PENDAHULUAN
Masalah :
Daya dukung lingkungan terbatas
Eksploitasi berlebihan
Kerusakan lingkungan
Daya dukung menurun
Kegagalan usaha pertanian (kekeringan, banjir,
erosi, longsor, dll).
1
Penduduk
AGRONOMI
2
Arti dan Tujuan
Agronomi Agros dan Nomos
Agros = Lapangan produksi (tanaman dan lingkungan)
Nomos = Manage / mengelola
Ilmu yang mempelajari cara pengelolaan tanaman
dan lingkungannya untuk mendapatkan produksi
secara maksimal dan berkelanjutan.
Ada 3 faktor yang perlu diperhatikan:
1. Jenis tanaman (Variety)
2. Lingkungan Tanaman (Environment)
3. Teknik budidaya (Culture technic)
Secara matematik : Y = f (V, E, C)
bila E = soil, climate, energi, tool, biotik
maka Y = f (V, S, Cl, En, T, B, C)
faktor tersebut saling berhubungan dan saling pengaruh
membentuk suatu sistem
3
Ruang lingkup meliputi berbagai disiplin ilmu:
a. Ilmu yang mempelajari tanaman dan lingkungan
Botani, fisiologi tanaman, ekologi tanaman, iklim, HPT
b. Perubahan lingkungan
Pengelolaan tanah, ilmu pemupukan, proteksi
c. Perbaikan potensi
Pemuliaan, teknologi benih, perbanyakan tanaman
BAB II
FAKTOR LINGKUNGAN
Tanah
Jenis dan sifat beragam
Sangat dipengaruhi banyak faktor
Tanah = f (Bi, I, O, T, W)
Bi = Bahan induk
I = Iklim
O = Organisme/ biotik Komposisi tanah
T = Topografi
W = Waktu
Sifat tanah
Fisik Kimia
- tekstur - Komplek jerapan (KPK)
- struktur - pH
- porositas - Buffer
4
Peranan dalam budidaya
a. sebagai tempat tumbuh
b. sebagai hara bagi tanaman
c. sebagai air tanah
d. sebagai udara untuk respirasi akar
Iklim
Cahaya
Kualitas cahaya (panjang gelombang)
Lama penyinaran
Intensitas
Manfaat
Langsung
- sebagai energi utama dalam fotosintesis
- menghambat pertumbuhan vertikal
- merangsang pertumbuhan generatip
Tak langsung
- Suhu
- Kelembaban
- Perkembangan hama dan penyakit
Suhu (efek altitude)
Peranannya antara lain:
Perkecambahan
Suhu rendah tumbuh lambat
Suhu tinggi merusak protoplasma, respirasi
meningkat
Kelembaban/ hujan/ air
Berkaitan dengan air, suhu, cahaya
fungsi internal
- penyusun tubuh tanaman
- sebagai reagent
5
- sebagai pelarut
- sebagai pengangkut
- pengatur suhu tanaman
- mengatur turgor
fungsi eksternal
- membantu penyerbukan
- membantu penyebaran tanaman
- mempengaruhi morfologi tanaman
- mempengaruhi pengolahan tanah
Biotik/ Hayati
Mikroorganisme; dapat membantu dekomposisi
bahan organik dan menggunakan hasilnya sebagai
bahan makanannya.
Cacing; memperbaiki kondisi tanah yaitu aerasi,
draenasi.
Serangga dapat membantu penyerbukan, predator
dari parasit tanaman (hama), dan pengaruh negatif
dari serangga menggunakan tanaman sebagai
bahan makanan
Gulma; sebagai pesaing tanaman
Manusia; menguntungkan yaitu dapat memperbaiki
kondisi fisik lingkungan tanaman, faktor biologis,
pengendalian hama dan penyakit atau bahkan
memusnahkan
Binatang sebagai faktor biotis
Dapat berpengaruh positif terhadap tanaman
Sehingga dalam ekosistem, faktor biotis dapat
menentukan penciptaan tanaman tetapi juga dapat
dipengaruhi oleh tanaman
6
- bila populasi tanaman mencapai klimaks (kondisi
tinggi) akan memacu perkembangan binatang sebab
makanannya banyak.
- binatang makan tanaman menyebabkan populasi
tanaman turun (makanan sedikit) binatang banyak
yang mati, sehingga tercapai kondisi yang seimbang
BAB III
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan:
Yaitu suatu proses yang menunjukkan adanya
penambahan bobot kering dan ukuran yang tidak dapat
balik. Penambahan bobot kering, jumlah dan ukuran
bertambah
Perkembangan:
Merupakan proses diferensiasi, perubahan ke
tingkat yang lebih tinggi menyangkut spesialisasi dan
organisasi susunan anatomi serta fungsi fisiologi.
Seperti bentuk dan fungsi.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi
oleh :
Kondisi sel atau jaringan meristem
Hasil asimilasi
Hormon
Lingkungan
7
Pertumbuhan karena serangkaian proses fisiologi
yaitu:
Fotosintesis
Respirasi
Absorbsi dan transportasi
Fase Pertumbuhan
Fase Vegetatif
Pembentukan dan perkembangan akar, batang, dan
daun melalui 4 proses yaitu:
1. pembesaran dan pembelahan sel
2. diferensiasi dan pembentukan sel
3. pembentukan organ baru
4. pematangan jaringan dan pembentukan cadangan
makanan
Proses tersebut dapat terjadi bila :
tersedia karbohidrat
tersedia air
aktivitas hormon
lingkungan yang baik/ sesuai
Fase Reproduktif
Pembentukan dan perkembangan: kuncup bunga,
bunga, buah, biji, pembesaran dan pendewasaan
struktur penyimpanan makanan. Proses yang terjadi
meliputi:
- Inisiasi bunga/ flower initiation
- Primordia bunga/ flower primordia
- Pembentukan kuncup/ flower bud formation
- Perkembangan bunga/ flower development
- Pematangan bunga/ flower maturity
- Penyerbukan/ pollination
- Pembuahan/ fertilization
- Perkembangan buah dan biji/ fruit and seed
development
- Pematangan buah dan biji/ fruit and seed maturity
- Penuaan/ senescence
8
Fase reproduktif berjalan baik bila:
1. tersedia hasil asimilasi yang banyak
2. ada enzim yang tepat untuk biosintesis
3. tersedia air
4. lingkungan yang menguntungkan
BAB IV
PENYIAPAN LAHAN DAN TANAH
Latar Belakang
Dalam budidaya tanaman langkah pertama yang
dilakukan adalah :
memilih lahan yang tepat untuk jenis tanaman yang
akan diusahakan, atau
memilih jenis tanaman yang tepat untuk diusahakan
pada lahan yang ada
Penentuan lahan atau jenis tanaman yang tepat harus
dipertimbangkan berbagai faktor, antara lain:
teknis agronomi dan ekologi
sosial ekonomis
bila tidak akan dihadapi resiko kegagalan dan
menimbulkan dampak negatif baik terhadap SDA atau
lingkungan hidup, oleh karena itu tujuan pemilihan
tersebut untuk memberikan:
- hasil yang tinggi dan mutu yang baik
- menguntungkan dan berkesinambungan
Prinsip Dasar
Agar tanaman hasil tinggi, kondisi lingkungan harus
sesuai syarat ekologi tanaman.
9
Bila lahan kurang sesuai, maka perlu tindakan
budidaya (biaya mahal).
Untuk menunjang teknik budidaya yang tinggi, biaya
lebih mahal lagi (seperti jaringan irigasi, pestisida dll).
Penyiapan untuk budidaya tanaman, meliputi beberapa
kegiatan antara lain:
a. Pembuatan pagar keliling, yaitu untuk mengamankan
pertanaman, bangunan dan sarana produksi dari
berbagai gangguan dari luar. Bahan dapat berupa :
- Pagar hidup
- Pagar mati
b. Pembuatan jaringan jalan kebun, berguna untuk
memperlancar mobilitas pekerjaan, pengawasan,
sarana produksi, dan peralatan serta pengangkutan
hasil kebun.
c. Pembuatan jaringan irigasi dan drainase,
Irigasi = untuk menyediakan air bagi tanaman
yaitu pada saat air hujan tidak cukup
Draenase = untuk menghilangkan genangan air di
atas lahan dengan cara membuang
kelebihan air keluar lahan
d. Pembuatan sarana pengendali erosi atau sarana
konservasi, untuk mencegah atau mengurangi
kehilangan tanah karena erosi.
e. Penanaman tanaman pelindung atau penegak, yaitu
untuk melindungi dari matahari, angin, atau curah
hujan. Penegak untuk membantu tegaknya tanaman.
Penyiapan Tanah
Meliputi:
Pengolahan tanah
10
Pembuatan guludan dan bedengan
Pemberian pupuk dasar
Pengapuran
Sanitasi
Pengolahan tanah
Pemecahan massa tanah lapisan atas menjadi bongkahan/
butiran tanpa banyak merubah posisi tanah
Tujuan
Pengolahan tanah bertujuan untuk menciptakan media
tumbuh yang baik bagi tanaman, yaitu :
Menjamin pertumbuhan akar dan umbi yang baik
Menjamin penyerapan hara dan air yang lancar
Memperbaiki aerasi dan drainase
Menjamin pertumbuhan dan perkembangan anakan
Prinsip dasar
Dengan alat tertentu masa tanah dipecah menjadi
bentuk gumpal atau sampai dengan butiran (terjadi
perubahan fisik, struktur tanah).
11
Perubahan struktur akan memperbaiki porositas dan
konsistensi (aerasi dan drainase).
Meningkatkan oksidasi, dekomposisi bahan organik
Meningkatkan kepekaan erosi.
Teknik pengolahan tanah ditentukan oleh :
Alat pengolah
Sifat dan kondisi tanah
Jenis tanaman
Pengairan, kelembaban tanah
Kondisi lingkungan
12
b.1 sistem parit tradisional
menggali parit sedalam 30-50 cm dan lebar ± 40 cm,
rumput dimasukkan parit bersamaan tanah atas dan
ditimbun tanah lapisan bawah. Biasa dilakukan di
wilayah pegunungan atau tanah ringan.
b.2 sistem parit perkebunan
tanah dibagi menjadi 3 lapisan (A, B, C) masing-
masing sedalam 15 cm.
vvvvvVVVvvvVvvvvVvvvvvvvvvvVVvvvvvvvVvvvvvvv
A
B
C
50 cm 2 4 5 6 7 8
A
Lapisan A1, B1 dan
B
A2 disingkirkan,
C
lapisan C1 diaduk
1 2 3 4 5
A
B2 ke B1
B
A3 ke A1
C
C2 diolah, dst.
1 2 3 4 5
c. Sistem Reinoso
Yaitu pengolahan tanah dilakukan dengan menggali
parit-parit dengan ukuran tertentu, dibiarkan 2-4
minggu, jarak antar parit sama dengan jarak antar
barisan tanaman. Biasa digunakan pada perkebunan
tebu, rumput, rami.
13
I II
I. Selama istirahat terjadi
granulasi di atas dan
oksidasi di dalam lubang
II. Bibit di tanam
III. Setelah tumbuh lubang
III IV ditutup bertahap
IV. Lubang tanam menjadi
guludan
14
Pengolahan tanah menggunakan traktor 145 ha/hari,
sedangkan dengan hand traktor 0,5 ha/ hari.
Teknik pengolahan bervariasi tergantung dari:
Jenis tanah
Sifat dan kondisi tanah
Lingkungan
15
Keuntungan: Kerugian:
Waktu cepat Terjadi pemadatan tanah
Struktur lebih baik Perlu tenaga terlatih
Kedalaman dapat diatur Tidak dapat digunakan pada
kondisi lahan berbukit dan
berteras
16
Pembuatan Guludan dan Bedengan
Guludan adalah bagian lahan yang tanahnya lebih
tinggi dari sebelahnya dengan permukaan cembung,
ukuran (lebar dan tinggi) disesuaikan dengan jenis dan
jarak tanaman.
l t
Bedengan adalah bagian lahan yang tanahnya dibuat
lebih tinggi dari sebelahnya dengan permukaan rata.
s
17
Pemberian Pupuk Dasar
Pupuk dasar adalah pupuk yang diberikan bersamaan
atau segera setelah pengolahan tanah.
Jenisnya antara lain pupuk kandang, pupuk hijau,
kompos dan SP-36.
Cara pemberian :
Masukan lubang tanam dan ditutup tanah
Masukan tanah bersamaan dgn pembuatan guludan
Jumlah : tergantung jenis pupuk, sifat dan kondisi tanah
dan jenis tanaman.
Pengapuran : untuk meningkatkan pH pada tanah masam
(gambut, PMK).
Bentuk kapur :
Gamping (CaCO3)
Kapur tohor (CaO)
Dolomit (CaMg(CO3)2).
Pupuk dasar diberikan bersamaan pada saat pengolahan
tanah, bila CaO maka perlu ditambah air.
Jumlah kapur tergantung pH tanah, jika pH 4,6 s.d 7 perlu
diberikan, ± 3,4 t/ ha dolomit atau ± 3 t/ ha CaCO3
tergantung CCE (Cal Carbon Eq)
CaCO3 = 100, CaO = 179, Ca(OH)2 = 136 dan dolomit = 109
Sanitasi Tanah
merupakan usaha membersihkan tanah dari bibit
penyakit dan hama
Caranya:
Bersihkan tanah dari sisa tanaman dan bahan yang
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, seperti
plastik, dll.
Mematikan bibit penyakit atau hama, seperti dengan
menggunakan pestisida atau uap panas.
Menanam tanaman pelindung
18
Pembuatan lubang tanam untuk tanaman tahunan,
tahapannya meliputi:
Penentuan jarak tanam
Pembuatan lubang
Dibiarkan terbuka
Penanaman
Penutupan dengan tanah
19
3.6.2 Tujuan
untuk mempertahankan kondisi tanah dan daya
guna lahan (untuk usaha pertanian, khususnya
budidaya tanaman) dengan berbagai usaha dan
kegiatan agar solum dan atau kesuburan tanah
tetap.
Prinsip Dasar
yaitu didasarkan pada pemikiran bahwa erosi
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat dibagi
menjadi beberapa kelompok, yaitu:
Lama dan derasnya hujan perlindungan tanah
terhadap curah hujan
Volume dan kecepatan aliran permukaan
Ketahanan tanah terhadap erosi
Ada tidaknya usaha konservasi
Dilihat dari faktor yang mempengaruhi maka dibuat suatu
formula “Persamaan umum kehilangan tanah (PUKT)
atau USLE” oleh Wishmeier dan Smith (1978)
A = Rx KxLxSxCxP
20
Teknik pengendalian erosi ada 4 cara:
1. Cara mekanis
a. Pembuatan tanggul (ridge)
- Untuk menahan aliran permukaan
- Tanggul diperkuat dengan tanaman pagar,
seperti Leucena glauca
- Dibelakang tanggul dibuat saluran buntu
b. Pembuatan teras
Untuk mengurangi aliran permukaan dan
meningkatkan infiltrasi.
Macam-macam teras:
No Nama < Lereng Lebar Tinggi
1. Dasar lebar
12-15 % ±8m ≤1m
(broad base)
2. Dasar sempit
15-20 % ±6m ±1m
(narrow base)
3. Teras bangku > 20 % <5m >1m
4. Teras individu > 30 % <3m >1m
c. Saluran air
Untuk menghambat run off, macamnya:
- Countour
- Slow water chanel
- Draenage chanel
- Checkdam
2. Menggunakan vegetasi
Vegetasi yang ditanam atau tumbuh dapat berguna
untuk:
- Melindungi tanah dari curahan air hujan
- Menghambat run off
- Meningkatkan infiltrasi
- Meningkatkan daya simpan air
21
Jenis vegetasi dapat dikelompokkan antara lain:
- Pohon-pohonan (tall cover); albesia, erythrima,
leucena.
- Tanaman pagar (medium cover); L. glauca,
flemingia, glyricedea, crotalaria.
- Tanaman penutup tanah; pureria, calopogonium,
centrosoma.
- Rumput; r. gajah, r. setaria.
- Vegetasi liar; hutan, alang-alang.
3. Cara crop management
- Pemilihan jenis tanaman dan pola tanam,
disesuaikan lingkungan dan tumpangsari
- Pengaturan jarak tanam dan saat tanam
- Pengaturan tata letak tanaman
4. Dengan land and soil management
- Perbaikan tata guna lahan
- Perbaikan pengolahan tanah
- Pemberian mulsa
- Perbaikan sistem draenase
- Pemakaian bahan kimia (soil conditioner).
22