LAPORAN
OLEH :
KIINANTI NURHAYATI
200301241
AGROTEKNOLOGI 5
LAPORAN
OLEH :
KINANTI NURHAYATI
200301241
AGROTEKNOLOGI 5
Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen penilaian
di Laboratorium Bioteknologi Pertanian Sub Pemuliaan Tanaman Program
Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Diperiksa Oleh
Asisten Korektor
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya.
Adapun judul laporan ini adalah “Kultur Anther” yang merupakan salah
Ir. Revandy Iskandar Muda Damanik, MSi.,M.Sc., Ph.D selaku dosen mata kuliah
Bioteknologi Pertanian serta Abang dan kakak asisten Laboratorium yang telah
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga laporan ini bermanfaat
Penulis
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang .......................................................................................... 1
Tujuan Praktikum ...................................................................................... 2
Kegunaan Praktikum ................................................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kembang sepatu adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari
Asia Timur dan banyak ditanamsebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis.
Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan
hibrida bisa berupabunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun
mahkotaberlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua
pagar. Namun, fungsitanaman ini tidak hanya sebatas penghias saja. Tanaman
secara in vitro yang memanfaatkan anther tanaman. Kultur anther yang telah
semusin. Contohnya seperti tanaman padi, gandum, kacang kedelai, kubis, cabe,
Pada saat ini kultur anther merupakan salah satu dari teknik-teknik kultur
jaringan dan merupakan teknik yang sangat menjanjikan untuk pemuliaan tanaman
dan telah diaplikasikan secara meluas pada tanaman serealia dan beberapa tanaman
lain. Teknik ini memberi peluang mendapatkan tanaman homozigot murni atau
homozigot haploid ganda yang dapat digunakan sebagai tetua persilangan maupun
2
tanaman donor untuk tujuan produksi benih dalam waktu yang lebih singkat
(Dunwell, 2012).
yang berasal dari persilangan tetua yang memiliki karakter yang diinginkan.
Kombinasi karakter kedua tetua terjadi pada tanaman haploid, sehingga bila
malai pecah dan sedang memasuki fase bunting dengan kandungan pollen yang
berada pada level mid uninucleate stage. Terdapat banyak faktor yang berperan
faktor biotik dan abiotik meliputi genotif tanaman yang digunakan, ZPT, umur
tanaman donor, suhu, lama penyinaran, dan sebagainya (Li et al., 2013).
maupun dalam kultur jaringan, namun teknik ini dibatasi oleh rendahnya induksi
kalus androgenik dan regenerasi tanaman. Pembelahan cepat pada dinding jaringan
anther dapat terjadi tetapi menghasilkan tanaman yang tidak seragam dalam
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk untuk mengetahui apa itu
kultur anther.
3
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat
Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai sumber informasi bagi pihak yang
membutuhkan.
4
TINJAUAN PUSTAKA
Kultur antera merupakan salah satu teknis kultur jaringan yang dapat
dapat menghilangkan sebagian besar dari kegiatan seleksi per generasi (6-8
serbuk sari (pollen) atau kepala sari (anther). Haploid dapat dipakai untuk
keuntungan utama, yaitu : a. teknik ini merupakan cara tercepat mendapatkan galur
homozigot yang berasal dari galur heterozigot dengan cara menggandakan sifat
unggul dengan cepat. Hal ini karena haploid hanya mempunyai satu seri alel dalam
tiap lokus sehingga memungkinkan sifat mutan resesif dapat dideteksi secara
pengaruhi oleh beberapa faktor lingkunan, salah satunya yaitu pH, cahaya,
tunas dan akar. Media tanam atau eksplan pada kultur anther berisi kombinasi dari
5
sumber energi (glukosa). Media berbahan dari agar biasanya ditambahkan untuk
mendapatkan media yang berbentuk semi padat, fungsinya untuk meletakkan dan
ataupun kultur jaringan selalu mengandung unsure hara makro dan mikro, asam-
dasar yang sudah dikenal cocok digunakan sebagai media kultur anther adalah
(2) kondisi tanaman donor ; (3) tahap perkembangan mikrospora ; (4) perlakuan
awal dan inkubasi awal ; dan (5) media (Nugroho dan Sugito, 2012).
kontaminasi pada setiap masa dalam pada periode kultur. Kontaminasi dapat
berasal dari eksplan (baik internal maupun eksternal), organisme kecil yang masuk
kedalam media (seperti semut), botol kultur atau alat-alat yang kurang steril,
lingkungan kerja dan ruang kultur yang kurang steril (spora di udara). Eksplan dapat
virus. Namun sumber utama kontaminasi adalah spora jamur dan bakteri yang
membentuk bagian alami dari atmosfer. Banyak yang bersifat non patogenik,
artinya mereka tidak menyebabkan bahaya bagi tanaman inang pada kondisi normal
(Luri, 2017).
6
menggunakan aplikasi Google Meet pada hari Rabu, 23 Maret 2022 pukul 10.00
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini laptop untuk mengerjakan
untuk menulis, kertas untuk menulis atau mencatat hasil praktikum, botol kaca
sebagai media sterilisasi, pinset untuk menambil bahan, karet gelang sebagai
mengeringkan botol kaca, cutter untuk memotong wortel, wadah (gelas) untuk
sinensis L., materi pembahasan untuk petunjuk pengerjaan laporan, paket data dan
wifi untuk mencari sumber informasi serta jurnal sebagai bahan informasi, alkohol
atas botol, aqua untuk di letakkan pada media, betadine untuk diberikan ke bahan
botol/gelas, hand sanitizer untuk disemprotkan ke wadah agar terhindar dari bakteri,
Prosedur Praktikum
Sterilisasi Eksplan
3. Direndam dengan betadine (100ml air/5 tetes) selama 5 menit sambil di gojrok,
Penanaman Eksplan
3. Diambil botol kultur yg telah disiapkan minggu lalu kemudian dibakar diatas
bunsen
4. Dibuka tutup botol kultur dengan menggunakan pinset lalu bakar luar dan dalam
7. Ditutup kembali botol kultur dengan menggunakan aluminium foil sampai rapat
8. Disemprot alkohol.
Hasil
a. Persentasi Sterilisasi
0
= 3 𝑥 100%
= 0%
% Tanaman yang tidak terkominasi
3
= 3 𝑥 100%
= 100%
b. Perentasi Pertumbuhan
% Tanaman yang tumbuh
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ
= 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛
0
= 3 𝑥 100%
9
= 0%
3
= 3 𝑥 100%
= 100%
Pembahasan
embriogenesis untuk mendapatkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan
induknya. Hal ini sesuai dengan literatur Tina (2015) yang menyatakan bahwa
Kultur anther adalah tepung sari secara alamiah berfungsi menyerbuki maupun
dilakukan dengan cara in vitro yaitu dengan menggunakan serbuk sari (pollen) atau
kepala sari (anther). Haploid dapat dipakai untuk mempelajari atau mendeteksi
dengan cepat. Hal ini sesuai dengan literatur Hendaryono dan Wijayani (2012) yang
melalui dua keuntungan utama, yaitu: a. teknik ini merupakan cara tercepat
mendapatkan galur homozigot yang berasal dari galur heterozigot dengan cara
memilih mutan unggul dengan cepat. Hal ini karena haploid hanya mempunyai satu
seri alel dalam tiap lokus sehingga memungkinkan sifat mutan resesif dapat
tanam, eksplan, suhu, cahaya, pH, lama penyinaran dan sterilisasi. Hal ini sesuai
dengan literatur Nugroho dan Sugito (2012) yang menyatakan bahwa faktor yang
mempengaruhi keberhasilan kultur anther adalah ditentukan oleh media tanam yang
di pengaruhi oleh beberapa faktor lingkunan, salah satunya yaitu pH, cahaya,
tunas dan akar. Media tanam atau eksplan pada kultur anther berisi kombinasi dari
sumber energi (glukosa). Media berbahan dari agar biasanya ditambahkan untuk
mendapatkan media yang berbentuk semi padat, fungsinya untuk meletakkan dan
Hal ini sesuai dengan literatur Nugroho dan Sugito (2012) yang menyatakan bahwa
faktor yang mempengaruhi kegagalan kultur anther adalah : (1) Genotipe; dimana
protocol untuk menghasilkan tanaman haploid via kultur anther ; (2) kondisi
tanaman donor ; (3) tahap perkembangan mikrospora ; (4) perlakuan awal dan
kontaminasi dari eksplan, adanya organisme kecil, alat dan bahn kurang steril,
atmosfer dan adanya mikroorganisme. Hal ini sesuai literatur Luri (2017) yang
adalah dengan terjadinya kontaminasi pada setiap masa dalam pada periode kultur.
Kontaminasi dapat berasal dari eksplan, organisme kecil yang masuk kedalam
media, botol kultur atau alat-alat yang kurang steril, lingkungan kerja dan ruang
kultur yang kurang steril (spora di udara). Eksplan dapat terkontaminasi oleh
sumber utama kontaminasi adalah spora jamur dan bakteri yang membentuk bagian
alami dari atmosfer. Banyak yang bersifat non patogenik, artinya mereka tidak
KESIMPULAN
dengan induknya.
2. Keuntungan Kultur anther salah satunya ialah dapat menghasilkan mutan dengan
cepat, cara tercepat mendapatkan galur homozigot yang berasal dari galur
kontaminasi dari eksplan, adanya organisme kecil, alat dan bahn kurang steril,
DAFTAR PUSTAKA