Anda di halaman 1dari 2

Kelebihan dari LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture) antara lain:

- Sistem LEISA tidak meninggalkan limbah (zero waste), semua termanfaatkan dalam
siklus produksi (Mustikarini et al., 2010).
- Solusi tepat bagi pengembangan lahan kritis (seperti lahan pasca penambangan) yang tidak
subur menjadi lahan yang sangat produktif dengan konsep agroekosistem sehingga mampu
menambah pendapatan masyarakat. Misalnya pada lahan pasca penambangan dapat
dikembalikan kecubrannya dengan penambahan amelioran seperti biosolid (pupuk
kandang, kompos, limbah hasil pertanian, dan serbuk gergaji) (Mustikarini et al., 2010).
- Mampu mengurangi input pupuk buatan dengan memanfaatkan bahan-bahan organik,
alami, dan hayati (mikroorganisme berguna) yang dapat melestarikan kesuburan lahan,
sehingga dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil, dan selanjutnya dapat
meningkatkan pendapatan petani (Sumarni et al., 2014).
- Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal untuk meningkatkan efektivitas
sumberdaya dan meminimalkan kerusakan lingkungan (Nuraini et al., 2015)
- Menggunakan bahan agro kimia secara benar, tepat waktu, tepat dosis dan tepat cara
sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah, air, dan
udara, serta produknya tidak mengandung racun dan aman dikonsumsi (Setiawati, et al.,
2018).
- Mendorong pemanfaatan bahan lokal dan mempertimbangkan keseimbangan ekosistem
serta menjaga kualitas tanah dan kesuburan lahan sehingga mendorong peningkatan
produksi secara jangka panjang (Fadilah et al., 2020).
DAFTAR PUSTAKA

Fadilah, R., Putra, R.P., & Hambali, A. 2020. Aplikasi Sistem LEISA (Low External Input
Sustainable Agriculture) Untuk Mendukung Pertanian Berkelanjutan di Desa Samangki,
Kecamatan Simbang Kabupaten Maros. Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada
Masyarakat, Universitas Negeri Makassar.
Mustikarini, E.D., Lestari, T., & Santi, R. 2010. Penerapan paket teknologi LEISA (low
external input sustainable agriculture) pada lahan pasca penambangan timah di
Kecamatan Mendo Barat, Bangka. Jurnal Enviagro, 3(1).
Nuraini, A., Yuwariah, T., & Rochayat, Y. 2015. Pengembangan produksi pertanian lahan
kering dengan sistem low external input sustainable agriculture (LEISA) di Desa
Cigadog, dan Mandalagiri, Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal
Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, 4(2): 113-118.
Setiawati, W., Muharam, A., Susanto, A., Boes, E., & Hudayya, A. 2018. Penerapan
teknologi input luar rendah pada budidaya cabai merah untuk mengurangi penggunaan
pupuk dan pestisida sintetik. Jurnal Hort, 28(1): 113-122.
Sumarni, N., Setiawati, W., & Hudayya, A. 2014. Pengelolaan hara dan tanaman untuk
mendukung usahatani cabai merah menggunakan input luar rendah di dataran tinggi.
Jurnal Hort, 24(2): 141-153.

Anda mungkin juga menyukai