Latar Belakang
Sel adalah unit terkecil dalam susunan organisme. Dalam suatu organisme
terdapat sebuah sel, organisme memperbanyak diri atau bereproduksi dengan cara
membelah sel. Pada makhluk hidup bersel tunggal, pembelahan sel tersebut
merupakan cara untuk berkembang biak. Contohnya pada bakteri maupun pada
protozoa, terjadi proses pembelahan sel dari satu sel menjadi dua, empat, delapan,
dan seterusnya. Pembelahan sel merupakan cara dari suatu sel untuk bereproduksi.
Pembelahan sel dibagi menjadi dua macam yaitu pembelahan meiosis dan mitosis
(Demetouw, 2014).
Kromosom adalah pembawa gen yang terdapat di dalam inti sel (nukleus).
Kromosom berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata chrome yang berarti warna
dan soma berarti badan. Kromosom dapat diartikan sebagai badan yang mampu
menyerap warna. Di dalam inti, terkandung substansi genetik yang terdapat dalam
seperti batang atau bengkok yang berada di dalam nukleus. Karena dapat
(Laimeheriwa, 2018).
dengan squash. Metode squash yaitu suatu metode untuk mendapatkan suatu
preparat dengan cara meremas suatu potongan jaringan atau suatu organisme
secara keseluruhan, sehingga didapatkan suatu sediaan yang tipis yang dapat
mitosis dengan metode squash yaitu diawali dengan pemilihan bahan, kemudian
memfiksasi, hidrolisis, pemulasan dan yang terakhir pembuatan preparat dengan
dalam kepala sari (anther), hingga menghasilkan butir serbuk sari (pollen grain)
pada embrio di dalam bakal biji (ovule), dan menghasilkan sel telur atau ovum.
Bunga yang lengkap mempunyai alat pembiak jantan yang disebut benang sari
(stamen). Benang sari terdiri dari kepala sari (anther) dan tangkai sari (filament).
Di dalam kepala sari terdapat 4 buah kantung serbuk sari (pollen sacs)
(Ardiawan, 2009).
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui fase -
Kegunaan Praktikum
Adapun kegunaan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat
Meiosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada sel gamet yang dimana
jumlah anakannya setengah n dari sel induknya. Meiosis terjadi pada sel-sel
germinal (gamet) dengan hasil akhir empat buah sel anak yang haploid dengan
komposisi genotip yang mungkin berbeda dengan sel induknya. Dioploid berarti
rangkap, dalam artian bahwa informasi genetik pada salah satu kromosom dapat
dijumpai pada bentuk yang sama (termodifikasi) pada kromosom kedua di dalam
homolog dari zigote terbentuk dari fertilisasi, yang berasal dari sel sperma dan sel
karena terjadi dua kali siklus pembelahan. Pada meiosis terjadi perpasangan
dari meiosis disebut pembelahan reduksi. Meiosis pertama mengubah inti dari
suatu meiosis yang mengandung kromosom diploid menjadi inti haploid yang
kedua. Meiosis kedua mengubah dua hasil dari pembelahan meiosis pertama
berlangsung dalam dua tingkatan, yaitu meiosis I dan meiosis II. Proses meiosis I
terdiri dari profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I. Profase I terdiri dari 5
tahap, yaitu leptonema, zigonema, pakhinema, diplonema, dan diakinesis. Profase
dari sel. Anafase I adalah tahap berpisah dan bergeraknya kromosom homolog ke
kutub sel yang berlawanan. Telofase I adalah tahap terbentuknya dua sel anakan
Dinding inti langsung menghilang lagi dan terbentuk benang gelendong inti
diri di bidang ekuatorial, sel mengalami metafase II. Anafase II, sentromer
membelah dan kromosom yang terdiri dari satu kromatid bergerak ke masing-
masing kutub sel. Meiosis II diakhiri dengan Telofase II, yaitu terbentuknya
empat inti yang haploid. Perbedaan mendasar dari mitosis dan meiosis yaitu hasil
jumlah set kromosom sel anaknya. Meiosis mengurangi jumlah kromosom dan
dalam alat perkembangbiakan jantan dan betina pada individu dewasa. Peristiwa
yaitu proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium (Setiawan, 2010).
BAHAN DAN METODE
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah buku penuntun
sebagai penuntun praktikum, pulpen untuk menulis data, kaca preparat sebagai
tempat objek yang akan diamati dengan mikroskop, penggaris untuk menggaris
buku gambar, mikroskop untuk melihat dan mengamati benda yang berukuran
sangat kecil, deck glass untuk penutup objek yang ada di preparat, pinset umtuk
menjepit bahan bahan, bunsen untuk mensterilkan alat dan bahan, pipet tetes
untuk memindahkan larutan, pensil berfungsi untuk menekan nekan bahan yang
akar setelah dipotong, jarum pentul yang berfungsi untuk mengeluarkan sel induk
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah bunga lili
(Lilium longiflorum Thunb.) sebagai bahan praktikum yang diamati, kertas untuk
pembelahan, tisu untuk mengeringkan preparat, sarung tangan dan masker untuk
menghindari kontaminasi, asam asetat sebagai zat fiksatif dapat mengendapkan
alat, aquades untuk mensterilkan alat, korek api yang digunakan untuk
menghidupkan bunsen.
Prosedur Praktikum
Perlakuan Fiksatif
- Dibelah bunga lili yang kuncup menggunakan silet steril untuk mendapatkan
- Diisi cawan petri yang steril dengan larutan HCL 1N untuk perlakuan fiksatif.
- Ambil dan pindahkan benang sari bunga lili tersebut ke petridish yang telah
sebanyak 3 kali
- Diiris tipis benang sari untuk mendapatkan sel induk dari megaspora untuk
diambil sel induk dari megaspora tersebut dan diletakan di kaca preparat
steril.
- Dibelah bunga lili yang kuncup menggunakan silet steril untuk mendapatkan
- Ambil dan pindahkan benang sari bunga lili tersebut ke petridish yang telah
sebanyak 3 kali
- Diiris tipis benang sari untuk mendapatkan sel induk dari megaspora untuk
diambil sel induk dari megaspora tersebut dan diletakan di kaca preparat
steril.
Hasil
Pembahasan
Meiosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada sel gamet yang dimana
jumlah anakannya setengah n dari sel induknya. Hal ini sesuai dengan literatur
dari Eprahim (2014) yang menyatakan bahwa meiosis adalah pembelahan sel
yang terjadi pada sel gamet yang dimana jumlah anakannya setengah n dari sel
induknya. Meiosis terjadi pada sel-sel germinal (gamet) dengan hasil akhir empat
buah sel anak yang haploid dengan komposisi genotip yang mungkin berbeda
Pembelahan meiosis terdiri dari tahap fase-fase, yaitu meiosis I dan meiosis
anafase I, dan telofase I. Meiosis II juga dibedakan atas interfase II, profase II,
metafase II, anafase II, dan telofase II. Hal ini sesuai dengan literatur dari
Matahari (2014) yang menyatakan bahwa Pada pembelahan meiosis terdapat dua
(meiosis II). meiosis II melakukan pembelahan sel seperti yang terjadi pada
Pada praktikum analisis meiosis ini menggunakan bunga lili yang masih
kuncup sebagai objek praktikum. Hal ini dikarenakan oleh bunga lili yang
memiliki ukuran kromosom yang besar jumlah kromosom bunga lili Kromosom
lili berjumlah 2n=24, sementara pada tingkat haploid kromosom berjumlah 12.
Jika terlalu tua, maka proses meiosis sudah terlewat sehingga tidak dapat diamati
secara detail. Apabila terlalu muda, maka proses meiosis belum terjadi. Hal ini
sesuai dengan literatur dari Doq dan Amalia (2015) yang menyatakan bahwa pada
digunakan agar dapat menghentikan pembelahan sel agar mudah diamati dan
literatur Demetouw (2014) yang menyatakan bahwa Sel adalah unit terkecil dalam
memperbanyak diri atau bereproduksi dengan cara membelah sel. Pada makhluk
hidup bersel tunggal, pembelahan sel tersebut merupakan cara untuk berkembang
biak.
Dari hasil praktikum yang kami amati berbeda dengan hasil yang kami lihat
dari internet, perbedaannya yaitu pada hasil yang kami amati tidak terlihat tampak
sedangkan hasil yang kami lihat dari internet sangat terlihat jelas kromosom nya,
hal ini dikarenkan karena pada saat pelaksanaan squash nya tisak tepat. Hal ini
sesuai dengan literatur dari Abidin (2014) yang menyatakan bahwa metode
squash yaitu suatu metode untuk mendapatkan suatu preparat dengan cara
sehingga didapatkan suatu sediaan yang tipis yang dapat diamati di bawah
mikroskop.
KESIMPULAN
1. Meiosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada sel gamet yang dimana
2. Pembelahan meiosis terdiri dari tahap fase - fase, yaitu meiosis I dan
meiosis II.
3. Pada praktikum analisis meiosis ini menggunakan bunga lili yang masih
5. Dari hasil praktikum yang di amati berbeda dengan hasil yang kami lihat
dari internet, perbedaannya yaitu pada hasil yang kami amati tidak terlihat
tampak sedangkan hasil yang kami lihat dari internet sangat terlihat jelas
kromosom nya, hal ini dikarenkan karena pelaksanaan squash nya tisak
tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, E., Marliyani, W., Setyorini, E., Saniah, S., Nurhadi, L. R., dan Imamah.
2014. Laporan Praktikum Biologi Dasar Meiosis. Universitas Negeri
Yogayakarta. Yogayakarta.