PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Preparat pejetan atau yang disebut dengan squash preparation merupakan
preparat yang dibuat dengan cara memejet sebuah objek diatas gelas objek atau
sel yang mana sel anakannya tidak memiliki sifat yang sama dengan induk selnya.
telofase yang terjadi keempat tahapan tersebut terjadi dalam dua siklus.
organ pokok dan merupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ utama
yaitu batang dan daun yang bentuk, susunan, dan warnanya telah disesuaikan
memperhatikan bagian dasar bunga dan tangkai bunga, bagian ini merupakan
modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah. Sebagian masih tetap
membentuk bagian yang berperan dalam proses reproduksi. Terdapat dua jenis
bunga yaitu bunga uniseksual dan biseksual. Uniseksual yaitu jika pada satu
bunga hanya ada salah satu jenis alat pembiakan, disebut bunga jantan dan betina
sedangkan bunga biseksual yaitu jika pada satu bunga hadir kedua jenis alat
pembiakan, berarti bunga jantan dan betina gabung dalam satu bunga.
karena terjadi dua kali siklus pembelahan. Meiosis terjadi perpasangan kromosom
homolog dan segregasi kromosom secara bebas. Meiosis dapat dipandang sebagai
dua siklus yang amat termodifikasi dan berlangung secara berurutan. Satu siklus
meiosis terjadi satu kali replikasi DNA dan dua kali pembelahan sitoplasma
sehingga akan dhasilkan empat produk haploid yang tak satu pun identik secara
segar meiosis.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana cara mengamati
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk mengetahui
meiosis.
D. Manfaat Praktikum
A. Meiosis
Meiosis adalah suatu jenis pembelahan sel yang menghasilkan sel anakan
dengan jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induk. Pembelahan
meiosis hanya dilakukan oleh sel-sel gamet atau sel kelamin. Meiosis dapat
dipandang sebagai dua siklus sel yang amat termodifikasi dan berlangsung secara
berurutan. Dua siklus meiosis disebut sebagai meiosis I dan meiosis II. Meiosis I
adalah proses rekombinasi yang terjadi pada sel eukariot saat terjadi proses meiosis.
pemotongan dua rantai DNA (double-strand break) yang ada pada salah satu
karyo tipe dtudi mitosis dapat menggunakan ujung akar, ujung batang, primordia
daun, petala muda, ovulum muda dan kalus. Namun biasanya digunakan ujung
akar karena mudah tumbuh dan seragam, sedang untuk pembelahan meiosis sering
digunakan anthera (Sifat kromosom sel mitosis secara morfologi lebih stabil
B. Metode Meiosis
dengan squash. Metode squash yaitu suatu metode untuk mendapatkan suatu
preparat dengan cara meremas suatu potongan jaringan atau suatu organisme
secara keseluruhan, sehingga didapatkan suatu sediaan yang tipis yang dapat
diamati di bawah mikroskop. Secara umum tahapan dalam pembuatan preparat
mitosis dengan metode squash yaitu diawali dengan pemilihan bahan, kemudian
C. Tahap Meiosis
Proses meiosis tumbuhan tinggi pada dasarnya sama dengan yang terjadi
dari suatu bunga , yang disebut kepala sari atau antera dan menghasilkan serbuk
sari. Pembelahan meiosis terdiri dari tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II. Meiosis
telofase I. Meiosis II juga dibedakan atas interfase II, profase II, metaphase II,
anaphase II, dan telofase II. Pembelahan meiosis ini merupakan proses yang
dinamis, tidak terputus-putus, dan tidak terdapat batas yang kelas antara setiap
D. Pewarnaan Meiosis
serbuk sari. Pewarna yang banyak digunakan antara lain acetocarmine, propione
carmine, aniline blue, Alexander’s stain, IKI (iodine + kalium iodide), FDA
blue merupakan salah satu pewarna yang cukup banyak digunakan untuk
menduga viabilitas serbuk sari. Pewarna ini bereaksi dengan kalosa (sejenis
karbohidrat yang memisahkan sel induk mikrospora dan menyelimuti serbuk sari
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, A.Z., 2014, Studi Indeks Mitosis Bawang untuk Pembuatan Media
Pembelajaran Preparat Mitosis, Jurnal Bioedu, 3(3), 572
Dewi, S.P., Rahayu, A. dan Rochman, N., 2015, Morfologi Bunga dan Viabilitas
Serbuk sari Berbagai Aksesi Pamelo, Jurnal Agronida, 1(1), 39
Doq, N. dan Amalia, D.N., 2015, Pembelahan Meiosis FMIPA UNMUL 2015,
Jurnal Genetika Dasar, 1(1), 4
Lestari, R., 2014, Pengembangan Media Pembelajaran Pembelahan Sel ddengan
Menggunakan Macromedia Flash untuk Kelas XII SMA, Jurnal
Ilmiah Edu Research, 3(2), 134
Nirmala, S., Kriswiyanti, E. dan Darmadi, A.K.,2013, Uji Viablitas Serbuk Sari
In-Vitro Kelapa dengan Waktu dan Suhu Penyimpanan yang Berbeda,
Jurnal Simbiosis, 1(2), 61
Wulan, E.A., Etikawati, N. dan Setyawan, 2014, Karyotipe Kromosom pada
Tanaman Bawang Budidaya, Jurnal Biosmart, 1(2), 14