Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Biologi Umum

Program Studi Pendidikan Biologi


Fakultas Biologi
Universitas Kristen Satya Wacana 2014

Pengamatan Pengaruh Jenis Media Air Terhadap Pertumbuhan Biji Sawi


Hijau ( Brassica rapa var. parachinensis L.)

Oleh:
Fransiska Linda Pratiwi
NIM 432014008
Andriyani Dea Wulandari
NIM 432014023
Marselinda Tamar Nanda
NIM 432014018

ABSTRAK
Pertumbuhan adalah salah satu ciri dari makhluk hidup. Pada
tanaman yang mengalami pertumbuhan adalah pada titik tumbuh, yaitu
meristem apikal dan meristem lateral. Meristem apikal mempengaruhi
pertumbuhan primer yaitu pertumbuhan pada ujung batang dan pada
ujung akar. Sedangkan meristem lateral mempengaruhi pertumbuhan
sekunder yaitu pertumbuhan pada kambium yang membentuk lingkaran
tahun. Pada praktikum tentang pertumbuhan tanaman, digunakan
tanaman sawi sebagai objek yang diamati. Setelah bahan dan alat
disiapkan, tanaman sawi ditanam di delapan gelas aqua yang sudah diisi
dengan pasir. Kemudian disiram menggunakan air teh, air kelapa, air
cucian beras, dan air akuades yang sudah disamakan pHnya yaitu sebesar
7.1, dengan menggunakan NaOH jika media air bersifat asam, dan dengan
HCl jika media air bersifat basa. Untuk menentukan media air tersebut
bersifat asam atau basa dengan digunakan pH strip, dan akuades sebagai
control. Tanaman sawi tersebut disiram setiap hari, dengan keempat
media air yang pHnya sudah disamakan. Pada hari ketiga tanaman sawi
mulai tumbuh dan dapat diukur tingginya. Lalu setiap melakukan
penyiraman disertai dengan diukur tinggi tanamannya. Tanaman sawi
akan mengalami perbedaan pertumbuhan pada setiap media air yang
berbeda. Tanaman sawi paling cepat tumbuh disiram dengan akuades dan
air teh. Pada air cucian beras tanaman sawi dapat tumbuh namun lebih
lambat dibandingkan dengan air teh. Pada air kelapa tanaman dapat
tumbuh, namun sangat lambat, karena pada air kelapa dapat diukur
tingginya pada hari keenam.
Kata Kunci: Pertumbuhan, Brassica rapa var. parachinensis L.

Laporan Praktikum Biologi Umum


Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Biologi
Universitas Kristen Satya Wacana 2014

I.

Pendahuluan

Salah satu ciri dari makhluk


hidup
adalah
mengalami
pertumbuhan dan perkembangan.
Salah satu contoh dari makhluk
hidup adalah tanaman. Ciri dari
tanaman yang tumbuh adalah
mengalami pertambahan panjang
pada batang, jumlah bertambah
banyak, akar bertambah banyak,
dan
lain
sebagainya.
Pertumbuhan
adalah
proses
pertambahan
ukuran
yang
bersifat
kuantitatif
(dapat
dinyatakan
dengan
suatu
bilangan). Pertumbuhan bersifat
irreversible yang berarti tidak
dapat kembali ke bentuk semula.
Pada
umumnya
pertumbuhan
dibagi
menjadi
dua,
yaitu
pertumbuhan
primer
dan
pertumbuhan
sekunder.
Pertumbuhan
primer
pada
tanaman adalah pertumbuhan
yang disebabkan oleh aktivitas
titik tumbuh pada ujung akar atau
ujung batang (meristem apikal).
Pertumbuhan
sekunder
pada
tanaman adalah pertumbuhan
yang dipengaruhi oleh meristem
lateral dan hanya terdapat pada
tumbuhan
dikotil
dan
gymnospermae. Faktor faktor
yang
mempengaruhi
pertumbuhan dibagi menjadi dua,
yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal meliputi
hereditas
dan
fitohormon.
Hereditas
berfungsi
untuk
mewariskan
sifat
kepada
keturunannya
melalui
proses
reproduksi. Sedangkan fitohormon
(hormon
pada
tumbuhan)
merupakan senyawa organik yang
berfungsi
memberikan
reaksi
fisiologis pada bagian lain. Macam
macam fitohormon yaitu auksin,
giberlin, sitokinin, etilen, kalin,

dan florigen. Faktor eksternal


meliputi nutrisi, air, cahaya, suhu,
dan kelembapan. Nutrisi atau zat
makanan diperlukan tumbuhan
sebagai
sumber
energi
dan
sumber materi untuk sintesis
berbagai
komponen
sel.
Air
sangat diperlukan oleh tumbuhan
karena
air
berfungsi
untuk
fotosintesis,
menjaga
kelembapan,
membantu
perkecambahan
pada
biji,
mengedarkan unsur hara, dan
sebagai pelarut inti sel dalam
pertumbuhan dan perkembangan.
Cahaya diperlukan oleh tumbuhan
untuk proses fotosintesis. Suhu
sangat berpengaruh terhadap
kerja enzim sehingga sangat
berpengaruh
terhadap
proses
fisiologi
pada
tumbuhan.
Kelembapan
sangat
mempengaruhi proses penguapan
air
yang
berkaitan
dengan
penyerapan unsur hara (Willian,
2014).
Praktikum dilakukan dengan
menggunakan bahan dasar biji
sawi. Sawi dibagi menjadi dua
jenis, yaitu sawi putih dan sawi
hijau.
Sawi
hijau
(Brassica
rapa var. parachinensis L.).
sawi
merupakan
spesies
Brassica
rapa var. parachinensis L.
Dari
genus
Brassica,
Familia
Brassicaceae (suku sawi-sawian),
ordo
Capparales,
subkelas
Dilleniidae, kelas Magnoliopsida
(berkeping dua / dikotil), divisi
Magnoliphyta
(tumbuhan
berbunga),
superdivisi
Spermatophyta
(menghasilkan
biji), sub kingdom Tracheobionta
(tumbuhan
berpembuluh),
kingdom
Plantae
(tumbuhan)
1
(Anonim , 2014). Sawi dapat
tumbuh didataran rendah dan
dataran tinggi di Indonesia. Sawi
mempunyai daun yang panjang,

halus dan tidak berbulu. Sawi


dapat tumbuh ditempat yang
berhawa panas, maupun berhawa
dingin.
Sawi
dibudidayakan
didaerah ketinggian 100 500
dpl,
dengan
kondisi
tanah
gembur, mengandung humus,
dan subur (Edi dan Yusri, 2010).
Sawi hijau digunakan sebagai
bahan makanan yang mengandu
zat zat gizi, antara lain protein,
lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe,
vitamin A, vitamn B, vitamin C.
sawi
bermanfaat
untuk
menghilangkan
rasa
gatal
ditenggorokan pada saat batuk,
dan
membersihkan
darah
(Haryanto, dkk, 2003).
Pada
praktikum
digunakan
media
air
yang
berbeda-beda, yaitu air teh, air
cucian beras, air kelapa, dan air
akuades. Kandungan nutrisi yang
dimiliki
air
teh
mampu
memperbaiki kesuburan tanah,
merangsang pertumbuhan akar,

batang, dan daun. Air teh bisa


langsung dipakai tanpa diolah
lagi. Air cucian beras digunakan
sebagai nutrisi tambahan karena
mengandung unsur hara yang
diperlukan oleh tanaman. Air
kelapa digunakan sebagai media
pertumbuhan, karena air kelapa
mengandung
makronutrien,
vitamin, dan asam amino dari
berbagai mineral. Sedangkan air
akuades
digunakan
sebagai
kontrol
dalam
pengamatan
pertumbuhan taanaman sawi dari
berbagai macam media air yang
lain (Hermawan, 2013).
Tanaman sawi digunakan
dalam praktikum karena, biji
tanaman sawi mudah didapat,
pertumbuhan tanaman sawi tidak
membutuhkan waktu yang cukup
lama,
media
tempat
yang
digunakan mudah dan tidak
membutuhkan
biaya
yang
banyak. Tanaman sawi juga dapat
tumbuh didaerah manapun.

II.Tujuan
Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui peran nutrisi dalam air
cucian beras, air kelapa, air teh, dan air akuades dalam pertumbuhan biji
sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.)

III.Bahan dan Metode


Praktikum dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 14-21 November
2014 pukul 16.00-18.00 WIB bertempat di depan Laboratorium Biologi
Dasar, Fakultas Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Alat
yang digunakan dalam praktikum pengamatan pertumbuhan biji sawi
hijau antara lain pipet tetes 2 buah, gelas aqua 12 buah, tutup gelas aqua
4 buah, penggaris, pengaduk, dan pH strip. Sedangkan bahan yang
digunakan dalam praktikum pengamatan pertumbuhan biji sawi hijau
antara lain biji sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis L), NaOH, HCl,
pasir, air cucian beras, air kelapa, air teh, dan air akuades. Pada
pengamatan
pertumbuhan
biji
sawi
hijau
(Brassica
rapa var. parachinensis L), alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu.
Setelah itu, 8 gelas aqua diisi dengan pasir dan setiap gelas aqua ditanam
5 biji sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis L) Kemudian, masingmasing media air dimasukkan ke dalam 4 gelas aqua dan pH masingmasing diukur menggunakan pH strip. Jika pasa air ditemukan pH basa
ditambahkan larutan HCl agar pH nya netral. Tetapi jika pada air
ditemukan pH asam ditambahkan larutan NaOH agar pH nya netral.
Setelah pH diukur, masing-masing air disiram ke tanaman biji sawi hijau
sebanyak 3 tutup gelas aqua. Setelah itu, diletakkan pada tempat yang
terkena sinar matahari, dan ditunggu selama seminggu untuk diamati
pertumbuhannya. Lalu setiap harinya masing-masing tanaman diukur
dengan penggaris dan dilakukan penyiraman setiap hari, dengan cara
yang telah dilakukan.

IV.Hasil dan Pembahasan


A.Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan hasil berupa tabel sebagai
berikut:
Berikut adalah hasil rata-rata pertumbuhan tanaman sawi(Brassica
rapa var. parachinensis L) selama 8 hari
yang disiram dengan
menggunakan media air akuades, air cucian beras, air kelapa, dan air teh.
Tabel 1.Hasil Rata-Rata Pertumbuhan Tanaman Sawi
Hari
Media air
Pot
1
2
3
4
5
6
7
8

Air akuades
Air Kelapa
Air Cucian
Beras
Air Teh

1
2
1
2
1
2
1
2

0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0

0,3
0
0
0
0,5
0
0,
7

1,2
0,5
3
0
0
1
0,7
0,9
6
1,2

1,3
1,1
0
0
1,3
1,2
0,98
1,3

1,9
1,3
0,3
0
1,4
1,25
1,1
1,6

2,1
1,6
0,5
0
2,5
2,1
1,8
2,3

2,1
2,1
0,7
0
2,9
2,5
1,8
2,8

B.Pembahasan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan pada tabel di atas
menunjukan pada hari pertama kecambah belum tumbuh, hal ini
menunjukan bahwa lamanya dormansi tanaman biji sawi
yang
sebelumnya terendam air selama 3 hari. Diantaranya laju pertumbuhan
biji sawi yang disiram menggunakan air beras (perlakuan 1), air teh
(perlakuan 2), air kelapa(perlakuan 3), dan air biasa(control). Tanaman biji
sawi yang di siram dengan air teh lah yang memiliki pertumbuhan paling
baik, dibandingkan dengan tanaman yang disiram menggunakan air
beras, air biasa, dan air kelapa. Selain itu dari berbagai macam air yang
digunakan, memiliki kandungan yang sangat baik untuk pertumbuhan
,antara lain kandungan yang terdapat dalam air teh polifenol sebagai
antioksiden yang menangkal radikal bebas, vitamin B, vitamin C, Vitamin
A, vitamin E, Cathein, fluoride, Asam amino. Anti oksidan , dan kafein
(Mukti, 2014). Air beras mengandung kandungan nutrisi yang melimpah di
antaranya karbohidrat berupa pati sebesar 85-90 persen, protein glutein,
selulosa, hemiselulosa, gula, dan vitamin yang tinggi (Anonim 3, 2011).
Sedangkan pada air kelapa mengandung potasium (kalium) hingga 17 %,
kalium berfungsi untuk mengatur keseimbangan ion dalam sel dan
berperan dalam metabolisme karbohidrat. Selain kaya mineral, air kelapa
juga mengandung gula antara 1,7 sampai 2,6 % dan protein 0,07 hingga
0,55 %. Mineral lainnya antara lain natrium (Na), kalsium (Ca) berfungsi
untuk mempertahankan permeabilitas membrane plasma dan menyusun
asam pekat dalam lamella tengah, magnesium (Mg) berfungsi sebagai
penyusun klorofil dan kofaktor beberapa enzim, ferum (Fe) berfungsi
untuk membentuk klorofil dan merupakan bagian terpenting dari enzim
sitokrom peroksidase dan katalse, cuprum (Cu) berperan dalam transfer
electron dalam kloropas dan merupakan bagian dari enzim reaksi oksidasi
reduksi, fosfor (P) penyusun fosfolipid asam nukleat dan ATP, dan sulfur

(S) komponen asam amin, sistein, metionin, dan beberapa vitamin.


Disamping kaya mineral, air kelapa juga mengandung berbagai macam
vitamin seperti asam sitrat, asam nikotinat, asam pantotenal, asam folat,
niacin, riboflavin, dan thiamin. Terdapat pula 2 hormon alami yaitu auksin
dan sitokinin sebagai pendukung pembelahan sel embrio kelapa. Air
kelapa pertumbuhannya lambat, tidak seperti tanaman yang disiram
dengan media yang lain, dikarenakan air kelapa tidak selalu baru dalam
melakukan penyiraman, sehingga ada kandungan yang hilang dan
mengakibatkan pertumbuhan tanaman sangat lambat (Anonim2, 2014).

V.Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pada
perbedaan nutrisi melalui air sangat berpengaruh pada pertumbuhan
tanaman. Pada tiga perlakuan yang berbeda, pada air teh dan air cucian
beras tanaman dapat tumbuh dengan baik, sedangkan pada air kelapa
tidak terlalu baik.

VI.Daftar Pustaka
Anonim1. 2014. Informasi Spesies. (http://www.plantamor.com/index.php?
plant=225)
Diakses pada tanggal 20 November 2014.
Anonim2, 2014. Perangsang Akar Bunga dan Daun.
(http://kp4k.kulonprogokab.go.id/articel-11-perangsang-akar-bungadan-daun.html).
Diakses pada tanggal 22 November 2014.
Anonim3, 2011. Cucian Beras Bisa Suburkan Tanaman.
(http://news.okzone.com/read/2011/10/18/372/517127/air%20cucian-beras-bisa-suburkan%20-tanaman).
Diakses pada tanggal 22 November 2014
Edi dan Yusri. 2010. Budidaya Sawi Hijau. Jambi: Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Jambi
Haryanto, W, dkk. 2003. Sawi dan Selada. Jakarta: Edisi Revisi Penebar
Swadaya.
Hermawan, Adi. 2013. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.
(http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/32604860/LAPO
RAN_PENELITIAN_BIOLOGI_KECAMBAH.docx)
Diakses pada tanggal 20 November 2014.
Mukti, Mentari.R. 2014. Pengaruh Pemberian Larutan Teh dan Larutan
Kopi terhadap Tumbuhan.
(https://www.scribd.com/doc/39584315/pengaruh-pemberian-larutanteh-dan-larutan-kopi-terhadap-tumbuhan)
Diakses pada tanggal 23 November 2014
Willian. 2014. Biologi. Sukoharjo: CV. Willian.

Anda mungkin juga menyukai