S DENGAN TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA USIA PERTENGAHAN DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN UTAMA MENEJEMEN KESEHATAN
KELUARGA TIDAK EFEKTIF DI DESA BEJIRUYUNG RT 03/ RW 02
KECAMATAN SEMPOR
Disusun Oleh :
(A32020112)
2020
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh:
Mengetahui
Pembimbing Akademik
ii
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
a. Pengertian.............................................................................................1
b. Etiologi.................................................................................................1
c. Batasan Karakteristik............................................................................1
d. Fokus Pengakajian................................................................................2
e. Pathway.................................................................................................3
f. Masalah lain yang muncul....................................................................4
g. Intervensi Keperawatan........................................................................4
BAB II TINJAUAN KASUS............................................................................7
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................35
LAMPIRAN
iii
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Tahap perkembangan usia pertengahan adalah tahap perkembangan yang
dimulai pada saat anak terakhir kali meniggalkan rumah dan berakhir pada
saat pension atau salah satu pasangan meninggal. Pada tahap perkembangan
keluarga usia pertengahan memiliki tiga tugas yaitu, menyediakan
lingkungan yang meningkatkan kesehatan, mempertahankan hubungan-
hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan orang tua (teman sebaya),
dan anak – anak serta memperkokoh hubungan perkawinan (Friedman 2017).
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif adalah pola penanganan masalah
kesehatan dalam keluarga yang tidak memuaskan untuk memulihkan kondisi
kesehatan anggota keluarga (PPNI, 2016)
Ketidakeefektifan menejemen kesehatan keluarga adalah pola pengaturan dan
pengintegrasian ke dalam proses keluarga, suatu program untuk pengobatan
penyakit yang tidak memuaskan untuk memenuhi tujuan kesehatan tertentu
dari unit keluarga (NANDA, 2015)
B. Etiologi
1. Kompleksitas sistem pelayanan kesehatan
2. Kompleksitas program perawatan atau pengobatan
3. Konflik dalam pengambilan keputusan
4. Kesulitan ekonomi
5. Banyak tuntutan
6. Konflik keluarga
C. Batasan Karakteristik
1. Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif:
a. Mengungkapkan tidak memahami masalah kesehatan yang diderita
b. Megungkapkan kesulitan menjalankan perawatan yang ditetapkan
Obyektif :
a. Gejala penyakit anggota keluarga semakin memberat
b. Aktivitas keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan tidak tepat
1
2. Gejala dan Tanda Minor
Subjektif:
-
Objektif:
Gagal melakukan tindakan untuk mengurangi factor risiko
D. Fokus Pengkajian
Fokus pengkajian yang dilakukan pada tahap perkembangan keluarga usia
pertengahan:
1) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini
b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
c) Riwayat keluarga inti
d) Riwayat keluarga sebelumnya
2) Struktur keluarga
a. Sistem pendukung keluarga
b. Pola komunikasi keluarga
c. Struktur kekuatan keluarga
d. Struktur peran
e. Nilai atau norma keluarga
3) Stress dan koping keluarga
a) Stressor jangka pendek dan panjang
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
c) Strategi koping yang digunakan
Mengkaji strategi koping yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalah
d) Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang
digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
4) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan head to toe anggota keluarga yang ada dirumah
5) Harapan keluarga
2
E. Pathway Keperawatan
Ingin meningkatkan
dinamika keluarga
Kesiapan Peningkatan
Proses Keluarga
3
F. Masalah Keperawatan Lain yang Muncul
1. Management kesehatan keluarga tidak efektif
2. Penampilan peran tidak efektif
3. Kesiapan peningkatan proses keluarga
G. Intervensi Keperawatan
Diagnose keperawatan:
1. Edukasi kesehatan:
a. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
b. Jelaskan factor resiko yang dapat mempngaruhi kesehatan
c. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
2. Dukungan keluarga merencanakan perawatan:
a. Motivasi pengembangan sikap dan emosi yang mendukung upaya
kesehatan
b. Gunakan sarana dan fasilitas yang ada dalam keluarga
c. Ciptakan perubahan lingkungan rumah yang optimal
d. Ajarkan cara perawatan lingkungan yang bisa dilakukan keluarga
3. Pendampingan keluarga:
a. Identifikasi kebutuhan keluarga terkait maslah kesehatan keluarga
b. Ajarkan mekanisme koping yang dapat dijalankan keluarga
c. Berikan harapan yang realistis
4. Dukungan pemeliharaan rumah
a. Dukung anggota keluarga dalam menetapkan tujuan yang dapat
dicapai terkait pemeliharaan rumah
b. Ajarkan strategi menciptakan lingkungan rumah yang mana dan bersih
5. Koordinasi diskusi keluarga:
a. Pertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas
kesehatan
4
b. Libatkan keluarga dalam pengambilan keputusan untuk melakukan
tindakan yang tepat
c. Anjurkan anggota keluarga dalam memanfatkan sumber-sumber yang
ada dalam masyarakat
Diagnosa keperawatan:
Promosi harapan:
5
b. Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga terlibat denga
dukungan kelompok
5. konseling :
a. Berikan penguatan terhadap ketrampilan baru
b. Anjurkan membuat daftar alternative penyelesian masalah
c. Anjurkan kebiasaan maladaptive menjadi adaptif
Diagnose keperawatan
6
BAB II
PENGKAJIAN KELUARGA
I. DATA UMUM
1. Nama keluarga (KK) : Ny. Sipon
2. Alamat dan telepon : Desa Bejiruyung 3/2
3. Komposisi keluarga :
Genogram:
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
7
4. Tipe Keluarga :
Tipe keluarga adalah keluarga inti dengan orang tua (Ny.S )dan satu anak
kandung
5. Suku
Keluarga ini berlatarbelakang Jawa yang dalam kehidupannya masih
memegang nilai-nilai budaya jawa
6. Agama
Keluarga ini beragama islam, rajin melakukan ibadah sehari-hari seperti
solat dan pengajian di desa
7. Status Sosek Keluarga
Tn. R merupakan pencari nafkah di keluarga, bekerja diluar kota sebagai
buruh bangunan. Penghasilan suami kurang lebih Rp. 1.500.000/ bulan.
Menurut Ny. S penghasilan dari Tn R cukup untuk menghidupi kebutuhan
sehari-hari. Keluarga Tn R tidak mempunyai tabungan yang dikhususkan
untuk kesehatan ataupun lainnya.
8. Aktivitas rekreasi keluarga
Ny. R mengatakan mengisi waktu luangnya untuk bermain dengan cucu,
kegiatan memasak atau membuat tape, berkumpul dengan tetangga, dan
sesekali liburan ke pantai Jetis.
8
11. Riwayat keluarga inti
Ny.S dan Tn. R dikaruniai 3 orang anak laki-laki. Ny.S mengatakan dua
anak laki-lakinya sudah berkeluarga dan satu anak lagi sudah bekerja di
trevel dan jarang pulang. Ny.S pernah melakukan operasi pada
payudaranya pada tahun 2005. Terkadang Ny.S mengaku masih terasa
segut-segut pada dadanya post operasi dahulu. Selain itu Ny.S sering
merasa pusing. Menurut Ny. S, Tn.R tidak memiliki penyakit keturunan.
Dahulu Ny.s mengaku sering mengkonsumsi obat warung, namun
sekarang sudah tidak dan lebih menyukai obat obatan herbal. Keluarga
Ny.S tidak mempunyai tabungan untuk kesehatan namun mempunyai
jaminan kesehatan nasional (KIS).
12. Riwayat keluarga sebelumnya
Ny. S mengatakan keluarga dari bapak/ibunya tidak memiliki penyakit
keturunan seperti darah tinggi, gula ataupun lainnya. Kemudian dari
keluarga Tn.R juga tidak memiliki penyakit yang menurun ataupun
lainnya.
III. LINGKUNGAN
13. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati keluarga Tn.R merupakan rumah sendiri. Kondisi
rumah cukup rapih. Terdapat tiga ruang tidur, dapur, kamar mandi dan
ruang tamu. Ventilasi di rumah sudah cukup baik. Keluarga TnR
menggunakan sumur gali sebagai sumber air. Jarak antara kandang ternak
dan sumber air lebih dari 10 meter. Selaiin itu jarak antara septi tank
dengan sumur juga lebih dari 10 meter.
14. Denah rumah
kamar kamar
dapur
Lesehan
Ruang tamu
kamar
9
Kamar
15. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
mandi
Lingkungan
& WC tempat Tn.R tinggal merupakan tempat yang sejuk,
penduduknya terbilang masih jarang dan jarak antar rumah masih
renggang. Antar tetangga rukun, mereka terkadang saling mengobrol
diteras salah satu rumah sembari menunggu pedagang sayur lewat. Jarak
antara mushola dan rumah Tn.R kurang lebih 50 meter. Masyarakat
setempat biasa melakukan aktivitas-aktiviatas yang menyehatkan seperti
mencari kayu bakar dengan jalan kaki, berkebun, membuat bata, dan pergi
kesawah.
16. Mobilitas geografi keluarga
Sejak menikah, mereka sudah tinggal dilingkungan yang saat ini mereka
tempati dan tidak pernah berpinadah-pindah tempat.
17. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Hubungan dalam keluarga harmonis, Ny.S sering berhubungan degan
ssuami/anaknya melalui HP milik menantunya yang rumahnya
bersebelahan. Ny.S mempunyai hubungan yang baik dengan tetangga.
Ny.S mengatakan lebih menyukai mengalah ketika terdapat tetangga yang
kurang baik terhadapnya, dibandingkan harus berdebat.
18. System pendukung keluarga
Ketika Ny.S sakit maka suami dan anaknya sangat memperhatikannya.
Ny.S memiliki kartu Indonesia sehat (KIS) untuk berobat. Ketika Ny.S
sakit, anak-anaknya memberikan informasi dari HP mengenai cara
menyembuhkan penyakitnya. Ny. S selalu bersyukur terhadap
kehidupannya saat ini.
10
dekat dengan anak-anak mereka walaupun anak yang terakhir jarang
dirumah karena bekerja diluar daerah.
20. Struktur kekuatan keluarga
Di keluarga Tn. R, kekuasaan dibagi menurut peran masing-masing.
Untuk masalah-masalah yang berhubungan dengan kepentingan rumah
tangga, Tn. R menyerahkan sepenuhnya pada Ny. S namun apabila tidak
bisa diatasi, Ny. S selalu meminta bantuan dan pertimbangan Tn. R. Tn. R
selalu membeikan tanggung jawab keuangan kepada Ny. E. Apabila
terdapat keputusan penting dan mendesak, Tn. R lah yang
bertanggungjwab mengambil keputusan dan semua keluarga akan
mematuhi.
21. Struktur peran
Tn. R: Bapak dan suami, ia merupakan pencari nafkah satu-satunya dan
merupakan pemimpin keluarga. Perannya di keluarga dilakukan sebaik-
baiknya, menurut Ny.S ia selalu berusaha menjadi suami dan bapak yang
baik. Tn. R tidak pernah mengambil keputusan sepihak, ia selalu
melibatkan Ny. S untuk memberikan masukan.
Ny. S: Ibu dan istri, merupakan ibu rumah tangga. Ia selalu berusaha
memberikan yang terbaik dan mengasuh anak-anaknya dengan sebaik-
baiknya. Ia pun merasa sangat dihargai oleh suaminya. Seringkali Ny.S
mengumpulkan kayu bakar untuk memasak agar pengeluaran dapat
berkurang. Ny.S tidak bisa melakukan perannya sebagai istri secara
maksimal karena suami jarang dirumah.
Tn. A: Merupakan anak pertama. Menurut Ny. S, Tn. A merupakan anak
yang pekerja keras. Dia anak yang bertanggung jawab terhadap keluarga
kecilnya. Tak lupa juga dia juga anak yang berbakti kepada orang tuanya
Tn. H : Merupakan anak kedua. Menurut Ny.S, Tn. H merupakan anak
yang penurut, dan juga sebagai anak yang baik terhadap orang tuanya
Tn. D : Merupakan anak ketiga. Tn.D belum menikah. Walaupun jarang
berada dirumah, Tn.D sering mengantarkan Ny.S ke pasar atau ketempat
tujuan yang diinginkan ketika berada dirumah.
22. Nilai dan norma budaya
11
Nilai yang dianut oleh keluarga Tn.R adalah nilai norma dari suku jawa.
Norma yang dianut adalah norma agama. Apabila terdapat sesuatu yang
kurang pas dalam kehidupan sehari-hari, maka mereka lebih baik untuk
tidak melakukan hal tersebut
V. FUNGSI KELUARGA
23. Fungsi afektif
Tn. R dan Ny. S selalu berusaha saling memperlihatkan kasih sayang baik
antara mereka berdua untuk anak-anaknya. Tidak ada perbedaan antara
anak pertama, kedua, maupun ketiga. Mereka selalu berusaha menerapkan
komunikasi terbuka dalam segala hal sehingga jarang jarang terjadi
perselisihan antara keduanya.
24. Fungsi sosialisasi
Menurut Ny. S, perselisihan bukannya jalan untuk menyelesaikan
masalah, dan lebih baik mengalah ketika terjadi perdebatan dengan
tetangga. Sosialisasi keluarga dengan lingkungan sekitar berjalan dengan
baik. Begitu juga dengan anak-anak mereka
25. Fungsi perawatan keluarga
Ny.S mengatkan sering mengalami pusing kepala dan tidak bisa bekerja
yang membutuhkan banyak tenaga. Ny.S menggunakan jamu-jamuan
sebagai obat alami atau memilih untuk beristirahat. Apabila ada anggota
keluarga yang sakit, jika tidak terlalu mengganggu maka tidak diberi obat.
Apabila sudah merasa tidak enak badan, salah satu keluarga yaitu
menantu/anak yang berada didekat rumahnya untuk membelikan obat di
warung seperti bodrek.
26. Fungsi reproduksi
Ny.S mempunyai 3 orang anak laki-laki. Ny.S dahulu menggunakan KB,
sekarang sudah tidak menggunakan. Ny.S sudah tidak menngalami
menstruasi.
27. Fungsi ekonomi
Ny. S menggunakan nafkah dari suaminya untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Ny.S mengatakan menggunakan barang-barang yang
12
sederhana dan menyesuaikan dengan keuangannya. Ny.S terkadang
mencari kayu bakar untuk mengurangi pengeluaran. Ny.S memanfaatkan
tanaman-tanaman disekitarnya untuk dijadikan sayur mayur. Jika ingin
berbelanja, Ny. S pergi ke tukang sayur yang selalu berhenti di rumah
tetangganya setiap hari.
13
VII. HARAPAN KELUARGA
Ny.S menginginkan agar mengetahui obat-obat dari tanaman untuk
mengobati penyakitnya dan bisa sehat. Selain itu Ny. S menginginkan agar
anaknya dapat segera dilancarkan rezekinya agar bisa membangun rumah
sendiri.
14
Kepala Ny. S mengatakan kepala terasa pusing.
Muka Wajah terlihat simetris, tidak ada kelainan pada
wajah. Ny. S tampak seperti menahan nyeri kepala.
Telinga Telinga tidak ada kelainan, tidak ada lesi, bengkak
maupun nyeri tekan.
Mata Mata simetris, konjungtiva berwarna merah muda,
sklera berwarna putih.
Hidung dan sinus Hidung terlihat simetris, tidak ada lesi maupun
cairan.
Mulut dan tenggorokan tidak terdapat caries gigi, tidak ada gigi berlubang
Leher Tidak ada pembesssaran kelenjar tyroid, Akan
tetapi Ny.S mengatakan terasa berat pada tengkuk.
4. Pemeriksaan dada
Pernapasan Pada dada tampak bekas operasi pada payudara.
Pernapasan normal, 18 kali per menit, NyS tidak
mengalami gangguan pernapasan. Tidak ada nyeri
tekan. Terdengar suara bronchial pada trakea,
bronkhovesikuler pada bronkus, vesikuler pada
paru-paru. Tidak terdengar suara atau bunyi napas
tambahan.
Kardiovaskuler Bunyi jantung normal, terdengar suara S1 dan S2.
Tidak terdengar suara murmur. TD 120/80 mmHg,
nadi 88 kali per menit.
5. Pemeriksaan abdomen
Bunyi timpani, Bising usus terdengar jelas pada kuadran kanan atas, frekuensi
10 kali per menit, turgor elastis.
6. Pemeriksaan ekstremitas
Ekstremitas tidak ada kelainan, tidak ada gangguan fungsi maupun kelainan
anatomis.
15
ANALISA DATA
16
- Ny.S tampak ceria
- Ny.S sering berkumpul dengan
tetangga ddan mengikuti acara
perkumpulan warga
17
POHON MASALAH KELUARGA
Ds: Ds:
18
Tahap perekemabangan keluarga usia
SKORING DAN PRIORITAS MASALAH
pertengahan
19
4. Menonjolnya masalah 2/2x Ny.S sering merasa pusing
a. Masalah berat harus 1=1 kepala secara tiba-tiba
ditangani 2 1 yang menyebabkan
b. Ada masalah tapi aktivitasnya merasa
tidak perlu ditangani 1 terhambat
c. Masalah tidak
0
dirasakan
Jumlah 3 2/3
20
3. Menonjolnya masalah 0/2x1= NyS mengatakn
a. Masalah berat harus 2 0 merasa ada
ditangani 1 permaslahan
b. Ada masalah tapi tidak 1 dengan anggota
perlu ditangani keluarga
c. Masalah tidak dirasakan 0 maupun
tetangga
Jumlah 2 2/3
c. Tidak dapat 0
21
perlu ditangani berada diluar kota
c. Masalah tidak dirasakan 0
Jumlah 2 5/6
22
berasal dari L.1 Keluarga mampu I.13
tanaman 21 memutuskan masalah 477 Keluarga mampu
- Jika sakit Ny.S 05 manajemen kesehatan memutuskan masalah
tidak mau keluarga: Dukungan keluarga
memeriksakan - Kemampuan merencanakan
penyakitnya, menjelaskan masalah perawatan:
dahulu sering kesehatan yang - Motivasi
mengkonsumsi dialami meningkat pengembangan
obat warung jika - Aktivitas kelaurga sikap dan emosi
sakit dan megatasi masalah yang mendukung
sekarang lebih kesehatan tepat upaya kesehatan
memilih meningkat - Gunakan sarana dan
meminum jamu fasilitas yang ada
jamuan dalam keluarga
Do: - Ciptakan perubahan
- Terdapat bekas lingkungan rumah
operasi pada yang optimal
payudaranya - Ajarkan cara
- Ny.S kurang perawatan
informasi terkait lingkungan yang
pengobatan yang bisa dilakukan
L.1 I.13
benar Keluarga mampu keluarga
21 486
- Pendidikan merawat anggota
07
terakhir Ny.S Keluarga mampu
keluarga yang sakit
SD merawat anggota
Perilaku kesehatan:
keluarga yang sakit
- Kemampuan
Pendampingan
melakukan tindakan
keluarga:
pencegahan maslaah
- Identifikasi kebutuhan
kesehatan meningkat
keluarga terkait
- Kemampuan
maslah kesehatan
peningkatan kesehtan
keluarga
meningkat
23
I.14 - Ajarkan mekanisme
L. 501 koping yang dapat
12 Kelurga mampu dijalankan keluarga
10 memodifikasi - Berikan harapan yang
8 lingkungan realistis
Status kesehatan Keluarga mampu
keluarga: memodifikasi
- Kesehatan fisik lingkungan
anggota keluarga Dukungan pemeliharaan
meningkat rumah
- Sumber perawatan - Dukung anggota
kesehatan meingkat keluarga dalam
menetapkan tujuan
yang dapat dicapai
terkait pemeliharaan
I. rumah
Keluarga mampu
L.0 124 - Ajarkan strategi
memanfaatkan fasilitas
90 82 menciptakan
kesehatan:
74 lingkungan rumah
Ketahanan keluarga:
yang mana dan bersih
- Menggunakan strategi
koping yang efektif
Keluarga mampu
meingkat
memanfaatkan fasilitas
- Memanfaatkan tenaga
kesehatan
kesehatan untuk
Koordinasi diskusi
mendapatkan
keluarga:
informasi meningkat
- Pertahankan
hubungan timbal balik
antara keluarga dan
fasilitas kesehatan
- Libatkan keluarga
dalam pengambilan
24
keputusan untuk
melakukan tindakan
yang tepat
- Anjurkan
anggotakeluarga
dalam memanfatkan
sumber-sumber yang
ada dalam masyarakat
Ds: (D. Penampila L. Keluarga mampu I.13 Keluarga mampu
- Ny.S 01 n peran 12 mengenal masalah 478 mengenal masalah
mengatakan 25) tidak 11 Penampilan peran: Dukungan penampilan
jarang bertemu efektif 9 - Verbalisasi harapan peran:
dengan suami (2 terpenuhi meningkat - Identifikasi peran
bulan sekali) - Verbalisasi kepuasan yang ada dalam
- Ny.S peran meningkat keluarga
mengatakan - Identifikasi peran
melakukan yang belum terpenuhi
kontak dengan - Fasilitasi adaptasi
suami melalui peran keluarga
sosial media terhadap perubahan
whattsap peran yang tidak
- Ny.S tidak bisa diinginkan
Keluarga mampu
melakukan L. I.12
memutuskan masalah
perannya 13 464 Keluarga mampu
Fungsi keluarga:
sebagai istri 11 memutuskan masalah:
- Anggota keluarga
secara maksimal 4 Penentuan tujuan
saling mendukung
karena suami bersama:
meningkat
jarang dirumah - Identifikasi tujuan
- Perlibatan anggota
Do: yang akan dicapai
keluarga dalam
- Ny.S tampak - Katakan tujuan
penyelesaian masalah
sendirian di dengan kalimat
- Pembagian tanggung
rumah positif dan jelas
jawab kepada setiap
25
anggota keluarga - Fasilitasi memecah
menigkat tujuan kompleks
menjadi langkah
kecil yang mudah
dilakukan
- Prioritaskan
aktivitas yang dapat
membantu
26
memiliki nilai penting
- Anjurkan
mempertahankan
hubungan (dengan
orang yang dicintai)
- Pandu mengingat
kembali kenangan
I.09
yang menyenangkan
L. Kelurga mampu 307
- Libatkan pasien
13 memodifikasi
secara aktif dalam
11 lingkungan:
perawatan
4 Fungsi keluarga
- Adaptasi terhadap
masalah
Keluarga mampu
- Lingkungan
memodifikasi
mendukung
lingkungan
anggota keluarga
Promosi harapan:
mengungkapkan
- Ciptakan lingkungan
perasaan
yang memudahkan
mempraktikkan
I.10
kebutuhan spiritual
L. 334
Keluarga mampu - Berikan kesempatan
12
memanfaatkan fasilitas kepada pasien dan
11
kesehatan: keluarga terlibat
9
Penampilan peran: denga dukungan
meningkat
Keluarga mampu
- Strategi koping
memanfatka fasilitas
yang efektif
kesehatan
konseling :
- Berikan penguatan
27
terhadap
ketrampilan baru
- Anjurkan membuat
daftar alternative
penyelesian masalah
- Anjurkan kebiasaan
maladaptive menjadi
adaptif
28
Do: meningkat sikap dan emosi
- Ny.S tampak - Mencari dukugan yang mendukung
ceria spiritual bagi upaya kesehatan
- Ny.S sering anggota keluarga - Ajarkan cara
berkumpul yang sulit menigkat perawatan yang bisa
dengan tetangga dilakukan keluarga
L.1 I.13
ddan mengikuti
34 496
acara Keluarga mampu
96 Keluarga mampu
perkumpulan merawat anggota
warga merawat anggota keluarga
keluarga yang sakit Promosi proses efektif
Kinerja pengasuhan: keluarga:
- Stimulasi - Identifikasi masalah/
perkembangan gangguan dalam
kognitid meningkat proses keluarga
- Komunikasi - Pertahankan
tertutup pada anak interaksi yang
meningkat berkelanjutan
dengan anggota
kleuarga
- Latih keluarga
menejemen waktu
jika perawatan
90 477
Keluarga mampu
88
Keluarga mampu memodifikasi
memodifikasi lingkungan
lingkungan Dukungan keluarga
Status koping keluarga: merencanakan
- Komunikasi antar perawatan:
anggota keluarga - Identifikasi sumber-
29
meningkat sumber yang dapat
- Komitmen pada dilakaukan keluarga
perawatan/ - Ciptakan perubahan
pengobatan I.13 lingkungan rumah
L.1 477
meningkat secara optimal
21
- Perilaku membaik
08 Keluarga mampu
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
memanfaatkan fasilitas kesehatan
kesehatan Dukungan keluarga
Status kesehatan merencanakan:
keluarga : - Informasikan
- Sumber perawatan fasilitas kesehatan
kesehatan meningkat yang ada di
- Kesehatan fisik lingkungan keluarga
anggota keluarga - Anjurkan
meningkat menggunakan
- Akses fasilitas gasilitas kesehatan
kesehatan meningkat yang ada
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
30
mempengaruhi kesehatan faktor resiko yang
mempengaruhi kesehatannya
O: faktor resiko yang
mempengaruhi kesehatan
keluarga adalah jika kurang
istirahat dan banyak pikiran
Menggunakan sarana dan fasilitas yang ada S: keluarga mengatakan dapat
dalam keluarga menggunakan handpon dan
motor untuk pergi ketempat
faskes
O: Keluarga mempunyai HP
dan motor
1 November
- Mengajarkan mekanisme koping yang
2020 jam S: Keluarga mengatakan
dapat dijalankan keluarga
13.00 WIB sudah paham bagaimana cara
- Memotivasi pengembangan sikap dan
memenejemen nyeri
emosi yang mendukung upaya kesehatan
mnggunakan terapi non
farmakologi
O: Diberikan edukasi tentang
menejemen nyeri non
farmakologi (terapi distraksi
relaksasi, aromaterapi, dan
terapi murotal/ musik) dan
31
S: Keluarga mengatakan
dapat mengkondisikan
lingkungan yang aman dan
bersih
O: mengarahkan keluarga
untuk membuat lingkungan
rumah nyaman
3 November Mengidentifikasi peran yang ada dalam S:
2020 keluarga Ny.S mengatakan belum
Mengidentifikasi peran yang belum terpenuhi sempurna dalam perannya
Memfasilitasi adaptasi peran keluarga menjadi seorang istri
terhadap perubahan peran yang tidak O:
diinginkan tn. R pulang ke rumah 1 x
dalam 2 bulan
32
Memandu mengingat kembali kenangan yang intim dengan Tn.S agar lebih
menyenangkan harmonis
EVALUASI SUMATIF
33
- Keluarga mengatakan sudah paham cara
memanfaaatkan apotek hidup untuk meningkatkan
kesehatan
O:
- Diberikan edukasi kesehatan tentang menejemen nyeri
non farmakologi
- Diberikan edukasi kesehatan tentang apotek hidup
- Menganjurkan keluarga untuk memanfatkan faskes
A:
- Masalah kesehatan menejemen kesehatan keluarga
tidak efektif sudah teratasi
P:
- Keluarga melakukan menejemen nyeri dengan benar
ketika vertigo menyerang
Kamis, 5 Penampilan S:
November peran tidak Ny.S mengatakan akan lebih membina hubungan yang intim
2020 efektif dengan suami
NY.S menyetujui untuk memiliki alat komunikasi sendiri
Ny.S mengatakan sudah mengerti cara memasak masakan
yang sebeumnnya belum pernah dimasak agar hubungan
dengan Tn.R semakin baik
O:
Keluarga Ny.S mengatakan membantu Ny.S dengan
meminjamkan alat komunikasi selagi Ny.S belum bisa
membeli sendiri
Ny.S dianjurkan untuk lebih memiliki hubungan yang intim
dengan Tn.S agar lebih harmonis
Ny.S diberikan informasi tentang cara memasak menu
masakan yang sehat dan enak
Diberikan solusi dengan mempunyai alat komunikasi
tersendiri agar Ny.S tidak sungkan dan lebih leluasa
34
A: Masalah keperawatan penampilan peran tidak efektif
belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi dengan:
- Aplikasikan menu masakan yang sehat dan enak ketika
Tn.R pulang
- Diskusikan dengan keluarga agar mempunyai alat
komunikasi sendiri
BAB III
PEMBAHASAN
Pada tahap ini akan dibandingkan antara teori dan hasil yang didapatkan di
keluarga Ny. S di Desa Bejiruyung RT03/02 Sempor. Rencana keperawatan
keluarga merupakan sekumpulan tindakan keperawatan yang ditentukan oleh
perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan
keperawatan yang telah diidentifikasikan (Effendi, 2014).
Menurut teori intervensi yang dilakukan pada pasien yang mengalami nyeri
adalah dilakukan pengkajian nyeri, ajarkan prinsip-prinsip menejemen nyeri
penyebab nyeri, penggunaan teknik non farmakologi, dan berikan informasi nyeri
35
(Suprajitno, 2014). Teknik non farmakologi diantaranya adalah terapi distraksi
relaksasi, terapi murotal, terapi music, terapi aromateraphi, dan lain sebagainya.
Berdasarkan jurnal penelitian yag dilakukan oleh (Haryanto, 2012), didapatkan
hasil bahwa aromaterapi dapat merelaksan pikiran sehingga dapat menurunkan
rasa nyeri. Metode pereda nyeri non farmakologis biasanya mempunyai resiko
yang sangat rendag, termasuk pemberian terapi music bahkan meningkatkan
toleransi trhadap nyeri (Purwanto, 2010). Jika getaran music dapat dibawa
kedalam resonansi dekat dengan getaran rasa sakit, maka persepsi psikologis rasa
sakit akan berubah dan dihilangkan (Journal of the American Association for
Music Therapist, 2011).jenis music yang disarankan adalah music klasik, music
instrumentalia, music unsur suara alam dan music jazz (Nilson, 2009).
Mendengarkan music dapat mmproduksi zat endorphine substansi sejenis morfin
yang disuplai tubuh yang dapat mengurangi rasa sakit/nyeri yang menghambat
transmisi impuls nyeri di system saraf pusat, sehingga sensasi nyeri dapat
berkurang, music juga bekerja pada system limbik yang akan dihantarka kepada
system saraf yang mengatur kontraksi otot-otot tubuh sehingga dapat mengurangi
kontraksi otot (Potter & Perry, 2011).
36
DAFTAR PUSTAKA
Ackley, B.J., ladwig, G.B.,& Makic, M.B.F. (2017). Nursing diagnosis handbook,
an evidence-based guide to planning care. 11th Ed. St. Louis: Elsevier
Doenges, M. E., Et. All. (2014). Nursing Care Plans Guidelines For Planning
And Documenting Patient Care. Edisi 3. Alih Bahasa: I Made Kariasa,
Et.All. Jakarta: EGC
37
Purwanto, Edi. (2011). Jurnal efek music terhadap perubahan intensitas nyeri
pada pasien post operasi di ruang bedah RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta.
LAMPIRAN
38
39