PAPER
OLEH :
ARMAN SIREGAR
170301015
AGROTEKNOLOGI IA
PAPER
OLEH :
ARMAN SIREGAR
170301015
AGROTEKNOLOGI IA
Paper Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian
di Laboratorum Budidaya Tanaman Unit Dasar Agronomi Program Studi
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Diketahui Oleh:
Dosen Penanggung jawab
Disetujui Oleh :
Asisten Koordinator
(Kiswanto)
NIM : 140301242
Diperiksa Oleh :
Diperiksa Oleh :
Asisten Korektor I
Asisten Korektor II
(Yohannes Nainggolan)
(Rasia Haganta Muham)
NIM : 140301242
NIM : 150301178
Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmatNya. sehingga penulis dapat menyelesaikan paper ini tepat
pada waktunya.
penanggung jawab yaitu: Ir. Arsil Barus, MS., Ir. Rosita Sipayung, MP.,
Ir. Revandy Iskandar Muda Damanik, MSi. MSc. Ph.D., Ir. Mariati, MSc.,
Fery Ezra T. Sitepu, SP. MSi., serta abang dan kakak asisten Laboratorium
Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu,penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun serta
membantu dalam menyempurnakan paper ini. Akhir kata, penulis ucapkan terima
kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang ...............................................................................................1
Tujuan Penulisan ............................................................................................2
Kegunan Penulisan .......................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Kantil (Michelia alba)........................................................ 3
Syarat Tumbuh................................................................................................5
Iklim......................................................................................................5
Tanah.....................................................................................................6
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kantil (Michelia alba) merupakan jenis pohon local
telh
kabupaten.kota, yaitu
pola penanaman
kabupaten Lahat,
Empat Lawang dan Kota Pagar Alam, baik tumbuh alami maupun
sengaja
lengkap, baik unsur makro maupun mikro yang berguna bagi pertumbuhan
tanaman. Kascing memiliki unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti nitrogen,
fosfor, mineral dan vitamin. Kotoran cacing tanah sebagai bahan organik
mengandung berbagai bahan atau komponen yang secara fisik maupun kimiawi
Na, Ca, dan Mg. Kotoran cacing dapat meningkatkan pH tanah, populasi
mikroflora dalam tanah, kadar humus dan kandungan N, P, K dalam tanah serta
(Rismunandar, 1994).
penting setelah kentang, ubi kayu, dan ubi jalar. Dioscoreaspp. diproduksi sekitar
lima juta hektardi59 negara di wilayah tropis dansubtropis.Sebanyak 56,5 juta ton
Dioscorea spp. yang diproduksi di dunia pada tahun 2012 (Fosatat, 2014).
Tujuan Penulisan
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan paper ini adalah sebagai salah satu syarat
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Michelia alba atau kantil memiliki keragaman bentuk dan warna daun,
warna dan ukuran umbi. Daerah asalnya adalah Asia Tenggara dan menyebar Saat
Karibia, tumbuhan ini dibudidayakan secara luas, demikian juga di Afrika Barat
dan Oceania. Di Asia Tenggara, jenis ini umum ditanam dan merupakan salah satu
masyarakat, dan masih digunakan dalam barter barang dengan masyarakat luar
(Trustinah, 2013).
Buah ellips, bersayap, berisi tiga kapsul. Tumbuhan terna semusim ini,
berumah dua, memanjat, sistem perakaran berserabut. Ukuran dan bentuk umbi
bervariasi, seringkali sangat besar, berbentuk silinder atau seperti gada atau
membulat, seringkali berlobi atau berjari dan menukal atau melengkung, kulit
lapisan luar coklat sampai hitam. Bunga jantan berbentuk bulir, di ketiak
percabangan yang tidak berdaun. Bunga betina soliter, bulir, di ketiak. Buah
keunguan. Bentuk dan warna umbi dikelompokkan menjadi 6, dari putih hingga
unggu, dan bulat sampai silider. Dioscorea alata (water yam, greater yam)
termasuk jenis umbi-umbian yang dibudidayakan dan tidak beracun. Umbi dan
bulbil besar dikonsumsi sebagai sumber pati, jenis yang berwarna ungu dapat
berlawanan di bagian atas, ovate, acuminate, lima urat daun, berwarna hijau cerah
sampai ungu. Batang memanjat ke kanan, tidak berduri, kadang kasar atau
berbintik di bagian dasar, segi empat dan biasanya bersayap berwarna hijau
Buah ellips, bersayap, berisi tiga kapsul. Tumbuhan terna semusim ini,
berumah dua, memanjat, sistem perakaran berserabut. Ukuran dan bentuk umbi
bervariasi, seringkali sangat besar, berbentuk silinder atau seperti gada atau
membulat, seringkali berlobi atau berjari dan menukal atau melengkung, kulit
lapisan luar coklat sampai hitam. Bunga jantan berbentuk bulir, di ketiak
percabangan yang tidak berdaun. Bunga betina soliter, bulir, di ketiak. Buah
Syarat Tumbuh
Iklim
sebagai tumbuhan untuk pemanfaatan lahan kritis. Telah dikenal di seluruh daerah
diintroduksi terus menjadi varietas baru. Kantil juga dapat tumbuh dan
datar hingga ketinggian 800 m dpi, tetapi dapat juga tumbuh pada ketinggian
2.700 m dpi. Meskipun dapat tumbuh pada tanah miskin, akan tetapi
Menjelang musim hujan umbi ini akan bertunas. Umbi yang telah bertunas
digunakan sebagai bibit. Setelah masa tanam 9-12 bulan, umbinya dapat dipanen
Pohon kantil yang siap panen dicirikan oleh daun yang menguning dan
kering yang terjadi pada musim kemarau. Dapat tumbuh mulai dari daerah pantai
sampai pada ketinggian 850 m. Karbohidrat kantil memiliki kadar amilosa tinggi
yaitu 26,98- 31,02% dan mempunyai struktur yang stabil pada suhu tinggi dan pH
fungsional seperti mucin, dioscin, allantoin, choline dan asam amino esensial.
Tanah
Tumbuh pada berbagai jenis tanah yang memiliki lapisan atas yang tebal, tanah
7
gembur dan kaya unsur-unsur hara. Pada tanah padat kantil kurang berkembang
menjelang masa panen dari jenis-jenis palawija tersebut di atas, dengan cara ini
diperoleh batang palawija yang dapat dijadikan sebagai tempat melilit sementara
(Budiarjo, 2010).
tidak dikhususkan seperti singkong, kentang, ubi jalar dan lain-lain. Di desa-desa
penduduk sering memanfaatkan pagar halaman atau kebun, pohon peneduh atau
pelindung dan pohon-pohon lainnya untuk dijadikan tempat melilit batang kantil
(Yusuf, 2016).
Curah hujan pertahun 1500mm dengan musim kering tidak lebih dari 2-4 bulan.
Untuk perbanyakan bibit lebih baik yang diambil dari umbi tanah dipilih bagian
umbi yang paling atas yang tumbuh dekat permukaan tanah, karena pada bagian
tersebut memiliki banyak tunas yang cepat tumbuh (Kinasih, dkk. 2017).
1800mdpl pada kisaran suhu 25-30ºC dan curah hujan 1150 mm. Umbi dapat
dipanen saat usia tanaman 270 hari. Komposisi terbesar bahan kering Dioscorea
24,6%; protein 2,0%; lemak 0,1%; abu 1,0%, dan serat 0,5% (Suhendra, 2013).
8
Dalam arti luas yang dimaksud pupuk ialah suatu bahan yang digunakan
untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik
pembenah tanah (soil conditioner) untuk memperbaiki sifat fisik tanah. Demikian
pula pemberian urea dalam tanah yang miskin akan meningkatkan kadar N dalam
(Windyasmara, 2009).
menjadi pupuk dengan mutu tinggi dengan bantuan cacing tanah (Lumbricus
menggunakan kotoran sapi sebagai bahan baku, yang akan dicampurkan dengan
cacing tanah. Dalam hal ini cacing tanah memakan selulosa dari kotoran sapi
yang tidak dapat di makan oleh bakteri pengompos. Hasil dari pencernaan cacing
berupa kotoran cacing, dan kotoran ini akan menjadi tambahan makanan bagi
apalagi nilai C/N nya kurang dari 20 maka casting dapat digunakan sebagai pupuk
lengkap, baik unsur makro maupun mikro yang berguna bagi pertumbuhan
tanaman. Kascing memiliki unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti nitrogen,
fosfor, mineral dan vitamin. Kotoran cacing tanah sebagai bahan organik
mengandung berbagai bahan atau komponen yang secara fisik maupun kimiawi
Na, Ca, dan Mg. Kotoran cacing dapat meningkatkan pH tanah, populasi
mikroflora dalam tanah, kadar humus dan kandungan N, P, K dalam tanah serta
(Rismunandar, 1994).
10
plus, karena mengandung unsur hara makro dan mikro serta hormon pertumbuhan
yang siap diserap tanaman. Kascing biasanya mengandung nitrogen (N) 0,63%,
fosfor(P) 0,35%, kalium (K) 0,2%, kalsium (Ca) 0,23%, mangan (Mn) 0,003%,
magnesium (Mg) 0,26%, tembaga (Cu) 17,58%, seng (Zn) 0,007%, besi (Fe)
0,79%, molibdenum (Mo) 14,48%, bahan organik 0,21%, KTK 35,80 me%,
kapasitas menyimpan air 41,23% dan asam humat 13,88% (Mulat, 2003).
Jepang, Filipina, dan Amerika Serikat . Kascing yang dihasilkan dari proses
bahan baku pupuk cair teh kompos (compost tea) (Sastro, 2014).
utama, yakni secara aerobik dan anaerobik (Themelis, 2002). Kedua sistem
tersebut memberikan hasil akhir berupa pupuk organik dengan penampilan dan
kandungan hara yang hamper sama. Jenis teknologi secara aerobik antara lain
berkurangnya cemaran gas rumah kaca (GRK), proses berlangsung cepat, dan
produk akhirnya dapat dijadikan sebagai pupuk organik cair ataupun sumber
Manfaat dari tanaman bambang lanang cukup banyak, mulai dari kayu
yang dapat digunakan untuk furniture, karena coraknya yang bagus juga bisa
dibuat papan cement, daunnya untuk pakan ulat sutera, selain itu nilai kalor yang
dihasilkan cukup tinggi yaitu 21070 kJ/kg sehingga dapat dijadikan wood pellet
(Bramasto, 2010).
demikian pula dari biji dapat dihasilkan minyak, sehingga berpotensi untuk
dapat menjadi racun bagi jamur pada beras (Pyricularia oryzae). Ekstrak lemak
(Rismunandar, 1994).
Tanaman ini juga dapat dipergunakan untuk kegiatan reklamasi pada lahan
yang terkena erosi parah khususnya di Jawa. Akarnya mampu mengikat nitrogen,
kesuburan lahan meningkatkan pH, serta bahan organik tanah serta fosfor.
Mempunyai bentuk tajuk yang ornamental sehingga baik untuk ditanam sebagai
pupuk anorganik seperti NPK. Pemberian pupuk organik perlu diimbangi dengan
sampai dengan 25% dari dosis pupuk kimia yang dianjurkan sehingga dapat
Na, Ca, dan Mg. Kotoran cacing dapat meningkatkan pH tanah, populasi
mikroflora dalam tanah, kadar humus dan kandungan N, P, K dalam tanah serta
unsur hara mikro lainnya yang dibutuhkan oleh pertumbuhan tanaman kantil
panen, produksi per plot dan berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman,
jumlah daun. Pemberiann faktor tunggal kascing yang berpengaruh nyata dapat
dilihat pada parameter umur panen, panjang umbi, berat umbi berkelobot, berat
berat tanpa kelobot, produksi per plot dan berpengaruh tidak nyata terhadap
KESIMPULAN
lengkap, baik unsur makro maupun mikro yang berguna bagi pertumbuhan
tanaman.
mikroflora dalam tanah, kadar humus dan kandungan N, P, K dalam tanah serta
4. Mengingat kegunaan yang cukup banyak dari jenis ini, maka jenis ini
5. Pemberian kascing dan NPK yang berpengaruh nyata terhadap umur panen,
produksi per plot dan berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman,
jumlah daun.
14
DAFTAR PUSTAKA
Prasetyo dan Putra, 2010. Produksi Pupuk Organik Kascing Dari Limbah
Peternakan dan Limbah Pasar. Fakultas Teknik. Universitas Dipenogoro.
Semarang
Rismunandar, 1994. Tanah dan Seluk Beluknya Bagi Pertanian. Sinar Baru.
Bandung.
Sastro, Y. 2014. Potensi dan Teknologi Produksi Pupuk Organik dari Limbah
Pasar diPerkotaan. Balai pengkajian Teknologi Pertanian. Jakarta.
Triastuti, F, Wardiati, Yulia, A. 2016. Pengaruh Pupuk Kascing dan Pupuk NPK
Terhadap Pertumbuhan Bibit Tnaman Kakao. Departemen Pertanian.
Riau