LABORATORIUM SEKOLAH/MAN
Surabaya, 07 s/d 09 Agustus 2019
Dalam Materi :
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEGIATAN
LABORATORIUM SEKOLAH/MA
PENGADMINISTRASIAN ALAT DAN BAHAN
LABORATORIUM SEKOLAH/MA
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
KEGIATAN LABORATORIUM SEKOLAH/MA
Kepala Laboratorium
Sekolah/Madrasah
Laboran Teknisi
3. Koordinasi Prasarana Ruang Laboran
Koordinasi dengan seluruh guru IPA, baik Biologi maupun Fisika.
Pembagian jadwal agar disepakati dan diatur oleh petugas
laboran.
Tips 2:
Ubahlah paradigma berfikir dari Kepemilikan Peralatan ke
Pemanfaatan Peralatan
8. Peralatan yang dipesan harus mampu menghasilkan
akurasi sesuai tujuan pengujian/kalibrasi/produksi yang
dilakukan.
Setiap alat memiliki batas kemampuan deteksi yang
berbeda-beda bergantung sistem kerja dan sistem detektor
alat
Contoh :
LoD logam Pb dengan Flame AAS = 0.47 ppm
LoD logam Pb dengan Grafit Furnace AAS = 0.01 ppm.
Baku Mutu Air Minum (Permenkes 416/90) = 0.05 ppm.
Maka:
Jika Laboratorum ingin punya kemampuan menguji
cemaran logam Pb dalam air minum harus memesan Grafit
Furnace AAS.
Tips 3:
Cermatlah dalam memeriksa seluruh komponen peralatan yang
dipesan, terutama spesifikasi
1. Pastikan seluruh komponen alat telah lengkap, minta
check list dari suplier, lakukan pengecekan seluruh
item peralatan bersama-sama suplier, jika telah sesuai
tandatangani berita acara pemeriksaan
2. Pastikan memperoleh instruction manual termasuk
trouble shoot dalam bentuk hard copy, soft copy dan
video.
3. Letakkan alat pada lokasi yang tepat (perhatikan
faktor medan magnet, kelembaban, radiasi, getaran,
dll)
Alat dengan respon pembacaan digital/jarum peka terhadap
pengaruh magnet.
Penempatan alat dengan sistem optik (Spektrofotometer) dalam
ruangan humidity tinggi akan mudah terkena jamur.
Tips 4:
Kebanyakan kerusakan alat adalah karena kesalahan operasi
Lanjutan INSTALLING, CALIBRATION & PERFORMANCE TEST
Tips 5:
Alat yang rusak karena dipakai lebih baik dari pada alat rusak yang tidak pernah
dipakai
Lanjutan INSTALLING, CALIBRATION & PERFORMANCE TEST
Tips.6:
Setiap alat memiliki faktor koreksi yang berbeda-beda, pengelola laboratorium
harus menetapkan signifikansi pengaruh faktor koreksi terhadap hasil akhir
pengujian/kalibrasi.
Tetapkan personil penanggung jawab alat, pastikan alat
dioperasikan oleh operator yang kompeten.
Buat IK pengoperasian alat. Pastikan alat dioperasikan
mengikuti tahapan dan sesuai IK yang tersedia (IK
pengoperasian alat/manual operation).
Isi form pemakaian alat (log book) sekurang-kurangnya
mencakup:
a. Waktu pemakaian
Peralatan yang menggunakan sumber radiasi (lampu)
memiliki masa pakai yang terbatas, Septum GC juga ada
masa kebocoran.
b. Keadaan kinerja alat selama proses pemakaian,
misalnya apakah beroperasi normal, atau ada problem
pembacaan display, dst.
Akhiri pemakaian alat sesuai IK pengoperasian.
Alat tertentu ada bagian yang tidak boleh di-OFF-kan
(sleep mode)
Buat IK pemeliharaan alat, pastikan bagian
komponen alat yang menjadi objek perawatan.
Tetapkan program pemeliharaan alat, sekurang-
kurangnya mencakup:
a. Frekuensi perawatan untuk setiap komponen
alat
b. Bahan pembantu untuk pemeliharaan setiap
komponen alat
c. Personil yang bertanggungjawab untuk
pemeliharaan alat (PIC)
Periode typical pemeliharaan alat biasanya
diselesaikan dalam siklus 1 tahun
Pastikan IK pengoperasian dan perawatan selalu
tersedia didekat alat.
Buat rekaman riwayat setiap alat sekurang-kurangnya
mencakup:
Nama alat dan piranti lunaknya
Merk/manufaktur, nomor seri, dan identitas yang unik
Lokasi
Tanggal penerimaan dan mulai digunakan
Tanggal kalibrasi dan rekaman hasil kalibrasi
Riwayat kerusakan, kegagalan,perbaikan dan
penggantian komponen
Rencana pemeliharaan dan perawatan
Sumber pengadaan alat
Buat Prosedur (SOP) penanganan yang aman termasuk
transportasi untuk mencegah kontaminasi dan
deteriorasi dan penyetelan oleh personil yang tidak
bertanggungjawab.
Buat Prosedur (SOP) Perawatan dan Kalibrasi
Buat Prosedur (SOP) pemutakhiran data hasil
pengukuran jika dari proses kalibrasi muncul koreksi
Contoh:
Volume labu takar yang tertera = 100 mL
Volume labu takar sebenarnya menurut hasil
kalibrasi =
100.2 mL
Konsentrasi 5 gram zat yang dilarutkan dalam
labutakar
adalah: 4.99 % bukan 5.00%.
Beri identitas terhadap peralatan yang rusak, sedang
dalam perbaikan atau tidak digunakan untuk
membedakan dengan yang bisa dioperasikan
1. Kebijakan
Seluruh peralatan yang digunakan untuk
pengujian/kalibrasi/produksi atau pengukuran subsider
yang berpengaruh signfikan terhadap akurasi atau
keabsahan hasil pengujian/kalibrasi/produksi/sampling
harus dikalibrasi sebelum digunakan.
2. Definisi
Kalibrasi adalah kegiatan untuk membandingkan
besaran diukur yang ditunjukkan oleh sebuah piranti ukur,
terhadap besaran yang ditunjukkan oleh piranti standar
yang lebih tinggi ketelitiannya melalui rantai
perbandingan yang tidak terputus ke sistem satuan
internasional (SI).
3.Definisi
Ketertelusuran adalah sifat dari hasil pengukuran atau
nilai dari standar acuan yang dapat dihubungkan ke
acuan tertentu,biasanya berupa standar nasional
atau internasional melalui rantai perbandingan yang
tidak terputus, dimana dalam setiap tahap
perbandingan tersebut mempunyai ketidakpastian
tertentu.
4. Manfaat
Menghindari disputes dalam menilai kualitas produk
yang diperdagangkan, karena seluruh pihak
mengukur berdasarkan ukuran yang sama yang
mengacu ke satuan pengukuran SI.
5. Regulasi
Kalibrasi dan verifikasi setiap alat ukur, alat uji, standar
acuan, bahan acuan, serta peralatan bantu yang
signifikan mempengaruhi hasil pengujian dan kalibrasi
harus dilaksanakan oleh Lab Kalibrasi yang
diakreditasi, Institusi Metrologi Nasional Indonesia,
Badan akreditasi yang telah menandatangani MRAs
di Lingkup kerjasama ILAC, APLAC, atau EA.
4. Metode kalibrasi
6. Peralatan bantu
Bukti Fisik:
Laporan hasil pengujian sampel, diverifikasi oleh Ketua
PPM, dan disyahkan Kepala Laboratorium.
Kegiatan yang tercakup adalah upaya memastikan
apakah unjuk kerja menghasilkan kinerja sesuai
dengan spesifikasi alat (alat baru) atau hasil
kalibrasi/unjuk kerja terakhir (alat lama) untuk semua
peralatan per kategori yang menggunakan bahan
umum/khusus yang digunakan dalam kegiatan
tridarma seperti praktikum di dalam ruangan, studio
dan laboratorium lapangan.
Bukti Fisik:
Laporan uji dan verifikasi unjuk kerja peralatan yang
digunakan pada suatu kegiatan praktikum yang
diverifikasi tenaga laboratorium yang jenjang
jabatannya lebih tinggi, dan disyahkan Kepala
Laboratorium.
Salinan log book peralatan yang diuji dan diverifikasi
unjuk kerjanya.
Data hasil uji/kalibrasi/prototype materi praktikum
harus dievaluasi kelayakannya dan diinterpretasi
sebelum disahkan pimpinan laboratorium, dan
diterbitkan. Hasil interpretasi berupa opini dan
rekomendasi apakah data/prototype materi tersebut
layak digunakan, atau perlu diulang/diperbaiki.
Bukti Fisik:
Laporan interpretasi, kesimpulan, dan rekomendasi
terhadap hasil uji/kalibrasi/prototype materi yang
diverifikasi dan disahkan oleh Kepala Laboratorium.
Salinan logbook pengujian, kalibrasi dan atau
produk yang diinterpretasi.