Anda di halaman 1dari 2

Nama : Angela Grace Aritonang

NIM : 190301078

Kelas : AET 2

Ringkasan Materi Pupuk dan Pemupukan

Indonesia merupakan negara dengan daerah tropis, bersuhu tinggi, curah hujan yang
relatif tinggi, kandungan bahan organik tanah yang rendah, tingginya kadndungan besi dan
aluminium yang melebihi batas toleransi tanaman, peka erosi, dan memiliki tanah dengan tingkat
unsur hara yang miskin dan pelapukan yang tinggi, sehingga mengakibatkan rendahnya tingkat
produksi tanaman. Kondisi tanah tersebut menyebabkan pemenuhan unsur hara pada tanaman
tidak dapat hanya melalui penambahan bahan organik saja, tetapi juga harus didukung melaui
kegiatan pemupukan. Pelapukan yang terjadi di Indonesia sering dijumpai dalam bentuk
pelapukan fisik, yang dapat menyebabkan erosi dan hilangnya bagian atas tanah (top soil).
Pupuk dapat terbagi menjadi pupuk alami dan pupuk buatan. Pupuk alami adalah pupuk
yang yang terbuat dari bahan yang berasal dari alam. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat
oleh pabrik dengan merekayasa bahan dari alam melalui proses fisika dan kimia. Salah satu
contoh pupuk buatan adalah pupuk urea. Pupuk urea dapat disebut sebagai pupuk setengah
organik karena tidak bias langsung diserap oleh tanaman, dan harus dibantu oleh enzim urease.
Enzim urease dihasilkan oleh mikroba tanah. Disamping itu, enzim merupakan biomolekuler
berupa protein yang berfungsi sebagai biokatalisator (zat yang dapat mempercepat laju reaksi
tanpa ikut bereaksi) suatu reaksi kimia organik.
Pemberian pupuk juga harus memperhatikan kebutuhan dan batas pemberiannya pada
tanah. Jika pupuk diberikan terus menerus, namun tidak meningkatkan produksi, hal tersebut
disebabkan karena adanya penumpukan pupuk pada tanah. Akibatnya, pupuk dapat bersifat
toksik bagi tanah dan dapat menghambat proses mineralisasi pada tanah. Hubungan antara
pertumbuhan dan perkembangan tanaman dengan unsur-unsur esensialnya dibahas dalam sebuah
teori “Hukum Liebig” atau hukum minimum Liebig. Teori ini menyatakan bahwa pertumbuhan
suatu tanaman akan ditentukan oleh unsur hara esensial yang berada dalam jumlah minimum
kritis. Jadi, pertumbuhan tanaman ditentukan oleh unsur hara esensial yang jumlahnya paling
sedikit. Dengan demikian unsur hara ini dikatakan sebagai faktor pembatas karena dapat
membatasi pertumbuhan tanaman
Pemberian pupuk kimia berperan hanya untuk perbaikan kimia saja. Adapun cara pupuk
organik dalam memperbaiki sifat fisik tanah adalah melalui hasil dari serasah, yang merupakan
humus yang bersifat koloid dan akan mengikat butir-butir tanah membentuk agregat yang stabil
dan tidak mudah pecah serta tidak menyebabkan erosi. Jika hujan turun, agregat tidak pecah dan
menyerap tanah. Agregat yang tidak stabil dapat menyebabkan erosi. Humus terhadap kimia
tanah merupakan sumber koloid (bahan mineral tanah yang sangat halus). Bahan organik
berfungsi sebagai sumber koloid yang mampu mengikat kation dan meningkatkan KTK. KTK
yang tinggi berasal dari tanah organik dan bersifat lebih subur karena unsur haranya tidak tercuci
sehingga unsur hara selalu tersedia pada tanaman. Sementara itu, peran pupuk organik dalam
memperbaiki sifat biologi tanah adalah dengan cara menyediakan sumber energi bagi biota tanah
yang akan meningkatkan aktivitas mikrobiologi di dalam tanah.

Anda mungkin juga menyukai