B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel,
jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.
1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan
peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium.
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan
kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan
sekitar.
3.4. Menganalisis proses pembelahan sel
4.4. Menyajikan data hasil analisis pembelahan sel.
39
D. Materi Pelajaran
Setiap sel mengalami pembelahan sel terus menerus sampai waktu tertentu. Pembelahan sel
bertujuan untuk menghasilkan sel-sel baru yang setiap sel nya membawa informasi genetik di
dalam DNA.
Pembelahan sel ada beberapa cara diantaranya adalah;
1. Pembelahan amitosis
Pembelahan amitosis merupakan tipe pembelahan yang tidak melalui tahapan-tahapan
tertentu. Pembelahan ini dinamakan juga dengan pembelahan biner. Pembelahan amitosis paling
banyak di jumpai pada hewan uniseluler seperti Amoeba, Paramaecium, Euglena (kelompok
protista) dan berbagai jenis hewan prokariotik seperti bakteri. Hasil pembelahannya akan
menghasilkan individu baru yang utuh.
Pembelahan amitosis
pada Amoeba sp
2. Pembelahan mitosis
Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan yang menghasilkan dua sel anak yang
memiliki jumlah kromosom sama dengan induknya. Pembelahan mitosis ini memiliki beberapa
tahapan seperti profase, metaphase, anaphase, dan telophase. Pembelahan mitosis ini banyak
terjadi di sel-sel eukariotik pada sel-sel tubuh/sel somatik.
3. Pembelahan meiosis
Pembelahan meiosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan empat sel anak
yang memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induknya. pembelahan
meiosis ini banyak terjadi di sel-sel eukariotik pada sel-sel kelamin.
Siklus sel
Sel juga mengalami siklus untuk menyempurnakan sel tersebut. Siklus sel dibagi menjadi dua
yaitu fase interfase dan fase mitosis. Fase interfase memiliki waktu yang lama dibanding fase
mitosis. Fase interfase memiliki waktu 12-24 jam untuk menyelesaikan fase ini. Lama 12-24 jam
tersebut tergantung dari jenis makhluk hidupnya.
Fase interfase dibedakan menjadi 3 subfase yaitu G1, S, dan G2. Sub fase ini merupakan sub
fase dimana sel mengalami pertumbuhan. Sub fase G1 mengalami pertumbuhan sel ditandai
dengan bertambahnya ukuran sel. Sub fase S terjadi duplikasi dan sintesis DNA, sedangkan sub
fase G2 merupakan subfase untuk persiapan menuju fase mitosis.
Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak yang sama
dengan induknya yang terjadi di dalam inti sel. Pembelahan mitosis sangat penting untuk
pertumbuhan, perbaikan, dan penggantian sel yang mengalami kerusakan. Pembelahan mitosis
memiliki beberapa tahapan yaitu profase, metaphase, anaphase, telofase.
1. Profase
Profase merupakan tahap awal dari pembelahan mitosis. Profase ditandai dengan benang-
benang kromatin yang ada di dalam nukleus menebal dan memendek yang kemudian berubah
menjadi kromosom yang diikuti oleh hilangnya nucleolus (anak inti).
40
Setiap kromosom terduplikasi sehingga tampak 2 buah kromatid/anak kromosom yang
dihubungkan oleh sentromer. Benang spindle/ gelondong mitotic mulai terbentuk yang terdiri dari
sentrosom dan mikrotubulus kemudian sentrosom membelah menjadi dua dan menuju kutub yang
berlawanan.
Prometafase
Pada tahap ini membran nukleus mulai menghilang kemudian diikuti mikrotubulus/benang
spindle melekat pada bagian sentromer tepatnya dibagian yang dinamakan kinetokor. Keberadaan
benang benang spindle yang berikatan dengan kromosom akan menyebabkan hubungan tarik
menarik antar benang-benang spindle
2. Metafase
Metafase memiliki durasi sekitar 20 menit. Metaphase ditandai dengan kromosom berada di
bidang ekuator/tengah-tengah sel
3. Anafase
Anafase ditandai dengan dengan kromosom terbelah menjadi dua bagian yang menyebabkan
masing-masing kromatid bergerak menuju ke arah kutub yang berlawanan karena ditarik oleh
benang-benang spindle, sehingga pada akhir tahap anafase kromatid sudah berada pada kutub yang
berlawanan
4. Telofase
Telofase diawali dengan pembentukan dua buah nucleolus/anak inti di dalam sel. Kemudian
diikuti oleh menghilangnya benang-benang spindle. Kromatid kemudian berubah menjadi
kromosom dan kemudian menjadi kromatin. Setelah benang-benang spindle menghilang maka
membran nukleus akan terbentuk kembali.
SITOKINESIS
Setelah semua komponen sel terbentuk maka akan terjadi proses yang dinamakan dengan
sitokinesis yaitu tahapan dimana sel mengalami invaginasi/pelekukan ke dalam dibidang ekuator
yang mengakibatkan sel terbelah menjadi dua dan membentuk dua buah sel baru yang jumlah
kromosomnya sama dengan induknya.
Sumber: http://greatneck.k12.ny.us/GNPS/SHS/dept/science/krauz/bio_h/images
Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada sel eukariotik yang
melakukan reproduksi seksual. Pembelahan meiosis terjadi di sel-sel kelamin pada makhluk hidup.
Pembelahan meiosis menghasilkan 4 sel anak yang masing-masing membawa setengah kromosom
dari kromosom induknya dimana sel anak yang dihasilkan tidak sama persis dengan sel induknya.
Pembelahan meiosis terdiri dari dua tahapan yaitu meiosis I dan meiosis II. Berikut
penjabarannya
Meiosis I
Pada tahapan meiosis I dibagi lagi menjadi profase I, metaphase I, anafase I, telofase I
1. Profase I
Pada tahap awal Kromosom mulai berkondensasi dan kemudian berduplikasi dan menggulung
sehingga terlihat lebih pendek. kromosom terlihat memiliki kromatid 4 karena terdiri dari 2 buah
kromosom yang saling menempel pada titik tertentu sehingga memungkinkan terjadi pindah silang
antar kromatid yang menempel, tempat yang dijadikan pindah silang dinamakan dengan kiasmata.
Dengan adanya pindah silang antar kromosom homolog maka terjadi pertukaran informasi
genetik di setiap lengan kromosom yang melakukan pindah silang. Nukleolus menghilang ,
41
kemudian sentrosom melakukan pergerakan kearah kutub yang berlawan yang menyebabkan
membran nukleus menghilang. Pada akhir profase I akan terlihat 2 buah kromosom homolog yang
berdekatan satu sama lainnya dengan kondisi di beberapa titik masih terjadi kiasma
2. Metafase I
Tahap metafase kromosom akan terlihat diikat oleh benang spindle pada bagian sentromer
tepatnya adalah dibagian kinetokor dimana kromosom homolog berada pada bidang ekuator dan
kromosom homolog terlihat bertumpuk.
3. Anafase I
Pergerakan benang spindle menarik kromosom homolog berlawanan arah sehingga pada tahap
akhir pada anafase I kromosom homolog berada di kutub yang berlawanan.
4. Telofase I
Tahapan ini di masing-masing kutub memiliki satu set kromosom lengkap yang masih
memiliki kromatid kemudian akan tejadi pembentukan membran nukleus serta benang spindle
mulai menghilang. Pada tahap akhir telofae I akan terjadi sitokinesis sehingga akan terbentuk dua
sel anak dari hasil proses meiosis I
Meiosis II
Meiosis II merupakan tahapan lanjutan dari meiosis I, setelah terbentuk dua sel anak pada
tahapan akhir meiosis I maka akan dilanjutkan ke tahapan meiosis II.
1. Profase II
Berbeda dengan meiosis I yang mengalami replikasi DNA, pada tahap meiosis II tidak terjadi
replikasi DNA. Tahap profase II dimulai ketika terbentuk sentrosom yang membelah menjadi dua
sentriol yang bergerak kearah kutub yang berlawanan, yang juga diikuti pembentukan benang
spindle. Selanjutnya membran nukleus menghilang.
2. Metafase II
Pada tahap ini terjadi pengikatan kromosom oleh benang spindle dibagian kinetokor, sehinnga
kromosom berada pada bidang ekuator dalam keadaan sejajar
3. Anafase II
Benang spindle menarik kromosom kearah yang berlawanan sehingga menyebabkan kromatid
pada kromosom terpisah dan bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
4. Telofase II
Kromatid sudah sampai pada kutub yang berlawanan, mulai terbentuk nukleolus dan kromatid
berubah menjadi kromatin. Benang spindle mulai menghilang dan diikuti oleh terbentuknya
membran nukleus. Pada tahap akhir telofase II akan terjadi sitokinesis sehingga sel yang tadi
terbentuk pada tahap telofase I akan membelah masing-masing menjadi dua sel. Sehingga pada
tahap akhir ini akan terbentuk 4 sel anak.
42
Pembanding Mitosis Meiosis
Replikasi Terjadi saat interfase Terjadi saat interfase sebelum
sebelum mitosis dimulai meiosis l dimulai
Jumlah pembelahan Satu kali mencakup Dua kali, masing-masing
profase,metafase, anafase mencakup profase, metafase,
dan telofase anafase dan telofase
Sinapsis dan kromosom Tidak terjadi Terjadi saat profase l bersama
homolog pindah silang antara kromatid
nonsaudara, kiasmata yang
dihasilkan menjaga pasangan
kromosom tetap bersama akibat
kohesi kromatid saudara
Jumlah sel anakan dan Dua, masing-masing Empat, masing-masing haploid
komposisi genetik diploid (2n) dan identik (n), mengandung separuh
secara genetik dengan sel jumlah kromosom sel induk,
induk berbeda secara genetik dari sel
induk dan dari satu sama lain
Peran dalam tubuh hewan Memungkinkan dewasa Menghasilkan gamet,
multiselular bertumbuh- mengurangi jumlah kromosom
kembang dari zigot, menjadi separuh dan
menghasilkan sel-sel untuk menyebabkan variabilitas
pertumbuhan, perbaikan genetik di anatara gamet
dan pada beberapa spesies,
reproduksi aseksual
GAMETOGENESIS
Gametogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin (gamet). Pembentukan gamet ini
terjadi secara meiosis di dalam alat reproduksi. Gamet ini dibentuk pada individu yang telah
dewasa.
1. Gametogenesis pada Hewan dan Manusia
Pada individu jantan dewasa, peristiwa pembentukan gamet jantan (spermatozoa) disebut
spermatogenesis. Pada individu betina dewasa, pembentukan gamet betina (sel telur) disebut
oogenesis.
Tahapan Spermatogenesis
1.Masing-masing spermatogonium membelah secara mitosis untuk menghasilkan dua sel anak
yang masing-masing berisi 46 kromosom lengkap (diploid).
2.Dua sel anak yang dihasilkan tersebut masing-masing disebut spermatosit primer yang berukuran
lebih besar dan bergerak ke dalam lumen tubulus seminiferus.
3.Spermatosit primer melakukan meiosis 1 untuk menghasilkan dua spermatosit sekunder yang
berukuran lebih kecil dari spermatosit primer. Spermatosit sekunder ini masing-masing
memiliki 23 kromosom (haploid) yang terdiri atas 22 kromosom tubuh dan satu kromosom
seks Y atau X.
4.Kedua spermatosit sekunder tersebut melakukan meiosis 2 untuk menghasilkan empat sel lagi
yang disebut spermatid yang tetap memiliki 23 kromosom.
5.Spermatid kemudian berubah menjadi spermatozoa matang tanpa mengalami pembelahan dan
bersifat haploid (n) 23 kromosom. Keseluruhan proses spermatogenesis ini menghabiskan
waktu sekitar 64 hari.
Tahapan Oogenesis
1.Oogonium yang merupakan prekursor dari ovum tertutup dalam folikel di ovarium.
2.Oogonium berubah menjadi oosit primer, yang memiliki 46 kromosom. Oosit primer melakukan
meiosis 1, yang menghasilkan dua sel anak yang ukurannya tidak sama.
3.Sel anak yang lebih besar adalah oosit sekunder yang bersifat haploid. Ukurannya dapat
mencapai ribuan kali lebih besar dari yang lain karena berisi lebih banyak sitoplasma dari oosit
primer.
4.Sel anak yang lebih kecil disebut badan polar pertama yang kemudian membelah lagi.
5.Oosit sekunder meninggalkan folikel ovarium menuju tuba Fallopi. Apabila oosit sekunder
difertilisasi, maka akan mengalami pembelahan meiosis 2. begitu pula dengan badan polar
pertama membelah menjadi dua badan polar kedua yang akhirnya mengalami degenerasi.
43
Namun apabila tidak terjadi fertilisasi, menstruasi dengan cepat akan terjadi dan siklus
oogenesis diulang kembali.
6.Selama pembelahan meiosis 2, oosit sekunder menjadi bersifat haploid dengan 23 kromosom dan
selanjutnya disebut dengan ootid. Ketika inti nukleus sperma dan ovum siap melebur menjadi
satu, saat itu juga ootid kemudian mencapai perkembangan finalnya menjadi 1 ovum yang
matang.
Sumber: https://sebelasipasatoe.files.wordpress.com/2010/05/oogenesis_1.jpg
MEGASPOROGENESIS
Megasporogenesis merupakan proses pembentukan ovum dalam ruang bakal biji. Prosesnya
dimulai dari megasporosit bermeiosis dua kali menjadi megaspora. Megaspora ini terdiri dari IKL
(inti kandung lembaga) Primer dan 3 sel kutub yang nantinya akan mati. IKL Primer nantinya akan
membelah secara mitosis 3 kali dan menghasilkan 3 antipoda, 2 IKL Sekunder, 2 sinergid, dan 1
ovum.
MIKROSPOROGENESIS
Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan serbuk sari (mikrospora) dalam kepala sari
(anthera). Proses mikrosporogenesis dimulai dengan meiosis I dan meiosis II dari mikrosporosit
(sel induk serbuk sari) menjadi 4 mikrospora yang haploid yang disebut tetrad. Mikrospora
kemudian melakukan pembelahan kariokinesis menjadi nukleus generatif dan nukleus saluran
serbuk sari (inti generative dan vegetatif). Inti generatif kemudian membelah menjadi 2 sperma.
Inti vegetative pada masa pembuahan hanya menuntun sperma ke ovum dan spermaakan
membuahi ovum menjadi zigot dan IKL Sekunder menjadi endosperma.
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
44
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberi salam dan peserta didik menjawab 10 menit
salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua
kelas untuk berdoa memohon kepada Allah swt
semoga diberi kelancaran dan kemudahan dalam
belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik, peserta
didik menjawab pertanyaan guru.
d. Guru memberi apersepsi tentang regenerasi sel-
sel yang rusak. Hasil sel anakan memiliki sifat
sama dengan induk.
e. Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan
indikator pencapaian kompetensi yang akan
dicapai.
Kegiatan Inti Fase 1. Guru membimbing peserta didik dalam 10 Menit
(Model PjBL) Penentuan menemukan masalah yang terkait dengan
pertanyaan pembelahan sel.
mendasar Pertanyaan yang diharapkan ;
mengapa sel perlu membelah?
bagaimana cara sel membelah?
apakah sama antara sel tubuh dan sel
kelamin?
mengapa pada pembentukan sel kelamin
dihasilkan sel anak yang mengandung
separuh dari sel induk?
Guru membimbing peserta didik untuk
mengerjakan proyek untuk menghasilkan gambar
pembelahan sel.
Fase 2. Peserta didik diminta merencanakan proyek 10 menit
Mendesain membuat gambar tahap-tahap pembelahan mitosis
Perencanaan dan meiosis dengan menggunakan kertas yang telah
Proyek disediakan.
Peserta didik diharapkan akan merasa memiliki
atas proyek tersebut.
Peserta membuat aturan penyelesaian proyek.
1. Dilakukan secara berkelompok
2. Waktu kegiatan
3. Sistematika laporan.
Fase 3. Pengajar dan peserta didik menyusun jadwal 15 menit
Menyusun aktivitas penyelesaian proyek.
Jadwal Waktu Rencana Kegiatan
5 menit Persiapan bahan
10 menit Menggali informasi
5 menit pembagian tugas
15 menit Diskusi menentukan gambar
10 menit Menggambar pembelahan sel
5 menit Persiapan presentasi
Fase 4. Guru menggunakan rubrik memonitor aktivitas 15 menit
Memonitor yang penting dari peserta didik selama
peserta didik menyelesaikan proyek.
dan kemajuan
proyek
Fase 5. Menguji Guru menilai laporan rancangan tugas pembuatan 10 menit
Hasil, gambar, laporan proses pembuatan gambar sesuai
rancangan, memberikan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan pembelahan mitosis dan
meiosis.
45
Guru memberikan saran-saran untuk perbaikan.
Fase 6. Pada akhir proses pembelajaran, guru dan 10 menit
Mengevaluasi peserta didik melakukan refleksi terhadap
Pengalaman aktivitas selama melakukan tugas proyek.
Perwakilan peserta didik diminta untuk
mengungkapkan pengalamanya selama
menyelesaikan proyek.
Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi
untuk memperbaiki kinerja selama proses
pembelajaran, sehingga pada akhirnya
ditemukan suatu temuan baru (new inquiry)
untuk menjawab permasalahan yang diajukan
pada tahap pertama pembelajaran.
Kegiatan Penutup a. Guru mereview dengan memberi pertanyaan 10 menit
untuk dijawab secara bersama, terkait evaluasi
yang diberikan.
b. Guru memilah hasil evaluasi.
c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi
peserta didik yang belum kompeten dan
memberikan tugas pengayaan pada peserta didik
yang sudah kompeten.
d. Guru memberikan tugas untuk persiapan
pertemuan berikutnya yaitu menggali informasi
tentang gametogenesis.
Pertemuan 2
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberi salam dan peserta didik menjawab 10 menit
salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua kelas
untuk berdoa memohon kepada Allah swt semoga
diberi kelancaran dan kemudahan dalam belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik, peserta
didik menjawab pertanyaan guru.
d. Guru memberi apersepsi tentang peristiwa
fertilisasi dan penyerbukan.
e. Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan indikator
pencapaian kompetensi yang akan dicapai.
Kegiatan Inti Fase 1. Guru merangsang keingintahuan peserta didik
(Model DL) Stimulating/ melalui gambar/bagan spermatogenesis, oogenesis, 10 Menit
Pemberian mikrosporogenesis, megasporogenesis, pembuahan
rangsangan. ganda kepada setiap siswa (siswa yang duduknya
berdekatan mendapat gambar yang berbeda).
46
(pengumpulan Dalam kelompok, peserta didik mengumpulkan
data) informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan
yang telah diidentifikasi melalui kegiatan studi
pustaka.
Fase 4. Data Peserta didik mendiskusikan hasil pencarian 15 menit
processing informasi dan menjawab materi diskusi dalam LK.
(pengolahan
data)
Fase 5. Peserta didik mendiskusikan hasil pencarian 10 menit
Verification informasi dan memverifikasi hasil pengamatannya
(pembuktian) dengan data-data atau teori pada buku sumber.
Fase 6. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan 10 menit
Generalization menyimpulkan tentang gametogenesis pada
(menarik hewan/manusia dan tumbuhan.
kesimpulan/
generalisasi)
Kegiatan Penutup a. Guru mereview dengan memberi pertanyaan untuk 10 menit
dijawab secara bersama, terkait evaluasi yang
diberikan.
b. Guru memilah hasil evaluasi.
c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi
peserta didik yang belum kompeten dan
memberikan tugas pengayaan pada peserta didik
yang sudah kompeten.
d. Guru memberikan tugas untuk persiapan
pertemuan berikutnya yaitu membawa bawang
merah/kecambah segar untuk percobaan melihat
pembelahan sel di bagian meristem akar bawang
merah/kecambah segar.
47
Kelompok yang presentasi berdiskusi dan peserta lain juga
mendiskusikan pertanyaan yang muncul.
Peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok
lain.
Presentasi selesai, diganti dengan kelompok yang berbeda.
Kegiatan Penutup a. Guru mereview dengan memberi pertanyaan untuk dijawab 10 menit
secara bersama, terkait evaluasi yang diberikan.
b. Guru memilah hasil evaluasi.
c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi peserta didik
yang belum kompeten dan memberikan tugas pengayaan pada
peserta didik yang sudah kompeten.
d. Guru memberikan tugas untuk persiapan pertemuan berikutnya;
latihan soal guna ulangan KD Pembelahan Sel.
2. Instrumen penilaian
1). Penilaian sikap;
a). Lembar observasi kegiatan diskusi
No Nama Berani Santun Rasa Komunikatif Modus Predikat
Ingin tahu sikap
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom
sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Petunjuk;
- Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran Biologi!
- Berilah tanda (v) pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatanmu!
- Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu!
Muncul/
No Perilaku / sikap dilakukan
48
Ya Tidak
1 Memberi kesempatan teman untuk menyampaikan pendapat
2 Memotong pembicaraan teman lain
3 Menyampaikan pendapat dengan jelas
4 Mau menerima pendapat teman
5 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
6 Menyanggah pendapat teman dengan sopan
7 Mau mengakui kalau pendapatnya salah
8 Menerima kesepakatan hasil diskusi
Catatan
a. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (No.1, 3, 4, 6, 7, dan 8) dan ada
yang negatif (No 2 dan 5). Pemberian skor untuk perilaku/sikap yang positif: Ya = 2,
Tidak = 1. Untuk perilaku/sikap yang negatif adalah sebaliknya yaitu Tidak = 2, dan Ya
= 1.
b. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian mengenai perilaku/sikap
dalam berdiskusi yang dilakukan oleh sesama peserta didik menggunakan format
berikut;
Skor perilaku/sikap nomor Juml Skor Kode
No Nama Pengamat skor sikap nilai
1 2 3 4 5 6 7 8
1 ......
2 ......
3 .......
Dst
Keterangan:
1. Jumlah skor maksimal = 16
2. Skor sikap = (Jumlah skor perolehan x2)/8. Skor sikap ditulis dengan dua desimal.
Rentang skor sikap: 2.00 4.00.
3. Kode nilai:
4.00 = A (Sangat baik), 3.25 3.75 = B (Baik), 2.25 3.75 = C (Cukup),
2.00 2.75 = D (Kurang)
49
A. (1), (3), dan (5) D. (2), (4), dan (6)
B. (1), (4), dan (6) E. (2), (4), dan (7)
C. (2), (3), dan (5)
50
Profase, metafase, anafase dan telofase secara berurutan adalah .......
A. 1 2 3 dan 4
B. 2 3 4 dan 5
C. 3 2 1 dan 4
D. 4 5 2 dan 1
E. 5 4 2 dan 3
Tahapan selanjutnya sesuai gambar tersebut dan perubahan yang terjadi adalah .
A. metafase, sentromer terikat spindel dan bergerak menuju kutub pembelahan
B. anafase, benang spindel menarik kromosom menuju kutub berlawanan
C. telofase, terbentuk inti sel kembali dan sitokinesis di ekuator sel
D. profase, sentriol membentuk spindel untuk mengikat kromosom di sentromer
E. diakinesis, kromosom memendek dan mengganda membentuk kromatid
9. Berikut ini adalah ciri beberapa tahapan pada pembelahan sel secara meiosis :
1) Kromosom berjajar pada bidang ekuator
2) Setiap kromosom homolog bergerak ke arah kutub yang berlawanan
3) Kromatin memendek dan menebal menjadi kromosom
4) Kromosom homolog saling mendekat
5) Terjadi reduksi jumlah kromosom
6) Terjadi pindah silang
Ciri yang terjadi pada profase I adalah... .
A. 1 2 3
B. 1 3 4
C. 2 3 4
D. 3 4 5
E. 3 4 6
10. Pada pembelahan meiosis terjadi peristiwa berikut: Pemisahan kromatid yang membentuk
kromosom, gerakan kromatid ke kutub-kutub yang letaknya berlawanan. Peristiwa tersebut terjadi
pada tahap ... .
A. metafase I D. anafase II
B. telofase I E. metafase II
C. anafase I
11. Pada tahapan-tahapan pembelahan meiosis I berikut, yang menunjukkan terjadinya reduksi
kromosom sel anak adalah .
51
12. Hasil meiosis II dalam gametogenesis manusia adalah ...
A. Spermatid dan ootid haploid
B. Spermatosit dan oosit sekunder
C. Spermatosit dan polosit primer
D. Spermatozoa dan ovum diploid
E. Spermatosit sekunder dan ootid
A. Metafase I meiosis I
B. Metafase mitosis
C. Metafase II meiosis II
D. Profase II meiosis II
E. Anafase II meiosis II
52
Buah tetap seperti induk
D Anaphase sentromer membelah menjadi 2 Profase, terjadi replikasi kromosom
E Profase, kromosom mengalami pindah Profase, terjadi replikasi kromosom
silang
18. Dalam proses gametogenesis pembelahan meiosis II berlangsung untuk membentuk ....
A. spermatozoa dan ovum
B. spermatid dan ootid
C. spermatosit dan oosit
D. spermatogonia dan polosit
E. spermatosit primer dan polosit
20. Dari pernyataan berikut ini, yang paling benar mengenai gametogenesis pada manusia adalah .
A. Dari satu sel induk oogonium menghasilkan 3 sel yang fungsional dan 1 ovum
B. Sel gamet yang dihasilkan merupakan sel-sel diploid
C. Pada proses Oogenesis dihasilkan 4 sel telur yang fungsional
D. Pada Oogenesis dihasilkan 1 buah sel telur yang fungsional
E. Spermatogenesis berlangsung seiring dengan proses pertumbuhan laki-laki
53
21.
22. Kunci Jawaban Soal Uraian
Tahapan pembelahan mitosis (pada jawaban kegiatan siswa 1)
2. Pada pembelahan meiosis hasilnya terjadi pengurangan jumlah kromosom karena pada tahap
meiosis I pasangan kromosom membelah.
3. Perbedaan antara pembelahan mitosis dengan meiosis: (pada jawaban kegiatan siswa 3)
4. Hasil dari satu kali pembelahan spermatogonia/sel induk sperma adalah empat sperma fungsional
sedangkan pada proses oogenesis hanya satu sel telur/ovum karena pada proses oogenesis sel telur
hanya 1 dan yang 3 adalah badan kutub sekunder yang kemudian berdegenerasi/ menghilang.
5. Yang membedakan adalah pembelahan kariokinesis pada megasporosit sampai 3 kali sehingga
menghasilkan 8 inti, tetapi pada mikrospora kariokinesis hanya 2 kali hanya pada inti generative
hingga menghasilkan 3 inti sperma.
23.
24. Pedoman penilaian;
25. I. Pilihan ganda skor maksimal 30
26. II Soal Uraian skor maksimal 50
27. Nilai akhir = (skor yang dicapai/skor maksimal)X3+1
28.
29. c). Lembar Observasi Pengetahuan saat Diskusi
32. Pernyataan
33.
36. 38.
37. Skor
Pengungkapa Ketepatan
30. 31. Kebenaran yang
n gagasan menggunakan
No Nama Konsep dicapai
orisinil istilah
42. 43. 44. 45. 46. 47.
48.
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57.
1 A
58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66.
2 B
67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75.
3 C
76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84.
4 D
85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93.
5 E
94. Keterangan: diisi dengan ceklis ( )
95. Pedoman penilaian;
96. Skor jawaban ya = 2, tidak = 1
97. Nilai= (skor yang dicapai/6)X3+1
98.
99. 3). Penilaian keterampilan; format penilaian
100. a). Format penilaian presentasi
101. 102. 103. Aspek yang 104.
Kelompok Nama dinilai Jumlah
Siswa 108. 109. 110. sko
Materi Penggunaan Keterampilan r
presen Media dalam 105.
tasi mengemukak
an pendapat
112. 113. 114. 115. 116. 117.
118. 119. 120. 121. 122. 123.
124. Rubrik penilaian;
125. Aspek yang dinilai 126. Rubrik
127. Materi presentasi 128. Materi sangat lengkap = 4
129. Materi cukup lengkap = 3
130. Materi kurang lengkap = 2
131. Materi tidak lengkap = 1
132. Penggunaan Media 133. Penggunaan media sangat beragam = 4
134. Penggunaan media beragam =3
135. Penggunaan media kurang beragam = 2
136. Penggunaan media tidak beragam = 1
137. Keterampilandalam 138. Sangat terampil mengemukaan pendapat = 4
mengemukakan pendapat 139. Terampil mengemukaan pendapat =3
140. Kurang terampil mengemukaan pendapat = 2
141. Tidak terampil mengemukaan pendapat = 1
142. Pedoman penilaian;
143. Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1
144.
145. b). Format Penilaian Laporan/Tugas
146. 147. 148. Ketepata 149. Ket 150. Ket 151. S 152.
No Nama n Waktu epatan epatan kor Nilai
pengumpulan materi sistemat yg
tugas ika dica
pai
153. 154. 155. 156. 157. 158. 159.
160. 161. 162. 163. 164. 165. 166.
167. 168. 169. 170. 171. 172. 173.
174. 175. 176. 177. 178. 179. 180.
181. 182. 183. 184. 185. 186. 187.
188. 189. 190. 191. 192. 193. 194.
195.
196. Rubrik penilaian;
197. Aspek yang dinilai 198. Rubrik
199. Ketepatan Waktu 200. Pengumpulan tugas tepat waktu = 4
pengumpulan tugas 201. Pengumpulan terlambat 1 hari = 3
202. Pengumpulan terlambat 2 hari = 2
203. Pengumpulan terlambat lebih dari 2 hari =1
204. Ketepatan materi 205. Materi yang disusun sangat tepat =4
206. Materi yang disusun tepat =3
207. Materi yang disusun kurang tepat =2
208. Materi yang disusun tidak tepat =1
209. Ketepatan 210. Format laporan sangat tepat =4
sistematika 211. Format laporan tepat =3
212. Format laporan kurang tepat = 2
213. Format laporan tidak tepat =1
214.
215. Pedoman penilaian;
216. Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1
217.
218. 3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
219. a. Peserta didik yang nilai ulangan harian kurang dari 2,67 segera tutorial sebaya (dengan
siswa yang nilainya lebih dari 2,67), kemudian setiap hari Rabu, jam 14.00 remedial
pembelajaran dan remedial tes di ruang Laboratorium Biologi.
220. b. Peserta didik yang nilai ulangan harianlebih dari 2,67 segera memberi tutorial (kepada
siswa yang nilainya kurang dari 2,67), kemudian setiap hari Rabu, 14.00 mengambil tugas
pengayaan di ruang laboratorium Biologi.
221.
222. 4. Kunci dan Pedoman Penskoran(tertulis di bawah lembar observasi/format penilaian)
223.
224. G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/Alat : Bagan glikolisis, DO, Daur krebs, Transpor elektron, reaksi terang, reaksi gelap,
keterkaitan metabolisme protein, lemak dan karbohidrat, komputer/laptop, LCD
2. Bahan : LKS
3. Sumber Belajar: Bacaan yang relevan dari internet, Campbell,N.A.,J.B.Reece, dan
L.G.Mitchell.2008.Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Alih Bahasa: Rahayu Lestari. Jakarta.
Erlangga., Sulistyowati Endah. 2015. Biologi XII. Klaten: Intan Pariwara, Irnaningtyas, 2013.
Biologi XII, Jakarta: Erlangga.
225.
226.
227.
228. Lampiran-lampiran
229. Lembar Kerja ; Pembelahan Mitosis
a. Tujuan
Mengamati tahapan yang terlihat pada pembelahan mitosis sel akar bawang merah (Allium
cepa)
Mengidentifikasi ciri-ciri dari setiap fase yang terlihat terlihat pada pembelahan mitosis sel
akar bawang bombay (Allium cepa).
b. Alat dan Bahan
230.
231.
c. Langkah percobaan
232. 233. Gambar 234. Langkah
No
235. 237.
1
236.
238. 240.
2
239.
241. 243.
3
242.
244. 246.
4
245.
247. 249.
5
248.
250. 252.
6
251.
253. 255.
7
254.
256. 258.
8
257.
259. 261.
9
260.
262. Berdasarkan rancangan percobaan yang telah kamu buat, lakukan pengamatan
pembelahan mitosis pada bawang Bombay (Allium cepa)! Jangan lupa menyusun laporan.
263.
264.
265.
266.
267. Surakarta, 1 Juli 2015
268. Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Biologi
269. SMA ..
270.
271.
272. . .
273. NIP. NIP.
274.
275.