Anda di halaman 1dari 44

KEGIATAN BIMTEK PENGELOLAAN

LABORATORIUM SEKOLAH/MAN
Surabaya, 07 s/d 09 Agustus 2019

Dalam Materi :
 PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEGIATAN
LABORATORIUM SEKOLAH/MA
 PENGADMINISTRASIAN ALAT DAN BAHAN
LABORATORIUM SEKOLAH/MA
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
KEGIATAN LABORATORIUM SEKOLAH/MA

 Merencanakan pengadaan sarana dan prasarana kegiatan laboratorium.


 Memilih materi kegiatan laboratorium.
 Menyusun rencana anggaran belanja kegiatan.
 Melaksanakan uji coba materi praktikum.
Pengertian Perencanaan
Secara umum dapat dikatakan perencanaan adalah suatu
kegiatan yang dilaksanakan sebelum melakukan tindakan
penyelenggaraannya, meliputi serangkaian keputusan
termasuk penentuan tujuan, kebijaksanaan, membuat
program, menentukan metode dan prosedur serta
menetapkan jadwal waktu pelaksanaan. Orang yang
melakukan kegiatan perencanaan disebut
perencana (planner). Dan pernyataan suatu keinginan yang
hendak dicapai disebut rencana (plan).
Dalam rumusan pengertian tersebut dapat dimengerti bahwa
peren-canaan merupakan taraf permulaan dari setiap proses
penyelenggaraan.
Tanpa perencanaan dalam sesuatu usaha tidak akan
terdapat pedoman yang menunjukkan arah maupun ukuran
untuk menilai sampai seberapa jauh berhasilnya
kegitana/usha itu.
 Perencaan mengandung perbuatan melihat ke depan,
memikirkan jauh sebelumnya dan menggambarkan lebih
dahulu sebagai dasar untuk proses penyelenggaraan
mencapai tujuan yang dikejar.
 Perencanaan adalah suatu putusan yang menyeluruh, dan
lazimnya merupakan gambaran yang memuat berbagai
ketegasan mengenai :
a. What, apa yang akan dikerjakan (materinya).
b. Why, mengapa justru itu yang dikerjakan (dasar
pertimbangannya).
c. Who, siapa yang akan mengerjakannya(pelaksananya)
d. Where, dimana akan dikerjakan (tempat/lokasinya)
e. When, kapan akan dikerjakan (waktunya)
f. How, bagaimana mengerjakannya (tata kerja serta
peralatannya)
Kalau keenam pertanyaan ini sudah terjawab
barulah rencana itu dapat dibuat dengan baik.
Jadi karakteristik rencanaan yang baik
sebenarnya mencakup persoalan 5 w + 1 H
yang biasa disebut dengan dalil R. Kipling.
Dengan demikian, perencanaan adalah suatu
kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan
tindakan penyelenggaraannya, meliputi:
pemikiran/ramalan yang rasional dan
berdesarkan fqkta dan/ataõ perkiraan
yang mendekat sebagai persiapan untuk
tindakan kemudian.
Hasil dari perencanaan ialah rencana (plan).
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehubungan
dengan fungsi perencanaan adalah sebagai berikut
(Louis A. Allen) :
1. Meramalkan (Forecasting), yaitu pekerjaan yang dilakukan seorang
manager dalam memperkirakan waktu yang akan datang dengan
sistematis dan kontinu.
2. Menetapkan tujuan (Establishing Objectives), dimana kegiatan ini
harus dapat meramalkan hasil akhir dari suatu tujuan atau sasaran.
3. Mengacarakan (Programming), yaitu kegiatan seorang pimpinan
dalam menentukan urutan-urutan kegiatan yang diperlukan guna
pencapaian maksud dan tujuan serta menyusun prioritas dari
kegiatan tersebut.
4. Menyusun tata waktu (Scheduling), dalam hal ini seorang pimpinan
harus dapat menentukan tata kelola waktu terhadap kegiatan
atau urutan kegiatan yang akan dilaksanakan.
5. Menyusun anggaran (Budgeting), penyusunan anggaran ini
dilakukan dengan mengalokasikan sumber-sumber yang dimiliki
serta pemanfaatannya.
6. Mengembangkan prosedur (Developing Prosedure), dilakukan
guna penghematan, efektifitas, keseragaman dalam rangka
Tipe Laboratorium
Indikator
I II III IV
Lab.Ilmu
Lab.Ilmu Dasar Lab.bidang Lab.Terpadu
Nama dan Dasar
Ada di PT Keilmuan Ada di
Kedudukan Ada di
Tingkat I Ada di Jurusan Fakultas/Univ.
Sekolah
Praktikum
Praktikum
Fungsi Praktikum Praktikum Penelitian
Siswa Mahasiswa Penelitian (mhs, dosen)
Utama
(mhs, dosen)
PPM
Kategori I Kategori I
Kategori I Kategori I
Peralatan Kategori II Kategori II
Kategori II Kategori II
Kategori III Kategori III
Bahan
Bahan Umum Bahan Umum
Bahan Umum Bahan Umum
Bahan Khusus Bahan Khusus

Tertuang dalam KepMenPAN-RB no.03 – 2010


Tentang JABATAN FUNGSIONAL LABORATORIUM PENDIDIKAN
…. yang digunakan untuk kegiatan
pendidikan, penelitian ,
pengabdian pada masyarakat
dan produksi dengan skala
terbatas, dengan menggunakan
peralatan dan bahan
berdasarkan metode keilmuan
tertentu
 Peralatan laboratorium : mesin,
perkakas, perlengkapan, dan alat-alat
kerja lain yang secara khusus
dipergunakan untuk pengujian, kalibrasi
dan produksi dalam skala terbatas.
 Bahan laboratorium : segala sesuatu
yang diolah/digunakan untuk
pengujian, kalibrasi dan produksi dalam
skala terbatas.
 Metode keilmuan tertentu : kerangka
berpikir berdasarkan teori keilmuan
dalam mengelola laboratorium.
Merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium
sekolah/madrasah adalah kegiatan menyusun program tahunan pengelolaan
laboratorium yang merupakan rencana komprehensif yang akan dilakukan
untuk kalender tahun pelajaran yang akan dijalankan, mencakup rencana
kegiatan praktik dan praktikum, pengelolaan bahan, alat dan metode, serta
sumberdaya laboratorium lainnya (seperti infrastruktur, personil, anggaran)
agar mampu memfasilitasi/melayani seluruh kegiatan di laboratorium secara
efektif.
Sesuai namanya, siklus pelaksanaan kegiatan ini adalah setahun sekali
diawal kalender tahun pelajaran, kecuali kalau ada perubahan program. Dalam
menyusun program, penting untuk mempertimbangkan perkiraan volume
setiap sub kegiatan/layanan selama setahun, agar penetapan jenis dan jumlah
unit sumberdaya yang dibutuhkan untuk mendukung program bisa diukur
secara akurat. Penting juga memperhatikan capaian kinerja kegiatan tahun
sebelumnya untuk upaya peningkatan kualitas, dan pengembangan pelayanan
laboratorium.
 Pengembangan laboratorium sekolah/madrasah adalah kegiatan
mengembangkan sistem pengelolaan laboratorium dimana Kepala
Laboratorium sebagai ketua tim/Manajer Puncak. Lingkup pekerjaan
mengembangkan sistem pengelolaan laboratorium adalah melakukan
penyusunan sistem manajemen mutu pengelolaan laboratorium,
mengimplementasikannya dalam praktik laboratorium sehari-hari,
melakukan evaluasi dan tindak lanjut hasil evaluasi, dan melakukan
perbaikan berkesinambungan agar mutu pelayanan laboratorium
terpelihara, dan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada guru,
siswa, dan masyarakat pengguna.
 Perbaikan berkesinambungan sangat perlu dilakukan agar sistem
manajemen mutu yang diterapkan senantiasa mutakhir disesuaikan dengan
perkembangan IPTEK dan tuntutan peningkatan mutu pelayanan secara
kontinyu. Sebagai ketua tim, kepala laboratorium bertugas memimpin,
melakukan pembagian tugas pengelolaan dan pengembangan setiap unsur
sistem manajemen mutu kepada anggota, dan mengarahkan serta
mengawasi efektivitas pelaksanannya.
1. Kebutuhan Ruang Laboratorium
a. Perencanaan kebutuhan jenis laboratorium yang diperlukan
sesuai tuntutan kurikulum yang berlaku. Mengingat saat ini
masih banyak laboratorium IPA yang belum dimanfaatkan
sebagaimana mestinya bahkan pengelolaan dan
pemanfaatannya sebagai sumber belajar belum berkembang
maka perlu perencanaan kebutuhan jenis laboratorium yang
diperlukan sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku.
b. Perencanaan kebutuhan jumlah laboratorium untuk setiap
jenis berdasarkan jumlah siswa dengan rombongan belajar
yang akan memanfaatkan. Jumlah siswa dengan rombongan
belajar dalam satu sekolah akan mempengaruhi kebutuhan
jumlah laboratorium yang diperlukan.
c. Perencanaan kebutuhan tanah untuk membangun
laboratorium adalah mutlak diperlukan.
d. Perencanaan kebutuhan alat laboratorium disesuaikan dengan jenis praktik
praktikum dan jumlah siswa maka peralatan laboratorium dapat dibagi
menjadi kelompok umum dan khusus. Yang dimaksud kelompok umum ialah
perangkat alat yang dikelompokkan menurut segi pemakaiannya, misalnya
perkakas seperti obeng, tang, pisau, kikir, palu, dsb. Sedangkan yang
dimaksud kelompok khusus adalah perangkat alat yang dikelompokkan
nerdasarkan kepada keterkaitannya dengan mata pelajaran dan perlakuan
perawatannya, misalnya mikroskop, neraca balance, dsb. Kebutuhan alat-alat
ini agar disesuaikan dengan jumlah kelompok siswa sehingga semua kelompok
siswa dapat melakukan praktik dengan baik.
e. Perencanaan proses pengadaan laboratorium dan alat laboratorium. Pengadaan
laboratorium dan alat laboratorium dapat dilakukan dengan permohonan
dengan kantor wilayah.. Biasanya setiap tahun melalui Seksi Sarana dan
Prasarana ada dana untuk pengadaan laboratorium dan alatnya.
f. Perencanaan pendayagunaan laboratorium agar
pendayagunaan laboratorium tersebut efektif dan efisien
maka perlu direncanakan tenaga-tenaga yang
bertanggung jawab terselenggaranya pengelolaan
laboratorium.
g. Perencanaan inventarisasi perawatan biaya operasional
dan bahan habis pakai. Dalam satu tahun pelajaran
semua kebutuhan perawatan biaya operasional dan
dana untuk belajar bahan habis pakai harus di tata, di
inventarisasi dan direncanakan secara tepat sehingga
dalam pelaksanaan kegiatan praktek tidak kehabisan
bahan.
h. Perencanaan pelaporan. Semua kegiatan dari
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan selalu
diakhiri dengan pelaopran, misalnya per semester atau
Untuk dapat menunjang efektivitas pengajaran, maka beberapa hal penting
yang harus dimiliki oleh suatu laboratorium/workshop yang teroganisir
secara baik, ialah :
1. Efisien dan Efektif
Pengaturan alat/perlengkapan adalah merupakan hal yang paling
penting, sehingga memungkinkan bagi dosen dan para mahasiswa untuk
dapat bekerja dengan hasil yang maksimal serta waktu, bahan, tenaga
yang minimal.
2. Sehat dan Aman
Cahaya/penerangan yang baik, serta ventilasi/hawa yang cukup, tidak
terlalu bising, dan dengan penataan alat/perlengkapan yang baik akan
menciptakan suasana yang sehat dan aman atau tidak membahayakan.
3. Memenuhi kebutuhan psikologis mahasiswa yang berpraktek.
Misalnya dapat memberikan kesan teratur, aman, dan menyenangkan
kepada mahasiswa yang melaksanakan praktek. Sehingga
bekerja/belajar di laboratorium/workshop adalah merupakan
pekerjaan/pelajaran yang mengasyikan kepada mahasiswa.
4. Dapat dikontrol Pengajar pengelola setiap saat.
Hal ini bahwa dosen pengelola harus dapat melihat ke segala
jurusan, serta dapat mengedar peralatan mana yang sedang
dipakai/dioperasikan. Sehingga dengan demikian dosen tersebut
dapat menilai situasi atau keadaan dengan cepat dan tepat.

5. Menjamin keselamatan alat dan siswa.


Keselamatan alat/perlengkapan serta instrumen dan bahan-
abahn baku harus diperhatikan penggunaan dan
keselamatannya. Hal ini lebih penting lagi ialah memperhatikan
keselamatan dari siswa itu sendiri sebagai pekerja di
laboratorium/workshop.

6. Memberikan suasana pandangan yang menyenangkan.


Dengan penataan warna yang menarik akan menciptakan
suasana pandangan yang menyenangkan di
laboratorium/workshop, misalnya : dinding yang dicat dengan
warna hijau muda, biru muda, coklat, muda, dan warna-warna
lembut lainnya akan memberikan suasana pandangan yang
menyenangkan.
2. Pengorganisasian Prasarana Ruang Laboratorium
Pengorganisasian ruangan laboratorium ialah agar koordinasi /
hubungan antara pengelola laboratorium dan penanggung
jawab teknis bisa berjalan dengan lancar dan nyaman.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, tenaga laboratorium merupakan
tenaga kependidikan pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, SDLB,
SMPLB, dan SMALB atau bentuk lain yang sederajat. Struktur
organisasi laboratorium sekolah/madrasah terdiri dari kepala
sekolah/madrasah, kepala laboratorium, teknisi dan laboran. Berikut
bagan organisasi laboratorium sekolah/madrasah.
Kepala Sekolah/Madrasah

Kepala Laboratorium
Sekolah/Madrasah

Laboran Teknisi
3. Koordinasi Prasarana Ruang Laboran
Koordinasi dengan seluruh guru IPA, baik Biologi maupun Fisika.
Pembagian jadwal agar disepakati dan diatur oleh petugas
laboran.

4. Pelaksanaan Prasarana Ruang Laboratorium


Ruang laboratorium berguna untuk tempat praktek yang
dalam pelaksaan pemakainya dapat dibuat jadwal. Bagi
sekolah yang memiliki laboratorium tersendiri-sendiri antara
Biologi dan Fisika, sangat baik sehingga dalam kegiatan
praktek mudah mengaturnya.

5. Pengendalian atau Pengawasan Prasarana Ruang


Laboratorium
Pengawasan ruangan laboratorium harius lebih baik dari
ruangan kelas karena menyangkut perabot dan alat maupun
bahan parktek. Jika alat dan bahan praktik rusak maupun
habis maka pelaksanaan praktik IPA akan terganggu
akibatnya KBM tidak berjalan dengan baik
Dasar pemilihan materi praktik, praktikum yang merupakan
kegiatan laboratorium adalah :
1. Tujuan proses pembelajaran di laboratorium bagi siswa
maupun mahaiswa/mahasiswi yaitu :
a. Teliti dalam pengamatan dan cermat dalam pencatatan
pada saat pengamatan
b. Mampu menafsirkan hasil percobaan untuk memperoleh
penemuan dan dapat memecahkan masalah
c. Mampu merencanakan dan melaksanakan percobaan
d. Terampil menggunakan alat-alat lab
e. Tumbuh sikap positif terhadap kegiatan praktikum
2.fungsi laboratorium/workshop ,adalah sebagai berikut :
a. Memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah
diterima sehingga antara teori dan praktek bukan merupakan
dua hal yang terpisah, melainkan dua hal yang merupakan
suatu kesatuan. Keduanya saling mengkaji dan saling mencari
dasar.
b. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi siswa/mahasiswa.
c. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat
kebenaran ilmiah dari sesuatu obyek dalam lingkungan alam
dan lingkungan sosial.
d. Menambah keterampilan dalam mempergunakan alat media
yang tersedia untuk mencari dan menentukan kebenaran.
e. Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa sebagai modal sikap ilmiah
seseorang calon ilmuwan.
f. Memupuk dan membina rasa percaya diri sebagai keterampilan
yang diperoleh, penemuan yang didapat dalam proses
kegiatan kerja di laboratorium/workshop.
Uraian manfaat kegiatan laboratorium/workshop tersebut dapat
dikaitkan dengan beberapa contoh memilih kegiatan laboratorium dalam
bidang studi tertentu.
Dalam bidang Matematika misalnya dengan menggunakan laboratorium,
siswa diajar mempelajari konsep-konsep matematika dalam situasi yang
konkrit dengan menggunakan obyek-obyek konkrit, misalnya mencari hasil
penjumlahan dua bilangan dengan menggunakan “abacus”, “multibase
block”, “centicube”, dan sebagainya. Dengan penggunaan alat peraga,
mahasiswa aktif bekerja dari dari keasyikannya itu akan menimbulkan rasa
tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang pelajaran matematika
tersebut.
Dalam pendidikan nilai-nilai (value education), seperti halnya dengan
PMP, dengan penghargaan terhadap waktu, mencari dan mendapatkan
mufakat /konsensus dapat disimulasikan dalam permaianan peranan,
dimana “jon sheet” yang tersedia dalam laboratorium dapat
dipergunakan.
Demikianlah beberapa contoh manfaat kerja di
laboratorium/workshop sebagai dasar dalam memilih beberapa materi
praktik praktikum bidang studi tertentu.
Fungsi tersebut di atas dapat terwujud dengan baik apabila pengajar
mampu menggunakan dan mengelola, serta mengembangkan
laboratorium/workshop dalam rangka proses balajar-mengajar.
Dalam Penyusunan rencana anggaran belanja
kegiatan laboratorium terlebih dahulu harus disusun
rincian kebutuhan dan proses kegiatan yang
dilakukan di laboratorium seperti berikut :

1. Pengadaan peralatan dan bahan


2. Installing, Calibration, dan Performance Test
3. Pengoperasian Rutin
4. Pemeliharaan Rutin
5. Pengecekan Kinerja Antar Waktu
6. Perbaikan dan Penggantian Komponen
7. Rekalibrasi
8. Dokumentasi dan Perekaman
1. Jenis alat dan bahan yang dipesan harus benar-
benar dibutuhkan untuk mendukung kegiatan
Pembelajaran sesuai dengan tupoksi masing-
masing laboratorium
2. Tetapkan jumlah alat dan volume bahan yang
dibutuhkan sesuai dengan volume pelayanan
(jumlah layanan dan frekuensi layanan)
3. Pastikan unit alat yang dipesan lengkap
(termasuk suku cadang, aksesoris, dan tool kit).
Apakah diperlukan tambahan khusus (misal:
Detektor FID ditambah Detektor EC pada GC,
auto sampler, dll).
Tips 1:
Peralatan dan bahan Laboratorium adalah MAHAL bahkan SANGAT MAHAL sehingga
harus dikelola dengan benar oleh personil yang kompeten agar mampu menghasilkan
data pengukuran yang akurat dan teliti, serta waktu pakai yang panjang
4. Pastikan memperoleh paket training bagi
Operator
5. Pastikan memperoleh layanan purna jual,
ketersediaan dan suplay suku cadang serta
consumable.
6. Pastikan infrastruktur laboratorium
mendukung peralatan yang dipesan
(pasokan listrik, air, gas)
7. Apakah laboratorum memiliki anggaran
untuk biaya pemeliharaan ???

Tips 2:
Ubahlah paradigma berfikir dari Kepemilikan Peralatan ke
Pemanfaatan Peralatan
8. Peralatan yang dipesan harus mampu menghasilkan
akurasi sesuai tujuan pengujian/kalibrasi/produksi yang
dilakukan.
Setiap alat memiliki batas kemampuan deteksi yang
berbeda-beda bergantung sistem kerja dan sistem detektor
alat
Contoh :
LoD logam Pb dengan Flame AAS = 0.47 ppm
LoD logam Pb dengan Grafit Furnace AAS = 0.01 ppm.
Baku Mutu Air Minum (Permenkes 416/90) = 0.05 ppm.
Maka:
Jika Laboratorum ingin punya kemampuan menguji
cemaran logam Pb dalam air minum harus memesan Grafit
Furnace AAS.

Tips 3:
Cermatlah dalam memeriksa seluruh komponen peralatan yang
dipesan, terutama spesifikasi
1. Pastikan seluruh komponen alat telah lengkap, minta
check list dari suplier, lakukan pengecekan seluruh
item peralatan bersama-sama suplier, jika telah sesuai
tandatangani berita acara pemeriksaan
2. Pastikan memperoleh instruction manual termasuk
trouble shoot dalam bentuk hard copy, soft copy dan
video.
3. Letakkan alat pada lokasi yang tepat (perhatikan
faktor medan magnet, kelembaban, radiasi, getaran,
dll)
Alat dengan respon pembacaan digital/jarum peka terhadap
pengaruh magnet.
Penempatan alat dengan sistem optik (Spektrofotometer) dalam
ruangan humidity tinggi akan mudah terkena jamur.

Tips 4:
Kebanyakan kerusakan alat adalah karena kesalahan operasi
Lanjutan INSTALLING, CALIBRATION & PERFORMANCE TEST

4. Seluruh peralatan yang digunakan untuk


pengujian/kalibrasi/produksi atau pengukuran subsider
yang berpengaruh signifikan terhadap akurasi atau
keabsahan hasil pengujian/kalibrasi/produksi/sampling
harus dikalibrasi sebelum digunakan.
5. Mintalah sertifikat kalibrasi atau hasil uji performa, gali
informasi mengenai bias, sensitifitas, kemampuan
pengukuran terbaik, dll. Apakah faktor koreksi cukup
signifikan mempengaruhi hasil pengukuran???

Tips 5:
Alat yang rusak karena dipakai lebih baik dari pada alat rusak yang tidak pernah
dipakai
Lanjutan INSTALLING, CALIBRATION & PERFORMANCE TEST

6. Uji alat dengan sampel/test piece yang


identitasnya-spesifikasinya diketahui
(misal:CRM/SRM) untuk memastikan kelayakan
performanya, evaluasi akurasi dan presisi
pengukurannya.
7. Manfaatkan periode performance test untuk
melatih keterampilan mengoperasikan peralatan
di luar pelatihan khusus yang diagendakan
8. Tandatangani berita acara serah terima alat
setelah anda puas dengan performa alat yang
dipesan.

Tips.6:
Setiap alat memiliki faktor koreksi yang berbeda-beda, pengelola laboratorium
harus menetapkan signifikansi pengaruh faktor koreksi terhadap hasil akhir
pengujian/kalibrasi.
 Tetapkan personil penanggung jawab alat, pastikan alat
dioperasikan oleh operator yang kompeten.
 Buat IK pengoperasian alat. Pastikan alat dioperasikan
mengikuti tahapan dan sesuai IK yang tersedia (IK
pengoperasian alat/manual operation).
 Isi form pemakaian alat (log book) sekurang-kurangnya
mencakup:
a. Waktu pemakaian
Peralatan yang menggunakan sumber radiasi (lampu)
memiliki masa pakai yang terbatas, Septum GC juga ada
masa kebocoran.
b. Keadaan kinerja alat selama proses pemakaian,
misalnya apakah beroperasi normal, atau ada problem
pembacaan display, dst.
 Akhiri pemakaian alat sesuai IK pengoperasian.
Alat tertentu ada bagian yang tidak boleh di-OFF-kan
(sleep mode)
 Buat IK pemeliharaan alat, pastikan bagian
komponen alat yang menjadi objek perawatan.
 Tetapkan program pemeliharaan alat, sekurang-
kurangnya mencakup:
a. Frekuensi perawatan untuk setiap komponen
alat
b. Bahan pembantu untuk pemeliharaan setiap
komponen alat
c. Personil yang bertanggungjawab untuk
pemeliharaan alat (PIC)
 Periode typical pemeliharaan alat biasanya
diselesaikan dalam siklus 1 tahun
 Pastikan IK pengoperasian dan perawatan selalu
tersedia didekat alat.
 Buat rekaman riwayat setiap alat sekurang-kurangnya
mencakup:
Nama alat dan piranti lunaknya
Merk/manufaktur, nomor seri, dan identitas yang unik
Lokasi
Tanggal penerimaan dan mulai digunakan
Tanggal kalibrasi dan rekaman hasil kalibrasi
Riwayat kerusakan, kegagalan,perbaikan dan
penggantian komponen
Rencana pemeliharaan dan perawatan
Sumber pengadaan alat
 Buat Prosedur (SOP) penanganan yang aman termasuk
transportasi untuk mencegah kontaminasi dan
deteriorasi dan penyetelan oleh personil yang tidak
bertanggungjawab.
 Buat Prosedur (SOP) Perawatan dan Kalibrasi
 Buat Prosedur (SOP) pemutakhiran data hasil
pengukuran jika dari proses kalibrasi muncul koreksi
Contoh:
Volume labu takar yang tertera = 100 mL
Volume labu takar sebenarnya menurut hasil
kalibrasi =
100.2 mL
Konsentrasi 5 gram zat yang dilarutkan dalam
labutakar
adalah: 4.99 % bukan 5.00%.
 Beri identitas terhadap peralatan yang rusak, sedang
dalam perbaikan atau tidak digunakan untuk
membedakan dengan yang bisa dioperasikan
1. Kebijakan
Seluruh peralatan yang digunakan untuk
pengujian/kalibrasi/produksi atau pengukuran subsider
yang berpengaruh signfikan terhadap akurasi atau
keabsahan hasil pengujian/kalibrasi/produksi/sampling
harus dikalibrasi sebelum digunakan.

2. Definisi
Kalibrasi adalah kegiatan untuk membandingkan
besaran diukur yang ditunjukkan oleh sebuah piranti ukur,
terhadap besaran yang ditunjukkan oleh piranti standar
yang lebih tinggi ketelitiannya melalui rantai
perbandingan yang tidak terputus ke sistem satuan
internasional (SI).
3.Definisi
Ketertelusuran adalah sifat dari hasil pengukuran atau
nilai dari standar acuan yang dapat dihubungkan ke
acuan tertentu,biasanya berupa standar nasional
atau internasional melalui rantai perbandingan yang
tidak terputus, dimana dalam setiap tahap
perbandingan tersebut mempunyai ketidakpastian
tertentu.

4. Manfaat
Menghindari disputes dalam menilai kualitas produk
yang diperdagangkan, karena seluruh pihak
mengukur berdasarkan ukuran yang sama yang
mengacu ke satuan pengukuran SI.
5. Regulasi
Kalibrasi dan verifikasi setiap alat ukur, alat uji, standar
acuan, bahan acuan, serta peralatan bantu yang
signifikan mempengaruhi hasil pengujian dan kalibrasi
harus dilaksanakan oleh Lab Kalibrasi yang
diakreditasi, Institusi Metrologi Nasional Indonesia,
Badan akreditasi yang telah menandatangani MRAs
di Lingkup kerjasama ILAC, APLAC, atau EA.

6. Bahan acuan harus, bila mungkin tertelusur ke satuan


internasional atau bahan acuan bersertifikat.
Laboratorium harus melakukan pengecekan antara
terhadap peralatan dan bahan acuan untuk
memelihara kepercayaan status kalibrasinya.

7. Bahan acuan internal harus diperiksa sejauh mungkin


dapat diterapkan secara teknis dan ekonomis
8. Pengecekan antara untuk memelihara kepercayaan
terhadap status kalibrasi standar acuan, primer, pengalih
atau kerja dan bahan acuan harus dilakukan sesuai
prosedur dan jadwal tetentu

9. Best Measurement Capability (BMC)


Ketidakpastian terkecil yang dapat dicapai oleh suatu
laboratorium dalam melakukan kalibrasi rutin standar
pengukuran yang digunakan untuk mendefinisikan,
merealisasikan, memelihara atau mereproduksi suatu
satuan besaran ukur atau peralatan ukur. BMC dinyatakan
sebagai ketidakpastian bentangan pada tingkat
kepercayaan 95% yang biasanya menggunakan faktor k=2
1.Pendidikan, pelatihan dan pengetahuan teknis personel

2. Kondisi lingkungan laboratorium kalibrasi.

3. Pemeliharaan peralatan, termasuk interval kalibrasi


dan verifikasi

4. Metode kalibrasi

5. Standar acuan dan kalibrator

6. Peralatan bantu

7. Spesifikasi peralatan yang dapat dikalibrasi oleh laboratorium


Listrik Tekanan Suhu Dimensi
Voltmeter Pressure gauge Oven Massa
Amperemeter Manometer Termometer Panjang
Ohm-meter Pressure indicator Termokopel Volume
Power meter HPLC pump Inkubator Luas
Osiloskop DLL Tanur Flow meter
Materi praktikum dan ppraktik sebelum di tentukan
sebagai materi ajar di laboratorium perlu dilakukan
pengujian sebagai berikut :
a. Melakukan Pengujian Sampel
b. Menguji dan Memverifikasi Unjuk Kerja
Peralatan pada Penggunaan Bahan
c. Melakukan interpretasi dan menyimpulkan
data hasil pengujian
a. Melakukan Pengujian Sampel,

Kegiatan yang tercakup dalam pengujian sampel adalah


melakukan preparasi sampel dan melakukan
pengukuran/analisis parameter uji sesuai metode tertentu
dilanjutkan dengan melaporkan hasil pengukuran
terhadap sampel yang berasal dari masyarakat. Kegiatan
yang tercakup dalam kalibrasi alat adalah melakukan
penentuan akurasi suatu alat ukur dengan menggunakan
pembanding yang tertelusur sehingga diketahui faktor
koreksi alat yang dilakukan dengan metode tertentu.
Kegiatan produksi dalam skala terbatas mencakup
segala kegiatan di laboratorium dengan menggunakan
peralatan dan bahan yang ada di laboratorium untuk
menghasilkan suatu bahan atau alat yang siap sebagai
materi ajar laboratorium.

Bukti Fisik:
Laporan hasil pengujian sampel, diverifikasi oleh Ketua
PPM, dan disyahkan Kepala Laboratorium.
Kegiatan yang tercakup adalah upaya memastikan
apakah unjuk kerja menghasilkan kinerja sesuai
dengan spesifikasi alat (alat baru) atau hasil
kalibrasi/unjuk kerja terakhir (alat lama) untuk semua
peralatan per kategori yang menggunakan bahan
umum/khusus yang digunakan dalam kegiatan
tridarma seperti praktikum di dalam ruangan, studio
dan laboratorium lapangan.

Bukti Fisik:
Laporan uji dan verifikasi unjuk kerja peralatan yang
digunakan pada suatu kegiatan praktikum yang
diverifikasi tenaga laboratorium yang jenjang
jabatannya lebih tinggi, dan disyahkan Kepala
Laboratorium.
Salinan log book peralatan yang diuji dan diverifikasi
unjuk kerjanya.
Data hasil uji/kalibrasi/prototype materi praktikum
harus dievaluasi kelayakannya dan diinterpretasi
sebelum disahkan pimpinan laboratorium, dan
diterbitkan. Hasil interpretasi berupa opini dan
rekomendasi apakah data/prototype materi tersebut
layak digunakan, atau perlu diulang/diperbaiki.

Bukti Fisik:
Laporan interpretasi, kesimpulan, dan rekomendasi
terhadap hasil uji/kalibrasi/prototype materi yang
diverifikasi dan disahkan oleh Kepala Laboratorium.
Salinan logbook pengujian, kalibrasi dan atau
produk yang diinterpretasi.

Anda mungkin juga menyukai