Anda di halaman 1dari 7

Pengorganisasian (Stuffing)

Pengorganisasian merupakan fungsi manejemen yang mengelompokkan orang dan memberi


tugas, menjalankan tugas dan misi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar diperoleh
bentuk struktur Organisasi yang efesien adalah:
(1) Adanya spesialisasi dan pembagian pekerjaan;
(2) adanya pendelegasian wewenang yang jelas:
(3) adanya rentang kendali yang sesuai dengan kemampuan supervisi seseorang;
(4) adanya proses pendelegasian dan pengintegrasian ;
(5) adanya unsur lini dan staff.
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai
dengan tujuan organisasi, sumbersumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang
melingkupinya. Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah
departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi merupakan pengelompokkan
kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling
berhubungan dapat dikerjakan bersama. Hal ini akan tercermin pada struktur formal suatu
organisasi, dan tampak atau ditunjukkan oleh suatu bagan organisasi. Pembagian kerja adalah
pemerincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk
melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas.
Laboratorium IPA harus memiliki laboran dan pengelola laboratorium IPA diharapkan sesuai
dengan syarat dan ketentuan Komunikasi antara pengelola diharapkan berjalan dengan baik
baik dalam struktur secara garis komando maupun koordinatif, untuk berhubungan dengan
laboratorium sesering mungkin dilakukan antara pimpinan dan bawahanya baik itu kepala
sekolah maupun kepala laboratorium memberikan pengarahan kepada anggotanya.
Tugas Kerja Pengelola
Pembagian tugas dan wewenang yang meliputi Kepala Laboratorium, Penanggung jawab
Laboratorium, Guru Mata Pelajaran, Teknisi/Laboran. (Depdiknas: 2003)
Tugas Kepala Laboratorium
1. Merencanakan dan mengadakan alat dan bahan untuk kegiatan praktikum/praktek
sesuai usulan dari penanggung jawab laboratorium, laboran dan teknisi.
2. Merencanakan dan mengadakan alat dan bahan untuk kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat sesuai usulan dari penanggung jawab laboratorium,
laboran dan teknisi.
3. Mengatur dan melaporkan administrasi keuangan penggunaan dana DIK, DIKS,
Sardik/BOP, dan sumber dana lain dari masyarakat dan pengguna laboratorium untuk
kelancaran kegiatan praktikum/praktek, penelitian, pemeliharaan dan pengembangan
laboratorium.
4. Menginventarisasi alat dan bahan di laboratorium.
5. Melaksanakan perbaikan dan pemeliharaan fasilitas dan alat di laboratorium.
6. Mengembangkan tim layanan masyarakat untuk kemajuan laboratorium dan
kesejahteraan staf laboratorium.
7. Mewakili Ketua Jurusan jika berhalangan dalam melaksanakan tugas dalam tugas
yang menyangkut pengembangan fasilitas dan keuangan.
8. Memfasilitasi pengembangan kurikulum dan mengembangkan kerja sama dengan
pihak luar untuk pemanfaatan dan peningkatan fasilitaslaboratorium.

Tugas Penanggung jawab Laboratorium


1. Membantu kepala laboratorium dalam merencanakan program kerja laboratorium.
2. Merencanakan dan mengelola kebutuhan dan penggunaan bahan dan alat untuk
kegiatan praktikum dan penelitian.
3. Merencanakan dan mengelola kegiatan praktikum dan penelitian siswa termasuk
merekrut asisten laboratorium.
4. Mendata kebutuhan bahan dan alat untuk kegiatan praktikum dan kegiatan penelitian.
5. Mengusulkan kebutuhan alat dan bahan untuk kegiatan praktikum dan penelitian.
6. Memonitor dan mengevaluasi kerja guru praktik, teknisi, laboran, dan asisten.
7. Memonitor dan mengevaluasi kerja guru praktik, teknisi, laboran, dan asisten.
8. Melaporkan kondisi laboratorium kepada kepala laboratorium.
Tugas Guru Pengampu Mata Pelajaran Praktek
1. Membantu penanggung jawab laboratorium dalam merencanakan kebutuhan bahan
dan alat, serta kegiatan praktikum.
2. Merencanakan dan mengatur pelaksanaan kegiatan praktikum secara teratur.
3. Melakukan pretes praktikum bersamaasisten.
4. Memantau dan mengevaluasi kegiatan praktikum.
5. Melakukan kegiatan responpraktikum.
6. Memantau kerja asisten laboratorium.
Tugas Teknisi/Laboran
1. Membantu kerja penanggung jawab laboratorium secara teknis.
2. Mendata kebutuhan alat dan bahan untuk kegiatan praktikum dan penelitian
3. Mengusulkan kebutuhan alat dan bahan untuk kegiatan praktikum dan penelitian
kepada penanggung jawab laboratorium atau kepala laboratorium.
4. Membantu guru praktek dalam menyiapkan pelaksanaan kegiatan praktikum.
5. Membantu guru praktek dalam pelaksanaan praktikum siswa.
6. Mendata dan mengatur penggunaan alat dan bahan untuk kegiatan praktikum dan
penelitian.
7. Menjaga kebersihan dan keamanan laboratorium yang menjadi tanggung jawabnya.
8. Melaporkan kebutuhan bahan dan alat praktikum dan penelitian kepada penanggung
jawab laboratorium atau kepala laboratorium.
Tugas Asisten Laboratorium
1. Membantu guru praktek dan teknisi/laboran dalam menyiapkan praktikum.
2. Membantu guru praktik dalam pelaksanaan praktikum.
3. Membantu guru praktek dalam penilaian kegiatan dan laporan praktikum.
4. Menjaga keamanan dan kebersihan laboratorium bersama teknisi/laboran.

Anggaran Laboratorium (Budgeting)

Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka
dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka
waktu ( periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun
dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali disebut juga dengan
rencana keuangan. Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi
penting dalam arti segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat
diukur pencapaian efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan.
Manfaat
Dengan penyusunan anggaran usaha-usaha perusahaan akan lebih banyak berhasil
apabila ditunjang oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan yang terarah dan dibantu oleh
perencanaan-perencanaan yang matang. Perusahaan yang berkecenderungan memandang ke
depan, akan selalu memikirkan apa yang mungkin dilakukannya pada masa yang akan dating.
Sehingga dalam pelaksanaannya, perusahaan-perusahaan ini tinggal berpegangan pada semua
rencana yang telah disusun sebelumnya. Di mana, bagaimana, mengapa, kapan, adalah
pertanyaan-pertanyaan yang selalu mereka kembangkan dalam kegiatan sehari-hari. Apabila
pada suatu kesempatan hal ini ditanyakan kepada seorang General Manager yang sukses,
maka sering didapatkan jawaban bahwa ide-ide untuk kegiatan pada waktu mendatang pada
umumnya didasarkan pada jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas. Dalam perusahaan-
perusahaan manufatktur ( pabrik) kegiatan akan dilakukan dengan lebih efisien dan tingkat
keuntungan akan lebih besar apabila management memperhatikan rencana untuk aktivitas-
aktivitasnya di masa depan. Karena itu Heckerts dan Wilson mengatakan bahwa manfaat
utama daripada business budgeting adalah dapat ditentukannya kegiatan-kegiatan yang paling
profitable yang akan dilakukan.
Proses Penyusunan Anggaran
Penyusunan anggaran kegiatan laboratorium didasarkan pada evaluasi program tahun
sebelumnya, sehingga berapa jumlah anggaran yang dibutuhkan pada tahun sekarang dapat
ditentukan dengan baik.Pengelolaan anggaran perlu dilakukan disesuaikan dengan tujuan
awal laboratorium. Anggaran dapat dipergunakan untuk merancang penggunaan dana
untukkegiatan pelatihan dan pengajaran, maintenance/perawatan laboratorium, maupun
untuk meng-coverbiaya-biaya lainnya.
Fungsi Anggaran
1. Sebagai alat perencanaan
2. Alat pengendali manajemen dalam rangka mencapai tujuan, alat koordinasi dan
komunikasi, alat penilaian kinerja. alat motivasi dan lain-lain.

Manfaat Penganggaran

1. Membantu menyempurnakan rencana


2. Mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan oleh suatu kegiatan
3. Penyusunan rencana dapat lebih realistis dan tidak berlebihan dengan
mempertimbangkan kemampuan anggaran
4. Membantu pemantauan dan pengawasan
5. Anggaran yang tersusun secara terperinci dan jelas dapat dipergunakan untuk
membantu pemantauan (monitoring) dan pengawasan (controlling)

Langkah-langkah dalam penyusunan anggaran adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pengecekan pada semua persediaan alat/bahan


2. Dengan bantuan guru senior dan asisten laboratorium, mintakan informasi mengenai
a. Barang habis tahunan
b. Periode mana dari tahun ajaran, bahan habis tertentu dibutuhkan untuk digunakan
c. Alat-alat yang mengalami kerusakan akut
d. Alat-alat baru yang dibutuhkan pada tahun ajaran yang akan datang
e. Alat/bahan yang rusak atau hilang
3. Mencari informasi proyeksi penerimaan siswa pada tahun ajaran yang akan datang
4. Melakukan pengecekan fasilitas laboratorium mencakup suplai air, listrik, gas dan
lain-lain
5. Mengecek harga-harga alat/bahan pada saat ini dan memprediksi harga-harga
tersebut pada tahun mendatang
6. Berdasarkan informasi di atas (1-5) dan hasil konsultasi menyiapkan daftar
kebutuhan untuk tahun yang akan datang. Daftar yang dibuat harus mencakup tipe
alat, model dan jumlah yang dibutuhkan. Secara umum daftar kebutuhan meliputi:
a. Bahan habis
b. Alat-alat gelas, plastik dan logam
c. Specimen untuk biologi dan preparat mikro (microslide)
d. ATK
e. Dan lain-lain
7. Mendiskusikan hal-hal yang penting dan kritis untuk penyelesaian kebutuhan
alat/bahan tersebut dengan melibatkan Kepala Sekolah dan guru senior.

Pendanaan Laboratorium (Financing)


Pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak
lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun
lembaga.
Bagi sekolah negeri, sumber dana terbagi menjadi dua yaitu dari:
a) pemerintah yang umumnya terdiri dari dana rutin serta biaya operasional sekolah dan
perawatan fasilitas. Dana ini berasal dari pemerintah daerah atau pemerintah pusat
melalui PSMK Dirjen Dikmenjur;
b) dana dari masyarakat yang berasal dari komite sekolah maupun sumbangan dari
masyarakat dan dunia usaha.
Dana laboratorium diperoleh dari OPF (Operasional dan Perawatan Fasilitas) yang
dituangkan dalam APBS yang disediakan untuk membiayai kegiatan yang bersifat teknis
edukasi dan kegiatan penunjang proses belajar mengajar.
Pemeliharaan Laboratorium (Maintaining)
Pemeliharaan adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan untuk menjaga agar suatu
alat selalu dalam keadaan siap pakai, atau tindakan melakukan perbaikan sampai pada
kondisi alat dapat berfungsi kembali. Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan
siap pakai.
Pada umumnya pemeliharaan di bagi atas dua bagian, yaitu pemeliharaan terencana dan
pemeliharaan tak terencana.
1. Pemeliharaan terencana (planned maintenance) didefinisikan sebagai proses
pemeliharaanyang diatur dan diorganisasikan untuk mengantisipasi perubahan yang
terjadi terhadap peralatan di waktuyang akan datang. Didalam pemeliharaan
terencana, terdapat unsur pengendalian dan unsur pencatatan sesuai dengan rencana
yang telah ditentukan sebelumnya. Pemeliharaan terencana adalah
sistempengorganisasian pemeliharaan atau program pemeliharaan yang dikelola
dengan cara yang efektif. Pemeliharaan terencana adalah jenis pemeliharaan yang
diprogramkan, diorganisir, dijadwalkan, dianggarkan, dan dilaksanakan sesuai dengan
rencana, serta dilakukan monitoring dan evaluasi.
2. Pemeliharaan tidak terencana adalah jenis pemeliharaan yang bersifat perbaikan
terhadap kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Pekerjaan pemeliharaan ini
tidak direncanakan, dan tidak dijadwalkan. Umumnya tingkat kerusakan yang terjadi
adalah pada tingkat kerusakan berat. Karena tidak direncanakan sebelumnya, maka
juga disebut pemeliharaan darurat.
Tujuan maintaining
1. Menjagakondisi alat dalam keadaan baik,
2. Memperpanjang umur pemakaian alat,
3. Menjamin keamanan,keselamatan dan kenyamanan pengguna,
4. Mengetahui gejala kerusakan alat sejak dini,
5. Menghindari kerusakan alat,
6. Memudahkan dalam menemukannya

Penyimpanan alat hendaknya dibedakan antara alat-alat yang sering digunakan, alat-alat yang
boleh diambil sendiri oleh praktikan, dan alat-alat yang mahal harganya. Prinsip yang perlu
diperhatikan dalam penyimpanan alat di laboratorium adalah:
1. Aman
2. Mudah dicari
3. Mudah dicapai/diambil

Penyimpanan peralatan laboratorium dapat juga berdasarkan prinsip-prinsip:

1. Alat disimpan berdasarkan kelompok alat, misalnya berdasarkan jenis bahannya,


seperti kelompokperalatan gelas, logam, kayu, karet, dan porselen.
2. Alat-alat disimpan berdasarkan frekuensi penggunaannya (sering digunakan dan
jarang digunakan).
3. Alat yang intensitas penggunaannya tinggi dipisahkan agar mudah dalam persiapan.
4. Alat-alat khusus disimpan dalam lemari/tempat khusus karena sifat alat yang rentan
terhadap faktor luar/sensitive dan mahal harganya

Penyimpanan dan pemeliharaan alat juga harus memperhitungkan sumber kerusakan alat.
Sumber kerusakan alat dan bahan akibat lingkungan meliputi hal-hal berikut: Kelembaban
Udara, Air dan Asam-Basa, Suhu/Perubahan Temperatur, Mekanis, Cahaya, Api, Debu atau
Kotoran, Cara Penyimpanan Alat-Alat, Faktor Usia Alat (life time), Desain Alat dan Bahan
Dasar Alat Itu Sendiri.

Sumber :

Jufriyah, J., Mar’ah, I., & Isharyudono, K. (2019). Pemeliharaan dan Penyimpanan Peralatan
Laboratorium Kimia. Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan, 1(1), 1–7.
https://doi.org/10.14710/jplp.1.1.26-32

Rasyid, H. Al, & Nasir, R. (2020). Mengelola Laboratorium Sekolah (P. Lakeisha, Ed.).
Klaten: Lakeisha.

Sari, A. R. (2013). How to be a Good Laboratory With a Professional Management.


Universitas Negeri Yogyakarta.

Sari, Y. A. I. H. (2011). Pengelolaan Laboratorium Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1


Sentolo Kabupaten Kulon Progo. Universitas Negeri Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai