ACARA V
PENGENALAN PROFIL TANAH
Oleh :
Sukma Kinasih
Rombongan 4
PJ Asisten : Bela Febiana Kusumawati
86
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pertanian. Banyaknya profesi yang berkaitan dengan bidang pertanian tidak akan
terjadi jika tidak didukung oleh keadaan geografis dan luas lahan di Indonesia.
digunakan. Luasnya lahan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, yang
tentunya memiliki keadaan geografis, iklim, cuaca dan banyak faktor lain yang
adalah tanah. Dapat tidaknya lahan tersebut digunakan bergantung pada kualitas
tanah yang ada pada lahan tersebut. Untuk mengetahui kualitas lahan kita harus
dengan mengetahui jenis tanah. Kita dapat mengetahui jenis tanah dengan
Profil tanah dapat menunjukan semua informasi yang mengarah pada jenis
tanah. Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa pertanian wajib mengetahui,
memahami, dan terampil untuk mengamati profil tanah. Dengan kita terampil, kita
87
B. Tujuan
jenis tanah, dilakukan praktikum pengenalan profil di lapang. Profil tanah yang
akan diamati ciri-cirinya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) masih
alami, (2) vertical dan (3) bidang pengamatan profil tidak boleh terkena sinar
C. Manfaat
suatu jenis tanah, dilakukan praktikum pengenalan profil di lapang. Profil tanah
yang akan diamati ciri-cirinya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1)
masih alami, (2) vertical dan (3) bidang pengamatan profil tidak boleh terkena
88
II. TINJAUAN PUSTAKA
Istilah tanah memang mempunyai pengertian yang luas dan arti yang
lebih khusus yaitu sebagai media tumbuhnya tanaman darat. Tanah berasal dari
hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa-sisa bahan organik dari organisme
(vegetasi atau hewan) yang hidup diatasnya atau didalamnya. Selain itu, di dalam
tanah terdapat pula udara dan air. Air dalam tanah berasal dari air hujan yang
ditahan oleh tanah sehingga tidak meresap ke tempat lain (Ahmad et al, 2012).
sebagai : “ Lapisan permukaan bumi yang secara fisik bersungsi sebagai tempat
penyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan
penyuplai unsur hara atau nutrisi (senyawa organic dan anorganik sederhana dan
unsur-unsuer esensial seperti N,P,K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl, dan lain-
89
lain); dan secara biologis berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang
berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu,
(Hanafiah, 2005).
teratas yang masih dipengaruhi cuaca disebut solum tanah, horison O-A disebut
lapisan tanah atas dan horison E-B disebut lapisan tanah bawah.
besar horizon O tersusun dari serasah segar yang belum terdekomposisi atau
ini dapat berada di atas permukaan tanah mineral atau tanah organik.
atau sebagian besar struktur batuan asli dan menunjukkan salah satu atau kedua
sifat berikut yaitu akumulasi bahan organik terhumifikasi yang bercampur sangat
intensif dengan fraksi mineral, dan tidak di dominasi oleh sifat-sifat yang
debu. Horizon ini memperlihatkan lenyapnya seluruh atau sebagian terbesar dari
90
struktur batuan aslinya. Horizon E dibedakan dari horizon B di bawahnya dalam
sequm tanah sama, oleh warna dengan value lebih tinggi atau chrome lebih
rendah, atau kedunya, oleh tekstur yang lebih kasar atau oleh suatu kombinasi dari
sifat-sifat tersebut.
terbesar sari struktur batuan aslinya, dan memperlihatkan satu atau lebih sifat-sifat
seperti : Konsentrasi atau penimbunan secara aluvial dari liat silikat, senyawa
besi, senyawa alumunium, humus, senyawa karbonat, gispsum, atau silika, secara
mandiri atau dalam kombinasi. Tanda-tanda atau gejala adanya pemindahan atau
value warna lebih rendah, chrome lebih tinggi atau hue lebih merah tanpa proses
Horizon C adalah horison atau lapisan, tidak termasuk batuan dasar yang
lebih keras dan tersementasi kuat, yang dipengaruhi sedikit oleh proses
pedogenesis.
basalt, kuarsit, batugamping, dan batupasir adalah contoh batuan dasar yang diberi
symbol dengan huruf R. Lapisan R cukup kompak jika lembab sehingga cukup
91
sulit di gali dengan sekop walaupun lapisan tersebut dapat pecah berkeping-
keping.
Praktikum acara satu dilaksanakan pada hari Minggu, 17 Maret 2019 pada
pukul 14.00, dan dilanjutkan pada Jumat, 22 Maret 2019 Bertempat di ruang
laboratorium fisika dan konservasi tanah B.2.03 gedung B, dan kebun percobaan
Alat yang digunakan dalam praktikum acara V ini adalah Bor tanah, abney
botol semprot, kertas label, meteran, larutan H2O2 3%, larutan HCl 10 %, larutan
αα-dipiridil dalam 1N NH4Oac netral, aquades, buku Munsell Soil Color Chart,
kantong plastik, spidol, buku pedoman pengamatan tanah lapang, dan daftar isian
profil.
92
Bahan yang digunakan dalam praktikum acara V ini adalah tanah yang
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan dalam pada praktikum acara V ini adalah :
yang akan dibuat sedalam 1 meter pada 2 atau 3 temapat berjarak 1 meter,
pengamat turun.
berikut:
93
2. Penarikan batas horizon atau lapisan tanah dapat ditentukan dengan melihat
perbedaan warna atau menusukkan pisau kedalam tanah dengan tekanan tetap
A. Hasil
Terlampir
B. Pembahasan
permukaan tanah sampai lapisan induk dalam tanah. Tanah yang terbentuk di
permukaan bumi berkembang dari bahan mineral yang berasal dari batu-batuan
melalui proses pelapukan, baik secara fisik maupun kimia yang dibantu oleh
pengaruh dari atmosfer, sehingga di dalam tanah terdapat empat komponen utama
yaitu bahan mineral, bahan organik, udara, dan air tanah (Hakim, 1986).
Profil ranah itu merupakan suatuirisan melintang pada tubuh tanah, dibuat
dengan secara menggali lubang dengan ukuran (panjang dan lebar) tertentu dan
94
kedalaman yang tertentu pula sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan
penelitiannya. Dalam hal ini misalnya untuk keperluan genesa tanah pada oksisol
Profil tanah merupakan irisan vertical tanah dari lapisan paling atas hingga
E-B-C-R. Empat lapisan teratas yang masih dipengaruhi cuaca disebut solum
tanah, horizon O-A disebut lapisan tanah atas dan horizon E-B disebut lapisan
bekerja secara fisik, kimiawi maupun biologis. Korelasi Antara kelima factor ini
S = f(i,h,b,t,w)
topografi; dan w= waktu. Thorf memilahkan kelima factor ini menjadi dua
golongan, yaitu:
95
2. Factor tegantung fisiografis dan geologis bentang-lahan , yaitu waktu atau
tanah, antara lain iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu. Faktor-
1. Iklim
ada dua, yaitu suhu dan curah hujan. Suhu akan berpengaruh terhadap proses
pelapukan bahan induk. Apabila suhu tinggi, maka proses pelapukan akan
berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan cepat pula. Curah hujan
pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah
menjadi rendah).
pelapukan yang terjadi oleh proses kimia seperti batu kapur larut oleh air.
3. Bahan Induk
Bahan induk terdiri dari batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen
(endapan), dan batuan metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan
induk, kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah. Tanah yang
96
terdapat di permukaan bumi sebagian memperlihatkan sifat (terutama sifat
kimia) yang sama dengan bahan induknya. Bahan induknya masih terlihat
misalnya tanah berstuktur pasir berasal dari bahan induk yang kandungan
pasirnya tinggi.
4. Topografi/Relief
Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi tebal atau tipisnya lapisan
tanah, daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya
lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal
asam.
5. Waktu
Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan
dan pencucian yang terus menerus. Oleh karena itu tanah akan menjadi
semakin tua dan kurus. Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah
habis mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti
kuarsa. Karena proses pembentukan tanah yang terus berjalan, maka induk
tanah berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua
(Rajamuddin (2009).
menurut Hanafiah (2004), antara lain iklim, organisme, bahan induk, topografi,
97
dan waktu. Faktor-faktor pembentuk tanah tersebut akan diuraikan sebagai
berikut:
1. Iklim
dua, yaitu suhu dan curah hujan. Suhu akan berpengaruh terhadap proses
pelapukan bahan induk. Apabila suhu tinggi, maka proses pelapukan akan
berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan cepat pula. Curah hujan
pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi
rendah).
Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup (hewan
dan tumbuhan), sedangkan pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi oleh
3. Bahan Induk
Bahan induk terdiri dari batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen (endapan),
dan batuan metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk,
kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah. Tanah yang terdapat di
98
permukaan bumi sebagian memperlihatkan sifat (terutama sifat kimia) yang sama
dengan bahan induknya. Bahan induknya masih terlihat misalnya tanah berstuktur
4. Topografi/Relief
Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi tebal atau tipisnya lapisan tanah,
daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya lebih tipis
karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi
5. Waktu
Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan
pencucian yang terus menerus. Oleh karena itu tanah akan menjadi semakin tua
dan kurus. Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami
pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa. Karena
proses pembentukan tanah yang terus berjalan, maka induk tanah berubah
sekitarnya. Lokasi pembuatan profil tanah harus dilakukan pada tanah yang belum
terganggu, kecuali untuk tanah bahan ubahan manusia (human altered material)
99
atau bahan terangkut manusia (human transported material). Jika profil dibuat
pada tanah yang sudah diolah untuk pertanian, maka lapisan tanah di bawah
lapisan olah harus belum dirusak oleh tenaga mekanis. Profil tanah tidak boleh
dibuat pada bekas timbunan sampah/pupuk, tanah galian atau timbunan tanah
dibuat terlalu dekat (< 50 m) dengan jalan, saluran air, perumahan, pekarangan,
gudang, pabrik, bengkel atau tempat bangunan lainnya (Balai Besar Penelitian dan
Pembuatan profil tanah beberapa hal yang perlu diperhatikan salah satunya
pengamatan lapangan yang ditujukan untuk mendapatkan data dari berbagai sifat
morfologi tanah dan juga penyebarannya. Pemilihan letak profil tanah yang akan
digali harus memperhatikan penyebaran lahan yang paling dominan, hal ini
bertujuan untuk mendapatkan susunan horison yang sesuai dengan satuan peta
kehendak, dan ketika sudah ditemukan lokasi yang sesuai maka dilakukanlah
penggalian profil. Penggalian profil tanah dilakukan pada bagian tengah kisaran
100
kandungan kapur pada tanah, jika tanah berbuih berarti terdapat kandungan kapur
tidaknya kandungan bahan organik pada tanah, jika tanah berbuih berarti terdapat
semakin bekurang.
A. Kesimpulan
mengenal suatu jenis tanah, dengan mengamati profil tanah yang ada di
experimental farm selain itu praktikan dapat mengetahui sifat fisik maupun kimia
101
B. Saran
Pengamatan profil tanah sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan saat cuaca
cerah sehingga profil yang telah dibuat tidak terisi dengan air. Jika
langsung. Jika tidak memungkinkan, tim asisten menyiapkan video yang berisi
DAFTAR PUSTAKA
102
Hakim, Nurhajati et al, 1986, Dasar-dasar Ilmu Tanah, Universitas Negeri
Hanafiah, Kemas Ali. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta. Rajawali Pers.
Supriyadi, Slamet. 2008. Kandungan Bahan Organik sebagai Dasar Pengelolaan Tanah di
103
LAMPIRAN
Tanah
104
Gambar 5.3 Pengukuran pH Gambar 5.4 Pengamatan warna tanah
105