Anda di halaman 1dari 8

Bentuk Bentuk Spematotozoa

Forms Spematotozoa form


Suriati
suriati.bio18@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Spermatozoa adalah sel gamet jantan yang merupakan sel yang sangat terdeferensiasi, satu-
satunya sel yang memiliki jumlah sitoplasma yang terperas dan nyaris habis. Menurut strukturnya,
spermatozoa terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu Spermatozoa tidak berflagellum dan
Spermatozoa berflagellum. Tipe yang tidak berflagellum terdapat pada beberapa jenis avertebrata.
Sedangkan tipe yang berflagellum adalah tipe umum yang terdapat pada hewan vertebrata. Tipe
berflagellum memiliki bagian-bagian: kepala dan ekor. Bagian kepala sebagai penerobos masuk ke
ovum dan membawa bahan genetis, sedangkan bagian ekor sebagai alat penggerak spermatozoa.
Dalam praktikum ini yang akan diamati adalah 2 macam spermatozoa, yaitu Spermatozoa sapi
(vertebrata/mamalia) Spermatozoa belalang (invertebrata). Spermatozoa ada dua mcam yaitu
spermatozoa normal dan spermatozoa abnormal. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui
atau mengenal bentuk-bentuk spermatozoa. Metode yang digunakan adalah dengan cara
pengamatan secara langsung. Hasil praktikum yaitu dapat mengetahui bentuk-bentuk spermatozoa
Kata kunci: Spematotozoa, normal, abnormal
Abstract

Spermatozoa are male gamete cells that are highly differentiated cells, the only cells that
have a squeezed and nearly depleted amount of cytoplasm. According to their structure,
spermatozoa are divided into two groups, namely spermatozoa without flagellum and spermatozoa
with flagellum. The nonflagellum type is present in several types of invertebrates. Meanwhile, the
type with the flagellum is the common type found in vertebrate animals. The flagellum type has the
parts: a head and a tail. The head as a breaker enters the ovum and carries genetic material, while
the tail functions as a means of propelling spermatozoa. In this practicum, two types of
spermatozoa will be observed, namely cow spermatozoa (vertebrates / mammals) grasshopper
spermatozoa (invertebrates). There are two types of spermatozoa, namely normal spermatozoa and
abnormal spermatozoa. The purpose of this practicum is to know or recognize the forms of
spermatozoa. The method used is direct observation. The results of the practicum are knowing the
forms of spermatozoa
Key words: Spematotozoa, normal, abnormal

1
Suriati : Bentuk Bentuk spematotozoa

Pendahuluan Morfologi spermatozoa merupakan


Spermatozoid atau sel sperma atau salah satu parameter yang penting untuk
spermatozoa (berasal dari Bahasa Yunani Kuno menilai fertilitas individu jantan. Setiap sperma
yang berarti benih dan makhluk hidup) adalah yang membuahi ovum. Selama persentase
sel dari sistem reproduksi jantan. Sel sperma abnormalitas morfologi spermatozoa belum
akan membentuk zigot. Zigot adalah sebuah sel mencapai 20%, maka individu itu masih bisa
dengan kromosom lengkap yang akan dianggap fertil (Sudatri, 2019, p. 1-12)
berkembang menjadi embrio. Peran aktif
Metode
spermatozoon sebagai gamet jantan sehingga
Waktu dan Tempat
penting pada keberhasilan munculnya individu
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 5
baru oleh karena itu di dalam reproduksi sering
November 2020 pukul 11.40 -13.20 WIB di
diperlukan adanya standar kualitas spermatozoa
lokasi tempat tinggal mahasiswa masing-
(Munarto,2016, p.1)
masing.
Spermatozoa pada masing- masing
spesies mempunyai ukuran yang berbeda-beda Target/Objek/Populasi/Sampel
akan tetapi bentuknya hampir sama. Pada Target pada praktikum ini untuk
kepala spermatozoa terdapat kromosom mengetahui bentuk-bentuk spermatozoa pada
sedangkan pada ekor secara anatomis terdapat manusia dan hewan. Subjek pelaksana ini
bagian midle piece, principal piece, dan bagian adalah mahasiswa/i pendidikan biologi
ekor terdapat central axonemal yang teradapat 9 angkatan 2018.
+ 2 mikrotubulu dan dibalut dengan autorfbril
Prosedur
(Trinil, 2011, p. 4)
Spermatozoa yang berasal dari bagian Langkah yang di lakukan adalah dengan
cauda membuahi oosit yang sama baiknya mengamati gambar bentuk-bentuk spermatozoa
dengan spermatozoa hasil ejakulasi. yang di jelaskan dari pihak labolatorium biologi
Spermatozoa yang abnormal meliputi kepala FKIP unsyiah
besar, kepala kecil, tidak memiliki ekor, dan Data Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
lain-lain (hamdan, 2010, p. 81-83)
Bahan atau alat yang digunakan pada
Abnormalitas spermatozoa dapat
praktikum kali ini hanya mengamati gambar
disebabkan oleh pengaruh penurunan pH
bentuk-bentuk spermatozoa yang di jelaskan
semen, tekanan osmotik dan stres dingin yang
dari pihak labolatorium biologi FKIP unsyiah.
terjadi selama penyimpanan (Sintha, 2016, p.
Data yang diperoleh merupakan data kualitatif
292-298)
karena data tersebut dalam bentuk deskripsi
2
Suriati : Bentuk Bentuk spematotozoa

bukan dalam bentuk angka, data dikumpulkan di bawah kepala, terlipat ganda) dan bagian
dalam bentuk laporan. tengah abnormal (Arifiantini, 2017, p. 105-108)
Semen dalam setiap ejakulasi akan
Teknik Analisis Data
mengandung sejumlah spermatozoa yang
Data yang didapatkan dari hasil
abnormal tidak lebih dari 8% sampai 10% akan
pengamatan kemudian diamati secara
tetapi apabilaabnormalitas spermatozoa lebih
deskriptif, diteliti kemudian digambarkan dan
dari 25% dari total spermatozoa maka akan
ditulis keterangan dari gambar yang kami buat
berpengaruh terhadap fertilitas spermatozoa
Hasil dan Pembahasan
(Kusumawati, 2016, p. 199-207)
Dalam beberapa binatang, bagian ini
Bentuk spermatozoa dianggap abnormal
termodifikasi menjadi berduri seperti tombak-
jika terdapat satu atau lebih bagian spermatozoa
proses atau perforator, yang berfungsi untuk
yang abnormal (kepala, bagian tengah, ekor)
memudahkan masuknya spermatozoa ke dalam
(Diartha, 2016, p. 1-2)
ovum. Kepala berisi massa kromatin, dan
Pada pratikum yang telah kami lakukan
umumnya di anggap sebagai inti sel dikelilingi
pada tanggal tanggal 5 November 2020
oleh aplop tipis. Didalam kepala sperma
diperoleh hasil sebagai berikut
terdapat acrosome, dan nucleus yang
didalamnya terdapat DNA dan RNA yang
membawa gen keturunan (Yandi, 2012, p. 2).
Spermatogenesis dipengaruhi oleh faktor
endogen dan eksogen. Faktor endogen meliputi
hormonal, psikologi, dan genetika. Faktor
eksogen dapat berupa bahan kimia dan obat-
obatan. Asap rokok adalah faktor eksogen yang
Gambar 1. Spermatogenesis Manusia
dapat memengetahuiproses spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses
(Unitly, 2014, p. 116).
pembentukan sel sperma yang terjadi di
Berdasarkan pewarnaan tersebut
epitelium (tubul) seminiferi dibawah kontrol
abnormalitasdibagi pada bagian kepala meliputi
hormon gonadotropin dari hipofisis (pituitari
berbentuk buah pir (pyriform), sempit di
bagian depan). Tubuli seminiferi terdiri atas sel
pangkal (meruncing), kontur abnormal, tidak
sertoli dan sel germinalis. Spermatogenesis
berkembang, kepala sempit, ukuran variabel
terjadi dalam tiga fase, yaitu fase
(macrocephalus, microcephalus), kepala
spermatogonial, fase meiosis, dan fase
ganda,serta abnormalitas bagian ekor meliputi
abaksial, ekor melingkar (bengkok sederhana,
3
Suriati : Bentuk Bentuk spematotozoa

spermiogenesis yang membutuhkan waktu 13- semen. Volume normal cairan semen sekitar 2-
14 hari. 5 ml. “Cairan semen ini berwarna putih mutiara
Spermatozoa mencit adalah sel kelamin dan berbau khas langu dengan pH 7-8,” papar
(gamet) yang diproduksi di dalam tubulus dr. Bowo. Nah, volume cairan semen dianggap
seminiferus melalui proses spermatogenesis, rendah secara abnormal jika kurang dari 1,5 ml.
dan bersama-sama dengan plasma semen akan Volume semen melebihi 5 ml juga dianggap
dikeluarkan melalui sel kelamin jantan. abnormal. Dalam cairan semen inilah jumlah
spermatozoa mencit yang normal terbagi atas spermatozoa merupakan penentu keberhasilan
bagian kepala yang bentuknya bengkok seperti memperoleh keturunan
kait, bagian tengah yang pendek (middle piece), Sperma yang normal berbentuk seperti
dan bagian ekor yang sangat panjang. Panjang kecebong. Terdiri dari kepala, tubuh, dan ekor.
bagian kepala kurang lebih 0,0080 mm, Kelainan seperti kepala kecil atau tak memiliki
sedangkan panjang spermatozoa seluruhnya ekor akan mempengaruhi pergerakan sperma.
sekitar 0,1226 mm (122,6 mikron). Bentuk Ini tentu saja akan mempersulit sel sperma
spermatozoa seperti cabang yang terdiri atas mencapai sel telur. Sperma dikatakan normal
Kepala : lonjong sedikit gepeng yang bila memiliki gerakan normal dengan kategori a
mengandung inti. Leher : penghubung kepala lebih besar atau sama dengan 25% atau kategori
dan ekor dan ekor : panjang sekitar 10 kali b lebih besar atau sama dengan 50%.
kepala, mengandung energi sehingga dapat Ekor sperma yang panjang (40 sampai 50
bergerak mikron) dapat dibagi atas 3 bagian, bagian
Kepala spermatozoa berbentuk oval tengah, bagian utama dan bagian ujung, dan
memanjang, lebar dan datar pada satu berasal dari sentriol spermatid selama
pandangan dan sempit pada pandangan lain spermiogenesis
dengan bagian paling tebal pada pangkal kepala
Simpulan dan Saran
yang melangsing ke apeks yang tipis. Kepala
Simpulan
sperma terisi sepenuhnya dengan materi inti,
Sel sperma normal terbentuk dari kepala,
kromosom, terdiri dari DNA yang bersenyawa
leher, bagian tengah dan ekor. Kepala ditutup
dengan protein. Informasi genetik yang dibawa
oleh tudung protoplasmik. Spermatozoa adalah
oleh spermatozoa diterjemahkan dan disimpan
sel gamet jantan yang merupakan sel yang
di dalam molekul DNA yang tersusun oleh
sangat terdeferensiasi, satu-satunya sel yang
banyak nukleotida.
memilki jumlah sitoplasma yang terperas dan
Cairan yang dikeluarkan pria pada saat
nyaris habis. Strukturnya sangat khusus untuk
ejakulasi sewaktu senggama disebut cairan
mengakomodasikan fungsinya. Fungsi
4
Suriati : Bentuk Bentuk spematotozoa

spermatozoa ada dua, yaitu mengantarkan Sintha, P, Dkk. (2016). Pengaruh Penambahan
Dosis Rafinosa Dalam Pengencer Sitrat
material genetis jantan ke betina dan fungsi
Kuning Telur Terhadap Motilitas,
kedua adalah mengaktifkan program Persentase Hidup Dan Abnormalitas
Spermatozoa Sapi Ongole. Jurnal Ilmiah
perkembangan telur.
Peternakan Terpadu Vol. 4(4), 292- 299,
Sudatri, W, R, Dkk. (2019). Penurunan Kualitas
Saran
Sperma Tikus (Rattus Novergivus) Yang
Diinjeksi Vitamin C Dosis Tinggi Dalam
Sebagai praktikan kita harus memahami
Jangka Waktu Lama. Jurnal
terlebih dahulu materi dan tata cara praktikum Metamorfosa 6 (1), 7-13
Susilawati, T. (2011). Spermatology. Malang :
serta membagi tugas agar kegiatan praktikum
Ub Press
bisa lebih efisien Unity, dkk, (2014). Perubahan Kualitas
Spermatozoa Dan jumlah Sel-sel
Daftar Pustaka Spermatogenetik Tikus Yang Terdapat
Arifiantini, R. I., Wresdiyati, T., & Retnani, E. Asap Rokok. Jurnal Kedokteran Hewan,
F. (2017). Pengujian morfologi 8 (2), 116-119.
spermatozoa sapi Bali (Bos sondaicus) Yandi, Ri, Permata E., Orlando, G. 2012.
menggunakan pewarnaan “williams”. Identifikasi Sperma Sapi Normal Dan
Jurnal Indontrop Anim. Agric, 31(2), Abnormal Menggunakan Jaringan Saraf
105-110. Tiruan Algoritma Backpropagation.
Diartha, I. W. W., Sudatri, N. W., & Setyawati, Jurnal Ilmiah Setrum. 5(1), 1-10.
I. (2016). Pengaruh pemberian ekstrak
Tauge ditambah madu terhadap kualitas
spermatozoa mencit jantan (Mus
Musculus L.). Jurnal Simbiosis. 6 (1),
1-5
Hamdan, Dkk. (2010). Pengaruh Lama
Penyimpanan Epididimis Pada Suhu 5 0C
Terhadap Kualitas Spermatozoa
Kambing Lokal Aceh. Jurnal
Kedokteran Hewan. 4 (2), 81-86
Kusumawati, E. D., Leondro, H.,
Krisnaningsih, A. T. N., Susilawati, T.,
Isnaini, N., & Widhad, R. (2016).
Pengaruh suhu dan lama simpan semen
segar terhadap motilitas dan
abnormalitas spermatozoa kambing
peranakan etawa (PE). In Seminar
Nasional Hasil Penelitian. 4(1),199-
208
Munarto, R, dkk, (2016). Identifikasi Sperma
Sapi Normal Dan Abnormal
Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan
Algoritma Backpropagation. Jurnal
Ilmiah Setrum, 5 (1), 1-

5
Suriati : Bentuk Bentuk spematotozoa

6
Suriati : Bentuk Bentuk spematotozoa

7
Suriati : Bentuk Bentuk spematotozoa

Anda mungkin juga menyukai