Anda di halaman 1dari 12

asuhan keperawatan

Menyajikan Informasi Seputar Ilmu Keperawatan dan Asuhan Keperawatan

Jumat, 24 Agustus 2012


ASUHAN KEPERAWATAN ANAKDENGAN GANGGUAN TUMBUH
KEMBANG( SPEECH DELAYED )

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK


DENGAN GANGGUAN TUMBUH KEMBANG
( SPEECH DELAYED )

I.          KONSEP DASAR


A.       Pengertian
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu proses dari manusia normal mulai janin
hingga meninggal. Meskipun pertumbuhan dan perkembangan terjadi sepanjang usia
manusia, akan tetapi perkembangan yang signifikan hanya terjadi pada fase janin hingga
anak-anak 0 tahun hingga 21 tahun. Pertumbuhan mencakup segala hal yang berhubungan
dengan peningkatan jumlah maupun sel dari seluruh sistem dalam tubuh manusia. Sedangkan
perkembangan cenderung ditujukan pada makin matangnya kemampuan aktivitas motorik
halus dan kasar, makin meningkatnya kemampuan sosial anak dengan orang maupun
lingkungan disekitarnya serta makin banyaknya kemampuan  anak dalam menguasai
perbendaharaan kata maupun mengertikan dan menyusun suatu tata bahasa yang bisa
diterima sesuai dengan lingkungan tempat anak tumbuh. Sebagai contoh anak yang terbiasa 
berkomunikasi dengan bahasa Jawa maka diharapkan anak bisa mendengar dan
berkomunikasi dengan bahasa jawa.

Perkembangan bahasa secara normal pada anak dapat dibagi dalam beberapa fase yaitu:
1.         Umur 1 tahun       :  dapat berbicara dua  atau tiga kata yang sudah bermakna. Contoh
menirukan suara binatang, menyebutkan  nama “papa”, “mama”. Dalam berbicara 25 % kata-
katanya tidak jelas dan kedengarannya tidak biasa (unfimiliar).

2.         Umur 2 tahun       : dapat menggunakan 2 sampai 3 phrase  serta memiliki perbendaharaan
bahasa kurang-lebih  300 kata, serta mampu menggunakan kata “saya”,  “milikku”.  50 %
kata-kata konteksnya masih belum jelas.

3.         Umur 3 tahun : berbicara 4 hingga 5 kalimat serta memiliki sekitar 900 kata. Dapat
menggunakan kata siapa, apa, dan dimana dalam menanyakan suatu pertanyaan. 75 % kata-
kata dan kalimat jelas.

4.         Umur 4-5 tahun : memiliki 1500 - 2100 kosa kata. Dapat menggunakan grammar dengan
benar terutama yang berhubungan dengan waktu. Dapat menggunakan kalimat dengan
lengkap baik, kata-kata, kata kerja, kata depan, kata sifat maupun kata sambung. 100 % kata-
kata sudah jelas dan beberapa ucapan masih belum sempurna.
5.         Umur 5 - 6 tahun ; memiliki 3000 kata, dapat menggabungkan kata jika, sebab, dan
mengapa.

Kegagalan yang sering ditemukan pada komunikasi selama perkembangan anak adalah:

1. Kesalahan dalam bahasa


a. Kesalahan dalam mengartikan suatu kata :
b. Kesalahan dalam mengorganisir kata dalam kalimat
c. Kesalahan bentuk kata

2. Kegagalan bicara
a. Gagap
b. Kekurangan dalam artikulasi
c. Kerusakan alat artikulasi

Macam-macam kegagalan bicara yang sering ditemukan pada anak-anak adalah:


1.      Umur 2 tahun ; kesalahan dalam mengartikan kata-kata , kesulitan dalam mengikuti ucapan,
gagal dalam berespon terhadap suara.
2.      Umur 3 tahun ; bicara yang tidak jelas, kegagalan menggunakan 2 atau 3 kata, lebih banyak
menggunakan vocal dibanding konsonan.
3.      Umur 5 tahun ; Struktur kata tidak benar.
B.       Pengkajian
Fokus pengkajian pada anak 2- 3 tahun yang mengalami gangguan bicara:
1.         Data Subyektif :
a.                               Pada anak yang mengalami gangguan bahasa:
- Umur berapa anak saudara mulai mengucapkan satu kata ?
- Umur berapa anak saudara mulai bisa menggunakan kata dalam suatu kalimat ?
- Apakah anak anda mengalami kesulitan dalam mempelajari kata baru ?
- Apakah anak anda sering menghilangkan kata-kata dalam kalimat yang diucapkan.
- Siapa yang mengasuh dirumah
- Bahasa apa yang digunakan bila berkomunikasi di rumah
- Apakah pernah diajar mengucapkan kata-kata
- Apakah anak saudara mengalami kesulitan dalam menyususn kata-kata

b.                              Pada anak yang mengalami gangguan bicara :


- Apakah anak anda sering gagap dalam mengulang suatu kata
-    Apakah anak anda sering merasa cemas atau bingung jika ingin mengungkapkan suatu ide ?
-    Apakah anda pernah perhatikan anak anda memejamkan mata, menggoyangkan kepala, atau
mengulang suatu frase jika diberikan kata-kata baru yang sulit diucapkan ?
- Apa yang anda lakukan jika hal diatas ditemukan. ?
- Apakah anak anda pernah/sering mengilangkan bunyi dari suatu kata.
- Apakah anak anda sering menggunakan akata-kata yang salah tetapi mempunyai bunyi yang
hampir sama dalam suatu kata ?
- Apakah anda kesulitan dalam mengerti kata-kata anak anda ?
- Apakah orang lain merasa kesulitan dalam mengerti kata-kata anak anda ?
- Perhatikan riwayat penyakit yang berhubungan dengan gangguan fungsi SSP seperti infeksi
antenatal (rubbela syndrome), perinatal (trauma persalinan), post natal (infeksi otak, trauma
kepala, tumor intra kranial, konduksi elektrik otak)

2.         Data  obyektif :


-    Kemampuan menggunakan kata – kata
-    Masalah khusus dalam berbahasa seperti (menirukan, gagap, hambatan bahasa, malas
bicara ).
-    Kemampuan dalam mengaplikasikan bahasa
-    Umur anak
-    Kemampuan membuat kalimat
-    Kemampuan mempertahankan kontak mata
-    Kehilangan pendengaran (kerusakan indera  pendengaran)
-    Gangguan bentuk dan fungsi artikulasi
-    Gangguan fungsi neurologis.

C.       Diagnose keperawatan :


Diagnose keperawatan yang muncul pada anak yang mengalami gangguan bicara meliputi:

1. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kurangnya stimulasi bahasa


2. Gangguan komunikasi berhubungan dengan kerusakan fungsi alat-alat artikulasi
3. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan pendengaran
4. Gangguan komunikasi berhubungan dengan hambatan bahasa
5. Kecemasan orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan anak berkomunikasi
6. Gangguan komunikasi berhubungan dengan kecemasan
7. Gangguan komunikasi berhubungan dengan kurangnya kemampuan memori dan
kerusakan sistem saraf pusat.
D.       Tindakan Keperawatan
Diagnose Tindakan
Gangguan komunikasi verbal berhubungan -      Lakukan latihan komunikasi dengan  memperhatikan perkembangan -    Latihan bi
dengan kurangnya stimulasi bahasa mental anak menghinda
anak.

-      Lakukan komunikasi secara komprehensif baik verbal maupun non -     Komunika
verbal. stimulasi y
anak terhad

-      Berbicara sambil bermain dengan alat untuk mempercepat persepsi -     Bermain a
anak tentang suatu hal. durasi latih

-      Berikan lebih banyak kata meskipun anak belum mampu Anak lebih
mengucapkan dengan benar. karena bias

-                      U
-      Lakukan sekrening lanjutan dengan mengggunakan Denver Speech keterlamba
Test.

Gangguan komunikasi berhubungan dengan -      Stimulasi bahasa dan latihn bicara tetap dilakukan sesuai dengan         Untuk
me
kerusakan fungsi alat-alat artikulasi perkembangan mentak anak. maupun bi

        Perbaikan
- Kolaborasi: dengan ahli bedah untuk perbaikan alat-alat artikulasi. dengan pem

Gangguan komunikasi verbal berhubungan - Lakukan latihan komunikasi, dan stimulasi dini dengan benda-benda Agar stimulasi
dengan gangguan pendengaran atau  dengan menggunakan bahasa isyarat serta biasakan anak anak yang
melihat artikulasi  orang tua dalam berbicara. informasi y

-      Perhatikan kebersihan telinga anak         Ganguanp


pendengara
        Alat bantu
-      Kolaborasi  dengan rehabilitasi untuk penggunaan alat bantu dengar. pendengara

-      Gunakan bahasa yang sederhana dan umum digunakan dalam         Untuk me
komunikasi sehar-hari. kebingung
        Difersifik
-      Gunakab verifikasi bahasa sesuai dengan tingkat kematangan dan sudah mata
pengetahuan anak. selsel otak
Gangguan komunikasi berhubungan dengan
hambatan bahasa

Kecemasan orang tua berhubungan dengan -      Gali kebiasaan komunikasi dan stimulasi orang tua terhadap anak. -    Untuk dap
ketidakmampuan anak berbicara telah dilak
tindakan y

- Berikan penjelasan tentang kondisi anaknya secara jelas, serta -     Pengikutse
kemungkinan penanganan lanjutan, prognose serta lamanya tindakan akan mamp
atau pengobatan. keadaan an

Gangguan komunikasi berhubungan dengan -      Hindari bicara pada saat kondisi bising.         Komunika
kecemasan         Untuk
me
-      Lakukan komunikasi dengan posisi lawan bicara setinggi  badan sehingga a
anak.         Agar anak

- Lakukan latihan bicara sambil bermain dengan mainan kesukaan anak.


Gangguan komunikasi berhubungan dengan -    Lakukan observasi dan pemeriksaan fisik  neurologi secara -    Untuk men
kurangnya kemampuan memori dan mendetail.
kerusakan sistem saraf pusat. -    Untuk men
-    Kolaborasi pemeriksaan EEG
TINJAUAN KASUS

I.       PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan tanggal 9 Mei 2001 pk. 08.00 – 10.00 WIB

A.       Identitas
Nama klien                  : S. P.                                                   Register : 10045067
Umur                           :  2 tahun 8 bulan                   
Jenis kelamin   :  Perempuan  

Orang tua :
                                    Ayah                                                   Ibu
Nama               :           Ayik                                                    Enny
Agama             :           Islam                                                   Isalm
Suku bangsa    :           Jawa                                                    Jawa
Pendidikan      :           D-III                                                   SMA
Pekerjaan         :           Swasta                                     Tidak bekerja
Alamat            :           Kedung Sroko 111 telp. (031) 5937601

B.       Keluhan utama : anak umur 2,8 tahun belum bisa bicara
C.       Riwayat keperawatan :
S.P merupakan anak pertama dari pasangan Ayik ( 29 tahun) dan Enny (29 tahun). SP. Lahir
di Rs Haji Surabaya tanggal 28 Agustus 1998. Lahir letak kepala dengan Vacum, dengan BB
lahir 3350 gr, panjang badan lahir lupa. Selama mengandung S.P Ibu tidak pernah menderita
penyakit dan tidak pula pernah mengkonsumsi makanan, obat atau jamu yang sembarangan.
Pemeriksaan kehamilan dilaksanakan secara teratur sebanyak 5 kali selama hamil di bidan.
Selama hamil ibu mendapat TT 2 X. Sewaktu lahir anak baru menangis setelah satu menit,
kemudian dirawat di RS Haji selama 3 hari karena menderita asfiksia sedang. Tidak
ditemukan adanya kelaian fisik pada saat baru lahir terkecuali adanya capput succedaneum
post vacum.

Setelah dari RS anak tidak pernah menderita penyakit yang berat:

Perkembangan motorik :
Menurut Ibu perkembangan motorik anak normal seperti berikut:
- Bisa mengangkat kepala pada umur 1 bulan
- Menggerakkan kepala umur 2 bulan
- Tengkurep umur  3 bulan
- Duduk umu 8 bulan
- Merangkak umur 9 bulan
- Berdiri umur 10 bulan
- Berjalan umur 14 bulan
- Hingga sekarang anak masih perlu dibantu
- Saat ini anak paling suka main mobil-mobilan

Perkembangan bahasa:
-  Anak bisa tersenyum pada umur 1,5 bulan
- Bisa mengucapkan “papa” umur 9 bulan
- Dapat melakukan tindakan yang diperintahkan
-    Hingga kini anak hanya bisa bilang “papa”, “mama”, “maem” dan menangis jika minta
sesuatu.
-    Jika mendengar kata-kata ibunya anak sering diam, jika banyak anak sering  berpaling.
-    Orang tua  sering sangat sulit menterjemahkan permintaan anak akrena anak tidak mampu
mengungkapkan.
-           
Perkembangan sosial :
Anak diasuh sejak kecil oleh ibunya. Kedua orang tua harmonis dan sudah memberikan
stimulasi dan latihan bahasa semaksimal mungkin, akan tetapi anak sering tidak mau
memperhatikan. Anak senang diajak nonton TV terutama acara anak-anak, tetapi tidak
mampu untuk menirukan kata-kata yang diucapkan oleh pengisi acara TV. Anak hanya bisa
menari-nari. Anak tidak pernah mengenal rasa takut. Anak cepat merasa bosan dan cenderung
cengeng. SP sekarang mempunyai seorang adik umur 1 tahun, sehingga perhatian ibu
terhadap SP mulai berkurang. Bapak terlalu sibuk, sehingga dirumah SP banyak diasuh oleh
neneknya (orang tuan ibu). Ibu sangat takut kalau terjadi sesuatu dengan anaknya sehingga
anaknya bisu. Ibu banyak bertanya tentang kenapa anaknya bisa begini dan kalau berobat
berapa lama ?.

Perkembangan emosional anak :


Saat ini anak sering cengeng, cepat bosan, sering marah kepada adiknya dan ibunya. Dirumah
anak sering bermain sendiri, dan lebih suka main mobil-mobilan serta nonton TV. Pada saat
diperiksa anak koperatif tetapi setelah beberapa lama anak menolak dan menangis.

D.       Pemeriksaan Fisik :


Keadaan umum : Kesadaran anak kompos mentis, penampilan anak ceria, anak sulit memusatkan
perhatian jika diajak bicara. Umur 2 tahun 8 bulan, BB : 11,5 kg, TB : 92 cm, LK : 46 cm,
LD : 47 cm, LLK : 16,5 cm. Imunisasi lengkap dan sudah mendapat boster folio I.

Data   dari kepala ke kaki :


a. Kepala   : tulang kepala  normal. Mata normal, konjunctiva merah muda, hidung normal,  tidak
ditemukan gangguan pernafasan, telinga normal tidak ada sumbatan, tidak ada kelainan pada
pemeriksaan telinga. Mulut normal, gigi normal, nafsu makan baik,  saraf-saraf kranialis
normal.

b.      Leher : normal, tidak ditemukan pembesaran getah bening, maupun pembesaran tyroid.
Tidak ada  bendungan vena. Keringat (-)

c.       Dada : normal; dada simetris, gerakan simetris, RR : 20 X/mnt, N : 88 X/mnt,  S : 36,9
derajat Celcius, Wh -/-, Rh -/-, Rales -/-, retraksi (-). S1 dan S2 normal. Pembesaran jantung
(-).

d.      Abdomen : normal ; peristaltik 5 X/mnt, turgor baik, distensi (-), Hepar tidak teraba, Lien
tidak teraba, ginjal tidak teraba, sky bala (-), flatus +. Ascites (-). Keringat (+).

e.       Tulang belakang : normal ; spina bipida (-), tulang belakang intak, skoliosis (-), lordosis (-),
kiposis (-). Kulit baik..
f.       Ektremitas : normal ; reflek fisiologis (+), reflek patologis (-), kekuatan otot normal, udema
(-), paresa (-), sensibilitas (+), motorik (+), keluhan nyeri (-). Polidaktili (-), simian line (-).

g.      Kelamin : tidak diperiksa karena anak menolak.

E.        Analisa data :


Data Etiologi Masalah
Data  subyektif : Kurangnya informasi Kurangnya pengetahuan
        Anak 2,8 tahun belum bisa tentang keterlambatan bicara
berbicara, dirumah sulit  untuk pada anak, penanganan serta
diajar karena sulit memusatkan kemungkinan prognosenya.
perhatian. Apakah anak saya
tidak bisu ?, berapa lama anak
saya akan berobat.  Dirumah anak
diasuh oleh ibu , bapak dan nenek
. Komunikasi dengan bahasa
Indonesia dan jawa. Orang tua
sering sulit menterjemahkan
permintaan anak.

        Data
obyektif :
-    Anak hanya bisa bilang  “papa”
pada umur 2 tahun 8 bulan.
-    Ibu bicara dengan bahasa jawa
dan Indonesia.
-    Anak sulit diajak memusatkan
perhatian pada suatu obyek. Ibu
tampak gugup bila menjawab
pertanyaan.
-    Anak baru  pertama diperiksakan.

Data Subyektif : Pemeriksaan yang lama Kecemasan anak

Data obyektif :
        Anak
pada awalnya kooperatif
tetapi kemudian menangis jika
diperiksa,

F.        Diagnose keperawatan :


1. Kurangnya pengetahuan tentang keterlambatan bicara pada anak, tindakan yang akan
dilakukan, serta lamanya pengobatan s.d kurangnya informasi

2. Kecemasan pada anak s.d pemeriksaan yang lama

G.       Rencana keperawatan


Hari/tangga Diagnose Tujuan Tindakan Rasional
l
Rabu, 9 Mei Kurangnya Setelah diberikan - HE tentang penyakit - Ibu akan  tahu dan
2001 pengetahuan tindakan selama 15 anak, kemungkinan  dengan demikian
tentang menit ibu tahu : penyebab, lama akan menambah
keterlambatan -Keterlambatan bicara penanganan serta pengetahuan ibu yang
bicara pada yang terjadi pada kemungkinan hasil pada ajhirnya dapat
anak, tindakan anaknya. penanganan. mengurangi
yang akan -      Ibu kooperatif. kecemasan pada ibu.
dilakukan, serta -      Ibu bersedia - Ibu diberi tahu tentang - Dengan penjelasan
lamanya melanjutkan jenis pemeriksaan yang manfaat pemeriksaan
pengobatan s.d pemeriksaan harus dilakukan untuk untuk kepentingan
kurangnya penunjang yang memastikan penyebab anak, maka ibu akan
informasi diperlukan. gangguan bicara poda lebih kooperatif.
-      Ibu bersedia ikut anak, seperti lab, dan
serta merawat anak EEG.
dirumah. - Jelaskan  tentang cara
        J untuk mencegah - Dengan stimulasi
        inaknya. kondisi anak lebih bahasa yang adekuat 
                   buruk dengan oleh orang tua dan
memberikan stimulasi keluarga diharapkan
secara terus menerus di keterlambatan anak
rumah. tidak tambah parah,
sambil menunggu
hasil pemeriksaan
tamabahan.
Rabu, 9 Mei Kecemasan Setelah diberikan - Lakukan komunikasi -Untuk   mening-
2001 pada anak s.d tindakan selama  20 dengan posisi wajah katkan rasa percaya
pemeriksaan menit anak tenang sejajar dengan anak. dan menarik per-
yang lama dan mau dilakukan hatian anak.
pemeriksaan tanpa
menangis. - Lakukan pemeriksaan - Untuk mengurangi
sambil memberikan trauma dan me-
mainan yang ada di ningkatkan 
ruang tumbuh
kembang.

- Berikan  kesempatan
kepada anak untuk - Untuk mengurangi
bermain dan mencoba trauma sehingga anak
alat-alat yang akan lebih kooperatif.
dipakai untuk
memeriksa.

H.       Tindakan Keperawatan


DX HariTgl Tindakan Evaluasi Perkembangan
/Jam
1 Rabu, 9 -Menjelaskan kepada ibu bahwa -Ibu mau mengerti Tanggal 11/5/2001
Mei  2001 pemeriksaan anak agak lama S=-
09.00- dan tidak mungkin dilakukan O + ibu datang
019.15 hanya sekai saja. kembali  untuk
pemeriksaan EEG
- He agar ibu teratur mengon- - Ibu bersedia dan darah anaknya.
trolkan anaknya  ke poli A.  Pengetahuan orang
tumbang tua sudah
bertambah.:
- Untuk program minggu depan - Ibu bersedia P:
berupa pemeriksaan EEG, dan -He tujuan
Lab Darah pengambilan hasil
lab.
- He agar ibu tetap melatih - Ibu bersedia
anaknya bicara di rumah, sambil - Lakukan pro-sedur
menunggu hasil pemeriksaan atraumatik dalam
secara keseluruhan pengambilan darah
anak
- Sarankan ibu datang kembali
hari Jumat, 11/5 2001. - Ibu bersedia -Berikan dukungan
moral.

2 Rabu, 9 -Lakukan komu-nikasi dengan -Anak mau diperiksa Rabu, 9 Mei 2001
Mei 2001 mu-ka sejajar anak. dan tersenyum. S:-
Pk.09.00- -Anak ceria bermain O : anak mau
09.25 - Berikan mainan yang ada di diperiksa sambil
ruang tumbang - Anak kooperatif bermain, tanpa
dan mau diperiksa menangis
- Berikan anak memegang alat A :  -
yang akan dipakai untuk P : Lanjutkan
memeriksa metode setiap akan
melakukan
tindakan.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L.D (1997), Nursing Diagnois; Application to Clinical Practice, 7th. Edition, Lippincott,
Philadelpia, New York.

Kozier Barbara et.al (1995), Fundamental Of Nursing ; Concept, Process and Practice , 5 th  Edition,
Addison Wesley Nursing, Cuming Publishing, New York.

Whaley and Wong (1997), Pediatric Nursing; Clinical Manual, Mosby Year Book, Philadelpia.

Whaley and Wong (1996), Nursing Care of  Infants and Children, 5 th  Edition, Mosby Year Book,
Philadelpia.

Anda mungkin juga menyukai