Latar Belakang
besar permukaan bumi yang mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat
sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan
induk dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula. Tanah
satunya ialah tersedianya unsur hara, baik unsur hara makro maupun unsur hara
pemasok unsur hara, dan tanah secara alami memiliki tingkat ketahanan yang
tersedia pupuk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau sangatlah mutlak
produksi hasil pertanian. Salah satu jenis pupuk yang banyak digunakan oleh
petani adalah pupuk urea, yang berfungsi sebagai sumber nitrogen bagi tanaman.
Dalam peternakan, urea apalagi merupakan nutrisi makanan ternak yang dapat
meningkatkan produksi susu dan daging. Selain itu, pupuk urea memiliki prospek
yang cukup besar dalam bidang industri, antara lain sebagai bahan dalam
pembuatan resin, produk-produk cetak, pelapis, perekat, bahan anti kusut dam
membantu dalam pencelupan di pabrik tekstil. Dengan demikian, kebutuhan
tanah dengan tujuan dan tujuan memperbaiki atau meningkatkan kesuburan tanah.
Bahan itu ridak mencakup air, yang pemberiannya disebut irigasi. Memamngt
irigasi dapat juga berperan pemupukan tertentu, karena air mengan dung zat hara
pemberian bahan yang dimaksudakan untuk menambah hara tanaman pada tanah.
artian untu memperbaiki ataupun menambah unsure hara yang ada didalam tanah.
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab hal tersebut. Salah satunya
adalah dosis pupuk yang diberikan terlalu banyak. Selain itu dapat juga
pupuk yang digunakan untuk memupuk satu jenis tanaman akan berbeda untuk
masing-masing jenis tanah, hal ini dapat dipahami karena setiap jenis tanah
memiliki karakteristik dan susunan kimia tanah yang berbeda. Ada beberapa hal
penting yang perlu dicermati untuk mendapatkan efisiensi dalam pemupukan,
antara lain : jenis pupuk yang digunakan, sifat dari pupuk itu sendiri, waktu
pemupukan dan syarat pemberian pupuk serta cara atau metode pemupukan.
Oleh karena itu pemupukan berimbang menjadi hal yang sangat penting dalam
berimbang akan menjadi salah satu faktor yang menentukan apakah tanaman
tersebut dapat tumbuh dengan optimal dan menghasilkan produksi yang maksimal
atau tidak.
PEMBAHASAN
A. Pengertian
dengan maksud memperbaiki atau meningkatkan kesuburan tanah. Bahan itu tidak
mencakup air, yang pemberiannya disebut irigasi. Memang irigasi dapat juga
berperan pemupukan tertentu, karena air mengandung zat hara terlarut atau
dimaksudkan untuk menambah hara tanaman pada tanah (pupuk menurur arti
terlalu rendah atau melawan racun Al atau Mn), tepung belerang (menurunkan
pH yang terlalu tinggi), dan gips (menurunkan kegaraman tanah yang terlalu
tinggi). Bahan hijauan legum dan kotoran hewan/kandang diberikan kepada tanah
dengan maksud, baik untuk pemupukan manurut arti khusus maupun untuk
amandemen. Dalam istilah Indonesia bahan-bahan itu juga disebut pupuk, akan
fertilizer. Kerjasama antara bahan pupuk dalam arti khusus dan amandemen
pula oleh sifat bahan pupuk sendiri. Bahan amandemen sendiri berkemampuan
yang menambahkan hara, kesuburan tanah sudah dapat ditingkatkan. Dalam hal
ini bahan amandemen mendorong pelepasan ion hara dari ikatan mineral atau
proses pertukaran ion. Pemupukan dengan pupuk hijau atau kandang sering lebih
mempan, karena bahan pupuk itu berfungsi rangkap, yaitu menambahan hara dan
Pertama, Ketersediaan hara tanah, hal ini dapat terjadi karena kandungan
hara dalam tanah yang berasal dari bahan induk pada umnumnya memang rendah.
yang dibantu oleh bakteri Nitrobacter dan Nitrosmonas hal ini disebut proses
berlangsung antara kisaran pH 5,5 – 10,0 dengan pH optimum 8,5. Pada tanah
yang masam atau pH tanah rendah, perubahan ammonium menjadi nitrat akan
terhambat. Hal ini juga dipengaruhi oleh kandungan oksigen dalam tanah atau
Aerasi tanah dan juga perbandingan kandungan Ca, P, Fe, Mn, serta unsur-
unsur lainnya. Penambatan N oleh liat Pada tanah masam akan mempengaruhi
ketersediaan N tanah. Hal ini terjadi karena adanya penambatan dari ion-ion
Aktifitas ion P di dalam tanah berbanding lurus dengan pH tanah yang artinya
bila pH naik sampai ketingkat tertentu maka P akan tersedia. Bila pH tanah
rendah maka yang terjadi konsentrasi Al dan Fe meningkat yang akan bereaksi
dengan fosfat membentuk garam Fe dan Al-P yang tidak larut. Kisaran pH
kegiatan mikro organisme tanah yang ikut mentransfer unsur tersebut ke tanah,
2. Tekstur tanah
3. Iklim
tersebut harus terdapat pada zona perakoran (kondisi tanah yang lembab).
4. Temperatur
tinggi, serapan hara semakin tinggi sampai batas yang dapat ditolerir tanaman.
5. Udara Tanah
6. Pola Pertanian
menyerap hara dalam tanah. Reaksi tanah berdaya pengaruh langsung dan tak
C. Efisiensi Pemupukan
dengan hara yang diberikan. Makin banyak hara yang dapat diserap dari pupuk
yang diberikan tersebut, maka nilai efisiensi penyerapan semakin tinggi. Nilai
efisiensi serapan hara secara umum adalah untuk N = 40-60% , P = 15-20% dan K
= 40-60%. Hara yang tidak dapat diserap oleh tanaman dapat disebabkan hilang
karena terlindi, menguap, terbawa air limpasan dan erosi, tersemat, diambil oleh
mikrobia, atau mengendap di dalam tanah. Upaya yang dapat dilakukan untuk
yang dibuat lepas terkendali (controlled released fertilizer) atau lepas lambat
kebutuhan tanaman.
Disamping itu ada hubungan hakiki antara unsur hara dan kehidupan tanaman
hara yang memang hanya diperlukan tanaman dalam jumlah sedikit, bahkan
kalau liwat batas sedikit saja ada yang sudah meracun atau menurunkan mutu
hasil. Ada unsur hara yang selalu diperlukan tanaman dalam jumlah banyak dan
kalau kurang dari itu tanaman mulai memperlihatkan gejala kahat (deficient).
biomassa berguna oleh pemberian tiap satuan bobot unsur hara dalam bahan
pupuk. Dapat pula ditaksir berdasarkan jumlah unsur hara yang diserap tanaman
dari tiap satuan jumlah unsur hara itu yang ditambahkan. Oleh karena fungsi
fisiologi dan kelakuan kimiawi tiap unsur hara berbeda maka ukuran efisiensinya
berbeda pula. Unsur hara mikro selalu mempunyai efisiensi pemupukan lebih
tinggi daripada unsur hara makro kalau ditaksir dengan cara pertama. Pada
tanaman yang hasilpanennya berupa bagian vegetatif (sayuran), unsur hara yang
interaksi ini oleh tanaman. Beberapa hasil percobaan dan pengamatan ialah
lebih tinggi daripada pemberian setempat di samping atau di bawah benih dan
Menurut Murdiyono (1978) pengaruh penempatan pupuk P atas berat segar dan
kering tanaman jagung tidak nyata pada tanah Entisol, akan tetapi
berpengaruh nyata pada tanah Vertisol dan Oxisol. Variasi penempatan pupuk
mencakup jarak dari tempat benih dan jeluk (depth) dari muka tanah. Jarak/jeluk
dalam cm yang dicoba pada tanah Oxisol ialah 5/0, 5/2,5 dan 5/5.
DAFTAR PUSTAKA