Persilangan trihybrid adalah persilangan yang memperhatikan tiga sifat genetic yang
berbeda. Bertambahnya sifat ini akan menyebabkan kombinasi dari genotype dan fenotip
akan bertambah banyak pula. Untuk persilangan trihibrid F2 konvensional (AaBbCc ×
AaBbCc), dihasilkan 8 kelas fenotip dan rasionya adalah 27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1 (Elrod dan
Stansfield, 2009).
Pada persilangan ini, penentuannya dapat dilakukan dengan metode Punnet Square, Forked-
line, dan segitiga Pascal untuk melihat generasi F2nya. Berikut mekanisme pada persilangan
trihybrid:
Tanaman kapri
T = gen untuk batang K = gen untuk biji B = gen untuk biji bulat
tinggi kuning b = gen untuk biji
t = gen untuk batang k = gen untuk biji hijau keriput
pendek
P : ♀ TTKKBB × ♂ ttkkbb
(tinggi, kuning, bulat) (pendek, buah hijau, bunga putih)
Gamet : T, K, B t, k, b
F1 : TtKkBb
(tinggi, kuning, bulat)
Metode Forked-line
TKB = 3 × 3 × 3 = 27 T_K_B = 27
TKb =3×3×1=9 T_K_bb =9
TkB =3×1×3=9 T_kkB_ =9
Tkb =3×1×1=3 T_kkbb =3
tKB =1×3×3=9 ttK_B_ =9
tKb =1×3×1=3 ttK_bb =3
tkB =1×1×3=9 ttkkB_ =3
tkb =1×1×1=1 ttkkbb =1
Induk dari tanamanan trihybrid F1 akan membentuk 8 gamet, gamet-gamet tersebut, yaitu:
TKB, TKb, TkB, Tkb, tKB, tKb, tkB, dan tkb. Penyerbukannya akan menghasilkan tanaman
F2 dengan (2n)2 = (23)2 = 64 kombinasi dengan perincian sebagai berikut:
27 kombinasi TKB = Tinggi, Kuning, Bulat Memiliki 3 gen dominan
9 kombinasi TKb = Tinggi, Kuning, Keriput Memiliki 2 gen dominan
9 kombinasi TkB = Tinggi, Hijau, Bulat Memiliki 2 gen dominan
9 kombinasi tKB = Pendek, Kuning, Bulat Memiliki 2 gen dominan
3 kombinasi Tkb = Tinggi, Hijau, Keriput Memiliki 1 gen dominan
3 kombinasi tKb = Pendek , Kuning, Keriput Memiliki 1 gen dominan
3 kombinasi tkB = Pendek, Hijau, Bulat Memiliki 1 gen dominan
1 kombinasi tkb = Pendek, Hijau, Keriput Memiliki 0 gen dominan
Metode Segitiga Pascal
1 1 monohibrid
1 2 1 dihibrid
1 3 3 1 trihibrid
(Fadhillah, dkk, 2019)