Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI TANAMAN

ACARA II
PEMBELAHAN SEL

Oleh :
Sukma Kinasih
Rombongan 9
PJ Asisten : 1. Afthonah
2. Nurbaitia Rahmi

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2018
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pembelahan sel

merupakan contoh dari proses tumbuh dan berkembang. Pembelahan sel adalah proses

perbanyakan sel menjadi dua. Pembelahan sel terbagi menjadi dua cara yaitu amitotik

dan mitotik. Pembelahan amitotik adalah proses pembelahan langsung tanpa tahapan.

Sedangkan pembelahan mitotik adalah proses pembelahan sel secara tidak langsung

dan melalui tahapan.

Saat melakukan pembelahan, sel mengalami siklus selama 24 jam yang terdiri

atas tahap interfase dan tahap mitotik. Tahap interfase adalah tahap ‘istirahat’ berupa

persiapan sel menuju pembelahan tahap interfase terjadiselama 23 jam, dan dibagi

menjadi tiga bagian yaitu gap 1 (G1), proses pertambahan volume; sintesis (S); gap 2,

proses pembentukan organel sel anakan. Setelah itu dilanjutkan ke tahap mitotik. Tahap

mitotic adalah proses pembelahan inti sel dan sel yang dibagi menjadi tahap profase,

metafase, anafase, dan telofase.

Pembelahan sel secara mitotic terbagi menjadi dua cara, yaitu mitosis dan

meiosis. Pembelahan meiosis biasanya terjadi pada sel gamet (sel kelamin), terjadi

sebanyak 2 kali, menghasilkan jumlah sel anakan sebanyak 4 buah, sel anakan haploid,

berbeda dengan induknya, dan tujuan pembelahan nya adalah gametogenesis. Berbeda
dengan pembelahan meiosis pembelahan mitosis biasanya terjadi pada sel somatis (sel

tubuh), terjadi hanya 1 kali, menghasilkan jumlah sel anakan sebanyak 2 buah, sifatnya

diploid dan sama dengan induk, dan bertujuan untuk pertumbuhan dan perkembangan.

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum acara II ini adalah untuk mempelajari perkembangan sel

makhluk hidup.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Kemampuan organisme untuk bereproduksi memghasilkan jenisnya sendiri

adalah salahsatu ciri paling baik untuk membedakan makhluk hidup dari materi tak

hidup. Kapasitas unik untuk memiliki keturunan ini, seperti semua fungsi biologis,

memiliki dasar seluler. Rudolf virchow, seorang dokter jerman, pada tahun 1855

mengatakan seperti ini: "Di mana ada sel, pasti sebelumnya pernah ada sel, seperti

hewan yang muncul hanya dari hewan dan tumbuhan hanya dari tumbuhan." Ia

merangkum konsep ini dengan aksioma latin "Omnis cellula e cellula", yang berarti

'setiap sel (berasal) dari sel.' keberlanjutan kehidupan didasarkan pada reproduksi sel,

atau pembelahan sel (cell division). Pembelahan sel memainkan beberapa peran

penting dalam kehidupan organisme. Ketika organisme uniseluler, misalnya amoeba,

membelah dan membentuk keturunan yang merupakan duplikatnya, pembelahan satu

sel mereproduksi individu organisme tersebut. Pembelahan sel pada skala yang lebih

besar dapat menghasilkan keturunan dari beberapa organisme multiseluler (misalnya

tumbuhan yang tumbuh dari stek). Pembelahan sel juga memungkinkan organisme

yang bereproduksi secara seksual untuk berkembang dari satu sel tunggal-sel telur yang

difertilisasi, atau zigot. Kemudian, setelah organisme tumbuh sepenuhnya, pembelahan

sel terus berfungsi dalam pembaharyan dan perbaikan, menggantikan sel-sel mati

akibat proses sel-sel yang mati akibat proses pemakaian dan pengikisan alami atau

kecelakaan (Campbell et al., 2010).


Sebagai unit fungsional, sel memiliki kemampuan memperbanyak diri atau

dikenal dengan istilah reproduksi. Reproduksi sel berlangsung melalui pembelahan.

Pembelahan sel yang terjadi pada organisme eukariotik meliputi pembagian inti sel

(kariokinesis) dan pembagian sitoplasma (sitokinesis) melalui tahapan seperti pada

mitosis maupun meiosis. Tahapan pembelahan didasarkan pada perubahan letak

(tingkah laku) kromosom selama berlangsungnya proses pembelahan. Pembelahan sel

di diawali dengan adanya aktivitas pembelahan kromosom dalam beberapa tahap

pembelahan. Pada setiap tahap pembelahan mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat

diamati proses-prosesnya melalui teknik atau perlakuan tertentu yang diberikan pada

kromosom tersebut. Adapun pembelahan sel dibedakan menjadi dua macam, yaitu

mitosis dan meiosis (Pratiwi, 2003).

Aktifitas pembelahan sel tumbuhan terdapat pada titik tumbuh seperti di

meristem ujung akar atau batang, pada organisme multiseluler reproduksi sel akan

menyediakan bahan untuk pertumbuhan, perkembagan dan perbaikan. Reproduksi sel

melibatkan 2 proses yaitu; pembelahan inti (kariokinesis/mitosis) dan pembelahan

sitoplasma (sitokinesis). Mitosis dibagi menjadi empat fase : profase, methapse,

anaphase dan telofase. Satu putran reproduksi sel akan diikuti interfas; fase ini disebut

juga dengan fase istirahat. Interfase merupakan tahap terpenting dari mitosis karena

terjadinya; sintesi DNA, menuju pada replica kromosom dan sintesis protein,

membutuhkan waktusekitar 90% adri seluruh waktu reproduksi sel. Sehingga fase ini

dibagi dalam tahap; G1 (Gap), S (Sintesi) dan G2 . Panjang waktu G1 bervariasi,

sedang S dan G2 biasanya seragam (Ketut, 2013).


Proses mitosis pada tumbuhan dan hewan pada dasarnya sama. Pada tumbuhan,

mitosis mudah dilihat, yaitu pada titik tumbuh (ujung akar atau ujung batang) dengan

menggunakan mikroskop cahaya. Waktu yang dibutuhkan untuk mitosis bervariasi

antara beberapa menit sampai telofase akan diikuti dengan pembelahan sitoplasma

(sel). Satu putaran reproduksi sel akan diikuti interfase. Dalam interfase sel

mengadakan pertumbuhan, aktivitas metabolisme, dan pembelahan kromosom.

interfase membutuhkan waktu sekitar 90 % dari seluruh waktu reproduksi sel. Interfase

masih di bagi lagi dalam tahap G1, S, dan G2. Panjang G1bervariasi, sedangkan waktu

untuk tahap S dan G2 biasanya seragam (Nugroho, 2004).

Pembelahan sel merupakan bagian integral dari siklus sel (cell cycle), kehidupan

sel yang dimulai saat pertama kali ia terbentuk dari sel induk yang membelah hingga

pembelahan nya sendiri menjadi dua sel. Meneruskan materi genetik yang identik ke

sel anakan merupakan fungsi krusial pembelahan sel (Campbell et al., 2010).

Sel yang membelah disebut sebagai sel induk dan turunannya di sebut sel anakan.

Sel induk memiliki sejumlah kromosom yang berisi informasi genetik. Pada

pembelahan sel, sel induk memindahkan salinan informasi genetik yang terdapat di

dalam kromosom kepada sel anakan yang menjadi sel generasi berikutnya. Sitoplasma

sel induk mengandung enzim, organel, dan perangkat metabolik, sehingga ketika sel

anakan menerima sitoplasma dari sel induk, sel anakan dapat berfungsi sampai sel

anakan dapat menggunakan DNA yang diperoleh dari sel induk untuk tumbuh dan

berkembang (Sugiri, 2001).


Sel merupakan unit terkecil makhluk hidup. Di dalam sel telah ditemukan seluruh

ciri kehidupan, salah satunya adalah ciri reproduksi atau perkembangbiakan. Sel

mampu memperbanyak diri dengan cara membelah diri. Pembelahan sel meurpakan

proses yang berkaitan dengan pertumbuhan, perkembangan, perbaikan sel yang rusak

dan perkembangbiakan (Falahudin, 2014).

Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama

dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatic

(sel penyusun tubuh). Sel-sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda

dalam melakukan pembelahannya, ada sel-sel yang mampu melakukan pembelahan

secara cepat, ada yang lambat, dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama

sekali setelah melewati masa pertumbuhan tertentu, misalnya sel-sel germanitikum

kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat untuk menggantikan sel-sel

kulit yang rusak atau mati, akan tetapi sel-sel yang ada pada organ hati melakukan

pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel-sel saraf pada jaringan saraf yang sama

sekali tidak mampu melakukan pembelahan setelah usia tertentu. Sementara itu

beberapa jenis bakteri mampu melakukan pembelahan hanya dalam hitungan jam,

sehingga hanya dalam waktu beberapa jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahkan jutaan

sel bakteri. Sama dengan bakteri, protozoa bersel tunggal mampu melakukan

pembelahan hanya dalam waktu singkat, misalkan amoeba, paramecium, didinium dan

euglena (Budiarti, 2007).


III. METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum acara II ini adalah mikroskop, gelas obyek

dan penutup, cutter, cawan petri, tabung reaksi, gelas ukur, pipet.

Bahan yang digunakan dalam praktikum acara II ini adalah akar bawang merah

(Allium ascalonicum), alkohol absolut, alkohol 70 %, akuades, aceto carmine, dan

asam cuka glacial.

B. Prosedur Kerja

1. Bahan yang akan diteliti direndam dalam larutan fiksatif (alkohol absolut 2,5 cc +

asam cuka glasial 2,5 cc) selama 15-30 menit.

2. Bahan diwarnai dengan aceto carmine. Bahan akar bawang merah sebanyak 3

hingga 5 dimasukkan kedalam larutan aceto carmine. Bahan dalam larutan pewarna

harus dipanaskan hingga bahan bergerak ke bawah (jaga jangan sampai mendidih,

selama 10 hingga 15 menit). Kemudian dituangkan ke dalam cawan petri.

3. Satu akar bawang merah diambil, kemudian diletakkan pada gelas objek. Bagian

tudung akar dipotong sepanjang 1 mm, tudung akar digunakan sebagai preparat.

4. Preparat dengan metode remasan disiapkan, kemudian preparat ditutup dengan

cover glass dan dilewatkan diatas api bunsen selama 3 kali.


5. Preparat diamati di bawah mikroskop. Tahapan yang terjadi pada pembelahan sel

dicari dengan ciri-ciri:

a. Profase : 1. Butir-butir hkromatin telah berubah menjadi benang-benang

khromosom, setiap khromosom membelah menjadi 2

khromatid dan sentromir membelah.

2. Dinding ini dan anak ini menghilang.

3. Pasangan sentriol berpisah (pada sel tumbuhan tidak

mempunyai sentriol)

b. Metafase : 1. Setiap khrimisim terduru daru dya khromatid menuju ke

tengah sel dan berkumpul pada bidang ekuator.

2. Adanya benang-benang gelondong.

c. Anafase : 1. Sentromer membelah, masing-masing satu khromatid.

2. Tiap khromatid berpisah dari pasangannya, kemudian menuju

kutub yang berlawanan.

d. Telofase : 1. Khromosom berkumpul pada kutub/

2. Terbentuk membran inti dan ank inti.

6. Fase yang telah ditentukan digambar dan diberi keterangan secara lengkap.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel Pembelahan Mitosis

No. Fase Foto Gambar Keterangan

Pembelahan

1. Profase a. Sentromer

b. Kromosom

c. Sentrosom

d. Benang spindel

e. Membran

nucleus

2. Metafase a. Sentrosom pada

salahsatu kutub

b. Spindel

c. Kromosom

d. Bidang ekuator
3. Anafase a. Sentrosom pada

salahsatu kutub

b. Kromatid

c. Benang spindle

4. Telofase a. Sentrosom

b. Aster

c. Kromosom

d. Benang spindel

B. Pembahasan

Pembelahan sel memainkan beberapa peran penting dalam kehidupan organisme.

ketika organisme uniseluler, misalnya amoeba, membelah dan membentuk keturunan

yang merupakan duplikatnya, pembelahan satu sel mereproduksi individu organisme

tersebut. pembelahan sel pada skala yang lebih besar dapat menghasilkan keturunan

dari beberapa organisme multiseluler (misalnya tumbuhan yang tumbuh dari stek).

pembelahan sel juga memungkinkan organisme yang bereproduksi secara seksual

untuk berkembang dari satu sel tunggal-sel telur yang difertilisasi, atau zigot.

kemudian, setelah organisme tumbuh sepenuhnya, pembelahan sel terus berfungsi

dalam pembaharyan dan perbaikan, menggantikan sel-sel mati akibat proses sel-sel
yang mati akibat proses pemakaian dan pengikisan alami atau kecelakaan (Campbell

2010).

Pembelahan sel berfungsi dalam reproduksi, pertumbuhan, dan perbaikan. Ketika

organisme bersel-tunggal (uniseluler) seperti Amoebamembelah untuk membentuk

keturunan duplikatnya, pernbelahan suatu sel mereproduksi seluruh organisme.

Pembelahan sel juga memungkinkan Suatu organisme multi-seluler, termasuk

manusia, dapat turnbuh dan berkembang dari satu sel tunggal-yaitu telur yang dibuahi.

Bahkan setelah organisme itu tumbuh dewasa, pembelahan sel terus berlangsung dan

berfungsi dalam pembaharuan dan perbaikan, penggantian sel yang mati akibat

pemakaian normal dan sel yang sobek atau mengalami kecelakaan. Contoh, sel yang

membelah dalam sumsum tulang Anda secara kontinu membentuk sel darah

baru.Reproduksi dari suatu benda serumit sel tidak dapat terjadidengan hanya

menjepitnya menjadi dua; sel bukan seperti gelembung sabun yang begitu saja

membesar dan terpisah menjadi dua.Pembelahan sel melibatkan distribusi materi

genetik yang kedua sel anak.Suatu hal yang paling luar biasa tentang pembelahan sel

ialah ketepatan dalam penyampaian DNA, tanpa pengurangan, dari satu generasi sel ke

generasi berikutnya. Sel yang menduplikasinya, mengalokasikan kedua salinan itu ke

ujung yang berlawanan (Campbell, 2002).

Pembelahan sel merupakan proses integrasi dari dua oembelahan yaitu

pembelahan inti atau kariokinesis dan pembelahan sitoplasma atau sitokinesis. Mitosis

terjadi pada sel-sel somatic, yang akan menghasilkan dua sel anak yang memiliki
jumlah kromosom sama dengan induknya. Proses mitosis dibagi dalam empat tahap

stadium, secara berturut-turut yaitu profase, metaphase, anaphase, dan telofase.

Benanag-benang gelendong lenyap dan membrane inti terbentuk kembali. Plasma sel

terbagi menjadi dua bagian. Terbentuk dinding pemisah di tengah-tengah sel (Suratsih,

2000).

Pembelahan mitosis teriadi selama pertumbuhan dan reproduksi aseksual. Pada

hewan dan manusia, mitosis teriadi pada sel meristem somatis (sel tubuh yang masih

muda) yang mengalami buhan danperkembangan. Misalnya sel telur yang telah dibuahi

sperma menjadi zigot. Zigot membelah beberapa kali secara mitosis untuk membentuk

suatu embrio. Pada tumbuhan berbunga, pertumbuhan terbesar terjadi pada uiung akar

dan ujung tunas batang. Pembelahan mitosis sel-sel meristem di kedua tempat tersebut

(Diah, 2006).

Sebelum memasuki tahap mitosis, sel terlebih dahulu masuk kebagian interfase,

interfase terdiri dari fase G1, fase S, dan fase G2. Sedangkan mitosis tediri dari profase,

metafase, anafase, dan telofase. Selama fase G1 sel melakukan persiapan diri untuk

melakukan sintesis DNA, biasanya fase ini berlangsung antara enam hingga dua belas

jam. Selama fase S molekul DNA dalam kromosom mereplikasi dirinya sendiri,

menjadi dua molekul DNA yang identi yang disebut kromatid. Fase ini umumnya

berlangsung selama enam hingga delapan jam. Tahapan sintesis diikuti oleh G2, dalam

fase ini dilakukan pengorgnisasian materi-materi untuk struktur-struktur terspesialisasi

yang diperlukan bagi pergerakan kromosom dan replikasi sel. Pada fase G2,
pertumbuhan sel dan ekspansi terjadi, juga dilakukan pengecekan kembali jika ada

kesalahan dalam replikasi. Fase G2 biasanya terjadi selama tiga jam. Setelah tahap

interfase selaesai maka tahapan selanjutnya masuk ke fase-fase pada mitosis yakni

profase, metafase, anafase, dam telofase (Campbell, 2002).

1. Profase

a) Serat-serat kromatin menjadi terkumpar lebih rapat, terkondensasi menjadi

kromosom diskret yang dapat diamati dengan mikroskop cahaya.

b) Nukleolus lenyap

c) Setiap kromosom terduplikasi tampak sebagai dua kromatid saudara identik

yang tersambung pada sentromernya dan sepanjang lengan nya oleh kohesin

(kohesi kromatid saudara).

d) Gelendong mitotik mulai terbentuk. Gelendong ini terdiri atas sentrosom dan

mikrotubulus yang menjulur dari sentrosom. Susunan radial mikrotubulus-

mikrotubulus yang pendek dan menjulur dari sentrosom disebut 'aster'.

e) Sentrosom bergerak saling menjauhi, tampaknya didorong oleh mikrotubulus

yang memanjang diantaranya.

2. Metafase

a) Sentrosom kini berada pada kutub-kutub sel yang bersebrangan.

b) Kromosom berjajar pada lempeng metafase, bidang khayal yang berada di

pertengahan jarak antara kedua kutub gelendong. Sentromer-sentromer

kromosom berada di lempeng metafase.


c) Untuk setiap kromosom, kinetokor kromatid saudara melekat ke mikrotubulus

kinetokor yang berasal dari kutub bersebrangan.

3. Anafase

a) Anafase dimulai ketika protein kohesin terbelah. Ini memungkinkan kedua

kromatid saudara dari setiap pasangan memisah secara tiba-tiba. Setiap

kromatid pun menjadi untuh.

b) Kedua kromosom anakan yang terbebas mulai bergerak menuju ujung-ujung

sel yang berlawanan saat mikrotubulus ini melekat ke wilayah sentromer,

kromosom bergerak ke sentromer terlebih dahulu.

c) Sel memanjang saat mikrotubulus nonkinekotor memanjang.

d) Pada akhir anafase, kedua ujung sel memiliki koneksi kromosom yang sama

dan lengkap.

4. Telofase

a) Dua nukleus anakan terbentuk dalam sel

b) Selaput nukleus muncul dari fragmen-fragmen selaput nukleus sel induk dam

bagian-bagian lain dari sistem endomembran.

c) Kromosom menjadi kurang terkondensasi (Campbell et al., 2010).

Proses mitosis dibagi dalam empat stadium secara berturut-turut yaitu profase,

metaphse, anaphase, dan telofase.


1. Tahap profase terjadi kondensasi kromosom menjadi lebih pendek dan tebal.

Nucleolus mulai tidak tampak, membrane inti menghilang. Tiap kromosom membelah

memanjang, anakan kromosom ini disebut kromatid.

2. Tahap metaphase, kromosom menempatkan diri di bidang equatorial (tengah) sel.

3. Pada tahap anaphase kedua buah kromatid memisahkan diri dan ditarik benag

gelendong ke tiap kutub sel yang berlawanan.

4. Pada tahap telofase di setiap kutub sel terbentuk set kromosom yang serupa.

Benang-benang gelendong lenyap dan membrane inti terbentuk kembali. Plasma sel

terbagi menjadi menjadi dua bagian. Terbentuk dinding pemiah di tengah-tengah sel

(Hartati 2010).
Dalam sel terjadi proses pembelahan sel. Proses pembelahan sel terbagi menjadi

dua yakni mitotik dan amitotik. Mitotik merupakan pembelahan sel melalui beberapa

tahapan sedangkan amitoik merupakan pembelahan sel secara langsung tanpa melalui

tahapan-tahapan (Fukuli,1996).

Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini

dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan

tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini

meliputi: profase, metafase, anafase, dan telofase. P sel paling banyak dijumpai pada

bagian akar yaitu ujung akar. Pada mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa

sehingga dari satu sel dihasilkan dua buah sel anakan. Mitosis merupakan alat untuk

duplikasi teratur (dalam fase S) dan pemisahan (pada anafase) kromosom. Biasanya,

mitosis diikuti dengan pembelahan sel yang disebut dengan sitokenesis dimana sel akan

terpisah menjadi dua (Kimball, 1999).

Larutan asetokarmin, Larutan ini digunakan dalam pewarnaanjanngan. Larutan

asetokarmin dibuat dengan melarutkan g karmin dalam 100 ml asam asetat Larutan

inidipanaskan selama 2-4 menit kemudian didinginkan dan disaring menggunakan

kertas saring untuk memisahkan pafiikel kasarnya (Titin, 2008).

Setelah selesai akar diambil menggunakan jarum pentul kemudian diletakkan

diaras kaca preparat. Lalu akar ditetesi aceto carmine yang berfungsi sebagai pewarna

agar pengamatan terlihat jelas. Kaca preparat ditutup dengan gelas objek, objek

dibedakan menjadi 2, yakni objek yang menggunakan metode squash dan objek yang
hanya ditekan saja. Metode squash yaitu suatu metode untuk mendapatkan suatu

preparat dengan cara meremas suatu potongan jaringan atau suatu organisme secara

keseluruhan, sehingga didapatkan suatu sediaan yang tipis yang dapat diamati dibawah

mikroskop (Suntoro, 1983).

Maserasi berasal dari bahasa Latin macerare, yang artinya merendam.Maserasi

merupakan proses penyarian dengan cara serbuk direndam sampaimeresap atau

melunakkan susunan sel, sehingga zat-zat yang mudah larut akan melarut. Maserasi

adalah proses pengekstraan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa

kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan / kamar (NurLia, 2008).

Metode maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana yang dilakukan

dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari selama beberapa hari

pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya. Metode ini digunakan untuk

menyari simplisia yang mengandung komponen kimia yang mudah larut dalam cairan

penyari, tidak mengandung zat yang mudah mengembang seperti benzoin, stiraks dan

lilin. Penggunaan metode ini misalnya pada sampel yang berupa daun, contohnya pada

penggunaan pelarut eter atau aseton untuk melarutkan lemak/lipid (Ditjen POM, 1986).

Kaca preparat kemudian dilewatkan diatas nyala bunsen guna mengeringkan

preparat. Setelah ering objek diamati diatas meja objek menggunakan mikroskop

monokuler. Pada saat pengamatan menggunakan preparat yang telah dibuat ternyata

fase-fase tidak dapat terlihat, hal ini disebabkan terjadinya kesalahan dalam pembuatan

preparat. Adanya gelembung-gelembung udara dapat menghalangi pengamatan serta


metode squash ang belum tepat menyebabkan fase-fase tidak dapat terlihat. (Zainal,

2014).

Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan umbi yang

serbaguna dapat digunakan sebagai penyedap aneka masakan atau sebagai obat

tradisional. tanaman ini sering digunakan pada pengamatan mitosis karena memiliki

pertumbuhan yang cepat, mudah didapat, dan harganya terjangkau. Pada pengamatan

mitosis uang menggunakan akar bawang merah akan memudahkan akar

bawangmmerah akan memudahkan pengamatan karena memiliki jumlah kromosom

yang sedikit berukuran besar. (Abdullah, 2017).

Sel dari spesies dan individu tumbuhan yang berbeda mempunyai komponen

yang berbeda. Keadaan ini menuntut perlakuan yang berbeda terhadap sel-sel tersebut

agar kromosom dapat diamati. Bahan standar yang bisa digunakan dalam pengamaatn

mitosis adalah sel-sel ujung bawang merah karena komposisi dinding selnya tersusun

atas lapisan senyawa-senyawa yang mudah ditembus oleh larutan fiksatif dan pewarna.

Pada saat sel aktif membelah, kromosom relatif mudah diamati hanya dengan

memperlakukan sel-sel tersebut dengan metode fiksasi dan pewarnaan yang sederhana

(Andersoon, 2006).

Pada praktikum semua proses pembelahan sel dapat terlihat dalam mikroskop

cahaya, namun agak sulit karena ukuran sel yang sangat kecil. Semua proses

pembelahan dapat terlihat karena sebelumnya telah mengetahui ciri-ciri dari setiap

proses (Hartati 2010).


V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dalam mempelajari perkembangan sel makhluk hidup, terdapat dua macam

proses pembelahan sel yaitu pembelahan sel secara mitosis dan amitosis. Mitosis

adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang

dihasilkan oleh pembelahan sel. Sedangkan meiosis adalah suatu proses yang

menyebabkan jumlah kromosom keseluruhan sama dengan jumlah induknya,

meskipun dihasilkan dari peleburan dua sel.

B. Saran

Sebelum melakukan praktikum, sebaiknya praktikan sudah menguasai prosedur

yang telah ditentukan supaya praktikum dapat berjalan dengan lancar. Selain itu

praktikan harus berhati-hati dalam memotong akar bawang merah sehingga didapatkan

preparat yang diinginkan. Ketelitian juga diperlukan untuk mencari sel yang

mengalami pembelahan dalam tahap tertentu.


DAFTAR PUSTAKA

Fas Nurussalami Abdullah, Adi Surya Jaya, Widayat.Penentuan waktu perendaman

sel (fase mitosis) akar bawang merah (Allium ascalonicum L) menggunakan safranin

untuk mendukung praktikum biologi jurnal bioleuseur. Vol 1 No.3.

Amalina, Nur Lia. 2008. Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol 70% Buah Merica Hitam

Terhadap Sel HeLa. Jurnal Farmasi.

Andersoon. 2006. Cell Division and the cell cycle. University of Albert. America.

Aryulina, Diah. 2006. Biologi – Jilid 3. Jakarta. Esis

Budiarti, H. 2007. Biologi SMA untuk kelas xll. Gema ilmu. Surakarta.

Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitcell, L.G. 2010. Biologi. Erlangga. Jakarta.

Campbell,N.A.2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Ditjen POM, 1986. Sediaan Galenik. Jakarta. Departemen Kesehatan RI.

Falahudin, Irham. 2014. Panduan Praktikum Biologi Umum. Refa Press. Palembang.

Junita, I Ketut. 2013. Petunjuk Praktikum Biologi. Jurnal Udayana

Kurniasih, Titin. 2008. Feminization Of Nile, Oreochromis sp. Using Estradiol 17-β.

Jurnal Perikanan.

Pratiwi, D.A. 2004. Penuntun Biologi. Jakarta: Erlangga


Sugiri, Nawangsih. 2001. Biologi. Jakarta : Erlangga.

Suntoro, S.H. 1987. Metode pewarnaan (Histologi dan Histokimia). Bhratara karya

aksara. Jakarta.

Suratsih. 2000. Petunjuk Praktikum genetika. Jurusan Pendidikan Biologi.

Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Suryo, Nugroho. 2004. Genetika. Yogyakarta: UGM Press.

Zainal,A.A. .2014. Studi Indeks Mitosis Bawang untuk pembuatan media

pembelajaran preparat mitosis . Zainal Broe Edu. Vol 3 no.3


LAMPIRAN

Gambar 1. Preparat Gambar 2. Pengamatan Gambar 3. Alat dan

akar bawang merah preparat akar bawang merah bahan yang digunakan

menggunakan mikroskop dalam praktilum acara

II.
BIODATA PRAKTIKAN

1. Nama : Sukma Kinasih

2. NIM : A1D018089

3. Prodi : Agroteknologi

4. Kelas :F

5. TTL : Kuningan, 9 November 1999

6. Alamat asal : Jalan Raya Cisantana No. 290 Rt. 14 Rw. 05 desa Cisantana,

kec. Cigugur kab. Kuningan

7. Alamat Kost : Jl. Gn. Srandil No.61 Karangwangkal

8. No. HP : 08996528932

Anda mungkin juga menyukai