ABSTRAK
Pembelahan sel merupakan cara sel untuk memperbanyak diri.
Pembelahan sel dibagi menjadi dua yaitu pembelahan mitosis dan
pembelahan meiosis. Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang
menghasilkan dua sel anak yang mempunyai jumlah kromosom yang sama
dengan jumlah kromosom induknya, pembelahan mitosos terjadi di sel
somatik. Tahap pembelahan mitosos adalah profase, metafase, anafase, dan
telofase. Meiosis adalah pembelahan sel induk yang bersifat diploid (2n) dan
yang menghasilkan empat sel anak yang bersifat haploid (n), pembelahan
meiosis terjadi di sel gonad. Pembelahan meiosis dibagi menjadi dua yaitu
pembelahan meiosis I dan pembelahan meiosis II. Praktikum yang dilakukan
adalah pengamtan tentang pembelahan mitosis saja, yang menggunakan
akar bawang merah untuk diamati. Akar bawang merah dipotong sekitar 0.5
cm, kemudian diletakkan pada object glass, dan ditetesi dengan HCl 1%,
untuk melunakkan akar bawang merah tersebut. Setelah itu dicuci dengan
akuades. Kemudian ditetesi dengan asetokarmin (pewarna sel) agar saat
diamati dapat terlihat jelas. Kemudian ditutup dengan cover glass dan
ditekan perlahan lahan, dan diamati menggunakan mikroskop cahaya.
Akan didapati tahap pembelahan pada mitosis, yaitu profase, mulai
terbentuk benang krmosom. Metafase, bahwa kromosom berjajar pada
bidang ekuato. Anafase, kromosom mulai bergerak menuju masing masing
kutub. Telofase, kromosom berkumpul dan membentuk sel anak. Sitokinesis
pembagian sel menjadi dua sel anak yang bersifat diploid.
I. Pendahuluan
II.
III.
Tumbuh
dan
berkembang merupakan salah satu
ciri makhluk hidup. Sel merupakan
unit struktural dan unit fungsional
terkecil dari makhluk hidup, jadi sel
juga mengalami pertumbuhan dan
perkembangan.
Pembelahan
berfungsi
untuk
mengurangi
volume protoplasma yang terus
bertambah pada saat mengalami
pertumbuhan.
Pembelahan
merupakan
cara
sel
untuk
memperbanyak diri. Sel yang aktif
membelah disebut sel induk,
sedangkan sel yang dihasilkan
dalam proses pembelahan disebut
sel
anak.
Pembelahan
dibagi
menjadi dua yaitu pembelahan
langsung
(amitosis)
dan
pembelahan
tidak
langsung
(Willian,2014).
Pembelahan
langsung
(amitosis)
adalah
pembelahan initi secara langsung
yang melalui pembelahan binair
materi
hereditas
yang
menghasilkan dua atau lebih sel
anak yang sifatnya belum tentu
sama
dengan
induknya
(Nuraini,2009). Pembelahan tidak
langsung dibedakan menjadi dua
yaitu pembelahan mitosis dan
pembelahan
meiosis.
Mitosis
berarti threads yang memiliki arti
munculnya benang pada sel yang
siap
melakukan
pembelahan.
Pembelahan
mitosis
adalah
pembelahan dari satu sel induk
menjadi dua sel anak yang masing
masing
mempunyai
jumlah
kromosom/materi hereditas yang
sama
dengan
induknya
atau
identik dengan induknya. Mitosis
merupakan pembelahaterjadi pada
serat
gelendong
melebur
didalam
sitoplasma,
nukleolus
dan
membran nukleus muncul kembali.
Tahap terakhir adalah sitokinesis
pada tahap ini sel yang sudah
membelah pada masing masing
kutub terbagi menjadi dua sel
anak. Pada tumbuhan terbentuk
lempengan pemisah dari selulosa
pada bidang ekuator yang akan
profase
I
(leptoten,
zigoten,
pachiten,
diploten,
diakinesis),
metafse I, anafase I, dan telofase I.
tahap pada pembelahan meiosis II
adalah profase II, metafase II,
anafase II, telofase II (Arfiandinata,
2011).
IV.
Praktikum pengamatan
tentang tahap tahap pembelahan
sel secara mitosis dilakukan pada
akar bawang merah, karena mudah
didapat dan akarnya melekat pada
bawang merah itu sendiri, dan
menghemat
tempat
untuk
menumbuhkan akarnya, karena
pembelahan terjadi pada ujung
akarnya.
V.
VI.
VII.
VIII.
IX.
II.
Tujuan
X.
XI.
Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
tahapan tahapan yang terjadi pada pembelahan sel secara mitosis melalui
pengamtan sel ujung akar bawang merah.
XII.
XIV.
Praktikum dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 6 Oktober 2014
pukul 16.00 18.00 WIB bertempat di Laboratorium Biologi Dasar, Fakultas
Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Alat yang digunakan
dalam praktikum pengamatan pembelahan sel secara mitosis antara lain
object glass, cover glass, pipet tetes, silet, mikroskop cahaya, tissue,
stopwatch. Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum pengamatan
pembelahan sel secara mitosis antara lain ujung akar bawang merah, larutan
HCl, akuades, dan pewarna asetokarmin.
XV.
Metode yang dilakukan dalam praktikum pengamatan
pembelahan sel secara mitosis pada ujung akar bawang merah adalah ujung
akar bawang merah dipotong kurang lebih sepanjang 0.5 cm, lalu diletakkan
pada object glass yang sudah dibersihkan. Kemudian ditetesi dengan larutan
HCl 1%, dan didiamkan selama 5 menit. Setelah 5 menit HCl 1% diserap
menggunakan tissue, dan jangan sampai menyentuh ujung akar bawang
merah tersebut. Lalu ditetesi dengan air akuades, dan diserap menggunakan
tissue, kegiatan tersebut dilakukan sebanyak tiga kali. Kemudian ditetesi
dengan pewarna asetokarmin, dan didiamkan minimal 3 menit. Setalah 3
menit, diserap menggunakan tissue. Kemudian ditutup dengan cover glass,
dan ditekan pelan pelan hingga pipih. Kemudian diamati menggunakan
mikroskop cahaya.
XVI.
IV.
XVII.
A. Hasil
XVIII.
Dari kegiatan praktikum yang dilakukan didapatkan hasil tahap
pembelahan sel secara mitosis sebagai berikut :
XIX.
XX.
Tabel 1. Tahap tahap Pembelahan Secara Mitosis pada Akar Bawang
Merah
XXI.
Pembelahan secara mitosis dibagi menjadi lima tahap yaitu profase,
metafase, anafase, telofase, dan sitokinesis
XXII.
XXIII.
XXIV.
Gambar
XXV.
Gambar
XXVI.
XXXIV.
XXXVIII.
XLII.
XLVI.
LIV.
LVIII.
XXVII.
XXXV.
XXXIX.
XLIII.
XLVII.
LI.
LV.
LIX.
LX.
LXI.
LXVII.
LXVIII.
LXXI.
LXXV.
LXXII.
LXXVI.
LXXVII.
a
h
a
p
a
n
P
r
o
f
a
s
e
Praktiku
m
XXVIII.
XXIX.
XXX.
XXXVI.
XL.
XLIV.
XLVIII.
LII.
LVI.
LXII.
T
a
b
e
l
1
.
L
a
n
j
u
t
a
n
Diambil
tanggal
6
Oktober
2014
LXXIII.
LXXIX.
Pustaka
XXXI.
XXXII.
XXXIII.
XXXVII.
XLI.
XLV.
XLIX.
LIII.
LVII.
LXIII.
LXIV.
LXV.
LXVI.
(http://w
ww.googl
e.com)
diakses
pada
tanggal
7
Oktober
2014
LXIX.
M
e
t
a
f
LXXX.
LXXXI.
LXXXII.
a
s
e
LXXXIII.
LXXXVII.
XCI.
XCV.
XCIX.
CIII.
CVII.
CXI.
CXV.
CXIX.
LXXVIII.
LXXXIV.
LXXXVIII.
XCII.
XCVI.
C.
CIV.
CVIII.
CXII.
CXVI.
CXX.
CXXIII.
CXXVII.
CXXIV.
CXXVIII.
CXXXI.
CXXXII.
CXXXV.
CXXXIX.
CXLIII.
CXLVII.
CLI.
CLV.
CLIX.
CLXIII.
CLXVII.
CLXXI.
CXXXVI.
CXL.
CXLIV.
CXLVIII.
CLII.
CLVI.
CLX.
CLXIV.
CLXVIII.
CLXXII.
CLXXV.
CLXXIX.
CLXXVI.
CLXXX.
LXXXV.
LXXXIX.
XCIII.
XCVII.
CI.
CV.
CIX.
CXIII.
CXVII.
CXXI.
Diambil
tanggal
6
Oktober
2014
CXXV.
CXXIX.
A
n
a
f
a
s
e
CXXXIII.
CLXXIII.
Diambil
tanggal
6
Oktober
2014
CLXXVII.
CLXXXI.
LXXXVI.
XC.
XCIV.
XCVIII.
CII.
CVI.
CX.
CXIV.
CXVIII.
CXXII.
(http://w
ww.googl
e.com)
diakses
pada
tanggal
6
Oktober
2014
CXXXIV.
CLXXIV.
(http://w
ww.googl
e.com)
diakses
pada
tanggal
6
Oktober
2014
CLXXXIII.
CXCI.
CXCV.
CXCIX.
CCIII.
CCVII.
CCXI.
CCXV.
CCXIX.
CCXXIII.
CCXXIX.
CCXXXIII.
CCXXXVII.
CCXLI.
CCXLV.
CCXLIX.
CLXXXIV.
CXCII.
CXCVI.
CC.
CCIV.
CCVIII.
CCXII.
CCXVI.
CCXX.
CCXXIV.
CCXXV.
CCXXVI.
T
e
l
o
f
a
s
e
CLXXXV.
CLXXXVI.
CLXXXVII.
CXCIII.
CXCVII.
CCI.
CCV.
CCIX.
CCXIII.
CCXVII.
CCXXI.
CLXXXVIII.
CLXXXIX.
CXC.
CXCIV.
CXCVIII.
CCII.
CCVI.
CCX.
CCXIV.
CCXVIII.
CCXXII.
T
a
b
e
l
1
.
L
a
n
j
u
t
a
n
CCXXVII.
CCXXXI.
CCXXXV.
CCXXXIX.
CCXXX.
CCXXXIV.
CCXXXVIII.
CCXLII.
CCXLIII.
CCXLVI.
CCL.
CCXLVII.
CCLI.
S
i
t
Diambil
tanggal
6
Oktober
2014
CCXXVIII.
CCXXXII.
CCXXXVI.
CCXL.
CCLII.
CCLIII.
CCLIV.
(http://w
ww.googl
e.com)
diakses
pada
tanggal
6
Oktober
2014
o
k
i
n
e
s
i
s
CCLV.
CCLIX.
CCLXIII.
CCLXVII.
CCLXXI.
CCLXXV.
CCLXXIX.
CCLXXXIII.
CCLXXXVII.
CCXCI.
CCLVI.
CCLX.
CCLXIV.
CCLXVIII.
CCLXXII.
CCLXXVI.
CCLXXX.
CCLXXXIV.
CCLXXXVIII.
CCLVIII.
CCLXII.
CCLXVI.
CCLXX.
CCLXXIV.
CCLXXVIII.
CCLXXXII.
CCLXXXVI.
CCXC.
B. Pembahasan
CCXCII.
CCXCIII.
Dari tabel tahap tahap pembelahan secara mitosis dapat
dijelaskan bahwa pada tahap profase kromatin memendek dan menebal
menjadi kromosom, intisel dan membrane sel menghiang, sentriol menuju ke
masing masing kutub, muncul serat serat gelendong ( benang spindle)
untuk mengikat kromosom, dan terbentuk kutub pembelahan. Kromosom
bebas tidak berpasangan. Pada tahap metafase kromosom berjajar pada
bidang ekuator, dan masing masing kromosom tersambung benang
spindle. Pada tahap anafase, kromosom yang semula berjajar akan
membelah pada bagian sentromernya dan ditarik oleh serat gelendong
(benang spindle) kearah yang berlawanan atau menuju kutub pembelahan.
Pada tahap telofase kromosom kromosom tersebut ditarik sampai pada
kutub pembelahan, membrane inti dan nukleus
terbentuk lagi, kutub
pembelahan hilang, gelendong hilang, serta diikuti sitokinesis. Sitokinesis
adlah pembagian sitoplasmaatau pemisahan diri sitoplasma, pada tahap
sitokinesis kromosom berubah menjadi kromatid (Nuraini, 2009).
CCXCIV.
Pada profase I, tahap leptoten adalah dalam inti terbentuk
benang benang panjang dan halus tak menentu. Tahap zygoten adalah
terbemtuk benang kromosom dan kromosom yang homolog saling
berdekatan dan berpasangan membentuk geminus (sinapsis). Tahap
pachiten adalah pembentukan geminus telah sempurna dan benang benang
homolog saling melekat, masing masing terdiri dari empat kromatid. Tahap
diploten adalah benang benang homolog saling merenggakan diri dan terjadi
pembelahan dari dua kromatid menjadi empat kromatid, ada benang yang
masih melekat (khiasma) sehingga terjadi crossing over. Tahap diakinesis
adalah kromosom menebal. Pada metafase I, membran nukleus dan
nukleolus menghilang dan terbentuknya benang spindle. Sentriol menuju ke
V.
Kesimpulan
CCXCVII.
CCXCVIII.
Dari kegiatan praktikum dapat disimpulkan bahwa pembelahan
secara mitosis terdiri atas lima tahap yaitu profase, metafase, anafase,
telofase, dan sitokinesis. Ciri yang mudah diamati dari setiap tahap adalah,
tahap profase terbentuk kutub pembelahan dan serat gelendong, tahap
metafase kromosom berjajar pada bidang ekuator, tahap anafase kromosom
membelah dan menuju kutub pembelahan, tahap telofase kromosom
berkumpul pada kutub pembelahan dan membentuk sel baru atau sel anak,
tahap sitokinesis adalah terjadi pembelahan sitoplasma dan menghasilkan
dua sel anak yang sama dengan induknya.
CCXCIX.
CCC.
VI.
Daftar Pustaka
CCCI.
CCCII.
CCCIII.
CCCIV.
CCCV.
CCCVI.
CCCVII.
CCCVIII.
CCCIX.
CCCX.