Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIK PENULISAN LAPORAN PTK

Dr. Endang Rusyani


PKh FIP UPI

A. Pendahuluan
Laporan merupakan langkah akhir dalam suatu kegaiatan. Pelaksana kegiatan
berkewajiban mendokumentasikan semua kegiatannya, baik dalam dimensi tulisan,
video, photo, atau dalam bentuk-bentuk lainnya dan dibuat dalam bentuk laporan
sehingga pihak pihak yang ingin mendapatkan informasi tentang kegiatan yang telah
dilaksanakannya tersebut dapat diperoleh atau diketahui dengan mudah, bahkan
dalam suatu kegiatan proyek, laporan merupakan nafas suatu kegiatan, karena
merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksana kegiatan.
PTK adalah salah satu bentuk kegiatan guru dalam meningkatkan kemampuan
profesinya didalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya kualitas
pembelajaran. Untuk itu, semua aktivitas yang dilakukan guru dalam pelaksanaan PTK
perlu dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan.
Laporan hasil kegiatan PTK agak berbeda dengan laporan laporan kegiatan
lainnya, laporan PTK bukan untuk disimpan dengan baik baik dalam laci, tetapi untuk
disebarluaskan, agar orang lain, khususnya guru guru atau orang yang berkaitan
dengan kepentingan itu dapat memperoleh informasi dan dapat serta memanfaatkan
hasil penelitian tersebut.
Kemampuan dan keterampilan menyusun laporan, khususnya laporan PTK
menjadi sesuatu hal yang sangat penting bagi seorang guru dalam
mempertanggungjawabkan pekerjaannya dan menyebarluaskan hasilnya sehingga
dapat dimanfaatkan oleh yang lainnya. Untuk itu, setelah kegiatan ini berakhir
diharapkan para peserta pelatihan mampu mempraktikan penelitian dan menulis
laporannya.
Hakikat Laporan PTK
Laporan yang baik adalah yang laporan yang disusun secara runtut – runut dan
menggunakan kaidah-kaidah bahasa yang baik. Untuk itu, keterampilan berbahasa,
khususnya keterampilan menulis merupakan hal penting dalam pembuatan suatu
laporan.
Pekerjaan menulis bagi guru merupakan kegiatan biasa, karena setiap hari guru
melakukan kegiatan menulis, baik itu menulis silabus, menulis program semester,
program bulanan, mingguan dan menulis rencana pembelajaran, bahkan menulis
bahan (materi) pelajaran yang akan disampaikan kepada siswanya. Kegiatan seperti itu
akan dapat membantu dalam penyusunan laporan PTK.
Pengertian
Istilah laporan, sangat akrab ditelinga para guru, karena para guru hampir
setiap saat membuat laporan, seperti: laporan kegiatan pembelajaran, laporan
perkembangan belajar siswa, laporan hasil diskusi di gugus dan lainnya. Kata laporan
berasal dari kata ”lapor” yang berarti segala sesuatu yang dilaporkan (Wardani &
Wihardit: 2008: 6.5). laporan PTK adalah laporan hasil penelitian perbaikan atau
peningkatan pembelajaran yang dilakukan guru dalam kelasnya yang disusun secara
sistematis.
Manfaat
Laporan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban suatu kegitan,
sedangkan laporan PTK bukan hanya sekedar salah satu bentuk laporan kegiatan yang
harus dipertanggungjawabkan oleh guru dalam melakukan salah satu tugas
profesinya, akan tetapi juga merupakan salah satu medium untuk mengembangkan
keilmuan, karena hasil laporan manakala terdesiminasikan dengan baik, kemungkinan
besar akan banyak masyarakat luas pendidikan (guru guru) yang tertarik untuk
mencobakan di sekolahnya masing masing atau melakukan penelitian lanjutan.
Dengan demikian, banyak manfaat dari sebuah laporan penelitian, antara lain:
1. tersebarkankanya informasi (masalah masalah yang diteliti) yang berkaitan hasil
penelitian secara meluas.
2. meningkatkan budaya meneliti di kalangan pendidik, khususnya para guru
3. meningkatkan sikap profesionalisasi para pendidikan
4. meningkatkan mutu pendidikan, baik pada tingkat kelas maupun pada tingkat
institusi
5. meningkatkan kepercayaan / keyakinan diri guru dalam mengembangkan tugas
tugas kependidikkannya
6. meningkatkan budaya menulis ilmiah di kalangan para guru yang sementara ini
hasil hasil penelitian guru masih kering terpublikasikan

B. Sistematika Laporan PTK


Laporan yang baik adalah laporan yang memiliki tingkat keterbacaan yang
tinggi. Untuk itu, laporan harus disusun dan ditulis secara runtut – sistematis dan logis
serta bagian demi bagian tertata dengan baik sehingga mudah difahami oleh orang
lain (masyarakat luas), karena hasil penelitian ilmiah bukan hanya untuk dimanfaatkan
peneliti sendiri tetapi juga untuk dikonsumsi dan dimanfaatkan oleh orang lain. Ini
difahami bahwa isi penyusunan laporan, perlu mengindahkan aturan aturan atau pola
pola tertentu sesuai dengan jenis laporannya, karena setiap laporan penelitian
memiliki sistematika tersendiri, laporan PTK sistematikanya tentu akan berbeda
dengan sistematika penelitian formal, atau laporan suatu kegiatan proyek. Dengan
demikian sistematika laporan adalah merupakan penataan bagian bagian isi laporan
yang didasarkan kepada pola pola tertentu sehingga membentuk satu keutuhan yang
baik.
Sistematika laporan penelitian ilmiah umumnya terdiri dari beberapa bagian
atau bab. Bagian bagian tersebut adalah sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan. Pada bab ini dikemukakan rasional laporan atau yang
melatarbelakangi pentingnya dilakukan penelitian, dalam hal PTK
pentingnya dilakukannya perbaikan atau peningkatan pembelajaran,
masalah penelitian, rumusan penelitian atau alternatif alternatif
pemecahan masalah yang akan dilakukan (hipotesis tindakan), tujuan
perbaikan, dan manfaat penelitian
Bab II : Kajian Pustaka. Bagian ini memaparkan berbagai teori/konsep atau hasil
hasil penelitian sebelumnya yang relevan atau berkaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan
Bab III : Metodologi. Bab ini, memuat desain penelitian, populasi dan sampel
penelitian (subyek penelitian), teknik dan instrumen pengumpul data,
langkah langkah perbaikan / penelitian serta analisis data.
Bab IV : Hasil (temuan) Penelitian dan Pembahasan. Bab ini, menyajikan data
data atau informasi hasil analisis data serta pembahasan terhadap
temuan temuan penelitian
Bab V : Kesimpulan dan Saran. Bab ini, memuat kesimpulan kesimpulan hasil
penelitian dan saran yang dibuat berdasarkan hasil kesimpulan tersebut.

Sistematika laporan PTK yang dibuat oleh Dirjen Dikti Kementrian Pendidikan
Nasional dalam (Wardani & Wihardit, 2008: 6.6) adalah sebagai berikut:
1. Abstrak: menyajikan saripati penelitian yang mencakup: latar belakang, tujuan,
prosedur dan hasil
2. Pendahuluan, memuat:
a. Latar belakang (adanya masalah yang mendorong dilakukannya penelitian,
data awal tentang akar masalah, deskripsi lokasi dan waktu, serta pentingnya
dipecahkan/diatasi;
b. Rumusan masalah;
c. Tujuan, dan
d. Manfaat
3. Kajian Teori/Pustaka, menyajikan:
a. Teori teori terkait dan/atau hasil penelitian terdahulu yang memberi arah
terhadap pelaksanaan penelitian;
b. Upaya penulis membangun argumen teoritik terhadap tindakan yang mungkin
dapat meningkatkan mutu pembelajaran; serta
c. Pertanyaan penelitian dan hipotesis tindakan, jika diperlukan
4. Pelaksanaan penelitian, menyajikan:
a. Uraian tentang tempat, waktu, mata pelajaran, dan karakteristik siswa di
sekolah sebagai subyek penelitian, serta
b. Deskripsi setiap siklus, yang mencakup rancangan, pelaksanaan, pemantauan
dan instrumen, serta refleksi
5. Hasil penelitian dan Pembahasan, yang menyajikan:
a. Uraian setiap siklus dengan data lengkap
b. Perubahan yang terjadi, serta,
c. Tabel/grafiek untuk mendukung penyajian data
6. Kesimpulan dan Saran
a. Simpulan hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian, serta
b. Saran tindak lanjut hasil penelitian
7. Daftar Pustaka, memuat semua sumber yang digunakan peneliti sebagai acuan
(buku, jadwal, hasil penelitian yang relevan), disusun secara sistematis
8. Lapiran, memuat:
a. Instrumen penelitian
b. Personalia tenaga peneliti, riwayat hidup masing masing peneliti,
c. Data penelitian, serta;
d. Bukti lain yang dikeumpulkan selama pelaksanaan penelitian
Laporan penelitian tersebut di atas, laporan penelitian yang digunakan
oleh dosen dalam berkolaborasi penelitian PTK dengan para guru, biasanya
sistematika laporan di atas digunakan dalam laporan PTK yang didanai oleh Hibah
bersaing. Laporan PTK yang guru susun, biasanya menggunakan sistematika berikut
ini:
LAPORAN PTK
Halaman judul
Lembar pengesahan
Abstrak
Daftar isi
Daftar Tabel, Grafiek, Gambar
Bab I : Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah (data awal dalam mengidentifikasi masalah,
analisis masalah, dan pentingnya masalah dipecahkan)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Perbaikan/Penelitian
D. Manfaat Perbaikan
Bab II : Kajian Pustaka
Bab III : Pelaksanaan Penelitian
A. Subyek Penelitian (lokasi, waktu, mata pelajaran, dan karakteristik
siswa)
B. Deskripsi per siklus (rencana, pelaksanaan, pengamatan/
pengumpulan data/ instrumen, refleksi)
Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian (deskripsi persiklus: data tentang rencana,
pengamatan, refleksi), keberhasilan dan kegagalan, lengkap dengan
data data)
B. Pembahasan dari setiap siklus
Bab V : Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran lampiran
- Rencana Perbaikan Pembelajaran
- Format observasi
- Data refleksi
- Hasil evaluasi atau pekerjaan siswa
- Surat kesediaan teman sejawat dalam membantu pelaksanaan penelitian

Substansi Komponen Laporan PTK


1. Judul
Judul harus mencerminkan apa yang akan disajikan, sehingga dengan membaca judul,
orang dapat mengetahui apa yang akan disajikan. Rambu rambu pembuatan judul
laporan:
a. Singkat, padat dan jelas
b. Menggambarkan upaya untuk perbaikan pembelajaran
Contoh:
1. Penerapan pembelajaran bermakna untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam
pembelajaran IPS di kelas V SLB Kasih Mama Cibatu Garut.

2. Penerapan kerja kelompok untuk mengembangkan budaya menghargai perbedaan


pendapat pada siswa SMALB Tunarungu di Kecamatan Cibatu Garut.

3. Penerapan metode Problem Based Learning dalam meningkatkan kemampuan


operasi hitung bilangan pecahan di kelas VI SLB Damai Sejahtera Cibatu Garut

4. Penggunaan Metode Maternal Reflektif dalam meningkatkan pemahaman isi


bacaan di kelas 4 SLB Pangirutan Cibatu Garut

5. Upaya meningkatkan keterampilan motorik halus melalui penggunaan media Puzle


di kelas 2 SLB C Jaiba Cibatu Garut
6. Penerapan metode bermain peran (role playing) untuk meningkatkan keterampilan
berbicara kelas IV SLB Usaiki Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut

2. Abstrak
Abstrak menyajikan saripati dari unsur-unsur penelitian, mulai dari
permasalahan, tujuan, prosedur pelaksanaan penelitian, hasil dan pembahasan,
sampai dengan kesimpulan dan saran. Melalui abstrak, pembaca dalam waktu yang
cepat akan mendapat gambaran umum dan meyeluruh tentang penelitian yang
dilaporkan. Abstrak yang lebih baik tidak lebih dari setengah sampai satu halaman.

3. Pendahuluan

Pendahuluan dimuat: (1) Latar belakang, yang mencakup identifikasi masalah


dan analisis masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan perbaikan (penelitian), dan (4)
manfaat penelitian. Apa yang telah dikerjakan dan dihasilkan pada langkah tersebut,
itulah yang harus dituangkan untuk mengisi butir-butir tersebut dalam laporan. Tentu
saja uraian harus dibuat secara sistematis dengan memperhatikan kaidah bahasa tulis.

a. Latar Belakang, mengemukakan hal hal yang melatar belakangi pentingnya


melakukan perbaikan pembelajaran, misalnya karena hasil belajar siswa rendah,
kelas sulit dikendalikan, siswa tidak antusias mengikuti pembelajaran, motivasi
belajar rendah, dll sehingga menindikasikan pentingnya dilakukan perbaikan
pembelajaran

b. Perumusan Masalah. Bagian ini mengemukakan hasil analisis masalah. Dengan


demikian, dalam bagian ini dikemukakan rumusan masalah yang akan membantu
mengarahkan menulis tujuan perbaikan

c. Tujuan Perbaikan. Bagian ini memaparkan hal hal apa saja yang diharapkan setelah
kegiatan perbaikan selesai

d. Manfaat. Bagian ini mengemukakan, manfaat manfaat yang bisa dipetik apabila
penelitian ini berhasil, baik manfaat buat siswa, guru maupun manfaat buat
sekolah.

4. Kajian Pustaka

Analisis masalah dan rencana perbaikan dilakukan dengan mengacu kepada


teori yang relevan, pengalaman nyata, hasil penelitian, atau pendapat para pakar. Hal-
hal inilah yang dideskripsikan dalam kajian pustaka ini. Hal-hal yang dikaji tentu
berkaitan dengan masalah yang menjadi fokus penelitian kita. Misalnya, jika masalah
yang kita hadapi berkaitan dengan rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran
Bahasa Indonesia, maka kajian pustaka dapat mencakup berbagai faktor yang
menyebabkan prestasi belajar siswa rendah, teori belajar bahasa, serta berbagai
pendekatan dan strategi pembelajaran bahasa Indonesia. Kajian pustaka ini akan
merupakan landasan bagi kita dalam merencanakan tindakan perbaikan, dan menjadi
rujukan dalam membahas hasil penelitian. Tentu saja ulasan yang paling mendalam
terletak pada aspek yang memang merupakan fokus penelitian ini. Untuk
mendapatkan gambaran kongkret, perhatikan cuplikan kajian pustaka berikut.

5. Pelaksanaan Penelitian

Bagian ini dimulai dengan memaparkan subyek penelitian yang mencantumkan


tempat (dimana penelitian dilakukan, sekolah, kelas), waktu (cantumkan jadwal
perbaikan persiklus), mata pelajaran dan karakteristik siswa (jumlah, usia, jenis
kelamin, kemampuan, latar belakang sosial dsb yang merupakan ciri khas yang ada di
kelas itu). Kemudian selanjutnya mencantumkan setiap siklus perbaikan, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, termasuk pengumpulan data dan refleksi. Uraian
sebaiknya dilengkapi dengan bagan alur supaya pelaksanaan penelitian lebih jelas.
Dalam hal ini belum mengemukakan tentang hasil, hanya mengemukakan pelaksanaan
penelitian mulai dari melakukan refleksi, membuat rencana, mempersiapkan
pelaksanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan.... refleksi kembali.

6. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bagian ini, memaparkan hasil hasil yang diperoleh selama dan setelah
penelitian, misalnya: hasil pemerolehan belajar siswa, aktivitas belajar siswa, aktivitas
mengajar guru, data data hasil refleksi dll. Sedangkan pembahasan, yaitu membahas
hasil hasil penelitian. Dalam hal ini, dapat berupa verifikasi teori, relevansi hasil
empirik dengan teori. Dengan kata lain, pembahasan hasil adalah menyandingkan
hasil penelitian dengan teori teori

7. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan merupakan inti hasil dari penelitian, kesimpulan merujuk kepada


rumusan masalah yang dirumuskan pada bagian pertama, sedangkan saran haruslah
merujuk pada kesimpulan tidak ada saran yang lepas atau yang berdiri sendiri.
Selanjutnya, kesimpulan dan saran disajikan sesuai dengan urutan tujuan penelitian.

8. Daftar Pustaka

Daftar pustaka memuat semua sumber yang digunakan dalam menyusun


laporan, termasuk surat keputusan atau undang-undang, jika itu memang anda
jadikan rujukan. Cara penulisan daftar pustaka mengikuti salah satu gaya penulisan,
misalnya yang lazim di gunakan adalah gaya American Psychology Association (APA).
Daftar pustaka disusun secara abjad, dimulai dengan nama belakang penulis, diikuti
oleh tahun penerbitan, judul buku, kota tempat terbit, dan nama penerbit. Berikut
dapat anda simak contoh daftar pustaka yang ditulis dengan gaya APA.
Elliot, J. (1991), Action resaearc for Educational Change, Philadelphia: Open University
Press.

Rusyani, E. (2009), Artikulasi dan Optimalisasi Fingsi Pendengaran, Bandung:


Universitas Pendidikan Indonesia

9. Lain laian

1). Format Pengetikan

a. Ukuran Kertas : A4

b. Ukuran Huruf : 12

c. Jenis huruf : Times New Roman

d. Spasi : 1,5

e. Margin :

1). Atas 1,5 cm 2) Bawah 1,5 cm;

3) Kanan 3 cm 4) Kiri 3 cm

2). Materi

a. Orisinalitas: Karya asli

b. Konsistensi: memiliki benang merah yang menjiwai dn mengikat antara bagian


yang satu dan lainnya sehingga memiliki satu alur yang runtut dan konsisten
dengan masalah pembelajaran yang dibahas

c. Signifikansi: secara jelas mencerminkan peningkatan penguasaan guru terhadap


pembelajaran

d. Akurasi: menyajikan datadan fakta yang nyata tanpa rekayasa dan atau
modifokasi
3). Bahasa

a. Kata atau istilah yang digunakan tepat

b. Bahasa yang digunakan jelas, tidak berbelit belit, dan tidak memiliki pengertian
ganda

c. Bahasa yang digunakan bahasa formal, baik dalam pemilihan kata maupun
kalimat serta penggunaan ejaan yang benar

10. Mendesiminasikan Laporan PTK

Sasaran penyebarluasan (desiminasi) hasil PTK umumnya terbatas pada


kelompok guru dan pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan, dengan tujuan agar
para guru mengetahui apa yang telah dikerjakan oleh sejawatnya dalam upaya
memperbaiki pembelajaran. Tersebarkannya hasil PTK kepada para guru dan praktisi
pendidikan lainnya diharapkan, banyak para guru lain untuk mencobakannya di
tempatnya masing masing.

Berbagai cara yang dapat ditempuh dalam mendesiminasikan laporan PTK,


antara lain melalui media cetak dan pertemuan tatap muka. Pendesiminaian melalui
media cetak dapat dilakukan dengan mengubah laporan PTK kedalam artikel untuk
diterbitkan dalam jurnal jurnal penelitian, majalah, buletin.

Desiminasi secara tatap muka dapat dilakukan melaui tatap muka terbatas atau
tatap muka secara luas. Secara terbatas dapat dilakukan dengan cara berdiskusi antara
peneliti dengan kelompok kelompok kecil yang seprofesi. Desiminasi secara luas dapat
dilakukan melalui rapat guru, Forum Pemantapan Guru, Forum Musyawarah Guru
Mata Pelajaran atau dalam bentuk seminar.

Anda mungkin juga menyukai