A. Contoh Kasus
Hasil Pemeriksaan fisik oleh perawat Kikin di Pedukuhan Cengkehan pada keluarga
Paimano (50 tahun) sebagai berikut: tekanan darah Pak Paimano 190/90 mmhg.
Hasil wawancara dengan Pak Paimano antara lain:
Riwayat sakit: saya sudah pernah dikatakan hipertensi di puskesmas 3 tahun yang
lalu tetapi sampai sekarang biasa saja karena saya masih tetap bisa bekerja. Hanya
kadang-kadang kepala saya terasa pusing tetapi setelah untuk tidur biasanya rasa
pusing tersebut hilang.
Nutrisi (makan dan minum): Pak Paimano tidak pantang makanan apapun dan
makannya tidak tentu waktunya kadang 2 kali, kadang 3 kali sehari. Istrinya Ny.
Ngadimah (45 th) biasanya memasak sayur sering asin dan pedas. Pak Paimano
sering minum kopi terutama pada sore hari setelah pulang kerja dari sawah.
Aktivitas dan istirahat: kegiatan Pak Paimano sudah rutin dari pagi sampai sore
pergi ke sawah dan hanya pulang pada siang hari untuk istirahat (jam 12-13) dan
sholat. Setelah itu pergi ke sawah lagi sampai sebelum magrib. Pada malam hari Pak
Paimano istirahat rata-rata mulai jam 22 dan bangun jam 04.
Pemeriksaan kesehatan: Pak Paimano tidak pernah kontrol kesehatannya di
puskesmas Imogiri. Dan tidak pernah cek tekanan darah pada kader yang ada disana.
Kebiasaan buruk: Pak Paimano sering merokok baik di sawah maupun dirumah,
menurut ceritanya rata-rata satu bungkus per hari.
Hasil wawancara dengan Ny. Ngadimah antara lain:
Informasi di atas dibenarkan oleh istrinya dan sitrinya menambahkan bahwa ketika
ada posyandu lansia, Pak Paimano tidak mau dating untuk periksa karena alasan ke
sawah. Pak Paimano juga sering marah-marah apabila keinginannya tidak dituruti
baik pada istri dan anak-anaknya. Istrinya mengatakan: pernah pada siang hari habis
istirahat kira-kira jam 13, Pak Paimano sempoyongan jalannya dan mata terasa
berkunang-kunang dan buyer, sehingga tidak berangkat ke sawah dan hanya tiduran
di rumah sampai sore.
B. Aktivitas Keperawatan
2
Kegiatan perawat keluarga berkaitan dengan kasus di atas adalah sebagai berikut:
1. Me-review riwayat kesehatan yang ada di dalam keluarga Pak Paimano dari
masalah kesehatan yang dijumpainya dan tindakan-tindakan yang telah
diusahakan untuk mengatasinya. Operasional kegiatan di atas adalah dengan
melakukan pengkajian dan analisa data sementara untuk menentukan problem
yang sesuai. Apabila problem yang telah ditentukan tersebut masih meragukan
maka Saudara harus dicermati lagi definisi pada masing-masing problem yang
telah Saudara pilih, demikian juga defining characteristics-nya. (lihat beberapa
problem keluarga pada NANDA pada tabel 1 di bawah ini) sehingga akan
menjadi lebih spesifik dan jelas. Sebagai contoh dalam kasus di atas: data yang
sudah ada bukan merupakan data ideal atau sudah lengkap sehingga Saudara
harus melakukan pengkajian lagi dengan cara pemeriksaan fisik observasi, dan
wawancara dengan pasien dan anggota keluarga yang lain.
2. Di bawah ini akan saya cantumkan beberapa problem keluarga menurut NANDA
dan Saudara nanti mencermati mana problem yang sesuai menurut data di atas.
Beberapa problem yang ditulis ini didasari dengan kemungkinan lebih sering
terjadi dilingkungan kita. Namun tidak menutup kemungkinan masih ada problem
keluarga yang belum dimasukan, hal ini masih sangat perlu dipelajari dan dalam
pengembangan lebih lanjut
Namun demikian masih ada beberapa problem yang sangat mungkin terjadi di
keluarga yang belum bisa dicantumkan dalam makalah ini seperti: disturbed sleep
pattern, risk for activity intolerance, anxiety, risk for impaired parent/infant/child
attachment, disturbed body image etc. Akan tetapi jangan kuatir bahwa Saudara bisa
mempelajarinya sendiri dengan cara:
1. Pahami definisi dari problem pada NANDA, apabila definisi tersebut tidak
specific di klinic maka problem tersebut bisa diangkat sebagai problem keluarga.
2. Apabila masih ada keraguan maka Saudara bisa memahami defining
characteristic-nya, apabila lebih banyak dalam setting keluarga (bukan di klinik)
maka problem tersebut bisa ditegakan sebagai problem keluarga.
Hanya dengan dua cara tersebut insya Allah Saudara dapat dengan mudah
menentukan problem keluarga karena untuk langkah selanjutnya akan lebih jelasa lagi
bahwa Suggested Outcomes dan Activities-nyapun berorintasi di keluarga (bukan
diklinic).
Berdasarkan contoh kasus di atas dan data yang ada sementara, maka problem
keluarga yang sesuai adalah Ineffective family Therapeutic regimen management
5
(Definisi: pola regulasi dan integrasi dalam proses keluarga untuk penanganan
penyakit kurang memberikan kepuasan untuk kesembuhan penyakitnya. (tidak
berhasil).
Batasan Karakteristiknya:
a. Ketidaksesuaian kegiatan/aktivitas keluarga untuk mendapatkan tujuan
penanganan dan program pencegahan (untuk kesembuhan atau
pencegahan penyakit)
b. Peningkatan tanda dan gejala penyakit dari anggota keluarganya.
c. Kurangnya perhatian dan antisipasi pada anggota keluarga yang sakit
d. Keluarga mengalami kesulitan dalam pengaturan dan integrasi terhadap
efek-efek dan pencegahan komplikasi.
e. Keluarga berkeinginan untuk memanajemen penanganan penyakit dan
pencegahannya.
f. Keluarga tidak melakukan tindakan untuk mengurangi factor resiko
penyakit dan pencegahannya.
(lihat hal. 202. NANDA)
Faktor-faktor yang berhubungan:
a. Kompleksitas sistem perawatan kesehatan
b. Kompleksitas regimen terapeutik
c. Konflik keputusan
d. Kesulitan ekonomi
e. Permintaan yang berlebihan yang dibuat oleh anggota keluarga
f. Konflik keluarga
Berdasarkan data sementara di atas dan disesuaikan dengan problem-problem
keluarga pada NANDA maka Problem keluarga yang sesuai adalah Ineffective
family Therapeutic regimen management (Manajemen regimen terapeutik
keluarga tidak efektif).
Namun demikian apabila Saudara masih bingung dengan problem tadi maka
Saudara harus melengkapi data pengkajian yang telah ada, yaitu dengan
berpedoman pada Batasan Karakteristik sehingga Saudara akan lebih jelas lagi.
Sebagai contohnya adalah lihat tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3. Pendalaman pengkajian berdasarkan batasan karakteristiknya
Batasan Karakteristiknya Hal-hal yang perlu Contoh data tambahan yang
ditanyakan kembali didapat
Ketidaksesuaian Tindakan keluarga Pada saat pusing hanya tidur
kegiatan/aktivitas keluarga yang dilakukan saja tidak periksa di
untuk mendapatkan tujuan (control kesehatan, puskesmas.
penanganan dan program makanan, aktivitas Masih makan makanan yang
pencegahan (untuk dan tidur), dll asin-asing, minum kopi dan
kesembuhan atau pencegahan merokok
penyakit)
Peningkatan tanda dan gejala Tanyakan apakah ada Pak Paimano sulit tidur, mudah
penyakit dari anggota tanda dan gejala capek.
keluarganya. selain di data di atas
seperti: mudah lelah,
sulit tidur, kaku pada
tengkuk dll
Kurangnya perhatian dan Tanyakan bagaimana Anak-anaknya tidak begitu
antisipasi pada anggota reaksi anggota memperhatikan dan istrinya
keluarga yang sakit keluarga seperti istri sudah bosan mengingatkan
dan anak-anaknya untuk control karena Pak
terhadap sakitnya Pak Paimano malah marah-marah
Paimano, dll kalao diingatkan.
Keluarga mengalami kesulitan Tanyakan pada Istrinya hanya menjawab yaa ..
dalam pengaturan dan integrasi keluarga, apakah tahu dapat menyebabkan bludreg
terhadap efek-efek dan penyakit Pak (red. marah-marah) dan tidak
pencegahan komplikasi Paimano dan menyebutkan dampak lainya.
akibatnya, dll
Keluarga berkeinginan untuk Tanyakan, keinginan Istrinya menjawab kalo bisa
memanajemen penanganan keluarga terhadap penyakitnya sembuh dan tidak
penyakit dan pencegahannya penyakit yang di mudah marah-marah lagi.
derita Pak Paimano. Pak Paimano berkeinginan
agar tidak mudah pusing dan
capek itu bagaimana caranya?
Keluarga tidak melakukan Bagaimana keluarga Istrinya tidak bisa menjawab
tindakan untuk mengurangi bertindak agar dan Pak Paimano hanya
factor resiko penyakit dan penyakit Pak menjawab dengan tidur saja
pencegahannya. Paimano bisa bisa sembuh.
sembuh?
Setelah Saudara melakukan pengkajian secara teliti dengan berpedoman pada
batasan karakteristiknya maka Saudara mendapatkan data-data tambahan yang sangat
penting untuk meyakinkan Saudara menentukan PROBLEM KELUARGA. Namun
demikian langkah Saudara belum selesai karena Etiologinya (related factors) belum
bisa ditentukan. Langkah berikutnya adalah melakukan pengkajian untuk
menentukan etiologinya dengan cara menanyakan satu demi satu indikator-indikator
yang dapat menilai etiologi pada problem yang telah ditentukan di atas. Sebenarnya
langkah ini bisa dilakukan bersamaan pada saat Saudara melakukan pengkajian untuk
menentukan problem di atas. Kalau melihat kondisi sosial ekonomi dan penyakit yang
diderita Pak Paimano maka kemungkinan etiologinya adalah: Konflik keputusan dan
atau kesulitan ekonomi dan atau konflik keluarga. Dengan demikian Saudara hanya
mencari data tentang hal-hal tersebut ada atau tidak untuk menentukan etiologi yang
tepat untuk keluarga Pak Paimano. Ingat etiologi boleh lebih dari satu.
Di sini hanya akan dijabaran indicator salah satu dari suggested outcomes, yaitu
Family functioning. Lihat tabel 4 dibawah ini.:
7. Implementasi
Melakukan implementasi sesuai dengan kondisi (masing-masing tempat) yang
memungkinkan untuk mencapai outcomes yang diharapkan sehingga masalah
keperawatan yang ada bisa diselesaikan. Contoh: intervensi di atas sudah
disesuaikan dengan kondisi ditempat kita untuk diimplementasikan.
8. Evaluasi
Sebelum implementasi, kita harus mencermati dulu indikator-indikator mana
yang terkait sehingga pada saat implementasi selesai kita bisa langsung
memberikan evaluasi dari masing-masing indikator yang telah diidentifikasi
sebelumnya. Hal tersebut akan memudahkan kita dalam mengevaluasi masing-
masing indikator yang ingin kita capai. Cara menilai tingkat indikator masuk
dalam kategari (1: never demonstrated 2: rarely 3: sometimes 4: often
5: consistently). Setelah angka ditulis dan dijumlahkan maka kita akan
mengetahui pergeseran jumlah pada masing-masing indicator tersebut dari
pengamatan yang berbeda (waktu yang berbeda). Dari perbedaan tersebut kita
bisa mengatakan outcome yang kita tentukan tercapai atau tidak
9. Dokumentasi.
Dokumentasi harus dimulai sejak awal dari pengkajian sampai evaluasi sesuai
dengan persyaratan dokumentasi yang benar sehingga legal aspek asuhan
keperawatan keluarga bisa dipertanggungjawabkan secara professional sebagai
perawat.
Sebagai penutup pengenalan Aplikasi NANDA, NOC, dan NIC pada Asuhan
Keperawatan Keluarga ini saya mengharapkan tidak hanya sebatas pengetahun saja
tetapi perlu ditindaklanjuti sehingga keperawatan keluarga tidak hanya berkembang
di tingkat akademik saja melainkan bisa berkembang dan diaplikasikan dengan
mudah dilahan praktek dalam setting masyarakat yang sebenarnya oleh teman-teman
kita terutama yang ada di puskesmas.
Referensi: