Anda di halaman 1dari 3

Variasi Mutasi Gen

Mutasi adalah terjadinya perubahan pada genetik seperti DNA maupun


RNA, baik dari taraf gen dan taraf kromosom. Menurut Nur dan Syahruddin
(2016) dibagi menjadi beberapa bagian yaitu mutasi genom, mutasi kromosom
dan mutasi ekstra nuclear. Mutasi sendiri diperkenalkan pertama kali oleh Hugo
de veries untuk mengemukan adanya perubahan fenotipe pada bunga Oenothera
lamarckiana dan bersifat menurun, pernyataan tersebut terjadi karena terjadi
penyimpangan kromosom. Makhluk hidup dalam mendapatkan keturunan yang
baru akan mengalami mutasi, sehingga makhluk hidup yang mengalami mutasi
disebut dengan mutagen (Anderson,1995). Mutasi sendiri bersifat acak dan
hampir 90% makhluk hidup yang mengalami mutasi akan bersifat merugikan
suatu spesies, hal tersebut dikatakan merugikan karena dapat merubah karakter
dan sifat dari spesies tersebut sehingga perlu untuk adaptasi lingkungan tersebut
untuk spesies baru. Umumnya mutasi bersifat merugikan karena mutan bersifat
letal dan homozigot bersifat resesif (Nusantari,2013). Namun mutase juga
terdapat sisi positifnya diantara lain melalui mutasi dapat digunakan
menggunakan tumbuhan polipoid yang sifatnya unggul, namun hal tersebut juga
dapat merugikan tumbuhannya karena tidak bisa berkembang biak secara
generative.
Penyebab dari mutasi disebabkan oleh mutagen. Kebanyakan mutagen
terjadi pada bahan fisika, kimia atau biologi yang memiliki daya yang kuat
sehingga mempengaruhi genetis dalam inti sel. Contohnya zat radioaktif, zat
kimia yang bersifat keras dan virus. Namun ada beberapa mutagen yang kurang
jelas asal usulnya, contohnya yaitu spesies ngengat dimana awalnya berwarna
putih dan bermutasi menjadi hitam. Mutasi di alam dapat terjadi akibat zat
pembangkit mutasi (mutagen, termasuk karsinogen), radiasi surya, radioaktif,
sinar ultraviolet, sinar X, serta loncatan energi listrik seperti petir. Individu yang
memperlihatkan perubahan sifat (fenotipe) akibat mutasi disebut mutan. Dalam
kajian genetik, mutan biasa dibandingkan dengan individu yang tidak mengalami
perubahan sifat (individu tipe liar atau "wild type").
Bahan – bahan pemicu antigen terdapat 3 yaitu sebagai berikut :
1. Mutagen Bahan Kimia
Salah satu contoh mutagen bahan kimia yang digunakan yaitu kolkisin.
Kolkisin adalah zat yang dapat menghalangi terbentuknya benang-benang
spindel pada proses anafase dan dapat menghambat pembelahan sel pada
anaphase. Berikut contoh mutase menggunakan kolkisin pada tumbuhan
tebu
(Pertanian,2019)

2. Mutagen Bahan Fisika


Contoh untuk mutagen bahan fisika salah satunya yaitu ultraviolet, sinar
ultraviolet merupakan sinar yang memiliki radiasi paling berbahaya
dikarenakan jika terpapar langsung dengan kulit akan mengakibatkan
kerusakan jaringan dan menyebabkan kanker kulit (Isfardiyana,2014)

3. .Mutagen Bahan Biologi


Dalam bahan biologi bakteri dan virus merupakan bagian pada mutase,
namun pada virus bagian yang mengalami mutase adalah DNA-nya. Salah
satu contoh mutase virus terdapat pada virus corona, yang dimana virus ini
sudah ada pada penyakit yang mewabah dahulu SARS-CoV-2 dan muncul
kembali pada tahun 2019 yaitu Covid-19. Hal tersebut dapat diketahui
bahwa virus tersebut dapat mengalami mutasi untuk tetap bertahan hidup
pada lingkungannya (Mushari, et al, 2020).
Daftar pustaka
Anderson, P. (1995). Mutagenesis. Methods in cell biology, 48, 31-58.
Isfardiyana, S. H. (2014). Pentingnya Melindungi Kulit dari Sinar Ultraviolet dan
Cara Melindungi Kulit dengan Sunblock Buatan Sendiri. Asian Journal of
Innovation and Entrepreneurship, 3(2), 126-133.
Mashuri, M., Delima, E. M., & Rusny, R. (2020). TURNITIN BUKU:
EVERYTHING ABOUT CORONA Mulai dari Sejarah, Genom virus
SARS-COV-2, analisis filogenetik, Mutasi Virus, Keragaman Genetik,
Epidemiologi COVID 19, Sumber Infeksi, Faktor Risiko, Karakteristik
Klinis, daftar obat, sampai tindakan pencegahan penyebaran virus SARS-
CoV-2. Dr.
Nur, A., & Syahruddin, K. (2016). Aplikasi Teknologi Mutasi dalam
Pembentukan Varietas Gandum Tropis. Puslitbang Tanaman Pangan,
Bogor.
Nusantari, E. (2013). Kesalahan Memahami Mutasi Terhadap Penolakan Teori
Evolusi Dan Mempersiapkan Pembelajaran Evolusi Masa Depan. Jurnal
Penelitian Pendidikan Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai