BIOLOGI TANAMAN
ACARA II
PEMBELAHAN SEL
Oleh :
Sukma Kinasih
Rombongan 9
PJ Asisten : 1. Afthonah
2. Nurbaitia Rahmi
A. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pembelahan sel
merupakan contoh dari proses tumbuh dan berkembang. Pembelahan sel adalah proses
perbanyakan sel menjadi dua. Pembelahan sel terbagi menjadi dua cara yaitu amitotik
dan mitotik. Pembelahan amitotik adalah proses pembelahan langsung tanpa tahapan.
Sedangkan pembelahan mitotik adalah proses pembelahan sel secara tidak langsung
Saat melakukan pembelahan, sel mengalami siklus selama 24 jam yang terdiri
atas tahap interfase dan tahap mitotik. Tahap interfase adalah tahap ‘istirahat’ berupa
persiapan sel menuju pembelahan tahap interfase terjadiselama 23 jam, dan dibagi
menjadi tiga bagian yaitu gap 1 (G1), proses pertambahan volume; sintesis (S); gap 2,
proses pembentukan organel sel anakan. Setelah itu dilanjutkan ke tahap mitotik. Tahap
mitotic adalah proses pembelahan inti sel dan sel yang dibagi menjadi tahap profase,
Pembelahan sel secara mitotic terbagi menjadi dua cara, yaitu mitosis dan
meiosis. Pembelahan meiosis biasanya terjadi pada sel gamet (sel kelamin), terjadi
sebanyak 2 kali, menghasilkan jumlah sel anakan sebanyak 4 buah, sel anakan haploid,
berbeda dengan induknya, dan tujuan pembelahan nya adalah gametogenesis. Berbeda
dengan pembelahan meiosis pembelahan mitosis biasanya terjadi pada sel somatis (sel
tubuh), terjadi hanya 1 kali, menghasilkan jumlah sel anakan sebanyak 2 buah, sifatnya
diploid dan sama dengan induk, dan bertujuan untuk pertumbuhan dan perkembangan.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum acara II ini adalah untuk mempelajari perkembangan sel
makhluk hidup.
II. TINJAUAN PUSTAKA
adalah salahsatu ciri paling baik untuk membedakan makhluk hidup dari materi tak
hidup. Kapasitas unik untuk memiliki keturunan ini, seperti semua fungsi biologis,
memiliki dasar seluler. Rudolf virchow, seorang dokter jerman, pada tahun 1855
mengatakan seperti ini: "Di mana ada sel, pasti sebelumnya pernah ada sel, seperti
hewan yang muncul hanya dari hewan dan tumbuhan hanya dari tumbuhan." Ia
merangkum konsep ini dengan aksioma latin "Omnis cellula e cellula", yang berarti
'setiap sel (berasal) dari sel.' keberlanjutan kehidupan didasarkan pada reproduksi sel,
atau pembelahan sel (cell division). Pembelahan sel memainkan beberapa peran
sel mereproduksi individu organisme tersebut. Pembelahan sel pada skala yang lebih
tumbuhan yang tumbuh dari stek). Pembelahan sel juga memungkinkan organisme
yang bereproduksi secara seksual untuk berkembang dari satu sel tunggal-sel telur yang
sel terus berfungsi dalam pembaharyan dan perbaikan, menggantikan sel-sel mati
akibat proses sel-sel yang mati akibat proses pemakaian dan pengikisan alami atau
Pembelahan sel yang terjadi pada organisme eukariotik meliputi pembagian inti sel
pembelahan. Pada setiap tahap pembelahan mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat
diamati proses-prosesnya melalui teknik atau perlakuan tertentu yang diberikan pada
kromosom tersebut. Adapun pembelahan sel dibedakan menjadi dua macam, yaitu
meristem ujung akar atau batang, pada organisme multiseluler reproduksi sel akan
anaphase dan telofase. Satu putran reproduksi sel akan diikuti interfas; fase ini disebut
juga dengan fase istirahat. Interfase merupakan tahap terpenting dari mitosis karena
terjadinya; sintesi DNA, menuju pada replica kromosom dan sintesis protein,
membutuhkan waktusekitar 90% adri seluruh waktu reproduksi sel. Sehingga fase ini
mitosis mudah dilihat, yaitu pada titik tumbuh (ujung akar atau ujung batang) dengan
antara beberapa menit sampai telofase akan diikuti dengan pembelahan sitoplasma
(sel). Satu putaran reproduksi sel akan diikuti interfase. Dalam interfase sel
interfase membutuhkan waktu sekitar 90 % dari seluruh waktu reproduksi sel. Interfase
masih di bagi lagi dalam tahap G1, S, dan G2. Panjang G1bervariasi, sedangkan waktu
Pembelahan sel merupakan bagian integral dari siklus sel (cell cycle), kehidupan
sel yang dimulai saat pertama kali ia terbentuk dari sel induk yang membelah hingga
pembelahan nya sendiri menjadi dua sel. Meneruskan materi genetik yang identik ke
sel anakan merupakan fungsi krusial pembelahan sel (Campbell et al., 2010).
Sel yang membelah disebut sebagai sel induk dan turunannya di sebut sel anakan.
Sel induk memiliki sejumlah kromosom yang berisi informasi genetik. Pada
pembelahan sel, sel induk memindahkan salinan informasi genetik yang terdapat di
dalam kromosom kepada sel anakan yang menjadi sel generasi berikutnya. Sitoplasma
sel induk mengandung enzim, organel, dan perangkat metabolik, sehingga ketika sel
anakan menerima sitoplasma dari sel induk, sel anakan dapat berfungsi sampai sel
anakan dapat menggunakan DNA yang diperoleh dari sel induk untuk tumbuh dan
ciri kehidupan, salah satunya adalah ciri reproduksi atau perkembangbiakan. Sel
mampu memperbanyak diri dengan cara membelah diri. Pembelahan sel meurpakan
proses yang berkaitan dengan pertumbuhan, perkembangan, perbaikan sel yang rusak
dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatic
(sel penyusun tubuh). Sel-sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda
secara cepat, ada yang lambat, dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama
kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat untuk menggantikan sel-sel
kulit yang rusak atau mati, akan tetapi sel-sel yang ada pada organ hati melakukan
pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel-sel saraf pada jaringan saraf yang sama
sekali tidak mampu melakukan pembelahan setelah usia tertentu. Sementara itu
beberapa jenis bakteri mampu melakukan pembelahan hanya dalam hitungan jam,
sehingga hanya dalam waktu beberapa jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahkan jutaan
sel bakteri. Sama dengan bakteri, protozoa bersel tunggal mampu melakukan
pembelahan hanya dalam waktu singkat, misalkan amoeba, paramecium, didinium dan
Alat yang digunakan dalam praktikum acara II ini adalah mikroskop, gelas obyek
dan penutup, cutter, cawan petri, tabung reaksi, gelas ukur, pipet.
Bahan yang digunakan dalam praktikum acara II ini adalah akar bawang merah
B. Prosedur Kerja
1. Bahan yang akan diteliti direndam dalam larutan fiksatif (alkohol absolut 2,5 cc +
2. Bahan diwarnai dengan aceto carmine. Bahan akar bawang merah sebanyak 3
hingga 5 dimasukkan kedalam larutan aceto carmine. Bahan dalam larutan pewarna
harus dipanaskan hingga bahan bergerak ke bawah (jaga jangan sampai mendidih,
3. Satu akar bawang merah diambil, kemudian diletakkan pada gelas objek. Bagian
tudung akar dipotong sepanjang 1 mm, tudung akar digunakan sebagai preparat.
mempunyai sentriol)
6. Fase yang telah ditentukan digambar dan diberi keterangan secara lengkap.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pembelahan
1. Profase a. Sentromer
b. Kromosom
c. Sentrosom
d. Benang spindel
e. Membran
nucleus
salahsatu kutub
b. Spindel
c. Kromosom
d. Bidang ekuator
3. Anafase a. Sentrosom pada
salahsatu kutub
b. Kromatid
c. Benang spindle
4. Telofase a. Sentrosom
b. Aster
c. Kromosom
d. Benang spindel
B. Pembahasan
tersebut. pembelahan sel pada skala yang lebih besar dapat menghasilkan keturunan
dari beberapa organisme multiseluler (misalnya tumbuhan yang tumbuh dari stek).
untuk berkembang dari satu sel tunggal-sel telur yang difertilisasi, atau zigot.
dalam pembaharyan dan perbaikan, menggantikan sel-sel mati akibat proses sel-sel
yang mati akibat proses pemakaian dan pengikisan alami atau kecelakaan (Campbell
2010).
manusia, dapat turnbuh dan berkembang dari satu sel tunggal-yaitu telur yang dibuahi.
Bahkan setelah organisme itu tumbuh dewasa, pembelahan sel terus berlangsung dan
berfungsi dalam pembaharuan dan perbaikan, penggantian sel yang mati akibat
pemakaian normal dan sel yang sobek atau mengalami kecelakaan. Contoh, sel yang
membelah dalam sumsum tulang Anda secara kontinu membentuk sel darah
baru.Reproduksi dari suatu benda serumit sel tidak dapat terjadidengan hanya
menjepitnya menjadi dua; sel bukan seperti gelembung sabun yang begitu saja
genetik yang kedua sel anak.Suatu hal yang paling luar biasa tentang pembelahan sel
ialah ketepatan dalam penyampaian DNA, tanpa pengurangan, dari satu generasi sel ke
pembelahan inti atau kariokinesis dan pembelahan sitoplasma atau sitokinesis. Mitosis
terjadi pada sel-sel somatic, yang akan menghasilkan dua sel anak yang memiliki
jumlah kromosom sama dengan induknya. Proses mitosis dibagi dalam empat tahap
Benanag-benang gelendong lenyap dan membrane inti terbentuk kembali. Plasma sel
terbagi menjadi dua bagian. Terbentuk dinding pemisah di tengah-tengah sel (Suratsih,
2000).
hewan dan manusia, mitosis teriadi pada sel meristem somatis (sel tubuh yang masih
muda) yang mengalami buhan danperkembangan. Misalnya sel telur yang telah dibuahi
sperma menjadi zigot. Zigot membelah beberapa kali secara mitosis untuk membentuk
suatu embrio. Pada tumbuhan berbunga, pertumbuhan terbesar terjadi pada uiung akar
dan ujung tunas batang. Pembelahan mitosis sel-sel meristem di kedua tempat tersebut
(Diah, 2006).
Sebelum memasuki tahap mitosis, sel terlebih dahulu masuk kebagian interfase,
interfase terdiri dari fase G1, fase S, dan fase G2. Sedangkan mitosis tediri dari profase,
metafase, anafase, dan telofase. Selama fase G1 sel melakukan persiapan diri untuk
melakukan sintesis DNA, biasanya fase ini berlangsung antara enam hingga dua belas
jam. Selama fase S molekul DNA dalam kromosom mereplikasi dirinya sendiri,
menjadi dua molekul DNA yang identi yang disebut kromatid. Fase ini umumnya
berlangsung selama enam hingga delapan jam. Tahapan sintesis diikuti oleh G2, dalam
yang diperlukan bagi pergerakan kromosom dan replikasi sel. Pada fase G2,
pertumbuhan sel dan ekspansi terjadi, juga dilakukan pengecekan kembali jika ada
kesalahan dalam replikasi. Fase G2 biasanya terjadi selama tiga jam. Setelah tahap
interfase selaesai maka tahapan selanjutnya masuk ke fase-fase pada mitosis yakni
1. Profase
b) Nukleolus lenyap
yang tersambung pada sentromernya dan sepanjang lengan nya oleh kohesin
d) Gelendong mitotik mulai terbentuk. Gelendong ini terdiri atas sentrosom dan
2. Metafase
3. Anafase
d) Pada akhir anafase, kedua ujung sel memiliki koneksi kromosom yang sama
dan lengkap.
4. Telofase
b) Selaput nukleus muncul dari fragmen-fragmen selaput nukleus sel induk dam
Proses mitosis dibagi dalam empat stadium secara berturut-turut yaitu profase,
Nucleolus mulai tidak tampak, membrane inti menghilang. Tiap kromosom membelah
3. Pada tahap anaphase kedua buah kromatid memisahkan diri dan ditarik benag
4. Pada tahap telofase di setiap kutub sel terbentuk set kromosom yang serupa.
Benang-benang gelendong lenyap dan membrane inti terbentuk kembali. Plasma sel
terbagi menjadi menjadi dua bagian. Terbentuk dinding pemiah di tengah-tengah sel
(Hartati 2010).
Dalam sel terjadi proses pembelahan sel. Proses pembelahan sel terbagi menjadi
dua yakni mitotik dan amitotik. Mitotik merupakan pembelahan sel melalui beberapa
tahapan sedangkan amitoik merupakan pembelahan sel secara langsung tanpa melalui
tahapan-tahapan (Fukuli,1996).
Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini
meliputi: profase, metafase, anafase, dan telofase. P sel paling banyak dijumpai pada
bagian akar yaitu ujung akar. Pada mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa
sehingga dari satu sel dihasilkan dua buah sel anakan. Mitosis merupakan alat untuk
duplikasi teratur (dalam fase S) dan pemisahan (pada anafase) kromosom. Biasanya,
mitosis diikuti dengan pembelahan sel yang disebut dengan sitokenesis dimana sel akan
asetokarmin dibuat dengan melarutkan g karmin dalam 100 ml asam asetat Larutan
diaras kaca preparat. Lalu akar ditetesi aceto carmine yang berfungsi sebagai pewarna
agar pengamatan terlihat jelas. Kaca preparat ditutup dengan gelas objek, objek
dibedakan menjadi 2, yakni objek yang menggunakan metode squash dan objek yang
hanya ditekan saja. Metode squash yaitu suatu metode untuk mendapatkan suatu
preparat dengan cara meremas suatu potongan jaringan atau suatu organisme secara
keseluruhan, sehingga didapatkan suatu sediaan yang tipis yang dapat diamati dibawah
melunakkan susunan sel, sehingga zat-zat yang mudah larut akan melarut. Maserasi
kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan / kamar (NurLia, 2008).
dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari selama beberapa hari
pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya. Metode ini digunakan untuk
menyari simplisia yang mengandung komponen kimia yang mudah larut dalam cairan
penyari, tidak mengandung zat yang mudah mengembang seperti benzoin, stiraks dan
lilin. Penggunaan metode ini misalnya pada sampel yang berupa daun, contohnya pada
penggunaan pelarut eter atau aseton untuk melarutkan lemak/lipid (Ditjen POM, 1986).
preparat. Setelah ering objek diamati diatas meja objek menggunakan mikroskop
monokuler. Pada saat pengamatan menggunakan preparat yang telah dibuat ternyata
fase-fase tidak dapat terlihat, hal ini disebabkan terjadinya kesalahan dalam pembuatan
2014).
serbaguna dapat digunakan sebagai penyedap aneka masakan atau sebagai obat
tradisional. tanaman ini sering digunakan pada pengamatan mitosis karena memiliki
pertumbuhan yang cepat, mudah didapat, dan harganya terjangkau. Pada pengamatan
Sel dari spesies dan individu tumbuhan yang berbeda mempunyai komponen
yang berbeda. Keadaan ini menuntut perlakuan yang berbeda terhadap sel-sel tersebut
agar kromosom dapat diamati. Bahan standar yang bisa digunakan dalam pengamaatn
mitosis adalah sel-sel ujung bawang merah karena komposisi dinding selnya tersusun
atas lapisan senyawa-senyawa yang mudah ditembus oleh larutan fiksatif dan pewarna.
Pada saat sel aktif membelah, kromosom relatif mudah diamati hanya dengan
memperlakukan sel-sel tersebut dengan metode fiksasi dan pewarnaan yang sederhana
(Andersoon, 2006).
Pada praktikum semua proses pembelahan sel dapat terlihat dalam mikroskop
cahaya, namun agak sulit karena ukuran sel yang sangat kecil. Semua proses
pembelahan dapat terlihat karena sebelumnya telah mengetahui ciri-ciri dari setiap
A. Kesimpulan
proses pembelahan sel yaitu pembelahan sel secara mitosis dan amitosis. Mitosis
adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang
dihasilkan oleh pembelahan sel. Sedangkan meiosis adalah suatu proses yang
B. Saran
yang telah ditentukan supaya praktikum dapat berjalan dengan lancar. Selain itu
praktikan harus berhati-hati dalam memotong akar bawang merah sehingga didapatkan
preparat yang diinginkan. Ketelitian juga diperlukan untuk mencari sel yang
sel (fase mitosis) akar bawang merah (Allium ascalonicum L) menggunakan safranin
Amalina, Nur Lia. 2008. Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol 70% Buah Merica Hitam
Andersoon. 2006. Cell Division and the cell cycle. University of Albert. America.
Budiarti, H. 2007. Biologi SMA untuk kelas xll. Gema ilmu. Surakarta.
Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitcell, L.G. 2010. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Falahudin, Irham. 2014. Panduan Praktikum Biologi Umum. Refa Press. Palembang.
Kurniasih, Titin. 2008. Feminization Of Nile, Oreochromis sp. Using Estradiol 17-β.
Jurnal Perikanan.
Suntoro, S.H. 1987. Metode pewarnaan (Histologi dan Histokimia). Bhratara karya
aksara. Jakarta.
akar bawang merah preparat akar bawang merah bahan yang digunakan
II.
BIODATA PRAKTIKAN
2. NIM : A1D018089
3. Prodi : Agroteknologi
4. Kelas :F
6. Alamat asal : Jalan Raya Cisantana No. 290 Rt. 14 Rw. 05 desa Cisantana,
8. No. HP : 08996528932