PAPER
OLEH:
F A K U L TA S P ER T A N IA N
MEDAN
2018
HAMA ULAT KANTONG (Pteroma pendula ) PADA TANAMAN
KELAPA SAWIT (Elais guineensis Jacq) DAN TEKNIK
PENGENDALIAN
PAPER
OLEH:
F A K U L TA S P ER T A N IA N
MEDAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan paper ini tepat pada
waktunya.
Adapun judul laporan ini adalah “Hama Ulat Kantong (Pteroma pendula) Pada
Tanaman Sub Hama yaitu Dr. Ir. Moheni serta abang dan kakak asisten yang telah
Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan sangat dibutuhkan
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang ........................................................................................ 1
Tujuan Penulisan .................................................................................... 2
Kegunaan Penulisan................................................................................ 2
KESIMPUAN
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan salah satu tanaman
kelapa sawit semula berkembang di daerah Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh
kebutuhan CPO dunia. Oleh karenanya peluang perkebunan kelapa sawit dan
industri pengolahan kelapa sawit (PKS) masih sangat prospek, baik untuk
memenuhi pasar dalam dan luar negeri. Bahkan dalam krisis ekonomi sekali pun,
terbukti mampu survive dan tetap tumbuh, apalagi jika di kelola dan
kelapa sawit tidak berbuah, pertama tanaman tidak berbunga sama sekali, kedua
kondisi tanaman buruk seperti daun berwarna kuning, pelepah sedikit bahkan
nyaris tidak ada bahkan kondisi tanaman hampir mati, ketiga tanaman tersebut
hanya memiliki bunga jantan saja, dan keempat tanaman kelapa sawit tersebut
masih pada fase TBM (tanaman belum menghasilkan (Suhatman dkk., 2014).
Hama ulat pemakan daun kelapa sawit yang terdiri dari ulat api, ulat
kantung, dan ulat bulu termasuk hama utama pada perkebunan kelapa sawit.
Banyak kebun telah melaporkan dampak kerugian yang cukup besar akibat dari
serangan berbagai jenis ulat ini. Dua tahun pasca terjadinya serangan hama ini
umumnya produktivitas kelapa sawit akan mengalami penurunan yang cukup
tajam, 30%-40%. Hal ini dikarenakan oleh kerusakan daun sebagai sumber
Pada perkebunan kelapa sawit, masalah ulat pemakan daun kelapa sawit
permasalahan hama menjadi lebih rumit, seperti adanya masalah resistensi dan
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisann ini adalah untuk mengetahui hama yang
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan paper ini adalah sebagai salah satu syarat
Species : Pteroma pendula. Pteroma pendula merupakan salah satu jenis ulat
kantung yang menyerang perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Jenis ini mirip
dengan Metisa plana, bersifat polifag. Selain pada kelapa sawit kerap juga
menyerang daun Sagu, Kakao, Kopi, Acacia, Albizia dan Teh. Kadang kala
daun. Siklus hidupnya lebih pendek daripada siklus M. plana, sehingga dalam
Ulat kantong Metisa plana merupakan salah satu hama pada perkebunan
kelapa sawit di Indonesia. Hama ini biasanya memakan bagian atas daun,
sehingga bekas gigitannya mengering dan berlubang. Daun yang mengering akan
digunakan sebagai bahan pembuat kantong ulat tersebut .Daun yang diserang ulat
kantong M.plana dapat menjadi kering seperti terbakar karena ulat pada saat
Dari segi frekuensi dan luas serangan, ulat kantung biasanya hanya kalah
dengan ulat api. Ulat ini dinamakan ulat kantung karena larvanya dan pupanya
Aplikasi insektisida membutuhkan waktu yang tepat agar efektif membunuh ulat
kantung. Ulat kantung yang biasanya menyerang kelapa sawit saat ini adalah
Metisa plana, Mahasena corbetti, dan Pteroma pendula. Distribusi ketiga ulat
muncul dengan kerusakan yang sangat berat dan luas. Distribusinya lebih
(Sitorus, 2016).
Ulat kantong merupakan hama pemakan daun kelapa sawit yang sering
banyak ditemukan cara – cara lain dalam pengendalian ulat pemakan daun kelapa
sawit seperti penggunaan musuh- musuh alami berupa parasitoid maupun berupa
predator terhadap ulat, akan tetapai cara ini masih sedikit diterapkan di lapangan
Ciri khas ulat kantung adalah sebagian hidupnya berada di dalam sebuah
bangunan mirip kantung berasal dari partikel daun, pasir atau ranting – ranting