Anda di halaman 1dari 16

TEKNIK PERSILANGAN TANAMAN MENYERBUK SENDIRI

JURNAL

OLEH:

ANGELA GRACE ARITONANG

190301078

AGROTEKNOLOGI 2A

LABORATORIUM DASAR PEMULIAAN TANAMAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2020
TEKNIK PERSILANGAN TANAMAN MENYERBUK SENDIRI

JURNAL

OLEH:

ANGELA GRACE ARITONANG

190301078

AGROTEKNOLOGI 2A

Jurnal sebagai salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen peilaian di

Laboratorium Dasar Pemuliaan Tanaman Program Studi Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Diperiksa Oleh Diperiksa Oleh

Asisten Korektor I Asisten Korektor II

(Samuel Sihotang) (Lidya Kristina Sari Butarbutar)


NIM. 160301207 NIM. 170301252

LABORATORIUM DASAR PEMULIAAN TANAMAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkatdan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan jurnal ini tepat pada

waktunya.

Adapun judul jurnal ini adalah “Teknik Persilangan Tanaman

Menyerbuk Sendiri” yang merupakan salah satu syarat untuk dapat memenuhi

komponen praktikum di Laboratorium Dasar Pemuliaan Tanaman Program Studi

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen

penanggungjawab yaitu Ir. Eva Satriani Bayu, M.P, Ir. Hot Setiado, M.S

Ir. Emmy Harso Khardinata, Mc, Lutfi Aziz Mahmud Siregar, SP, M.Sc, Ph.D,

Dr. Khairunnisa Lubis, SP, M.P, Dr. Diana Sofia Hanafiah, SP, MP

Ir. Revandy Iskandar Muda Damanik, M.Sc.Ph.D serta abang dan kakak asisten

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan jurnal ini.

Penulis menyadari bahwa jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat diharapkan demi

perbaikan penulisan mendatang. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Mei 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... .i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... .ii

PENDAHULUAN
Latar Belakang ........................................................................................... 1
Tujuan Praktikum ...................................................................................... 3
Kegunaan Penulisan................................................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE


Tempat dan Waktu Praktikum ................................................................... 5
Alat dan Bahan .......................................................................................... 5
Prosedur Praktikum ................................................................................... 5

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil ........................................................................................................... 8
Pembahasan ............................................................................................... 9

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hibridisasi termasuk salah satu metode yang ada dalam pemuliaan

tanaman dengan tujuan memperoleh kombinasi genetik yang diinginkan melalui

persilangan dua atau lebih tetua yang berbeda genotipenya. Hibridisasi

merupakan perkawinan antara berbagai varietas atau spesies diharapkan dapat

menghasilkan kombinasi baru genetika dari tanaman tetua yang diharapkan sifat

unggulnya. Salah satu macam hibridisasi yaitu hibridisasi menyerbuk sendiri.

Hibridisasi jenis ini dilakukan pada tanaman yang memiliki tipe penyerbukan

sendiri. Penyerbukan yang terjadi pada tanaman dapat digunakan sebagai dasar

untuk dilakukannya proses hibridisasi. Penyerbukan merupakan proses

bertemunya antara serbuk sari dengan kepala putik, jika proses ini berhasil maka

akan menghasilkan biji (Novitasari, 2017)

Penyerbukan sendiri terjadi apabila putik dan benangsari berasal dari satu

bunga yang sama. Penyerbukan sendiri dapat dilakukan dengan cara buatan yaitu

dengan cara mengumpulkan serbuk sari dari kepala sari suatu tanaman dan

kemudian mengoleskannya atau menaruhnya pada putik bunga yang sejenis atau

bunga pada tanaman yang sama namun belum diserbuki. Penyerbukan dengan

rekayasa manusia sering disebut dengan persilangan sendiri atau selfing.

Pengetahuan menggenai tanaman menyerbuk sendiri sangat penting bagi seorang

pemulia tanaman karena diperlukan saat perakitan varietas. Perakitan varietas

sangat ditentukan oleh sistem penyerbukan ataupun cara perkembangbiakan

tanaman. Metode untuk tanaman menyerbuk sendiri berbeda dengan metode


untuk tanaman menyerbuk silang. Metode yang dikembangkan secara seksual

berbeda dengan yang dikembangkan secara aseksual (Lubis, 2013)

Berbagai metode pemuliaan tanaman dapat dilakukan pada tanaman

menyerbuk sendiri. Penyerbukan sendiri pada tanaman akan memunculkan galur-

galur. Galur yang terbentuk pada dasarnya adalah kelompok populasi yang secara

genetik berbeda. Penerapan atau pemilihan suatu metode pemuliaan untuk suatu

komoditas tanaman memerlukan pengetahuan dasar yang cukup karena banyak

faktor (Poespadarsono, 2008)

Kedelai merupakan tanaman yang menyerbuk sendiri (self polination).

Pada tanaman yang menyerbuk sendiri akan terjadi penurunan heterozigot sebesar

setengahnya dan akan terjadi peningkatan homozigot setengahnyapada setiap kali

terjadi penyerbukan sendiri pada individu heterosigot . Apabila dilakukan

penyerbukan sendiri secara terus-menerus maka lokus-lokus homozigot nya

makin tinggi dan heterozogositasnya makin kecil. Pada generasi F5 presentase

homozigositasnya adalah 93,875%. (Prasetyo, 2010)

Tanaman menyerbuk sendiri dapat dimuliakan antara lain melalui polinasi,

polinasi atau persilangan bertujuan menggabungkan sifat-sifat baik dari kedua

tetua atau induknya sedemikian rupa sehingga sifat-sifat baik tersebut dimiliki

keturunannya, Sebagai dari hasil polinasi adalah timbulnya keragaman geneti.

yang tinggi inilah pemuliaa tanaman yang akan memilih tanaman yang

mempunyai sifat-sifat sesuai dengan yang diinginkan,'ersilangan merupakan salah

satu cara untuk menghasilkan rek/mbinasi gen, secara teknis, persilangan

dilakukan dengan cara memindahkan tepung sari kekepala putik pada tanaman
yang diinginkan sebagai tetua baik pada tanaman yang menyerbuk sendiri

ataupun pada tanaman yang menyerbuk silang (Darjanto, 2014)

Tujuan Praktikum

Agar mahasiswa dapat mempelajari persilangan pada tanaman menyerbuk

sendiri dan tanaman menyerbuk silang dan agar mampu menghitung keberhasilan

persilangan

Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan penulisan ini adalah sebagai syarat masuk untuk dapat

mengikuti praktikum di Laboratorium Dasar Pemuliaan Tanaman Program Studi

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan bagi pihak

yang membutuhkan
TINJAUAN PUSTAKA

Penyerbukan sendiri adalah jatuhnya serbuk sari dari anter ke stigma pada

bunga yang sama atau stigma dari bunga yang lain pada tanaman yang sama atau

klon yang sama, Prinsip yang memungkinkan terjadinya penyerbukan

penyerbukan sendiri adalah kleistogami yaitu pada waktu terjadi penyerbukan

bunga yang belum mekar atau tidak terbuka, misalnya pada kedelai, padi,

tembakau dan lain-lain (Nasir, 2001)

Tanaman menyerbuk sendiri mempunyai arti ekonomi yang penting baik

sebagai tanaman pangan, hortikultura maupun tanaman industri.

Tanaman- tanaman ini telah diusahakan petani sejak ribuan tahun yang

lalu dan telah banyak dilakukan usaha -usaha peningkatan produksi maupun

mutu, baik melalui cara bercocok tanam maupun seleksi. usaha perbaikan sifat

tanaman lebih berkembang pesat setelah diperkenalkannya Hukum Mendel,

terutama melalui hibridisasi dan di lanjutkan dengan seleksi. Usaha ini

banyak mendatangkan hasil dengan diciptakannya varietas-varietas unggul baru

seperti harapan petani. Tetapi penciptaan varietas tersebut tidaklah mudah, baik

dalam pemilihan tetuamaupun seleksi pada keturunannya (Allard, 2015)

Penyerbukan sendiri terjadi apabila putik dan benangsari berasal dari satu

bunga yang sama. Penyerbukan sendiri dapat dilakukan dengan cara buatan yaitu

dengan cara mengumpulkan serbuk sari dari kepala sari suatu tanaman dan

kemudian mengoleskannya atau menaruhnya pada putik bunga yang sejenis atau

bunga pada tanaman yang sama namun belum diserbuki.

Penyerbukan dengan rekayasa manusia sering disebut dengan persilangan sendiri

atau selfing (Welsh, 2001)


Pengetahuan menggenai tanaman menyerbuk sendiri sangat penting bagi

seorang pemulia tanaman karena diperlukan saat perakitan varietas. Perakitan

varietas sangat ditentukan oleh sistem penyerbukan ataupun cara

perkembangbiakan tanaman. Metode untuk tanaman menyerbuk sendiri berbeda

dengan metode untuk tanaman menyerbuk silang. Metode yang dikembangkan

secara seksual berbeda dengan yang dikembangkan secara aseksual (Matondang,

2013)

Hibridisasi adalah persilangan antar tanaman (dalam spesies sama) yang

memiliki sifat-sifat genetik yang berbeda. Tujuan diadakannya proses hibridisasi

adalah agar menghasilkan perpaduan genetik antara kedua tanaman sehingga

diharapkan akan menghasilkan rekombinasi baru. Secara genetik, persilangan

akan menaikkan persentase heterosigositas dan variansi genetik. Tujuan lain

persilangan adalah pembentukan bangsa baru, grading up, dan pemanfaatan

heterosis. Melakukan persilangan harus betul-betul diperhatikan keunggulan dan

kelemahan dari kedua tetua yang akan disilangkan serta tujuan yang ingin dicapai.

Selain itu hal penting dalam melakukan persilangan yaitu menjaga kelestarian

plasma nutfah (James, 2011)


BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Praktikum

Adapun praktikum ini dilakukan di Laboratorium Dasar Pemuliaan

Tanaman Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Utara pada hari Rabu, 6 Mei 2020 dari pukul 14.30 hingga selesai pada ketinggian

±25 mdpl

Alat dan Bahan Praktikum

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah komputer/laptop

untuk membuat jurnal dan tugas, alat tulis untuk mencatat tugas atau jurnal,

google classroom sebagai media pembelajaran, dan aplikasi quiziz sebagai media

dalam menjalankan kuis.

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah literatur sebagai

bahan pembelajaran, buku penuntun sebagai pedoman pada saat praktikum.

Prosedur praktikum

1. Dimulai praktikum melalui google classroom

2. Dilakukan kuis melalui aplikasi quiziz

3. Dijelaskan materi tentang teknik persilangan tanaman menyerbuk sendiri

dan silang

4. Diberikan waktu untuk membaca dan membahas materi tentang teknik

persilangan tanaman menyerbuk sendiri dan silang

5. Diberikan kesempatan kepada praktikan untuk bertanya mengenai materi


6. Diberikan beberapa soal mengenai interaksi gen untuk dikerjakan dan akan

digunakan sebagai hasil praktikum

7. Dijelaskan sistematika pengerjaan

8. Didiskusikan soal untuk digunakan di hasil jurnal


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Setelah berumur 4 mst tanaman sudah mulai berbunga, penyilangan


dapat dilakukan setiap hari pada pukul 7.30- 10.00 wib.

➢ Dilih bunga yang diperkirakan mekar besok harinya dengan cirri-ciri


kuncup bunga membengkak dan corolla mulai kelihatan muncul
sedikit pada kelopaknya
➢ Dibuang kelopak bunga dengan pinset. Kemudian buang mahkota
dengan cara menarik perlahan-lahan mahkota (sepal), sampai kelima
sepal habis.
➢ Dibuang seluruh samen dengan menggunakan pinset. Sehingga
hanya tertinggal kepala putik.
➢ Dipilih bunga yang mekar segar sebagai sumber serbuk sari
(pejantan), lalu buka mahkotanya dan ambil anter yang sudah siap
untuk diserbukkan ke kepala putik atau stigma
➢ Dilakukan pemindahan serbuk sari ke kepala putik
➢ Diberi label yang digantungkan pada tangkai atau cabang bunga
tersebut dengan menul;is nama tetua yang disilangkan (betina dan
jantan, tanggal persilangan, nama penyilang (pemulia).
➢ Apabila kira-kira satu minggu bunga yang silangkan masih segar dan
hijau berarti hibridisasi berhasil
Pembahasan

Penyerbukan merupakan peristiwa jatuhnya serbuk sari di atas kepala

putik. Penyerbukan sendiri adalah jatuhnya serbuk sari di ataskepala putik pada

bunga yang sama. Hal ini sesuai dengan literature Nasir (2001) yang menyatakan

bahwa Penyerbukan sendiri adalah jatuhnya serbuk sari dari anter ke stigma pada

bunga yang sama atau stigma dari bunga yang lain pada tanaman yang sama atau

klon yang sama. Prinsip yang memungkinkan terjadinya penyerbukan

penyerbukan sendiri adalah kleistogami yaitu ketika bunga belum mekar.

Penyerbukan sendiri pada tanaman kedelai dapat dilakukan dengan cara

buatan yaitu dengan cara mengumpulkan serbuk sari dari kepala sari suatu

tanaman dan kemudian mengoleskannya atau menaruhnya pada putik bunga yang

sejenis atau bunga pada tanaman yang sama namun belum diserbuki. Hal ini

sesuai dengan literatur Welsh (2001) yang menyatakan bahwa persilangan pada

tanaman kedelai dapat dilakukan dengan memilih bunga betina yang akan

diserbuki dan bunga jantan sebagai pendonor serbuk sari. Setelah didiamkan

selama satu atau dua hari, diambil serbuk sari dari bunga jantan lalu diletakkan

pada bunga betina yang telah siap diserbuki. Kemudian ditutup lalu dilabeli

sebagai penanda bahwa bunga tersebut telah dilakukan persilangan

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan persilangan adalah

pemilihan tetua dalam melakukan persilangan. Hal ini sesuai dengan literatur

Matondang (2013) yang menyatakan bahwa Keberhasilan persilangan akan

meningkat apabila tetua yang digunakan dan kombinasi persilangannya tepat,

sehingga dengan jumlah kombinasi persilangan yang sedikit, efisiensi pemuliaan

akan meningkat. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tetua
yang menjadi target pemuliaan, salah satu atau kedua tetua memilki adaptasi dan

penampilan agronomis yang baik, dan kedua tetua sebaiknya memilki jarak

kekerabatan yang jauh sehingga dapat menghasilkan keragaman genetik tinggi

pada progeni (keturunannya)

Beberapa faktor penentu keberhasilan persilangan adalah waktu

penrsilangan, pengetahuan pemulia tanaman, tipe penyerbukan, dan struktur

bunga. Hal ini sesuai dengan literatur Allard (2015) yang menyatakan bahwa

Keberhasilan persilangan sangat ditentukan oleh pengetahuan pemulia mengenai

struktur bunga, waktu berbunga, saat bunga mekar, kapan bunga betina siap

menerima bunga jantan(tepung sari), dan tipe penyerbukan(sendiri atau silang).

Persilangan pada kedelai menghasilkan pembungaan sekitar 5-7 minggu.

Persilangan diawali dengan pemilihan tetua yang belum sepenuhnya mekar. Hal

ini sesuai dengan literatur James (2011) yang menyatakan bahwa persilangan pada

kedelai diawali dengan memilih bunga betina yang diperkirakan akan mekar pada

esok harinya, lalu dilakukan kastrasi dan emaksulasi. Pada tetua jantan dipilih

bunga yang mekar dan segar. Lalu dilakukan pemindahan serbuk sari ke kepala

putik. Tahap akhir adalah pemberian label sebagai penanda telah dilakukannya

persilangan
KESIMPULAN

1. Penyerbukan sendiri adalah jatuhnya serbuk sari dari anter ke stigma pada

bunga yang sama atau stigma dari bunga yang lain pada tanaman yang

sama atau klon yang sama.

2. Penyerbukan sendiri pada tanaman kedelai dapat dilakukan dengan cara

buatan yaitu dengan cara mengumpulkan serbuk sari dari kepala sari suatu

tanaman dan kemudian mengoleskannya atau menaruhnya pada putik

bunga yang sejenis.

3. Keberhasilan persilangan akan meningkat apabila tetua yang digunakan

dan kombinasi persilangannya tepat

4. Keberhasilan persilangan sangat ditentukan oleh pengetahuan pemulia

mengenai struktur bunga, waktu berbunga, saat bunga mekar, kapan bunga

betina siap menerima bunga jantan(tepung sari), dan tipe

penyerbukan(sendiri atau silang).

5. Persilangan pada kedelai menghasilkan pembungaan sekitar 5-7 minggu.

Persilangan diawali dengan pemilihan tetua yang belum sepenuhnya mekar


DAFTAR PUSTAKA

Allard, R. 2015. Pemuliaan Tanaman. Rineka Cipta. Jakarta

Darjanto. 2014. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan Teknik Penyerbukan

Silang Buatan. Gramedia, Jakarta

James. 2011. Pembentukan dan produksi Varietas Hibrida. Puslitbangtan, Bogor.

Lubis. 2013. Pembungaan, Penyerbukan dan Pembuahan Tanaman.

Novitasari, L. 2017. Laporan Praktikum Pemuliaan Tanaman. Acara III

Hibridisasi Tanaman Menyerbuk Sendiri

Nasir, M. 2001. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarata

Saefudin. 2007. Genetika. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Poespadarsono. 2008. Pemuliaan Tanaman I. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.

Prasetyo, M. 2010. Laboratorium Teknologi Benih dan Pemuliaan Tanaman.

Fakultas Pertanian Jurusan Budidaya Pertanian. Universitas Jember

Soenarto. 2007. Pemuliaan Tanaman. Semarang : IKIP. Semarang Press

Welsh, R. 2001 Dasar-dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman, Erlangga. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai