Daftar Isi.........................................................................................................i
BAB I Pendahuluan.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................1
1.3 Tujuan Masalah.............................................................................1
BAB II Pembahasan. .....................................................................................2
2.1 Pengertian Mutasi, Mutan, Mutagen.............................................2
2.2 Penyebab Terjadinya Mutasi……………………………………..
2.3 Macam-macam Mutasi dan Penyebabnya.....................................2
2.4 Proses Mutasi ……………………………………………………
2.5 Pembentukan Mutan.....................................................................11
BAB III Perubahan Terhadap Mutasi.............................................................12
3.1 Perubahan Karena factor Penyebab.......................................……16
3.2 Perubahan Vegetatif dan Genaratif……………………………….
3.3 Dampak Mutasi Genetik pada Manusia…………………………..
BAB IV Penutup...........................................................................................16
4.1 Kesimpulan............................................................................……15
Daftar Pustaka...............................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cakupan biologi molekuler begitu luas dan perkembangannya begitu cepat,
sehingga tidaklah mudah untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai cabang
ilmu ini dalam bentuk makalah singkat. Biologi molekuler muncul sebagai kelanjutan
dua cabang ilmu yang sudah ada sebelumnya, yaitu genetika dan ilmu biokimia. Para
pakar bersepakat bahwa biologi molecular ditandai dengan penemuan struktur heliks
ganda DNA oleh Watson dan Crick pada tahun 1953. Penemuan ini didahului oleh
penemuan penting sebelumnya, antara lain penemuan gen oleh Mendel (1853),
pembuktian bahwa gen terdapat dalam kromosom oleh Morgan dkk (1910-1915), dan
akhirnya penemuan bahwa gen adalah DNA oleh Avery, Mcleod dan McCarty (1944).
Mutasi adalah perubahan pada materi genetik suatu makhluk yang terjadi
secara tiba-tiba, acak, dan merupakan dasar bagi sumber variasi organisme hidup yang
bersifat terwariskan (heritable). Tujuan mutasi adalah menghadapi perubahan alam yang
sewaktu-waktu akan timbul. Kalau perubahan sudah muncul, ada dua kemungkinan yang
dapat timbul yaitu: 1) sifat yang bermutasi lebih mudah beradaptasi dibandingkan
dengan sifat yang asli, sehingga karakter asli kemungkinan hilang dari peredaran, 2) sifat
yang bermutasi tidak cocok terhadap lingkungan yang baru, sehingga individu atau
populasi suatu spesies yang memilikinya akan susut atau punah. Berdasarkan hal ini
dapat dikatakan bahwa cocok atau tidaknya bagi individu yang bermutasi tergantung
pada daerah dimana individu atau populasi tersebut tinggal . Istilah mutasi pertama kali
dipergunakan oleh Hugo de vries, untuk mengemukakan adanya perubahan fenotip yang
mendadak pada bunga oenothera lamarckiana dan bersifat menurun. Ternyata perubahan
tersebut terjadi karena adanya penyimpangan dari kromosomnya. Seth wright juga
melaporkan peristiwa mutasi pada domba jenis Ancon yang berkaki pendek dan bersifat
menurun.
Penelitian ilmiah tentang mutasi dilakukan pula oleh Morgan (1910) dengan
menggunakan Drosophila melanogaster (lalat buah). Akhirnya murid Morgan yang
bernama Yoseph Muller berhasil dalam percobaannya terhadap lalat buah, yaitu
menemukan mutasi buatan dengan menggunakan sinar X.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Pengertian Mutasi, Mutan dan Mutagen?
2. Apa Penyebab Mutasi ?
3. Apa Saja Macam-macam Mutasi dan Penyebabnya ?
4. Apa Yang Dimaksud dengan Pembentukan Mutan?
5. Apa saja Dampak Negatif yang Disebabkan Mutasi Genetik?
6. Apa saja Dampak Positif yang Disebabkan Mutasi Genetik?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Mutasi, Mutan dam Mutagen
2. Untuk Mengetahui Penyebab Terjadinya Mutasi.
3. Unuk Mengetahui Apa Saja yang TermasukJenis-Jenis Mutasi.
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Pembentukan Mutan.
5. Untuk Mengetahui Dampak Negatif yang Disebabkan Mutasi Genetik.
6. Untuk Mengetahui Dampak Positif yang Disebabkan Mutasi Genetik.
BAB II
PEMBAHASAN
2) Mutasi Gametik, merupakan mutasi yang terjadi pada sel gamet, yaitu sel organ
reproduksi yang meliputi sperma dan ovum pada manusia. Karena terjadinya di sel
gamet, maka akan diwariskan kepada keturunannya. Mutasi gametik disebut
mutasi germinal. Bila mutasi tersebut menghasilkan sifat dominan, akan terekspresi
pada keturunannya. Bila resesif maka ekspresinya akan tersembunyi.
2.3.2 Berdasarkan Tempat Terjadinya.
1) Mutasi Gen (Mutasi Titik).
Mutasi ini terjadi karena perubahan urutan basa pada DNA atau dapat dikatakan
sebagai perubahan nukleotida pada DNA. Perubahan DNA menyebabkan perubahan
kodon-kodon RNA d, yang akhirnya menyebabkan perubahan asam amino tertentu
pada protein yang dibentuk. Perubahan protein atau enzim akan menyebabkan
perubahan metabolisme dan fenotip organisme. Besar kecilnya jumlah asam amino
yang berubah akan menentukan besar kecilnya perubahan fenotip pada organisme
tersebut. Mutasi tidak selalu diwariskan kepada keturunan. Bila mutasi gen terjadi pada
sel-sel somatis (sel tubuh) maka perubahan fenotip yang terjadi tidak diturunkan pada
generasi berikutnya. Hanya mutasi gen pada sel-sel kelamin (gamet) saja yang
perubahan fenotipnya diwariskan kepada keturunan. Mutasi gen dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu penggantian pasangan basa, insersi, dan delesi pasangan basa
(Campbell, 1998: 318).
Pada Gambar tersebut , satu basa A (basa purin) menggantikan basa G (basa
purin) pada kodon keempat dari mRNA. Penggantian basa ini dapat memberikan
pengaruh kepada organisme ataupun tidak sama sekali. Hal ini, bergantung bagaimana
penggantian basa tersebut ditranslasikan. Sebagai contoh, jika mutasi menyebabkan
kodon pada mRNA berubah dari urutan basa GAA menjadi GAG. Penggantian urutan
basa tersebut, tidak menimbulkan perubahan pada protein karena urutan basa GAA dan
GAG merupakan kode yang sama bagi asam amino glutamat.
Pada contoh lainnya, penggantian pasangan basa dapat menimbulkan perubahan
pada protein sehingga protein tersebut tidak berfungsi. Hal ini terlihat pada Gambar 1.2.
Penggantian basa A oleh basa U, dapat menyebabkan kode triplet untuk basa amino
baru, yaitu valin. Contoh tersebut merupakan penyebab dari penyakit sickle-cell
anemia.
Contoh delesi pada manusia adalah sindrom cri-du-chat. Sindrom ini terjadi karena
pada kromosom nomor 5 terjadi delesi. Penderita sindrom ini meninggal pada waktu
lahir atau pada masa kanak- kanak.
1.5 Proses delesi terjadi pada segmen c-d menyebabkan susunan berubah dari a-b-
c-d-e menjadi a-b-e.
Delesi dapat terbagi menjadi dua, yaitu delesi terminal dan delesi interkalar. Delesi
terminal merupakan delesi atau patahnya kromosom di satu tempat dekat ujung
kromosom. Adapun delesi interkalar terjadi jika kromosom patah di dua tempat.
b) Duplikasi Kromosom
Duplikasi adalah mutasi yang terjadi karena penambahan ruas kromosom atau gen
dengan ruas yang telah ada sebelumnya. Sehingga, terjadi pengulangan ruas-ruas DNA
dengan runtunan basa yang sama yang mengakibatkan kromosom mutan lebih panjang.
Duplikasi juga dapat terjadi akibat pindah silang. Suatu segmen kromosom berpindah
ke bagian lain kromosom komolognya. Pada kejadian ini terjadi delesi pada kromosom
yang
kehilangan segmennya. Contohnya adalah duplikasi pada kromosom Drosophila
melanogaster yang menyebabkan mutasi mata berbentuk batang (bar).
1.6 Duplikasi gen bar pada Drosophila melanogaster Duplikasi terjadi pada dua
kromosom..
c) Translokasi kromosom
Translokasi adalah mutasi yang terjadi akibat perpindahan ruas DNA (segmen
kromosom) ke tempat yang baru, baik dalam satu kromosom atau antarkromosom yang
berbeda. Bila terjadi pertukaran ruas antar kromosom, disebut translokasi resiprok.
Sedangkan, translokasi tidak resiprok adalah berpindahnya segmen kromosom ke
kromosom yang lain tanpa pertukaran sehingga kromosom menjadi lebih panjang.
1.7 Kromosom yang mengalami translokasi mengalami perpindahan
fragmen.
d) Inversi Kromosom
Inversi merupakan perubahan arah dari segmen kromosom. Hal ini dapat terjadi
apabila sebuah kromosom yang telah mengalami kerusakan, kemudian bergabung
kembali ke tempat asalnya hanya dalam arah yang berlawanan. Hal ini dapat terjadi
pada kromosom homolog. Inversi terbagi menjadi dua, yakni inversi parasentris dan
inversi perisentris. Inversi parasentris terjadi apabila sentromer terletak di sebelah luar
lengan kromosom yang mengalami inversi. Adapun inversi perisentris merupakan
inversi yang terjadi pada dua lengan kromosom yang berbeda.
e) Katenasi Kromosom
Katenasi kromosom merupakan mutasi kromosom yang terjadi apabila suatu
kromosom homolog yang ujung-ujungnya saling berdekatan sehingga membentuk
lingkaran.
Bila terjadi proses sintesis protein, maka urutan jenis asam amino
yang BENAR adalah. . .
a. prolin - arginin - serin - histidin
b. prolin - arginin - glisin
c. prolin - arginin - glisin - serin
d. prolin - arginin - serin - glisin
e. prolin - arginin - histidin - serin
Pembahasan
Asam amino terbentuk melalui proses sintesis protein yang terdiri dari
tahap transkripsi dan translasi.
Tahap transkripsi, merupakan tahap pencetakan mRNA oleh DNA. mRNA
terbentuk dengan bantuan RNA Polimerase melalui cetakan
DNA template. mRNA yang terbentuk merupakan komplemen dari
DNA template, dimana basa nitrogen A berpasangan dengan T dan
sebaliknya, serta basa nitrogen G berpasangan dengan S dan sebaliknya.
Namun pada mRNA basa nitrogen Timin diganti dengan Urasil. Berikut
mRNA yang dihasilkan:
Mutasi terjadi akibat adanya perubahan lingkungan yang luar biasa. Alam tidaklah
konsisten, tetapi selalu berubah. Mutasi yang terjadi di dalam tubuh manusia menimbulkan
dampak negative dan juga dampak positif. Adapun dampak mutase genetic yang terjadi pada
manusia adalah penyakit. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh mutase genetic antara
lain :
3.1.1. kanker
Sel kanker adalah sel normal yang mengalami mutasi/perubahan genetik dan tumbuh
tanpa terkoordinasi dengan sel-sel tubuh lain. Proses pembentukan kanker (karsinogenesis)
merupakan kejadian somatik dan sejak lama diduga disebabkan karena akumulasi perubahan
genetic dan epigenetik yang menyebabkan perubahan pengaturan normal kontrol molekuler
perkembangbiakan sel. Sel kanker yang tak mampu berinteraksi secara sinkron dengan
lingkungan dan membelah tanpa kendali bersaing dengan sel normal dalam memperoleh
bahan makanan dari tubuh dan oksigen. Tumor dapat menggantikan jaringan sehat dan
terkadang menyebar ke bagian lain dari tubuh yakni suatu proses pemendekan umur yang
lazim disebut metastasis. Potensi metastasis ini diperbesar oleh perubahan genetik yang lain.
Jika tidak diobati, kebanyakan kanker mengarah ke pesakitan dan bahkan kematian. Kanker
muncul melalui perubahan genetik rangkap/ganda dalam sel induk dari organ tubuh. Sebagian
perubahan yang tidak dapat dihapuskan akan terus menumpuk bersamaan dengan
bertambahnya umur dan tidak dapat dihindari, akan tetapi predisposisi genetik, faktor
lingkungan dan yang paling banyak yakni gaya hidup adalah factor-faktor yang penting.
Beberapa orang lahir dengan mutasi tertentu dalam DNA-nya yang dapat mengarah ke
kanker. Sebagai contoh, seorang wanita lahir dengan mutasi pada gen yang
disebut BRCA1 akan membentuk kanker payudara atau rahim jauh lebih banyak daripada
wanita yang tidak mempunyai mutasi demikian.
Karsinogen eksogen (dari luar) dan proses biologik endogen dapat menyebabkan
mutasi delesi, insersi atau substitusi basa baik transisi maupun transversi. Mekanisme
endogen kerusakan DNA yang telah diketahui dengan baik adalah fenomena deaminasi 5-
metilsitosin. Metilasi DNA adalah merupakan mekanisme epigenetik yang melibatkan
pengaturan ekspresi suatu gen. Residu sitosin dan 5-metilsitosin masing-masing dapat secara
spontan dideaminasi menjadi urasil dan timin yang jika tidak diperbaiki akan menyebabkan
mutasi transisi G:C→A:T. Mutasi ini paling banyak terjadi pada dinukleotida CpG (sitosin
diikuti oleh guanin) yang seringkali mengalami metilasi. Studi spektrum mutasi menyatakan
adanya corak khas perubahan DNA yang diinduksi oleh mutagen endogen dan eksogen
tertentu dalam gen yang berhubungan dengan kanker.
1.) Sindrom Turner, ditemukan oleh H.H. Turner tahun 1938
Ciri-ciri :
a) Kariotipe : 45 X 0 (44 autusom + satukromosom X) diderita oleh wanita
b) Tinggi badan cenderung pendek
c) Alat kelamin terlambat perkembangannya
d) Sisi leher tumbuh tambahan daging
e) Bentuk kaki X
f) Kedua putting susuberjarakmelebar
g) Keterbelakangan mental
Sindrom Jacob adalah kelainan genetik yang terjadi akibat perubahan atau
mutasi gen pada pria. Jika normalnya setiap sel dalam tubuh pria memiliki 46
kromosom, namun penderita sindrom Jacob justru memiliki 47 kromosom. Dalam
kondisi normal, wanita memiliki dua kromosom X (XX), sedangkan laki-laki
memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y (XY). Pria penderita sindrom
Jacob justru memiliki satu tambahan kromosom Y, sehingga kromosom yang
terbentuk menjadi XYY. Memiliki Ciri-ciri:
5) Sindrom Patau atau Trisomy 13. Pada penderita Sindrom Patau, terdapat 3 salinan
kromosom dan mengalami kelainan pada kromosom ke-13. Selain itu, Sindrom
Patau merupakan kondisi genetik, sehingga penyakit ini hanya bisa diwariskan
berdasarkan garis keturunan saja. Memiliki Ciri-ciri :
c) Trisomi 18 total, Trisomi 18 total adalah jenis sindrom Edward yang paling
sering terjadi. Pada jenis ini, salinan ekstra kromosom 18 yang lengkap ada di
setiap sel tubuh. Umumnya, jenis ini menimbulkan gejala yang lebih parah.
BAB IV
PENUTUP
2.6 Kesimpulan
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA),
baik pada taraf urutan gen maupun pada taraf kromosom. Mutasi gen disebabkan oleh
adanya perubahan dalam urutan nukleotida perubahan genotif. Factor-faktor penyebab
terjadinya mutasi disebut dengan mutagen. Sedangkan individu yang memperlihatkan
perubahan sifat (fenotipe) akibat mutasi disebut mutan.
Pada umumnya, mutasi itu merugikan, mutannya bersifat letal dan homozigot
resesif. namun mutasi juga memberikan dampak positif yang dimanfaatkan oleh
sejumlah bidang biologi terapan yaitu terapi sel sel tumor. Aplikasi radiasi sinar
mengion (dikenal sebagai radioterapi, seperti penyinaran dengan sinar X) dan
kemoterapi untuk menghambat perkembangan sel-sel tumor dan kanker pada dasarnya
adalah menginduksi mutasi pada sel-sel kanker sebagai targetnya. Agensia mutasi
tersebut akan menyebabkan sel-sel target berhenti tumbuh karena tidak mampu lagi
memperbanyak diri.
Mutasi gen dapat menyebabkan : Berkurangnya aktivitas protein, protein
berfungsi abnormal, proses metabolism terganggu, fenotip dapat berubah. Adapun
contoh penyakit yang disebabkan mutasi genetic antara lain: kanker, Avian Influenza
A ( H5 N1 ), Sindrom Turner, Sindrom Klinefelter, Sindrom Jacob, Sindrom Down,
Syndrome Patau, Syndrome Edward dan Syndrome Metafemale ( Triple X).
DAFTAR PUSTAKA