PAPER
OLEH :
NURNI WAHIDAH / 140301080
AGROEKOTEKNOLOGI IIA
PAPER
OLEH :
NURNI WAHIDAH / 140301080
AGROEKOTEKNOLOGI IIA
Paper Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Mengikuti Praktikal Tes di
Laboratorium Dasar Perlindungan Tanaman Sub Penyakit, Program Studi
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Diketahui Oleh :
Asisten Penanggung Jawab Laboratorium
FAKULTAS PERTANIAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
(Pyricularia oryzae Cav.) pada tanaman Padi (Oryza sativa L.)” yang merupakan
Ir. Lahmuddin Lubis, MP ; Ir. Mukhtar Iskandar Pinem, M.Agr selaku dosen mata
kuliah dan dosen pembimbing Dasar Perlindungan Tanaman dan juga kepada
abang dan kakak asisten yang telah banyak membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN...................................................................................................1
Latar Belakang................................................................................................1
Tujuan Penulisan............................................................................................2
Kegunaan Penulisan........................................................................................2
TINJAUN PUSTAKA............................................................................................3
Botani Tanaman..............................................................................................3
Syarat Tumbuh................................................................................................5
Iklim.........................................................................................................5
Tanah.......................................................................................................6
Biologi Penyakit.............................................................................................7
Gejala Serangan..............................................................................................8
Faktor Yang Mempengaruhi...........................................................................9
Pengendalian...................................................................................................9
DAFTAR PUSATAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
berumpun. Tanaman pertanian kuno berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika
Barat tropis dan subtropis. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi
diZhejiang (Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun Sebelum masehi. Fosil butir
padi dan gabah ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh India sekitar 100-800 SM.
Selain Cina dan India, beberapa wilayah asal padi adalah, Bangladesh Utara,
Padi (Oryza sativa L.) tumbuh baik di daerah tropis maupun sub-tropis.
penanaman sangat penting. Oleh karena air menggenang terus menerus maka
lahan sawah harus memiliki kemampuan yang tinggi, seperti tanah lempung.
Untuk kebutuhan air tersebut, diperlukan sumber mata air yang besar, kemudian
ditampung dalam bentuk waduk. Dari waduk inilah sewaktu – waktu air dapat
Salah satu faktor itu adalah hama dan penyakit (Semangun, 1991).
Penyakit blas merupakan salah satu penyakit penting pada padi, baik padi
lahan kering maupun padi lahan sawah. Secara umum gen-gen tersebut meliputi:
gen reseptor ketahanan tanaman terhadap patogen, yaitu gen yang menghasilkan
protein penangkap molekul sinyal patogen Qigand. Gen ini akan menjadi aktif
1
yaitu gen yang berperan dalam menghasilkan protein penerus sinyal patogen yang
intraseluler, sehingga sinyal dapat sampai ke inti sel tanaman, dan gen ketahanan
di dalam genom inti akan mensintesis molekul yang berfungsi dalam mekanisme
wilayah tertentu dalam satu populasi tumbuhan. Epidemi terjadi pada jangka
waktu tertentu, jadi tidak selalu terjadi. Epidemi terjadi pada tempat, ruang atau
wilayah tertentu, jadi tidak merata. Pada tanaman semusim biasanya epidemi
terjadi pada tanaman berkayu tahunan ( tanaman keras ) seperti Pohon buah–
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui gejala penyakit
blas (Pyricularia oryzae Cav.) pada tanaman padi (Oryza sativa L.) serta cara
pengendaliannya.
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
Sumatera Utara.
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Akar padi (Oryza sativa L.) keluar kira-kira 5-6 hari setelah
berkecambah, dari batang yang masih pendek itu keluar akar-akar serabut yang
pertama dan dari sejak ini perkembangan akar-akar serabut tumbuh teratur. Pada
saat permulaan batang mulai bertunas, kira-kira umur 15 hari, akar serabut
Batang padi (Oryza sativa L.) tersusun dari rangkaian ruas-ruas dan
antara ruas yang satu dengan yang lainnyadipisah oleh sesuatu buku. Ruas batang
padi di dalamnya beringga dan bentuknya bulat. Dari atas ke bawah, ruas batang
itu makin pendek. Ruas-ruas yang terpendek terdapat di bagian bawah dari batang
dan ruas-ruas ini praktis tidak dapat dibedakan sebagai ruas-ruas yang berdiri
sendiri (Iriany,2010).
Daun padi (Oryza sativa L.) terdiri dari helai daun yang berbentuk
memanjang seperti pita dan pelepah daun yang menyelubungi batang. Pada
perbatasan antara helai duan dan upih terdapat lidah daun. Panjang dan lebar dari
helai daun tergantung kepada varietas padi yang ditanam dan letaknya pada
batang. Daun ketiga dari atas bisaanya merupakan daun terpanjang. Daun bendera
mempunyai panjang daun terpendek dan dengan lebar daun yang terbesar.
(Campbell,2003).
3
Malai padi (Oryza sativa L.) terdiri dari sekumpulan bunga-bunga padi
(spikelet) yang timbul dari buku paling atas. Ruas buku terakhir dari batang
merupakan sumbu utama dari malai, sedangkan butir-butir nya terdapat pada
Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang di atas. Jumlah benang sari ada 6
buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai
kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik, dengan dua buah kepala
putik yang berbentuk malai denganwarna pada umumnya putih atau ungu
Buah padi (Oryza sativa L.) tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini
terjadi setelah selesai penyerbukan dan pembuahan. Lemma dan palea serta
bagian-bagian lain membentuk sekam (kulit gabah). Dinding bakal buah terdiri
dari tiga bagian: bagian paling luar disebut epicarpium, bagian tengah disebut
tepung dan sebagian ditempati oleh embryo (lembaga) yang terletak dibagian
Syarat Tumbuh
4
Iklim
tinggi dengan musim hujan 4 bulan. Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200
mm/bulan atau 1500-2000 mm/tahun. Padi dapat ditanam di musim kemarau atau
hujan. Pada musim kemarau produksi meningkat asalkan air irigasi selalu tersedia.
Padi (Oryza sativa L.) dapat ditanam pada mulai dari daratan rendah
(Nabilussalam, 2011).
Tanah
Padi sawah ditanam di tanah berlempung yang berat atau tanah yang
lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm. Keasaman tanah antara pH 4,0-
7,0. Pada padi sawah, penggenangan akan mengubah pH tanam menjadi netral
(7,0). Pada prinsipnya tanah berkapur dengan pH 8,1-8,2 tidak merusak tanaman
yang tidak mengandung oksigen dan pH tanah sawah biasanya mendekati netral.
tumbuh pada daerah mulai dari daratan rendah sampai daratan tinggi.Bila
didataran tinggi kita mengenal padi gogo, maka didataran rendah kita
5
Biologi Penyakit
konidium pada ujungnya. Konidium ini berbentuk bulat telur dengan ujung
runcing, jika masak bersekat 2, dengan ukuran 0-22 x 10-12 µm ( Barnett, 1960 ).
pada konsentrasi yang tinggi. Seperti Drechslers oryzae, jamur ini juga
(Singh, 2001).
Konidianya berbentuk seperti buah alpokat dan bersel tiga, konidia ini
dibentuk pada ujung suatu tangkai dan umumnya dilepas pada malam hari saat
ada embun atau angin. Jamur ini berkembang biak bila jarak tanam rapat sehingga
konidia jamur ini dapat terjadi melalui benih dan angin. Sisa tanaman di lapangan
dan inang lain terutama jenis padi padi – padian yang terinfeksi dapat menjadi
Gejala Serangan
Jika tanaman telah ditulari dengan spora – spora jamur Jamur blas
( Pyricularia oryzae Cav.) maka pada daun tampak bintik – bintik kecil. Warna
bintik – bintik itu ungu kekuning – kuningan, kemudian lama – lama menjadi
membesar dan terdapat titik kecil berwarna putih ditengahnya. Jumlah titik ungu
kekuningan bisa banyak atau sedikit tergantung Tingkat serangan jamur dan
Gejala pada daun, yang sering disebut sebagai blas daun (Leaf blas),
berbentuk bercak – bercak jorong dengan ujung – ujung runcing. Pusat bercak
berwarna kelabu atau keputih – putihan dan biasanya mempunyai tepi coklat atau
coklat kemerahan. Bentuk dan warna bercak bervariasi tergantung dari keadaan
lingkungan, umur bercak, dan derajat ketahanan jenis padi. Pada daun tua bercak
agak kecil dan lebih bulat, sehingga mirip dengan bercak Drechslers oryzae
(Semangun, 1993).
Gejala tipe akut berbentuk bulat, becak hijau tua dengan bagian ujung
bagian tengah kelihatan adanya koloni penyebab penyakit yang disebabkan oleh
konidiapor dan konidia. Biasanya penyebab penyakit tumbuh pada kondisi yang
Tangkai malai dapat membusuk dan patah, sehingga penyakit ini disebut
pula busuk leher. Bila infeksi ini terjadi sebelum masa pengisian bulir, maka dapat
terjadi kehampaan pada bulir. Batang pun dapat terinfeksi akibat penularan dari
pelepah daun, sehingga batang membusuk dan mudah rebah (Harahap, 1989).
Proses infeksi pada saat daun dalam keadaan basah dan pada kondisi
7
konidia melewati masa kering selama 24 jam maka perkecambahan akan tertunda.
tergantung dari salah satu faktor seperti genetik, umur tanaman inang, nutrisi dan
Sejumlah spora dihasilkan oleh beberapa luka yang telah ditemukan pada hari
yang ke enam berupa luka. Sporulasi maksimum terjadi pada 7 – 12 hari setelah
pula halnya dengan kekurangan air. Diduga bahwa kedua faktor tersebut
oleh kekurangan air, Pada umumnya padi tanah kering (gogo) mendapat serangan
pertanaman padi senantiasa bebas dari serangan jamur blas dan juga tanah yang
sudah lama tidak ditanami tanaman padi, pertanaman padi yang pertama setelah
tanah remaja itu digunakan untuk bertanam padi maka akan terdapat serangan
nya adalah terhadap penyebaran spora, penyebaran serangga vektor dan pelukaan
8
akibat gesekan oleh tiupan angin. Pelepasan dan pemencaran konidia jamur blas
bahwa pada kecepatan 3 - 5 m/s. Konidia akan terlepas dari konidiofor bahkan
dalam keadaan tertentu dapat terjadi pada kecepatan 1 meter per detik (Susanto,
2007).
Pengendalian
pertanaman padi memperoleh air yang cukup, penanaman jenis–jenis padi tahan
yang tersedia, tidak memakai biji dari tempat–tempat yang terjangkit sebagai
benih, mengobati benih dengan seed dressing, membakar jerami dari pertanaman–
pertanaman yang sakit untuk mengurangi sumber infeksi, mengatur jarak tanam
Singh.R., 2001. Plant Diseases.Oxford & IBH Publishing CO. New Delhi.
jorong yang berujung runcing pada daun padi (Oryza sativa L.)
dll.