Anda di halaman 1dari 28

PENERAPAN METODE MATERNAL REFLEKTIF

UNTUK MENGEMBANGKAN
PENDIDIKAN BUDAYA & KARAKTER BANGSA
PADA ANAK TUNARUNGU
SLB BERINGIN BHAKTI KAB. CIREBON

Oleh :
Cuci Alam, S.Pd
SLB Beringin Bhakti Kab. Cirebon

Cirebon, 01 Juni 2013


KATA KUNCI :

Metode Maternal Reflektif


Mengembangkan
Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa
LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan Luar Biasa Sebagai Bagian
Terpadu Dari Sistem Pendidikan
Nasional .
Metode Maternal Reflektif Merupakan
Metode Yang Tepat Digunakan Dalam
Menerapkan Pendidikan, Budaya Dan
Karakter Bangsa.
Usia Anak SMPLB Merupakan Usia
Remaja Yang Rentan Terhadap
Permasalahan.
RUMUSAN MASALAH
Apakah Pendidikan Budaya Dan Karakter
Bangsa Untuk Anak Tuna Rungu Dapat
Dikembangkan Melalui Metode Maternal
Reflektif.
Faktor Apa Saja Yang Mempengaruhi Nilai
Budaya Dan Karakter Bangsa Pada Anak
Tuna Rungu.
TUJUAN PENELITIAN
Untuk Memperoleh Gambaran Tentang
Pengembangan Pendidikan Bangsa Anak
Tuna Rungu Melalui Metode Maternal
Refleksi.
Untuk Memperoleh Gambaran Tentang
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Pengembangan Pendidikan Budaya Dan
Karakter Bangsa Pada Tuna Rungu
Melalui Metode Maternal Refleksi.
MANFAAT PENELITIAN
BAGI GURU : Dengan metode maternal reflektif
dapat membantu guru dalam menerapkan
pendidikan budaya dan karakter bangsa pada anak
tunarungu kapan saja dan dimana saja dengan
situasi yang menyenangkan serta kekeluargaan
BAGI SISWA : Melalui metode maternal reflektif
siswa dapat mengembangkan, memahami dan
merealisasikan pendidikan budaya dan karakter
bangsa dengan cara yang menyenangkan.
BAGI SEKOLAH : sebagai masukan untuk lebih
meningkatkan pendidikan budaya dan karakter
bangsa melalui kegiatan-kegiatan yang inovatif
sehingga akan menciptakan sekolah yang
berprestasi, berbudaya dan religius.
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN TENTANG ANAK
TUNARUNGU
TINJAUAN TENTANG METODE
MATERNAL REFLEKTIF
TINJAUAN TENTANG PENDIDIKAN
BUDAYA KARAKTER BANGSA
TINJAUAN TENTANG ANAK TUNA RUNGU

PENGERTIAN ANAK TUNA RUNGU


Adalah Sebuah Keadaan Kehilangan
Pendengaran Yang Mengakibatkan
Seseorang Tidak Dapat Menangkap
Berbagai Rangsangan, Terutama Melalui
Indra Pendengarannya.
Ketunarunguan Dibedakan Menjadi Dua
Kategori Yaitu Tuli (deaf) Dan Kurang
Dengar (Hard Of Hearing).
TINJAUAN TENTANG ANAK TUNA RUNGU

FAKTOR PENYEBAB KETUNARUNGUAN


Sebelum Anak Dilahirkan (Pre Natal)
- Karena Keturunan (Gen)
- Karena Penyakit Yang Diderita Ibu
- Karena Keracunan Darah
- Karena Sebab Lain
Saat Kelahiran (Natal)
- Karena Faktor Resus
- Anak Dilahirkan Sebelum Waktinya
Sesudah Dilahirkan (Pos Natal)
- Meningitis (Peradangan Selaput)
- Otitis Media Kronis
- Terjadi Infeksi Pada Alat Pernapasan
TINJAUAN
TINJAUANTENTANG
PUSTAKA ANAK TUNA RUNGU

KLASIFIKASI ANAK TUNARUNGU


Kehilangan Pendengaran 0 - 30 Db
Masih Dikatakan Normal
Kehilangan Pendengaran 31 -50 Db
Ringan
Kehilangan Pende ngaran 51 -70 Db
Sedang
Kehilangan Pendengaran 71- 90 Db
Berat
Kehilangan Pendengaran Diatas 90 Db
Tuli
TINJAUAN
TINJAUANTENTANG
PUSTAKAANAK TUNA RUNGU

KAREKTERISTIK ANAK TUNA RUNGU


PERKEMBANGAN KOGNITIF
Perkembangan kognitif akan tergantung pada perkembangan
bahasanya, jika perkembangan bahasanya baik maka pemahaman
akan konsepnya pun akan baik maka prestasi akademik akan baik.
PERKEMBANGAN BAHASA
Karena anak tunarungu mengalami gangguan pendengaran maka
komunikasinya akan terhambat yang akan menyebabkan
perkembangan bahasanya jadi terhambat seperti miskin dalam kosa
kata, sulit mengartikan ungkapan kiasan, sulit mengartikan kata-kata
abstrak, kurang menguasai irama dan gaya bahasa
PENGENALAN SOSIAL DAN GAYA BAHASA
Karena anak dengan gangguan pendengaran mengalami masalah
komunikasi sehingga sering menyebabkan kesulitan sosial dan prilaku
seperti egosentris, kekakuan, keras kepala, selalu curiga pada orang
yang baru dikenalnya.
TINJAUAN TENTANG METODE MATERNAL REFLEKTIF

PENGERTIAN
METODE MATERNAL REFLEKTIF
Metode Maternal Reflektif Adalah
Metode Pegajaran Bahasa Yang Diangkat
Dari Upaya Seorang Ibu Untuk
Mengajarkan Bahasa Pada Bayinya Yang
Belum Berbahasa, Sehingga Si Anak
Menguasai Bahasa Yang Ditandai Dengan
Merefleksi Kemampuan Berbahasa.
TINJAUAN TENTANG METODE MATERNAL REFLEKTIF

PENGERTIAN
METODE MATERNAL REFLEKTIF
Metode Maternal Reflektif Adalah
Metode Pegajaran Bahasa Yang Diangkat
Dari Upaya Seorang Ibu Untuk
Mengajarkan Bahasa Pada Bayinya Yang
Belum Berbahasa, Sehingga Si Anak
Menguasai Bahasa Yang Ditandai Dengan
Merefleksi Kemampuan Berbahasa.
TINJAUAN TENTANG METODE MATERNAL REFLEKTIF

CIRI – CIRI PENGGUNAAN


METODE MATERNAL REFLEKTIF
1. Spontan
2. Terjadi Pertukaran Pikiran Bukan Sekedar
Tanya Jawab
3. Menggunakan Segala Aspek Bahasa
4. Empati Turut Berperan
5. Percakapan Bersifat Fleksibel Tidak Kaku Dan
Dapat Menyebar Kemana
6. Topik Percakapan Sesaat Dapat Bermacam
Macam Tetapi Aktual Dan Situ
7. Asional
8. Menggunakan Bahasa Yang Lajim, Bahasa Sehari
Hari Tetapi Sesuai EYD Bukan Baku Dan
Kaku.
TINJAUAN TENTANG PENDIDIKAN BUDAYA KARAKTER BANGSA

Budaya Adalah Keseluruhan Sistim Berfikir Nilai - Nilai,


Norma, Moral Dan Keyakinan Yang Digunakan Dalam
Kehidupan Manusia Dan Menghasilkan Sistem Sosial,
Sistem Ekonomi, Sistem Kepercayaan, Sistem
Pengetahuan, Sistem Teknologi, Seni Dan Sebagainya.

Karakter Adalah Watak ,Tabiat, Akhlak Atau Kepribadian


Seseorang Terbentuk Dari Berbagai Internalisasi
Kebajikan Yang Diyakini Dan Di Gunakan Sebagai
Landasan Untuk Cara Pandang, Berfikir, Bersikap Dan
Bertindak. Kebajikan Terdiri Atas Sejumlah Nilai Moral
Dan Norma Seperti Jujur, Berani Bertindak, Dapat
Dipercaya, Dan Menghormati Orang

Pendidikan Adalah Suatu Usaha Yang Sadar Dan


Sistimatis Dalam Mengembangkan Potensi Peserta
METODE PENELITIAN
Tempat Penelitian Dilakukan Di SLB
Beringin Bhakti Kab. Cirebon
Penelitian Ini Berlangsung Pada
Semester II Tahun Pelajaran 2012-2013
Subjek Penelitian Adalah Siswa
Tunarungu Kelas VIII SLB Beringin Bhakti
Kab. Cirebon
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Observasi Partisipasi
Wawancara
HASIL PENELITIAN
TAHAP PERENCANAAN
Rencana Yang Dilakukan Adalah Penerapan
Metode Maternal Reflektif Untuk
Mengembangkan Pendidikan Budaya Dan Karakter
Bangsa Bagi Anak Tunarungu Kelas VIII SLB
Beringin Bhakti Kab. Cirebon
Menyusun Kegiatan Anak
►Kegiatan Rutin Sekolah
►Kegiatan Spontanitas
►Kegiatan Keteladanan
►Kegiatan Extra Kulikuler
HASIL PENELITIAN
TAHAP PELAKSANAAN
Pada tahap pelaksaan ini peneliti memulai
dari pengamatan perkembangan nilai
budaya dan karakter bangsa pada anak
tunarungu sebelum diterapkan metode
maternal reflektif hingga setelah
diterapkan metode maternal reflektif.
Jenis kegiatan yang di ambil adalah
kegiatan Shalat Dhuha dan Upacara
Bendera.
HASIL PENELITIAN
TAHAP PELAKSANAAN
Jenis Kegiatan : Sholat Dhuha

KEGIATAN AWAL
Pengkondisian musholah agar anak dapat melaksanakan sholat duha dan dapat
melaksanakan Percakapan antara anak dengan guru seperti menciptakan
suasana akrab dan rilex, membangun sikap keterarah wajahan, membangun
sikap keterarah suaraan
KEGIATAN INTI :
menangkap ekspresi wajah anak , gerak gerik, isyarat, ungkapan bahasa baik
yang belum sempurna. kemudian menyempurnakan dengan meningkatkan
bahasa anak dengan mengunakan tangkap dan peran ganda
merangsang anak lain untuk agar memberi reaksi terhadap ungkapan
temannya dengan cara memancing pertanyaan, penguat, provokasi, agar
mereka mau berkomentar ,menyanggah, dll
menggunakan reinforcement (teguran dan pujian)dengan kata yang
mengandung unsur perasaan (empati)agar anak terpacu untuk terlibat dalam
percakapan dan melaksanakan kegiatan sholat duha dengan perasaan senang
dan iklas
KEGIATAN AKHIR
menulis hasil visualisasi percakapan kegiatan sholat duha dengan bermain
“siapa dan berkata apa”. kegiatan ini dilakukan ketikan jam pelajaran selesai
sebelum pulan
HASIL PENELITIAN

Nilai Yang Dapat Diambil Dalam


Kegiatan Sholat Dhuha Adalah :
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Bersahabat
Gemar membaca
Tanggung jawab
HASIL PENELITIAN
TAHAP PELAKSANAAN
Jenis Kegiatan : Kegiatan Upacara Bendera
Kegiatan upacara bendera merupakan kegiatan rutin yang dilakukan
anak,guru dan tenaga kependidikan setiap hari senin.
KEGIATAN AWAL
Mengkondisikan anak agar datang tepat waktu,dan mengikuti kegiatan
upacara (berbaris sesuai kelas)
KEGIATAN INTI
Guru(peneliti) mengajak anak untuk berbaris di lapangan dengan cara
memancing anak dengan percakapan
memberi motifasi pada anak untuk melaksanakan upacara bendera
dengan penuh tanggung jawab dan rasa nasionalisme
Guru(peneliti)memberikan contoh cara yang baik mengikuti upacara
Memberi pujian pada anak yang melaksanakan upacara dengan penuh
hidmad dan penuh tanggung jawab
memberi pujian pada anak yang mau menjadi petugas upacara
KEGIATAN AKHIR
Menulis hasil visualisasi percakapan dan kegiatan upacara
bendera,kegiatan ini dilakukan ketika jam pelajaran selesai sebelum
pulang.
HASIL PENELITIAN

Nilai Yang Dapat Diambil Dari


Kegiatan Upacara Adalah :
Semangat Kebangsaan
Cinta Tanah Air
Disiplin
Tanggung Jawab
HASIL PENELITIAN
TAHAP PENGAMATAN
Hal - hal Yang Perlu Di Amati Dalam
Kegiatan Sholat Duha Ini :
Mengamati Proses Anak Melaksanakan
Sholat Duha
Mengamati Perubahan Anak Setelah
Siswa Dan Guru Melakukan Perdati
(Percakapan Dari Hati Ke Hati)
HASIL PENELITIAN
TAHAP PENGAMATAN
Hal - hal Yang Perlu Di Amati Dalam
Kegiatan Upacara :
Mengamati Anak Melaksanakan Dalam
Melaksanakan Upacara Bendera.
Mengamati Perubahan Anak Setelah
Guru Menerapkan Metode Maternal
Reflektif.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
terhadap siswa tunarungu kelas VIII SLB Beringin Bhakti
Kab. Cirebon menunjukan adanya perkembangan kemajuan
setelah menerapkan metode maternal reflektif terhadap
kemampuan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Pada kegiatan pembiasaan sholat Dhuha terlihat si anak
tidak perlu di perintah (ajak) oleh guru, dalam pembacaan
doa setelah sholat Dhuha anak langsung mendekati posisi
duduk guru untuk melihat (keterarahwajahan) dan di
akhir sholat Dhuha anak memberikan salam kepada guru
dan siswa lain, di sini rasa empati anak sudah muncul.
Dalam pelaksanaan upacara bendera terlihat anak disiplin
untuk datang tepat waktu, tidak bercanda ketika upacara
berlangsung, mau menjadi petugas upacara dengan rasa
tanggung jawab.
KESIMPULAN
Dalam Penelitian Ini Kesimpulan Yang Dapat Diambil
Adalah Setelah Meneliti Dua Kegiatan Rutin Sekolah
Yang Ada Di SLB Beringin Bhakti Kab. Cirebon Yaitu
Kegiatan Pembiasaan Sholat Duha Dan Kegiatan Upacara
Bendera Terhadap Pengembangan Pendidikan Budaya
Dan Karakter Bangsa Yang Diterapkan Melalui Metode
Maternal Reflektif, Ternyata Mengalami Perkembangan
Yang Baik Pada Diri Anak Seperti Religius, Disiplin,
Toleransi, Cinta Tanah Air, Tanggung Jawab Dll Yang
Kesemuanya Itu Terjadi Tanpa Ada Perasaan Terpaksa
Dan Tertekan Pada Diri Anak, Karena Proses Belajar
Yang Dilalui Terjadi Secara Spontan Seakan Akan Anak
Tidak Sedang Belajar.
SARAN
Demi Kelancaran Pendidikan Anak Tunarungu Ke Arah Yang
Lebih Baik Seperti Pendidikan Budaya Dan Karakter
Bangsa Diperlukan Kejasama Dari Berbagai Pihak Seperti
Guru, Orang Tua Dan Anak Sehingga Perubahan Dan
Perkembangan Anak Terlihat Dan Terus Meningkat Menjadi
Lebih Baik. Guru Dan Orang Tua Harus Bekerja Sama Dan
Memberi Contoh Kepada Anak Sehingga Memotifasi Anak
Untuk Selalu Melakukan Dengan Rasa Tanggung Jawab
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai