P R O P I N S I J A W A T I M U R
Family diagnosis
Penetapan
Diagnosa
Keperawatan Keluarga
Tim Perumus :
Persatuan PerawatNasional Indonesia(PPNI) JawaTimur
Foresta Inn, Jalan Foresta,20Prigen, Pasuruan,Sabtu,10Agustus2002
Daftar Isi ;
1. Tahap-tahap Proses
Keperawatan Keluarga
2. Daftar Diagnosa Keperawatan
Keluarga
3. Klasifkasi diagnosa
Keperawatan Keluarga
dengan pendekatan
Prioritas Masalah
4. Tipologi Diagnosa Keperawatan
Keluarga
5. Prinsip Tindakan Keperawatan
Keluarga
6. Daftar Pustaka
Rancangan diagnosa 1
keperawatan keluarga
1. Tahap-tahap proses
Keperawatan
Keluarga
A. Pengkajian
- Pengumpulan data
- Analisa data
D. Evaluasi
2. Daftar Diagnosa
Keperawatan Keluarga
A. Daftar Diagnosa
Keperawatan Keluarga
1. Perubahan dalam proses keluarga
2. Ketidakmampuan mempertahankan kesehatan
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
4. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
5. Penurunan pola asuh orang tua
6. Perubahan penampilan peran
7. Perubahan pola seksual
8. Antisipasi kehilangan
9. Konflik pengambilan keputusan
10. Proses kehilangan yang abnormal
11. Koping keluarga siap untuk perubahan
12. Perilaku mencari hidup sehat (spesifik)
13. Rentannya koping keluarga
14. Gangguan koping keluarga
15. Ketidakmampuan berperilaku sehat
16. Ketidakmampuan dalam pemeliharaan rumah
17. Ketidakmampuan dalam interaksi social
18. Kurang pengetahuan (spesifik)
19. Noncompliance (spesifik)
20. Konflik peran sebagai orang tua
21. Resiko penurunan pola asuh orang tua pada anak
22. Resiko trauma (injury)
23. Resiko tinggi terjadi kekerasan
24. Ketidakberdayaan
25. Isolasi sosial
Perilaku :
- Keterampilan untuk memecahkan masalah kurang
- Manipulasi
- Gangguan komunikasi
- Isolasi
- Kecanduan
- Tidak tepat janji
- Sulit menjalin persahabatan
- Tidak taat menjalankan ritual agama
- Mabuk
- Prestasi akademik (sekolah) menurun terutama anak-anak
- Sulit konsentrasi
- Tidak peduli dengan sekitar
Perasaan :
- Merasa tidak aman
- Merasa terancam
- Tidak percaya
- Merasa lemah
- Cemas, tegang,atau tertekan
- Merasa kesepian
Berhubungan dengan
faktor :
1. Ketergantungan alcohol
2. Kurangnya keterampilan dalam memecahkan masalah
3. Koping yang tidak adekuat
4. Keluarga alkoholik
Karakteristik :
- Menunjukkan kurang pengetahuan tentang perilku
adaptif baik internal/eksternal untuk merubah lingkungan
- Menunjukkan kurang pengetahuan tentang praktik dasar kesehatan
- Adanya ketidakmampuan dalam menggunakan praktik dasar
kesehatan
- Riwayat adanya perilaku tidak sehat
- Adanya kekurangan peralatan, keuangan, dan sumber-sumber yang
lain
- Adanya gangguan support system keluarga
Berhubungan dengan
factor :
1. Koping yang tidak efektif
2. Gangguan persepsi
3. Tidak terpenuhinya tugas-tugas perkembangan
4. Kurangnya sumber-sumber materi (keuangan)
5. Tidak efektifnya koping individu
6. Kurannya kemampuan melakukan pertimbangan dan mengambil
keputusan
Karakteristik :
- Berat badan 20% atau lebih dibawah berat badan ideal
- Konjungtiva dan membran mukosa pucat
- Kelemahan otot untuk menelan dan mastikasi
- Luka meradang pada rongga bukal
- Perasaan tidak kenyang segera setelah makan
- Adanya tanda kekurangan makanan
- Adanya perubahan dalam sensasi rasa (taste)
- Ketidakmampuan untuk menerima untuk menelan makanan
- Salah pengertian
- Kehilangan berat badan dengan intake makanan yang inadekuat
- Enggan makan
- Kram abdomen
- Nyeri abdomen dengan atau tanpa patologi
- Perasaan tidak terakhir pada makanan
- Kerusakan kapiler
- Diare atau steatorrhoe
- Rambut rontok
- Hiperaktif suara bowel
- Kurang informasi
Karakteristik :
- Lipatan kulit trisep pada wanita lebih dari 25 mm, pada pria lebih
dari 15 mm
- Berat badan 20% atau lebih berat badan ideal
- Makan dalam pengaruh/respon factor internal lebih dari pada
waktu lapar
(contoh
cemas)
- Mengobservasi disfungsi pola makan (contoh: pemasangan antara
makanan dengan bentuk aktivitas)
- Duduk/berat dalam beraktivitas
- Pemusatan/konsentrasi pada intake makanan tiap hari
Berhubungan dengan
factor:
Kelebihan masukan (intake) dalam hubungannya dengan kebutuhan
metabolic.
Karakteristi
k:
Bayi/Anak
- Nilai sekolah jelek
- Sering sakit
- Lari dari rumah
- Adanya trauma fisik dan mental (penganiayaan)
- Kurang kasih saying
- Gagal pertumbuhan dan perkembangan
- Kemampuan social rendah
- Perkembangan kognitif rendah
Orang
tua:
- Pernyataan tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan anak
- Menolak/bermusuhan dengan anak
- Tidak siap menerima kehadiran anak
- Kemampuan mengasuh anak kurang
- Sering menghukum anak
- Perawatan yang tidak konsisiten
- Penganiayaan anak
- Tidak mampu menjaga kesehatan anak
- Lingkungan rumah yang tidak aman
- Secara verbal mengungkapkan tidak mampu mengontrol anak
- Pernyataan yang negatif terhadap anaknya
- Secara verbal menyebutkan tidak mampu memainkan
peran/fungsinya
- Kurang kasih saying terhadap bayi
- Menelantarkan anak
- Kurangnya interaksi ibu-anak
Berhubuangan dengan
factor: Sosial :
1. Kurang mencari sumber-sumber penghasilan
2. Isolasi social
3. Kurangnya penghasilan
4. Lingkungan rumah yang buruk
5. Persiapan perawatan anak yang tidak adekuat
6. Kurangnya transportasi
7. Pengangguran (masalah kesehatan)
8. Ketegangan peran/peran yang berlebihan
9. Konflik maternal
10. Kurangnya kepuasan
11. Menurunnya nilai sebagai orang tua
12. Perubahan dalam unit keluarga
13. Sosial ekonomi yang rendah
14. Kehamilan yang tidak direncanakan
15. Adanya stressor (finansial, krisis, budaya)
16. Kurangnya role model orang tua
17. Orang tua tunggal (single parent)
18. Kurangnya dukungan jaringan social
19. Ayah anak tidak jelas
20. Riwayat kekerasan
21. Strategi koping maladaptive
22. Kemiskinan
23. Keterampilan memecahkan masalah rendah
24. Harga diri rendah
Pengetahuan :
1. Kurangnya pengetahuan tentang merawat kesehatan anak
2. Kurang pengetahuan tentang keterampilan menjadi orang tua
3. Harapan yang tidak realistic terhadap diri sendiri, anak, pasangan
4. Fungsi kognitif yang terbatas
5. Kurangnya pengetahuan tentang perkembangan anak
6. Tingkat pendidikan yang rendah
7. Keterampilan komunikasi yang rendah
8. Kurangnya persiapan kognitif dari orang tua
Bayi/Anak :
1. Kelahiran yang premature
2. Sakit
3. Perpisahan yang lama dari orang tua
4. Tidak menginginkan jenis kelamin
5. Temperamen yang sulit
6. Anak yang tidak diharapkan
7. Kelahiran ganda
Definisi : Bentuk sikap dan ekspresi diri yang tidak sesuai dengan
konteks, ukuran dan harapan dalam lingkungan.
Karakteristik :
- Perubahan dalam persepsi diri
- Denial
- Inadekuat support emosional dalam menetapkan peran
- System konflik
- Perubahan dalam kebiasaan peran tanggungjawab
- Diskriminasi
- Kekerasan
- Pengganggu
- Tidak pasti (ragu-ragu)
- Perubahan persepsi
- Tegang
- Inadekuat manajemen diri
- Ambivalen
- Sikap pesimis
- Motivasi yang inadekuat
- Inadekuat rasa percaya diri
- Inadekuat dalam kompetisi dan keahlian
- Pengetahuan yang inadekuat
- Tak siapnya perkembangan dalam harapan
- Konflik peran
- Bingung
- Lemah
- Inadekuat koping/pertahanan diri
- Kecemasan atau depresi
- Overload peran
- Perubahan terhadap persepsi lain
- Perubahan dalam kemampuan/daya tanggap
- Ketidakpuasan
- Inadekuat kesempatan dalam memainkan peran
Pengetahuan :
1. Inadekuat persiapan peran (contoh: transisi, latihan keahlian,
validasi)
2. Kurang pengetahuan tentang peran, keahlian
3. Transisi peran
4. Kurang kesempatan untuk latihan peran
5. Transisi perkembangan mental
6. Tidak realistisnya pengharapan terhadap peran
7. Tingkat pendidikan
8. Kurang atau inadekuat role model
Psikilogi :
1. Inadekuat/tidak adanya hubungan dengan system perawatan
kesehatan
2. Kemampuan melebihi batas (hiperaktif)
3. Sakit mental
4. Perubahan gambaran diri
5. Sakit fisik
6. Defisit kognitif
7. Perubahan kesehatan
8. Depresi
9. Harga diri rendah
10. Nyeri
11. Fatigue
7. Perubahan pada pola seksual (inefektif)
Karakteristik :
- Potensi kehilangan sesuatu yang berarti (orang, jabatan,
pekerjaan, status, rumah, ideal diri, kehilangan organ tubuh).
- Menunjukkan kesedihan akan kehilangan
- Rasa bersalah
- Menolak kehilangan yang berarti
- Marah
- Perubahan pola komunikasi
- Tawar-menawar (bargaining)
- Perubahan dalam pola makan, tidur, tingkat aktivitas dan libido.
- Kesulitan dalam melaksanakan peran baru/berbeda
Karakteristi
k:
- Secara verbal mengatakan ketidakpastian
- Secara verbal mengatakan tidak konsekuen dengan beberapa
tindakan yang dipilih
- Bingung terhadap beberapa pilihan tindakan
- Terlambat mengambil keputusan
- Secara verbal merasakan adanya tekanan keputusan yang diambil
- Terfokus pada dirinya
- Tanda-tanda fisik adanya tekanan (peningkatan nadi, ketegangan
pada otot- otot, kelelahan)
Berhubungan dengan
factor:
1. Kurang support system
2. Ancaman pada system nilai
3. Kurang pengalaman dalam mengambil keputusan
4. Terlalu banyaknya informasi
5. Kurangnya informasi yang sesuai
6. Tidak jelasnya nilai/kepercayaan individu
Karakteristi
k:
- Mengulangi sikap yang inefektif dalam berhubungan dengan orang
lain
- Mengenang pengalaman yang lalu dengan sedikit/tidak
pengurangan intensitas akan kehilangan
- Adanya pengaruh kehilangan terhadap fungsi hidup
- Adanya atau kadang-kadang muncul tanda atau respon
somatic/psikosomatis akan kehilangan
- Secara verbal mengatakan kehilangan/tertekan
- Merasa bersalah
- Denial
- Marah
- Sedih
- Menangis
- Perubahan dalam pola makan, tidur, mimpi
- Menyebutkan kehilangan sesuatu (orang, cita-cita, pekerjaan,
status, rumah, ideal, bagian tubuh)
- Regresi
- Afek labil
Karakteristi
k:
- Individu menyatakan tertarik untuk menjalin suatu hubungan
dengan yang lainnya, atau saling berbagi atau menolong dengan
orang lain yang telah berpengalaman.
- Anggota keluarga berusaha untuk menggambarkan adanya
suatu krisis perlawanan dalam dirinya terhadap nilai-nilai, prioritas,
tujuan atau hubungan
- Keluarga mau meningkatkan kesehatan dan mengubah
perilaku yang mendukung kesehatan, memantau proses
maturasi, memeriksa dan
bekerjasama dalam program pengobatan, dan menunjukkan
optimis untuk
kesehatan.
Berhubungan dengan
factor :
Kebutuhan-kebutuhan terpenuhinya kepuasan dan adaptasi tugas yang
efektif mengarahkan kepada kesempatan tujuan pencapaian/menunjukkan
aktualisasi diri.
Definisi : Pencarian yang aktif (oleh individu dalam status sehat) dengan
cara kebiasaan hidup sehat dan atau memodifikasi lingkungan untuk
mengubah tingkat kesehatan pada tingkat yang lebih tinggi.
Karakteristi
k:
- Menunjukkan keinginan untuk mencapai kesehatan yang lebih baik.
- Menunjukkan kurangnya pengetahuan tentang perilaku
peningkatan kesehatan
- Adanya kebisan-kebiasaan yang tidak cocok dengan pola hidup sehat
- Menunjukkan perhatiannya terhadap kondisi lingkungan yang sehat
- Menunjukkan keinginan untuk meningkatkan kontrol pada
masalah-masalah praktik tentang kesehatan.
Karakteristi
k:
Obyektif :
- Orang terdekat mencoba membantu atau memberi dukungan
perilaku dengan hasil yang tidak memuaskan.
- Orang terdekat menunjukkan perilaku melindungi yang tidak
sesuai dari
kebiasaan anggota
keluarga.
- Orang terdekat menarik diri atau terbatas hubungan
interpersonal dengan anggota keluarga yang lain.
Subyektif:
- Anggota keluarga menyatakan atau menjelaskan bahwa orang
terdekat menunjukkan respon yang tidak biasa terhadap masalah
yang dihadapi.
- Orang terdekat mengatakan tidak mengetahui dengan perilaku
atau bantuan yang harus diberikan
- Orang terdekat mengungkapkan rasa pesimis (takut, rasa
bersalah, cemas) terhadap anggota keluarga yang sakit,
ketidakmampuan menghadapi situasi krisis yang berkembang.
Karakteristik :
- Intoleransi
- Agitasi, depresi, agresif, permusuhan
- Anggota keluarga yang sakit
- Rejeksi
- Psikosomatis
- Renggangnya hubungan antar anggota keluarga.
- Realita yang menyimpang tentang gangguan kesehatan (denial)
- Anggota keluarga yang putus asa
Berhubungan dengan factor:
1. Keluarga mempunyai rasa bersalah, kecemasan, bermusuhan.
2. Keluarga berubah-ubah untuk melakukan tindakan.
3. Tingginya ambivalen hubungan antar anggota keluarga
Karakteristik :
- Denial (menyangkal) perubahan status kesehatan
- Kegagalan dalam mengambil tindakan yang dapat mencegah
masalah- masalah kesehatan selanjutnya.
- Menunjukkan sikap tidak menerima terhadap perubahan status
kesehatan
- Kegagalan dalam mencapai kontrol kesadaran yang optimal
Karakteristi
k:
Subyektif:
- Kepala keluarga sulit mempertahankan lingkungan rumah yang
nyaman.
- Kepala keluarga mengatakan adanya krisis finansial
- Kepala keluarga membutuhkan bantuan untuk memelihara kondisi
rumah
Obyektif :
- Peralatan masak , baju, alat tenun kotor.
- Tumpukan sampah
- Bau yang menyengat
- Ketidaksesuaian suhu dalam rumah(lembab)
- Beban keluarga yang berlebihan (kecapekan, kecemasan)
- Kurangnya fasilitas dalam rumah
- Adanya masalah kesehatan yang berulang-ulang (contoh:infeksi)
Karakteristik :
- Ketidakmampuan dalam kecakapan atau perhatian untuk dapat
menerima atau mengkomunikasikan suatu kepuasan diri, kepedulian,
ketertarikan, atau berbagi pengalaman.
- Kata-kata atau perhatian yang tidak menyenangkan dalam situasi
social.
- Mengamati dengan menggunakan sikap-sikap yang tidak mendukung
interaksi social.
- Disfungsional interaksi dengan anggota keluarga, orang lain.
- Perubahan gaya hidup dalam keluarga atau pola interaksi
Berhubungan dengan
factor :
1. Kurang pengetahuan/keahlian tentang cara-cara mempertinggi mutu.
2. Isolasi terapeutik
3. Perbedaan sosiokultural
4. Keterbatasan mobilitas fisik
5. Faktor-faktor penghambat pada perkembangan mental
6. Fakato-faktor penghambat komunikasi
7. Perubahan proses berfikir
8. Gangguan konsep diri
Karakteristi
k:
- Mengungkapkan adanya masalah
- Ketidaksesuaian perintah dengan tindakan
- Ketidakcocokan penampilan dengan pertanyaan
- Ketidakcocokan pernyataan dengan sikap (histeris, agitasi,apatis)
Berhubungan dengan
factor :
1. Kurang pergaulan
2. Informasi yang salah
3. Keterbatasan pemikiran
4. Kurangnya minat belajar
5. Tidak kenal dengan sumber-sumber informasi
Definisi : Sikap seseorang atau klien yang gagal atau tidak dapat
berdiskusi tentang peningkatan kesehatan atau tindakan terapeutik
dengan orang lain, keluarga, masyarakat, dan tenaga kesehatan
professional.
Karakteristi
k:
- Kegagalan dalam menunjukkan sikap taat (melalui observasi
langsung atau
ungkapan
klien).
- Bukti adanya komplikasi dalam perkembangan
- Bukti adanya eksaserbasi
- Kegagalan untuk memegang janji
- Kegagalan untuk kemajuan
Berhubungan dengan
factor : Rencana
keperawatan :
1. Durasi
2. Pembiayaan
3. Intensitas
4. Kompleksitas
Faktor-faktor individual:
1. Kecakapan atau kemampuan professional dan perkembangan
mental
2. Keyakinan terhadap kesehatan, pengaruh budaya, nilai-nilai, spiritual
3. Sistem nilai kepribadian
4. Relevansi pengetahuan dan keahlian terhadap sikap penolakan
5. Sumber motivasi
Sistem kesehatan :
1. Kepuasan terhadap kepuasan
2. Kredibilitas provider
3. Pendekatan dan perawatan yang memuaskan
4. Fleksibilitas antara rencana dan keuangan
5. Hubungan klien/provider
6. Kegagalan provider dalam pengajaran atau follow up
7. Kontinuitas dan reguar follow up provider
8. Fokus pada kesehatan individu
9. Komunikasi dan keahlian mendidik dari provider
Network (kerjasama):
1. Keterlibatan anggota-anggota dalam rencana kesehatan
2. Memperhatikan nilai-nilai social dalam perencanaan
3. Menerima keyakinan dari orang lain
Karakteristi
k:
- Orang tua menampakkan perhatian tentang perubahan dalam
peran sebagai orang tua, fungsi keluarga, komunikasi keluarga,
status kesehatan keluarga.
- Orang tua menunjukkan ketidakmampuan dalam memperhatikan
kebutuhan fisik dan emosi anak selama proses hospitalisasi/dirumah.
- Menunjukkan penyimpangan perhatian terhadap tugas sehari-hari
- Keputusan yang berlebihan terhadap anak (memanjakan anak)
- Secara verbal mengatakan perasaan bersalah, marah, takut-
cemas, dan frustasi terhadap anak yang sakit.
Berhubungan dengan
faktor :
1. Perubahan dalam status perkawinan
2. Berpisah dengan anak penyakit kronis
3. Ancaman tindakan invasif pada anak (contoh: intubasi)
21. Resiko terjadi penurunan pola asuh orang tua pada anak
Faktor
resiko
Sosial
:
- Menurunnya kepuasaan, konflik maternal
- Riwayat perilakuan keras
- Keterampilan memecahkan rendah
- Ketegangan peran atau overload peran
- Isolasi sosial
- Kurangnya penghasilan
- Kemiskinan
- Lingkungan rumah yang buruk
- Persaudaraan yang rendah
- Kurangnya role model
- Ayah yang tidak jelas
- Harga diri rendah
- Kehilangan sumber-sumber
- Kehamilan yang tidak diharapkan
- Kesiapan menyambut anak baru yang tidak adekuat
- Koping strategi yang maladapltif
- Sosial ekonomi rendah
- Kurangnya transportasi
- Perubahan unit keluarga (perceraian)
- Pengangguran atau masalah pekerjaan
- Orang tua tunggal (single parent)
- Dukungan sosial rendah
- Stress
Pengetahuan :
- Tingkat pendidikan yang rendah
- Harapan pada anak yang tidak realistik
- Pengetahuan yang kurang tentang kecakapan menjadi orang tua
rendah
- Kecakapan komunikasi kurang
- Kurang pengetahuan mempertahankan kesehatan anak
- Kurang pengetahuan mengenai perkembangan anak
Fisiologi :
- Sakit fisik
Bayi/Anak :
- Kelahiran ganda/multiple
- Sakit
- Anak yang tidak diharapkan
- Kelahiran prematur
- Jenis kelamin yang tidak diharapkan
- Berpisahk lama dengan orang tua
Psikologi :
- Berpisah dari bayi/anak
- Usia muda
- Depresi
- Riwayat sakit jiwa
Faktor
resiko:
Eksternal :
- Model trasport/proses transportasi
- Orang (contoh: nosokomial agent, kognitif, afektif, faktor-faktor
psikomotor)
- Fisik (contoh: desain,struktur, sistem dalam komunikasi)
- Nutrisi (contoh: vitamin, jenis-jenis makanan)
- Biological (contoh: imun, mikroorganisme)
- Kimia (contoh: racun, obat-obatan, alkohol, kafein, nikotin, komestik)
Internal :
- Psikologi (orientasi afektif)
- Malnutrisi
- Jenis-jenis darah yang abnormal (contoh:leukositosis, leukopenia,
perubahan pada faktor-faktor pembekuan, trombositopenia,
penurunan Hb)
- Disfungsi imun/autoimun
- Biokimia, fungsi regulasi (contoh: disfungsi sensori)
- Disfungsi integratif
- Disfungsi afektor
- Hipoksia jaringan
- Perkembangan mental
- Fisik (contoh: kerusakan kulit, perubahan mobilitas)
23. Resiko tinggi kekerasan terhadap orang lain.
24. Ketidakberdayaan
Karakteristi
k: Rendah :
- Ekspresi/keadaan tidak pasti berkaitan tingkat energi yang
tidak teratur
(turun/nai
k)
- Pasif
Sedang :
- Tidak berpartisipasi dalam perawatan atau pembuatan
keputusan ketika kesempatan diberikan.
- Bersifat benci, marah, khilaf
- Enggan untuk mengungkapkanj perasaan sebenarnya
- Pasif
- Bergantung pada orang lain
- Perasaan takut/asing pada perawat
- Ketidakpuasan dan frustasi melebihi dari kemampuan untuk
melaksanakan terhadap penampilan peran
- Tidak mampu memonitor kemajuan
- Tidak mampu untuk melakukan perawatan diri ketika terjadi
tantangan
Berat :
- Ungkapan verbal yang tidak terkontrol : overself-care, pengaruh
over situasi, pengaruh over masukan.
- Apatis
- Depresi akibat kondisi fisik yang terjadi menjadi lebih buruk
mengakibatkan pasien melakukan larangan.
Berhubungan dengan faktor:
1. Keadaan lingkungan yang keras
2. Sakit
3. Interaksi interpersonal
4. Kurangnya dukungan
25. Isolasi
sosial
Karakteristi
k : Subyektif
:
- Menunjukkan perasaan kesepian dari orang lain
- Menunjukkan perasaan penolakan
- Ketidaksesuaian kematangan perkembangan dengan usia
- Tidak adanya tujuan hidup yang jelas
- Ketidakmampuan berkomunikasi dengan orang lain
- Menunjukkan perasaan yang berbeda dengan orang lain
- Merasa tidak aman didalam masyarakat
Obyektif :
- Tidak adanya dukungan dari orang lain
- Menarik diri
- Komunikasi terhambat
- Menunjukkan perilaku aneh
- Terlihat menyendiri
- Tidak ada kontak mata
- Adanya aktivitas yang tidak sesuai dengan tahap
pertumbuhan dan perkembangan
- Adanya kecacatan fisik/mental atau perubahan status kesehatan
Berhubungan dengan
faktor:
1. Perubahan status mental
2. Ketidakmampuan dalam hubungan interpersonal
3. Tidak menerima nilai dan perilaku sosial
4. Ketidakmampuan sumber-sumber personal
5. Minat yang kurang
6. Faktor-faktor yang berkonstribusi terhadap tidak adanya
hubungan interpersonal (terhambatnya tugas pertumbuhan dan
perkembangan)
7. Perubahan terhadap penampilan fisik
8. Perubahan status kesehatan
3. Klasifkasi diagnosa
Keperawatan Keluarga
dengan pendekatan
Prioritas Masalah
Setelah menentukan masalah atau diagnosa keperawatan keluarga, langkah
selanjutnya adalah menentukan tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga,
yaitu :
A. Ancaman kesehatan :
1. Perubahan dalam proses keluarga
2. Penurunan pola asuh orang tua
3. Rentannya koping keluarga
4. Ganguan koping keluarga
5. Ketidakmampuan berperilaku sehat
6. Ketidakmampuan dalam interaksi sosial
7. Kurang pengetahuan (spesifik)
8. Noncompliance (spesifik)
9. Resiko trauma (Injury)]
10. Resiko tinggi terjadi kekerasan
11. Ketidak berdayaan
12. Isolasi sosial
13. Resiko penurunan pola asuh orang tua pada anak
B. Kurang sehat/sakit
1. Ketidakmampuan mempertahankan kesehatan
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
4. Ketidakmampuan dalam pemeliharaan rumah
C. Situasi Krisi
1. Perubahan penampilan peran
2. Perubahan pola seksual
3. Konflik pengambilan keputusan
4. Proses kehilangan yang abnormal
5. Konflik peran sebagai orang tua
6. Antisipasi kehilangan
Catatan :
Permasalahan untuk tipologi ini ketika membahas diagnosa yang bersifat
potensial (keadaan sejahtera/wellness) pada daftar diagnosa nomer 11 dan 12.
4. Jenis Diagnosa Keperawatan
Keluarga
A. Aktual (terjadi defisit/gangue kesehatan)
1. Perubahan dalam proses keluarga
2. Ketidakmampuan mempertahankan kesehatan
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
4. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
5. Penurunan pola asuh orang tua
6. Perubahan penampilan peran
7. Perubahan pola seksual
8. Konflik pengambilan keputusan
9. Proses kehilangan yang abnormal
10. Gangguan koping keluarga
11. Ketidakmampuan berperilaku sehat
12. Ketidakmampuan dalam pemeliharaan rumah
13. Ketidakmampuan dalam interaksi social
14. Kurang pengetahuan (spesifik)
15. Konflik peran sebagai orang tua
16. Kelemahan
17. Isolasi sosial
B. Resiko (ancaman kesehatan)
1. Antisipasi kehilangan
2. Resiko trauma (injury)
3. Resiko tinggi terjadi kekerasan
4. Noncompliance (spesifik)
5. Rentannya koping keluarga
6. Resiko penurunan pola asuh orang tua pada anak