DISUSUN OLEH :
F1072161022
KELOMPPOK 2
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa waktu terakhir, berbagai upaya memaksimalkan hasil
tanaman budidaya telah banyak dilakukan oleh para petani. Upaya-upaya
tersebut dapat berupa penggunaan bibit unggul atau mengatur jarak tanam.
Pengaturan populasi tanaman pada hakekatnya adalah pengaturan jarak tanam
yang nantinya akan berpengaruh pada persaingan dalam penyerapan zat hara,
air, dan cahaya matahari. Jika hal tersebut tidak diatur dengan baik, hasil
tanaman akan ikut terpengaruh. Jarak tanam rapat akan mengakibatkan
terjadinya suatu kompetisi, baik inter maupun intraspesies. Beberapa penelitian
tentang jarak tanam menunjukkan bahwa semakin rapat jarak tanam maka
semakin tinggi tanaman tersebut dan secara nyata akan berpengaruh terhadap
jumlah cabang, luas permukaan daun dan pertumbuhan tanaman.
Di alam bebas tumbuhan tidak bersaing satu sama lain dengan cara
fisik seperti binatang, tetapi menggunakan pengaruh terhadap lingkungan
tempat hidup. Akar suatu tumbuhan dapat lebih kuat dari yang laindalam
pengambilan unsur pada ruang atau tempat tumbuh yang sama. Persaingan
tumbuh ini merupakan suatu cara bagaimana tumbuhan tersbut berjuang untuk
memperoleh kebutuhannya untuk kelangsungan hidupnya dan untuk bertahan
hidup. Apabila pertumbuhan salah satu tumbuhan tersebut baik maka
tumbuhan tersebut memenangkan persaingan tersebut.
Teori ekologi menjelaskan bahwa ketergantungan, keterkaitan antar
makhluk hidup dengan interaksi antar lingkungan fisik merupakan kunci
harmonisasi kehidupan di dalam suatu ekosistem. Didalamya mengandung
pengetian beragam tipe interaksi dan salah diantaranya adalah kompetisi atau
persaingan. Dampak dari peristiwa kompetisi adalaah makhluk hidup tetap
eksis dalam mempertahankan hidup atau menderita dan akhirnya tidak
mampu bertahan melanjutkan siklus hidup. Hal inilah yang akan diamati
untuk melihat kenyataan bahwa individu tanaman yang bersaing tetap tumbuh
dengan baik atau mengalami kemunduran.
Mengingat pentingnya mengengetahui jarak tanaman ideal untuk
pertumbuhan tanaman ini, maka dilakukan penelitian tentang kompetisi yang
terjadi pada tanaman yang sejenis maupun yang berbeda spesies. Hal inilah
yang melatar belakangi dilakukannya pengamatan kompetisi pada tanaman
ini.
Persaingan dapat terjadi diantara sesama jenis atau antar spesies yang
sama (intraspesific competition), dan dapat pula terjadi diantara jenis-jenis
yang berbeda (interspesific competition). Persaingan sesama jenis pada
umumnya terjadi lebih awal dan menimbulkan pengaruh yang lebih buruk
dibandingkan persaingan yang terjadi antar jenis yang berbeda.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh jarak tanam (kerapatan tanaman) terhadap laju
pertumbuhan tinggi tanaman ?
C. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari pengaruh jarak tanam
(kerapatan tanaman) terhadap laju pertumbuhan tinggi tanaman.
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Persaingan aktivitas
2. Persaingan sumberdaya alam
b. Kepadatan tumbuhan : jarak yang sempit antar tanaman pada suatu lahan
menyebabkan persaingan terhadap zat-zat makanan hal ini karena zat hara
yang tersedia tidak mencukupi bagi pertumbuhan tanaman.
METODOLOGI
C. Cara Kerja
1. Beberapa pot/polibag diisi dengan tanah
2. Biji jagung dipilih yang masih baik dan sirendam selama satu jam
3. Biji-biji tersebut lalu ditanam dalam pot/polibag yang telah diisi tanah.
Perlakuan sebagai berikut :
- Sebagai cadangan, sediakan beberapa pot yang yang ditanami
dengan tanaman sejenis untuk penyulaman apabila ada tanaman
yang mati.
- Penyiraman dilakukan setiap hari
- Pengamatan dilakukan setiap hari dan diukur tinggi tanaman
sampai tanaman berumur 4 minggu
- Tinggi tanaman yang berbeda jarak tanamnya, dibandingkan pada
setiap jenis tersebut.
- Dibuat grafik pertumbuhan untuk masing-masing pot. Besaran
pada sumbu X dinyatakan dalam waktu/minggu dan pada sumbu Y
dinyatakan dengan LPT (Laju Pertumbuhan Tanaman)
- Untuk mengetahui pengaruh yang nyata dari setiap perlakuan,
dilakuakn uji statistic.
BAB IV
1. Hasil Pengamatan
C = 554.12²/16 = 19,190.56
SSY = 14.5²+8.27²+8.96²+9.1²+
27.81²+20.63²+17.24²+17²+
51.70²+44.71²+42.55²+38.3²+
78.31²+63.50²+59.85²+51.21²-C
=25,375.68-19,190.56= 6,185.12
SST = 172.73²+137.59²+128.6²+115.61²/4-19,190.56
=441.64
SSE = SSY-SST
= 6,185.12-441.64
=5,743.48
TABEL ANOVA
SOURCE DF SS MS FTEST
TREATMEN 3 441.64 147.21 0.36
EXPERIMENTAL 12 5,743.48 478.65
ERRORT
TOTAL 15
C = 60.8²/16
= 3,696.64/16
= 231.04
SSY = 3²+2²+2.5²+2.5²+
4²+3.93²+3.53²+3.64²+
6²+5.1²+4.8²+4.1²+
8²+6.9²+5.5²+5.3²-231.04
=123.42
SST = 21²+17.93²+16.33²+15.54²/4-C
=980.34/4-231.04
=14.045
SSE = SSY-SST
=123.42 - 14.045
=109.875
TABEL ANOVA
SOURCE DF SS MS FTEST
TREATMENT 3 14.045 4.68 0.44
EXPERIMENTAL 12 109.875 9.16
ERROR
TOTAL 15
6
kontrol
5
perlakuan 1
4 perlakuan 2
3 perlakuan 3
0
minggu 1 minggu 2 minggu 3 minggu 4
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yang berjudul persaingan antara tanaman sejenis
(intra spesifik) yang bertujuan untuk mempelajari pengaruh jarak tanam
(kerapatan tanaman) terhadap laju pertumbuhan tinggi tanaman.
3. Persaingan aktivitas
4. Persaingan sumberdaya alam
Kingdom : plantae
Divisi : magnoliphyta
Kelas : liliopsida
Ordo : poales
Family : poaceae
Genus : zea
Kemudian adapun cara kerja yang dilakukan pada praktikum kali yatu
pertama-tama Beberapa pot/polibag diisi dengan tanah, Biji jagung dipilih yang
masih baik dan sirendam selama satu jam, Biji-biji tersebut lalu ditanam dalam
pot/polibag yang telah diisi tanah. Perlakuan sebagai berikut : Sebagai cadangan,
sediakan beberapa pot yang yang ditanami dengan tanaman sejenis untuk
penyulaman apabila ada tanaman yang mati. Penyiraman dilakukan setiap hari
Pengamatan dilakukan setiap hari dan diukur tinggi tanaman sampai tanaman
berumur 4 minggu Tinggi tanaman yang berbeda jarak tanamnya, dibandingkan
pada setiap jenis tersebut. Dibuat grafik pertumbuhan untuk masing-masing pot.
Besaran pada sumbu X dinyatakan dalam waktu/minggu dan pada sumbu Y
dinyatakan dengan LPT (Laju Pertumbuhan Tanaman) Untuk mengetahui
pengaruh yang nyata dari setiap perlakuan, dilakuakn uji statistic.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan Pada pot 1 ditanam 1
jagung, pot 2 ditanam 2 jagung, pot 3 ditanam 4 jagung dan control di tanam 1
jagung. Yang diukur adalah tinggi tanaman jagung. Dari data yang diperoleh
bahwa terlihat tidak adanya persaingan di antara tanaman jagung pada tiap pot.
Hasil yang didapat dari perhitungan dengan menggunakan rumus RAL adalah
tidak adanya perbedaan, atau tidak ada persaingan. F tabel = 14.045 dan F hitung
sebesar 109.87 sehingga Ftabel > Fhitung, maka ada cukup bukti untuk menolak
H0, berarti terdapat perbedaan tinggi tanaman Zea mays L pada perlakuan pot
persaingan tetapi tidak signifikan.
Adanya perbedaan tersebut menandakan adanya persaingan di antara
jagung tersebut. Jagung yang hidup sendiri, akan tumbuh lebih baik dibandingkan
dengan jagung yang hidupnya banyak dalam satu pot. Hal ini disebabkan jagung
akan bersaing untuk mendapatkan unsure hara bila jagung tersebut hidup banyak
dalam 1 pot. Tanaman yang hidup jauh dari tanaman lain akan tumbuh lebih baik
karena tidak perlu bersaing untuk mendapatkan unsur hara untuk kehidupannya.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Asja M.. 2013. Analisis Statistik untuk Bisnis dengan Regresi, Korelasi dan non
Parametrik, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Budi, Astuti.1998. Penggunaan Triakontanol dan jarak tanam pada tanaman kacang
hijau. Jakarta : Erlangga.
Indriani, Ida dkk. 2001. BIOLOGI 3. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.