :
- 1 TTKKAA
- 2 TTKKAa
- 1 TTKKaa
- 2 TTKkAa
- 4 TTKkAa
- 2 TTKkaa
- 1 TTkkAA
- 2 TTkkAa
- 1 TTkkaa
- 2 TtKKAA
- 4 TtKkAa
- 2 TtKKaa
- 4 TtKkAA
- 8 TtKkAa
- 4 TtKkaa
- 2 TtkkAA
- 4 TtkkAa
- 2 Ttkkaa
- 1 ttKKAA
- 2 ttKKAa
- 1 ttKKaa
- 2 ttKkAA
- 4 ttKkAa
- 2 ttKkaa
- 1 ttkkAA
- 2 ttkkAa
- 1ttkkaa
Ratio fenotype :
Tinggi kuning aksial : tinggi kuning terminal : tinggi putih aksial : pendek kuning aksial : tinggi putih
terminal : pendek kuning terminal : pendek putih aksial : pendek putih terminal =
27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1.
2.Diagram Garpu :
Mis :
1.Monohibrid Rr :
- R dan – r
Jumlah gamet 2 macam : R dan r
2.Dihibrid RrKk :
R : – K dan – k
r : – K dan – k
Jumlah gamet 4 macam : RK, Rk, rK, rk
3. Trihibrid RrkkBb :
R-k : – B dan – b
r-k : – B dan – b
Jumlah gamet 4 macam : RkB, Rkb, rkB, rkb
4. Trihibrid RrKkBb :
R : – K : – B dan – b serta – k : – B dan – b
r : – K : – B dan – b serta – k : – B dan – b
Jumlah gamet 8 macam : RKB, RKb, RkB, Rkb, rKB, rKb, rkB, rkb
Hubungan antara banyaknya Sifat Beda, Jumlah Gamet, serta Kombinasi Fenotipe dan Genotipe
keturunan F2 dapat dicari dengan menggunakan rumus al :
- rumus macam gamet : 2 pangkat n
- rumus kombinasi F2 : (2 pangkat n)kuadrat
- rumus jumlah macam fenotip : 2 pangkat n
- rumus banyaknya macam genotipe dalam F2 : 3 pangkat n
- rumus banyak kombinasi baru yang homozigot : 2 pangkat n – 2
Menghitung Macam Kombinasi Keturunan Kedua (F2) :
Untuk menghitung ratio (perbandingan) fenotip pada F2 dapat dilakukan dengan cara :
a. Segitiga Pascal :
- rumus Perbandingan Fenotipe F2 : 3 pangkat n ( n = jumlah sifat beda/pasangan alel heterozigot)
- rumus jumlah macam fenotip : 2 pangkat n
Misal :
1. Jumlah Sifat beda 1 (monohibrid): Aa x Aa : jumlah macam fenotip = 2 pangkat n = 2 pgkt 1 = 2,
kemungkinan macam fenotip : 1 – 1,
- ratio fenotip :
# angka 1 pertama pada segitiga Pascal = 1(3pgkt1)= 1(3)
berarti, ada 1 macam fenotip dgn 1 faktor dominan dgn frekuensi 3
# angka 1 kedua pada segitiga Pascal = 1(3pgkt0)= 1(1)
berarti, ada 1 macam fenotip dgn 0 faktor dominan dgn frekuensi 1, maka ratio fenotipe F2 dgn 1 sifat
beda = 3 : 1
2. Jumlah sifat beda 2 (dihibrid) AaBb x AaBb : jumlah macam fenotipe 2 pagkt n = 2 pgkt 2 = 4,
kemungkinan macam fenotip : 1 – 2 – 1,
- ratio fenotip :
# 1 (3 pgkt 2) = 1 (9), berarti 1 mcm fen dgn 2 faktor dominan dgn frekuensi 9
# 2 (3 pgkt 1) = 2 (3), berarti 2 mcm fen dgn 1 fktr dominan dgn frek 3
# 1 (3 pgkt 0) = 1 (1), berarti 2 mcm fen dgn 1 fktr dominan dgn frek 1; maka ratio fenotipe F2 gdgn 2
sifat beda = 9 : 3 : 3 : 1
3. Jumlah sifat beda 3 (trihibrid) AaBbCc x AaBbCc : jumlah mcm fen 2 pgkt 3 = 8; kemungkinan
macam fenotipe : 1 – 3 – 3 – 1
- ratio fenotip :
# 1 (3 pgkt 3) = 1 (27), berarti 1 mcm fen dgn 3 fktr dominan dgn frek 27
# 3 (3 pgkt 2) = 3 (9), berarti 3 mcm fen dgn 2 fktr dominan dgn frek 9
# 3 (3 pgkt 1) = 3 (3), berarti 3 mcm fen dgn 1 fktr dominan dgn frek 3
# 1 (3 pgkt 0) = 1 (1), berarti 1 mcm fen dgn 0 fktr dominan dgn frek 1; maka ratio fenotipe F2 dgn 3
sifat beda = 27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1
4. Jumlah sifat beda 4 (tetrahibrid) AaBbCcDd x AaBbCcDd : jmlh mcm fen 2 pgkt 4 = 16;
kemungkinan mcm fen : 1 – 4 – 6 – 4 – 1
- Ratio fen :
# 1(3 pgkt 4) = 1 (81), berarti 1 mcm fen dgn 4 fktr dominan dgn frek 81
# 4(3 pgkt 3) = 4 (27), berarti 4 mcm fen dgn 3 fktr dominan dgn frek 27
# 6(3 pgkt 2) = 6 (9), berarti 6 mcm fen dgn 2 fktr dominan dgn frek 9
# 4(3 pgkt 1) = 4 (3), berarti 4 mcm fen dgn 1 fktr dominan dgn frek 3
# 1(3 pgkt 0) = 1 (0), berarti 1 mcm fen dgn 0 fktr dominan dgn frek 1, maka ratio fenotipe F2 dgn 4
sifat beda = 81 : 27 : 27 : 27 : 27 : 9 : 9 : 9 :9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 3 : 1
1. Dik : Tanaman bunga merah (M), buah besar (N) heterozigot disilangkan sesamanya
Dit : Tentukan macam dan ratio fenotipe, jika sifat merah dominan terhadap putih dan sifat buah besar
dominan terhadap sifat kecil.
Jawab :
P : MmNn x MmNn
Gamet : 2 pgkt 2 = 4
M : – N dan – n
m : – N dan – n
Jumlah kombinasi : (2 pgkt 2) kuadrat = 16
3M : – 3N dan – 1n = – 9 MN ( merah besar) dan – 3Mn (merah kecil)
1m : – 3N dan – 1n = – 3 mN (putih besar) dan – 1mn ( putih kecil)
- Untuk dominan homozigot diberi nilai 1; dominan heterozigot diberi nilai 2; dan resesif diberi nilai 1
- Kemudian nilai dari tiap faktor dikalikan sehingga diperoleh frekuensi masing2 fenotip
Mis :
2. Dik : Persilangan dihibrid antara buah manis (M) besar (B) yang masing2 dominan terhadap sifat
hambar buah kecil (mmbb). Kedua induk heterozigot
Dit : Tentukan macam genotip dan fenotip keturunannya!
Jawab :
P : MmBb x MmBb
1MM : – 1BB ; – 2Bb ; – 1bb = 1MMBB = manis besar ; – 2MMBb = manis besar ; – 1MMbb (manis
kecil)
2Mm : – 1BB ; – 2Bb ; – 1bb = 2MmBB = manis besar ; – 4MmBb = manis besar ; – 2Mmbb (manis
kecil)
1mm : – 1BB ; – 2Bb ; – 1bb = 2mmBB = hambar besar ; – 4mmBb = hambar besar ; – 2mmbb
(hambar kecil)
Persilangan Resiprok :
- Persilangan yang tidak dipengaruhi oleh sifat yang dibawa oleh kelamin jantan atau kelamin betina
- Mis : bunga warna merah disilangkan dgn bunga warna putih akan menghasilkan keturunan yang
sama bila serbuk sari diambil dari bunga merah atau putih.
Mis : AA x aa = aa x AA
Backcross :
- Persilangan F1 dgn salah satu induknya, dominan atau resesif
- Tujuannya untuk mengetahui genotip induk
- Mis :
F1 : Kk (kuning) x … induk…(putih)
Gamet : K, k ; k,k
Hasil : Kk, Kk, kk. kk = ratio fen kuning : putih = 1 : 1, berarti induk bergenotip kk
Testcross :
- Perkawinan F1 dgn salah satu induk yang resesif
- Tujuannya u/ mengetahui individu yang diuji homozigot galur murni atau heterozigot.
- Jika ratio fen = 1 : 1 berarti heterozigot
- Jika ratio fen = 100% sama berarti homozigot
- Mis :
F1 : ….?….(bulat) x bb (keriput)
Gamet : B, b ; b
Hasil : Bb , Bb , bb, bb = 50% : 50%, berarti individu heterozigot.
Share this:
digg
Print
inShare0
More