Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny.

S DENGAN TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA USIA PERTENGAHAN DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN UTAMA MENEJEMEN KESEHATAN
KELUARGA TIDAK EFEKTIF DI DESA BEJIRUYUNG RT 03/ RW 02
KECAMATAN SEMPOR

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Pembelajaran

Praktek Keperawatan Keluarga

Disusun Oleh :

Tuhfah Faridatunnisa, S.Kep

(A32020112)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH


GOMBONG

2020

i
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. S DENGAN TAHAP


PERKEMBANGAN KELUARGA USIA PERTENGAHAN DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN UTAMA MENEJEMEN KESEHATAN
KELUARGA TIDAK EFEKTIF DI DESA BEJIRUYUNG RT 03/ RW 02
KECAMATAN SEMPOR

Disusun Oleh:

Tuhfah Faridatunnisa, S.Kep


A32020112

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

Mengetahui

Pembimbing Akademik

(Rina Saraswati, M.Kep.)

ii
DAFTAR ISI

COVER.............................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
a. Pengertian.............................................................................................1
b. Etiologi.................................................................................................1
c. Batasan Karakteristik............................................................................1
d. Fokus Pengakajian................................................................................2
e. Pathway.................................................................................................3
f. Masalah lain yang muncul....................................................................4
g. Intervensi Keperawatan........................................................................4
BAB II TINJAUAN KASUS............................................................................7
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................35
LAMPIRAN

iii
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi
Tahap perkembangan usia pertengahan adalah tahap perkembangan yang
dimulai pada saat anak terakhir kali meniggalkan rumah dan berakhir pada
saat pension atau salah satu pasangan meninggal. Pada tahap perkembangan
keluarga usia pertengahan memiliki tiga tugas yaitu, menyediakan
lingkungan yang meningkatkan kesehatan, mempertahankan hubungan-
hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan orang tua (teman sebaya),
dan anak – anak serta memperkokoh hubungan perkawinan (Friedman 2017).
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif adalah pola penanganan masalah
kesehatan dalam keluarga yang tidak memuaskan untuk memulihkan kondisi
kesehatan anggota keluarga (PPNI, 2016)
Ketidakeefektifan menejemen kesehatan keluarga adalah pola pengaturan dan
pengintegrasian ke dalam proses keluarga, suatu program untuk pengobatan
penyakit yang tidak memuaskan untuk memenuhi tujuan kesehatan tertentu
dari unit keluarga (NANDA, 2015)
B. Etiologi
1. Kompleksitas sistem pelayanan kesehatan
2. Kompleksitas program perawatan atau pengobatan
3. Konflik dalam pengambilan keputusan
4. Kesulitan ekonomi
5. Banyak tuntutan
6. Konflik keluarga
C. Batasan Karakteristik
1. Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif:
a. Mengungkapkan tidak memahami masalah kesehatan yang diderita
b. Megungkapkan kesulitan menjalankan perawatan yang ditetapkan
Obyektif :
a. Gejala penyakit anggota keluarga semakin memberat
b. Aktivitas keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan tidak tepat

1
2. Gejala dan Tanda Minor
Subjektif:
-
Objektif:
Gagal melakukan tindakan untuk mengurangi factor risiko

D. Fokus Pengkajian
Fokus pengkajian yang dilakukan pada tahap perkembangan keluarga usia
pertengahan:
1) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini
b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
c) Riwayat keluarga inti
d) Riwayat keluarga sebelumnya
2) Struktur keluarga
a. Sistem pendukung keluarga
b. Pola komunikasi keluarga
c. Struktur kekuatan keluarga
d. Struktur peran
e. Nilai atau norma keluarga
3) Stress dan koping keluarga
a) Stressor jangka pendek dan panjang
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
c) Strategi koping yang digunakan
Mengkaji strategi koping yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalah
d) Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang
digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
4) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan head to toe anggota keluarga yang ada dirumah
5) Harapan keluarga

2
E. Pathway Keperawatan

Tahap perkembangan keluarga usia


pertengahan

Menyediakan lingkungan Mempertahankan


Memperkokoh hubungan
yang meningkatkan hubungan-hubungan
perkawinan
kesehatan yang memuaskan dan
penuh arti dengan orang
tua (teman sebaya), dan
anak – anak Merasa tidak puas dalam
Tidak memahami masalah
kesehatan yang diderita menjalankan peran

Fungsi keluarga dalam


pemenuhan kebutuhan Merasa cemas
fisik, sosial, psikologis
Kesulitan menjalankan
anggota keluarga berjalan
perawatan yang
baik
ditetapkan Strategi koping tidak
efektif
Peran keluarga tepat dan
Aktivitas keluarga untuk
fleksibel dengan tahap
mengatasi masalah
perkembangan Menjalankan peran tidak
kesehatan tidak tepat
maksimal

Gejala penyakit Terlihat Hubungan


anggota keluarga adanya dengan Penampilan Peran
semakin memberat respek masyarakat Tidak Efektif
dengan terjalin
anggota positif
kleuarga
Menejemen Kesehatan
Keluarga Tidak Efektif
Ingin meningkatkan
dinamika keluarga

Ingin meningkatkan
dinamika keluarga

Kesiapan Peningkatan
Proses Keluarga
3
F. Masalah Keperawatan Lain yang Muncul
1. Management kesehatan keluarga tidak efektif
2. Penampilan peran tidak efektif
3. Kesiapan peningkatan proses keluarga

G. Intervensi Keperawatan

Diagnose keperawatan:

Menejemen kesehatan keluarga tidak efektif

1. Edukasi kesehatan:
a. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
b. Jelaskan factor resiko yang dapat mempngaruhi kesehatan
c. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
2. Dukungan keluarga merencanakan perawatan:
a. Motivasi pengembangan sikap dan emosi yang mendukung upaya
kesehatan
b. Gunakan sarana dan fasilitas yang ada dalam keluarga
c. Ciptakan perubahan lingkungan rumah yang optimal
d. Ajarkan cara perawatan lingkungan yang bisa dilakukan keluarga
3. Pendampingan keluarga:
a. Identifikasi kebutuhan keluarga terkait maslah kesehatan keluarga
b. Ajarkan mekanisme koping yang dapat dijalankan keluarga
c. Berikan harapan yang realistis
4. Dukungan pemeliharaan rumah
a. Dukung anggota keluarga dalam menetapkan tujuan yang dapat
dicapai terkait pemeliharaan rumah
b. Ajarkan strategi menciptakan lingkungan rumah yang mana dan bersih
5. Koordinasi diskusi keluarga:
a. Pertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas
kesehatan

4
b. Libatkan keluarga dalam pengambilan keputusan untuk melakukan
tindakan yang tepat
c. Anjurkan anggota keluarga dalam memanfatkan sumber-sumber yang
ada dalam masyarakat

Diagnosa keperawatan:

Penampilan peran tidak efektif

1. Dukungan penampilan peran:


a. Identifikasi peran yang ada dalam keluarga
b. Identifikasi peran yang belum terpenuhi
c. Fasilitasi adaptasi peran keluarga terhadap perubahan peran yang
tidak diinginkan
2. Penentuan tujuan bersama:
a. Identifikasi tujuan yang akan dicapai
b. Katakan tujuan dengan kalimat positif dan jelas
c. Fasilitasi memecah tujuan kompleks menjadi langkah kecil yang
mudah dilakukan
d. Prioritaskan aktivitas yang dapat membantu pencapaian tujuan
3. Dukungan penampilan peran:
a. Fasilitasi diskusi harapan dengan keluarga dalam peran timbal balik
b. diskusikan perilaku yang dibutuhkan untuk mengembangkan peran
c. diskusikan strategi positif untuk mengelola perubahan peran

Promosi harapan:

a. Sadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki nilai penting


b. Anjurkan mempertahankan hubungan (dengan orang yang dicintai)
c. Pandu mengingat kembali kenangan yang menyenangkan
d. Libatkan pasien secara aktif dalam perawatan
4. Promosi harapan:
a. Ciptakan lingkungan yang memudahkan mempraktikkan kebutuhan
spiritual

5
b. Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga terlibat denga
dukungan kelompok
5. konseling :
a. Berikan penguatan terhadap ketrampilan baru
b. Anjurkan membuat daftar alternative penyelesian masalah
c. Anjurkan kebiasaan maladaptive menjadi adaptif

Diagnose keperawatan

Kesiapan peningkatan proses keluarga:

1. Promosi keutuhan keluarga:

a. Identifikasi mekanisme koping keluarga


b. Anjurkan anggota keluarga mempertahankan keharmonisan keluarga
2. Dukungan keluarga merencanakan perawatan:
a. Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
b. Motivasi pengembnagan sikap dan emosi yang mendukung upaya
kesehatan
c. Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
3. Promosi proses efektif keluarga:
a. Identifikasi masalah/ gangguan dalam proses keluarga
b. Pertahankan interaksi yang berkelanjutan dengan anggota kleuarga
c. Latih keluarga menejemen waktu jika perawatan dirumah dibutuhkan
4. Dukungan keluarga merencanakan perawatan:
a. Identifikasi sumber-sumber yang dapat dilakaukan keluarga
b. Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
5. Dukungan keluarga merencanakan:
a. Informasikan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
b. Anjurkan menggunakan gasilitas kesehatan yang ada

6
BAB II
PENGKAJIAN KELUARGA

I. DATA UMUM
1. Nama keluarga (KK) : Ny. Sipon
2. Alamat dan telepon : Desa Bejiruyung 3/2
3. Komposisi keluarga :

No Nama Jenis Hub Dg TTL/ Pendidikan


kelamin KK Umur
1 Rasimun Laki-laki Suami 55 tahun SMA
2 Sipon Perempua Istri 54 tahun SD
n
3 Andri Laki-laki Anak 34 tahun STM
4 Hendri Laki-laki Anak 30 tahun STM
5 Diki Laki-laki Anak 26 tahun STM

Genogram:

Keterangan :

: laki-laki

: klien yang diidentifikasi

: perempuan

7
4. Tipe Keluarga :
Tipe keluarga adalah keluarga inti dengan orang tua (Ny.S )dan satu anak
kandung
5. Suku
Keluarga ini berlatarbelakang Jawa yang dalam kehidupannya masih
memegang nilai-nilai budaya jawa
6. Agama
Keluarga ini beragama islam, rajin melakukan ibadah sehari-hari seperti
solat dan pengajian di desa
7. Status Sosek Keluarga
Tn. R merupakan pencari nafkah di keluarga, bekerja diluar kota sebagai
buruh bangunan. Penghasilan suami kurang lebih Rp. 1.500.000/ bulan.
Menurut Ny. S penghasilan dari Tn R cukup untuk menghidupi kebutuhan
sehari-hari. Keluarga Tn R tidak mempunyai tabungan yang dikhususkan
untuk kesehatan ataupun lainnya.
8. Aktivitas rekreasi keluarga
Ny. R mengatakan mengisi waktu luangnya untuk bermain dengan cucu,
kegiatan memasak atau membuat tape, berkumpul dengan tetangga, dan
sesekali liburan ke pantai Jetis.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


9. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn.R dalam tahap perkembangan keluarga dengan usia
pertengahan
10. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menurut Ny.S ia sering mengalami sakit kepala tanpa sebab. Selain itu,ia
dan suami Ny.S tak bisa selalu bersama setiap hari, karena suami harus
bekerja bangunan di luar kota untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah tahap perkembangan
lansia

8
11. Riwayat keluarga inti
Ny.S dan Tn. R dikaruniai 3 orang anak laki-laki. Ny.S mengatakan dua
anak laki-lakinya sudah berkeluarga dan satu anak lagi sudah bekerja di
trevel dan jarang pulang. Ny.S pernah melakukan operasi pada
payudaranya pada tahun 2005. Terkadang Ny.S mengaku masih terasa
segut-segut pada dadanya post operasi dahulu. Selain itu Ny.S sering
merasa pusing. Menurut Ny. S, Tn.R tidak memiliki penyakit keturunan.
Dahulu Ny.s mengaku sering mengkonsumsi obat warung, namun
sekarang sudah tidak dan lebih menyukai obat obatan herbal. Keluarga
Ny.S tidak mempunyai tabungan untuk kesehatan namun mempunyai
jaminan kesehatan nasional (KIS).
12. Riwayat keluarga sebelumnya
Ny. S mengatakan keluarga dari bapak/ibunya tidak memiliki penyakit
keturunan seperti darah tinggi, gula ataupun lainnya. Kemudian dari
keluarga Tn.R juga tidak memiliki penyakit yang menurun ataupun
lainnya.

III. LINGKUNGAN
13. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati keluarga Tn.R merupakan rumah sendiri. Kondisi
rumah cukup rapih. Terdapat tiga ruang tidur, dapur, kamar mandi dan
ruang tamu. Ventilasi di rumah sudah cukup baik. Keluarga TnR
menggunakan sumur gali sebagai sumber air. Jarak antara kandang ternak
dan sumber air lebih dari 10 meter. Selaiin itu jarak antara septi tank
dengan sumur juga lebih dari 10 meter.
14. Denah rumah

kamar kamar

dapur

Lesehan

Ruang tamu

kamar
9
Kamar
15. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
mandi
Lingkungan
& WC tempat Tn.R tinggal merupakan tempat yang sejuk,
penduduknya terbilang masih jarang dan jarak antar rumah masih
renggang. Antar tetangga rukun, mereka terkadang saling mengobrol
diteras salah satu rumah sembari menunggu pedagang sayur lewat. Jarak
antara mushola dan rumah Tn.R kurang lebih 50 meter. Masyarakat
setempat biasa melakukan aktivitas-aktiviatas yang menyehatkan seperti
mencari kayu bakar dengan jalan kaki, berkebun, membuat bata, dan pergi
kesawah.
16. Mobilitas geografi keluarga
Sejak menikah, mereka sudah tinggal dilingkungan yang saat ini mereka
tempati dan tidak pernah berpinadah-pindah tempat.
17. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Hubungan dalam keluarga harmonis, Ny.S sering berhubungan degan
ssuami/anaknya melalui HP milik menantunya yang rumahnya
bersebelahan. Ny.S mempunyai hubungan yang baik dengan tetangga.
Ny.S mengatakan lebih menyukai mengalah ketika terdapat tetangga yang
kurang baik terhadapnya, dibandingkan harus berdebat.
18. System pendukung keluarga
Ketika Ny.S sakit maka suami dan anaknya sangat memperhatikannya.
Ny.S memiliki kartu Indonesia sehat (KIS) untuk berobat. Ketika Ny.S
sakit, anak-anaknya memberikan informasi dari HP mengenai cara
menyembuhkan penyakitnya. Ny. S selalu bersyukur terhadap
kehidupannya saat ini.

IV. STRUKTUR KELUARGA


19. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi antara Tn.R dengan Ny.S menggunakan HP, karena jarak
keduanya berjauhan. Tn.R pulang setiap 2 bulan sekali. Setiap harinya
antara Tn.R dan Ny.S saling bertanya kabar lewat HP. Tn.R dan Ny.S

10
dekat dengan anak-anak mereka walaupun anak yang terakhir jarang
dirumah karena bekerja diluar daerah.
20. Struktur kekuatan keluarga
Di keluarga Tn. R, kekuasaan dibagi menurut peran masing-masing.
Untuk masalah-masalah yang berhubungan dengan kepentingan rumah
tangga, Tn. R menyerahkan sepenuhnya pada Ny. S namun apabila tidak
bisa diatasi, Ny. S selalu meminta bantuan dan pertimbangan Tn. R. Tn. R
selalu membeikan tanggung jawab keuangan kepada Ny. E. Apabila
terdapat keputusan penting dan mendesak, Tn. R lah yang
bertanggungjwab mengambil keputusan dan semua keluarga akan
mematuhi.
21. Struktur peran
Tn. R: Bapak dan suami, ia merupakan pencari nafkah satu-satunya dan
merupakan pemimpin keluarga. Perannya di keluarga dilakukan sebaik-
baiknya, menurut Ny.S ia selalu berusaha menjadi suami dan bapak yang
baik. Tn. R tidak pernah mengambil keputusan sepihak, ia selalu
melibatkan Ny. S untuk memberikan masukan.
Ny. S: Ibu dan istri, merupakan ibu rumah tangga. Ia selalu berusaha
memberikan yang terbaik dan mengasuh anak-anaknya dengan sebaik-
baiknya. Ia pun merasa sangat dihargai oleh suaminya. Seringkali Ny.S
mengumpulkan kayu bakar untuk memasak agar pengeluaran dapat
berkurang. Ny.S tidak bisa melakukan perannya sebagai istri secara
maksimal karena suami jarang dirumah.
Tn. A: Merupakan anak pertama. Menurut Ny. S, Tn. A merupakan anak
yang pekerja keras. Dia anak yang bertanggung jawab terhadap keluarga
kecilnya. Tak lupa juga dia juga anak yang berbakti kepada orang tuanya
Tn. H : Merupakan anak kedua. Menurut Ny.S, Tn. H merupakan anak
yang penurut, dan juga sebagai anak yang baik terhadap orang tuanya
Tn. D : Merupakan anak ketiga. Tn.D belum menikah. Walaupun jarang
berada dirumah, Tn.D sering mengantarkan Ny.S ke pasar atau ketempat
tujuan yang diinginkan ketika berada dirumah.
22. Nilai dan norma budaya

11
Nilai yang dianut oleh keluarga Tn.R adalah nilai norma dari suku jawa.
Norma yang dianut adalah norma agama. Apabila terdapat sesuatu yang
kurang pas dalam kehidupan sehari-hari, maka mereka lebih baik untuk
tidak melakukan hal tersebut

V. FUNGSI KELUARGA
23. Fungsi afektif
Tn. R dan Ny. S selalu berusaha saling memperlihatkan kasih sayang baik
antara mereka berdua untuk anak-anaknya. Tidak ada perbedaan antara
anak pertama, kedua, maupun ketiga. Mereka selalu berusaha menerapkan
komunikasi terbuka dalam segala hal sehingga jarang jarang terjadi
perselisihan antara keduanya.
24. Fungsi sosialisasi
Menurut Ny. S, perselisihan bukannya jalan untuk menyelesaikan
masalah, dan lebih baik mengalah ketika terjadi perdebatan dengan
tetangga. Sosialisasi keluarga dengan lingkungan sekitar berjalan dengan
baik. Begitu juga dengan anak-anak mereka
25. Fungsi perawatan keluarga
Ny.S mengatkan sering mengalami pusing kepala dan tidak bisa bekerja
yang membutuhkan banyak tenaga. Ny.S menggunakan jamu-jamuan
sebagai obat alami atau memilih untuk beristirahat. Apabila ada anggota
keluarga yang sakit, jika tidak terlalu mengganggu maka tidak diberi obat.
Apabila sudah merasa tidak enak badan, salah satu keluarga yaitu
menantu/anak yang berada didekat rumahnya untuk membelikan obat di
warung seperti bodrek.
26. Fungsi reproduksi
Ny.S mempunyai 3 orang anak laki-laki. Ny.S dahulu menggunakan KB,
sekarang sudah tidak menggunakan. Ny.S sudah tidak menngalami
menstruasi.
27. Fungsi ekonomi
Ny. S menggunakan nafkah dari suaminya untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Ny.S mengatakan menggunakan barang-barang yang

12
sederhana dan menyesuaikan dengan keuangannya. Ny.S terkadang
mencari kayu bakar untuk mengurangi pengeluaran. Ny.S memanfaatkan
tanaman-tanaman disekitarnya untuk dijadikan sayur mayur. Jika ingin
berbelanja, Ny. S pergi ke tukang sayur yang selalu berhenti di rumah
tetangganya setiap hari.

VI. STRES DAN KOPING


28. Stressor jangka pendek
Ny.S mengatakan masih belum bisa cara mengatasi penyakit pusingnya
yang setiap kali muncul tiba-tiba.
29. Stressor jangka panjang
Ny. S mengatakan memikirkan anak ke duanya yang sudah berkeluarga
karena belum mempunyai rumah sendiri
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

Keluarga memiliki sumber daya untuk berespon terhadap stressor


yaitu:
1) Ny.S menggunakan bahan-bahan alami untuk menjaga
fisiknya agar tetap sehat
2) Ketika sakit, menantunya selalu membantu Ny.S dalam
berbagai hal seperti memasakan, memberikan perawatan dan
lain sebagainya.
3) Ny.S selalu berdoa agar anaknya bisa diberikan kemudahan
rezeki sehingga bisa membangun rumah sendiri
31. Strategi koping yang digunakan
Penyelesaian Ny. S untuk menangani masalah kesehatan pada keluarga
yaitu menggunakan sistem dukungan sosialnya yaitu dari keluarga besar
dalam membantu mereka saat membutuhkan pertolongan. Ny.S selalu
bersyukur dengan kondisinya saat ini.
32. Strategi adaptasi disfungsional
Ny. S terkadang suka memendam permasalahan sendiri, karena takut
merepotkan orang lain.

13
VII. HARAPAN KELUARGA
Ny.S menginginkan agar mengetahui obat-obat dari tanaman untuk
mengobati penyakitnya dan bisa sehat. Selain itu Ny. S menginginkan agar
anaknya dapat segera dilancarkan rezekinya agar bisa membangun rumah
sendiri.

VIII. PEMERIKSAAN FISIK

Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan, Ny. S memiliki bekas operasi


pada payudaranya dan terkadang merasakan segut-segut. Ny.S saat
dikaji kebetulan sedang merasakan pusing kepala. Sedangkan Tn. R
tidak terkaji karena tidak ada dirumah saat dilakukan pengkajian.
Dibawah ini akan dijabarkan hasil pemeriksaan fisik dari Ny.S
No. Prosedur Hasil Pemeriksaan
1. Pemeriksaan umum
a. Penampilan umum Saat ini Tn. S berusia 54 tahun. Tubuh Ny.S
proporsional dengan TB 150 cm dan BB 47 kg,
cara berpakaian rapi, tubuh dan pakaian terlihat
bersih.
b. Status mental Status emosi Ny. S normal, tingkat kecerdasan
rata-rata, orientasi baik, cara bicara normal dan
dapat dimengerti.
2. Pemeriksaan kulit, kuku dan rambut
Kulit Kulit terlihat bersih, pigmentasi kulit merata,
turgor kulit elastis, permukaan kulit tidak kering,
tekstrur kulit lembut, tidak terdapat lesi,
sensitivitas baik.
Rambut dan kulit kepala Bersih dan tidak terdapat lesi pada kulit kepala.
Kuku Kuku bersih, rata dan tidak terdapat kelainan.
3. Pemeriksaan kepala dan leher

14
Kepala Ny. S mengatakan kepala terasa pusing.
Muka Wajah terlihat simetris, tidak ada kelainan pada
wajah. Ny. S tampak seperti menahan nyeri kepala.
Telinga Telinga tidak ada kelainan, tidak ada lesi, bengkak
maupun nyeri tekan.
Mata Mata simetris, konjungtiva berwarna merah muda,
sklera berwarna putih.
Hidung dan sinus Hidung terlihat simetris, tidak ada lesi maupun
cairan.
Mulut dan tenggorokan tidak terdapat caries gigi, tidak ada gigi berlubang
Leher Tidak ada pembesssaran kelenjar tyroid, Akan
tetapi Ny.S mengatakan terasa berat pada tengkuk.

4. Pemeriksaan dada
Pernapasan Pada dada tampak bekas operasi pada payudara.
Pernapasan normal, 18 kali per menit, NyS tidak
mengalami gangguan pernapasan. Tidak ada nyeri
tekan. Terdengar suara bronchial pada trakea,
bronkhovesikuler pada bronkus, vesikuler pada
paru-paru. Tidak terdengar suara atau bunyi napas
tambahan.
Kardiovaskuler Bunyi jantung normal, terdengar suara S1 dan S2.
Tidak terdengar suara murmur. TD 120/80 mmHg,
nadi 88 kali per menit.
5. Pemeriksaan abdomen
Bunyi timpani, Bising usus terdengar jelas pada kuadran kanan atas, frekuensi
10 kali per menit, turgor elastis.
6. Pemeriksaan ekstremitas
Ekstremitas tidak ada kelainan, tidak ada gangguan fungsi maupun kelainan
anatomis.

15
ANALISA DATA

No Data Fokus Diagnosis


Keperawatan
1. Ds: Management
- Ny.S mengatakan sering merasa kesehatan keluarga
pusing dan bekas operasi tidak efektif (D.0115)
dipayudaranya terkadang terasa
segud-segud
- Ny.S mengatakan ingin mempunyai
informasi terkait pengobatan yang
berasal dari tanaman
Do:
- Terdapat bekas operasi pada
payudaranya
- Ny.S tampak kurang informasi
terkait pengobatan yang benar
- Pendidikan terakhir Ny.S SD
2. Ds: Kesiapan peningkatan
- Ny.S mengatakan ingin keluarganya proses keluarga
selalu harmonis (D.0123)
- Ny.S mengatakan memiliki
hubungan yang rukun dengan antar
tetangga dan lebih menyukai
mengalah daripada ribut dengan
tetangga
- Ny.S mengatakan saling mendukung
antar anak maupun suami
Do:

16
- Ny.S tampak ceria
- Ny.S sering berkumpul dengan
tetangga ddan mengikuti acara
perkumpulan warga

3. Ds: Penampilan peran


- Ny.S mengatakan jarang bertemu tidak efektif (D.0125)
dengan suami (2 bulan sekali)
- Ny.S mengatakan melakukan kontak
dengan suami melalui sosial media
whattsap
- Ny.S tidak bisa melakukan perannya
sebagai istri secara maksimal karena
suami jarang dirumah
Do:
- Ny.S tampak sendirian di rumah

17
POHON MASALAH KELUARGA

Management kesehatan Kesiapan peningkatan proses keluarga


keluarga tidak efektif (D.0123)
Penampilan peran tidak
efektif (D.0125)
Ny.S menginginkan agar
pusingnnya hilang dan ingin Meningkatkan hubungan yang
informasi kesehatan terkait baik antar teman sebaya maupun
penyakitnya melalui pengobatan anaknya Peran dalam keluarga tidak
yang bersifat herbal maksimal

Ds: Ds:

- Ny.S mengatakan sering merasa - Ny.S mengatakan ingin


pusing dan bekas operasi keluarganya selalu harmonis Ds:
dipayudaranya terkadang terasa - Ny.S mengatakan memiliki - Ny.S mengatakan jarang
segud-segud hubungan yang rukun dengan bertemu dengan suami (2
- Ny.S mengatakan ingin antar tetangga dan lebih bulan sekali)
mempunyai informasi terkait menyukai mengalah daripada - Ny.S mengatakan
pengobatan yang berasal dari ribut dengan tetangga melakukan kontak dengan
tanaman - Ny.S mengatakan saling
- Jika sakit Ny.S tidak mau suami melalui sosial media
mendukung antar anak maupun whattsap
memeriksakan penyakitnya, suami
dahulu sering mengkonsumsi - Ny.S tidak bisa melakukan
obat warung jika sakit dan Do: perannya sebagai istri
sekarang lebih memilih secara maksimal karena
meminum jamu jamuan - Ny.S tampak rukun dengan suami jarang dirumah
menantu atau anaknya yang
Do: bersebelahan dengan Do:
- Terdapat bekas operasi pada rumahnya - Ny.S tampak sendirian di
payudaranya - Ny.S sering berkumpul dengan rumah
- Ny.S kurang informasi terkait tetangga ddan mengikuti acara
pengobatan yang benar perkumpulan warga
- Pendidikan terakhir Ny.S SD
Mempertahankan hubungan
yang memuaskan dan penuh
arti dengan para orang tua, Memperkokoh hubungan
Menyediakan lingkungan yang lansia (teman sebaya), dan perkawinan
meningkatkan kesehatan anak-anak

18
Tahap perekemabangan keluarga usia
SKORING DAN PRIORITAS MASALAH
pertengahan

Problem : Management kesehatan keluarga tidak efektif

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat masalah Ny.S Mengatakan sudah
a. Aktual 3 1 3/3 x lama merasa pusing kepala
(tidak/kurang 1 yang tiba-tiba kurang lebih
sehat) =1 5 tahunan. Selain itu
b. Ancaman 2 terkadang bekas operasi
kesehatan dipayudaranya terasa
1
c. Keadaan sejahtera segud-segud
2. Kemungkinan ½x a. Pola komunikasi yang
masalah dapat di ubah 2 baik dalam keluarga
a. Mudah =1 Ny.S
b. Sebagian 2 2 b. Keluarga mampu
c. Tidak dapat 1 mendengarkan saran
0 dengan baik
3. Potensi masalah 2/3x Keluarga terkadang
untuk dicegah 1 memanfaatkan media
a. Tinggi 3 1 =2/3 sosial untuk menambah
b. Cukup 2 informasi tentang
c. Rendah 1 penanganan sakitnya

19
4. Menonjolnya masalah 2/2x Ny.S sering merasa pusing
a. Masalah berat harus 1=1 kepala secara tiba-tiba
ditangani 2 1 yang menyebabkan
b. Ada masalah tapi aktivitasnya merasa
tidak perlu ditangani 1 terhambat
c. Masalah tidak
0
dirasakan
Jumlah 3 2/3

Problem : Kesiapan peningkatan proses keluarga

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat masalah Ny.S
a. Aktual (tidak/kurang 3 1 2/3 x 1 mengatakan
sehat) =2/3 takut bila
b. Ancaman kesehatan 2 sakitnya
c. Keadaan sejahtera 1 mengganggu
untk berkumpul-
kumpul
1. Kemungkinan masalah dapat 2x2 Keluarga
di ubah =1 mengatakan
a. Mudah 2 ingin memiliki
b. Sebagian 1 2 keluarga yang
c. Tidak dapat 0 harmonis dan
rukun dengan
tetangga
2. Potensi masalah untuk 3/3x 1 Kelurga
dicegah =1 mengatakan
a. Tinggi 3 1 lebih memilih
b. Cukup 2 mengalah
c. Rendah 1 daripada
berdebat

20
3. Menonjolnya masalah 0/2x1= NyS mengatakn
a. Masalah berat harus 2 0 merasa ada
ditangani 1 permaslahan
b. Ada masalah tapi tidak 1 dengan anggota
perlu ditangani keluarga
c. Masalah tidak dirasakan 0 maupun
tetangga
Jumlah 2 2/3

Problem : Penampilan peran tidak efektif

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat masalah NyS mngatakan
a. Aktual (tidak/kurang 3 1 2/3 x perannya sebagai
sehat) 1 istri kurang
b. Ancaman kesehatan 2 =2/3 maksimal karena
c. Keadaan sejahtera 1 terhambat jarak
dengan suami
2. Kemungkinan masalah 1/2 x NyS jarang terjadi
dapat di ubah 2 konflik dengan
a. Mudah 2 =1 suami
b. Sebagian 1 2

c. Tidak dapat 0

3. Potensi masalah untuk 2/3x Ny.S mengatakan


dicegah 1 sering kontak
a. Tinggi 3 1 =2/3 dengan suami
b. Cukup 2 melalui handpone
c. Rendah 1 setiap hari
4. Menonjolnya masalah 1/2x Ny.S selalu sabar
a. Masalah berat harus 2 1=1/ dengan keadaan ini
ditangani 1 2 karena mata
b. Ada masalah tapi tidak 1 pencahariaan suami

21
perlu ditangani berada diluar kota
c. Masalah tidak dirasakan 0
Jumlah 2 5/6

DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


BAYLON MAGLAYA

1. Management kesehatan keluarga tidak efektif


2. Penampilan peran tidak efektif
3. Kesiapan peningkatan proses keluarga

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Data Diagnosa Kep. SlKI SIKI T


T
Ko Diagnosis Ko Hasil Ko Hasil
D
de de de
Ds: D. Manajem L. Keluarga mampu I.12 Keluarga mampu
- Ny.S 01 en 12 mengenal masalah 383 menganal masalah
mengatakan 15 kesehatan 11 Tingkat pengetahuan: Edukasi kesehatan:
sering merasa keluarga - Perilaku ssuai anjuran - Jadwalkan pendidikan
pusing dan tidak meningkat kesehatan sesuai
bekas operasi efektif - Persepsi yang keliru kesepakatan
dipayudaranya terhadap masalah - Jelaskan factor resiko
terkadang terasa menurun yang dapat
segud-segud mempngaruhi
- Ny.S kesehatan
mengatakan - Ajarkan strategi yang
ingin dapat digunakan
mempunyai untuk meningkatkan
informasi terkait perilaku hidup bersih
pengobatan yang dan sehat

22
berasal dari L.1 Keluarga mampu I.13
tanaman 21 memutuskan masalah 477 Keluarga mampu
- Jika sakit Ny.S 05 manajemen kesehatan memutuskan masalah
tidak mau keluarga: Dukungan keluarga
memeriksakan - Kemampuan merencanakan
penyakitnya, menjelaskan masalah perawatan:
dahulu sering kesehatan yang - Motivasi
mengkonsumsi dialami meningkat pengembangan
obat warung jika - Aktivitas kelaurga sikap dan emosi
sakit dan megatasi masalah yang mendukung
sekarang lebih kesehatan tepat upaya kesehatan
memilih meningkat - Gunakan sarana dan
meminum jamu fasilitas yang ada
jamuan dalam keluarga
Do: - Ciptakan perubahan
- Terdapat bekas lingkungan rumah
operasi pada yang optimal
payudaranya - Ajarkan cara
- Ny.S kurang perawatan
informasi terkait lingkungan yang
pengobatan yang bisa dilakukan
L.1 I.13
benar Keluarga mampu keluarga
21 486
- Pendidikan merawat anggota
07
terakhir Ny.S Keluarga mampu
keluarga yang sakit
SD merawat anggota
Perilaku kesehatan:
keluarga yang sakit
- Kemampuan
Pendampingan
melakukan tindakan
keluarga:
pencegahan maslaah
- Identifikasi kebutuhan
kesehatan meningkat
keluarga terkait
- Kemampuan
maslah kesehatan
peningkatan kesehtan
keluarga
meningkat

23
I.14 - Ajarkan mekanisme
L. 501 koping yang dapat
12 Kelurga mampu dijalankan keluarga
10 memodifikasi - Berikan harapan yang
8 lingkungan realistis
Status kesehatan Keluarga mampu
keluarga: memodifikasi
- Kesehatan fisik lingkungan
anggota keluarga Dukungan pemeliharaan
meningkat rumah
- Sumber perawatan - Dukung anggota
kesehatan meingkat keluarga dalam
menetapkan tujuan
yang dapat dicapai
terkait pemeliharaan
I. rumah
Keluarga mampu
L.0 124 - Ajarkan strategi
memanfaatkan fasilitas
90 82 menciptakan
kesehatan:
74 lingkungan rumah
Ketahanan keluarga:
yang mana dan bersih
- Menggunakan strategi
koping yang efektif
Keluarga mampu
meingkat
memanfaatkan fasilitas
- Memanfaatkan tenaga
kesehatan
kesehatan untuk
Koordinasi diskusi
mendapatkan
keluarga:
informasi meningkat
- Pertahankan
hubungan timbal balik
antara keluarga dan
fasilitas kesehatan
- Libatkan keluarga
dalam pengambilan

24
keputusan untuk
melakukan tindakan
yang tepat
- Anjurkan
anggotakeluarga
dalam memanfatkan
sumber-sumber yang
ada dalam masyarakat
Ds: (D. Penampila L. Keluarga mampu I.13 Keluarga mampu
- Ny.S 01 n peran 12 mengenal masalah 478 mengenal masalah
mengatakan 25) tidak 11 Penampilan peran: Dukungan penampilan
jarang bertemu efektif 9 - Verbalisasi harapan peran:
dengan suami (2 terpenuhi meningkat - Identifikasi peran
bulan sekali) - Verbalisasi kepuasan yang ada dalam
- Ny.S peran meningkat keluarga
mengatakan - Identifikasi peran
melakukan yang belum terpenuhi
kontak dengan - Fasilitasi adaptasi
suami melalui peran keluarga
sosial media terhadap perubahan
whattsap peran yang tidak
- Ny.S tidak bisa diinginkan
Keluarga mampu
melakukan L. I.12
memutuskan masalah
perannya 13 464 Keluarga mampu
Fungsi keluarga:
sebagai istri 11 memutuskan masalah:
- Anggota keluarga
secara maksimal 4 Penentuan tujuan
saling mendukung
karena suami bersama:
meningkat
jarang dirumah - Identifikasi tujuan
- Perlibatan anggota
Do: yang akan dicapai
keluarga dalam
- Ny.S tampak - Katakan tujuan
penyelesaian masalah
sendirian di dengan kalimat
- Pembagian tanggung
rumah positif dan jelas
jawab kepada setiap

25
anggota keluarga - Fasilitasi memecah
menigkat tujuan kompleks
menjadi langkah
kecil yang mudah
dilakukan
- Prioritaskan
aktivitas yang dapat
membantu

I.13 pencapaian tujuan


Keluarga mampu
L. merawat anggota 478
12 keluarga yang sakit
Keluarga mampu
11 Penampilan peran:
merawat anggota
9 - Tanggung jawab
keluarga yang sakit
peran meningkat
Dukungan penampilan
- Verbalisasi kepuasan
peran:
peran meningkat
- Fasilitasi diskusi
harapan dengan
keluarga dalam peran
timbal balik
- diskusikan perilaku
yang dibutuhkan
untuk
mengembangkan
peran
- diskusikan strategi
I.09 positif untuk
307 mengelola perubahan
peran
Promosi harapan:
- Sadarkan bahwa
kondisi yang dialami

26
memiliki nilai penting
- Anjurkan
mempertahankan
hubungan (dengan
orang yang dicintai)
- Pandu mengingat
kembali kenangan
I.09
yang menyenangkan
L. Kelurga mampu 307
- Libatkan pasien
13 memodifikasi
secara aktif dalam
11 lingkungan:
perawatan
4 Fungsi keluarga
- Adaptasi terhadap
masalah
Keluarga mampu
- Lingkungan
memodifikasi
mendukung
lingkungan
anggota keluarga
Promosi harapan:
mengungkapkan
- Ciptakan lingkungan
perasaan
yang memudahkan
mempraktikkan
I.10
kebutuhan spiritual
L. 334
Keluarga mampu - Berikan kesempatan
12
memanfaatkan fasilitas kepada pasien dan
11
kesehatan: keluarga terlibat
9
Penampilan peran: denga dukungan

- Dukungan sosial kelompok

meningkat
Keluarga mampu
- Strategi koping
memanfatka fasilitas
yang efektif
kesehatan
konseling :
- Berikan penguatan

27
terhadap
ketrampilan baru
- Anjurkan membuat
daftar alternative
penyelesian masalah
- Anjurkan kebiasaan
maladaptive menjadi
adaptif

Ds: D. Kesiapan L.1 Keluarga mampu I.13 Keluarga mampu


- Ny.S 01 peningkata 31 mengenal masalah 490 mengenal masalah
mengatakan 23 n proses 23 Proses keluarga: Promosi keutuhan
ingin keluarga - Kemampuan keluarga:
keluarganya keluarga - Identifikasi
selalu harmonis berkomunikasi mekanisme koping
- Ny.S secara terbuka keluarga
mengatakan diantara anggota - Anjurkan anggota
memiliki keluarga keluarga
hubungan yang meningkat mempertahankan
rukun dengan - Hubungan dengan keharmonisan
antar tetangga masyarakat keluarga
dan lebih meningkat
menyukai L.1 I.13 Keluarga mampu
mengalah 31 Keluarga mampu 477 memutuskan masalah
daripada ribut 22 memutuskan masalah Dukungan keluarga
dengan tetangga Dukungan keluarga: merencanakan
- Ny.S - Anggota keluarga perawatan:
mengatakan verbalisasi - Identifikasi tindakan
saling keinginan untuk yang dapat
mendukung mendukung dilakukan keluarga
antar anak anggota keluarga - Motivasi
maupun suami yang sakit pengembnagan

28
Do: meningkat sikap dan emosi
- Ny.S tampak - Mencari dukugan yang mendukung
ceria spiritual bagi upaya kesehatan
- Ny.S sering anggota keluarga - Ajarkan cara
berkumpul yang sulit menigkat perawatan yang bisa
dengan tetangga dilakukan keluarga
L.1 I.13
ddan mengikuti
34 496
acara Keluarga mampu
96 Keluarga mampu
perkumpulan merawat anggota
warga merawat anggota keluarga
keluarga yang sakit Promosi proses efektif
Kinerja pengasuhan: keluarga:
- Stimulasi - Identifikasi masalah/
perkembangan gangguan dalam
kognitid meningkat proses keluarga
- Komunikasi - Pertahankan
tertutup pada anak interaksi yang
meningkat berkelanjutan
dengan anggota
kleuarga
- Latih keluarga
menejemen waktu
jika perawatan

L.0 I.13 dirumah dibutuhkan

90 477
Keluarga mampu
88
Keluarga mampu memodifikasi
memodifikasi lingkungan
lingkungan Dukungan keluarga
Status koping keluarga: merencanakan
- Komunikasi antar perawatan:
anggota keluarga - Identifikasi sumber-

29
meningkat sumber yang dapat
- Komitmen pada dilakaukan keluarga
perawatan/ - Ciptakan perubahan
pengobatan I.13 lingkungan rumah
L.1 477
meningkat secara optimal
21
- Perilaku membaik
08 Keluarga mampu
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
memanfaatkan fasilitas kesehatan
kesehatan Dukungan keluarga
Status kesehatan merencanakan:
keluarga : - Informasikan
- Sumber perawatan fasilitas kesehatan
kesehatan meningkat yang ada di
- Kesehatan fisik lingkungan keluarga
anggota keluarga - Anjurkan
meningkat menggunakan
- Akses fasilitas gasilitas kesehatan
kesehatan meningkat yang ada

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/tgl/ Implementasi Respon Paraf


jam
12 Oktober Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai S:Keluarga mengatakan mau
2020, pukul kesepakatan untuk dilakukan pendidikan
13.00 WIB kesehatan
O: Dijadwalkan tanggal 23
Oktober 2020

Menjelaskan factor resiko yang dapat S: Keluarga mengatakan ada

30
mempengaruhi kesehatan faktor resiko yang
mempengaruhi kesehatannya
O: faktor resiko yang
mempengaruhi kesehatan
keluarga adalah jika kurang
istirahat dan banyak pikiran
Menggunakan sarana dan fasilitas yang ada S: keluarga mengatakan dapat
dalam keluarga menggunakan handpon dan
motor untuk pergi ketempat
faskes
O: Keluarga mempunyai HP
dan motor
1 November
- Mengajarkan mekanisme koping yang
2020 jam S: Keluarga mengatakan
dapat dijalankan keluarga
13.00 WIB sudah paham bagaimana cara
- Memotivasi pengembangan sikap dan
memenejemen nyeri
emosi yang mendukung upaya kesehatan
mnggunakan terapi non
farmakologi
O: Diberikan edukasi tentang
menejemen nyeri non
farmakologi (terapi distraksi
relaksasi, aromaterapi, dan
terapi murotal/ musik) dan

3 November memanfaatkan apotek hidup

2020 jam Mempertahankan hubungan timbal balik


antara keluarga dan fasilitas kesehatan S: Keluarga mengatakan
13.30 WIB
mempunyai asuransi
kesehatan /JKN
O: Keluarga tampak mau
untuk memeriksakan diri
ketika sakit dirasa memburuk
Mengajarkan strategi menciptakan
lingkungan rumah yang aman dan bersih

31
S: Keluarga mengatakan
dapat mengkondisikan
lingkungan yang aman dan
bersih
O: mengarahkan keluarga
untuk membuat lingkungan
rumah nyaman
3 November Mengidentifikasi peran yang ada dalam S:
2020 keluarga Ny.S mengatakan belum
Mengidentifikasi peran yang belum terpenuhi sempurna dalam perannya
Memfasilitasi adaptasi peran keluarga menjadi seorang istri
terhadap perubahan peran yang tidak O:
diinginkan  tn. R pulang ke rumah 1 x
dalam 2 bulan

Mengidentifikasi tujuan yang akan dicapai S:


Mengatakan tujuan dengan kalimat positif Ny.S mengatakan akan lebih
dan jelas membina hubungan yang
Memfasilitasi memecah tujuan kompleks intim dengan suami
menjadi langkah kecil yang mudah dilakukan O:
Memprioritaskan aktivitas yang dapat Diberikan solusi dengan
membantu pencapaian tujuan mempunyai alat komunikasi
tersendiri agar Ny.S tidak
sungkan dan lebih leluasa

Memfasilitasi diskusi harapan dengan S:


keluarga dalam peran timbal balik NY.S menyetujui untuk
Mendiskusikan perilaku yang dibutuhkan memiliki alat komunikasi
untuk mengembangkan peran sendiri
Mendiskusikan strategi positif untuk O:
mengelola perubahan peran Ny.S dianjurkan untuk lebih
Menganjurkan mempertahankan hubungan memiliki hubungan yang
(dengan orang yang dicintai)

32
Memandu mengingat kembali kenangan yang intim dengan Tn.S agar lebih
menyenangkan harmonis

Menciptakan lingkungan yang memudahkan


mempraktikkan kebutuhan spiritual S:Ny.S mengatkan terkadang
Memberikan kesempatan kepada pasien dan mengikuti kegiatan-kegiatan
keluarga terlibat denga dukungan kelompok seperti pngajian di desa
O: Keluarga Ny.S
mengatakan membantu Ny.S
dengan meminjamkan alat
komunikasi selagi Ny.S
Memberikan penguatan terhadap ketrampilan belum bisa membeli sendiri
baru
Menganjurkan membuat daftar alternative S:
penyelesian masalah Ny.S mengatakan sudah
Menganjurkan kebiasaan maladaptive mengerti cara memasak
menjadi adaptif masakan yang sebeumnnya
belum pernah dimasak
O:
Ny.S diberikan informasi
tentang cara memasak menu
masakan yang sehat dan enak

EVALUASI SUMATIF

Tgl Diagnose Evalusai sumatif Paraf


Kamis, 5 Management S:
November kesehatan - Keluarga mengatakan sudah mengetahui faktor resiko
2020 keluarga tidak terjadinya nyeri kepala
efektif - Keluarga mengatakan sudah paham tentang cara
menejemen nyeri tanpa obat

33
- Keluarga mengatakan sudah paham cara
memanfaaatkan apotek hidup untuk meningkatkan
kesehatan
O:
- Diberikan edukasi kesehatan tentang menejemen nyeri
non farmakologi
- Diberikan edukasi kesehatan tentang apotek hidup
- Menganjurkan keluarga untuk memanfatkan faskes
A:
- Masalah kesehatan menejemen kesehatan keluarga
tidak efektif sudah teratasi
P:
- Keluarga melakukan menejemen nyeri dengan benar
ketika vertigo menyerang
Kamis, 5 Penampilan S:
November peran tidak Ny.S mengatakan akan lebih membina hubungan yang intim
2020 efektif dengan suami
NY.S menyetujui untuk memiliki alat komunikasi sendiri
Ny.S mengatakan sudah mengerti cara memasak masakan
yang sebeumnnya belum pernah dimasak agar hubungan
dengan Tn.R semakin baik

O:
Keluarga Ny.S mengatakan membantu Ny.S dengan
meminjamkan alat komunikasi selagi Ny.S belum bisa
membeli sendiri
Ny.S dianjurkan untuk lebih memiliki hubungan yang intim
dengan Tn.S agar lebih harmonis
Ny.S diberikan informasi tentang cara memasak menu
masakan yang sehat dan enak
Diberikan solusi dengan mempunyai alat komunikasi
tersendiri agar Ny.S tidak sungkan dan lebih leluasa

34
A: Masalah keperawatan penampilan peran tidak efektif
belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi dengan:
- Aplikasikan menu masakan yang sehat dan enak ketika
Tn.R pulang
- Diskusikan dengan keluarga agar mempunyai alat
komunikasi sendiri
BAB III

PEMBAHASAN

Pada tahap ini akan dibandingkan antara teori dan hasil yang didapatkan di
keluarga Ny. S di Desa Bejiruyung RT03/02 Sempor. Rencana keperawatan
keluarga merupakan sekumpulan tindakan keperawatan yang ditentukan oleh
perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan
keperawatan yang telah diidentifikasikan (Effendi, 2014).

Adapun tindakan keprawatan yang ditegakkan dalam menejemen kesehatan


keluarga tidak efektif diantaranya bantu keluarga dalam mengenal masalahnya,
bantu motivasi keluarga untuk berubah, dukung keluarga dalam meningkatkkan
nilai, minat dan tujuan keluarga, memberikan informasi kesehatan berua terapi
non farmakologi (terapi murotal/ music, aromaterapi dan nafas dalam). Menurut
teori tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup menstimulus kesadaran
atau penerimaan keluarga mengenal masalah-masalah kesehatan, stimulasi
keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, berikan kepercayaan diri
dalam merawat anggota keluarga yang sakit, bantu keluarga menemukan cara
bagaimana membuat lingkungan yang sehat, memotivasi keluarga untuk
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada (Murwani, 2017)

Menurut teori intervensi yang dilakukan pada pasien yang mengalami nyeri
adalah dilakukan pengkajian nyeri, ajarkan prinsip-prinsip menejemen nyeri
penyebab nyeri, penggunaan teknik non farmakologi, dan berikan informasi nyeri

35
(Suprajitno, 2014). Teknik non farmakologi diantaranya adalah terapi distraksi
relaksasi, terapi murotal, terapi music, terapi aromateraphi, dan lain sebagainya.
Berdasarkan jurnal penelitian yag dilakukan oleh (Haryanto, 2012), didapatkan
hasil bahwa aromaterapi dapat merelaksan pikiran sehingga dapat menurunkan
rasa nyeri. Metode pereda nyeri non farmakologis biasanya mempunyai resiko
yang sangat rendag, termasuk pemberian terapi music bahkan meningkatkan
toleransi trhadap nyeri (Purwanto, 2010). Jika getaran music dapat dibawa
kedalam resonansi dekat dengan getaran rasa sakit, maka persepsi psikologis rasa
sakit akan berubah dan dihilangkan (Journal of the American Association for
Music Therapist, 2011).jenis music yang disarankan adalah music klasik, music
instrumentalia, music unsur suara alam dan music jazz (Nilson, 2009).
Mendengarkan music dapat mmproduksi zat endorphine substansi sejenis morfin
yang disuplai tubuh yang dapat mengurangi rasa sakit/nyeri yang menghambat
transmisi impuls nyeri di system saraf pusat, sehingga sensasi nyeri dapat
berkurang, music juga bekerja pada system limbik yang akan dihantarka kepada
system saraf yang mengatur kontraksi otot-otot tubuh sehingga dapat mengurangi
kontraksi otot (Potter & Perry, 2011).

Sedangkan untuk teknik relaksasi yang merupakan menejemen nyeri non


farmakologi yang mampu mengurangi nyeri. Relaksasi dapat menurunkan
hormone adrenalin sehingga menyebabkan rasa tenang dan aktifitas saraf simpatik
menurun sehingga tinggkat nyeri menurun. Menurut Houston dan Jesurum dalam
Purwanto, E, (2011). Teknik relaksasi nafas dalam dapat menekan nyeri pada
thalamus yang dihantarkan ke korteks cerebri dimana korteks cerebri sebagai
pusat nyeri, yang bertujuan agar pasien dapat mengurangi nyeri selama nyeri
timbul.

36
DAFTAR PUSTAKA

Ackley, B.J., ladwig, G.B.,& Makic, M.B.F. (2017). Nursing diagnosis handbook,
an evidence-based guide to planning care. 11th Ed. St. Louis: Elsevier

Doenges, M. E., Et. All. (2014). Nursing Care Plans Guidelines For Planning
And Documenting Patient Care. Edisi 3. Alih Bahasa: I Made Kariasa,
Et.All. Jakarta: EGC

Effendi, N. (2014). Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat, edisi 2.


Jakarta: EGC

Friedman, et.al. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teoridan


Praktik Edisi 5 Ahli Bahasa Achir Yani S, Hamid. Jakarta: EGC

Haryanto, J.,dkk. (2012). Aromaterpi dapat menurunkan tingkat nyeri kepala


penderita migran. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2020, pukul 13.00
WIB. Http://e-journal.unair.coid

Potter & Perry. (2011). Fundamental Keperawatan Volume 2. Jakarta: Buku


Kedokteran : EGC

PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi Da Indicator


Diagnostic, Edisi 1. Jakarta: PPNI

37
Purwanto, Edi. (2011). Jurnal efek music terhadap perubahan intensitas nyeri
pada pasien post operasi di ruang bedah RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta.

Suprajitno. (2014). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC

LAMPIRAN

38
39

Anda mungkin juga menyukai